Post on 07-Aug-2018
8/19/2019 Refer at Stab
1/37
Daftar Isi
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................2I.I Latar Belakang...................................................................2
BAB II : ISI........................................................................8II.1 Anatomi ParuParu............................................................8II.2 !eori "isika.....................................................................1#
II.2.1 Tekanan Pada Penyelam............................................................15II.2.3 Hukum Boyle.............................................................................17
II.$ %asala& 'ang !er(a)i Pa)a Saat %en*elam +e)alam.........18II.4 Masalah Yang Terjadi Pada aa! Penyelam Berenang "e Permukaan........................................................................................................... 1#II.4.1 Hukum $harles..........................................................................1%II.4.2 Hukum &al!on............................................................................2'II.4.3 Hukum Henry.............................................................................2'
II.# Barotrauma Pulmonal......................................................21II.5.1 Pulmonary Baro!rauma o( )s*en!..............................................21II.5.2 Pulmonary Baro!rauma o( &es*en!............................................2%
II.6 Tatalaksana Pre-Hospital...........................................................$,II.7 Terapi Pada Instalasi Gawat Darurat.............................................$,II.8 !era-i Hi-erarik............................................................$$
Daftar Pustaka................................................................$/
1
8/19/2019 Refer at Stab
2/37
BAB I : PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Baro!rauma adalah kerusakan jaringan dan sekuelenya yang
!erjadi aki+a! ,er+edaan an!ara !ekanan udara -!ekanan +arome!rik
di dalam rongga udara /siologis dalam !u+uh dengan !ekanan di
seki!arnya. Baro!rauma ,aling sering !erjadi ,ada ,ener+angan dan
,enyelaman dengan s*u+a . Baro!rauma da,a! menye+a+kan
+er+agai mani(es!asi mulai dari nyeri !elinga0 saki! ke,ala sam,ai
nyeri ,ersendian0 ,aralisis0 koma dan kema!ian. Tiga mani(es!asi
yang ,aling sering dari +aro!rauma !ermasuk kerusakan ,ada sinus
,aranasalis0 ,aru,aru0 !elinga !engah0 ,enyaki! dekom,resi0 luka
aki+a! ledakan -+om dan !er+en!uknya em+oli udara dalam ar!eri.
Baro!rauma juga +isa diinduksi oleh ,emasangan en!ila!or
mekanik. Baro!rauma da,a! +er,engaruh ,ada +e+era,a area !u+uh
yang +er+eda0 !ermasuk !elinga0 muka -sinus ,aranasalis0 dan
,aru,aru.2
"asus +aro!rauma di )merika erika! da,a! di!emukan ,ada
202# kasus ,er 1'.''' ,enyelaman ,ada kasus +era!. edangkan
,ada kasus ringan !idak dike!ahui karena +anyak ,enyelam !idak
men*ari ,engo+a!an. esiko Baro!rauma ini meningka! ,ada
,enyelam dengan ri6aya! asma0 selain i!u juga meningka! 205 kali
,ada ,asien dengan ,a!en (oramen oale. "ema!ian aki+a!
Baro!rauma di ,esa6a! mili!er !elah dila,orkan !erjadi ,ada !ingka!
'0'24 ,er ju!a jam ,ener+angan. Tingka! insiden dekom,resi un!uk
ra!ara!a ,ener+angan si,il seki!ar 35 ,er !ahun. edangkan ,ada
de,ar!emen ,er!ahan )us!ralia da,a! di!emukan #2 insiden ,er ju!a
jam 6ak!u !er+ang. edangkan ,ada +aro!rauma aki+a! menyelam
!idak ada in(ormasi yang !ersedia di seluruh dunia 2
Tu+uh manusia mengandung gas dan udara dalam jumlah
yang signi/kan. Be+era,a dian!aranya laru! dalam *airan !u+uh.
2
8/19/2019 Refer at Stab
3/37
dara se+agai gas +e+as juga !erda,a! di dalam saluran
,en*ernaan0 !elinga !engah0 dan rongga sinus0 yang olumenya
akan +er!am+ah dengan +er!am+ahnya ke!inggian.3
8ks,ansi gas yang !er,erangka, di dalam sinus +isamenye+a+kan saki! ke,ala0 eks,ansi gas yang !er,erangka, dalam
!elinga !engah +isa menye+a+kan nyeri !elinga0 dan ,erasaan
kem+ung a!au ,enuh ,ada ,eru! jika eks,ansi !erjadi ,ada gas di
saluran ,en*ernaan.3
8ks,ansi gas yang !er,erangka, dalam usus halus +isa
menye+a+kan nyeri yang *uku, he+a! hingga !erkadang +isa
menye+a+kan !idak sadarkan diri. Pada ke!inggian #''' kaki gas
gas yang !er,erangka, dalam rongga !u+uh olumenya +er!am+ah
2'9 dari olume saa! di dara!. emakin *e,a! ke*e,a!an ,endakian
maka semakin +esar risiko mengalami ke!idaknyamanan a!au nyeri.
