2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
-
Upload
cahyarsi-murtiaji -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
1/334
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
2/334
IndeksRisiko
BencanaIndonesia
Tahun 2013
IRBI
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
3/334
PengarahDody Ruswandi
PenyusunLilik KurniawanSugeng TriutomoRidwan Yunus
Mohd. Robi AmriArezka Ari Hantyanto
PendukungElin LinawatiFirza GhozalbaArie Astuti WulandariPratomo Cahyo Nugroho
Novi KumalasariGita YuliantiElfna RozitaDanar Widhiyani Sri WulandariAgeng Nur Ichwana
Cetakan Pertama, 2014Diterbitkan oleh :
Direktorat Pengurangan Risiko BencanaDeputi Bidang Pencegahan dan KesiapsiagaanGedung INA DRTGKawasan Indonesia Peace and SecurityCenter (IPSC), Bukit Merah Putih, KecamatanCiteureup-Sentul, Provinsi Jawa Barat
ISBN : 978-602-70256-0-8
Sanksi Pelanggaran Pasal 72Undang-Undang Nomor 19 Tahun2002 Tentang Hak Cipta
1. Barangsiapa dengan sengajamelanggar dan tanpa hakmelakukan perbuatan
sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2 Ayat (1) atauPasal 49 Ayat (1) dan Ayat(2) dipidana dengan pidanapenjara masing-masing palingsingkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikitRp. 1.000.000,00 (satu jutarupiah), atau pidana penjara
paling lama 7 (tujuh) tahundan/atau denda paling banyakRp. 5.000.000.000,00 (limamilyar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengajamenyiarkan, memamerkan,mengedarkan, atau menjualkepada umum suatu ciptaan
atau barang hasil pelanggaranhak cipta atau hak terkaitsebagai dimaksud pada Ayat(1) dipidana dengan pidanapenjara paling lama 5 (lima)tahun dan/atau denda palingbanyak Rp. 500.000.000,00(lima ratus juta rupiah).
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
4/334
ABSTRAK
Untuk mengetahui secara rincitingkat kerawanan daerah diwilayah Negara Indonesia, BNPB
telah melakukan penilaian tentang Indeks
Kerawanan Bencana Indonesia (2009)yang diperbaharui dengan Indeks RawanBencana Indonesia (2011). Indeks iniselalu diperbaharui setiap dua tahunsekali, mengingat dinamisnya indikatorkerawanan yang diperhitungkan.
Pada perhitungan kali ini, indeks yang
dikaji adalah risiko bencana bukanlagi tingkat kerawanan bencana.Risiko bencana merupakan penilaiankemungkinan dari dampak yangdiperkirakan apabila bahaya itu menjadibencana. Dengan demikian perhitungankali ini ditekankan pada potensikemungkinan dan besarnya dampak yangdiukur dari keterpaparan (exposure ) darisetiap bahaya (hazard ) dan gabungan daribeberapa hazard yang ada (multi hazard ).Jadi apabila kerawanan yang lalu dihitungdari data korban/kerusakan yang tercatat(existing data ) untuk setiap bencana, saatini indeks risiko ini dihitung dari potensikemungkinan korban dan dampak yangakan ditimbulkan dari suatu bencana.
Perubahan terminologi dari Indeks RawanBencana pada edisi tahun 2009 dan 2011menjadi Indeks Risiko Bencana pada edisi2013 didasarkan atas penyesuaian yang
digunakan oleh Undang-Undang Nomor24 Tahun 2007 tentang PenanggulanganBencana. Dengan berkembangnyametoda dan pengkajian risiko bencana,maka dalam penilaian Indeks RisikoBencana Indonesia ini telah menggunakanparameter-parameter bahaya, kerentanandan kapasitas sebagai penghitungan
risiko bencana.
Dalam perencanaan PenguranganRisiko Bencana, perlu ada informasiawal berupa suatu indeks dalam rangkapenentuan skala prioritas kegiatanyang akan dilakukan. Buku ini berusahamenganalisasi risiko yang mungkintimbul sebagai akibat dari suatu bahayaberdasarkan analisa bahaya, Kerentanandan kapasitas dari suatu daerah. IndeksRisiko Bencana ini bertujuan untukmemberikan informasi tingkat risikobencana tiap-tiap kabupaten/kota diIndonesia sesuai dengan bahaya (hazard )yang dimiliki dan gabungan dari bahaya(multi hazard ) tersebut.
IRBI 2013 ii i
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
5/334
Perhitungan Indeks ini menggunakan dataTahun 2013 dan menjadi lampiran daripenyusunan dokumen Rencana NasionalPenanggulangan Bencana (Renas) 2015-2019 yang secara teknokratik disepakatioleh 37 Kementerian/Lembaga. Denganadanya buku ini diharapkan dapat
menjadi baseline data kebencanaan dandigunakan multi pihak dalam melakukanpengurangan risiko bencana di Indonesia,terutama BPBD provinsi dan kabupaten/kota.
iv IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
6/334
Buku Indeks Risiko Bencana Indonesia ini disusunsebagai bentuk komitmen Badan NasionalPenanggulangan Bencana dalam menjalankan
amanah Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana. Buku ini dapatdipergunakan oleh seluruh pemangku kepentingan dalam penanggulanganbencana sebagai panduan dan informasi awal dalam melakukan upayapengurangan risiko bencana terutama dalam melakukan perencanaan.
Dalam perencanaan Pengurangan Risiko Bencana, perlu ada informasi awalberupa suatu indeks dalam rangka penentuan skala prioritas kegiatan yangakan dilakukan. Buku ini berusaha menganalisasi risiko yang mungkin timbul
sebagai akibat dari suatu bahaya berdasarkan analisa bahaya, kerentanandan kapasitas dari suatu daerah.
Akhirnya saya mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, pendukungdan semua pemangku kepentingan yang telah terlibat dalam penyusunanBuku Indeks Risiko Bencana Indonesia ini dengan harapan bahwabuku ini dapat menjadi suatu referensi bagi semua pihak dalam upayapenanggulangan bencana di negara yang kita cintai ini.
Semoga upaya kita dalam menyelamatkan manusia dari bahaya bencanamemberikan hasil yang optimal dan diridhoi oleh Allah SWT.
Jakarta, Februari 2014
DR. Syamsul Maarif, M.Si
SAMBUTANKEPALA BNPB
IRBI 2013 v
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
7/334
DAFTAR ISI
Abstrak iiiSambutan Kepala BNPB vDaftar Isi viDaftar Tabel viiiDaftar Gambar x
1. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1B. Ruang Lingkup 2C. Pengertian Umum 2
2. TUJUAN 7
3. METODOLOGI 7A. Analisis Data 10
1. Analisis tingkat risiko bencana Kabupaten/Kota 102. Analisis tingkat risiko bencana Provinsi 18 4. HASIL 19
A. Indeks Risiko Bencana Kabupaten/Kota 19B. Indeks Risiko Bencana Provinsi 40
5. PENYAJIAN 44
A. Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Per Provinsi 441. Aceh 442. Sumatera Utara 483. Sumatera Barat 524. Riau 565. Kepulauan Riau 576. Bengkulu 627. Jambi 638. Kepulauan Bangka Belitung 68
9. Sumatera Selatan 69
vi IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
8/334
10. Lampung 7011. DKI Jakarta 78
12. Banten 7913. Jawa Barat 8414. Jawa Tengah 8815. D.I. Yogyakarta 9116. Jawa Timur 9617. Bali 10018. Nusa Tenggara Barat 10119. Nusa Tenggara Timur 10620. Kalimantan Barat 11021. Kalimantan Timur 11422. Kalimantan Tengah 11823. Kalimantan Selatan 11924. Sulawesi Utara 12425. Sulawesi Barat 12526. Sulawesi Selatan 13027. Sulawesi Tengah 13428. Sulawesi Tenggara 135
29. Gorontalo 14030. Maluku 14131. Maluku Utara 14632. Papua 14733. Papua Barat 149
B. Indeks Risiko Bencana Per Ancaman 1561. Indeks Risiko Bencana Banjir 156
2. Indeks Risiko Bencana Gempa Bumi 1723. Indeks Risiko Bencana Tsunami 1944. Indeks Risiko Bencana Tanah Longsor 2065. Indeks Risiko Bencana Gunung Api 2286. Indeks Risiko Bencana Gelombang Ekstrim dan Abrasi 2347. Indeks Risiko Bencana Kebakaran Lahan dan Hutan 2488. Indeks Risiko Bencana Cuaca Ekstrim 2709. Indeks Risiko Bencana Kekeringan 292
Daftar Pustaka 314
IRBI 2013 vi i
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
9/334
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Penentuan bobot bahaya, kerentanan dan kapasitas per jenis bahaya 12
Tabel 2. Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman per Kabupaten/Kota Tahun 2013 19
Tabel 3. Peta Indeks Risiko Bencana Provinsi 40
Tabel 4. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Aceh 45
Tabel 5. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara 48
Tabel 6. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat 52Tabel 7. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Riau 56
Tabel 8. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau 57
Tabel 9. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Bengkulu 62
Tabel 10. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Jambi 63
Tabel 11. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung 68
Tabel 12. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Selatan 69
Tabel 13. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Lampung 71Tabel 14. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi DKI Jakarta 78
Tabel 15. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Banten 79
Tabel 16. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat 84
Tabel 17. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah 88
Tabel 18. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi D.I. Yogyakarta 91
Tabel 19. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur 96
Tabel 20. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Bali 100
Tabel 21. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi NusaTenggara Barat 101
Tabel 22. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Nusa
Tenggara Timur 106
Tabel 23. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat 110
Tabel 24. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur 114
Tabel 25. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah 118
Tabel 26. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Selatan 119
viii IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
10/334
Tabel 27. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Utara 124
Tabel 28. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Barat 125Tabel 29. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan 130
Tabel 30. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah 134
Tabel 31. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara 135
Tabel 32. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Gorontalo 140
Tabel 33. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Maluku 141
Tabel 34. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Maluku Utara 146
Tabel 35. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Papua 147
Tabel 36. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Papua Barat 149Tabel 37. Indeks Risiko Bencana Banjir Kabupaten/Kota 156
Tabel 38. Indeks Risiko Bencana Gempa bumi Kabupaten/Kota 172
Tabel 39. Indeks Risiko Bencana Tsunami Kabupaten/Kota 194
Tabel 40. Indeks Risiko Bencana Tanah Longsor Kabupaten/Kota 206
Tabel 41. Indeks Risiko Bencana Gunung api Kabupaten/Kota 228
Tabel 42. Indeks Risiko Bencana Gelombang Ekstrim dan Abrasi Kabupaten/Kota 234
Tabel 43. Indeks Risiko Bencana Kebakaran Lahan dan Hutan Kabupaten/Kota 248Tabel 44. Indeks Risiko Bencana Cuaca Ekstrim Kabupaten/Kota 270
Tabel 45. Indeks Risiko Bencana Kekeringan Kabupaten/Kota 292
IRBI 2013 ix
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
11/334
DAFTAR GAMBARGambar 1. Metode Pengkajian Risiko Bencana 8
Gambar 2. Metode Penyusunan Peta Risiko Bencana 9
Gambar 3. Metode Penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana 9
Gambar 4. Korelasi Penyusunan Peta dan Dokumen Kajian Risiko Bencana 9
Gambar 5. Pembobotan masing-masing bencana 10
Gambar 6. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Kabupaten/Kota 38Gambar 7. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi 42
Gambar 8. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Aceh 46
Gambar 9. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Sumatera Utara 50
Gambar 10. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Sumatera Barat 54
Gambar 11. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Riau 58
Gambar 12. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Kepulauan Riau 60
Gambar 13. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Bengkulu 64
Gambar 14. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Jambi 66Gambar 15. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung 72
Gambar 16. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Sumatera
Selatan 74
Gambar 17. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Lampung 76
Gambar 18. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi DKI Jakarta 80
Gambar 19. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Banten 82
Gambar 20. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Jawa Barat 86
Gambar 21. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Jawa Tengah 92
Gambar 22. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi D.I. Yogyakarta 94
Gambar 23. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Jawa Timur 98
Gambar 24. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Bali 102
Gambar 25. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Nusa Tenggara
Barat 104
x IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
12/334
Gambar 26. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Nusa Tenggara
Timur 108Gambar 27. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Kalimantan
Barat 112
Gambar 28. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Kalimantan
Timur 116
Gambar 29. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Kalimantan
Tengah 120
Gambar 30. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Kalimantan
Selatan 122
Gambar 31. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Sulawesi Utara 126
Gambar 32. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Sulawesi Barat 128
Gambar 33. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Sulawesi Selatan 132
Gambar 34. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Sulawesi Tengah 136
Gambar 35. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Sulawesi
Tenggara 138
Gambar 36. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Gorontalo 142Gambar 37. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Maluku 144
Gambar 38. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Maluku Utara 150
Gambar 39. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Papua 152
Gambar 40. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Papua Barat 154
Gambar 41. Peta Indeks Risiko Bencana Banjir Kabupaten/Kota 170
Gambar 42. Peta Indeks Risiko Bencana Gempa bumi Kabupaten/Kota 192
Gambar 43. Peta Indeks Risiko Bencana Tsunami Kabupaten/Kota 204
Gambar 44. Peta Indeks Risiko Bencana Tanah Longsor Kabupaten/Kota 226Gambar 45. Peta Indeks Risiko Bencana Gunung api Kabupaten/Kota 232
Gambar 46. Peta Indeks Risiko Bencana Gelombang Ekstrim dan Abrasi
Kabupaten/Kota 246
Gambar 47. Peta Indeks Risiko Bencana Kebakaran Lahan dan Hutan
Kabupaten/Kota 268
Gambar 48. Peta Indeks Risiko Bencana Cuaca Ekstrim Kabupaten/Kota 290
Gambar 49. Peta Indeks Risiko Bencana Kekeringan Kabupaten/Kota 312
IRBI 2013 xi
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
13/334
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
14/334
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah Negara yangrawan bencana. Hal ini terbukti dariberbagai hasil penilaian tentang risikobencana, seperti Maplecroft (2010)menempatkan Indonesia sebagai
Negara yang berisiko ekstrim peringkat2 setelah Bangladesh, disamping jugamasih ada indeks risiko yang dibuatoleh UN University dan UNDP.
