Post on 18-Oct-2021
TINJAUAN TINGKAT PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP
DI PUSKESMAS SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN
Fathonah Kusumaningrum1, Tri Lestari2
STIKes Mitra Husada Karanganyar1 2
arummanis524@gmail.com1, fitri.apikesmitra@yahoo.co.id2
ABSTRACT
This research did by aim knows to increase patient service nurses to lodge at Puskesmas Sambirejo Sragen's
Regency. Descriptive observational type with approaching time series . Subjective on observational it is carry
the wind Puskesmas Sambirejo's care, meanwhile object on observational it is bind books nurse register lodge
Puskesmas Sambirejo. Instrument observationaling to utilize observation guidance and interview guidance. Data
collecting trick utilize observation and interview. Data processing tech utilizes collecting, editing, classification,
tab and data representation. Analysis is data utilizes analysis descriptive. Result observationaling to point out that
patient average nurses to lodge down's tend. Puskesmas Sambirejo's matter have performed its task and renders
its vision wend Sambirejo's society healthy independent one and gets justice. Meanwhile nurse range lodges new at
Puskesmas Sambirejo tends to increase. In this case Puskesmas Sambirejo gets role in efforts logistic management
civil health (UKP) first grade, notably on lodges nursed service. On 2015–2016's year thread 10 big diseased nursed
lodges always same. Its mean, Puskesmas Sambirejo was successful even out health effort function society (SME)
first grade via its works program. Visit percentage nurses supreme lodge be common patient type, meanwhile visit
percentage contemned by it is Saraswati's patient type. It because of a lot of patient that have no BPJS'S card.
Number DRILLS that too high on Januari–Februari's moon 2015 regarded by in height patient average nurses to
lodge per diem. Number DRILLS 2015–2016's year drastic go down because available bed's separation children
maturely, where is bed bairn rare being utilized. ALOS'S number ranging among 3–4 day. It points out that Puskesmas
Sambirejo was going its mission which is increase service quality. TOI'S number on Maret–April 2016 still 0, so
not efficiency is this bed purpose will regard health care result which is increase its happening adverse nosokomial
infection patient. BTO'S number ranging among 6–13 time/moon. It because of number ALOS that low which is
3–4 day. NDR'S number and GDR is 0‰. Its mean no patient which die deep care term at Puskesmas Sambirejo.
Keywords: Nursed Ministering zoom Lodge
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui tingkat pelayanan pasien rawat inap di Puskesmas Sambirejo
Kabupaten Sragen . Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan time-series. Subjek pada penelitian ini adalah
Kepala Perawatan Puskesmas Sambirejo, sedangkan objek pada penelitian ini adalah buku register rawat inap
Puskesmas Sambirejo. Instrumen penelitian menggunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara. Cara
pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Teknik pengolahan data menggunakan collecting, editing,
klasifikasi, tabulasi dan penyajian data. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa rerata pasien rawat inap cenderung menurun. Berarti Puskesmas Sambirejo telah melaksanakan tugasnya
dan mewujudkan visinya menuju masyarakat Sambirejo sehat yang mandiri dan berkeadilan. Sedangkan cakupan
rawat inap baru di Puskesmas Sambirejo cenderung meningkat. Dalam hal ini Puskesmas Sambirejo berperan dalam
penyelenggaraan fungsi upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama, khususnya pada pelayanan rawat
inap. Pada tahun 2015–2016 urutan 10 besar penyakit rawat inap selalu sama. Artinya, Puskesmas Sambirejo belum
berhasil menyelenggarakan fungsi upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat pertama melalui program-program
Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 111111
111111
Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017
kerjanya. Persentase kunjungan rawat inap tertinggi adalah jenis pasien umum, sedangkan persentase kunjungan
terendahnya adalah jenis pasien Saraswati. Hal ini dikarenakan banyak pasien yang tidak memiliki kartu BPJS.
Angka BOR yang terlalu tinggi pada bulan Januari–Februari 2015 dipengaruhi oleh tingginya rerata pasien rawat
inap per hari. Angka BOR tahun 2015–2016 menurun drastis karena ada pemisahan bed anak-anak dengan dewasa,
dimana bed anak jarang digunakan. Angka ALOS berkisar antara 3–4 hari. Hal ini menunjukkan bahwa Puskesmas
Sambirejo telah menjalankan misinya yaitu meningkatkan kualitas pelayanan. Angka TOI pada Maret–April 2016
masih 0, sehingga ketidakefisiensinan penggunaan tempat tidur ini akan mempengaruhi hasil pelayanan kesehatan
yaitu meningkatkan terjadinya infeksi nosokomial yang merugikan pasien. Angka BTO berkisar antara 6–13 kali/
bulan. Hal ini dikarenakan angka ALOS yang rendah yaitu 3–4 hari. Angka NDR dan GDR adalah 0‰. Artinya
tidak ada pasien yang meninggal dalam masa perawatan di Puskesmas Sambirejo.
