2.3 Visum Et Repertum (VeR).Ppt(RK)
-
Upload
ingridpanbara -
Category
Documents
-
view
228 -
download
7
description
Transcript of 2.3 Visum Et Repertum (VeR).Ppt(RK)
-
Visum et Repertum
dr.Rika Susanti,SpF
-
SCOPE OF DISCUSSION
TERMINOLOGY
PROCEDURE
THE ROLE OF VISUM ET REPERTUM
TYPE OF VISUM ET REPERTUM
STRUCTURE AND CONTENT
CONCLUSION
CONFIDENTIALITY
-
TERMINOLOGY
-
NAMA VISUM ET REPERTUM TIDAK PERNAH DITEMUKAN DIDALAM KUHAP/KUHP.
VER HANYA DITEMUKAN DI STAATSBLAD NO 350 / 1937,
SAMPAI SAAT INI MASIH DIGUNAKAN
-
Pasal 1 Staatsblad No 350/1937
Visa reperta dari dokter dokter, yang dibuat atas sumpah jabatan yang diikrarkan pada waktu menyelesaikan pelajaran kedokteran di negeri Belanda atau di Indonesia, atau atas sumpah khusus, sebagai dimaksud dalam pasal 2, mempunyai daya bukti dalam perkara perkara pidana, sejauh itu mengandung kererangan tentang yang dilihat oleh dokter pada benda yang diperiksa
-
Definisi VeR
Keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter yang berisi fakta dan pendapat berdasarkan keahlian/keilmuan, tentang hasil pemeriksaan medis terhadap manusia atau bagian dari tubuh manusia, baik hidup ataupun mati, yang dibuat atas permintaan tertulis (resmi) dari penyidik yang berwenang, yang dibuat atas sumpah/dikuatkan dengan sumpah, untuk kepentingan peradilan
-
PERAN FORENSIK DALAM PELAYANAN KESEHATAN
-
Perkara Pidana Menyangkut
Tubuh
Kesehatan
Nyawa manusia
Bantuan Dokter
-
PERBEDAAN
I.K.U
Menyembuhkan
Pasien
Subjektif
Menyimpan rahasia kedokteran
Kepentingan umum pasien
I.K.F
Membantu peradilan
Barang Bukti
Objektif
Membuka rahasia kedokteran
Kepentingan penegakan hukum dan keadilan
-
Pengertian
Ilmu kedokteran forensik adalah salah satu cabang spesialistik ilmu kedokteran yang memanfaatkan ilmu kedokteran untuk membantu penegakan hukum, keadilan dan memecahkan masalah-masalah di bidang hukum
-
KEDOKTERAN FORENSIK
Pathologi Forensik
Forensik Molekuler
Toksikologi Forensik
Forensik Klinik Penganiayaan
Perkosaan
KDRT
Peracunan
-
Prinsip Kerja
Prinsip Kedokteran Sumpah, etik, standar
Kebebasan Profesi Objetif Ilmiah, imparsial, menyeluruh
Prosedural
Berhak menerima imbalan Berdasarkan upaya
Tidak berdasarkan hasil akhir
-
Tugas Pokok
Membantu Proses Peradilan:
Membantu pembuktian secara ilmiah
Dokumentasi informasi/prosedur
Dokumentasi temuan
Analisis dan Kesimpulan
Presentasi (sertifikasi)
-
Konfidensialitas
Avoid Talk too soon
Talk to much
Talk to the wrong person
Hanya kepada penyidik peminta
Tidak bicara ke pers tentang hasil pemeriksaan
-
Keterangan Ahli
Keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksan
(Pasal1 Butir 28 KUHAP)
-
Keterangan ahli
Lisan : apa yang seorang ahli nyatakan di sidang
pengadilan (Pasal 186 KUHAP)
Keterangan ahli diberikan pada waktu pemeriksaan oleh penyidik/P.U(penjelasan pasal 186 KUHAP)