Kenyataan tersebut tidak dapatdipungkiri mengingat kondisi geografdan geologi Indonesia yang terletak
pada pertemuan tiga lempeng raksasaEurasia, Indoaustralia dan Pasifk, sertaberada pada “Ring of Fire ”.
Untuk mengetahui secara rinci tingkatkerawanan daerah di wilayah NegaraIndonesia, BNPB telah melakukanpenilaian tentang Indeks KerawananBencana Indonesia (2009) yang
diperbaharui dengan Indeks RawanBencana Indonesia (2011).
Kerawanan bencana yang dilakukanpenilaiannya dalam IRBI diartikansebagai tingkat kerusakan/kerugianyang diakibatkan oleh jenis bencanatertentu. Dengan demikian perhitungan
indeks rawan bencananya diperoleh
dari dampak korban jiwa (meninggaldan luka-luka) dan kerusakan (rumah
dan fasilitas/infrastruktur) sertakepadatan penduduk. Jadi kerawanandihitung dari dampak bencana yangtelah terjadi.
Pada perhitungan kali ini, indeksyang dikaji adalah risiko bencana.Risiko bencana merupakan penilaiankemungkinan dari dampak yangdiperkirakan apabila bahaya itumenjadi bencana. Dengan demikianperhitungan kali ini ditekankan padapotensi kemungkinan dan besarnyadampak yang diukur dari keterpaparan(exposure ) dari setiap bahaya (hazard )dan gabungan dari beberapa hazardyang ada (multi hazard ). Jadi apabila
kerawanan yang lalu dihitung dari datakorban/kerusakan yang tercatat (datayang tersedia) untuk setiap bencana,saat ini indeks risiko ini dihitung daripotensi kemungkinan korban dandampak yang akan ditimbulkan darisuatu bencana.
Perubahan terminologi dari IndeksRawan Bencana pada edisi tahun2009 dan 2011 menjadi Indeks RisikoBencana pada edisi 2013 didasarkanatas penyesuaian yang digunakanoleh Undang-Undang Nomor 24Tahun 2007 tentang PenanggulanganBencana. Dengan berkembangnyametoda dan pengkajian risiko
IRBI 2013 1
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
15/334
bencana, maka dalam penilaian IndeksRisiko Bencana Indonesia ini telah
menggunakan parameter-parameterbahaya, kerentanan dan kapasitassebagai penghitungan risiko bencana.
B. Ruang Lingkup
Indeks Risiko Bencana Indonesia inidihitung berdasarkan rumus =
Vulnerability Risk = Hazard x
Capacity
Bahaya (hazard ) dihitung berdasarkanrata-rata dari tingkat bahaya berupadata frekuensi dan magnitude daribahaya alam seperti banjir, longsor,
gempa bumi, tsunami, dan lain-lain.Kerentanan (vulnerability ) diamatiberdasarkan parameter sosial budaya,ekonomi, fsik dan lingkungan. Untukdata tentang kapasitas kemampuandilakukan dengan menggunakanmetoda penilaian kapasitasberdasarkan parameter kapasitasregulasi, kelembagaan, sistemperingatan, pendidikan pelatihanketerampilan, mitigasi dan sistemkesiapsiagaan.
Unit terkecil yang dijadikan satuanpenilaian fsik adalah Kabupaten/Kotaseluruh Indonesia, sedangkan untukpenilaian risiko bencana Provinsi
dilakukan dengan penghitungan rata-
rata dari indeks Risiko Kabupaten/Kotadi wilayah Provinsi tersebut.
Untuk Indeks Risiko Bencana Indonesiakali ini dibatasi pada bahaya-bahayayang ditimbulkan oleh alam.
C. Pengertian Umum
Bencana adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancamdan mengganggu kehidupan danpenghidupan masyarakat yangdisebabkan oleh faktor alam danatau faktor non alam maupun faktormanusia sehingga mengakibatkantimbulnya korban jiwa, kerusakanlingkungan, kerugian harta benda dandampak psikologis.
Bencana Alam adalah bencanayang diakibatkan oleh peristiwaatau serangkaian peristiwa yangdisebabkan oleh alam, antara lainberupa gempa bumi, tsunami, gunungmeletus, banjir, kekeringan, angintopan, dan tanah longsor.
Bencana non alam adalah bencanayang diakibatkan oleh peristiwaatau serangkaian peristiwa non alamyang antara lain berupa kegagalanteknologi, gagal modernisasi, epidemidan wabah penyakit.
Bencana sosial adalah bencana
2 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
16/334
yang diakibatkan oleh peristiwaatau serangkaian peristiwa yang
diakibatkan manusia yang meliputikonik sosial antar kelompok dan antarkomunitas masyarakat serta teror.
Bahaya/Ancaman (hazard) adalahsuatu situasi atau kejadian atauperistiwa yang mempunyai potensidapat menimbulkan kerusakan,kehilangan jiwa manusia, ataukerusakan Iingkungan.
Risiko (risk) adalah potensi kerugianyang ditimbulkan akibat bencanapada suatu wilayah dan kurun waktutertentu yang dapat berupa kematian,luka, sakit, jiwa terancam, hilangnyarasa aman, jumlah orang mengungsi,
kerusakan atau kehilangan harta daninfrastruktur, dan gangguan kegiatanmasyarakat secara sosial dan ekonomi.
Kerentanan (vulnerability) adalahsuatu kondisi yang ditentukan olehfaktor-faktor atau proses-prosesfsik, sosial, ekonomi, dan lingkungan
yang mengakibatkan menurunnyakemampuan dalam menghadapibahaya (hazards ).
Kemampuan (capacity) adalahpenguasaan terhadap sumberdaya,teknologi, cara, dan kekuatanyang dimiliki masyarakat, yangmemungkinkan mereka untuk,mempersiapkan diri, mencegah,
menjinakkan, menanggulangi,mempertahankan diri dalam
menghadapi ancaman bencana sertadengan cepat memulihkan diri dariakibat bencana.
Masyarakat Rentan adalah anggotamasyarakat yang membutuhkanbantuan karena keadaan yang disandangnya di antaranya masyarakatlanjut usia, penyandang cacat, anak-anak, serta ibu hamil dan menyusui.
Jiwa Terpapar adalah jumlah populasidi suatu daerah yang berada dalamdaerah atau jangkauan ancamanbencana sehingga potensial untukmenjadi korban dari suatu bencana.
Korban adalah orang/sekelompokorang yang mengalami dampak burukakibat bencana, seperti kerusakandan atau kerugian harta benda,penderitaan dan atau kehilangan jiwa.Korban meliputi korban meninggal,hilang, luka/sakit menderita danmengungsi.
Korban meninggal adalah orang yangdilaporkan tewas atau meninggaldunia akibat bencana.
Korban hilang adalah orang yangdilaporkan hilang atau tidak ditemukanatau tidak diketahui keberadaannyasetelah terjadi bencana.
IRBI 2013 3
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
17/334
Korban luka/ sakit adalah orang yangmengalami luka-luka atau sakit, dalam
keadaan luka ringan, luka sedangmaupun luka berat/parah, baik yangberobat jalan maupun rawat inap.
Korban menderita adalah orang atausekelompok orang yang terkenadampak bencana, namun masihmenempati tempat tinggalnya sendiriatau di tempat sanak saudara danbukan berada di lokasi pengungsian.
Korban mengungsi adalah orang/sekelompok orang yang terpaksa ataudipaksa keluar dari tempat tinggalnyake tempat yang lebih aman dalamupaya menyelamatkan diri/jiwa untuk
jangka waktu yang belum pasti sebagai
akibat dampak buruk bencana.
Kerusakan harta benda danInfrastruktur meliputi rumah, fasilitas,pendidikan (sekolah, madrasahatau pesantren), fasilitas kesehatan(rumah sakit, puskesmas, puskemaspembantu), fasilitas peribadatan
(masjid, gereja, vihara, dan pura),bangunan lain (kantor, pasar, kios) dan jalan dan jembatan yang mengalamikerusakan (rusak ringan, sedang danberat atau hancur maupun roboh)serta sawah yang terkena bencana danpuso (gagal panen).
Pengurangan Risiko Bencanaadalah upaya sistematis untuk
mengembangkan dan menerapkankebijakan, strategis dan tindakan
yang dapat meminimalisir jatuhnyakorban jiwa dan hilang atau rusaknyaaset serta harta benda akibatbencana, baik melalui upaya mitigasibencana (pencegahan, peningkatankesiapsiagaan) ataupun upayamengurangi kerentanan (fsik, material,sosial, kelembagaan, prilaku/sikap).
Peta adalah suatu gambaran dariunsur-unsur alam dan atau buatanmanusia, yang berada di atas maupundi bawah permukaan bumi yangdigambarkan pada suatu bidang datardengan skala tertentu.
