03 Ecocity and Eco Village Concept
Transcript of 03 Ecocity and Eco Village Concept
KONSEP ECO-CITY/ECO-VILLAGE DAN IMPLEMENTASINYA DI INDONESIAProf. Dr. Hadi Susilo ARIFIN PS ARSITEKTUR LANSKAP SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PEMBERITAHUAN: Dimohon mencantumkan alamat LINK Blog ini jika ingin memanfaatkan info yang ada dalamnya
THE NEED FOR EFFECTIVE POLICY INTERVENTION Two things are unlimited: the number of generations we should feel responsible for and our inventiveness. The first provides us with a challenge: to feed and provide for not only the present but all future generations from the earths finite flow of natural resources. The second, our inventiveness, may create ideas and policies that will contribute to meeting that challenge Jan Tinbergen, Nobel laureate in Economics.
Doc. Citra
The Common Tragedy
Doc. Citra
Doc. Citra
Doc. Citra
PERMASALAHAN kesemrawutan transportasi lemahnya penanganan sampah, ancaman bahaya banjir, KEKUMUHAN
Kemacetan Lalu-lintas dan Polusi Udara
Doc. Koran Kompas
1
Permasalahan Sampah Domestik Jakarta 2-3 February 2007
Doc. Koran Kompas
Doc. Koran Kompas
Goodwill dan political will
KOTA YANG BAIKdapat dimukimi oleh penduduknya dengan rasa aman, rasa nyaman memiliki daya dukung untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya secara lahir dan batin.
dari Pemerintah
KONSEP HIJAUSemangat masyarakatnya dalam mengusulkan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi
kota yang hijau, kota yang berwawasan lingkungan, atau kota yang berkelanjutan
KOTA HIJAU Kota sehat secara ekologis (the Green City Vision, 2008) Mengembangkan teknologi energi terbaharukan bagi green building dan green businesses Restorasi lingkungan urban, pertamanan/pertanian organik, Kegiatan dengan berjalan kaki, bersepeda moda tranportasi umum Gerakan-gerakan yang berwawasan lingkungan car-free di pusat-pusat kota
PEMBANGUNAN KOTA YANG BERKELANJUTAN Security/safety: masyarakat dapat menjalankan kegiatannya tanpa takut terhadap gangguan baik gangguan buatan manusia /alami. Comfortability: menyediakan kesempatan setiap elemen masyarakat mengartikulasikan nilai sosial budaya dalam keadaan damai Productivity: Menyediakan infrstruktur yang efektif efisien, memfasilitasi proses ekonomi produksi & distribusi dalam meningkatkan nilai tambah, untuk mencapai kesejahteraan masyarakat/meningkatkan daya saing. Sustainability: Menyediakan kualitas lingkungan yang lebih baik bagi generasi saat ini tetapi untuk generasi yang akan datang.
2
KONSEP HIJAU ~ KEBERLANJUTAN
UNEP ~ISO14001 TINGKAT KOTA Promotion of Eco-office (7): penghematan energi; penghematan air; pengurangan limbah padat; pendaurulangan bahan; Green procurement; konservasi air-udara bersih; pengendalian bahan kimia Promotion of Eco-Project (6): penggunaan-penggunaan bahan ramah lingkungan; peralatan yang ramah lingkungan; hasil daur ulang; rekayasa hijau pada pekerjaan ke-PU-an; pengembangan teknologi hijau; promosi penghijauan. Green City Planning (5): menyusun panduan hijau bagi ke PU-an; bagi perumahan; meningkatkan penggunaan transportasi umum; membangun kapasitas; mengajukan sitem manajemen lingkungan bagi kota keseluruhan.
