10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN...

72
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “ Data is a recording off acts, concepts, or instructions on a storage medium for communication, retrieval ,and processing by automatic means and presentation as information that is understandable by human being” yang dapat diartikan bahwa data adalah sebuah rekaman fakta, konsep, atau instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pencarian, dan pemrosesan secara otomatis dan dapat member ikan informasi yang mudah dimengerti oleh pemiliknya atau pihak yang bersangkutan. Berdasarkan definisi di atas, dapat dilihat bahwa data merupakan suatu bentuk dasar dari rekaman fakta yang belum diolah atau dimanipulasi. Data yang didapatkan pada suatu perusahaan umumnya diperoleh dari hasil kegiatan operasi sehari-hari atau hasil dari transaksi yang dilakukan, yang nantinya dapat digunakan untuk kepentingan perusahaan. 2.1.1 Definisi Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), “Basis data adalah sebuah koleksi logikal data yang saling terhubung satu sama lain dan

Transcript of 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN...

Page 1: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

10

 

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a recording

off acts, concepts, or instructions on a storage medium for communication,

retrieval ,and processing by automatic means and presentation as information

that is understandable by human being” yang dapat diartikan bahwa data adalah

sebuah rekaman fakta, konsep, atau instruksi pada sebuah media penyimpanan

untuk komunikasi, pencarian, dan pemrosesan secara otomatis dan dapat

memberikan informasi yang mudah dimengerti oleh pemiliknya atau pihak yang

bersangkutan.

Berdasarkan definisi di atas, dapat dilihat bahwa data merupakan suatu bentuk

dasar dari rekaman fakta yang belum diolah atau dimanipulasi. Data yang

didapatkan pada suatu perusahaan umumnya diperoleh dari hasil kegiatan operasi

sehari-hari atau hasil dari transaksi yang dilakukan, yang nantinya dapat

digunakan untuk kepentingan perusahaan.

2.1.1 Definisi Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), “Basis data adalah

sebuah koleksi logikal data yang saling terhubung satu sama lain dan

Page 2: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

11

 

 

gambaran dari data tersebut dirancang untuk menemukan kebutuhan

informasi pada suatu organisasi/perusahaan”.

Kumpulan data yang berhubungan adalah data yang terintegrasi

dengan redundansi atau duplikasi seminimum mungkin.

Berhubungan secara logikal maksudnya adalah hubungan data

dibuat berdasarkan data model tertentu tanpa memperhatikan

pertimbangan fisik. Data model yang digunakan misalnya pemodelan

hubungan entitas / entitas-relationship modeling (ERM). Pertimbangan

fisik misalnya penggunaan sistem manajement basis data / Database

Management System (DBMS) tertentu.

Sedangkan menurut Inmon (2002, p388), ”a database is a

collection of interrelated data stored (often with controlled, limited

redudancy) according to a schema” yang dapat diartikan bahwa database

adalah sekumpulan penyimpanan data yang berhubungan (sering dengan

pengontrolan, redudansi yang terbatas) yang berdasarkan suatu skema.

Berdasarkan hal di atas, dapat disimpulkan bahwa database

merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dan terintegrasi

yang mana dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu

organisasi.

Database terbagi dalam beberapa kategori umum, sebagai berikut:

1. Paper-based, merupakan database yang paling sederhana yang

disimpan dalam bentuk kumpulan kertas dokumen yang terorganisasi.

Page 3: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

12

 

 

2. Legacy Mainframe, biasa dikenal dengan database VSAM (Virtual

Storage Access Method). Legacy Mainframe menggunakan kemampuan

mainframe untuk melakukan proses penyimpanan dan pengaksesan

data.

3. RDBMS (Relational Database Management System), merupakan sistem

database untuk jumlah user yang besar dengan integritas data yang

lebih baik. RDBMS memiliki kemampuan untuk menjaga integritas

data. Oleh sebab itu skripsi ini memakai sistem database tersebut.

Struktur perintahnya disebut dengan SQL (Structured Query

Language).

4. Object-oriented Database, menggunakan sistem objek dalam

penyimpanan data. Data disimpan bukan dalam bentuk tabel melainkan

dalam bentuk objek-objek yang terpisah.

5. DBase, mengandung ISAM (Index Sequential Access Method) yang

merupakan metode pengaksesan data secara berurutan yang memiliki

indeks. Pada umumnya menggunakan file yang terpisah untuk setiap

tabelnya. Contoh database yang menggunakan sistem ini antara lain

DBase, FoxPro, Microsoft Access dan Paradox.

6. SQL (Structured Query Language) merupakan suatu bahasa akses data

atau subbahasa data dan dalam pengertian itu SQL merupakan bahasa

yang sangat terbatas yang hanya mampu mengatur bagimana tabel data

dapat dimanipulasi. SQL terbagi menjadi tiga komponen utama, yaitu

Page 4: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

13

 

 

DDL (Data Definition Language) yang mencakup perintah create,

alter, dan drop. DML (Data Manipulation Language) yang mencakup

perintah select, insert, delete, dan update dan yang terakhir adalah DCL

(Data Control Language) yang mencakup perintah grant, revoke.

2.1.2 Tujuan Basis Data

Tujuan basis data Dyah Wardhani Kusuma (2010) (Sumber :

http://blog.its.ac.id/dyah03tc/2007/10/05/basis-data-database terdiri

dari :

a. Kecepatan dan kemudahan (speed) : agar user dapat menyimpan,

memanipulasi, dan menampilkan kembali data lebih cepat dan

mudah daripada cara biasa.

b. Efisiensi ruang penyimpanan (space) : mengurangi redundancy,

misalnya dengan pengkodean dan membuat relasi.

c. Keakuratan (accuracy) : agar data sesuai dengan aturan dan batasan

tertentu.

d. Ketersediaan (availibility) : agar dapat diakses oleh setiap user yang

membutuhkan.

e. Kelengkapan (completeness) : dengan menambahkan field pada

tabel.

f. Keamanan (security) : agar data yang rahasia tidak jatuh ke tangan

user yang tidak berhak, misalnya : dengan pengkodean, account

Page 5: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

14

 

 

( username dan password ), pembedaan hak akses untuk setiap user

terhadap data yang dapat dibaca atau proses yang dapat dilakukan.

g. Kebersamaan (shareability) : mendukung lingkungan multiuser,

menghindari inkonsistensi data dan deadlock.

2.1.3 Konsep Basis Data

Menurut McLeod (2001, p259), dua tujuan konsep basis data adalah

meminimumkan pengulangan data (data redundancy) dan mencapai

independensi data. Pengulangan data (data redundancy) adalah duplikasi

data, artinya data yang sama disimpan dalam beberapa file. Independensi

data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data

tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data.

Independensi data dicapai dengan menempatkan spesifikasi data dalam tabel

dan kamus yang terpisah secara fisik dari program. Perubahan pada struktur

data hanya dilakukan sekali, yaitu dalam tabel.

2.1.4 Karakteristik Basis Data

Menurut Mannino (2001, p4) basis data memiliki beberapa

karakteristik, yaitu:

• Persistent, artinya data berada pada tempat penympanan yang stabil

seperti pada magnetic disk. Variabel pada computer tidak bersifat

persistent karena berada pada memori utama dan akan menghilang

Page 6: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

15

 

 

seiring ditutupnya program. Persistent juga bukan berarti data akan

selamanya ada. Ketika data sudah tidak lagi relevan maka data tersebut

akan dibuang atau diarsipkan.

• Shared, artinya basis data mempunyai banyak kegunaan dan banyak

user basis data menyediakan memori yang umum untuk beragam fungsi

dalam suatu organisasi. Selain itu, pada saat yang bersamaan, basis data

dapat digunakan oleh lebih dari satu user.

• Interrelated, artinya data tersimpan dalam unit yang terpisah-pisah, tapi

dapat dihubungkan untuk menyediakan data yang dibutuhkan.

2.1.5 Komponen Sistem Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2005, p18), sistem basis data terdiri

dari empat komponen penting yaitu :

1. Data

Dilihat dari konfigurasi sistemnya, maka data dalam database

dapat merupakan data yang single-user (hanya satu pengguna yang

beroperasi terhadap database) atau multi-user dimana satu atau lebih user

beroperasi secara bersama ke dalam sistem database. Sehingga, data dalam

database terutama untuk sistem yang besar harus terintegrasi (integrated)

dan dapat dipakai bersama (shared). Pengertian terintegrasi dalam database

dapat dipandang sebagai kumpulan berbagai file yang saling terhubung dan

dengan sebagian atau seluruh redudansi yang di antaranya dihilangkan.

Page 7: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

16

 

 

Sedangkan pengertian penggunaan bersama adalah setiap bagian data yang

ada di dalam database dapat dipakai oleh lebih dari satu pengguna untuk

penggunaan yang mungkin berbeda.

2. Hardware

Piranti keras yang dibutuhkan untuk manajemen database biasanya

masih berupa mesin standar yang ada dalam arti tidak ada kekhususan

tertentu, tapi karena sifatnya dalam akses yang lebih sangat bervariasi

maka suatu manajemen database akan lebih banyak membutuhkan media

penyimpanan harddisk.

Hardware terdiri dari:

a. Penyimpanan secondary (magnetic disk), I/O device seperti disk

drives), device Controller, I/O Channels, dan lainnya.

b. Hardware processor dan main memory, digunakan untuk

mendukung saat eksekusi sistem software database.

3. Software

Antara fisik database (tempat di mana sesungguhnya suatu

database tersimpan dalam media) dengan pengguna terdapat suatu piranti

lunak yang disebut system manajemen database (DBMS) atau DB

manajer. Semua kebutuhan akses oleh pengguna seperti pembentukan file

(create), penambahan data (insert), penghapusan (delete atau drop), dan

Page 8: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

17

 

 

lain-lain, semua dilaksanakan oleh DBMS. Satu hal lagi, bahwa DBMS

juga berfungsi untuk memberikan satu batas agar pengguna database

tidak perlu memikirkan barbagai hal yang berkaitan dengan detail pada

level piranti keras (misalnya metode akses).