Kata kunci: Tingkat Pelayanan Rawat Inap
PENDAHULUAN
Statistik diartikan sebagai kumpulan angka hasil
pengukuran atau penghitungan yang disebut data.
Kata statistik sering digunakan untuk menyatakan nilai
hasil pengukuran atau penghitungan pada sebagian
obyek pengamatan atau sampel, sebagai pembeda
dari parameter yaitu suatu nilai yang diperoleh dari
populasinya (Rustiyanto, 2010).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.75/Menkes/Per/III/2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat, menyebutkan bahwa
“Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya”.
Puskesmas Sambirejo merupakan faskes tingkat
pertama BPJS Kesehatan di Kabupaten Sragen dengan
tipe puskesmas rawat inap. Puskesmas Sambirejo
berlokasi di Jl.Raya Sragen-Balong Km.12 Sambirejo,
Sragen, Jawa Tengah. Jenis pelayanan kesehatan yang
diberikan antara lain : pelayanan rawat jalan, rawat inap,
3 Puskesmas Pembantu, 9 Polindes/PKD yang tersebar
di seluruh desa di wilayah Kecamatan Sambirejo serta
beberapa Pos Kesehatan sangat diandalkan untuk
perluasan jangkauan pelayanan tersebut.
Berdasarkan hasil observasi terhadap Profil Puskesmas
Sambirejo diperoleh nilai ALOS 3 hari dan BTO 9
kali/bulan. Nilai ALOS dan BTO belum ideal menurut
standar Depkes RI 2005, dimana nilai ideal ALOS adalah
6–9 hari dan nilai ideal BTO adalah 3– 4 kali/bulan.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat
pelayanan pasien rawat inap di Puskesmas Sambirejo
Kabupaten Sragen .
METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif yaitu memberikan gambaran bagaimana
tingkat pelayanan pasien rawat inap di Puskesmas
Sambirejo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan time-series
karena menggunakan periode bulanan yaitu pada bulan
Januari–Desember tahun 2015–2016.
Subjek pada penelitian ini adalah Kepala Perawatan
Puskesmas Sambirejo. Objek pada penelitian ini adalah
buku register rawat inap Puskesmas Sambirejo.
Teknik pengolahan data yang digunakan adalah
collecting, editing, klasifikasi, tabulasi dan penyajian
data. Analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif.
Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 112112
112112
Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017
HASIL
1. Gambaran Umum Puskesmas Sambirejo
a. Sejarah Berdirinya Puskesmas Sambirejo
Puskesmas Sambirejo berdiri sejak tahun
1951, tetapi pada saat itu bernama BPBKIA
(Balai Pengobatan dan Balai Kesehatan Ibu
dan Anak) yang didirikan oleh dr.Prijonegoro
selaku DOKABU (Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten), dengan Bidan Ibu Karti dan
Mantri Bapak Sosro. Kemudian tahun 1965
berubah menjadi Klinik dengan petugas Bapak
Nariana dan Bidan Ibu Surtiati. Pada 17 April
1971 berubah menjadi Puskesmas dengan
gedung bekas pemerintahan bangsa Belanda,
didirikan oleh dr. Soeratno selaku DOKABU
(Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten).
Bentuk gedung masih bisa dilihat sampai
saat ini, walaupun sudah ada perubahan dan
penambahan gedung tetapi ruangan masih
sama. Maka 17 April 1971 disebut sebagai
tanggal berdirinya Puskesmas Sambirejo.
Urutan Kepala Puskesmas Sambirejo adalah
dr. Ayat Santiko, dr. Amry Triyono, dr.
Purwadi, dr. M. Farid Anshori, drg. Salim
Hamdi, dr. Sri Herawati, MM dan dr. Wisnu
Retnaningsih.
b. Profil Puskesmas Sambirejo
1) Kedudukan
Puskesmas Sambirejo merupakan
faskes tingkat pertama BPJS Kesehatan
di K abupaten S ragen dengan t ipe
puskesmas rawat inap.
2) Tugas Pokok
Tugas Puskesmas Sambirejo adalah
melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mewujudkan kecamatan sehat.
3) Fungsi
Puskesmas Sambirejo mempunyai fungsi
penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) tingkat pertama,
penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) tingkat pertama
serta sebagai wahana pendidikan tenaga
kesehatan di wilayah kerjanya dengan
tujuan tercapainya kecamatan sehat yang
mandiri dan berkeadilan.
c. Wilayah kerja
Puskesmas Sambirejo berlokasi di Jl.Raya
Sragen–Balong Km.12 Sambirejo, Sragen,
Jawa Tengah. Wilayah kerja Puskesmas
Sambirejo meliputi 9 Desa, yaitu Desa
Sukorejo, Desa Jambeyan, Desa Jetis, Desa
Musuk, Desa Kadipiro, Desa Sambirejo, Desa
Blimbing, Desa Dawung dan Desa Sambi.
Dibantu dengan 3 Pustu, yaitu Pustu di Desa
Sukorejo, Desa Jambeyan dan Desa Musuk.
d. Visi, Misi, Motto dan Nilai
1) Visi
Terwujudnya pelayanan kesehatan
berkua l it a s menu ju mas yarakat
Sambirejo sehat yang mandiri dan
berkeadilan.
