150908 SITOHISTOTEKNOLOGI 7B

8/19/2019 150908 SITOHISTOTEKNOLOGI 7B

1/41

SISTSISTEEMM KARDIOVASKULER KARDIOVASKULER

KELOMPOK 7 :KELOMPOK 7 :

1.1.Aini Eka SabiladinaAini Eka Sabiladina

2.2.HildayantiHildayanti3.3.Ray FahrunisaRay Fahrunisa

..S!"ti #!a Ma$arniS!"ti #!a Ma$arni


2/41

JANTUNG

PUSAT SISTEM SIRKULASIPUSAT SISTEM SIRKULASI

KLASIFIKASI SISTEM SIRKULASI:KLASIFIKASI SISTEM SIRKULASI:

1.1. SISTEM KARDIOVASKULAR SISTEM KARDIOVASKULAR

SIRKULASI TERTUTUPSIRKULASI TERTUTUP

2.2. SISTEM LIMFATIK SISTEM LIMFATIK

SIRKULASI TERBUKASIRKULASI TERBUKA

HUBUNGAN STRUKTURAL/FUNGSIONAL:HUBUNGAN STRUKTURAL/FUNGSIONAL: SISTEM KARDIOVASKULAR BERHUBUNGAN DENGAN SISTEMSISTEM KARDIOVASKULAR BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM

LIMFATIK LIMFATIK

HISTOLOGI:HISTOLOGI:

SELURUH SISTEM DIBATASI OLEH ENDOTELSELURUH SISTEM DIBATASI OLEH ENDOTEL


3/41

SKEMA SISTEM SIRKULASI

JANTUNGJANTUNG

ARTERI BESAR ARTERI BESAR

ARTERI SEDANGARTERI SEDANG

ARTERI KECILARTERI KECIL

PEMBULUH KAPILER PEMBULUH KAPILER

VENA KECILVENA KECIL

VENA SEDANGVENA SEDANG

VENA BESAR VENA BESAR

SISTEM LIMFATIKA

DUCTUS THORACICUS


4/41

%A&'(&) SE*A)A+ P(SA' S+S'+M L+MFA'+KA

KAPILER LIMFE BUNTU KAPILER LIMFE BUNTU

(VASA AFERENT) (VASA AFERENT)

NODUS LYMPHATICUS NODUS LYMPHATICUS

PEM*(L(H

L+MFE *ESAR

PEMBULUH DARAH VENA

JANTUNG

VASA EFERENT

DUCTUS

THORACICUS ET

DUCTUS

LYMPHATICUS

DEXTER


5/41

JANTUNG

• RUANGAN

– ATRIUM

– VENTRICULUS

• LAPISAN DINDING

– ENDOCARDIUM

– MYOCARDIUM

– EPIKARDIUM

• PERIKARDIUM

• STRUKTUR TAMBAHAN

– RANGKA FIBROSA

– VALVULA – MUSCULUS PAPILLARIS

– CHORDAE TENDINEAE

• SISTEM KONDUKSI


6/41

LAPISAN ENDOCARDIUMLAPISAN ENDOCARDIUM

SEL ENDOTEL:

POLIGONAL GEPENG

LAPISAN SUBENDOTEL

LAPISAN JARINGAN PENGIKAT

LONGGAR TIPIS LAPISAN JARINGAN PENGIKAT

PADAT TEBAL

LAPISAN SUB-ENDORKARDIAL

JARINGAN PENGIKAT LONGGAR

MENGANDUNG PEMBULUH DARAH

SARAF DAN SISTEM KONDUKSI

JANTUNG


7/41

MYOCARDIUM

LAPISAN PALING TEBAL: OTOT-OTOT JANTUNGLAPISAN PALING TEBAL: OTOT-OTOT JANTUNG

SEL KONTRAKTILSEL KONTRAKTIL SEL KONDUKSISEL KONDUKSI

ANYAMAN SERABUT ELASTIS DI ANTARA SEL-SELANYAMAN SERABUT ELASTIS DI ANTARA SEL-SEL

OTOT JANTUNGOTOT JANTUNG

DINDING VENTRIKELDINDING VENTRIKEL LEBIH TEBAL DARIPADALEBIH TEBAL DARIPADA

DINDING ATRIUMDINDING ATRIUM

MUSKULUS PAPILARIS PADA VENTRIKELMUSKULUS PAPILARIS PADA VENTRIKEL


8/41

PERICARDIUM

PEMBUNGKUS SEROSA BERBENTUK KANTONGPEMBUNGKUS SEROSA BERBENTUK KANTONG

PERMUKAAN BEBAS DILAPISI OLEH MESOTELPERMUKAAN BEBAS DILAPISI OLEH MESOTEL

BERISI CAIRANBERISI CAIRAN

2 LAPISAN:2 LAPISAN:

LAMINA PARIETALISLAMINA PARIETALIS LAMINA VISCERALIS (EPICARDIUM)LAMINA VISCERALIS (EPICARDIUM)