Peta Bahaya (hazard map) adalah peta
petunjuk zonasi tingkat bahaya satu jenis ancaman bencana pada suatudaerah pada waktu tertentu.
Peta Kerentanan (vulnerability map) adalah peta petunjuk zonasi tingkatkerentanan satu jenis ancamanbencana pada suatu daerah pada
waktu tertentu.
Peta Risiko Bencana adalah petapetunjuk zonasi tingkat risiko suatu
jenis ancaman bencana pada suatudaerah pada waktu tertentu. Petaini bersifat dinamis, sehingga harusdirevisi tiap waktu tertentu danmerupakan hasil perpaduan antarapeta bahaya (hazard map) dan peta
4 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
18/334
kerentanan (vulnerability map). PetaRisiko Bencana disajikan berupa
gambar dengan warna dan simbol.Penjelasan dimuat dalam bentukketerangan pinggir.
Kejadian bencana adalah peristiwabencana yang terjadi dan dicatatberdasarkan tanggal kejadian, lokasi(kabupaten/kota), jenis bencana,korban dan atau kerusakan harta benda
jika terjadi bencana pada tanggal yangsama dan melanda lebih dari satukabupaten/kota dan atau provinsi,maka dihitung sebagai satu kejadian.
Disaster Risk Index (DRI) merupakanperhitungan rata-rata kematian perNegara dalam bencana skala besar
dan menengah yang diakibatkan olehgempa bumi, siklon tropis dan banjirberdasarkan data tahun 1980-2000.Hal ini memungkinkan identifkasisejumlah variable sosial ekonomi danlingkungan yang berkorelasi denganrisiko kematian serta menunjukkansebab akibat dalam proses risiko
bencana. Setiap Negara memilikiindeksnya masing-masing untuksetiap jenis bahaya menurut tingkateksposure fsik, tingkat kerentananrelative dan tingkat risikonya.Berdasarkan DRI pula, konsep risikobencana tidak disebabkan olehperistiwa-peristiwa yang berbahaya,namun lebih kepada sejarah kejadianyang dibangun melalui kegiatan
manusia dan proses-prosesnya.Dengan demikian risiko kematian
dalam bencana ini hanya tergantungsebagian pada keberadaan fenomenafsik seperti gempa bumi, siklontropis, dan banjir. Dalam DRI, faktorutamanya adalah risiko kehilangannyawa dan tidak termasuk aspek risikolainnya, seperti mata pencaharian danperekonomian. Hal ini disebabkankarena kurangnya data yang tersediapada skala global dengan resolusinasional.
Gempa bumi adalah peristiwapelepasan energi yang diakibatkanoleh pergeseran/pergerakan padabagian dalam bumi (kerak bumi) secaratiba-tiba. Tipe gempa bumi yang
umum ada dua, yaitu gempa tektonikdan gempa vulkanik.
Letusan gunung api merupakan bagiandari aktivitas vulkanik yang dikenaldengan istilah ‘erupsi’. Bahaya letusangunung api dapat berupa awan panas,lontaran material (pijar), hujan abu,
lava, gas racun dan banjir lahar.
Tsunami adalah rangkaian gelombanglaut dengan periode panjang yangditimbulkan oleh gangguan impulsivedari dasar laut. Tsunami dapatdisebabkan oleh: (1) gempa bumidiikuti dengan dislokasi/perpindahanmassa/batuan yang sangat besardi bawah air (laut/danau); (2) tanah
IRBI 2013 5
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
19/334
longsor di dalam laut; (3) letusangunung api di bawah laut atau gunung
api pulau.
Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan,maupun percampuran keduanya,menuruni atau keluar lereng akibatterganggunya kestabilan tanah ataubatuan penyusun lereng.
Banjir merupakan limpasan air yangmelebihi tinggi muka air normal,sehingga melimpas dari palung sungaimenyebabkan adanya genanganpada lahan rendah di sisi sungai.Pada umumnya banjir disebabkanoleh curah hujan yang tinggi di atasnormal sehingga system pengaliran
air yang terdiri dari sungai dan anaksungai alamiah serta system drainasedangkal penampung banjir buatanyang ada tidak mampu menampungakumulasi air hujan tersebut sehinggameluap. Adapun yang dimaksud banjirdi bidang pertanian adalah banjir yangterjadi di lahan pertanian yang ada
tanaman (padi, jagung, kedelai danlain-lain) yang sedang dibudidayakan.
Banjir bandang biasanya terjadi padaaliran sungai yang kemiringan dasarsungai curam. Aliran banjir yang tinggidan sangat cepat dan limpasannyadapat membawa batu besar ataubongkahan dan pepohonan sertamerusak atau menghanyutkan apa
saja yang dilewati namun cepat surutkembali.
Kebakaran lahan dan hutan merupakansuatu keadaan di mana hutan dan lahandilanda api, sehingga mengakibatkankerusakan hutan atau hasil hutan yangmenimbulkan kerugian ekonomis danatau nilai lingkungan. Kebakaran lahandan hutan seringkali menyebabkanbencana asap yang mengganggu
kepada masyarakat sekitar.
Cuaca Ekstrim dalam hal ini adalahangin topan merupakan pusat anginkencang dengan kecepatan angin120 km/jam atau lebih yang seringterjadi di wilayah tropis di antaraagraris balik utara dan selatan, kecuali
di daerah-daerah yang sangat dekatdengan khatulistiwa. Angin topan inidisebabkan oleh perbedaan tekanandalam suatu sistem cuaca.
Gelombang Ekstrim atau badai adalah gelombang tinggi yang yangditimbulkan karena efek terjadinya
siklon tropis di sekitar wilayahIndonesia dan berpotensi kuatmenimbulkan bencana alam. Indonesiabukan daerah lintasan siklon tropistetapi keberadaan siklon tropis akanmemberikan pengaruh kuat terjadinyaangin kencang, gelombang tinggidisertai hujan deras.
Abrasi adalah proses pengikisan
6 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
20/334
pantai oleh tenaga gelombang lautdan arus laut yang bersifat merusak.
Abrasi biasanya disebut juga erosipantai. Kerusakan garis pantai akibatabrasi ini dipicu oleh terganggunyakeseimbangan alam daerah pantaitersebut. Walaupun abrasi bisadisebabkan oleh gejala alami, namunmanusia sering disebut sebagaipenyebab utama abrasi.
2. TUJUAN
Indeks Risiko Bencana ini bertujuanuntuk memberikan informasi tingkatrisiko bencana tiap-tiap kabupaten/kota di Indonesia sesuai dengan bahaya(hazard ) yang dimiliki dan gabungandari bahaya (multi hazard ) tersebut.Sehingga bisa dikatakan bahwaIndeks Risiko Bencana ini merupakanpenilaian seluruh Kabupaten/Kota diIndonesia dari risiko bencana yangada.
Indeks Risiko Bencana Indonesiadapat digunakan untuk memberikan
gambaran perbandingan tingkatrisiko dari suatu daerah dibandingkandengan daerah yang lain.
Berdasarkan tingkat risiko ini dapatdigunakan oleh berbagai pihakuntuk melakukan analisis sebagaidasar dari kebijakan kelembagaan,
pendanaan, perencanaan, statistik
dan operasionalisasi penanggulanganbencana.
3. METODOLOGI
Pengkajian risiko bencanadilaksanakan dengan mengkaji danmemetakan tingkat bahaya, tingkatkerentanan dan tingkat kapasitasberdasarkan indeks bahaya, indeks
penduduk terpapar, indeks kerugiandan indeks kapasitas. Metodologiuntuk menterjemahkan berbagaiindeks tersebut ke dalam peta dankajian diharapkan dapat menghasilkantingkat risiko dan peta risiko untuksetiap bahaya bencana yang ada padasuatu daerah. Kajian dan peta risikobencana ini harus mampu menjadidasar yang memadai bagi daerah untukmenyusun kebijakan penanggulanganbencana. Pengkajian risiko bencanadilaksanakan dengan menggunakanmetode pada Gambar 1.
Pengkajian risiko bencana padaGambar 1, akan menghasilkan
indeks risiko bencana yang disusunberdasarkan komponen bahaya,kerugian dan kapasitas. Komponenbahaya disusun berdasarkanparameter intensitas dan probabilitaskejadian. Komponen kerugian disusunberdasarkan parameter sosial budaya,ekonomi, fsik, dan lingkungan.
Komponen kapasitas disusun
IRBI 2013 7
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
21/334
berdasarkan parameter kapasitasregulasi, kelembagaan, sistemperingatan dini, pendidikan, pelatihan,keterampilan, mitigasi, dan sistemkesiapsiagaan.
Hasil pengkajian risiko bencana terdiridari 2 bagian yaitu peta risiko bencana
dan dokumen kajian risiko bencana
(Gambar 2 dan Gambar 3). Dimanapeta risiko dihasilkan mencakup jugapeta bahaya, peta kerentanan, danpeta kapasitas. Sedangkan dokumenmemuat tingkat risiko bencana yangmerupakan gabungan dari tingkatkerugian, tingkat bahaya, dan tingkatkapasitas.
Sumber: Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012
Gambar 1. Metode Pengkajian Risiko Bencana
8 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
22/334
Gambar 2. Metode Penyusunan Peta RisikoBencana
Gambar 3. Metode Penyusunan DokumenKajian Risiko Bencana
Mekanisme penyusunan peta risiko
bencana saling terkait denganmekanisme penyusunan dokumenkajian risiko bencana (Gambar 4).Peta risiko bencana menghasilkanlandasan penentuan tingkat risikobencana yang merupakan salahsatu komponen capaian dokumenkajian risiko bencana. Selain itudokumen kajian bencana juga harus
menyajikan kebijakan minimumpenanggulangan bencana daerahyang ditujukan untuk mengurangi
jumlah penduduk terpapar, kerugianharta benda, dan kerusakanlingkungan.
Gambar 4. Korelasi Penyusunan Peta
dan Dokumen Kajian Risiko Bencana
IRBI 2013 9
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
23/334
A. ANALISIS DATA
1. Analisis tingkat risiko bencanaKabupaten/Kota
- Klasifkasi DataData yang digunakan merupakandata hasil kajian risiko yang terdiridari data: (1) bahaya per jenis
bencana, (2) jiwa terpapar per jenis bencana, (3) kerugian rupiahper jenis bencana, (4) kerusakanlingkungan (ha) per jenis bencanadan (5) kapasitas pemerintahdaerah per kabupaten/kota.
- PembobotanPenentuan bobot per jenis
Gambar 5. Pembobotan masing-masing bencana.
10 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
24/334
bahaya (parameter 1) ditentukanberdasarkan hubungan antarafrekuensi kejadian dengan adatidaknya peringatan. Dari Tabel 1 dibawah ini terlihat bobot per jenisbahaya dan nilai tingkat bahaya 1untuk rendah, 2 untuk sedang dan3 untuk tinggi.
Bobot kerentanan (parameter 2)berbeda untuk masing-masing jenis
bahaya yang dihitung berdasarkanindeks penduduk terpapar dalam
jiwa, kerugian dalam rupiah dankerusakan lingkungan dalam hektarseperti ditunjukkan pada Tabel 1 dibawah.
Komponen kapasitas (parameter
3) disusun untuk semua jenisbencana berdasarkan parameterkapasitas regulasi, kelembagaan,sistem peringatan dini, pendidikan,pelatihan, keterampilan, mitigasi,dan sistem kesiapsiagaan.