Software bisa berupa DBMS, sistem operasi, software jaringan

(jika diperlukan) dan program aplikasi pendukung lainnya.

4. Pengguna (Users)

Terdapat tiga kelas pengguna database yaitu:

a. Application Programmers, bertanggung jawab untuk membuat

aplikasi database dengan menggunakan bahasa pemrograman yang

ada, seperti: C++, Java, dan lainnya.

b. End Users, Orang yang menggunakan data di dalam database untuk

kebutuhan tugas atau fungsinya. Pengguna ini dapat mengakses

database secara on-line dengan memanfaatkan bahasa query (seperti

SQL) maupun proses batch menggunakan program aplikasi yang

sudah dipersiapkan oleh programmer, atau menggunakan program

utility yang telah disediakan dalam DBMS.

c. DA (Data Administrator), seseorang yang berwenang untuk membuat

keputusan stategis dan kebijakan mengenai data yang ada, DBA

(DataBase Administrator), menyediakan dukungan teknis untuk

Page 9: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

18

 

 

implementasi keputusan tersebut, dan bertanggung jawab atas

keseluruhan kontrol sistem pada level teknis.

2.1.6 Alasan Penggunaan Basis Data

Keuntungan dari penggunaan basis data sebagai berikut:

a. Kontrol terpusat pada data operasional

b. Redudansi data dapat dikurangi dan dikontrol

c. Data dapat dipakai bersama (shared)

d. Penerapan standarisasi

e. Penerapan pembatasan keamanan data (security)

f. Integritas data dapat terpelihara

g. Independensi data atau program

Kerugian dari penggunaan database sebagai berikut:

a. Mahal, karena butuh biaya yang lebih besar untuk keperluan hardware,

software, dan perekrutan personil yang lebih berkualitas.

b. Kompleks, karena dengan kemampuan software yang lebih besar,

membuat suatu pemahaman bahwa terlihat rumit dan butuh penguasaan

yang lebih tinggi, seperti kebutuhan sistem administrasi, prosedur

recovery dan back up, penataan keamanan data.

Page 10: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

19

 

 

2.1.7 Pengertian Sistem Basis Data

Menurut Date (2000, p5), sistem basis data pada dasarnya

merupakan system penyimpanan record yang terkomputerisasi di mana

tujuan sebenarnya adalah menyimpan informasi dan membuat

informasi tersebut selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Keseluruhan

sistem terkomputerisasi itu memperbolehkan pengguna menelusuri

kembali dan mengubah informasi tersebut sesuai kebutuhan.

2.1.8 Pengertian Informasi

Menurut McLeod (2001, p15), informasi adalah data yang telah

diproses, atau data yang memiliki arti. Sebagai contoh, data dapat

berupa jumlah penerbangan setiap pilot. Saat data ini diproses, ia dapat

diubah menjadi informasi. Jika jumlah penerbangan setiap pilot

dikalikan dengan upah per penerbangan akan menghasilkan pendapatan

kotor pilot. Jika angka-angka pendapatan kotor tiap pilot dijumlahkan,

hasil penjumlahan tersebut adalah total biaya gaji plilot bagi

perusahaan. Jumlah biaya gaji dapat menjadi informasi bagi pemilik

perusahaan.

2.1.9 Database Management System (DBMS)

DBMS adalah sebuah sistem perangkat lunak yang

memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan (define), membuat

Page 11: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

20

 

 

(create), memelihara (maintain), dan mengontrol (control) akses ke

basis data (Connolly, 2005, p16). DBMS merupakan perangkat lunak

yang berinteraksi dengan program aplikasi user dan database.

Umumnya, sebuah DBMS menyediakan fasilitas sebagai berikut :

a. Mengijinkan user untuk mendefinisikan database (Data Definition

Language (DDL)).

b. Mengijinkan user untuk memasukkan, mengubah , menghapus, dan

mengambil data dari basis data (Data Manipulation Language

(DML)).

c. Menyediakan pengendali (control) akses ke basis data yang

menyediakan :

Sistem keamanan (security system).

Sistem integritas (integrity system).

Sistem kendali (concurrency control)

Sistem pemulihan (recovery control)

Katalog yang bisa diakses oleh pengguna (user-accessible

catalog) (Connolly, 2005, p16).

2.1.10 Komponen – Komponen DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2005, pp18 - 21), Database

Management System (DBMS) memiliki lima komponen penting yaitu:

1. Hardware (perangkat keras)

Page 12: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

21

 

 

Dalam menjalankan aplikasi dan DBMS diperlukan perangkat

keras. Perangkat keras dapat berupa a single personal computer,

single mainframe, komputer jaringan berupa server.

2. Software (perangkat lunak)

Komponen perangkat lunak meliputi DBMS software dan

program aplikasi berserta Sistem Operasi (OS), termasuk perangkat

lunak tentang jaringan jika DBMS digunakan dalam jaringan seperti

LAN.

3. Data

Data mungkin merupakan komponen terpenting dari DBMS

khususnya sudut pandang dari end user mengenai data.

4. Prosedur

Prosedur berupa panduan dan instruksi dalam membuat desain

dan menggunakan basis data. Pengguna dari sistem dan staf dalam

mengelola basis data membutuhkan prosedur dalam

menjalankan sistem dan mengelola basis data itu sendiri. Demikian

prosedur di dalam basis data dapat berupa: login di dalam basis data,

penggunaan sebagian fasilitas DBMS, cara menjalankan dan

memberhentikan DBMS, membuat salinan backup database,

memeriksa hardware dan software yang sedang berjalan, mengubah

struktur basis data, meningkatkan kinerja atau membuat arsip data

pada secondary storage.

Page 13: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

22

 

 

5. Manusia

Komponen terakhir yaitu manusia sendiri yang terlibat dalam

system tersebut.

2.1.11 Keuntungan dan Kerugian DBMS

DBMS memungkinkan untuk menciptakan basis data dalam

penyimpanan akses langsung komputer, memelihara isinya, dan

menyediakan isi tersebut bagi pemakai tanpa pemrograman khusus

yang mahal. Ketika perusahaan atau pemakai individu memutuskan

apakah akan menggunakan suatu DBMS, keuntungan dan kerugiannya

harus dipertimbangkan. Menurut McLeod (2001, p269), keuntungan

DBMS adalah sebagai berikut:

1. Mengurangi pengulangan data.

Jumlah total file dikurangi dengan menghapus file-file duplikat. Juga

hanya terdapat sedikit data yang sama di beberapa file.

2. Mencapai independensi data.

Spesifikasi data disimpan dalam skema daripada dalam tiap program

aplikasi. Perubahan dapat dibuat pada struktur data tanpa

mengurangi program yang mengakses data.

3. Mengintegrasikan data dari beberapa file.

Ketika file dibentuk sehingga menyediakan kaitan logis, organisasi

fisik tidak lagi menjadi kendala.

Page 14: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

23

 

 

4. Mengambil data dan informasi secara cepat.

Hubungan-hubungan logis dan DML serta query language

memungkinkan pemakai mengambil data dalam hitungan detik atau

menit, yang sebelumnya memungkinkan memerlukan beberapa jam

atau hari.

5. Meningkatkan keamanan.

Baik DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat menyertakan

beberapa lapis keamanan seperti kata sandi (password), directory

pemakai, dan bahasa sandi (encryption). Data yang dikelola oleh

DBMS juga lebih aman daripada data lain dalam perusahaan.

Sedangkan, kerugian dari DBMS adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh perangkat lunak yang mahal.

DBMS mainframe masih sangat mahal. DBMS berbasis komputer

mikro, walaupun biayanya hanya beberapa ratus dolar, dapat

menggambarkan pengeluaran yang besar bagi organisasi kecil.

2. Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar.

DBMS sering memerlukan kapasitas penyimpanan primer dan

sekunder yang lebih besar daripada yang diperlukan oleh program

aplikasi lain. Juga, kemudahan yang dibuat oleh DBMS dalam

Page 15: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

24

 

 

mengambil informasi mendorong lebih banyak terminal pemakai

yang disertakan dalam konfigurasi daripada jika sebaliknya.

3. Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA.

DBMS memerlukan pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan

kemampuannya secara penuh. Pengetahuan khusus ini disediakan

paling baik oleh para pengelola database (DBA).

2.1.12 Entity-Relationship Modelling

Menurut Budiharto (2002, p4), mendesain basis data merupakan

hal yang sangat penting dalam membuat basis data. Kita menggunakan

Entity Relationship (ER) untuk mendesainnya. ER merupakan sebuah

permodelan untuk mendesain basis data yang baik. Karena tanpa ER

ini, bisa dipastikan proses pembuatan basis data berjalan lama dan tidak

teratur. Pada saat mendesain basis data yang perlu diperhatikan ialah

membuat relasi-relasi yang benar diantara tabel. Proses desain basis

data cukup menghasilkan waktu yang lama jika basis datanya besar.

Pendokumentasian desain basis data mutlak harus dilakukan dengan

baik agar mudah di dalam pengembangan dan perbaikan nantinya.

2.1.12.1 Entity Type

Menurut Budiharto (2002, p5), tipe entitas dapat

didefinisikan sebagai sesuatu yang mudah diidentifikasikan.

Page 16: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

25

 

 

Konsep dari ER yaitu tipe entitas yang mempresentasikan

kumpulan dari objek di dalam kenyataan yang memiliki

sifat / properties yang sama.

2.1.12.2 Attribute

Menurut Connolly dan Begg (2005, pp350-352),

atribut adalah sifat dari sebuah entitas atau tipe relationship.