Tertulis : Dibuat setelah dilakukan pemeriksaan dokumen
surat (Pasal 187 KUHAP)
VeR termasuk kategori ini
-
PROSEDUR
-
Prosedur permintaan VeR
Tertulis dari instansi
Yang meminta adalah polisi penyidik atau penyidik pembantu
Menjelaskan jenis permintaan yang dimaksud
-
Pasal 133 KUHAP Ayat 1
Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
Pasal 11 KUHAP Penyidik pembantu mempunyai wewenang seperti
tersebut dalam pasal 7 ayat(1), kecuali mengenai penahanan yang wajib diberikan dengan pelimpahan wewenang dari penyidik
-
Pejabat peminta VeR
Penyidik adalah pejabat polisi Negara Republik Indonesia tertentu sekurang kurangnya berpangkat Pembantu Letnan Dua Polisi ( Ajun Inspektur Dua)
Penyidik pembantu adalah Pejabat polisi Negara republik Indonesia tertentu yang sekurang kurangnya berpangkat sersan dua (Brigadir Dua)
-
Pasal 222
Barang siapa dengan sengaja mencegah, menghalang halangi atau menggagalkan pemeriksaan mayat untuk pengadilan, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana dendapaling banyak empat ribu lima ratus rupiah
-
Peran VeR
-
Sebagai Barang Bukti
VeR merupakan dokumen berupa alat bukti sah surat ( Pasal 187 KUHAP butir C)
Pada bagian kesimpulan terdapat pendapat ahli (opini ahli)
Berperan sebagai pengganti tubuh korban
-
Sebagai bahan pertimbangan
Hampir seluruh tindak pidana yang menyangkut tubuh manusia VeR di pengadilan
VeR berperan dalam hakim membuat suatu keputusan
-
Undang - undang
Pasal 183 KUHAP
Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar benar terjadi dan bahwa terdakwalah
yang bersalah melakukannya
-
Pasal 184 KUHAP
1. Alat bukti yang sah:
a. Keterangan Saksi
b. Keterangan Ahli
c. Surat
d. Petunjuk
e. Keterangan terdakwa
2. Hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan
-
Jenis VeR
-
Berdasarkan waktu pembuatan
VeR sementara
VeR lanjutan
VeR seketika
-
Berdasarkan Korban
Visum Hidup
VeR perlukaan
VeR kejahatan seksual
VeR keracunan
VeR psikiatri
Visum mati
-
Berdasarkan Jenis Pemeriksaan
VeR Psikiatri (mental)
VeR Fisik :
Ver Mati
Ver Hidup
Perlukaan
Perkosaan
Keracunan
-
VeR Psikiatri
Status Mental
Biasanya untuk tersangka pelaku
Dasar Hukum:
Pasal 120, Penjelasan pasal 186
Pasal 27
Dikeluarkan oleh dokter Psikiatri
-
VeR Fisik
Status Fisik
Untuk korban
Dasar Hukum:
Pasal 133 KUHAP, Pasal 134 KUHAP
Dikeluarkan oleh dokter
Terdiri dari :
Korban Hidup
Korban Mati
-
Yang perlu diperhatikan
Gunakan bahasa Indonesia yang baku, karena VeR dipergunakan di pengadilan oleh banyak pihak yang tidak semuanya dari kalangan kedokteran.
Jangan sekali-kali menggunakan istilah yang hanya lazim di kalangan kedokteran
-
Yang perlu diperhatikan
Karena merupakan dokumen resmi, buat di atas kertas surat resmi, ketik rapi dst.
Selesaikan dalam jangka waktu yang wajar.
