07 - Circulating Equipment
description
Transcript of 07 - Circulating Equipment
-
5/28/2018 07 - Circulating Equipment
1/16
Disusun Oleh:
Hendrita Kusuma
-
5/28/2018 07 - Circulating Equipment
2/16
Circulating Equipment
Circulating equipment/hka-apr041
Pompa Lumpur (Mud Pump)
Pompa ialah alat yang bekerja secara mekanis untuk memindahkan/mengalirkan benda cair (liquid) dari
suatu tempat ketempat lainnya.
Pada prinsipnya, pompa dapat dibagi atas 2 (dua) golongan :
1. Positive Displacement Pump.
2. Centrifugal Pump.
1. Positive Displacement Pump adalah pompa yang mempunyai jumlah fluida yang dipindahkan sama
dengan volume benda yang memisahkannya (Archimedes).
Sebagai contoh, lihat gambar dibawah ini.
Positive Displacement Pump ini dapat
digolongkan menjadi 2 (dua) jenis :
a. Reciprocating Pump.
b. Rotary Pump.
a. Reciprocating Pump adalah pompa yang
bekerja dengan gerakan maju mundur
(reciprocating motion), sebagai contoh :
a.1. Piston Pump
a.2. Plunger Pump
a.3. Diaphragm Pump
Potongan kayu ini akan memisahkan volume
cairan sebesar volume kayu tersebut.
-
5/28/2018 07 - Circulating Equipment
3/16
Circulating Equipment
Circulating equipment/hka-apr042
b. Rotary Pump adalah pompa yang bekerja dengan gerakan putaran gigi-gigi, sebagai contoh :
b.1. Gear Pump
b.2. Lobe Pump
b.3. Sliding Pump
b.4. Screw pump
a.1. Piston Pump
Piston Pump adalah pompa yang menggunakan piston untuk memindahkan cairan (liquid). Cara
kerjanya adalah dengan piston yang bergerak maju mundur (reciprocating motion).
Piston Pump inilah yang sering digunakan didalam pekerjaan pemboran (drilling) dan kerja ulang
(workover). Ditinjau dari jumlah pistonnya, maka pompa ini dapat dibagi atas:
1. Simplex Pump : memiliki 1 buah piston.
2. Duplex pump : memiliki 2 buah piston (sering digunakan).
3. Triplex Pump : memiliki 3 buah piston (sering digunakan).
4. Quintuplex Pump : memiliki 4 buah piston.
Jika dilihat dari cara kerjanya, maka piston pump dapat dibagi atas :
1. Single Acting: Pompa yang sewaktu menghisap dan memompa menggunakan piston pada sisimukanya saja.
Single Acting Pump
Pada Single Acting Pump terdapat 1 intake valve dan 1 discharge valve dan valve ini berfungsi
sebagai check valve.
Discharge Valve
Intake Valve
-
5/28/2018 07 - Circulating Equipment
4/16
Circulating Equipment
Circulating equipment/hka-apr043
2. Double Acting: Pompa ini menggunakan kedua sisi dari piston baik untuk menghisap maupun
memompa.
Doble Acting Pump
Perbedaan antara Single Acting Pump dengan Double Acting Pump :
Single Acting Pump (Triplex Pump)
Debit/rate pemompaan cukup besar.
Discharge pressure bisa lebih tinggi dari
double acting.
Double Acting Pump (Duplex Pump)
Debit/rate pemompaan bisa lebih besar dari
single acting pump.
Discharge pressure cukup tinggi.
-
5/28/2018 07 - Circulating Equipment
5/16
Circulating Equipment
Circulating equipment/hka-apr044
Triplex Pump
Duplex Pump
3 piston
2 piston
-
5/28/2018 07 - Circulating Equipment
6/16
Circulating Equipment
Circulating equipment/hka-apr045
Pompa Rig (Rig Pump)
Pompa Rig adalah alat yang dipergunakan untuk memindahkan fluida atau cairan dari suatu tempat
ketempat lainnya sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan.