2) Misi
Untuk mencapai masyarakat Sambirejo
sehat yang mandiri dan berkeadilan,
maka ditetapkan 3 misi sebagai berikut :
a) Meningkatkan kualitas Sumber
Daya Kesehatan (SDK) dan
administrasi
b) Meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat
c) Meningkatkan kualitas pelayanan
klinis
Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 113113
113113
Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017
3) Motto
Ma sya ra ka t se ha t m a ndi r i a da l a h
kebahagiaan kami.
4) Tata Nilai
Tata nilai yang berlaku di Puskesmas
Sambirejo adalah “RAKET”, yaitu :
a) Ramah
b) Amanah
c) Kebersamaan
d) Empati
e) Tulus
e. Program Kerja Puskesmas Sambirejo
1) Upaya Kesehatan Anak, Ibu dan KB
a) Pelayanan kesehatan ibu dan bayi,
meliputi : K4, persalinan tenaga
kesehatan, ibu hamil resiko tinggi
yang dirujuk, kunjungan neonatus,
kunjungan bayi dan BBLR yang
ditangani.
b) Pelayanan kesehatan anak pra
sekolah dan remaja, meliputi :
deteks i dini tumbuh kembang
anak balita dan pra sekolah serta
pelayanan kesehatan remaja.
c) Keluarga Berencana, meliputi :
peserta KB aktif.
2) Upaya Promosi Kesehatan
a) Pelayanan kesehatan anak sekolah,
dengan indikator kinerja : cakupan
pemeriksaan kesehatan siswa TK,
SD, SLTP, SLTA dan setingkat
oleh tenaga kesehatan atau tenaga
terlatih seperti guru UKS dan dokter
kecil.
b) Penyuluhan perilaku sehat, dengan
indikator kinerja : bayi yang
mendapat AS I eks klusif, desa
dengan garam beryodium baik,
keluarga sadar gizi, rumah tangga
sehat, Posyandu Purnama dan
Posyandu Mandiri.
3) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
a) Pemantauan pertumbuhan balita,
dengan indikator kinerja : balita
yang datang dan ditimbang, balita
yang naik berat badannya, balita
bawah garis merah.
b) Pelayanan gizi, meliputi bayi 0–11
bulan mendapat kapsul Vit.A 1 kali/
tahun, balita 12–59 bulan mendapat
kapsul Vit.A 2 kali/tahun, ibu nifas
mendapat kapsul Vit.A, ibu hamil
mendapat 90 tablet Fe, pemberian
MP.ASI pada bayi dan balita gizi
buruk mendapatkan perawatan.
c) Perilaku sehat, meliputi bayi ASI
eksklusif dan garam beryodium.
4) Upaya Kesehatan Lingkungan
a) Pelayanan kesehatan lingkungan,
dengan indikator kinerja : rumah
se ha t desa , penduduk ya ng
memanfaatkan jamban, rumah
yang memiliki SPAL dan institusi
yang dibina.
b) Pelayanan pengendalian vektor,
dengan indikator kinerja : rumah
dan bangunan bebas jentik nyamuk
Aedes.
c) Pelayanan hygiene sanitasi di tempat
umum, dengan indikator kinerja:
tempat umum yang memenuhi
syarat kesehatan.
d) Upaya Pencegahan dan Pemberan-
tasan Penyakit Menular (P2 DBD),
dengan melaksanakan fogging
fokus, survailans DBD, gerakan
PSN dan PJB-4.
Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 114114
114114
Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017
f. Pelayanan di Puskesmas Sambirejo
1) Pelayanan klinis, meliputi :
a) Pelayanan Pendaftaran Pasien
b) Pelayanan Kesehatan Umum
c) Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut
d) Pelayanan Kesehatan Ibu dan KB
e) Pelayanan Kesehatan Anak
f) Laboratorium
g) Kamar Obat
h) Pelayanan Penyakit Tuberkulosis
dan Kusta
i) Pelayanan Konsultasi Gizi
j) Pelayanan Konsultasi Sanitasi
k) Pelayanan IMS dan VCT
l) Unit Gawat Darurat
2) Pelayanan Laboratorium, meliputi :
a) Pemeriksaan darah rutin
b) Pemeriksaan urin rutin
c) Pemeriksaan feses
d) Pemeriksaan kimia darah
e) Pemeriksaan BTA
f) Pemeriksaan HIV
g) Pemeriksaan IMS
g. Target Pencapaian Puskesmas Sambirejo
Kiner ja Puskesmas Sambirejo diukur
dengan pencapaian SPM sebagaimana Surat
Keputusan Kepala Puskesmas Sambirejo
Kabupate n Sragen No mor 445/085/
ADM/X/109/2015 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Puskesmas
Sambirejo Kabupaten Sragen, sebagai berikut:
1) Pelayanan pengobatan / perawatan
a) Cakupan rawat jalan : 15%
b) Cakupan rawat inap : 1,5%
2) Pelayanan kesehatan jiwa
a) Pelayanan gangguan jiwa : 15% di
sarana kesehatan umum
3) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
a) Jangkauan pe la yana n : 4%
penyembuhan
b) Ratio tambal : cabut = 1 : 1
c) Jumlah murid kelas: 80% selektif
ya ng me ndapat pengo bata n
komprehensif
d) Rata-rata kunjungan/hari : 9
4) Pelayanan gawat darurat
a) Sarana kesehatan dengan: 9 0 %
ke m a m pua n pe l a ya na n ga wa t
darurat yang dapat d iakse s
masyarakat
5) PONED
a) Akses terhadap : 80% Ketersediaan
darah dan komponen yang aman
untuk penanganan rujukan ibu
hamil dan neonatal
b) Ibu hamil resiko tinggi/ : 9 0 %
komplikasi yang ditangani
c) Neonatal resiko tinggi/ : 8 0 %
komplikasi yang ditangani
6) Pelayanan penyed iaa n obat dan
perbekalan kesehatan
a) Ketersediaan obat sesuai kebutuhan:
90%
b) Pengadaan obat essensial : 100%
c) Pengadaan obat generik : 100%
d) Penulisan resep obat generik : 90%
7) Pencegahan dan pengendalian infeksi
a) Balita diare yang : 100% ditangani
b) Pe n d e r i t a DB D y a n g : 1 0 0 %
ditangani
c) Incident rate DBD : <20 /100.000
penduduk
d) Case fatality rate DBD : <1 /10.000
penduduk
e) Kasus infeksi menular : 100%
seksual (IMS) yang diobati
Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 115115
115115
Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017
8) Pelayanan rawat inap
a) Dokter penanggung jawab : 100%
pasien rawat inap
b) Tidak adanya pasien jatuh : 100%
yang berakibat fatal
c) BOR (Bed Occupancy Ratio) : 75%
d) LOS (Length Of Stay) : 3 hari
e) Kejadian pulang atas permintaan
sendiri (APS) : ≤5%
2. Rerata Pasien Rawat Inap per Hari Puskesmas
Sambirejo Tahun 2015–2016
Dilihat dari laporan kegiatan bulanan pelayanan
rawat inap Puskesmas Sambirejo, diperoleh rerata
pasien rawat inap per hari Puskesmas Sambirejo
tahun 2015–2016 sebagai berikut.
Sumber : Data Sekunder (2015–2016)
Sumber : Data Sekunder (2015–2016)
Grafik 2
Cakupan Rawat Inap Puskesmas Sambirejo Tahun
2015–2016
Berdasarkan grafik 2 cakupan rawat inap di
Puskesmas Sambirejo tertinggi desa Jetis pada
tahun 2015 sebesar 3,4% dan terendah desa
Kadipiro pada tahun 2016 sebesar 0,2%.
4. Proporsi Penyakit Rawat Inap Puskesmas
Sambirejo Tahun 2015–2016
Dilihat dari laporan 10 besar penyakit rawat inap
Puskesmas Sambirejo, diperoleh proporsi penyakit
rawat inap Puskesmas Sambirejo tahun 2015–2016
sebagai berikut.
Grafik 1
Rerata Pasien Rawat Inap per Hari Puskesmas
Sambirejo Tahun 2015–2016
50.0%
45.0%
40.0%
35.0%
30.0%
25.0%
40.9%
36.0%
9.8%
7 .8%
Berdasarkan grafik 1 diketahui rerata pasien rawat 20.0%
15.0%
16.2% 14.3% 12.8%
15.4% 13.9%9.5%8.9% 7.4%
1.0%
0.8%
inap di Puskesmas Sambirejo tertinggi 11 pasien
per hari pada Januari 2015 dan terendah 4 pasien
per hari pada Desember 2016.
10.0%
5.0%
0.0%
1.4%
1.3% 0.9%
0.7% 0.5%
0.4%
3. Cakupan Rawat Inap Puskesmas Sambirejo
Tahun 2015–2016
Dilihat dari buku register rawat inap Puskesmas
Sambirejo, diperoleh cakupan rawat inap Puskesmas
Sambirejo tahun 2015–2016 sebagai berikut.
Tahun 2015 Tahun 2016
Sumber : Data Sekunder (2015–2016)
Grafik 3
Proporsi Penyakit Rawat Inap Puskesmas Sambirejo
Tahun 2015–2016
Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 116116
116116
Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017
Berdasarkan grafik 3 dapat diketahui proporsi
penyakit rawat inap di Puskesmas Sambirejo yang
tertinggi adalah Febris sebesar 40,9% pada tahun
2015 dan 36,0% pada tahun 2016, sedangkan yang
terendah adalah Astma sebesar 0,4% pada tahun
2015 dan 0,5% pada tahun 2016.