-
Struktur dan Isi VeR
-
STRUCTURE
Kepala,No reg.,tanggal
Kata : PRO JUSTITIA
Pendahuluan
Hasil Pemeriksaan
Kesimpulan
Penutup
Tanda tangan,Nama,Cap Institusi
-
PENDAHULUAN
Identitas institusi polisi yang meminta VeR
Identitas dokter dan institusi
Identitas korban seperti yang tercantum di dalam surat permintaan VeR
Waktu dan tempat pemeriksaan
-
preface
The under signed, ___ , the medical doctor in charge at the ___ Hospital, based on the written request from ____ No ____ dated ____ , testify that on ____ at ___ a.m. at the ________ Hospital performed an examination on a body, who according to the police was:______ (name, place & date of birth, occupation, address, etc)
-
HASIL PEMERIKSAAN
Sistematik, jelas, terperinci dapat dimengerti
Objektif, Apa adanya
Deskripsi korban hidup:
Informasi dari anamnesa
Pemeriksaan Fsik dan Laboratorium
Prosedur medis
Informasi selama korban dirawat di Rumah Sakit
Keadaan terakhir korban
-
Pada korban mati:
EXTERNAL EXAMINATION
AUTOPSY
LABORATORY & OTHER SUPPORTING EXAMINATION
-
KESIMPULAN VeR Berisi opini dokter
Bersifat ilmiah, dibuat berdasarkan data yang dapat diterima dengan menggunakan keilmuan Paling sedikit memuat:
Identitas korban secara singkat
Cedera dan kekerasan penyebab
Derajat kekerasan (Hidup), atau sebab dan mekanisme kematian
Perkiraan saat kematian
Informasi lain yang diperlukan
-
Penutup
Menyatakan : VeR dibuat sebenarnya, berdasarkan keilmuan, mengingat sumpah sesuai dengan ketentuan dalam KUHAP
Finally, I testify that this visum et repertum was true according to my best knowledge, respecting the medical oath, and referring as the Criminal Procedure Code.
-
CONTOH VISUM ET REPERTUM
PEMBUKAAN
PENDAHULUAN
PEMBERITAAN
KESIMPULAN
PENUTUP
-
CONCLUSION OF THE
VISUM ET REPERTUM
-
Derajat Luka
Akhir pada ancaman hukuman
Tiga derajat luka:
Ringan, Jika terdapat luka ringan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan atau kegiatan sehari hari ( Pasal 352 KUHP)
Sedang, Antara ringan dan berat (Pasal 351 KUHP)
Berat, Jika terdapat salah satu keadaan seperti yang tercantum dalam pasal 90 KUHP
-
Luka berat (KUHP 90)
1. Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh kembali atau yang menimbulkan bahaya maut
2. Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencarian
3. Kehilangan salah satu panca indra
4. Mendapat cacat berat (kudung)
5. Menderita sakit lumpah
6. Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih
7. Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan
-
PERKOSAAN
Terminologi Hukum
Tidak kewajiban dokter untuk membuktian suatu perkosaan
Kewajiban dokter adalah membuktikan adanya persetubuhan dan adanay tindak kekerasan
-
CAUSE OF DEATH
THE C.O.D. adalah cedera/luka/penyakit yang mengakibatkan rangkaian gangguan fisiologi tubuh yang berakhir dengan kematian.
Pada beberapa kasus C.O.D tidak bisa ditentukan
-
CARA MATI
Merupakan terminologi hukum
Bukan kewenangan dokter untuk menentukan cara mati
Tetapi dokter dapat memberikan indikasi yang dapat dipakai untuk menentukan sebab mati:
TENTATIVE WOUNDS, DEFENSE WOUNDS, ETC
-
SAAT KEMATIAN
Penting untuk menentukan kemungkinan tersangka pelaku
Tidak dikatakan dalam satu waktu tapi dalam range waktu tertentu
Semakain besar range semakin aman suatu kesimpulan, tetapi semakin susah penyidik mencari kemungkinan tersangka pelaku
-
Kesimpulan
Dokter mempunyai kewajiban membuat Visum et repertum jika diminta oleh penyidik.
Nilai visum et repertum tergantung kepada kualitas dari visum itu sendiri