Pekerjaan drilling, workover dan well servicing sangat banyak berhubungan dengan pemakaian pompa
ini. Pompa mempunyai ukuran yang berbedabeda sesuai dengan kebutuhan kerja.
Jenis-Jenis Pekerjaan Yang Memerlukan Pompa :
1. Circulation (sirkulasi)
2. Pressure Test
3. Fluid Transfer
4. Drill Hole, Drill Out Cement, Drill Out Bridge Plug, dll
5. Kill Well
Jenis-Jenis Pompa Yang Banyak Dipergunakan Dilapangan :
1. Duplex Pump.
2. Triplex Pump.
Duplex Pump
Duplex pump adalah termasuk jenis positive displacement pump atau reciprocating pump yang dilengkapi
dengan 2 (dua buah) piston. Jika salah satu piston duplex pump bergerak maju, maka piston yang satunya
lagi akan bergerak mundur.
Tiap-tiap piston mempunyai dua klep hisap (suction valve) dan dua klep buang (discharge valve).
Berdasarkan cara kerjanya, pompa ini disebut juga dengan Double Actingpump (lihat gambar).
-
5/28/2018 07 - Circulating Equipment
7/16
Circulating Equipment
Circulating equipment/hka-apr046
Cara Kerja Duplex Pump :
Ketika piston mulai bergerak dan mendorong kedepan, maka suction valve (klep masuk) tertutup dan
discharge valve (klep buang) terbuka untuk disebelah depan dan suction valve terbuka serta discharge
valve tertutup untuk sebelah belakang. Setiap piston bergerak (maju/mundur) akan menghasilkan fluida.
Pada saat gerakan maju, fluida yang dihasilkan lebih besar dari pada gerakan mundur, hal ini disebabkan
karena berkurangnya kapasitas liner sebesar ukuran piston rod (saat mundur).
Pada discharge line dipasang Pulsation Dampener (Surging Chamber) yang berfungsi sebagai alat
untuk menstabilkan tekanan (mencegah terjadinya pulsating effect serta getaran). Agar bisa berfungsi
efektif, alat ini harus dipasang sedekat mungkin dengan fluid end dan diberikan precharge nitrogen
(bukan udara atau oksigen) dengan tekanan yang cukup sesuai dengan anjuran pabrik pembuatnya.
-
5/28/2018 07 - Circulating Equipment
8/16
Circulating Equipment
Circulating equipment/hka-apr047
Triplex Pump
Triplex Pump adalah pompa yang menggunakan 3 buah piston dan bekerja secara single acting.
Discharge pressure yang dihasilkan oleh triplex pump lebih tinggi jika dibandingkan dari duplex pump.
Cara Kerja Triplex Pump :
Cara kerja triplex pump hampir sama dengan duplex pump, hanya saja triplex pump mempunyai 3 (tiga)
buah piston dan dipergunakan untuk tekanan yang lebih tinggi.
Cara kerja piston triplex pump adalah Single Actingyakni saat menghisap dan memompa cairan hanya
menggunakan sisi muka pistonnya saja. Sedangkan duplex pump yang dilengkapi dengan 2 (dua) buah
piston untuk tekanan yang lebih rendah dan rate/debit pemompaan yang lebih tinggi.
Pengoperasian pompa harus mengikuti ketentuan yang tercantum pada name plate. Dan mengikuti
anjuran/rekomendasi pabrik pembuat pompa itu sendiri
Pemeliharaan Pompa:
Hindarkan benda yang tidak diperlukan terhisap oleh pompa, misalnya paku, potongan-potongan
plat, kain lap dll. Pergunakan strainer box pada outlet dari tanki.
Jaga jangan sampai pompa bekerja tanpa menghisap fluida/cairan.
Beri pelumasan selama pompa/piston rod bekerja.
Periksa minyak pelumas pada gear box secara teratur.
Pergunakanlah pompa sesuai dengan kapasitas yang tertulis pada nameplate nya atau mengacu
pada petunjuk operasinya (operating manual).
Bersihkan pasir dan kotoran lainnya yang melekat pada seal dari piston.
Pastikan tidak ada kebocoran pada setiap sambungan dari pompa. Jaga kebersihan pompa.