5. Persentase Kunjungan Menurut Jenis Pembaya-
ran Puskesmas Sambirejo Tahun 2015–2016
Dilihat dari laporan kegiatan bulanan pelayanan rawat
inap Puskesmas Sambirejo, diperoleh persentase
kunjungan menurut jenis pembayaran Puskesmas
Sambirejo tahun 2015–2016 sebagai berikut.
Sumber : Data Sekunder (2015–2016)
Grafik 4
Persentase Kunjungan menurut Jenis Pembayaran
Umum
Sumber : Data Sekunder (2015–2016)
Grafik 5
Persentase Kunjungan menurut Jenis Pembayaran
Saraswati
Sumber : Data Sekunder (2015–2016)
Grafik 6
Persentase Kunjungan menurut Jenis Pembayaran
Askes
Sumber : Data Sekunder (2015–2016)
Grafik 7
Persentase Kunjungan menurut Jenis Pembayaran
Jamkesmas
Berdasarkan grafik 4–7 dapat diketahui persentase
kunjungan terbesar di Puskesmas Sambirejo tahun
2015–2016 adalah jenis pasien umum yaitu 40%–
71%, sedangkan persentase kunjungan terendah
adalah jenis pasien Saraswati yaitu 2%–9%.
6. Bed Occupancy Ratio (BOR) Puskesmas
Sambirejo Tahun 2015–2016
Dilihat dari laporan kegiatan bulanan pelayanan
rawat inap Puskesmas Sambirejo, diperoleh nilai
Bed Occupancy Ratio (BOR) Puskesmas Sambirejo
tahun 2015–2016 sebagai berikut.
Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 117117
117117
Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017
Sumber : Data Sekunder (2015–2016)
Grafik 8
Bed Occupancy Ratio (BOR) Puskesmas Sambirejo
Berdasarkan grafik 8 dapat diketahui nilai Bed
Occupancy Ratio (BOR) di Puskesmas Sambirejo
yang tertinggi adalah bulan Januari dan Februari
2015 sebesar 104%, sedangkan yang terendah
adalah bulan Juli 2015 sebesar 46%.
7. Average Length Of Stay (ALOS) Puskesmas
Sambirejo Tahun 2015–2016
Dilihat dari laporan kegiatan bulanan pelayanan
rawat inap Puskesmas Sambirejo, diperoleh nilai
Average Length Of Stay (ALOS) Puskesmas
Sambirejo tahun 2015–2016 sebagai berikut.
Sumber : Data Sekunder (2015–2016)
Grafik 9
Average Length Of Stay (ALOS) Puskesmas
Sambirejo
Berdasarkan grafik 9 dapat diketahui nilai Average
Length Of Stay (ALOS) di Puskesmas Sambirejo
pada tahun 2015–2016 berkisar antara 3–4 hari.
8. Turn Over Interval (TOI) Puskesmas Sambirejo
Tahun 2015–2016
Dilihat dari laporan kegiatan bulanan pelayanan
rawat inap Puskesmas Sambirejo, diperoleh nilai
Turn Over Interval (TOI) di Puskesmas Sambirejo
tahun 2015–2016 sebagai berikut.
Sumber : Data Sekunder (2015–2016)
Grafik 10
Turn Over Interval (TOI) Puskesmas Sambirejo
Berdasarkan grafik 10 dapat diketahui nilai Turn
Over Interval (TOI) di Puskesmas Sambirejo pada
tahun 2015–2016 berkisar antara 0–3 hari.
9. Bed Turn Over (BTO) Puskesmas Sambirejo
Tahun 2015–2016
Dilihat dari laporan kegiatan bulanan pelayanan
rawat inap Puskesmas Sambirejo, diperoleh nilai
Bed Turn Over (BTO) Puskesmas Sambirejo tahun
2015–2016 sebagai berikut.
Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 118118
118118
Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017
Sumber : Data Sekunder (2015–2016)
Grafik 11
Bed Turn Over (BTO) Puskesmas Sambirejo
Berdasarkan grafik 11 dapat diketahui nilai Bed
Turn Over (BTO) di Puskesmas Sambirejo yang
tertinggi pada bulan Januari 2015 sebanyak 13 kali
per bulan dan terendah pada bulan Juli, September
dan Desember 2015, serta bulan Juni, Oktober dan
Desember 2016 sebanyak 6 kali per bulan.
10. Net Death Rate (NDR) Puskesmas Sambirejo
Tahun 2015–2016
Dilihat dari laporan kegiatan bulanan pelayanan
rawat inap Puskesmas Sambirejo, diperoleh nilai
Net Death Rate (NDR) di Puskesmas Sambirejo
tahun 2015–2016 adalah 0‰ atau tidak terjadi
pasien meninggal ≥48 jam setelah dirawat di
Puskesmas Sambirejo.
11. Gross Death Rate (GDR) Puskesmas Sambirejo
Tahun 2015–2016
Dilihat dari laporan kegiatan bulanan pelayanan
rawat inap Puskesmas Sambirejo, diperoleh nilai
Gross Death Rate (GDR) di Puskesmas Sambirejo
tahun 2015–2016 adalah 0‰ atau tidak terjadi
pasien meninggal selama dirawat di Puskesmas
Sambirejo.