Masing-masing parameter
kemudian dikelompokkan menjadi3 kelas yang kemudian digunakanuntuk menghitung indeks risikobencana dengan menggunakanrumus risiko dibawah ini:
Penentuan interval kelas masing-masing indeks jenis bencanadilakukan menggunakan nilaiindeks dari kelas 1 untuk rendah,kelas 2 untuk sedang dan kelas 3untuk tinggi.
Penentuan skor untuk masing-masing parameter dilakukandengan metode pengkalian antarakelas (1, 2, dan 3) dengan bobot
yang telah ditentukan. Skor masing-masing parameter kemudiandijumlahkan secara keseluruhanuntuk memperoleh skor totalbencana di wilayah kabupaten.Tabel berikut menjelaskan detilparameter, kelas, bobot dan skoryang digunakan dalam metode ini.
- SkoringSkoring adalah melakukan operasimatematika dengan perkalianantara bobot dan nilai kelasyang telah dibuat. Dalam satukabupaten/ kota, jumlah nilaiskoring menunjukkan klasifkasi
kerawanan kabupaten/ kotatersebut.
- Klasifkasi tingkat risiko bencanaDengan menggunakan bobot dankelas tersebut, klasifkasi tingkatrisiko bencana pada kabupaten/kota adalah sebagai berikut:
IRBI 2013 11
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
25/334
Tabel 1. Penentuan bobot bahaya, kerentanan dan kapasitas per jenis bahaya.
No. Parameter Nilai Kelas Bobot Skor(Kelas*Bobot)
A. Bahaya (H)
1. Gempa Bumi
100%
1
4
4
2 8
3 12
2. Tsunami
1
4
4
2 83 12
3. Letusan Gunung Api
1
3
3
2 6
3 9
4. Banjir
1
4
4
2 8
3 12
5. Tanah Longsor
1
5
5
2 10
3 15
6. Kekeringan
1
4
4
2 8
3 12
7.Kebakaran Lahan danHutan
1
4
4
2 8
3 12
8. Cuaca Ekstrim
1
4
4
2 8
3 12
12 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
26/334
No. Parameter Nilai Kelas BobotSkor
(Kelas*Bobot)
9.Gelombang Pasang /Abrasi
100%1
44
2 8
3 12
B. Kerentanan (V)
1. Jiwa Terpapar (per km2)
1. Gempa Bumi
< 500 1
40%
0.4
500 - 1000 2 0.8
>1000 3 1.2
2. Tsunami
< 500 1
40%
0.4
500 - 1000 2 0.8
>1000 3 1.2
3. Letusan Gunung Api
< 500 1
40%
0.4
500 - 1000 2 0.8
>1000 3 1.2
4. Banjir
< 500 1
40%
0.4
500 - 1000 2 0.8
>1000 3 1.2
5. Tanah Longsor
< 500 1
40%
0.4
500 - 1000 2 0.8
>1000 3 1.2
6. Kekeringan
< 500 1
40%
0.4
500 - 1000 2 0.8
>1000 3 1.2
7.Kebakaran Lahan danHutan
< 500 1
30%
0.3
500 - 1000 2 0.6
>1000 3 0.9
IRBI 2013 13
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
27/334
No. Parameter Nilai Kelas BobotSkor
(Kelas*Bobot)
8. Cuaca Ekstrim< 500 1
40%0.4
500 - 1000 2 0.8
>1000 3 1.2
9.Gelombang Pasang /Abrasi
< 500 1
40%
0.4
500 - 1000 2 0.8
>1000 3 1.2
2. Kerugian (Miliyar Rupiah)
1. Gempa Bumi
< 1,55 1
60%
0.6
1,55 - 3,30 2 1.2
>3,30 3 1.8
2. Tsunami
< 1,55 1
50%
0.5
1,55 - 3,30 2 1
>3,30 3 1.5
3. Letusan Gunung Api< 1,55 1
50%0.5
1,55 - 3,30 2 1
>3,30 3 1.5
4. Banjir
< 1,55 1
50%
0.5
1,55 - 3,30 2 1
>3,30 3 1.5
5. Tanah Longsor
< 1,55 1
50%
0.5
1,55 - 3,30 2 1
>3,30 3 1.5
6. Kekeringan
< 1,55 1
30%
0.3
1,55 - 3,30 2 0.6
>3,30 3 0.9
14 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
28/334
No. Parameter Nilai Kelas BobotSkor
(Kelas*Bobot)
7.Kebakaran Lahan danHutan
< 1,55 130%
0.31,55 - 3,30 2 0.6
>3,30 3 0.9
8. Cuaca Ekstrim
< 1,55 1
60%
0.6
1,55 - 3,30 2 1.2
>3,30 3 1.8
9. Gelombang Pasang /Abrasi
< 1,55 1
50%
0.5
1,55 - 3,30 2 1
>3,30 3 1.5
3. Kerusakan Lingkungan (HA)
1. Gempa Bumi
0 1
0%
0
0 2 0
0 3 0
2. Tsunami< 55 1
10%0.1
55 - 155 2 0.2
> 155 3 0.3
3. Letusan Gunung Api
< 65 1
10%
0.1
65 - 185 2 0.2
> 185 3 0.3
4. Banjir
< 70 1
10%
0.1
70 - 205 2 0.2
> 205 3 0.3
5. Tanah Longsor
< 65 1
10%
0.1
65 - 185 2 0.2
> 185 3 0.3
IRBI 2013 15
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
29/334
No. Parameter Nilai Kelas BobotSkor
(Kelas*Bobot)
6. Kekeringan
< 65 1
30%
0.3
65 - 185 2 0.6
> 185 3 0.9
7.Kebakaran Lahan danHutan
< 65 1
40%
0.4
65 - 185 2 0.8
> 185 3 1.2
8. Cuaca Ekstrim0 1
0%0
0 2 0
0 3 0
9.Gelombang Pasang /Abrasi
< 70 1
10%
0.1
70 - 205 2 0.2
> 205 3 0.3
C. Kapasitas(C)
Kapasitas Daerah
< 55 1
100%
1
55 - 85 2 2
> 85 3 3
D. Indeks Risiko (R = H * V/C)
C = 1 C = 2 C = 3
1. Gempa Bumi
Rendah 4.00 2.00 1.33
Sedang 16.00 8.00 5.33Tinggi 36.00 18.00 12.00
2. Tsunami
Rendah 4.00 2.00 1.33
Sedang 16.00 8.00 5.33
Tinggi 36.00 18.00 12.00
16 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
30/334
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
31/334
Dimana :
Tingkat Risiko Rendah, nilai : 1Tingkat Risiko Sedang, niai : 2Tingkat Risiko Tinggi, nilai : 3N = jumlah kabupaten/kota dalam provinsi tersebutSmin = N x 1Smaks = N x 3
(Smaks - Smin)X = ----------------- 3
Penggunaan metodologi ini dapat berubah pada waktu mendatang sesuai denganperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembaruan data akan terus dilakukandan bekerjasama dengan instansi terkait dan pemerintah daerah.
Total SkoringKlasifkasi Tingkat Risiko
ProvinsiWarna [di peta]
Smin – ( Smin + X ) Tingkat Risiko Rendah Hijau
( Smin + X ) - ( Smin + 2X ) Tingkat Risiko Sedang Kuning
( Smin+ 2X ) - Smaks Tingkat Risiko Tinggi Merah
2. Analisis tingkat risiko bencana Provinsi
Data yang digunakan pada analisistingkat risiko provinsi adalah dataklasifkasi tingkat risiko bencanakabupaten/kota pada provinsi yangakan dianalisis. Data lainnya adalah
jumlah kabupaten dan kota di provinsitersebut.
Dengan menggunakan skoringmaksimal (Smaks) dan skoring minimal(Smin), klasifkasi tingkat risiko bencanatingkat provinsi adalah sebagai berikut :
18 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
32/334
No. Kabupaten/Kota Provinsi Skor Kelas Risiko1 Cianjur Jawa Barat 250 Tinggi
2 Garut Jawa Barat 238 Tinggi
3 Sukabumi Jawa Barat 231 Tinggi
4 Lumajang Jawa Timur 231 Tinggi
5 Tasikmalaya Jawa Barat 225 Tinggi
6 Halmahera Selatan Maluku Utara 224 Tinggi
7 Maluku Barat Daya Maluku 223 Tinggi
8 Majene Sulawesi Barat 221 Tinggi
9 Malang Jawa Timur 219 Tinggi
10 Jember Jawa Timur 219 Tinggi
11 Banyuwangi Jawa Timur 219 Tinggi
12 Kepulauan Sula Maluku Utara 219 Tinggi
13 Kota Gunung Sitoli Sumatera Utara 216 Tinggi14 Pandeglang Banten 215 Tinggi
15 Lebak Banten 215 Tinggi
16 Ciamis Jawa Barat 215 Tinggi
17 Cilacap Jawa Tengah 215 Tinggi
18 Purworejo Jawa Tengah 215 Tinggi
19 Pacitan Jawa Timur 215 Tinggi
4. HASIL
A. Indeks Risiko Bencana Kabupaten/KotaIndeks Risiko Bencana untuk setiap Kabupaten/Kota yang merupakan hasil perhitunganuntuk Multi Ancaman dan diurutkan berdasarkan total skor dan total penduduk terpapar,dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman per Kabupaten/Kota Tahun 2013
IRBI 2013 19
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
33/334
No. Kabupaten/Kota Provinsi Skor Kelas Risiko
20 Mandailing Natal Sumatera Utara 215 Tinggi
21 Pasuruan Jawa Timur 214 Tinggi
22 Lampung Barat Lampung 214 Tinggi
23 Maluku Tengah Maluku 214 Tinggi
24 Nias Sumatera Utara 214 Tinggi
25 Nias Utara Sumatera Utara 214 Tinggi
26 Tegal Jawa Tengah 213 Tinggi
27 Minahasa Sulawesi Utara 212 Tinggi28 Aceh Besar Aceh 211 Tinggi
29 Brebes Jawa Tengah 211 Tinggi
30 Kota Palopo Sulawesi Selatan 211 Tinggi
31 Nias Barat Sumatera Utara 211 Tinggi
32 Blitar Jawa Timur 210 Tinggi
33 Kota Padang Sumatera Barat 209 Tinggi
34 Bima Nusa Tenggara Barat 209 Tinggi
35 Agam Sumatera Barat 209 Tinggi
36 Banyumas Jawa Tengah 207 Tinggi
37 Pemalang Jawa Tengah 206 Tinggi
38 Bengkulu Utara Bengkulu 206 Tinggi
39 Kotabaru Kalimantan Selatan 205 Tinggi
40 Lombok Barat Nusa Tenggara Barat 205 Tinggi41 Sumenep Jawa Timur 205 Tinggi
42 Manokwari Papua Barat 205 Tinggi
43 Jayapura Papua 203 Tinggi
44 Aceh Barat Aceh 203 Tinggi
45 Nagan Raya Aceh 203 Tinggi
46 Serang Banten 203 Tinggi
20 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
34/334
No. Kabupaten/Kota Provinsi Skor Kelas Risiko
47 Kaur Bengkulu 203 Tinggi
48 Kulon Progo D. I.Yogyakarta 203 Tinggi
49 Kebumen Jawa Tengah 203 Tinggi
50 Luwu Sulawesi Selatan 203 Tinggi
51 Pasaman Barat Sumatera Barat 203 Tinggi
52 Berau Kalimantan Timur 202 Tinggi
53 Polewali Mandar Sulawesi Barat 202 Tinggi
54 Luwu Utara Sulawesi Selatan 202 Tinggi55 Luwu Timur Sulawesi Selatan 202 Tinggi
56 Nias Selatan Sumatera Utara 202 Tinggi
57 Tulungagung Jawa Timur 201 Tinggi
58 Tanggamus Lampung 201 Tinggi
59 Sikka Nusa Tenggara Timur 201 Tinggi
60 Raja Ampat Papua Barat 201 Tinggi
61 Tangerang Banten 201 Tinggi
62 Mamuju Sulawesi Barat 200 Tinggi
63 Trenggalek Jawa Timur 198 Tinggi
64 Aceh Jaya Aceh 198 Tinggi