Sifat tertentu dari entitas disebut sebagai atribut. Atribut

menyimpan nilai dari setiap entity occurrence dan disimpan

didalam basis data. Attribute domain adalah sejumlah nilai

yang diperkenankan untuk satu atau lebih atribut. Setiap

atribut yang dihubungkan dengan sejumlah nilai disebut

domain. Domain menetapkan nilai potensial yang sebuah

atribut bisa simpan atau sama dengan konsep domain pada

model relasional. Simple attribute adalah sebuah susunan

atribut dari komponen tunggal (single component) dengan

keberadaan yang bebas (independent exsistence). Simple

attribute tidak bisa dibagi lagi ke dalam komponen yang

lebih kecil. Contohnya, posisi dan gaji dari entitas pegawai.

Sedangkan Composed attribute adalah sebuah susunan

atribut dari banyak komponen dengan sebuah keberadaan

yang bebas dari masing-masingnya. Dalam hal ini beberapa

Page 17: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

26

 

 

atribut dapat dipisahkan menjadi komponen yang lebih kecil

lagi dengan keberadaan yang bebas dari masing-masingnya.

Contohnya atribut alamat dari entitas kantor cabang yang

mengandung nilai (jalan, kota, kode pos) bisa dipecahkan

menjadi simple attribute jalan, kota dan kode pos. Single

value attribute adalah atribut yang hanya menyimpan nilai

tunggal untuk suatu sifat dari entitas. Multi-valued attribute

adalah atribut yang bisa menyimpan nilai lebih dari satu

untuk suatu sifat dari entitas. Contohnya atribut telepon pada

entitas kantor cabang yang bisa memiliki lebih dari satu

nomor telepon. Derived attribute (atribut turunan) adalah

atribut menunjukkan nilai yang diperoleh dari atribut yang

berhubungan atau kumpulan atribut yang berhubungan, tidak

terlalu dibutuhkan dalam tipe entitas yang sama. Atribut

turunan (derived attribute) mungkin juga menyangkut

hubungan dari atribut pada tipe entitas yang berbeda.

2.1.12.3 Relationship Type

Pengertian Relationship Type menurut Connolly

dan Begg (2005, p346), “Relationship type is a set of

association between one or more participating entity types”,

yang dapat diartikan, “Relationship type adalah sekumpulan

Page 18: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

27

 

 

hubungan antara satu atau lebih tipe-tipe entitas.” Derajat

dari relationship adalah jumlah dari partisipasi

(participating) tipe entitas dalam sebuah tipe relationship

tertentu. Entitas yang berkaitan dalam sebuah tipe

relationship dikenal sebagai participant dalam relationship

dan jumlah participant dalam relationship disebut sebagai

derajat (degree) dari relationship. Oleh karena itu, derajat

dari sebuah relationship menunjukkan jumlah dari entitas

yang terkait dalam relationship. Sebuah relationship

berderajat dua disebut binary, relationship berderajat tiga

disebut sebagai ternary, dan relationship berderajat empat

disebut sebagai quartenar.

2.1.12.4 Kunci (Key)

Menurut Budiharto (2002, p9), key ialah suatu

properti yang menentukan apakah suatu kolom pada tabel

sangat penting atau tidak. Terdiri atas Candidate key,

Primary key, Alternate key dan Composite key. Candidate

key: sebuah atribut atau lebih yang secara unik

mengidentifikasi sebuah baris. Atribut ini mempunyai nilai

yang unik pada hampir tiap barisnya. Fungsi dari Candidate

key ialah sebagai calon primary key. Primary key: candidate

Page 19: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

28

 

 

key yang telah dipilih untuk mengidentifikasi tiap baris

secara unik. Primary key harus merupakan field yang benar–

benar unik dan tidak boleh ada nilai NULL. Alternate key:

candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key.

Composite key: pada kondisi tertentu, suatu atribut tidak

dapat digunakan untuk mengidentifikasi baris secara unik

dan membutuhkan kolom yang lain untuk digunakan sebagai

primary key. Foreign key: jika sebuah primary key terhubung

ke tabel lain. Fungsinya sebagai penghubung antar tabel.

2.1.12.5 Structural Constraints

Menurut Connoly dan Begg (2005, p356), batasan

utama pada relationship disebut multiplicity, yaitu jumlah

(atau range) dari kejadian yang mungkin terjadi pada suatu

entitas yang terhubung ke satu kejadian dari entitas lain yang

berhubungan melalui suatu relasi. Relasi yang paling umum

adalah binary relationship. Macam-macam binary

relationship yaitu one-to-one (1:1), one-to-many (1:*), atau

many-tomany (*:*).

Multiplicity dibentuk dari dua macam batasan pada

relationalship yaitu (Connoly dan Begg, 2005, p363) :

Page 20: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

29

 

 

• Cardinality, menjelaskan jumlah maksimum dari kejadian

relasi yang mungkin untuk entitas yang berpartisipasi di

dalam relasi tersebut.

• Participation, menetapkan apakah seluruh atau hanya

sebagian entitas yang berpartisipasi dalam suatu relasi.

2.1.13 Data Definition Language (DDL)

Menurut Martina (2003, p58), DDL merupakan bagian dari

system manajemen basis data, dipakai untuk mendefinisikan dan

mengatur semua atribut dan properti dari sebuah basis data. DDL

digunakan untuk mendefinisikan basis data, tabel, dan view.

1. Create Table

Pernyataan create table digunakan untuk membuat table dengan

mengidentifikasikan tipe data untuk tiap kolom.

Bentuk umum :

CREATE TABLE Table_name

( Column_name DataType [ NULL | NOT NULL]

[ , Column_name DataType [ NULL | NOT NULL] ] ... )

2. Alter Table

Pernyataan alter table digunakan dapat dipakai untuk menambah

atau membuang kolom dan konstrain.

Bentuk umum :

Page 21: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

30

 

 

ALTER TABLE Table_name

[ ADD Column_name DataType [ NULL | NOT NULL ] ]

[ DROP Column_name DataType [ RESTRICT | CASCADE ]]

[ ADD Constrain_name ]

[ DROP Constrain_name [ RESTRICT | CASCADE ] ]

3. Drop Table

Pernyataan drop table digunakan untuk membuang / menghapus

table beserta semua data yang terkait didalamnya.

Bentuk umum :

DROP TABLE Table_name;

4. Create Index

Pernyataan create index digunakan untuk membuat index pada suatu

tabel.

Bentuk umum :

CREATE [UNIQUE] INDEX index_name

ON Table_name

( Column_name [ , Column_name ] ... )

5. Drop Index

Pernyataan drop index digunakan untuk membuang atau menghapus

index yang telah dibuat sebelumnya.

Bentuk umum :

DROP INDEX Index_name

Page 22: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

31

 

 

2.1.14 Data Manipulation Language (DML)

Menurut Martina (2003, p60), DML dipakai untuk

menampilkan, menambah, mengubah, dan menghapus data didalam

objek-objek yang didefinisikan oleh DDL.

1. Select

Pernyataan select digunakan untuk menampilkan sebagian atau seluruh

isi dari suatu tabel dan menampilkan kombinasi isi dari beberapa tabel.

Bentuk umum :

SELECT Fields

FROM Table_name

WHERE Condition

2. Update

Penyataan update digunakan untuk mengubah isi satu atau beberapa

atribut dari suatu tabel.

Bentuk umum :

UPDATE Table_name

SET column1 = value1, column2 = value2, ...

WHERE Condition

3. Insert

Pernyataan insert digunakan untuk menambah satu atau beberapa baris

nilai baru ke dalam suatu tabel.

Bentuk umum :

Page 23: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

32

 

 

INSERT Table_name ( Column list ) VALUES ( value list )

4. Delete

Pernyataan delete digunakan untuk menghapus sebagian / seluruh isi dari

suatu tabel.

Bentuk umum :

DELETE FROM Table_name

WHERE Condition

2.1.15 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Whitten (2004, p334), Data Flow Diagram (DFD) is a

tool that depicts the flow of data thorugh a system and the work or

processing performed by that system, dapat diartikan DFD adalah sebuah

peralatan yang menggambarkan aliran data sampai sebuah sistem selesai

dan kerja atau proses dilakukan dalam sistem tersebut. Sinonimnya

adalah bubble chart, transformation graph, and process model.

1. External agents

Menurut Whitten (2003, p334), External Agents are define a

person an organization unit, another system, or another

organization unit, another system, or another organization that lies

outside the scope of the project but that interacts with the system

being studied, dapat diartikan sebagai Eksternal Agen adalah

Page 24: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

33

 

 

mendefinisikan orang, sebuah unit organisasi, sistem lain atau

organisasi lain yang berada di luar sistem proyek tapi dapat

mempengaruhi kerja sistem.

Menurut Whitten (2004, p347) ada beberapa bentuk External

Agents:

• Bentuk Gane dan Sarson

• Bentuk DeMarco/Yourdon

2. Process

Menurut Whitten (2004, p347), Process is work perform on, or

in response, incoming data flows or conditions, dapat diartikan

sebagai proses adalah penyelenggaraan kerja, atau jawaban,

datangnya aliran data atau kondisinya.

Menurut Whitten (2004, p347), ada beberapa bentuk proses

diantaranya:

External Agent

External Agent

Page 25: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

34

 

 

• Bentuk Gane dan Sarson

• Bentuk DeMarco/Yourdon

• Bentuk SSADM / IDEFO

3. Data Stores

Data Stores is an “inventory” of data, Dapat diartikan sebagai

Data Stores adalah penyimpanan data.

Menurut Whitten (2004, p366), ada beberapa bentuk data stores

diantaranya :

• Bentuk Gane dan Sarson

Data Stores

Proses

Proses

Proses

Page 26: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

35

 

 

• Bentuk DeMarco/Yourdon

Data Stores

4. Data Flow

Data Flow is represent an input of data to a process or the

output of data (or information) from a process, dapat diartikan

sebagai Data Flow adalah merepresentasikan sebuah input data ke

dalam sebuah proses atau output dari data (atau informasi) dari

sebuah proses.