KONSEP HIJAU memberi perhatian penuh pada penghematan-penghematan lahan, bahan, dan energi (saving land, saving material, and saving energy). KONSEP KEBERLANJUTAN keberlanjutan ekologis (lingkungan bio-fisik), keberlanjutan ekonomis, dan keberlanjutan kultural (sosial budaya)
TINDAKAN MENUJU KEBERLANJUTAN Komponen desain ekologis: Manajemen sumberdaya air; Lanskap kota; Manajemen limbah; Transportasi; Teknologi yang berkelanjutan Komponen ekonomi: strategi kekuatan ekonomi dari pembangunan yang berkelanjutan perubahan TTGL rural-suburban-urban; kebijakan permukiman-pekerjaan, infrastruktur-biaya pemeliharaannya; hilangnya RTHRTB ; polusi; kemacetan lalu lintas Komponen sosial-budaya: meningkatkan partisipasi masyarakat; pengembangan berbasis pengetahuan lokal dan kearifan lokal; menilai tingkat keberlanjutan masyarakat.
Urban Agriculture
Center for Urban Agriculture, Seattle
Urban Agriculture
Urban Agriculture
An arcology - a self sustainable building, capable of providing food, water, and energy to the inhabitants of the complex.http://www.inhabitat.com/2007/04/05/skyscraper-farming-farming-reaches-to-the-sky/http://www.treehugger.com/files/2008/04/vertical-diagonal-farm-in-new-york.php
http://www.treehugger.com/files/2008/04/vertical-diagonal-farm-in-new-york.php
3
Urban Agriculture
IMPLEMENTASI DI INDONESIA Organic developed cities kota lama yang telah ada, terus berkembang sejalan dengan urbanisasi Kota-kota baru yang terencana dan dibangun oleh pengembang, contoh: 17 (Jakarta), 31 (Bogor), 19 (Depok), 45 (Tangerang) dan 144 (Bekasi).
http://nysunworks.org/index.php
PERLINDUNGAN RTH & RTB RTH: taman kota, lapangan OR, pemakaman, jalur hijau jalan-rel kereta api-sungai/kanal, lahan pertanian sawahkebun buah-kebun campuran-pekarangan didesain untuk pertanian perkotaan ~ konservasi ex-situ bagi agro-biodiversity jenis lokal (indigeneous species). RTB: sungai/kanal, kolam, situ, telaga dan danau perlu dilindungi atau bahkan bagi yang rusak harus direhabilitasi, dibuat embung-embung kota ~ reservoir.
HUBUNGAN MANUSIA & ALAMSumberdaya
Proses Alami
Polusi
Foto: HS Arifin
Polusi MANUSIA Lingkungan Terbangun
Teknologi
Foto: HS Arifin
Sumberdaya ALAM Tumbuhan/Satwa Liar RTH/RTB Alami
JASA LANSKAP: penyerapan karbon, pendinginan udara, manajemen sumber daya air, konservasi keanekaragaman hayati, serta keindahan lanskap.
Lanskap PerkotaanSumber: HS Arifin, Urban Biodiversity, 2010
MEWUJUDKAN JEJARING HIJAU ANTAR KOTA SATTELITEKota Hijau Satelit
Kota Hijau Satelit KOTA UTAMA
Kota Hijau Satelit Eco-village
Kota Hijau - Satelit
Eco-village Kota Hijau Satelit Eco-village Eco-village
Agregat kota hijau melalui green network antara ecovillage-kota hijau satelitkota utama yang terhubung oleh koridor hijau.Kabupaten/Kota
Prof.Dr. Hadi Susilo Arifin
4
PEMBERDAYAAN PENGETAHUAN LOKAL DAN KEARIFAN LOKAL Aspek kultural ~ budaya masyarakat memiliki suatu etika yang berbasis pada pengetahuan lokal yang telah menjadi kearifan-kearifan lokal. Terkait dengan tata-ruang dan peruntukan lahan: di Bali, di Baduy Dalam, di PurworejoPengetahuan lokal tri hita karana yang telah menjadi kearifan lokal bagi masyarakat Bali dalam penerapan tata ruang yang berkelanjutan (Arifin, Arifin-Nurhayati, Suryadarma, 2002)
LOCAL WISDOM FINDING IN THE RURAL INDONESIABelieves, Norms, Ethics, Gugon-tuhon (Pamali) are remained: Hutan Simpenan (community conservation forest) in Purworejo, Central Java Hutan Larangan Titipan Olahan (protection conversion production forest) in Baduy, Banten Seren Taun (Traditional harvest ceremony) in West Java Recycle system culture Fuel woods utilization save fossil energy in Indonesia country sides.