65 Kepulauan Mentawai Sumatera Barat 197 Tinggi
66 Padang Pariaman Sumatera Barat 197 Tinggi
67 Paser Kalimantan Timur 196 Tinggi68 Minahasa Tenggara Sulawesi Utara 195 Tinggi
69 Halmahera Utara Maluku Utara 195 Tinggi
70 Kota Bau-Bau Sulawesi Tenggara 195 Tinggi
71 Probolinggo Jawa Timur 194 Tinggi
72 Ketapang Kalimantan Barat 192 Tinggi
73 Seluma Bengkulu 191 Tinggi
IRBI 2013 21
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
35/334
No. Kabupaten/Kota Provinsi Skor Kelas Risiko
74 Mukomuko Bengkulu 191 Tinggi
75 Bone Sulawesi Selatan 191 Tinggi
76 Tapanuli Tengah Sumatera Utara 191 Tinggi
77 Barito Kuala Kalimantan Selatan 190 Tinggi
78 Kutai Timur Kalimantan Timur 190 Tinggi
79 Pesisir Selatan Sumatera Barat 190 Tinggi
80 Donggala Sulawesi Tengah 189 Tinggi
81 Aceh Timur Aceh 189 Tinggi82 Bantul D. I. Yogyakarta 187 Tinggi
83 Lampung Selatan Lampung 187 Tinggi
84 Bengkulu Selatan Bengkulu 186 Tinggi
85 Kolaka Sulawesi Tenggara 186 Tinggi
86 Kepulauan Aru Maluku 186 Tinggi
87 Ende Nusa Tenggara Timur 186 Tinggi
88 Tapanuli Selatan Sumatera Utara 186 Tinggi
89 Kupang Nusa Tenggara Timur 185 Tinggi
90 Kota Serang Banten 185 Tinggi
91 Bulungan Kalimantan Timur 184 Tinggi
92 Dompu Nusa Tenggara Barat 184 Tinggi
93 Karang Asem Bali 184 Tinggi
94 Kota Cirebon Jawa Barat 184 Tinggi95 Demak Jawa Tengah 184 Tinggi
96 Kota Semarang Jawa Tengah 184 Tinggi
97 Pekalongan Jawa Tengah 183 Tinggi
98 Alor Nusa Tenggara Timur 183 Tinggi
99 Aceh Barat Daya Aceh 183 Tinggi
100 Lampung Timur Lampung 183 Tinggi
22 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
36/334
No. Kabupaten/Kota Provinsi Skor Kelas Risiko
101 Sorong Papua Barat 183 Tinggi
102 Kota Sorong Papua Barat 183 Tinggi103 Kota Cilegon Banten 182 Tinggi
104 Kota Bandar Lampung Lampung 182 Tinggi
105 Klungkung Bali 182 Tinggi
106 Pesawaran Lampung 182 Tinggi
107 Cirebon Jawa Barat 181 Tinggi
108 Maluku Tenggara Barat Maluku 181 Tinggi109 Belu Nusa Tenggara Timur 181 Tinggi
110 Palu Sulawesi Tengah 181 Tinggi
111 Nabire Papua 181 Tinggi
112 Seram Bagian Barat Maluku 180 Tinggi
113 Lombok Timur Nusa Tenggara Barat 180 Tinggi
114 Barru Sulawesi Selatan 180 Tinggi
115 Pamekasan Jawa Timur 180 Tinggi
116 Sambas Kalimantan Barat 180 Tinggi
117 Pontianak Kalimantan Barat 180 Tinggi
118 Bangka Barat Kep. Bangka Belitung 180 Tinggi
119 Bangka Selatan Kep. Bangka Belitung 180 Tinggi
120 Buru Maluku 180 Tinggi
121 Jembrana Bali 179 Tinggi122 Badung Bali 179 Tinggi
123 Maluku Tenggara Maluku 179 Tinggi
124 Wajo Sulawesi Selatan 179 Tinggi
125 Pinrang Sulawesi Selatan 179 Tinggi
126 Siau Tagulandang Biaro Sulawesi Utara 179 Tinggi
127 Kapuas Kalimantan Tengah 179 Tinggi
IRBI 2013 23
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
37/334
No. Kabupaten/Kota Provinsi Skor Kelas Risiko
128 Sorong Selatan Papua Barat 179 Tinggi
129 Bombana Sulawesi Tenggara 179 Tinggi130 Aceh Singkil Aceh 178 Tinggi
131 Kediri Jawa Timur 178 Tinggi
132 Bengkayang Kalimantan Barat 178 Tinggi
133 Singkawang Kalimantan Barat 178 Tinggi
134 Pasaman Sumatera Barat 178 Tinggi
135 Tanah Laut Kalimantan Selatan 178 Tinggi136 Morowali Sulawesi Tengah 177 Tinggi
137 Mamuju Utara Sulawesi Barat 177 Tinggi
138 Konawe Selatan Sulawesi Tenggara 177 Tinggi
139 Banjar Kalimantan Selatan 176 Tinggi
140 Aceh Utara Aceh 175 Tinggi
141 Kota Lhokseumawe Aceh 175 Tinggi
142 Indramayu Jawa Barat 175 Tinggi
143 Subang Jawa Barat 175 Tinggi
144 Karawang Jawa Barat 175 Tinggi
145 Tuban Jawa Timur 175 Tinggi
146 Gresik Jawa Timur 175 Tinggi
147 Manggarai Nusa Tenggara Timur 175 Tinggi
148 Tana Tidung Kalimantan Timur 175 Tinggi149 Bantaeng Sulawesi Selatan 174 Tinggi
150 Tabanan Bali 174 Tinggi
151 Muna Sulawesi Tenggara 174 Tinggi
152 Bandung Jawa Barat 174 Tinggi
153 Pati Jawa Tengah 174 Tinggi
154 Lamongan Jawa Timur 174 Tinggi
24 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
38/334
No. Kabupaten/Kota Provinsi Skor Kelas Risiko
155 Parigi Moutong Sulawesi Tengah 174 Tinggi
156 Konawe Sulawesi Tenggara 174 Tinggi157 Minahasa Selatan Sulawesi Utara 174 Tinggi
158 Nunukan Kalimantan Timur 173 Tinggi
159 Halmahera Timur Maluku Utara 173 Tinggi
160 Bengkulu Tengah Bengkulu 173 Tinggi
161 Poso Sulawesi Tengah 172 Tinggi
162 Konawe Utara Sulawesi Tenggara 172 Tinggi
163 Sarmi Papua 172 Tinggi
164 Rembang Jawa Tengah 172 Tinggi
165 Aceh Selatan Aceh 171 Tinggi
166 Kota Pariaman Sumatera Barat 171 Tinggi
167 Kota Bima Nusa Tenggara Barat 171 Tinggi
168 Kota Bengkulu Bengkulu 170 Tinggi
169 Merauke Papua 170 Tinggi
170 Buton Utara Sulawesi Tenggara 170 Tinggi
171 Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat 168 Tinggi
172 Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur 168 Tinggi
173 Maros Sulawesi Selatan 168 Tinggi
174 Pangkajene Kepulauan Sulawesi Selatan 168 Tinggi
175 Batang Jawa Tengah 168 Tinggi176 Situbondo Jawa Timur 168 Tinggi
177 Kayong Utara Kalimantan Barat 168 Tinggi
178 Kubu Raya Kalimantan Barat 168 Tinggi
179 Pulang Pisau Kalimantan Tengah 168 Tinggi
180 Bangka Kep. Bangka Belitung 168 Tinggi
181 Belitung Kep. Bangka Belitung 168 Tinggi
IRBI 2013 25
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
39/334
No. Kabupaten/Kota Provinsi Skor Kelas Risiko
182 Belitung Timur Kep. Bangka Belitung 168 Tinggi
183 Indragiri Hilir Riau 168 Tinggi184 Bireuen Aceh 168 Tinggi
185 Tual Maluku 168 Tinggi
186 Timor Tengah Selatan Nusa Tenggara Timur 167 Tinggi
187 Kota Banda Aceh Aceh 167 Tinggi
188 Buleleng Bali 167 Tinggi
189 Kota Denpasar Bali 167 Tinggi
190 Kendal Jawa Tengah 167 Tinggi
191 Rokan Hilir Riau 167 Tinggi
192 Asahan Sumatera Utara 167 Tinggi
193 Kota Sibolga Sumatera Utara 167 Tinggi
194 Kota Surabaya Jawa Timur 167 Tinggi
195 Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur 167 Tinggi
196 Teluk Bintuni Papua Barat 167 Tinggi197 Pulau Morotai Maluku Utara 166 Tinggi
198 Merangin Jambi 166 Tinggi
199 Majalengka Jawa Barat 166 Tinggi
200 Bondowoso Jawa Timur 166 Tinggi
201 Mamberamo Raya Papua 166 Tinggi
202 Sinjai Sulawesi Selatan 166 Tinggi203 Bekasi Jawa Barat 165 Tinggi
204 Tidore Kepulauan Maluku Utara 164 Tinggi
205 Buton Sulawesi Tenggara 164 Tinggi
206 Bangkalan Jawa Timur 164 Tinggi
207 Mojokerto Jawa Timur 164 Tinggi
208 Pidie Aceh 163 Tinggi
26 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
40/334
No. Kabupaten/Kota Provinsi Skor Kelas Risiko
209 Jepara Jawa Tengah 163 Tinggi
210 Kapuas Hulu Kalimantan Barat 163 Tinggi211 Katingan Kalimantan Tengah 163 Tinggi
212 Bulukumba Sulawesi Selatan 163 Tinggi
213 Gowa Sulawesi Selatan 163 Tinggi
214 Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah 163 Tinggi
215 Banggai Sulawesi Tengah 163 Tinggi
216 Kota Bitung Sulawesi Utara 163 Tinggi
217 Simeulue Aceh 162 Tinggi
218 Sumedang Jawa Barat 162 Tinggi
219 Bandung Barat Jawa Barat 162 Tinggi
220 Grobogan Jawa Tengah 162 Tinggi
221 Lahat Sumatera Selatan 162 Tinggi
222 Pahuwato Gorontalo 162 Tinggi
223 Ternate Maluku Utara 160 Tinggi224 Kutai Kartanegara Kalimantan Timur 160 Tinggi
225 Penajam Paser Utara Kalimantan Timur 160 Tinggi
226 Purbalingga Jawa Tengah 159 Tinggi
227 Boyolali Jawa Tengah 159 Tinggi
228 Kota Balikpapan Kalimantan Timur 159 Tinggi
229 Toli - Toli Sulawesi Tengah 159 Tinggi230 Ngada Nusa Tenggara Timur 159 Tinggi
231 Minahasa Utara Sulawesi Utara 158 Tinggi
232 Kota Pasuruan Jawa Timur 158 Tinggi
233 Empat Lawang Sumatera Selatan 158 Tinggi
234 Gunung Kidul D. I. Yogyakarta 158 Tinggi
235 Bolaang Mongondow Timur Sulawesi Utara 158 Tinggi
IRBI 2013 27
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
41/334
No. Kabupaten/Kota Provinsi Skor Kelas Risiko
236 Jayapura Papua 157 Tinggi
237 Sintang Kalimantan Barat 156 Tinggi238 Ambon Maluku 156 Tinggi
239 Tanjung Jabung Timur Jambi 156 Tinggi
240 Tanjung Jabung Barat Jambi 156 Tinggi
241 Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah 156 Tinggi
242 Pelalawan Riau 156 Tinggi
243 Siak Riau 156 Tinggi
244 Bengkalis Riau 156 Tinggi
245 Banyuasin Sumatera Selatan 156 Tinggi
246 Kutai Barat Kalimantan Timur 156 Tinggi
247 Nagekeo Nusa Tenggara Timur 156 Tinggi
248 Tanah Bumbu Kalimantan Selatan 156 Tinggi
249 Buru Selatan Maluku 155 Tinggi
250 Aceh Tamiang Aceh 155 Tinggi251 Soralangun Jambi 155 Tinggi
252 Ponorogo Jawa Timur 155 Tinggi