Bentuk Data Flow:

Nama Data Flow

Jenis-jenis DFD adalah sebagai berikut:

1. Level 0 (Diagram Context)

Level ini terdapat sebuah proses yang berada di posisi pusat

2. Level 1 (Diagram Nol)

Level ini merupakan sebuah proses yang terdapat di level 0

yang dipecahkan menjadi beberapa proses lainnya.

3. Level 2 (Diagram Rinci)

Page 27: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

36

 

 

Pada level ini merupakan diagram yang merincikan diagram

level 1.

• Tanda ‘ * ’ digunakan hanya jika proses tersebut tidak bisa

dirincikan lagi.

2.0* artinya proses level rendah yang tidak bisa dirincikan

lagi

• Penomoran yang dilakukan berdasarkan urutan proses

2.1.16 State Transition Diagram (STD)

State Transition Diagram (STD) adalah suatu perangkat

pemodelan yang menggambarkan sifat ketergantungan terhadap waktu

pada sistem. Menurut Pressman (2001, p317), STD digunakan untuk

mengidentifikasikan sebagaimana sistem harus berperilaku sebagai

resiko dari kejadian eksternal. Untuk mencapai hal ini STD

menampilkan berbagai jenis model perilaku dari hasil dan tingkah laku

yang mana transisi dibuat dari satu state ke state yang lain. Penyajian

STD merupakan landasan dasar untuk menentukan perilaku. Biasanya

di dalam STD digunakan notasi seperti:

1. Active

• State, simbonya persegi panjang.

State adalah kumpulan keadaan atau atribut yang memberi

perincian seseorang atau benda pada waktu dan kondisi tertentu.

Page 28: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

37

 

 

Contohnya seperti: proses user mengisi password, menentukan

instruksi berikutnya.

Simbol state :

• Transition State / Perubahan state, simbolnya tanda panah berarah.

Simbol Transition State :

• Condition

Kejadian pada lingkungan eksternal yang bisa terdeteksi oleh

sistem. Hal ini akan mengakibatkan perubahan terhadap state dari

keadaan state menunggu X ke state menunggu Y. Contohnya

seperti interrupt signal maupun data

• Action

Action adalah hal yang dilakukan sistem apabila ada perubahan

state atau merupakan reaksi terhadap kondisi. Action

menghasilkan keluaran dari tampilan pesan, cetakan atau alat

output lainnya

Page 29: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

38

 

 

2. Passive

Sistem ini tidak melakukan kontrol terhadap lingkungan, tapi

lebih bersifat menerima data atau memberi reaksi saja (sistem yang

menerima atau mengumpulkan data dari signal yang dikirim oleh

satelit).

Berikut adalah gambar STD yang sederhana:

Condition Action

2.1.17 Diagram Aliran Dokumen

Menurut Bodnar dan Hopwood (2000, pp37-48), Diagram Alir

Dokumen merupakan suatu diagram simbolik yang menunjukkan aliran

data dan urutan operasi dalam suatu sistem, seperti terlihat pada

Tabel 2.1.

State X

State Y

Page 30: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

39

 

 

Tabel 2.1 Simbol Diagram Aliran Dokumen

Simbol Nama Keterangan

Terminal

Simbol ini digunakan untuk menunjukkan sumber atau tujuan data.

Dokumen

Simbol ini digunakan untuk melihat setiap dokumen yang digunakan dalam sistem aplikasi dan mengidentifikasikan titik mulai, distribusi dan disposisi.

Proses manual

Simbol ini mewakili setiap proses off-line yang sesuai dengan kecepatan manusia, tanpa menggunakan bantuan mesin.

Keputusan

Simbol ini digunakan untuk mewakili keputusan atau pengubahan jenis operasi yang menentukan sejumlah alternatif jalur mana yang harus diikuti.

Penghubung Lain Halaman

Simbol ini mewakili masuk dan keluar dari satu halaman ke halaman lain dari bagan aliran.

Garis arus Simbol ini mengindikasikan aliran dari data.

Page 31: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

40

 

 

2.1.18 Kamus Data dan Normalisasi

2.1.18.1 Kamus Data

Menurut McLeod (2001, p308), kamus data adalah suatu

penjelasan tertulis mengenai data yang berada di dalam basis

data. Kamus data ini dimaksudkan untuk melengkapi

pembuatan model proses yang menggunakan diagram alir

data.

2.1.18.2 Normalisasi

Pengertian normalisasi Connolly dan Begg (2005,

p388), “Normalization is a technique for producing a set of

relations with desireable properties, given the data

requirements of an enterprise”, yang dapat diartikan

“Normalisasi adalah sebuah teknik untuk menghasilkan relasi

dengan propertiproperti yang diinginkan, memberikan

kebutuhan data dari sebuah perusahaan.”

Tujuan Dari normalisasi adalah sebagai berikut:

a. Menghilangkan kumpulan relasi dari inserting, updating,

dan delete dependency yang tidak diharapkan.

b. Mengurangi kebutuhan restrukturisasi kumpulan relasi

dan meningkatkan life spam program aplikasi.

c. Membuat model relasional yang lebih informative.

Page 32: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

41

 

 

d. Membuat sekecil mungkin terjadinya data rangkap.

e. Menghidarkan adanya data yang tidak konsisten terutama

bila dilakukan penghapusan atau penambahan data

sebagai akibat adanya data rangkap.

f. Menjamin bahwa identitas tabel secara tunggal sebagai

determinan semua atribut.

Berikut adalah proses normalisasi:

1. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form / 1NF)

Aturan bentuk normal pertama (1NF) menurut

Connolly dan Begg (2005, p403), “A reliation in which

the intersection of each row and column contains one and

only one value”, yang dapat diartikan, “Sebuah relasi

dimana tiap baris dan kolom berisi hanya berisi satu nilai.”

Bentuk normal pertama dicapai bila tiap nilai atribut

adalah tunggal. Kondisi ini dapat diperoleh dengan

melakukan eliminasi terjadinya data ganda (repeating

groups). Pada kondisi normal pertama ini kemungkinan

masih terjadi adanya data rangkap.

Page 33: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

42

 

 

2. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2NF)

Aturan bentuk normal kedua (2NF) menurut

Connolly dan Begg (2005, p407), “A relation that is in

first normal form and every non-primary key attribute is

fully function dependent on the primary key”, yang dapat

diartikan, “sebuah relasi dalam bentuk normal pertama

dan setiap atribut bukan primary key yang bergantung

secara fungsional kepada primary key” Bentuk normal

kedua adalah berdasarkan konsep ketergantungan

fungsional penuh (full functional dependency). Full

functional dependency dinyatakan dengan jika A dan B

adalah atribut dari suatu relasi (relation), B adalah

fungsional ketergantungan penuh (fully functinal

dependency) pada A jika B adalah secara fungsional

bergantung pada A, tapi bukan merupakan himpunan

bagian dari A.

Bentuk normal kedua menciptakan sebuah relasi

pada bentuk normal pertama dan semua atribut yang

bukan primary key adalah fungsional tergantung penuh

pada primary key.

Page 34: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

43

 

 

3. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / 3NF)

Aturan bentuk normal ketiga (3NF) menurut

Connolly dan Begg (2002, p508), “A reliation that is in

first and second normal form, and in which non-primary

key attribute is transitively dependent on the primary

key”, yang dapat diartikan, “sebuah relasi dalam bentuk

normal pertama dan kedua dan setiap atribut bukan

primary key yang bergantung secara transitif kepada

primary key” Bentuk normal ketiga adalah berdasarkan

pada konsep peralihan ketergantungan (transistive

dependency). Transitive dependency adalah sebuah

kondisi dimana A, B dan C adalah atribut dari sebuah

relasi bahwa jika A�B dan B�C, maka C adalah

transitive dependent pada A melewati B (menyatakan

bahwa A bukan functional dependent pada B atau C).

Pada bentuk normal ketiga, sebuah relasi pada bentuk

normal pertama dan kedua dan dimana tidak ada atribut

non-primary key secara transitif bergantung (transitively

dependent) pada primary key.

Page 35: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

44

 

 

4. Fourth Normal Form (4NF).

Normalisasi keempat dilakukan untuk menghilangkan

multi-valued dependency.

5. Boyce-Codd normal form (BCNF)

BCNF merupakan bentuk normal untuk Menghilangkan

ketergantungan multivalue sebagai perbaikan terhadap 3

NF. Suatu relasi yang memenuhi BCNF selalu

memenuhi 3 NF, tetapi tidak untuk sebaliknya. Suatu

relasi yang memenuhi 3 NF belum tentu memenuhi

BCNF. Karena bentuk 3 NF masih memungkinkan terjadi

anomali.

6. Fifth Normal Form (5NF).

Normalisasi kelima menyebabkan relasi tidak mempuyai

join dependency. Untuk relational data model, sangat

penting untuk mengetahui bahwa hanya normal pertama

saja (1NF) yang secara kritis dapat menciptakan relasi-

relasi yang dibutuhkan. Semua normal form yang

berurutan selanjutnya seperti normal kedua (2NF), normal

ketiga (3NF), dan seterusnya sampai normal kelima (5NF)

adalah optional atau pilihan. Bagaimanapun juga semua

Page 36: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

45

 

 

bertujuan untuk menghindari update anomalies, maka dari

itu secara normal disarankan untuk melakukan proses

normalisasi paling tidak sedikitnya sampai dengan normal

yang ketiga (3NF).