9/41

SISTEM PEMBULUH

DARAH :

1. ARTERI

2. VENA

!. PENGHUBUNG ARTERI

DAN VENA

". PEMBULUH DARAH

BENTUK KHUSUS


10/41

ARTERI

MAKIN MENJAUHI JANTUNG DIAMETER MAKINMENGECIL

VENA MAKIN MENDEKATI JANTUNG DIAMETER

MAKIN MEMBESAR DILENGKAPI VALVULA

VALVULA KATUP SEBAGAI LIPATAN DINDING LAPIS

TERDALAM PADA JANTUNG DAN VENA


11/41

KLASIFIKASI PEMBULUH DARAH

1. ARTERI

ARTERI BESAR (ARTERI TIPE ELASTIKA/PENYALUR) ARTERI SEDANG (ARTERI TIPE MUSKOLER/DISTRIBUSI) ARTERI KECIL

2. VENA VENA KECIL

VENA SEDANG VENA BESAR

!.!. PENGHUBUNG ARTERI DAN VENA METARTERIOLA KAPILER: - KAPILER BERFENESTRA

- KAPILER TIDAK BERFENESTRA -- KAPILER GLOMERULUS ANASTOMOSIS ARTERIVENOSA

". PEMBULUH DARAH BENTUK KHUSUS:

SINUS VENOSUS


12/41

STRUKTUR UMUM PEMBULUH DARAH

LAPISAN DINDING PEMBULUH DARAH

1. TUNICA INTIMA

2. TUNICA MEDIA

!. TUNICA ADVENTITIA TEBAL DINDING ARTERIA BERBEDA DENGAN VENA


13/41

ARTERI BESAR

MIKROSKOPIS DINDING

TUNICA INTIMA

ENDOTEL

LAPISAN SUB-ENDOTELIAL

JARINGAN PENGIKAT LONGGAR KADANG-KADANG SEL OTOT

POLOS

SEDIKIT SERABUT KOLAGEN ELASTIS DAN FIBROBLAS

TUNICA MEDIA ( TEBAL: #$$ %)

MEMBRANA ELASTICA INTERNA

"$ - &$ LEMBAR LAMINA ELASTICA BERJARAK: # % - 1# %

CELAH-CELAH DIISI: SEL OTOT POLOS FIBROBLAS SERAT

KOLAGEN

MEMBRANA ELASTICA E'TERNA (TIPIS)

TUNICA ADVENTITIA (TIPIS)

JARINGAN PENGIKAT SERABUT KOLAGEN MEMANJANG VASA

VASORUM

CONTOH: AORTA A. SUBCLAVIA A. ANONIMA A. CAROTIS COMMUNIS A.

SUBCLAVIA


14/41

GAMBARAN HISTOLOGIS ARTERI BESAR

VASA VASORUM


15/41

ARTERI SEDANGARTERI SEDANG

MIKROSKOPIS:MIKROSKOPIS: TUNICA INTIMA

ENDOTEL LAPISAN SUBENDOTEL: JARINGAN PENGIKAT DENGAN

KADANG-KADANG SEDIKIT SEL-SEL OTOT POLOS

MEMBRANA ELASTICA INTERNA : MENCOLOK(BERGELOMBANG)

TUNICA MEDIA LAPISAN JARINGAN OTOT POLOS DAPAT MENCAPAI: "$ LAP.