253 Madiun Jawa Timur 155 Tinggi
254 Kampar Riau 155 Tinggi
255 Rokan Hulu Riau 155 Tinggi
256 Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan 155 Tinggi
257 Kota Pare-Pare Sulawesi Selatan 155 Tinggi
258 Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan 155 Tinggi
259 Muara Enim Sumatera Selatan 155 Tinggi
260 Musi Rawas Sumatera Selatan 155 Tinggi
261 Deli Serdang Sumatera Utara 155 Tinggi
262 Langkat Sumatera Utara 155 Tinggi
28 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
42/334
No. Kabupaten/Kota Provinsi Skor Kelas Risiko
263 Labuhan Batu Utara Sumatera Utara 155 Tinggi
264 Kota Medan Sumatera Utara 155 Tinggi265 Jombang Jawa Timur 155 Tinggi
266 Sampang Jawa Timur 155 Tinggi
267 Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara 154 Tinggi
268 Kuningan Jawa Barat 154 Tinggi
269 Kota Bandung Jawa Barat 154 Tinggi
270 Mamasa Sulawesi Barat 154 Tinggi
271 Karo Sumatera Utara 154 Tinggi
272 Padang Lawas Sumatera Utara 154 Tinggi
273 Sleman D. I. Yogyakarta 154 Tinggi
274 Kolaka Utara Sulawesi Tenggara 153 Tinggi
275 Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan 153 Tinggi
276 Bangli Bali 153 Tinggi
277 Kota Banjar Jawa Barat 153 Tinggi278 Nganjuk Jawa Timur 153 Tinggi
279 Magetan Jawa Timur 153 Tinggi
280 Flores Timur Nusa Tenggara Timur 153 Tinggi
281 Bogor Jawa Barat 152 Tinggi
282 Hulu Sungai Selatan Kalimantan Selatan 152 Tinggi
283 Tabalong Kalimantan Selatan 152 Tinggi
284 Sumbawa Barat Nusa Tenggara Barat 152 Tinggi
285 Lombok Utara Nusa Tenggara Barat 152 Tinggi
286 Jeneponto Sulawesi Selatan 151 Tinggi
287 Labuhan Batu Sumatera Utara 151 Tinggi
288 Kerinci Jambi 150 Tinggi
289 Banjarnegara Jawa Tengah 150 Tinggi
IRBI 2013 29
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
43/334
No. Kabupaten/Kota Provinsi Skor Kelas Risiko
290 Blora Jawa Tengah 150 Tinggi
291 Bojonegoro Jawa Timur 150 Tinggi292 Kota Bontang Kalimantan Timur 150 Tinggi
293 Sumbawa Nusa Tenggara Barat 150 Tinggi
294 Enrekang Sulawesi Selatan 150 Tinggi
295 Tana Toraja Sulawesi Selatan 150 Tinggi
296 Toraja Utara Sulawesi Selatan 150 Tinggi
297 Seram Bagian Timur Maluku 150 Tinggi
298 Sidoarjo Jawa Timur 150 Tinggi
298 Lembata Nusa Tenggara Timur 150 Tinggi
299 Buol Sulawesi Tengah 150 Tinggi
300 Bolaang Mongondow Sulawesi Utara 150 Tinggi
301Bolaang MongondowSelatan
Sulawesi Utara 150 Tinggi
302 Kota Mataram Nusa Tenggara Barat 149 Tinggi303 Kota Kendari Sulawesi Tenggara 148 Tinggi
304 Kota Probolinggo Jawa Timur 148 Tinggi
305 Palangka Raya Kalimantan Tengah 148 Tinggi
306 Kota Pekalongan Jawa Tengah 148 Tinggi
307 Kepulauan Meranti Riau 148 Tinggi
308 Bone Bolango Gorontalo 147 Tinggi
309 Balangan Kalimantan Selatan 147 Tinggi
310 Teluk Wondama Papua Barat 147 Tinggi
311 Gorontalo Gorontalo 146 Tinggi
312 Rejang Lebong Bengkulu 146 Tinggi
313 Wonogiri Jawa Tengah 146 Tinggi
314 Sumba Timur Nusa Tenggara Timur 145 Tinggi
30 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
44/334
No. Kabupaten/Kota Provinsi Skor Kelas Risiko
315 Bangka Tengah Kep. Bangka Belitung 144 Tinggi
316 Halmahera Barat Maluku Utara 144 Tinggi317 Takalar Sulawesi Selatan 144 Tinggi
318 Kota Makassar Sulawesi Selatan 144 Tinggi
319 Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah 144 Tinggi
320 Sukamara Kalimantan Tengah 144 Tinggi
321 Seruyan Kalimantan Tengah 144 Tinggi
322 Tulangbawang Lampung 144 Tinggi
323 Bolaang Mongondow Utara Sulawesi Utara 144 Sedang
324 Kota Langsa Aceh 143 Sedang
325 Bungo Jambi 143 Sedang
326 Magelang Jawa Tengah 143 Sedang
327 Semarang Jawa Tengah 143 Sedang
328 Temanggung Jawa Tengah 143 Sedang
329 Ngawi Jawa Timur 143 Sedang330 Dharmasraya Sumatera Barat 143 Sedang
331 Batubara Sumatera Utara 143 Sedang
332 Kota Mojokerto Jawa Timur 143 Sedang
333 Rote Ndao Nusa Tenggara Timur 142 Sedang
334 Sragen Jawa Tengah 142 Sedang
335 Sekadau Kalimantan Barat 142 Sedang
336 Gianyar Bali 141 Sedang
337 Kota Kediri Jawa Timur 141 Sedang
338 Tapin Kalimantan Selatan 140 Sedang
339 Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan 140 Sedang
340 Waropen Papua 140 Sedang
341 Serdang Bedagai Sumatera Utara 140 Sedang
IRBI 2013 31
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
45/334
No. Kabupaten/Kota Provinsi Skor Kelas Risiko
342 Gunung Mas Kalimantan Tengah 139 Sedang
343 Mimika Papua 139 Sedang344 Biak Numfor Papua 138 Sedang
345 Sumba Barat Daya Nusa Tenggara Timur 138 Sedang
346 Kepahiang Bengkulu 138 Sedang
347 Purwakarta Jawa Barat 138 Sedang
348 Kota Kupang Nusa Tenggara Timur 138 Sedang
349 Padang Lawas Utara Sumatera Utara 138 Sedang
350 Pidie Jaya Aceh 138 Sedang
351 Gorontalo Utara Gorontalo 138 Sedang
352 Tojo Una - Una Sulawesi Tengah 138 Sedang
353 Solok Sumatera Barat 137 Sedang
354 Solok Selatan Sumatera Barat 137 Sedang
355 Kota Tangerang Banten 136 Sedang
356 Kota Madiun Jawa Timur 136 Sedang357 Wakatobi Sulawesi Tenggara 136 Sedang
358 Wonosobo Jawa Tengah 135 Sedang
359 Kota Samarinda Kalimantan Timur 135 Sedang
360 Kota Batu Jawa Timur 134 Sedang
361 Boven Digoel Papua 133 Sedang
362 Yahukimo Papua 133 Sedang
363 Muaro Jambi Jambi 132 Sedang
364 Melawi Kalimantan Barat 132 Sedang
365 Kota Tarakan Kalimantan Timur 132 Sedang
366 Bintan Kepulauan Riau 132 Sedang
367 Timor Tengah Utara Nusa Tenggara Timur 132 Sedang
368 Indragiri Hulu Riau 132 Sedang
32 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
46/334
No. Kabupaten/Kota Provinsi Skor Kelas Risiko
369 Kota Pekanbaru Riau 132 Sedang
370 Musi Banyuasin Sumatera Selatan 132 Sedang371 Ogan Ilir Sumatera Selatan 132 Sedang
372 Kota Prabumulih Sumatera Selatan 132 Sedang
373 Kota Blitar Jawa Timur 132 Sedang
374 Landak Kalimantan Barat 132 Sedang
375 Sanggau Kalimantan Barat 132 Sedang
376 Kota Palembang Sumatera Selatan 132 Sedang
377 Kota Bekasi Jawa Barat 132 Sedang
378 Kudus Jawa Tengah 132 Sedang
379 Aceh Tenggara Aceh 131 Sedang
380 Tebo Jambi 131 Sedang
381 Lampung Tengah Lampung 131 Sedang
382 Lampung Utara Lampung 131 Sedang
383 Way Kanan Lampung 131 Sedang384 Kuantan Singingi Riau 131 Sedang
385 Soppeng Sulawesi Selatan 131 Sedang
386 Ogan Komering Ulu Timur Sumatera Selatan 131 Sedang
387 Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara 131 Sedang
388 Karanganyar Jawa Tengah 130 Sedang
389 Kota Manado Sulawesi Utara 130 Sedang
390 Kota Bukittinggi Sumatera Barat 130 Sedang
391 Ogan Komering Ulu Selatan Sumatera Selatan 130 Sedang
392 Humbang Hasundutan Sumatera Utara 130 Sedang
393 Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan 128 Sedang
394 Sumba Barat Nusa Tenggara Timur 128 Sedang
395 Kota Jambi Jambi 128 Sedang
IRBI 2013 33
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
47/334
No. Kabupaten/Kota Provinsi Skor Kelas Risiko
396 Kota Padang Sidempuan Sumatera Utara 128 Sedang
397 Dairi Sumatera Utara 128 Sedang398 Kota Jakarta Timur DKI Jakarta 127 Sedang
399 Keerom Papua 127 Sedang
400 Mappi Papua 126 Sedang
401 Kota Pagar Alam Sumatera Selatan 126 Sedang
402 Pegunungan Bintang Papua 126 Sedang
403 Kota Sabang Aceh 126 Sedang
404 Tanah Datar Sumatera Barat 125 Sedang
405 Kota Solok Sumatera Barat 125 Sedang
406 Aceh Tengah Aceh 125 Sedang
407 Kota Yogyakarta D. I. Yogyakarta 125 Sedang
408 Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan 125 Sedang
409 Kota Sungai Penuh Jambi 124 Sedang
410 Malinau Kalimantan Timur 124 Sedang411 Dogiyai Papua 124 Sedang
412 Bener Meriah Aceh 123 Sedang
413 Kota Gorontalo Gorontalo 123 Sedang
414 Klaten Jawa Tengah 123 Sedang
415 Asmat Papua 123 Sedang
416 Kota Jakarta Utara DKI Jakarta 122 Sedang
417 Boalemo Gorontalo 122 Sedang
418 Kaimana Papua Barat 122 Sedang
419 Kota Jakarta Barat DKI Jakarta 120 Sedang
420 Kota Cimahi Jawa Barat 120 Sedang
421 Batang Hari Jambi 120 Sedang
422 Barito Utara Kalimantan Tengah 120 Sedang
34 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
48/334
No. Kabupaten/Kota Provinsi Skor Kelas Risiko
423 Barito Timur Kalimantan Tengah 120 Sedang
424 Murung Raya Kalimantan Tengah 120 Sedang425 Kota Pangkal Pinang Kep. Bangka Belitung 120 Sedang
426 Karimun Kepulauan Riau 120 Sedang
427 Kota Batam Kepulauan Riau 120 Sedang
428 Mesuji Lampung 120 Sedang
429 Tulang Bawang Barat Lampung 120 Sedang
430 Barito Selatan Kalimantan Tengah 120 Sedang