Gambar 2.1 Ilustrasi Diagram dari Hubungan Diantara Normal Forms

(Sumber :Connolly, 2005, p401)

2.1.19 Database Application Lifecycle

Tahapan penerapan lifecycle dalam metodologi perancangan basis

data menurut Connolly and Begg (2005, p284), Database Systems A

Practical sebagai berikut:

Page 37: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

46

 

 

Gambar 2.2 Tingkatan dari Aplikasi Database Lifecycle

2.1.19.1 Database Planning (Perencanaan Basis Data)

Menurut Connolly dan Begg (2005, pp285-286),

perencanaan basis data (database planning) merupakan aktivitas

manajemen yang mengizinkan tingkatan dari aplikasi basis data

Page 38: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

47

 

 

untuk direalisasikan se-efisien dan se-efektif mungkin. Database

Planning harus diintegrasikan dengan keseluruhan strategi sistem

informasi dari perusahaan. Ada 3 hal penting dalam menyusun

sebuah strategi sistem informasi , yaitu :

1. Identifikasi dari tujuan dan rencana perusahaan dengan

penentuan kebutuhan sistem informasi berikutnya

2. Evaluasi dari sistem informasi saat ini untuk menentukan

kelebihan dan kelemahan yang ada saat ini.

3. Penilaian dari kesempatan-kesempatan TI yang mungkin

menghasilkan keuntungan kompetitif. Langkah penting dari

tahap ini adalah mendefinisikan secara jelas tentang pernyataan

misi untuk proyek basis data. Pernyataan tersebut

mendefinisikan tujuan utama dari aplikasi basis data. Bila

pernyataan tersebut selesai maka langkah selanjutnya adalah

mengidentifikasikan sasarannya. Pernyataan dan sasaran ini

perlu didukung oleh informasi-informasi tambahan yang

menentukan pekerjaan apa saja yang harus diselesaikan, sumber

- sumber yang mendukungnya, dan biaya yang harus

dikeluarkan.

Page 39: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

48

 

 

2.1.19.2 System Definition (Definisi Sistem Basis Data)

Connolly dan Begg (2005, p286) definisi sistem (Sytem

definition) adalah memaparkan jangkauan dan batasan dari aplikasi

basis data dan pandangan-pandangan utama para pemakai. Sebelum

mendesain suatu aplikasi basis data penting untuk terlebih dahulu

mengidentifikasikan batasan – batasan dari sistem yang sedang

diteliti dan bagaimana kaitannnya dengan bagian lain sistem

informasi perusahaan. Perlu dipikirkan untuk kebutuhan yang akan

datang selain dari keadaan saat ini. Dan tak lupa untuk

mengidentifikasi pandangan pemakai yang merupakan aspek penting

dari pengembangan aplikasi basis data karena membantu untuk

memastikan bahwa tidak ada pemakai utama basis data yang terlupa

ketika pengembangan aplikasi baru tersebut.

2.1.19.3 Database Design (Desain Basis Data)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p291), perancangan

basis data (database design) merupakan proses pembuatan suatu

desain untuk sebuah basis data yang akan mendukung operasional

dan sasaran suatu perusahaan.

Ada 2 pendekatan untuk mendesain sebuah basis data, yaitu :

Page 40: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

49

 

 

1. Pendekatan bottom-up

Yang dimulai pada tingkat awal dari atribut (yaitu,

properti dari entiti dan relationship), yang mana melalui analisis

dari asosiasi antar atribut, dikelompokkan menjadi hubungan

yang merepresentasikan jenis-jenis entitas dan hubungan antar

entitas. Pendekatan ini cocok untuk mendesain basis data yang

simpel dengan jumlah atribut yang tidak banyak.

2. Pendekatan top-down

Digunakan pada basis data yang lebih kompleks, yang

dimulai dengan pengembangan dari model data yang

mengandung beberapa entitas dan hubungan tingkat tinggi dan

kemudian memakai perbaikan top-down berturut-turut untuk

mengidentifikasi entitas, hubungan dan atribut berkaitan tingkat

rendah. Pendekatan ini biasanya digambarkan melalui ER (Entity

Relationship). Pada tahap ini ada bagian yang disebut data

modelling yang digunakan untuk membantu pemahaman dari data

dan untuk memudahkan komunikasi tentang kebutuhan informasi.

Dengan dibuatnya model data dapat membantu memahami:

1. Pandangan tiap pemakai mengenai data.

2. Kealamian data itu sendiri, kebebasan representasi fisiknya.

Page 41: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

50

 

 

3. Kegunaan dari data berdasarkan pandangan pemakai. Kriteria

untuk model data, yaitu:

a. Structural validity

Konsistensi dengan cara yang didefinisikan

perusahaan dan menyusun informasi.

b. Simplicity

Kemudahan untuk pemahaman baik bagi yang

profesional di bidang sistem informasi maupun

pemakai yang nonteknis.

c. Expressibility

Kemampuan untuk membedakan antara data yang

berbeda, dan hubungan antar data.

d. Nonredundancy

Penghapusan informasi yang tak ada hubungannnya,

khususnya representasi dari tiap potongan informasi

tepatnya hanya sekali.

e. Shareability

Tidak spesifik untuk aplikasi dan teknologi khusus

apapun dan dengan demikian dapat digunakan oleh

banyak orang.

Page 42: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

51

 

 

f. Extensibility

Kemampuan mengembangkan untuk mendukung

kebutuhan baru dengan efek yang minimal bagi

pemakai yang ada.

g. Integrity

Konsistensi terhadap cara yang digunakan

perusahaan dan mengatur informasi.

h. Diagramatic representation

Kemampuan untuk merepresentasikan sebuah model

menggunakan notasi diagram yang dapat dipahami

dengan mudah. Menurut Connolly dan Begg (2002,

pp419-437) Database Design dibagi dalam tiga

tahapan yaitu conseptual database design, logical

database design, dan physical database design.

2.1.19.4 DBMS Selection (Seleksi DBMS)

Menurut Connolly dan Begg (2005, pp295-299),

pemilihan DBMS yang sesuai untuk mendukung aplikasi basis

data. Yang mencakup:

1. Mendefinisikan syarat-syarat referensi studi

Menentukan sasaran, batasan masalah, dan tugas yang harus

dilakukan.

Page 43: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

52

 

 

2. Mendaftar 2 atau 3 jenis barang

Membuat daftar barang-barang, misalkan dari mana barang

ini didapat, berapa biayanya, serta bagaimana bila ingin

mendapatkannya.

3. Mengevaluasi barang

Barang-barang yang ada dalam daftar di teliti lebih lanjut

untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan barang tersebut.

4. Merekomendasikan pilihan dan membuat laporan

Merupakan langkah terakhir dari seleksi DBMS yaitu

mendokumentasikan proses dan untuk menyediakan

pernyataan mengenai simpulan dan rekomendasi terhadap

salah satu produk DBMS.

2.1.19.5 Application Design (Desain Aplikasi)

Menurut Connolly dan Begg (2005, pp299-301),

perancangan aplikasi (application design) adalah merancang

antarmuka pemakai (user interface) dan program aplikasi, yang

akan memproses basis data. Ditinjau dari gambar 2.1 bahwa,

perancangan basis data dan perancangan aplikasi adalah aktivitas

bersamaan pada database application lifecycle. Dalam kasus

sebenarnya, adalah tidak mungkin untuk menyelesaikan

perancangan aplikasi sebelum perancangan basis data selesai.

Page 44: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

53

 

 

Dalam perancangan aplikasi harus memastikan semua pernyataan

fungsional dari spesifikasi kebutuhan pemakai (user requirement

spesification) yang menyangkut perancangan aplikasi program

yang mengakses basis data dan merancang transaksi yaitu cara

akses ke basis data dan perubahan terhadap isi basis data

(retrieve, update dan kegiatan keduanya). Artinya bagaimana

fungsi yang dibutuhkan bisa terpenuhi dan merancang antarmuka

pemakai (user interface) yang tepat. Antarmuka yang dirancang

harus memberikan informasi yang dibutuhkan dengan cara untuk

menciptakan ‘user-friendly’. Kebanyakkan antarmuka pemakai

yang diabaikan akan niscaya membuat masalah. Bagaimanapun,

antarmuka harus diakui sebagai komponen dari sistem yang

penting, dimana agar mudah dipelajari dan mudah digunakan,

sehingga pemakai akan cenderung untuk memberdayagunakan

informasi yang disajikan.

2.1.19.6 Prototyping

Menurut Connolly dan Begg (2005, pp303-304),

prototyping adalah membuat model kerja dari aplikasi basis data,

yang membolehkan perancang atau user untuk mengevaluasi hasil

akhir sistem, baik dari segi tampilan maupun fungsi yang dimiliki

sistem. Tujuan dari pengembangan prototype aplikasi basis data

Page 45: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

54

 

 

adalah untuk memungkinkan pemakai menggunakan prototype

untuk mengidentifikasi keistimewaan sistem atau kekurangannya,

dan memungkinkan perancang untuk memperbaiki atau

melengkapi keistimewaan (feature) dari aplikasi basis data baru.

Ada dua strategi prototyping yang umum digunakan sekarang,

yaitu, requirement prototyping dan evolutionary prototyping.

Requirement prototyping adalah menggunakan prototype untuk

menetapkan kebutuhan dari tujuan aplikasi basis data dan ketika

kebutuhan sudah terpenuhi, prototype tidak digunakan lagi atau

dibuang (discard). Sedangkan evolutionary prototype

menggunakan tujuan yang sama, tapi perbedaan pentingnya

adalah prototype tetap digunakan untuk selanjutnya

dikembangkan menjadi aplikasi basis data yang bekerja.

2.1.19.7 Implementation (Implementasi)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p304),

Implementasi (implementation) adalah membuat definisi basis

data secara eksternal, konseptual, dan internal dan program

aplikasi. Implementasi merupakan realisasi dari basis data dan

perancnagan aplikasi. Implementasi basis data dicapai

menggunakan Data Definition Language (DDL) dari DBMS yang

dipilih atau graphical user interface (GUI). Pernyataan DDL

Page 46: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

55

 

 

digunakan untuk membuat struktur basis data dan file basis data

kosong. Pandangan pemakai (user view) lainya juga

diimplementasikan dalam tahapan ini. Bagian dari aplikasi

program adalah transaksi basis data yang diimplementasikan

dengan menggunakan Data Manipulation Language (DML) dari

sasaran DBMS, mungkin termasuk host programming language.