Sirkulasikan pompa dengan air bersih setelah selesai dipakai untuk memompakan chemical, kill
fluid, semen, pasir, dll.
-
5/28/2018 07 - Circulating Equipment
9/16
Circulating Equipment
Circulating equipment/hka-apr048
Keselamatan (Safety) Pada Pompa:
Dalam pemakaian pompa, banyak hal-hal penting yang harus diperhatikan untuk keselamatan operator
maupun crew yang sedang bekerja, antara lain :
Safety Relief Valveharus selalu dipasang, karena fungsinya sangat penting sekali untuk mencegah agar
jangan terjadi kelebihan tekanan yang telah ditentukan pada saluran buang (discharge line).
Discharge lineharus selalu diikat dengan baik pada bagian ujungnya dengan safety chain/line supaya
tidak lepas dan memukul orang yang sedang bekerja.
Suction Hose harus diikat pada tangki dengan baik karena sewaktu pompa bekerja getaran dan
goncangan yang timbul akan mengakibatkan pergeseran pada slang hisap dari tempatnya semula.
Hindarilah adanya kebocoran pada selang hisap agar tidak terjadi kavitasi.
Grounding Cableharus selalu dipasang.
Spark Arrestor harus selalu diperiksa dan selalu terisi dengan air yang cukup.
Centrifugal PumpCentrifugal Pump adalah pompa yang menggunakan gaya centrifugal untuk memindahkan cairan (liquid)
dari suatu tempat ketempat lainnya. Gaya Centrifugal adalah gaya putaran suatu benda yang menjauhi
titik sumbunya. Yang menghasilkan gaya centrifugal adalah Impeller.
-
5/28/2018 07 - Circulating Equipment
10/16
Circulating Equipment
Circulating equipment/hka-apr049
Centrifugal pump pada dasarnya dipergunakan untuk memompakan/memindahkan cairan (liquid) yang
tidak membutuhkan tekanan (pressure) yang tinggi, akan tetapi lebih membutuhkan volume.
Untuk centrifugal yang besar harus ada pompa yang lain dipasang pada suction nya untuk menaikkan
tekanan supaya pompa bisa bekerja dengan baik.
-
5/28/2018 07 - Circulating Equipment
11/16
Circulating Equipment
Circulating equipment/hka-apr0410
Perhitungan Kapasitas Pompa
1. Menghitung Kapasitas Pompa Duplex
Jadi Kapasitas Pompa Duplex:
SL : Stroke Length (panjang langkah rod piston).
SPM : Stroke Per Minute (banyaknya langkah per menit).
VE : Volumetric Efficeiency (efisiensi pompa dan alat-alatnya).
Volume Liner Duplex Pump :
(ID liner)2 + {(ID liner)2 (OD rod)2} 1
= x = ... bbl/inch
1029.4 12 ft
(ID liner)2+ {(ID liner)2 (OD rod)2}
= x 2 (liner)
12352.8
(2 ID liner)2 (OD rod)2 x 2 4 (ID liner)2 2 (OD rod)2
= =12352.8 12352.8
(ID liner)2 {(OD rod)2/2}
= = bbl/inch
3088.2
Piston Rod
Liner
Liner
Piston Rod
(ID liner)2 {(OD rod)
2/ 2}
x SL x SPM x Vol. Eff = ..bbls/mnt
3088.2
-
5/28/2018 07 - Circulating Equipment
12/16
Circulating Equipment
Circulating equipment/hka-apr0411
2. Menghitung Kapasitas Pompa Triplex
Jadi Kapasitas Pompa Triplex:
SL : Stroke Length (panjang langkah rod piston).
SPM : Stroke Per Minute (banyaknya langkah per menit).
VE : Volumetric Efficeiency (efisiensi pompa dan alat-alatnya).