Hutan Simpenan (community conservation forest) in Purworejo, Central Java
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Doc. HS Arifin
Foto-foto Doc. HS Arifin
Sacred sites, community believes & policies maintain good water resources
Traditional recycle system culture
Foto-foto Doc. HS Arifin
Fotot-foto Doc. HS Arifin
5
PARTISIPASI MASYARAKATInform: tersedianya informasi yang seimbang dan obyektif untuk membantu masyarakat mengerti masalah, alternatifnya, dan pemecahannya. Consult: masyarakat diharapkan memberikan umpan balik berupa analisis, alternatif-alternatif, dan/atau keputusankeputusan mereka. Involve: ada kerjasama dengan masyarakat sepanjang proses untuk memastikan perhatian dan aspirasi masyarakat secara konstan dimengerti dan dijadikan pertimbangan. Collaborate: masyarakat menjadi rekanan di mana setiap keputusan, pengembangan alternatif dan identifikasi solusi yang disukai melibatkan keterlibatan masyarakat Empower: pengambilan keputusan akhir diletakkan di tangan masyarakat.
Fuel woods utilization save fossil energy in Indonesia country sides
Fotot-foto Doc. HS Arifin
Fotot-foto Doc. HS Arifin
Fotot-foto Doc. HS Arifin
Partisipasi masyarakat sebagai akar rumput dalam penerapan konsep hijau Community Participatory Based untuk Perencanaan Kegiatan Gerakan-gerakan, Lomba,
Tree planting policies for ID Card, Married and Divorced for Community Greenery Open Space in Rural Indramayu and Pekalongan
Seminar Nasional Agroforesrti dengan tema Agroforestry as the Future Sustainable Land Use
PROBLEMGOVERNMENT MACRO POLICIESHS Arifin Doc HS Arifin Doc HS Arifin Doc HS Arifin Doc
Sector Oriented
Centralistic Policy & Sector Oriented Program Design in ORDE BARU Era
Centralistic Policies
Less Community ParticipationLack of Community Ownerships Sense
Uniform Project ProgramHS Arifin Doc HS Arifin Doc HS Arifin Doc
Minimum Impact to the Rural Development Migration & Urbanization National Problem
Less Local Specific Program
HS Arifin Doc
HS Arifin Doc
HS Arifin Doc
6
PROBLEM SOLVING1. ENVIRONMENTAL CONSERVATION TRIPLE BOTTOM LINE BENEFIT
2. COMMUNITY HEALTH
3. AMENITY SERVICE
INTEGRATED RESEARCH RESULTS ON RURAL & AGRICULTURAL LANDSCAPE
RURAL-URBAN IN HARMONIZED AGRICULTURE DEVELOPMENTSource: Arifin, Munandar, Arifin-Nurhayati, Kaswanto, 2008
REVITALIZINGTRADITIONAL AGROFORESTRY
Source: Arifin, 2002
COMPLEX AGROFORESTRY
HS Arifin Doc
Complex Agroforestry System
HS Arifin Doc
HS Arifin Doc
HS Arifin Doc
SIMPLE AGROFORESTRY
HS Arifin Doc
HS Arifin Doc
Fotot-foto Doc. HS Arifin Doc HS Arifin
HS Arifin Doc
A.H. Bahrun
7
PENILAIAN KEBERLANJUTAN MASYARAKATNo1. 2.