431 Kota Tasikmalaya Jawa Barat 119 Sedang
432 Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan 119 Sedang
433 Kota Tomohon Sulawesi Utara 119 Sedang
434 Lima Puluh Koto Sumatera Barat 119 Sedang
435 Sumba Tengah Nusa Tenggara Timur 119 Sedang
436 Tambrauw Papua Barat 118 Sedang
437 Lebong Bengkulu 118 Sedang438 Tapanuli Utara Sumatera Utara 118 Sedang
439 Kepulauan Yapen Papua 117 Sedang
440 Puncak Jaya Papua 117 Sedang
441 Kota Tegal Jawa Tengah 117 Sedang
442 Paniai Papua 117 Sedang
443 Jayawijaya Papua 115 Sedang
444 Kota Sukabumi Jawa Barat 114 Sedang
445 Samosir Sumatera Utara 114 Sedang
446 Kota Tanjung Balai Sumatera Utara 114 Sedang
447 Tolikara Papua 114 Sedang
448 Kota Metro Lampung 114 Sedang
449 Kota Malang Jawa Timur 114 Sedang
IRBI 2013 35
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
49/334
No. Kabupaten/Kota Provinsi Skor Kelas Risiko
450 Kota Padang Panjang Sumatera Barat 113 Sedang
451 Kota Sawah Lunto Sumatera Barat 113 Sedang452 Natuna Kepulauan Riau 112 Sedang
453 Kepulauan Anambas Kepulauan Riau 112 Sedang
454 Pakpak Bharat Sumatera Utara 112 Sedang
455 Lingga Kepulauan Riau 108 Sedang
456 Kota Tanjung Pinang Kepulauan Riau 108 Sedang
457 Kota Dumai Riau 108 Sedang
458 Deiyai Papua 108 Sedang
459 Kota Magelang Jawa Tengah 108 Sedang
460 Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan 108 Sedang
461 Kota Bogor Jawa Barat 107 Sedang
462 Gayo Lues Aceh 107 Sedang
463 Sijunjung Sumatera Barat 107 Sedang
464 Toba Samosir Sumatera Utara 107 Sedang465 Fakfak Papua Barat 105 Sedang
466 Kota Payakumbuh Sumatera Barat 105 Sedang
467 Kota Binjai Sumatera Utara 103 Sedang
468 Kepulauan Talaud Sulawesi Utara 103 Sedang
469 Kota Tangerang Selatan Banten 102 Sedang
470 Kota Depok Jawa Barat 102 Sedang
471 Sabu Raijua Nusa Tenggara Timur 102 Sedang
472 Kota Tebing Tinggi Sumatera Utara 102 Sedang
473 Puncak Papua 100 Sedang
474 Kota Jakarta Pusat DKI Jakarta 96 Sedang
475 Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan 96 Sedang
476 Nduga Papua 96 Sedang
36 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
50/334
No. Kabupaten/Kota Provinsi Skor Kelas Risiko
477 Kota Pontianak Kalimantan Barat 96 Sedang
478 Yalimo Papua 96 Sedang479 Kota Subulussalam Aceh 95 Sedang
480 Pringsewu Lampung 95 Sedang
481 Simalungun Sumatera Utara 95 Sedang
482 Sukoharjo Jawa Tengah 93 Sedang
483 Lamandau Kalimantan Tengah 93 Sedang
484 Supiori Papua 92 Sedang
485 Kota Salatiga Jawa Tengah 91 Sedang
486 Kota Pematang Siantar Sumatera Utara 91 Sedang
487 Lanny Jaya Papua 91 Sedang
488 Kota Jakarta Selatan DKI Jakarta 88 Sedang
489 Maybrat Papua Barat 88 Sedang
490 Kota Surakarta Jawa Tengah 80 Sedang
491 Kota Kotamobagu Sulawesi Utara 76 Sedang492 Halmahera Tengah Maluku Utara 75 Sedang
493 Sigi Sulawesi Tengah 72 Sedang
494 Intan Jaya Papua 67 Sedang
495 Kepulauan Seribu DKI Jakarta 65 Sedang
496 Mamberamo Tengah Papua 45 Sedang
IRBI 2013 37
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
51/334
38 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
52/334
Gambar 6.Peta Indeks Risiko
Bencana Multi AncamanKabupaten/Kota
IRBI 2013 39
B I d k Ri ik B P i i
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
53/334
B. Indeks Risiko Bencana Provinsi
Tabel 3. Peta Indeks Risiko Bencana Provinsi
No. Provinsi Skor Kelas Risiko
1 Aceh 160 Tinggi
2 Sumatera Utara 150 Tinggi
3 Sumatera Barat 153 Tinggi
4 Riau 147 Tinggi
5 Jambi 142 Sedang
6 Sumatera Selatan 142 Sedang
7 Bengkulu 172 Tinggi
8 Lampung 153 Tinggi
9 Kepulauan Bangka Belitung 162 Tinggi
10 Kepulauan Riau 116 Sedang
11 DKI Jakarta 103 Sedang
12 Jawa Barat 166 Tinggi13 Jawa Tengah 158 Tinggi
14 Daerah Istimewa Yogyakarta 165 Tinggi
15 Jawa Timur 171 Tinggi
16 Banten 180 Tinggi
17 Bali 170 Tinggi
18 Nusa Tenggara Barat 172 Tinggi
19 Nusa Tenggara Timur 156 Tinggi
20 Kalimantan Barat 157 Tinggi
21 Kalimantan Tengah 141 Sedang
22 Kalimantan Selatan 152 Tinggi
23 Kalimantan Timur 165 Tinggi
24 Sulawesi Utara 151 Tinggi
40 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
54/334
No. Provinsi Skor Kelas Risiko
25 Sulawesi Tengah 158 Tinggi
26 Sulawesi Selatan 167 Tinggi27 Sulawesi Tenggara 169 Tinggi
28 Gorontalo 140 Sedang
29 Sulawesi Barat 191 Tinggi
30 Maluku 179 Tinggi
31 Maluku Utara 169 Tinggi
32 Papua Barat 154 Tinggi
33 Papua 125 Sedang
IRBI 2013 41
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
55/334
42 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
56/334
Gambar 7.Peta Indeks Risiko
Bencana Multi AncamanProvinsi
IRBI 2013 43
5 Penyajian berbatasan dengan Teluk Benggala di
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
57/334
5. Penyajian
A. INDEKS RISIKO BENCANA MULTIANCAMAN PER PROVINSI
Indeks Risiko Bencana dapat disajikantiap-tiap provinsi, dengan penambahanketerangan berupa kondisi geografs,
jenis ancaman bencana yang ada danalamat kelembagaan yang menangani.
Sajian ini untuk mempermudah penggunauntuk mengetahui indeks kabupaten/kotauntuk tiap-tiap provinsi.
1. ACEH
a. Kondisi Geografs
Provinsi Aceh adalah sebuah Daerah
Istimewa yang terletak di Pulau Sumatradengan kawasan seluas 57,365.57 kmper segi atau merangkumi 12.26% pulauSumatra dengan tingkat kepadatanpenduduk wilayah Aceh sekitar 73 jiwaper km per segi. Wilayah Aceh memiliki119 buah pulau, 73 sungai besar, 2 buahdanau, dan 17 gunung serta sumber
hutannya, yang terletak di sepanjang jajaran Bukit Barisan, dari Kutacane, AcehTenggara, Seulawah, Aceh Besar, sampaiUlu Masen di Aceh Jaya yang terbentuksejajar dengan jalur patahan Semangko.Letaknya dekat dengan KepulauanAndaman dan Nikobar di India danterpisahkan oleh Laut Andaman. Aceh
g ggsebelah utara, Samudra Hindia di sebelahbarat, Selat Malaka di sebelah timur, dan
Sumatera Utara di sebelah tenggara danselatan. Sebuah taman nasional, yaituTaman Nasional Gunung Leuser (TNGL)
juga terdapat di Aceh Tenggara.
Aceh adalah daratan yang paling dekatdengan episentrum gempa bumi SamudraHindia 2004. Setelah gempa, gelombangtsunami menerjang sebagian besarpesisir barat provinsi ini. Sekitar 170.000orang tewas atau hilang akibat bencanatersebut. Dari 23 Kabupaten/Kota diProvinsi Aceh, 16 diantaranya beradadalam kelas risiko tinggi.
b. Ancaman Bencana
Banjir, Gempa bumi, Tsunami, KebakaranPermukiman, Kekeringan, Cuaca Ekstrem,Longsor, Gunung Api, Abrasi, KebakaranLahan dan Hutan, Konik Sosial, Epidemidan Wabah Penyakit.
c. Alamat BPBA
JL. TGK H. Daud Bereueh No. 18 BandaAceh 23212 Telp. (0651) 7555873
44 IRBI 2013
Tabel 4. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Aceh
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
58/334
No. Kabupaten/Kota Skor Kelas Risiko
1 Aceh Besar 211 Tinggi2 Aceh Barat 203 Tinggi
3 Nagan Raya 203 Tinggi
4 Aceh Jaya 198 Tinggi
5 Aceh Timur 189 Tinggi
6 Aceh Barat Daya 183 Tinggi
7 Aceh Singkil 178 Tinggi
8 Aceh Utara 175 Tinggi
9 Kota Lhokseumawe 175 Tinggi
10 Aceh Selatan 171 Tinggi
11 Bireuen 168 Tinggi
12 Kota Banda Aceh 167 Tinggi
13 Pidie 163 Tinggi
14 Simeulue 162 Tinggi15 Aceh Tamiang 155 Tinggi
16 Kota Langsa 143 Sedang
17 Pidie Jaya 138 Sedang
18 Aceh Tenggara 131 Sedang
19 Kota Sabang 126 Sedang
20 Aceh Tengah 125 Sedang
21 Bener Meriah 123 Sedang
22 Gayo Lues 107 Sedang
23 Kota Subulussalam 95 Sedang
IRBI 2013 45
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
59/334
46 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
60/334
Gambar 8.Peta Indeks Risiko
Bencana Multi AncamanProvinsi Aceh
IRBI 2013 47
2. SUMATERA UTARA Gunung Leuser dan Taman Nasional BatangG di Di il h i i S t Ut
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
61/334
a. Kondisi Geografs
Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1°- 4° Lintang Utara dan 98° - 100° BujurTimur, dengan luas daratan sekitar 71.680km² dan kepadatan penduduk sekitar 176
jiwa per km per segi. Di daerah tengahprovinsi berjajar Pegunungan BukitBarisan, dimana beberapa dataran tinggiyang merupakan wilayah konsentrasipenduduk termasuk di sekitar DanauToba dan Pulau Samosir. Tetapi jumlahhunian penduduk paling padat berada didaerah Timur provinsi ini. Pesisir timurmerupakan wilayah di dalam provinsiyang paling pesat perkembangannyakarena persyaratan infrastruktur yangrelatif lebih lengkap daripada wilayah
lainnya.