LinerPiston Rod
LinerPiston Rod
Liner
Piston Rod
Volume Liner Triplex Pump:
(ID liner)2 1 (ID liner)2
= x = = ... bbls/inch
1029.4 12 ft 12352.8
(ID liner)2 3 (ID liner)2 (ID liner)2
= x 3 (piston) = = = .. bbls/inch
12352.8 12352.8 4117.6
(ID liner)2
x SL x SPM x Vol. Eff = bbls/mnt
4117.6
-
5/28/2018 07 - Circulating Equipment
13/16
Circulating Equipment
Circulating equipment/hka-apr0412
Kecepatan Aliran Fluida (Fluid Velocity)
Didalam pekerjaan kerja ulang seperti pekerjaan pemboran semen atau pekerjaan lainnya yang
memerlukan sirkulasi, kecepatan aliran sangat penting diperhitungkan. Agar dalam pekerjaan sirkulasi,
kejadian-kejadian yang tidak diharapkan bisa dihindari, seperti terjepitnya rangkaian karena cement
cuttings tidak bersih didasar sumur saat pekerjaan pemboran semen dilakukan, maka perlu diketahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan aliran seperti berikut ini:
1. Kapasitas Pompa: Kapasitas pompa baik Duplex Pump ataupun Triplex Pump sangatlah penting
diperhitungkan, termasuk juga tingkat efisiensi dari pompa yang akan digunakan dalam pekerjaan
sirkulasi tersebut. Dilihat dari ukuran sumur yang ada di daerah kerja lapangan Minas khusunya, jika
dijumpai kapasitas pompa kurang dari 4 barrel per minute (4 bpm), pekerjaan sirkulasi untuk
pengangkatan potongan semen sangat perlu dipertimbangkan atau dihindari dan diusahakan agar bisa
mendapatkan pompa yang mempunyai kapasitas minimal 4 bpm.
2. Ukuran Casing/Pipa Selubung: Besar atau kecilnya volume casing/pipa selubung sangat berpengaruh
lansung terhadap kecepatan aliran yang akan terjadi. Semakin besar volume casing akan semakin
kecil kecepatan aliran yang akan terjadi.
Oleh sebab itu perhitungan volume ini harus dilakukan dengan sangat teliti karena adakalanya casing
mempunyai ukuran ganda atau adanya perbedaan ukuran bagian atas dari casing dengan ukuran
bagian bawahnya sehingga akan terjadi kecepatan aliran yang berbeda didalam wadah yang
berukuran ganda tadi.
3. Jenis Liquid Yang Dipompakan: Jika liquid yang dipompakan memiliki tingkat kekentalan (viscosity)
yang tinggi, maka kecepatan alirannya akan rendah karena adanya tahanan yang terjadi pada aliran
tersebut. Semakin rendah kekentalan dari liquid, akan semakin cepat liquid tersebut mengalir, tetapisemakin rendah pula kemampuannya untuk mengangkat potongan semen dan kotoran lainnya dari
dasar sumur kepermukaan. Oleh sebab itu perlunya diberikan waktu tambahan (safety factor) untuk
sirkulasi pengangkatan potongan semen ini walaupun tingkat efisiensi pompa cukup bagus dan
ukuran casing tidak terlau besar. Pada umumnya, tingkat kekentalan (viscosity) liquid diukur dengan
ukuran detik Marsh Funnel, sebagai contoh, viscosity air ialah 26 detik Marsh Funnel.
-
5/28/2018 07 - Circulating Equipment
14/16
Circulating Equipment
Circulating equipment/hka-apr0413
Contoh:
Pekerjaan untuk membersihkan kotoran didasar sumur akan dilakukan dengan sirkulasi menggunakan air
formasi (formation water) sebanyak 160 bbls. Pompa yang digunakan ialah Triplex Pump #12 dengan
ukuran diameter Liner 5, SL 8, SPM 120 dan Pump Volumetric Efficiency 80%. Ukuran sumur 7-23#
dengan TOF (top of fill) 2300 ft. Sedangkan rangkaian yang digunakan adalah tubing 3.5-9.3 #dan mata
bor (bit) berada pada kedalaman 2300 ft.