2
Baro!rauma da,a! !erjadi misalkan ,ada !elinga !engah da,a!
!erjadi saa! menyelam a!au,un saa! !er+ang. Peru+ahan !ekanan
,ada kedalaman 17 kaki ,er!ama di +a6ah air se!ara dengan
,eru+ahan !ekanan ,ada ke!inggian 1#.''' kaki ,er!ama di a!as
+umi. &engan demikian0 ,eru+ahan !ekanan lingkungan !erjadi le+ih
*e,a! ,ada saa! menyelam di+andingkan dengan saa! !er+ang. 2
Hal ini da,a! menjelaskan rela!ie !ingginya insiden
+aro!rauma ,ada !elinga !engah saa! menyelam. Baro!rauma
!elinga !engah da,a! !erjadi ,ada ,enyelaman kom,resi udara yai!u
dengan menggunakan $B) -el( *on!ained nder6a!er Brea!hing
),,ara!us a!au ,enyelaman dengan menahan na,as. eringkali
!erjadi ,ada kedalaman 1'2' kaki. 2
ekali,un insidens rela!i( le+ih !inggi ,ada saa! menyelam0
masih le+ih +anyak orang yang +e,ergian dengan ,esa6a!
di+andingkan orang menyelam. Pesa6a! komersial !elah di+eri
!ekanan udara namun hanya sam,ai #''' kaki.
Maka +aro!rauma masih mungkin !erjadi0 namun insidensnya !idak
se!inggi yang diaki+a!kan menyelam. Hal ini dise+a+kan karena
3
8/19/2019 Refer at Stab
4/37
,ada saa! menyelam0 un!uk menga!asi !ekanan yang meningka!0
harus dilakukan usaha un!uk menyeim+angkan !ekanan misalnya
melalui manuer alsaa -dilakukan dengan menu!u, mulu! dan
hidung0 lalu meniu, dengan kua!. &engan demikian !ekanan didalam ,haryn: akan meningka! sehingga muara da,a! !er+uka.0
sedangkan ,ada saa! naik ,esa6a! komersial0 !ekanan yang
menurun +iasanya da,a! diseim+angkan se*ara ,asi(. 2
;ak!or resiko !erjadinya +aro!rauma adalaharingan !u+uh !ersusun !eru!ama oleh air0 dengan demikian ham,ir
!idak mengalami kom,resi0 !e!a,i gasgas akan mengalami
kom,resi mengiku!i ?is*e Boyle. elama menyelam olume gas
dalam ,aru akan +er+anding !er+alik dengan kedalaman. Pada !ia,
kedalaman 1' me!er -33 kaki air lau! !erjadi ,eningka!an !ekanan
am+ien! 1 a!m -7@' mmHg. Tekanan ,ada kedalaman !erse+u!
se+esar 2 a!m0 yai!u 1 a!m dise+a+kan oleh !ekanan udara di a!as
lau! dan 1 a!m lagi +erasal dari +era! air sendiri. Peningka!an
!ekanan da,a! menge*ilkan rongga udara dalam !u+uh ,enyelam
4
8/19/2019 Refer at Stab
5/37
!ermasuk ,aru karena olume gas akan +erkurang se!engah dari
semula0 gasgas akan mengalami kom,resi sehingga kera,a!an gas
akan meningka!. 2
Peningka!an !ekanan juga akan +er,engaruh !erhada,,eningka!an !ekanan ,arsial gasgas res,irasi -oksigen dan
ni!rogen sehingga kelaru!an dalam jaringan !u+uh akan meningka!.
Peningka!an !ekanan akan +er,engaruh ,ada ,em+en!ukan
gelem+ung gas dalam darah dan jaringan !u+uh. Penyelam yang
naik ke ,ermukaan se*ara !i+a!i+a menye+a+kan ,eru+ahan e(ek
/siologi ini dengan *e,a!. Aolume gas yang meningka!0 keluarnya
gelem+ung gas dan masuk ke jaringan menye+a+kan ,enyelam
mengalami +aro!rauma ,aru dan ,enyaki! dekom,resi. 2
Tekanan di luar dinding dada ,ada seseorang dengan ,osisi
+erdiri a!au duduk dengan leher !erendam dalam air le+ih +esar 2'
*mH2 di+andingkan !ekanan a!mos(er. Tekanan ,osi!i( di luar
dinding dada akan mela6an daya re*oil dinding dada ?is*era luar0
!erjadi ,enurunan ka,asi!i residu (ungsional seki!ar 5'9. Aolume
*adangan eks,irasi akan menurun se+anyak 7'9. Tekanan
in!ra,leura menjadi le+ih nega!ie menye+a+kan udara masuk ke
,aru le+ih +esar karena kerja ins,irasi meningka! un!uk menga!asi
!ekanan ,osi!i( dari luar dinding dada. "a,asi!i i!al dan ka,asi!i
i!al ,aksa akan menurun. Aolume residu akan menurun karena
!erjadi ,eningka!an olume darah dalam ,aru. elama ,enyelaman
!erjadi ,eningka!an kerja ,erna,asan seki!ar @'9.