2.1.19.8 Data Conversion and Loading

Menurut Connolly dan Begg (2005, p305), data

conversion and loading adalah mancakup pengambil data dari

sistem yang lama untuk dipindahkan kedalam sistem yang baru.

Tahapan ini dibutuhkan ketika system basis data baru

menggantikan sistem yang lama. Pada masa sekarang, umumnya

DBMS memiliki kegunaan (utility) untuk memasukan file

kedalam basis data baru. Biasanya membutuhkan spesifikasi dari

sumber file dan sasaran basis data-nya. Kegunaan ini

memungkinkan pengembang (developer) untuk mengkonversi

dan menggunakan aplikasi program lama untuk digunakan oleh

sistem baru. Ketika conversion and loading dibutuhkan,

prosesnya harus direncanakan untuk memastikan kelancaran

transaksi untuk keseluruhan operasi.

Page 47: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

56

 

 

2.1.19.9 Testing (Pengujian)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p305), testing adalah

proses menjalankan program aplikasi untuk menemukan

kesalahan-kesalahan. Sebelum digunakan, aplikasi basis data

yang baru dikembangkan harus diuji secara menyeluruh. Untuk

mencapainya harus hati-hati dalam menggunakan perencanaan

strategi uji danmenggunakan data asli untuk semua proses

pengujian. Di dalam definisi testing ini tidak menggunakan

pandangan yang biasa, testing adalah proses demonstrasi tanpa

kesalahan. Dalam kenyataan testing tidak luput dari kesalahan.

Jika testing menunjukkan keberhasilan, maka pengujian akan

menemukan kesalahan pada program aplikasi dan mungkin basis

data strukturnya. Didalam merancang basis data, users dari sistem

baru seharusnya terlibat di dalam proses testing. Situasi yang

ideal untuk melakukan uji sistem adalah menguji basis data pada

perangkat keras yang berbeda, tapi hal ini sering tidak dilakukan.

Jika data yang asli digunakan, perlu back-up untuk

mengantisipasi kesalahan atau error. Setelah testing selesai,

sistem aplikasi siap digunakan dan diserahkan ke users.

Page 48: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

57

 

 

2.1.19.10 Operational Maintenance (Pemeliharan Operasional)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p306) operational

maintenance adalah proses memantau dan memelihara sistem

setelah diinstal. Pada tahapan sebelumnya, basis data benar-benar

di uji dan diimplementasikan. Sekarang sistem beralih ketahapan

pemiliharaan. Yang termasuk aktivitas dari tahapan pemeliharaan

adalah sebagai berikut:

1. Memantau kinerja dari sistem. Jika kinerjanya menurun

dibawah level yang dapat diterima, mungkin basis data perlu

direorganisasi.

2. Pemeliharaan dan upgrade aplikasi basis data-nya (jika

diperlukan). Ketika basis data sepenuhnya bekerja,

pemantauan harus memastikan kinerjanya dapat berada dalam

tingkat yang dapat diterima. Sebuah DBMS biasanya

menyediakan berbagai kegunaan (utilities) untuk membantu

administrasi basis data termasuk kegunaan (utilities) untuk

mengisi data ke dalam basis data dan untuk memantau sistem.

Kegunaan ini memperbolehkan system pemantauan untuk

memberikan informasi seperti tentang pemakaian basis data,

dan strategi eksekusi query. Database administrator dapat

menggunakan informasi ini untuk memperbaiki sistem agar

dapat memberikan kinerja yang lebih baik.

Page 49: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

58

 

 

2.1.20 Perancangan Basis Data

Dalam merancang suatu basis data melalui beberapa tahapan,

sebagai berikut :

a. Perancangan Basis Data Konseptual (conceptual database design);

b. Perancangan Basis Data Logikal (logical database design);

c. Perancangan Basis Data Fisikal (physical database design).

2.1.20.1 Perancangan Basis Data Konseptual

Merupakan suatu proses pembuatan model dengan

menggunakan informasi yang diperoleh dari perusahaan, bebas

dari semua physical consideration.Conseptual database design

seluruhnya independen dari implementasi seperti target DBMS

software, program aplikasi, bahasa pemrograman, atau physical

consideration lainnya. Jelasnya Conseptual database design

merupakan tahapan pertama dari tahapan perancangan basis

data dan menciptakan model data konseptual (conseptual data

model) dari bagian perusahaan yang akan dibuat basis datanya.

Model data (data model) dibuat dengan menggunakan suatu

dokumentasi informasi yaitu spesifikasi kebutuhan yang

dimiliki oleh user. Membangun model data lokal konseptual,

tujuannya untuk membangun suatu model data konseptual lokal

dari suatu perusahaan atau badan. Langkah-langkah untuk

Page 50: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

59

 

 

membuat model data konseptual dapat digambarkan sebagai

berikut:

1. Identify entity types

Untuk menentukan entitas utama yang dibutuhkan,

dengan kata lain membuat kelas–kelas dari objek–objek

yang ada berikut penjelasannya.

Misalkan :

Staff, yang menggambarkan seluruh tingkatan staff yang

ada.

PropertyForRent, menggambarkan semua properti yang

disewakan.

2. Identify relationship types

Untuk menentukan hubungan–hubungan penting

yang ada antara jenis-jenis entitas yang telah diidentifikasi.

Misalkan:

• Staff Manages PropertyForRent, yaitu staf mengatur

entitas property.

• PrivateOwner Owns PropertyForRent, yaitu entitas

PropertyOwner memiliki yang ada pada entitas

PropertyForRent.

• PropertyForRent AssociatedWith Lease, yaitu entitas

PropertyForRent saling bekerja sama dengan entitas

Page 51: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

60

 

 

Lease. Biasanya dilanjutkan dengan membuat diagram

hubungan tersebut yang disebut ER diagram serta

menentukan hubungan kemajemukannnya.

3. Identify and associate attributes with entity or relationship

types

Untuk menentukan attribut yang berkaitan dengan

entitas yang telah ditentukan. Misalkan untuk entitas staff

ditentukan atribut seperti staffNo (yang mengandung

nomor–nomor kode setiap staf), name, position, sex. Begitu

pun untuk setiap entitas lainnya.

4. Determine attribute domains

Untuk menentukan domain untuk tiap – tiap atribut

yang ada. Suatu domain adalah suatu kelompok nilai yang

dari mana satu atau lebih atribut mengambil nilainya.

Misalkan:

• Domain atribut untuk nilai staffNo yang valid misalnya

panjang maksimalnya lima karakter dengan dua karakter

pertama harus huruf dan yang ketgia berikutnya berupa

angka yang berkisar antara 1-999.

• Nilai yang mungkin untuk attribut sex dari entiti Staff

misalnya huruf M atau F saja.

Page 52: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

61

 

 

5. Determine candidate and primary key attributes

Untuk mengidentifikasikan candidate key dan

primary key dari kumpulan atribut pada tiap-tiap entitas.

Primary key merupakan satu atribut yang dipakai sebagai

ciri khas dari suatu entitas. Misalkan pada entitas Staff

primary key-nya adalah staffNo yang mewakili atribut

lainnya, sehingga pada saat kita mengakses suatu basis data

hanya dengan memasukkan nilai staffNo kita dapat

mengetahui nilai-nilai atribut lainnya yang ada dalam entitas

Staff.

6. Validate local conceptual model against user transactions

Untuk memastikan bahwa model konsep tersebut

mendukung proses transaksi yang dibutuhkan. Misalkan

menggambarkan transaksi dengan memeriksa semua

informasi yang ada. Contohnya dengan adanya hubungan

Staff manages PropertyForRent kita dapat mengetahui detil

dari properti dan staf yang menangani properti tersebut.

2.1.20.2 Perancangan Basis Data Logikal

Perancangan basis data logikal adalah proses

membangun sebuah model dari informasi yang digunakan dalam

Page 53: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

62

 

 

perusahaan berdasar sebuah model data yang khusus, tetapi lepas

dari DBMS khusus dan pertimbangan fisikal lainnya.

Langkah 1 : Membangun dan memvalidasi model data logikal

lokal untuk setiap view

Menurut Connolly dan Begg (2005, p462), tujuannya adalah

menerjemahkan logical data model dan kemudian untuk

memvalidasi model tersebut untuk memeriksa model tersebut

benar secara struktural dan memiliki kemampuan untuk

mendukung transaksi-transaksi yang dibutuhkan. Tujuan ini akan

tercapai dengan mengikuti langkah-langkah berikut :

Langkah 1.1 Menentukan Relasi-Relasi untuk Model Data

Logikal

Menurut Connolly (2005, p463) tujuannya adalah menciptakan

relasi-relasi untuk model data logikal untuk merepresentasikan

entitas-entitas, relasi-relasi, dan atribut-atribut yang telah

diidentifikasikan.

Tujuan dari langkah ini adalah :

1. Menghilangkan tipe hubungan binary many-to-many (*:*);

2. Menghilangkan tipe hubungan rekursif many-to-many (*:*);

3. Menghilangkan tipe hubungan yang kompleks;

4. menghilangkan atribut yang multi value.

Page 54: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

63

 

 

Langkah 1.2 Menganalisis relasi untuk model data logikal lokal

Tujuannya adalah membuat relasi untuk model data logikal lokal

dengan menggambar entitas, hubungan, dan atribut yang telah

diidentifikasi.