EkologiSense/perasaan terhadap tempat Ketersediaan, produksi dan distribusi makanan Infrastruktur, bangunan dan transportasi Pola konsumsi dan pengelolaan limbah padat Air - sumber, mutu dan pola penggunaan Limbah cair dan pengelolaan polusi air Sumber dan penggunaan energi
Sosial-EkonomiKeterbukaan, kepercayaan, keselamatan Komunikasi - aliran gagasan dan informasi Jaringan pencapaian dan jasa Keberlanjutan sosial Pendidikan Pelayanan kesehatan Keberlanjutan ekonomi ekonomi lokal yang sehat
SpritualKeberlanjutan budaya Seni dan kesenangan Keberlanjutan spiritual Keterikatan masyarakat Gaya pegas masyarakat Holographic baru, pandangan dunia Perdamaian dan k kesadaran global
COMMUNITY SUSTAINABLE ASSESSMENT FOR ECOVILLAGE
3. 4. 5. 6. 7.
Penilaian Aspek EKOLOGISNo 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Penilaian Aspek SOSIALTengah Hilir
Aspek EKOLOGISense/perasaan terhadap tempat Ketersediaan, produksi dan distribusi makanan Infrastruktur, bangunan dan transportasi Pola konsumsi dan pengelolaan limbah padat Air - sumber, mutu dan pola penggunaan Limbah cair dan pengelolaan polusi air Sumber dan penggunaan energi
DAS CIANJURHulu Tengah Hilir
DAS HULU CILIWUNGHulu
No
Aspek SOSIALKeterbukaan, kepercayaan, keselamatan Komunikasi - aliran gagasan dan informasi Jaringan pencapaian dan jasa Keberlanjutan sosial Pendidikan Pelayanan kesehatan Keberlanjutan ekonomi ekonomi lokal yang sehat Total Aspek SOSIALKeterangan: *A/50+ **A/333+ B/25-49 B/166-332 C/0-24 C/0-165
DAS CIANJURHulu Tengah Hilir
DAS HULU CILIWUNGHulu Tengah Hilir
20/C* 34/B* 37/B* 16/C* 34/B* 2/C* 40/B* 183/B**
30/B* 28/B* 46/B* 20/C* 38/B* 12/C* 41/B* 215/B**
23/C* 40/B* 39/B* 13/C* 37/B* 10/C* 36/B* 198/B**
39/B* 37/B* 26/B* 32/B* 36/B* 25/B* 39/B* 234/B**
25/B* 32/B* 19/C* 30/B* 27/B* 15/C* 35/B* 183/B**
10/C* 22/C* 16/C* 18/C* 30/B* 22/C* 28/B* 146/C**
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
45/B* 26/B* 37/B* 51/A* 27/B* 38/B* 36/B*260/B**
48/B* 26/B* 37/B* 51/A* 25/B* 43/B* 22/C*250/B**
45/B* 26/B* 37/B* 51/A* 27/B* 46/B* 28/B*260/B**
38/B* 42/B* 43/B* 61/A* 31/B* 44/B* 25/B*284/B**
40/B* 28/B* 21/C* 52/A* 28/B* 38/B* 6/C*213/B**
36/B* 39/B* 14/C* 57/A* 26/B* 39/B* 8/C*219/B**
Total Aspek EKOLOGIKeterangan: *A/50+ **A/333+ B/25-49 B/166-332 C/0-24 C/0-165
Menunjukkan kemajuan sempurna ke arah keberlanjutan Menunjukkan suatu awal yang baik ke arah keberlanjutan Menunjukkan perlunya tindakan untuk mencapai keberlanjutan
Menunjukkan kemajuan sempurna ke arah keberlanjutan Menunjukkan suatu awal yang baik ke arah keberlanjutan Menunjukkan perlunya tindakan untuk mencapai keberlanjutan
Penilaian Aspek SPIRITUALNo1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Aspek SPIRITUALKeberlanjutan budaya Seni dan kesenangan Keberlanjutan spiritual Keterikatan masyarakat Gaya pegas masyarakat Holographic baru, pandangan dunia Perdamaian dan kesadaran global Total Aspek SPIRITUAL Total Aspek EKOLOGI, SOSIAL dan SPIRITUAL
