Post on 11-Jul-2016
description
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN TUMOR KOLOREKTAL
Cholina Trisa Siregar
Understanding CRC
• Colorectal cancer (CRC) starts in the colon or rectum• CRC is the 3rd most common form of cancer diagnosed in men
and women in the US (148,000 new cases in 2010)• CRC is the 2nd leading cause of cancer deaths in the US.
(48,000 deaths in 2010)• The number of people dying from CRC has declined over the
past 20 years with better screening, diagnosis and treatments• Screening for/removing polyps early is the best way to prevent
and cure CRC“I keep thinking to myself:
‘I may have cancer, but cancer doesn’t have me!’” -Pam
Signs and Symptoms
• Symptoms could include:– A change in bowel movements (diarrhea, constipation,
never feeling “relieved”, narrower stools)– Blood in the stool (dark red)– Abdominal discomfort– Loss of appetite – Weight loss for no known reason– Constant fatigue– Nausea and vomiting
• Many people have no symptoms - encourage those close to you to get screened
Risk Factors for CRC
• Age >50 (average risk)• Racial, ethnic factors
–African-Americans have increased risk• Dietary factors
– high animal fat, low fiber diet• Lifestyle
– kurang pergerakan– Obesity– perokok– Alcohol
_ Pemakan daging merah
Risk Factors for CRC
• Family or personal history of CRC•Polyposis syndromes – FAP, Gardner’s
syndrome, Turcot’s syndrome, juvenile polyposis
• Inflammatory bowel disease – chronic ulcerative colitis, Crohn’s disease
• Tumor kolorektal merupakan tumor yang terdapat pada kolon atau rektum dan merupakan masalah kesehatan didunia no tiga penyebab kematian.
• Dibagi atas: polip kolon dan kanker kolon.
• Polip dibagi menjadi: neoplasma epitelium, nonneoplasma dan submukosa.
Penyebab:1. Faktor lingkungan: a. Probably : konsumsi diet tinggi lemak/rendah lemak. b. Possibly: karsinogen dan mutagen, hasil metabolisme bakteri, bir dan konsumsi alkohol. c. probably protektif: konsumsi serat tinggi, diet kalsium, aktifitas fisik(BMI rendah). d. possibly protektif: sayuran hijau dan kuning, makanan dengan karoten tinggi, vitamin C dan E, asam folat.
2. Faktor genetik Riwayat keluarga dimana kerusakan
genetik pada lokus yang berperan sebagai pengontrol pertumbuhan sel.
3. Faktor individu(penyakit yang pernah diderita sebelumnya seperti ca , polip)
4. Penambahan usia5. Riwayat peradangan pada pencernaan6. Riwayat kanker genital.
Manifestasi klinik:a.Perubahan pola buang air besarb.Perdarahan peranusc.Obstruksi yang ditandai dengan nyeri
abdomen tetapi bila obstruksi total akan disertai dengan mual,muntah, distensi abdomen dan konstipasi
d.Perdarahan invasi lokal yang menimbulkan tenesmus, hematuria, isk dan obstruksi uretra.
e.Anemia yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya, kehilangan bb dan lemah.
Screening = Prevention & Early Detection
Prevention = polyp removalDecreased Incidence
Early Detection Decreased Mortality
Screening Methods
• Annual Fecal Occult Blood Test (FOBT)• Flexible Sigmoidoscopy every 5 years• Annual FOBT + Flexible Sigmoidoscopy every 5
years• Colonoscopy every 10 years
• Colonoscopy - gold standard
Diagnosing CRC
• A colonoscopy looks at the entire colon to identify problems
• Blood tests help to categorize your overall health– a CEA test is often used to follow the presence of CRC
• Imaging tests will identify if cancer exists in other parts of your body – CAT scan, MRI, PET scan
• Surgery will remove tumor(s), tissue and lymph nodes which will be tested by a pathologist to determine the type and stage of cancer present
Stages of CRC
Three elements:• T = Tumor
– How large is the tumor?
• N = Node– Are cancer cells in the
lymph nodes?
• M = Metastases – Has the cancer spread to
other organs?