PEMBAHASAN
Berdasarkan grafik 1 diketahui rerata pasien rawat inap
di Puskesmas Sambirejo pada tahun 2015 berkisar
antara 5–11 pasien per hari, sedangkan pada tahun 2016
berkisar antara 4–10 pasien per hari. Dari grafik tersebut
dapat kita ketahui naik turunnya tingkat pemanfaatan
Puskesmas Sambirejo oleh masyarakat sekitar.
Puskesmas Sambirejo tidak menetapkan standar atau
target kunjungan rawat inap. Tetapi menyesuaikan angka
kunjungan rawat inap dengan jumlah TT yang dimiliki.
Rerata pasien rawat inap dari tahun 2015 ke tahun 2016
cenderung menurun. Berarti Puskesmas Sambirejo
telah melaksanakan tugasnya sesuai Peraturan Menteri
Kesehatan No.75/Menkes/Per/III/2014 Pasal 4 yaitu
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat. Dengan demikian Puskesmas
Sambirejo telah mewujudkan visinya yaitu terwujudnya
pelayanan kesehatan berkualitas menuju masyarakat
Sambirejo Sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Berdasarkan grafik 2 cakupan rawat inap di Puskesmas
Sambirejo pada tahun 2015 tertinggi desa Jetis yaitu
sebesar 3,4% dan terendah desa Musuk dan Kadipiro
yaitu sebesar 0,7%. Sedangkan pada tahun 2016 cakupan
rawat inap tertinggi desa Dawung sebesar 3,3% dan
terendah desa Kadipiro sebesar 0,2%. Grafik tersebut
menunjukkan besarnya cakupan kunjungan rawat inap
baru di Puskesmas Sambirejo. Target cakupan rawat
inap di Puskesmas Sambirejo adalah 1,5%. Pada tahun
2015 yang sudah mencapai target adalah desa Jetis 3,4%,
desa Sambirejo 1,5% dan desa Dawung 2,4%. Selain itu
masih dibawah target. Sedangkan pada tahun 2016 yang
sudah mencapai target adalah desa Sukorejo 1,7%, desa
Jambeyan 1,8%, desa Jetis 1,7%, desa Dawung 3,3%
dan desa Sambi 1,8%. Selain itu masih dibawah target.
Cakupan rawat inap baru dari tahun 2015 ke tahun
2016 cenderung meningkat. Dalam hal ini Puskesmas
Sambirejo menyelenggarakan fungsi upaya kesehatan
Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 119119
119119
Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017
perseorangan (UKP) tingkat pertama sesuai Permenkes
No.75/Menkes/Per/III/2014 Pasal 37, khususnya
pelayanan rawat inap berdasarkan pertimbangan
kebutuhan pelayanan kesehatan. Puskesmas Sambirejo
juga melaksanakan lima dimensi utama yaitu reliabilitas,
daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik. Dalam hal
ini, fungsi penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat
(UKM) tingkat pertama seperti yang dimaksud dalam
Permenkes No.75/ Menkes/Per/III/2014 Pasal 36 belum
terlaksana dengan baik.
Berdasarkan grafik 3 dapat diketahui urutan 10 besar
penyakit rawat inap dan proporsinya di Puskesmas
Sambirejo pada tahun 2015 adalah Febris 40,9%, ISPA
15,4%, Gastritis 14,3%, Vertigo 9,5%, Hipertensi
8,9%, GE 7,4%, DM 1,3%, Anemia 1,0%, Kecelakaan
0,8% dan Astma 0,4%. Sedangkan pada tahun 2016,
Febris 36%, ISPA 16,2%, Gastritis 13,9%, Vertigo
12,8%, Hipertensi 9,8%, GE 7,8%, DM 1,4%, Anemia
0,9%, Kecelakaan 0,7% dan Astma 0,5%. Puskesmas
Sambirejo tidak menetapkan standar atau target untuk
proporsi penyakit rawat inap.
Dari tahun 2015 ke tahun 2016 urutan 10 besar
penyakitnya sama. Dari wawancara yang dilakukan, hal
ini dikarenakan banyak pasien lama yang datang kembali
dengan kasus yang sama atau kasus lama. Upaya yang
akan dilakukan adalah meningkatkan kualitas pelayanan
agar tidak ada pasien lama yang datang kembali dengan
kasus yang sama atau kasus lama sehingga pasien yang
dirawat sudah benar-benar sembuh. Artinya, Puskesmas
Sambirejo belum berhasil menyelenggarakan fungsi
upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat pertama
seperti yang dimaksud dalam Permenkes No.75/Menkes/
Per/III/2014 Pasal 36. Puskesmas Sambirejo harus lebih
giat lagi dalam menjalankan ketiga misinya melalui
program-program kerjanya untuk mencapai masyarakat
Sambirejo sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Pada urutan 10 besar penyakit rawat inap, urutan yang
pertama selalu diduduki oleh penyakit Febris yang
sebenarnya merupakan suatu gejala. Hal ini dikarenakan
Puskesmas Sambirejo belum mempunyai alat penunjang
yang lengkap sehingga hanya bisa mendiagnosa Febris
saja. Apabila pasien Febris yang dirawat tersebut
menunjukkan gejala-gejala yang merujuk ke Tifus,
DBD, atau penyakit lain yang mebutuhkan pemeriksaan
penunjang maka pasien tersebut akan segera dirujuk ke
rumah sakit yang alatnya lebih lengkap.