DI ANTARA LAPISAN OTOT POLOS TERDAPAT LAPISAN ELASTISBERCAMPUR SERAT RETIKULER

OTOT POLOS TERSUSUN MELINGKAR

MEMBRANA ELASTICA EXTERNA

TUNICA ADVENTITIA MUNGKIN LEBIH TEBAL DARIPADA TUNICA MEDIA

SERAT-SERAT ELASTIS KOLAGEN MEMANJANG FIBROBLAS

VASA VASORUM


16/41

ARTERI SEDANG


17/41

TUNIKA ELASTIKA PADA ARTERIASEDANG


18/41

GAMBARAN MIKROSKOPIS ARTERI SEDANG

TUNICA MEDIA LEBIH TIPIS DARIPADA TUNICA ADVENTITIA


19/41

ARTERIOLARTERIOL

MIKROSKOPIS TUNICA INTIMA

ENDOTEL

LAMINA BASALIS TIPIS

LAPISAN SUB-ENDOTELIAL TIPIS DENGAN SER. ELASTIS

DAN RETIKULER

MEMBRANA ELASTICA INTERNA TIPIS

TUNICA MEDIA

PALING BANYAK 2 LAPIS OTOT POLOS MELINGKAR

TUNICA ADVENTITIA

JARINGAN PENGIKAT LONGGAR TIPIS


20/41

ARTERIOLARTERIOL

PREKAPILER


21/41

ARTERIOLARTERIOL

ARTERIOLA

BESAR

ARTERIOLA

KECIL


22/41

CIRICIRI MENGANGKUT DARAH KE JANTUNG

JUMLAH LEBIH BESAR DARIPADA ARTERIA

MENDEKATI JANTUNG DIAMETER MAKIN BESAR

BIASANYA BERADA DI DEKAT ARTERINYA

KETEBALAN DINDING LEBIH TIPIS DENGAN VALVULA

BIASANYA PADA SEDIAAN DALAM KONDISI KOLAPS KLASIFIKASI:KLASIFIKASI:

VENA BESAR

VENA SEDANG

VENA KECIL VENULA DINDINGDINDING

TUNICA INTIMA

TUNICA MEDIA

TUNICA ADVENTITIA

VENAVENA


23/41

VENA BESARVENA BESAR

MIKROSKOPIS TUNICA INTIMA ( 45 m - 68 m)

ENDOTEL

JARINGAN PENGIKAT SANGAT TIPIS

TUNICA MEDIA

TIDAK BERKEMBANG DENGAN BAIK

SERINGKALI TIDAK ADA TUNICA ADVENTITIA

MERUPAKAN BAGIAN UTAMA DARI DINDING

JARINGAN PENGIKAT: SERABUT ELASTIS DAN

SERABUT KOLAGEN YANG MEMANJANG

TERUTAMA MENGANDUNG SERABUT OTOT POLOS

MEMANJANG

CONTOH: VENA CAVA, VENA PORTAE, V. LIENALIS .


24/41

VENA BESARVENA BESAR

OTOT

POLOS

OTOT

POLOS

TUNICA MEDIA

CUKUP TEBAL


25/41

VENA SEDANG (2 - 9 mm)VENA SEDANG (2 - 9 mm)

MIKROSKOPIS

TUNICA INTIMA (TIPIS) SEL ENDOTEL

JARINGAN PENGIKAT TIPIS SEDIKIT SERABUT ELASTIS

TUNICA MEDIA (LEBIH TIPIS DARIPADA ARTERI SEDANG)

TERUTAMA SEL OTOT POLOS SIRKULER

OTOT POLOS DIPISAHKAN SER. KOLAGEN MEMANJANG SEDIKIT FIBROBLAS

TUNICA ADVENTITIA ( LEBIH TEBAL DARIPADA TUNICA

MEDIA)

JARINGAN PENGIKAT LONGGAR DENGAN BERKAS TEBAL

SERABUT KOLAGEN MEMANJANG DAN ANYAMAN SERABUTELASTIS

BAGIAN DALAM SERING ADA BERKAS SEL-SEL OTOT POLOS

MEMANJANG


26/41

VENA SEDANG (2 - 9 mm)VENA SEDANG (2 - 9 mm)


27/41

PERBANDINGAN STRUKTUR DINDING ARTERI SEDANGDAN VENA SEDANG

ARTERIA SEDANG VENA SEDANG


28/41

VENULA (15 m - 200 m)

MENERIMA DARAH DARI KAPILER

DINDING: TUNICA INTIMA

ENDOTEL

JARINGAN PENGIKAT BEBERAPA SEL OTOT POLOS

MAKIN BESAR DIAMETER: SEL-SEL MAKIN RAPAT

TUNICA MEDIA 1 ATAU BEBERAPA LAPIS SEL-SEL OTOT POLOS

TUNICA ADVENTITIA

FIBROBLAS DAN SERABUT TIPIS ELASTIS DAN KOLAGEN

MEMANJANG

SIFAT: PERMEABILITAS CUKUP TINGGI


29/41

VENULA DENGAN KATUP (15VENULA DENGAN KATUP (15 µµm - 200m - 200 µµm)m)

KATUP

KATUP


30/41

ARTERIOL DAN VENULAARTERIOL DAN VENULA

MEMBRANA ELASTICA

INTERNA


31/41

PENGHUBUNG ARTERI - VENAPENGHUBUNG ARTERI - VENA

METARTERIOLA

KAPILER ANASTOMOSIS ARTERIA-

VENOSA


32/41

ANASTOMOSIS ARTERIOVENOSUS

HUBUNGAN ARTERI DAN VENA TANPA KAPILER

DINDING TEBAL DAN MUSKULER

FUNGSI:

MENGATUR ALIRAN DARAH JALAN PINTAS ANTARA ARTERI DAN VENA

KONTRAKSI OTOT AKAN MENGECILKAN LUMEN

KALAU MENGECIL DARAH AKAN MENGALIR MELALUI

ANYAMAN KAPILER DIDEKATNYA

K P LER (8 12 )


33/41

KAPILER (8 µm - 12 µm)

PANJANG: $2# %% - 1 %%) KECUALI : #$ %% PANJANG TOTAL: * $$$ +%

STRUKTUR: (BERVARIASI) LAPISAN SEL ENDOTEL DENGAN MEMBRANA BASALIS

PADA BEBERAPA TEMPAT: DI LUAR ENDOTEL ADAPERISIT

TIPE KAPILER KONTINU (SOMATIK)

KAPILER BER-FENESTRA BERDIAFRAGMA (VISERAL)

KAPILER BER-FENESTRA TANPA DIAFRAGMA

KAPILER SINUSOID

FUNGSI (TERGANTUNG STRUKTUR) MENGATUR PERMEABILITAS

METABOLIK

ANTITROMBOGENIK


34/41

KAPILER BERFENESTRAKAPILER BERFENESTRA

KAPILER KONTINYUKAPILER KONTINYU


35/41

KAPILER SINUSOID

MENGHUBUNGKAN :MENGHUBUNGKAN :

VENA DAN VENAVENA DAN VENA ARTERIA DAN VENAARTERIA DAN VENA

BERKELOK-KELOK BERKELOK-KELOK

DIAMETER: !$DIAMETER: !$ % - "$% - "$ %%

HUBUNGAN ENDOTEL TIDAK RAPATHUBUNGAN ENDOTEL TIDAK RAPAT

ENDOTEL BER-FENESTRA BANYAK TANPA DIAFRAGMAENDOTEL BER-FENESTRA BANYAK TANPA DIAFRAGMA

PENYEBARAN:PENYEBARAN:

TERUTAMA DI HEPAR TERUTAMA DI HEPAR

JARINGAN HEMATOPOESISJARINGAN HEMATOPOESIS

LIENLIEN

KAPILER SINUSOID


36/41

KAPILER SINUSOID

ALIRAN CAIRAN LIFEALIRAN CAIRAN LIFE


37/41

ALIRAN CAIRAN LIFEALIRAN CAIRAN LIFE

PEMBULUH LIMFE DIMULAI DENGAN KAPILER LIMFE BUNTU

MENAMPUNG DARI CAIRAN JARINGAN

LYMPHONODUS MENAMPUNG KAPILER PADA PERMUKAAN CEMBUNG

PEMBULUH LIMFE LEBIH BESAR MENAMPUNG DARI VASA EFERENTIA N. LYMPHATICUS

PEMBULUH LIMFE BESAR MENUJU KE JANTUNG DIAMETER PEMBULUH LIMFE SEMAKIN BESAR

DUCTUS THORACICUS V. SUBCLAVIA SINISTRA

DUCTUS LYMPHATICUS DE'TER V. SUBCLAVIA

DE'TRA

ALIRAN CAIRAN LIMFE


38/41

ALIRAN CAIRAN LIMFE

LIMFONODUS

DINDINGDINDINGPEBULIH LIFPEBULIH LIF


39/41

DINDINGDINDINGPEBULIH LIFPEBULIH LIF

VENULA

VALVULA


40/41

PEMBULUH LIMFE

VASA LYMPHATICA BERDIAMETER ,$2 %%

DILENGKAPI VALVULA DIBEDAKAN ! LAPISAN DINDING:

TUNICA INTIMA

TUNICA MEDIA: 2 LAPISAN SEL-SEL OTOT POLOS

TUNICA ADVENTITIA: BANYAK MENGANDUNG SERABUTKOLAGEN DAN ELASTIS

DUCTUS THORACICUS (PEMBULUH LIMFE TERBESAR)

DILENGKAPI DENGAN VALVULA

! LAPISAN DINDING YANG KURANG JELAS

TUNICA INTIMA: ENDOTEL DAN SERABUT KOLAGEN ELAS

TUNICA MEDIA : SEL OTOT POLOS

TUNICA ADVENTITIA: SEL-SEL OTOT POLOS MEMANJANG


41/41

150908 SITOHISTOTEKNOLOGI 7B

Documents

Transcript of 150908 SITOHISTOTEKNOLOGI 7B