Cara relasi didapatkan dari struktur yang mungkin

ditunjukan dalam model data :

1. Tipe entitas kuat

2. Tipe entitas lemah

3. Tipe hubungan binary one-to-many (1:*)

4. Tipe hubungan binary one-to-one (1:1)

5. Hubungan rekursif one-to-one (1:1)

6. Tipe hubungan superclass/subclass

7. Tipe hubungan binary many-to-many (*:*)

8. Tipe hubungan rumit

9. Atribut multi nilai

Langkah 1.3 Validasi relasi menggunakan normalisasi

Tujuan dari normalisasi adalah sebagai berikut :

a. Menghilangkan kumpulan relasi dari ketergantunagn yang

tidak diharapkan atas kegiatan penambahan, pengeditan dan

penghapusan data.

Page 55: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

64

 

 

b. Mengurangi kebutuhan restrukturisasi kumpulan relasi dan

meningkatkan file spam program aplikasi.

c. Membuat model relasional lebih informatif.

Langkah 1.4 Validasi relasi dengan transaksi user

Tujuannya adalah meyakinkan bahwa relasi dalam model data

logikal lokal mendukung transaksi yang dibutuhkan user.

Jika dapat menjalankan semua transaksi dengan cara manual, kita

telah memvalidasi model data logikal lokal dengan transaksi

secara manual, maka terdapat masalah dengan model data.

Langkah 1.5 Mengecek integritas basis data

Tujuannya adalah mendefinisikan ruang lingkup integritas yang

diperlihatkan kepada user.

Setelah mengidentifikasi ruang lingkup integritas, akan

didapatkan model data logikal lokal yang lengkap dan gambaran

akurat dari sebuah view.

Terdapat lima tipe dari pembatas integritas :

1. Data yang dibutuhkan;

2. Batasan domain;

3. Integritas entity;

4. Integritas referensi;

Page 56: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

65

 

 

5. Pembatas perusahaan.

Langkah 1.6 Mereview model data logikal lokal dengan user

Tujuannya adalah meyakinkan model data logikal lokal dan

membuat dokumentasi yang menjelaskan model tersebut sebagai

gambaran yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.

2.1.20.3 Perancangan Basis Data Fisikal

Menurut Connolly dan Begg (2005, p439), perancangan

fisik basis data adalah proses membuat deskripsi dari

implementasi basis data pada secondary storage,

mendeskripsikan relasi dasar, file organization, dan index yang

digunakan untuk mendapatkan akses efisien pada data dan semua

inegrity constraint yang berhubungan dan security measure.

Tujuannya adalah untuk memutuskan bagaimana struktur logikal

diimlementasikan (sebagai relasi dasar) secara fisik dalam DBMS

yang dipilih.

Menurut Connolly dan Begg (2005, p496, langkah-

langkah perancangan fisik basis data meliputi :

Langkah 1 : Menerjemahkan logical data model untuk DBMS

yang dipilih.

Page 57: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

66

 

 

Menurut Connolly (2005, p497) Tujuannya adalah untuk

menghasilkan relational database schema dari data model logikal

yang dapat diimplementasikan dalam DBMS yang dipilih. 3 (tiga)

aktivitas pada step 3 :

Langkah 1.1 Merancang relasi-relasi dasar

Menurut Connolly dan Begg (2005, p498), tujuan adalah untuk

memutuskan bagaimana merepresentasikan relasi-relasi dasar

yang diidentifikasikan dalam model data logikal dalam DBMS

yang dipilih. Untuk tipe relasi yang diidentifikasi dalam model

data logikal, kita mempunyai definisi yang terdiri dari :

• Nama relasi

• Daftar atribut-atribut sederhana dalam golongan-golongan

• Primary key dan alternate key dan foreign jika ada

• Referential integrity contrains untuk semua foreign keys

yang diidentifikasikan.

Menurut Connolly dan Begg (2005,p498), sedangkan dari data

dictionary, dari tiap-tiap atribut kita juga mempunyai :

• Domain-nya, yang terdiri dari tipe data, panjang, dan

semua batasan dalam domain

• Nilai default optional untuk atribut

• Apakah atribut dapat mempunyai nilai null

Page 58: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

67

 

 

• Apakah atribut tersebut derived, maka harus dikomputasi.

Langkah 1.2 Merancang Representasi untuk Data Turunan

Menurut Connolly dan Begg (2005, p499), tujuannya adalah

untuk memutuskan bagaimana merepresentasikan semua data

derived yang ada dalam model data logikal dalam DBMS yang

dipilih.

Langkah 1.3 Merancang General Constraint

Menurut Connolly dan Begg (2005, p501), tujuannya adalah

untuk merancang general contraint untuk DBMS yang dipilih.

Langkah 2 Merancang file organization dan indexes

Menurut Connolly dan Begg (2005, p501), tujuannya adalah

untuk menentukan file organisasi yang optimal untuk menyimpan

relasi-relasi dasar dan indeks-indeks yan dibutuhkan untuk

mencapai performasi yang dapat diterima, dengan begitu relasi

dan tuple akan disimpan pada secondary storage.

Langkah 2.1 Menganalisa Transaksi

Menurut Connolly dan Begg ( 2005 , p502 ), tujuannya adalah

untuk mengerti fungsi dan transaksi yang akan diterapkan pada

Page 59: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

68

 

 

basis data dan untuk menganalisa transaksi-transaksi yang

penting.

Langkah 2.2 Memilih Organisasi file

Menurut Connolly dan Begg ( 2005 , p506 ), tujuannya adalah

untuk menentukan organisasi file yang efisien untuk tiap relasi

dasar.

Langkah 2.3 Memilih index – index

Memilih Connolly dan Begg ( 2005 , p508 ), tujuannya adalah

untuk mempertimbangkan apakah dengan menambahkan index

akan meningkatkan performansi dari sistem.

Langkah 2.4 Memperkirakan kebutuhan disk space

Menurut Connolly dan Begg ( 2005 , p514 ), untuk

memperkirakan jumlah disk space yang dibutuhkan oleh basis

data. Untuk menyimpan data dan semua index–index

nonclustered dasar dalam tabel yang tidak mempunyai clustered

index maka kita dapat menggunakan beberapa langkah berikut :

1. Menghitung space yang digunakan untuk menyimpan

data

Page 60: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

69

 

 

2. Menghitung space yang digunakan untuk menyimpan

tiap index – index nonclustered dasar

3. Menjumlahkan nilai – nilai yang dikalkulasikan

Langkah 3. Merancang user view

Menurut Connolly dan Begg ( 2005 , p515 ), tujuannya adalah

untuk merancang user view yang diidentifikasikan selama

pengumpulan kebutuhan–kebutuhan dan tahap analisis dari

system development lifecycle.

Langkah 4. Merancang mekanisme keamanan

Menurut Connolly dan Begg ( 2005 , p516 ), tujuannya adalah

untuk merancang mekanisme keamanan untuk basis data seperti

yang ditentukan oleh user pada waktu tahap pengumpulan

kebutuhan–kebutuhan dari system development lifecycle.

Mekanisme keamanan yang dirancang dalam basis data yaitu

mekanisme keamanan sistem dan mekanisme keamanan sistem.

2.1.21 Sistem Definition (Definisi Sistem)

Definisi sistem mendeskripsikan jangkauan dan batasan dari

aplikasi basis data. Sebelum merancang aplikasi basis data, diperlukan

identifikasi terhadap batasan dari sistem dan bagaimana antar mukanya

Page 61: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

70

 

 

dengan bagian lain dari sistem informasi organisasi. Sistem yang

dibuat, diusahakan agar tidak hanya mencakup pengguna dan aplikasi

yang sekarang, tetapi juga pengguna dan aplikasi untuk masa yang akan

datang.

Aplikasi basis data dapat memiliki satu atau lebih user views.

User views menentukan apa yang dibutuhkan oleh aplikasi basis data

dari perspektif peranan pekerjaan tertentu dan area aplikasi perusahaan.

Mengidentifikasi pandangan pengguna tersebut merupakan aspek

penting dalam mengembangkan aplikasi basis data karena dapat

membantu menyakinkan bahwa tidak ada pengguna utama yang

terlupakan ketika sedang mengembangkan kebutuhan untuk aplikasi

baru. User views juga membantu dalam pengembangan aplikasi basis

data yang komplek menurut (Connolly dan Begg, 2005, p286-287).

2.1.22 Requirement Collection and Analysis (Pengumpulan dan Analisis

Kebutuhan)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p288), pengumpulan dan

analisis kebutuhan adalah proses pengumpulan analisis informasi

tentang bagian perusahaan yang didukung oleh aplikasi basis data dan

yang menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasikan

kebutuhan-kebutuhan user dari sistem yang baru.

Page 62: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

71

 

 

Pengumpulan kebutuhan dan fact-finding memiliki teknik yang

penggunaanya sesuai kebutuhan :

1. Memeriksa dokumentasi

Pemahaman terhadap jalannya sistem akan cepat diperoleh dengan

memeriksa dokumen-dokumen, laporan dan file yang berhubungan

dengan sistem yang sedang berjalan.

2. Wawancara

Menurut Connolly and Begg (2005, p317), wawancara bertujuan

untuk mengumpulkan fakta-fakta, memeriksa kebenaran fakta yang

ada dan mengklarifikasinya untuk membangkitkan semangat,

melibatkan pengguna akhir, mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan,

dan mengumpulkan ide-ide dan pendapat.

3. Mengamati Operasional Perusahaan

Memungkinkan untuk ikut serta atau mengamati seseorang dalam

melakukan kegiatan untuk mempelajari sistem. Salah satu faktor

pengamatan dapat berhasil adalah dengan mencari informasi

sebanyak mungkin tentang aktivitas yang akan diamati sera orang

yang melakukan aktivitas tersebut.

4. Penelitian

Jurnal komputer, buku-buku referensi, dan internet merupakan

sumber informasi yang baik yang menyediakan informasi

bagaimana oarang lain memecahkan masalah yang serupa.

Page 63: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

72

 

 

5. Kuisioner

Melakukan survei melalui daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan

adalah special-purpose dokumen yang mengijinkan fakta untuk

dikumpulkan dari sejumlah besar.