Four stages:• Stage I
– Spread to the middle layers of the colon or rectum
• Stage II • Stage III • Stage IV
– Advanced disease, spread to other organs
Stages of CRC
Managemen medisa. Gejala obstruksi intestinal dilakukan
terapi cairan suction nosogartrik.b. Jika terjadi perdarahan yang tidak
sesuai beri pengganti darah.c. Tindakan pada kanker kolorektal
disesuaikan berdasarkan tingkatan penyakit.
d. Tindakan dapat berupa pembedahan atau adjuvant terapi seperti kemoterapi, radiasi, immunoterapi atau multimodalitas terapi.
Types of Treatments• Surgery
– Laparoscopy vs. open surgical resection– Colostomy: temporary or permanent
• Chemotherapy– Adjuvant, neoadjuvant, and palliative– Oral versus intravenous
• Targeted agents– EGFR inhibitors– VEGFR inhibitors
• Chemoradiation (rectal cancer)• Clinical trials
– New agents, combination regimens
Proses keperawatan1.PengkajianPengkajian secara umum meliputi perjalanan penyakit, pengkajian fisik, psikososial dan hasil laboratoriuma. Adanya riwayat lemah, nyeri abdomen atau rektal berhubungan dengan makan dan defekasi, ada tidaknya gangguan pola defekasi seperti diare atau konstipasi, karakteristik dari feses (warna, bau, konsistensi, adanya darah atau lendir), rasa penuh diperut.b. Adanya riwayat polip kolorektal, keluarga, terapi yang sedang dijalani
c. Identifikasi kebiasaan diet seperti pemasukan serat dan lemak, jumlah alkohol yang dikonsumsi dan riwayat merokok.
d. Adanya gambaran penurunan berat badan dan merasa lemah dan mudah capek.
e. Kaji bunyi usus dan palpasi adanya tahanan, distensi dan massa yang solit
f. Perhatikan karakter feses dan adanya darah.
g. ↓ hb dan ht, gangguan fungsi hati akibat metastase ke hati.Fecal occult blood test positif, elevasi antigen carcinoembryonic.
h. Hasil radiograpi ditemukan adanya polip dan lesi kecil. CT(computed tomography membantu menjelaskan besar massa dan penyebaran. Chest x-ray dapat membantu lokasi penyebaran.
Nursing Management of a Patient With Colorectal Cancer
Assessment• Collect subjective data about:
– Presence of fatigue.– Abdominal or rectal pain.– Past and present elimination pattern.– Characteristics of stool.– Family history and fat and fiber intake.– Alcohol intake and smoking.– Weight loss.
• Auscultate the abdomen for bowel sounds.• Palpate the abdomen for distention and solid masses.
20
2. Diagnosa keperawatana. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan s/d mual dan muntah.b. Resiko tinggi kekurangan volume cairan
s/d muntah dan dehidrasi.c. Cemas s/d tindakan pembedahan dan
diagnosis dari kanker.d. Resiko tinggi tidak efektifnya regimen
terapetik s/d kurang pengetahuan, prosedur pembedahan perawatan diri setelah pembedahan.
e. Gangguan integritas kulit s/d luka insisi, pemasangan stoma, kontaminasi daerah kulit peristoma.
f. Gangguan gambaran tubuh s/d kolostomy.
g. Tidak efektifnya pola seksual s/d ostomy dan perubahan gambaran diri.
23
Nursing Management of a Patient With Colorectal Cancer (Continued…)
Planning and goals• Attainment of optimal nutrition.• Maintenance of fluid and electrolyte balance.• Reduction of anxiety.• Attainment of optimal wound healing.• Expressing feelings and concern about colostomy and the
impact on self.
3. Perencanaan dan tujuana. Persiapan pasien untuk pembedahan- Persiapan fisik untuk pembedahan - Informasi perawatan postoperatip- Persiapan perawatan stoma - Tingkatkan stamina pasien menjelang operasi dan
bersihkan daerah defekasi sehari sebelum pembedahan.
- Jika kondisi pasien memungkinkan anjurkan diet tinggi kalori, protein dan karbohidrat dan rendah sisa beberapa hari sebelum pembedahan
- Beri antibiotik sehari sebelum operasi - Kaji status hidrasi dan pantau intake dan output
cairan.- Monitar abdomen terhadap distensi, hilangnya bunyi
usus, nyeri.- Monitor elektrolit- Kaji pengetahuan ttg prognosi, diagnosis dan
prosedur pembedahan
b. Beri suport emosional- Kaji tingkat cemas dan mekanisme koping- Ajarkan teknik menurunkan rasa cemas- Beri kan waktu bersama pasien, dengarkan
keluhan dan perasaan pasien.- Sediakan waktu bertemu dengan ahli agama.- Beri penerangan tentang prosedur operasi dan
ajarka perawatan stoma.- Beri kesempatan pasien dan keluarga untuk
mendapatkan informasi- Beri kesempatan berbagi pengalaman dengan
sesama pasien
26
Nursing Management of a Patient With Colorectal Cancer (Continued…)
Nursing Interventions (Continued…)• Providing Emotional Support.