DAS CIANJURHulu Tengah Hilir
DAS HULU CILIWUNGHulu Tengah Hilir
CSA - ECOVILLAGE IN CIANJUR WATERSHED Building ArchitectureThe Upper-streamTraditional: 50%, Non-traditional: 50%
32/B* 9/C* 56/A* 55/A* 42/B* 53/A* 49/B*296/B**
32/B* 12/C* 56/A* 55/A* 42/B* 53/A* 49/B*301/B**
32/B* 12/C* 56/A* 55/A* 42/B* 53/A* 49/B*299/B**
37/B* 29/B* 43/B* 50/A* 25/B* 35/B* 58/A*280/B**
35/B* 23/C* 47/B* 47/B* 25/B* 35/B* 33/B*245/B**
32/B* 23/C* 45/B* 47/B* 25/B* 27/B* 46/B*245/B**
The Middle-streamTraditional: 65% Non-traditional: 35%
The DownstreamTraditional: 33,8% Non-traditional: 66,2%
735/B ***
766/B ***
753/B ***
798/B ***
641/B ***
610/B ***
Keterangan: *A/50+ **A/333+ B/25-49 B/166-332 C/0-24 C/0-165
***A/999+ B/500-998 C/0-449
Menunjukkan kemajuan sempurna ke arah keberlanjutan Menunjukkan suatu awal yang baik ke arah keberlanjutan Menunjukkan perlunya tindakan untuk mencapai keberlanjutan 21/43
Traditional ArchitectureSource: Nurlaelih, Arifin & Arifin-Nurhayati 2006
Non-traditional
8
ZONING ON SETTLEMENT PATERNBackyard/KebonRiver Talun Kebun Campuran The Dry & Wet Land
Proposal: Zoning for Perma-Culture
V IV III IIPond Mosque Islamic School Cemetery
Dapur
Gudang
Kamar
Ruang Tamu
Side Yard /Pipir
I 0
Kamar
Front Yard/ Buruan
Housing
Village Road
Source: Nurlaelih, Arifin & Arifin-Nurhayati 2006
Source: Nurlaelih, Arifin & Arifin-Nurhayati 2006
Agricukture Suitability
Tourism Suitability
AGRITOURISM SUITABILITY
Beauty Index
Amenity Index
ATBA Method for Agritourism AnalysisSource: Kaswanto, Arifin & Munandar 2007
Foto-foto Doc. HS Arifin
AGRITOURISM, CREATIVE ECONOMY IN RURAL & AGRICULTURAL AREA
The Potential Agricultural Landscape for Agritourism in Ciliwung Watershed
9
CREATIVE ECONOMY FROM AGRITOURISM Selling fresh agriculture products (vegetables, fruits, meat, egg, fish, etc.) Selling processed or refined products Selling agricultural attraction package Providing lodging services for home stay Selling traditional souvenir, gifts and other merchandise Providing guidance program
CONCLUSION Agricultural farmland, which is practiced by traditional or complex agroforestry with revitalizing the community local wisdom, would be expected as sustainable agriculture (good production in environment friendly/eco-village). The management plan of agrItourism activities within this region was direct to alternative scenario by using concept of triple bottom line benefit. Additional income could be gained by small holders farmers through better services for home stay, agricultural attraction, gifts selling and guidance.
Foto-foto Doc. HS Arifin
DISSEMINATION OF RESAERCH RESULTS
Kegiatan Diseminasi pada Masyarakat di DAS Cianjur
Foto-foto Doc. HS Arifin
PRODUCED BOOKS
Kegiatan Diseminasi pada Masyarakat di DAS Ciliwung
10
Contact Addresses: [email protected] & [email protected] www.hsarifin.staff.ipb.ac.id
11