2.1.23 Delapan Aturan Emas Perancangan Interface

Menurut Shneiderman, Ben (2003, p89), ada delapan aturan

emas dalam perancangan interface, antara lain :

1. Berusaha untuk konsisten;

2. Memungkinkan frequent users menggunakan shortcuts;

3. Memberikan umpan balik yang informative;

4. Merancang dialog yang memberikan penutupan (keadaan akhir);

5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan

yang sederhana;

6. Memungkinkan pembalikkan aksi yang mudah;

7. Mendukung pusat kendali internal;

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek.

2.2 Teori-teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas

2.2.1 Definisi Pembelian

Menurut Mulyadi (2001, p299), sistem pembelian

digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang

Page 64: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

73

 

 

diperlukan oleh perusahaan. Transaksi pembelian digolongkan

menjadi dua yaitu pembelian lokal dan impor. Pembelian lokal

adalah pembelian dari pemasok dalam negeri sedangkan pembelian

impor adalah pembelian dari pemasok luar negeri.

2.2.2 Definisi Perakitan

Menurut Anomimusa (http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-

makalah) merupakan bagian dari lini produksi yangberupa

perakitan material dimana materialnya bergerak kontinyu dengan

rata–rata laju kedatangan material berdistribusi seragam melewati

stasiun kerja danbertujuan merakit material menjadi sub assembly

untuk kemudian menjadisebuah produk jadi. Contohnya antara lain

lini perakitan mobil, lini perakitan mesin cuci, lini perakitan

komputer, lini perakitan produk mainan dan lain–lain.

2.2.3 Definisi Penjualan

Menurut Mulyadi (2001, p204), kegiatan penjualan terdiri

dari transaksi penjualan barang atau jasa baik secara kredit maupun

tunai. Penjualan menurut cara bayarnya dapat dibedakan sebagai

berikut:

1. Penjualan tunai, yaitu penjualan yang dilaksanakan oleh

perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli dengan

Page 65: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

74

 

 

melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum

barang diserahkan kepada pembeli.

2. Penjualan kredit, yaitu penjualan yang dilakukan dengan cara

memenuhi order dari pelanggan dengan mengirimkan barang

atau menyerahkan jasa dan untuk jangka waktu tertentu

perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya.

2.2.4 Perjanjian Kerjasama

A. Pengertian Perjanjian

Menurut Anonimusa (2009) http://www.lexregis.com,

Suatu perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seseorang

berjanji kepada seorang lain atau dimana dua orang itu saling

berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal.

B. Sahnya Perjanjian

Suatu perjanjian dinyatakan sah apabila memenuhi beberapa

syarat, yaitu:

1. Berdasarkan kesepakatan para pihak

2. Pihak-pihak dalam perjanjian harus cakap untuk membuat

perjanjian Berikut adalah pihak-pihak yang tidak cakap

secara hukum untuk membuat perjanjian:

Page 66: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

75

 

 

a. Orang yang belum dewasa, yaitu orang yang belum

berumur 21 tahun;

b. Orang-orang yang ditaruh dibawah pengampuan,

misalnya: anak-anak, orang yang pikirannya kurang

sehat atau mengalami gangguan mental;

c. Semua pihak yang menurut undang-undang yang

berlaku tidak cakap atau dibatasi kecakapannya untuk

membuat perjanjian, misalnya; istri dalam melakukan

perjanjian untuk transaksi-transaksi tertentu harus

mendapatkan persetujuan suami;

3. Perjanjian menyepakati suatu hal;

4. Dibuat berdasarkan suatu sebab yang halal.

C. Sebab-sebab Berakhirnya Perjanjian

Terpenuhinya prestasi atau perikatan yang disepakati

dan syarat-syarat tertentu dalam perjanjian dapat menjadi sebab

berakhirnya perjanjian, misalnya habisnya jangka waktu yang

telah disepakati dalam perjanjian atau dalam loan agreement,

semua hutang dan bunga atau denda jika ada telah dibayarkan.

Secara keseluruhan, KUHPerdata mengatur faktor-faktor lain

yang dapat menyebabkan berakhirnya perjanjian, diantaranya

karena:

Page 67: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

76

 

 

1. Pembayaran;

2. Penawaran pembayaran, diikuti dengan penyimpanan atau

penitipan;

3. Pembaharuan hutang;

4. Perjumpaan Hutang atau kompensasi;

5. Percampuran Hutang;

6. Pembebasan Hutang;

7. Musnahnya barang yang terhutang;

8. Kebatalan atau pembatalan;

9. Berlakunya suatu syarat batal;

10. Lewatnya waktu.

2.3 Teori Pendukung

Teori – teori pendukung yang berhubungan dengan perancangan

aplikasi yang akan dibuat.

2.3.1 Pengenalan PHP

PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor

yaitu bahasa berbentuk skrip yang disimpan dan dijalankan pada

sisi server. Sedangkan hasil (output) eksekusi dari server

ditampilkan pada client dengan menggunakan web browser.

Page 68: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

77

 

 

Penggunaan PHP biasanya difokuskan pada pengembangan

aplikasi yang server-side scripting. Namun sebenarnya terdapat

beberapa area utama penggunaan PHP, di antaranya :

• Server-side scripting;

• Commandline scripting;

• Desktop application (menggunakan PHPGTK).

Dari semua penggunaan PHP, penggunaan pada server-side

scripting merupakan yang paling sering digunakan. Terutama bila

membutuhkan website atau aplikasi berbasis web yang dinamis

PHP dapat dijalankan pada hampir semua sistem operasi yang ada

saat ini, di antaranya : Linux, Unix (HPUX, Solaris, OpenBSD),

Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS, dan lain-lain.

PHP juga mendukung banyak web server, di antaranya :

Apache, Microsoft Internet Information Server (IIS), Personal Web

Server (PWS), Netscape server, iPlanet server, Oreilly Website Pro

Server, Caudium, Xitami, OmniHTTPD, dan lain-lain.

Sedangkan dalam melakukan penulisan program PHP dapat

menggunakan procedural programming atau object oriented

programming. Selain itu, dapat juga menggunakan gabungan

keduanya. Dengan menggunakan PHP output (hasil keluaran) tidak

harus berupa HTML, namun PHP mempunyai kemampuan untuk

Page 69: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

78

 

 

menghasilkan gambar, PDF bahkan file Flash yang dihasilkan

secara on fly.

PHP adalah sebuah script pemrograman yang terletak dan

dieksekusi di server. Salah satu fungsinya adalah untuk menerima,

mengolah, dan menampilkan data dari dan ke sebuah situs. Data

yang diterima akan diolah di sebuah program database server

(program database yang terletak di sisi server, MySQL contohnya)

untuk kemudian hasilnya ditampilkan kembali ke layar browser

sebuah situs.

2.3.2 Konsep Kerja PHP

Gambar 2.3 Konsep kerja HTML

Secara umum konsep kerja dari PHP hampir sama dengan

konsep kerja dari HTML. Dimana terdapat client yang meminta

(request) berkas tertentu yang disimpan pada sisi server. Kemudian

server tersebut mengirimkan berkas tersebut kepada client.

Page 70: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

79

 

 

Perbedaannya adalah pada konsep kerja HTML berkas yang

dikirimkan sama dengan yang disimpan pada sisi server. Sedangkan

pada konsep kerja PHP, berkas yang dikirim merupakan hasil proses

pada server sehingga bisa terdapat perbedaan antara source code yang

disimpan pada sisi server dengan yang dikirim pada client.

2.3.3 MySQL

Menurut Anonimusb (2009) http://kajianwebsite.org, MySQL

adalah salah satu jenis program database server, yaitu sebuah

program yang berfungsi untuk mengolah, menyimpan dan

memanipulasi data di server.

Menurut Peranginangin (2006, pp389-390), MySQL

menggunakan suatu format standar SQL bahasa data yang terkenal.

MySQL bekerja pada berbagai sistem operasi dan banyak bahasa.

PHP menyediakan banyak fungsi untuk mendukung basis data

MySQL.

2.3.4 Microsoft Visio

Menurut Anonimusc (2009) http://miftahsapro.blogspot.com,

Microsoft Visio adalah salah satu program yang dapat digunakan

untuk membuat diagram. Visio menyediakan banyak fasilitas yang

membantu dalam pembuatan diagram untuk menggam barkan

Page 71: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

80

 

 

informasi dan sistem dari penjelasan dalam bentuk teks menjadi suatu

diagram dalam bentuk gambar disertai penjelasan singkat.

Oleh karena Visio merupakan salah satu produk dari Microsoft

Office, maka Visio dapat berkolaborasi dengan produk Microsoft

Office lainnya seperti Microsoft Word, Excel, PowerPoint, dan

Project. Bentuk kolaborasi dapat dilakukan dengan fasilitas export

dan import data.

2.3.5 PHP MyAdmin

Menurut Dodit Suprianto (2008, p225) Merupakan salah satu

kakas pengola database MySQL yang berbasis web. PHP MyAdmin

memberikan kemudahan dalam pengoperasiaanya. Hampir semua

web hosting menyediakan php myadmin untuk para penyewa virtual

host.

2.3.6 World Wide Web (WWW)

Menurut Turban et.al. (2007, p142), World Wide Web (WWW)

atau yang dikenal sebagai W3 adalah sebuah sistem yang telah

disepakati secara universal sebagai standar untuk menampung,

mengambil, memformat, dan menampilkan informasi melalui sebuah

client/server architecture.

Page 72: 10. BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00248-if bab 2.pdf · 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa “Data is a

81

 

 

2.3.7 Computer Supported Cooperative Work (CSCW)

Menurut Indra Yatini (2007, p97) Computer Supported

Cooperative Work (CSCW) adalah bidangn studi yang berfokus pada

perancangan dan evaluasi teknologi baru untuk mendukung proses

sosial kerja, sering diantara mitra yang berjauhan.