• Assess the patient’s level of anxiety.• Suggest methods for reducing anxiety such as deep breathing
exercises and visualising a patient who successfully recovered from surgery and cancer.
• Provide factual information about the colostomy site to reduce the patient’s fear that everybody will be aware of the ostomy.
• Providing Postoperative Care.• Pain management.• Abdominal assessment for bowel sounds.• Mobilise the patient out of bed on the 1st day postop.
c. Perawatan post operatif- Monitor kemungkinan terjadinya
komplikasi seperti bocor daerah anastomosis, prolaps stoma, perforasi, stoma tercabut, terjepitny fecal, iritasi kulit, dan komplikasi pulmonal sehubungan dengan pembedahan abdomen.
- Kaji peristaltik dan karakteristik feses.- Managemen pasien untuk partisipasi
dalam perawatan kolostomy
d. Keseimbangan nutrisi- Diet disesuaikan secara individu selama tidak
menyebabkan diare dan konstipasi- Hindari makanan yang dapat menyebabkan bau
dan gas yang berlebihan spt kol, telur, ikan, bucis dan makanan tinggi selulosa spt kacang tanah.
- Lakukan percobaan pada makanan yang iritatif beberapa kali karena sensitivitas awal dapat berkurang seiring waktu
- Beritau pasien makan yang dapat menyebabkan diare seperti buah, makanan tinggi serat, soda, kopi, tea atau minuman berkarbonat.
29
Nursing Management of a Patient With Colorectal Cancer (Continued…)
Nursing Interventions (Continued…)• Maintaining Optimal Nutrition.
• Teach patients undergoing surgery about the health benefits of consuming healthy diet.
• Perform complete nutritional assessment to evaluate the nutritional status of the patient.
• Advise the patient on avoiding foods that cause excessive odor and gas such as foods in cabbage family, eggs, asparagus, fish, and beans.
• Help the patient identify any foods or fluids that may cause diarrhea including fruits, high fiber foods, soda, coffee, tea, or carbonated drinks.
• Advise a fluid intake of at least 2 L/ day
e. Perawatan kolostomi- Pantau tanda perdarahan 24 jam
pertama- Anjurkan pasien untuk menekan daerah
yang dilakukan pembedahan- Monitor ttv sebagai indikasi adanya
infeksi- Periksa stoma dari pembengkakan,
edema akibat pembedahan, warnah merah jambu, perdarahan yang minimal.
f. Monitor komplikasi- Pantau tanda dan gejala komplikasi- Nilai abdomen secara berkala:
↓peristaltik, ↑lingkar perut mengetahui adanya obstruksi, pantau TTV.
- Pantau perdarahan dari rektal- Pantau nilai hb dan ht, beri tambahan
darah sesuai indikasi.- Hitung sel darah putih dan tanda syok
sebagai tanda sepsis.- Beri antibiotik sesuai indikasi.
g.Dukungan gambaran diri positif- Anjurkan pasien untuk menyatakan
perasaannya terhadap perubahan gambaran diri.
- Beri lingkungan yang mendukung dan sikap suportif saat melakukan perawatan.
- Ajarkan perawatan kolostomi dan perawatan ini merupakan rutinitas hidup.
- Bantu pasien menghadapi rasa takut terhadap stoma saat perawatan.
- Sikap perawat yang positip akan membantu pasien untuk mandiri dalam perawatan stoma selanjutnya.
h. Mendiskusikan isu seksualitas.- Dorong pasien untuk menyatakan perasaannya
tentang masalah seksualitas.- Beri informasi pada pasien terhadap rasa takut
adanya perubahan seksual.- Beri informasi perawatan yang dapat
menghindari terjadinya kebocoran dan rasa bau saat beraktifitas seksual.
- Nilai kebutuhan pasien dan identifikasi kebutuhan pasien tersebut dengan menggunakan bantuan terapis enterestoma, terapis sek atau yang lebih berpengalaman.