Berdasarkan grafik 4–7 dapat diketahui persentase
kunjungan terbesar di Puskesmas Sambirejo adalah
jenis pasien umum yaitu lebih dari 50%. Artinya
masih banyak masyarakat di Sambirejo yang belum
memanfaatkan jaminan kesehatan seperti Askes dan
Saraswati. Namun sudah banyak yang menggunakan
Jamkesmas yaitu antara 21%–40%. Puskesmas
Sambirejo tidak menetapkan standar atau target untuk
persentase kunjungan menurut jenis pembayaran.
Dari wawancara yang dilakukan, tingginya persentase
kunjungan pasien umum tersebut dikarenakan banyak
pasien yang tidak mempunyai kartu BPJS.
Berdasarkan grafik 8 dapat diketahui nilai Bed
Occupancy Ratio (BOR) di Puskesmas Sambirejo
pada tahun 2015–2016 dari bulan Januari– Desember
menurun drastis dari 104% menjadi 50%. Angka BOR
yang sudah mencapai target Puskesmas Sambirejo
adalah bulan Januari–Maret 2015 dan bulan Maret–
April 2016. Nilai BOR yang terlalu tinggi pada bulan
Januari–Februari 2015 dipengaruhi oleh tingginya
rerata pasien rawat inap per hari. Dari wawancara yang
dilakukan, penurunan angka BOR yang signifikan ini
dikarenakan adanya pemisahan bed untuk dewasa dan
anak-anak. Total tempat tidur (TT) yang tersedia ada
25 TT. 15 TT untuk dewasa dan 10 TT untuk anak-
anak. Namun mulai Oktober 2016 ada pengurangan TT
sebanyak 2 TT pada bed anak karena pasien anak hanya
sedikit sehingga TT tersebut jarang digunakan. Berarti
Puskesmas Sambirejo sudah berhasil menjalankan
program kerjanya, khususnya upaya kesehatan anak.
Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 120120
120120
Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017
Berdasarkan grafik 9 dapat diketahui nilai Average
Length Of Stay (ALOS) di Puskesmas Sambirejo pada
tahun 2015–2016 sudah sesuai dengan target Puskesmas
Sambirejo yaitu 3 hari. Angka ALOS di Puskesmas
Sambirejo tahun 2015–2016 berkisar antara 3–4 hari
karena pasien yang dirawat lebih dari 3 hari apabila
belum membaik akan segera dirujuk ke rumah sakit.
Dilihat dari rendahnya angka ALOS dapat dikatakan
bahwa Puskesmas Sambirejo telah menjalankan ketiga
misinya antara lain meningkatkan kualitas sumber
daya kesehatan (SDK) dan administrasi, meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, serta
meningkatkan kualitas pelayanan klinis.
Berdasarkan grafik 10 dapat diketahui nilai Turn Over
Interval (TOI) di Puskesmas Sambirejo pada tahun
2015–2016 berkisar antara 0–3 hari. Angka TOI pada
bulan Januari–Maret 2015 dan Maret–April 2016
masih 0, artinya penggunaan tempat tidur di Puskesmas
Sambirejo belum efisien. Dimensi efisiensi ini penting
karena akan mempengaruhi hasil pelayanan kesehatan.
Efisiensi yang dimaksud disini merujuk pada sarana/
alat kesehatan berupa tempat tidur (TT). Penggunaan
tempat tidur yang tidak efisien ini akan mempengaruhi
hasil pelayanan kesehatan yaitu dapat meningkatkan
terjadinya infeksi nosokomial yang merugikan pasien.
Berdasarkan grafik 11 dapat diketahui nilai Bed Turn
Over (BTO) di Puskesmas Sambirejo pada tahun
2015–2016 belum ideal menurut standar Depkes RI
tahun 2005 yaitu 40–50 kali/tahun atau 3–4 kali/
bulan. Nilai BTO berkisar antara 6–13 kali/bulan.
Nilai BTO yang tinggi ini dikarenakan nilai ALOS
yang rendah yaitu 3–4 hari. Nilai BTO yang tinggi
ini menunjukkan fungsi Puskesmas Sambirejo yaitu
fungsi penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan
(UKP) tingkat pertama, khususnya pelayanan rawat
inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan
kesehatan, seperti yang dimaksud dalam Peraturan
Menteri Kesehatan No.75/ Menkes/Per/III/2014 Pasal
37.