Secara administratif, Provinsi SumateraUtara dibagi menjadi 33 Kabupaten danKota. Di Sumatera Utara saat ini terdapatdua taman nasional, yakni Taman Nasional
Gadis. Di wilayah provinsi Sumatera Utara juga terdapat beberapa gunung Api,
diantaranya adalah Gunung Sinabungdan Gunung Sibuatan yang menjadi salahsatu hulu lebih dari 10 sungai, antara lain:Sungai Ayong, Sungai Binebase, SungaiBone, Sungai Laini, Sungai Naha, SungaiPolgar, Sungai Ranayapu, Sungai Tabalong,dan Sungai Tutul. Dari 33 Kab/Kota diProvinsi Sumatera Utara, 29 diantaranyaberada dalam kelas risiko tinggi.
b. Ancaman Bencana
Banjir, Gempa Bumi, Tsunami, KebakaranPermukiman, Kekeringan, Cuaca Ekstrem,Longsor, Gunung Api, Abrasi, KebakaranLahan dan Hutan, Gagal Teknologi,Epidemi dan Wabah Penyakit.
c. Alamat BPBD
Jl. Binjai Km. 10,3 Medan Telp. (061)4524894, Fax (061) 4527480.
Tabel 5. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara
No. Kabupaten/Kota Skor Kelas Risiko
1 Kota Gunung Sitoli 216 Tinggi
2 Mandailing Natal 215 Tinggi
3 Nias 214 Tinggi
4 Nias Utara 214 Tinggi
5 Nias Barat 211 Tinggi
48 IRBI 2013
No. Kabupaten/Kota Skor Kelas Risiko
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
62/334
6 Nias Selatan 202 Tinggi
7 Tapanuli Tengah 191 Tinggi
8 Tapanuli Selatan 186 Tinggi
9 Asahan 167 Tinggi
10 Kota Sibolga 167 Tinggi
11 Deli Serdang 155 Tinggi
12 Langkat 155 Tinggi
13 Labuhan Batu Utara 155 Tinggi
14 Kota Medan 155 Tinggi15 Karo 154 Tinggi
16 Padang Lawas 154 Tinggi
17 Labuhan Batu 151 Tinggi
18 Batubara 143 Sedang
19 Serdang Bedagai 140 Sedang
20 Padang Lawas Utara 138 Sedang
21 Labuhan Batu Selatan 131 Sedang22 Humbang Hasundutan 130 Sedang
23 Kota Padang Sidempuan 128 Sedang
24 Dairi 128 Sedang
25 Tapanuli Utara 118 Sedang
26 Samosir 114 Sedang
27 Kota Tanjung Balai 114 Sedang
28 Pakpak Bharat 112 Sedang
29 Toba Samosir 107 Sedang
30 Kota Binjai 103 Sedang
31 Kota Tebing Tinggi 102 Sedang
32 Simalungun 95 Sedang
33 Kota Pematang Siantar 91 Sedang
IRBI 2013 49
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
63/334
50 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
64/334
Gambar 9.Peta Indeks Risiko
Bencana Multi AncamanProvinsi Sumatera Utara
IRBI 2013 51
3. SUMATERA BARAT Sumatera Barat merupakan salah satudaerah rawan gempa di Indonesia. Hal ini
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
65/334
a. Kondisi Geografs
Provinsi ini memiliki dataran rendah dipantai barat, serta dataran tinggi vulkanikyang dibentuk Bukit Barisan yangmembentang dari barat laut ke tenggaradengan kepadatan penduduk mencapai112 jiwa per km persegi. Garis pantaiSumatera Barat seluruhnya bersentuhandengan Samudera Hindia sepanjang375 km. Beberapa sungai besar dipulau Sumatera berhulu di provinsi ini,yaitu Sungai Siak, Sungai Rokan, SungaiInderagiri (disebut sebagai BatangKuantan di bagian hulunya), SungaiKampar dan Batang Hari. Semua sungaiini bermuara di pantai timur Sumatera, diProvinsi Riau dan Jambi. Sungai-sungai
yang bermuara di pantai barat pendek-pendek. Beberapa di antaranya adalahBatang Anai, Batang Arau, dan BatangTarusan. Selain itu, beberapa gunung jugaterdapat di wilayah di Sumatera Barat,yaitu Gunung Marapi, Sago, Singgalang,Tandikat, Talakmau, dan Gunung Talang.
g pdisebabkan karena letaknya yang berada
pada jalur patahan Semangko, tepat diantara pertemuan dua lempeng benuabesar, yaitu Eurasia dan Indo-Australia.Gempa bumi besar yang terjadi akhir-akhir ini di Sumatera Barat di antaranyaadalah Gempa bumi 30 September 2009dan Gempa bumi dan tsunami KepulauanMentawai 2010. Dari 19 Kab/Kota diProvinsi Sumatera Barat, 12 diantaranyaberada dalam kelas risiko tinggi.
b. Ancaman Bencana
Banjir, Gempa Bumi, Tsunami, KebakaranPermukiman, Kekeringan, Cuaca Ekstrem,Longsor, Gunung Api, Abrasi, KebakaranLahan dan Hutan, Gagal teknologi, Konik
Sosial.
c. Alamat BPBD
Jl. Sudirman No. 47, Padang - Sumbar Telp.(0751) 811315, Fax (0751) 811316.
No. Kabupaten/Kota Skor Kelas Risiko
1 Kota Padang 209 Tinggi
2 Agam 209 Tinggi
3 Pasaman Barat 203 Tinggi
4 Kepulauan Mentawai 197 Tinggi
Tabel 6. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat
52 IRBI 2013
No. Kabupaten/Kota Skor Kelas Risiko
5 P d P i 197 Ti i
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
66/334
5 Padang Pariaman 197 Tinggi
6 Pesisir Selatan 190 Tinggi7 Pasaman 178 Tinggi
8 Kota Pariaman 171 Tinggi
9 Dharmasraya 143 Sedang
10 Solok 137 Sedang
11 Solok Selatan 137 Sedang
12 Kota Bukittinggi 130 Sedang
13 Tanah Datar 125 Sedang
14 Kota Solok 125 Sedang
15 Lima Puluh Koto 119 Sedang
16 Kota Padang Panjang 113 Sedang
17 Kota Sawah Lunto 113 Sedang
18 Sijunjung 107 Sedang
19 Kota Payakumbuh 105 Sedang
IRBI 2013 53
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
67/334
54 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
68/334
Gambar 10.Peta Indeks Risiko
Bencana Multi AncamanProvinsi Sumatera Barat
IRBI 2013 55
4. RIAU
K di i G f
antara 2000-3000 milimeter per tahunyang dipengaruhi oleh musim kemarau
t i h j R t t h j
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
69/334
a. Kondisi Geografs
Luas wilayah Provinsi Riau adalah111.228,65 kilometer persegi (luassesudah pemekaran Provinsi KepulauanRiau) yang terdiri dari pulau-pulaudan laut dengan kepadatan pendudukmencapai 58 jiwa per km persegi.Keberadaannya membentang dari lerengBukit Barisan sampai Laut China Selatan,
tepatnya secara geologi berada padacekungan belakang busur pegunungandengan dominasi lahan gambut padasebagian besar wilayah Timur provinsi ini.Daerah Provinsi Riau beriklim tropis basahdengan rata-rata curah hujan berkisar
serta musim hujan. Rata-rata hujan per
tahun sekitar 160 hari. Dari 12 Kab/Kotadi Provinsi Riau, 11 diantaranya beradadalam kelas risiko tinggi.
b. Ancaman Bencana
Banjir, Gempa bumi, KebakaranPermukiman, Kekeringan, Cuaca Ekstrem,Longsor, Kebakaran Lahan dan Hutan,
Epidemi dan Wabah Penyakit.
c. Alamat BPBD
Jl. Sutan Syarif Kasim 119 Pekanbaru Telp.(0761) 855734.
No. Kabupaten/Kota Skor Kelas Risiko
1 Indragiri Hilir 168 Tinggi
2 Rokan Hilir 167 Tinggi
3 Pelalawan 156 Tinggi
4 Siak 156 Tinggi
5 Bengkalis 156 Tinggi
6 Kampar 155 Tinggi7 Rokan Hulu 155 Tinggi
8 Kepulauan Meranti 148 Tinggi
9 Indragiri Hulu 132 Sedang
10 Kota Pekanbaru 132 Sedang
11 Kuantan Singingi 131 Sedang
12 Kota Dumai 108 Sedang
Tabel 7. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Riau
56 IRBI 2013
5. KEPULAUAN RIAU
a Kondisi Geografs
pembangunan, dan kemasyarakatan. Dari7 Kab/Kota di Provinsi Kepulauan Riau,seluruhnya berada dalam kelas risiko
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
70/334
a. Kondisi Geografs
Provinsi Kepulauan Riau yang terdiridari 4 kabupaten dan 2 kota berbatasanlangsung dengan negara tetangga yaituSingapura, Malaysia, dan Vietnam. Provinsiini memiliki luas wilayah sekitar 251.810km2 dimana 96% dari wilayahnya adalahperairan dengan 1.350 pulau besar dankecil serta tingkat kepadatan penduduk
mencapai 170 jiwa per km persegi. Halini menjadi tantangan tersendiri bagipenyelenggaraan kegiatan pemerintahan,
seluruhnya berada dalam kelas risikotinggi.
b. Ancaman Bencana
Banjir, Kebakaran Permukiman, CuacaEkstrem, Kebakaran Lahan dan Hutan,Konik Sosial.
c. Alamat BPBD
Jl. Basuki Rahmat No. 1 Tanjung PinangTelp. (0771) 318608, Fax (0771) 318608.
Tabel 8. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau
No. Kabupaten/Kota Skor Kelas Risiko
1 Bintan 132 Sedang2 Karimun 120 Sedang
3 Kota Batam 120 Sedang
4 Natuna 112 Sedang
5 Kepulauan Anambas 112 Sedang
6 Lingga 108 Sedang
7 Kota Tanjung Pinang 108 Sedang
IRBI 2013 57
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
71/334
58 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
72/334
Gambar 11.Peta Indeks Risiko
Bencana Multi AncamanProvinsi Riau
IRBI 2013 59
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
73/334
60 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
74/334
Gambar 12.Peta Indeks Risiko
Bencana Multi AncamanProvinsi Kepulauan Riau
IRBI 2013 61
6. BENGKULU
a. Kondisi Geografs
lebih dari 20 sungai yang membentangsecara umum berarah Barat-Timur. Disisiutara, Provinsi ini berbatasan langsung
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
-
8/20/2019 2014-06-03 2013 Indeks Resiko Bencana Indonesia.pdf
75/334
Provinsi Bengkulu terletak pada pantaibarat Pulau Sumatera, yang terbagimenjadi 9 Kabupaten dan 1 Kota,membujur sejajar dengan Bukit Barisandan berhadapan langsung denganSamudera Hindia. Secara keseluruhan,panjang pantai Provinsi Bengkulumencapai 525 km dan luas teritorial
48.075 km² dengan kepadatan pendudukmencapai 81 jiwa per km persegi .Provinsi ini hampir sepenuhnya berada dicekungan busur depan dari bukit barisansehingga rentan dilanda gempa tektonik