Pertanyaan:
1. Berapakah kapasitas pompa triplex ini ?.
2. Berapakah kecepatan aliran dalam tubing dan dalam annulus ?.
3. Berapakah waktu yang diperlukan untuk mensirkulasikan air 160 bbls ?.
TOF at
2300 ft
Casing 7-23#
Tubing 3.5-9.3# 1. Kapasitas Pompa Triplex
(ID liner)2
= x SL x SPM x Vol.Eff
4117.6
52
= x 8 x 120 x 80% = 4.7 bpm
4117.6
2. Kecepatan Aliran Dalam Tubing dan Annulus
a. Kecepatan Aliran Dalam Tubing :
Tubing Velocity = Kap. pompa (bbl/mnt) : Kap. tubing (bbl/ft)
atau
Tubing Velocity = Kap. pompa (bbl/mnt) x Kap. tubing (ft/bbl)
Tubing Volume = ID2: 1029.4 . bbls/ft
= (2.992)2: 1029.4 = 0.0087 bbl/ft = 115 ft/bbl
Tubing Velocity = 4.7 bbls/mnt : 0.0087 bbls/ft
= 540 ft/mnt atau
Tubing Velocity = 4.7 bbls/mnt x 115 ft/bbl
= 540 ft/mnt
-
5/28/2018 07 - Circulating Equipment
15/16
Circulating Equipment
Circulating equipment/hka-apr0414
b. Kecepatan Aliran Dalam Annuls :
Annulus Velocity = Kapasitas pompa (bbls/mnt) : Kapasitas annulus (bbls/ft)
atau
Annulus Velocity = Kapasitas pompa (bbls/mnt) x Kapasitas annulus (ft/bbl)
Casing Volume = {(ID csg)2 (OD tbg)
2} : 1029.4 . bbls/ft
= {(6.366)2 (3.5)2} : 1029.4 = 0.0275 bbls/ft = 36.4 ft/bbl
Annulus Velocity = 4.7 bbls/mnt : 0.0275 bbls/ft = 171 ft/mnt atau
= 4.7 bbls/mnt x 36.4 ft/bbl = 171 ft/mnt
3. Waktu Untuk Sirkulasi 160 bbls air
= Jumlah Air Sirkulasi (bbls) : Kapasitas pompa (bbls/mnt)
= 160 bbls : 4.7 bbls/mnt = 34 menit
-
5/28/2018 07 - Circulating Equipment
16/16
Circulating Equipment
Circulating equipment/hka-apr0415
Soal Latihan:
Pekerjaan pemboran sumur berukuran 12 sudah dilakukan sampai kedalaman 2600 ft. Casing
sebelumnya yang sudah terpasang ialah berukuran 13 3/8, ID 12,615 dengan kedalaman casing shoe
pada 1400 ft. Didalam sumur sekarang terdapat rangkaian bor yang terdiri dari 6.5 DC, ID 2,5 dengan
panjang 360 ft dan sisanya kepermukaan ialah 5 DP, ID 4,276. Pompa lumpur yang digunakan tipe
triplex pump dengan ukuran Liner 6, Panjang Langkah (SL) 8, Stroke Per Minute (SPM) 120 dan
Efisiensi pompa 95%.
Pertanyaan:
1. Berapakah kapasitas pompa lumpur ini ?.
2. Berapakah volume drill string (DP & DC) ?.
3. Berpakah volume annulus DC dan Open Hole ?.
4. Berapakah volume annulus DP dan Open Hole ?.
5. Berapakah volume annulus DP dan casing 13 3/8 ?.
6. Berapakah kecepatan aliran dalam DP ?.
7. Berapakah kecepatan aliran dalam DC ?.
8. Berapakah kecepatan aliran dalam annulus DC dan Open Hole ?.
9. Berapakah kecepatan aliran dalam annulus DP dan Open Hole ?.
10. Berapakah kecepatan aliran dalam annulus DP dan casing 133
/8 ?.11. Berapakah waktu yang diperlukan untuk mensirkulasikan lumpur dari dasar lobang kepermukaan
(bottoms-up) ?.
12. Berapakah waktu yang diperlukan untuk satu kali sirkulasi penuh (mulai dari permukaan/DP kembali
kepermukaan/annulus) ?.
Selamat Mengerjakannya !!!
oooooOOoooo