Nilai Net Death Rate (NDR) di Puskesmas Sambirejo
pada tahun 2015–2016 adalah 0‰ sehingga sudah ideal
menurut standar Depkes RI tahun 2005 yaitu <25‰,
artinya angka kematian ≥48 jam perawatan sudah
berhasil ditekan secara maksimal.
Nilai Gross Death Rate (GDR) di Puskesmas Sambirejo
pada tahun 2015–2016 adalah 0‰ sehingga sudah ideal
menurut standar Depkes RI tahun 2005 yaitu ≤45‰,
artinya angka kematian pasien dalam masa perawatan
sudah berhasil ditekan secara maksimal. Angka NDR
dan GDR tersebut bisa ditekan secara maksimal karena
didukung oleh beberapa dimensi mutu antara lain
kompetensi teknis, akses terhadap pelayanan, efektivitas,
hubungan antar manusia, efisiensi, kelangsungan
pelayanan, keamanan dan kenyamanan.
SIMPULAN
1. Rerata pasien rawat inap di Puskesmas Sambirejo
pada tahun 2015 berkisar antara 5–11 pasien per
hari, sedangkan pada tahun 2016 berkisar antara
4–10 pasien per hari.
2. Cakupan rawat inap di Puskesmas Sambirejo pada
tahun 2015 yang sudah mencapai target adalah desa
Jetis 3,4%, desa Sambirejo 1,5% dan desa Dawung
2,4%. Sedangkan pada tahun 2016 yang sudah
mencapai target adalah desa Sukorejo 1,7%, desa
Jambeyan 1,8%, desa Jetis 1,7%, desa Dawung
3,3% dan desa Sambi 1,8%.
3. Proporsi penyakit rawat inap di Puskesmas
Sambirejo tahun 2015–2016 yang tertinggi adalah
Febris dan terendah adalah Astma.
4. Persentase kunjungan tertinggi di Puskesmas
Sambirejo tahun 2015–2016 adalah jenis pasien
umum, sedangkan persentase kunjungan terendah
adalah jenis pasien Saraswati.
5. Bed Occupancy Rate (BOR) di Puskesmas
Sambirejo yang sudah mencapai target adalah bulan
Januari–Maret 2015 dan bulan Maret–April 2016.
Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 121 121 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017
6. Average Length of Stay (ALOS) di Puskesmas
Sambirejo sudah mencapai target yaitu 3 hari.
Angka ALOS di Puskesmas Sambirejo tahun
2015–2016 hanya berkisar antara 3–4 hari.
7. Turn Over Interval (TOI) di Puskesmas Sambirejo
tahun 2015–2016 berkisar antara 0–3 hari.
8. Bed Turn Over (BTO) di Puskesmas Sambirejo
tahun 2015–2016 yang tertinggi adalah 13 kali /
bulan dan terendah adalah 6 kali / bulan.
9. Net Death Rate (NDR) di Puskesmas Sambirejo
pada tahun 2015–2016 adalah 0‰.
10. Gross Death Rate (GDR) di Puskesmas Sambirejo
pada tahun 2015–2016 adalah 0‰.
DAFTAR PUSTAKA
Bustami. 2011. Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan
& Akseptabilitasnya. Jakarta : Erlangga
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1998.
Kumpulan Indikator Kesehatan. Jakarta :
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
___________. 2005. Buku Petunjuk Pengisian,
Pengolahan, dan Penyajian Data Rumah Sakit
. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
___________. 2007. Standar Minimal Pelayanan
Kesehatan Gigi Puskesmas. Jakarta : Direktorat
Jendral Bina Pelayanan Medik
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No:75/MENKES/PER/III/2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia
Kusumaningayu U dan Ernawati D. 2015. Tinjauan
Efisiensi Pengelolaan Bangsal berdasarkan
Indikator Grafik Barber Johnson di Puskesmas
Perawatan Krangdadap Tahun 2014. Semarang
: Universitas Dian Nuswantoro. (Karya Tulis
Ilmiah). (Tidak dipublikasi)
Mardian A.H, Khoiri A, Sandra C et all. 2015. Analisis
Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit
Daerah Balung Tahun 2015 melalui Pendekatan
Barber Johnson. Jember : Universitas Jember.
(Karya Tulis Ilmiah). (Tidak dipublikasi)
Rinjani V dan Triyanti E. 2016. Analisis Efisiensi
Pe nggunaan Tem pa t Ti dur pe r Rua nga n
berdasarkan Indikator Depkes dan Barber
Johnson di Rumah Sakit Singaparna Medika
Citra Utama Kabupaten Tasikmalaya Triwulan
I Tahun 2016. Jurnal Manajemen Informasi
Kesehatan Indonesia, ISSN: 2337-6007 (online);
2337-585X (Printed). Vol.4. No.2 Oktober 2016:
38-45
Rustiyanto E. 2010. Statistik Rumah Sakit Untuk
Pengambilan Keputusan. Yogyakarta : Graha
Ilmu
Tinjauan Tingkat Pelayanan Pasien Rawat Inap ... (Fathonah Kusumaningrum dan Tri Lestari) 122 122 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL. XI. NO. 2, OKTOBER 2017