Penyelam dengan ,osisi ke,ala !egak0 !ekanan di seki!ar !u+uh le+ih
!inggi di+andingkan di+andingkan !ekanan ,ada saluran na,as
dengan nilai ra!ara!a se+esar 3' *mH2 akan mengalami !ekanan
,erna,asan yang nega!ie. Penyelam dengan ke,ala ,osisi di
+a6ah0 !ekanan dalam saluran na,as le+ih !inggi di+andingkan
!ekanan di seki!ar !u+uh0 akan mengalami !ekanan ,osi!i( ,ada
,erna,asan. Pengurangan ka,asi!i residu (ungsional seki!ar 2'3'90
sehingga ,erna,asan menjadi le+ih mudah dengan ,osisi ke,ala di
a!as. 2
5
http://www.klikparu.com/2013/01/spirometri.htmlhttp://www.klikparu.com/2013/01/spirometri.html
8/19/2019 Refer at Stab
6/37
emakin dalam menyelam densi!as udara semakin
meningka!. Tahanan yang mengalir dalam saluran na,as akan
meningka! se+anding dengan ,eningka!an densi!as udara sehingga
kerja ,erna,asan akan meningka! dan mengaki+a!kan ,enurunanka,asi!i ,erna,asan maksimum -jumlah udara yang da,a! dihiru,
se!ia, meni!.2
Pada ,enyelaman dengan menggunakan $B) !erjadi
,eningka!an densi!i gas sedangkan olume !idal ham,ir !idak
+eru+ah sehingga !erjadi ,eningka!an molekul gas yang dires,irasi
,er meni!. Hal ini menye+a+kan asu,an udara ,enyelam +erkurang0
!erjadi ,eningka!an resis!ensi aliran gas dalam saluran na,as
sehingga kerja ,erna,asan dan jumlah oksigen yang diinhalasi akan
meningka!.2
Tekanan di luar !u+uh akan meningka! saa! +erada dalam
kedalaman dan !ekanan ,arsial gas dalam ,aru dan saluran na,as
juga meningka!. Peningka!an !ekanan ,arsial gas di!en!ukan oleh
konsen!rasi gas dan !ekanan ambient . Peningka!an !ekanan ,arsial
oksigen menye+a+kan gasgas res,irasi akan !erkom,resi. Tekanan
,arsial gas yang meningka! akan menye+a+kan gas iner! -C20
helium akan masuk ke dalam darah dan jaringan. 2
elama ,enyelam menahan na,as0 !ekanan !o!al gas dalam
,aru kirakira sama dengan !ekanan +arome!er0 dengan demikian
olume rongga !oraks menurun dan !ekanan ,arsial gas dalam ,aru
meningka!. Penyelam yang +iasa melakukan hi,eren!ilasi se+elum
menahan na,as dan menyelam0 ,2dan ,$2 aleolar akan
menjadi 12' dan 13' Torr. Hi,eren!ilasi yang dilakukan se*ara
+erle+ihan akan menye+a+kan hi,oksemia ar!eri dan ,enyelam
akan kehilangan kesadarannya. elama menahan na,as ,ada
kedalaman 33 kaki0 olume ,aru akan menurun0 gasgas akan
mengalami kom,resi dan !ekanan ,arsial gas akan meningka!.
"eadaan ini !idak akan mengganggu ,engangku!an oksigen dari
aleoli ke darah sam,ai ,enyelam naik ke ,ermukaan. Dalau,un
demikian !rans(er $2 dari darah ke aleoli akan mengalami
@
8/19/2019 Refer at Stab
7/37
gangguan saa! menyelam dan !erjadi re!ensi +ermakna $2 dalam
darah. Penyelam masih da,a! men!oleransi ,eningka!an $2
sam,ai #' mmHg0 dengan *ara meningka!kan olume ,erna,asan
,er meni!. Peningka!an $2 le+ih lanju! akan menye+a+kan,enekanan ,ada ,usa! ,erna,asan dan ,enyelam da,a! mengalami
asidosis res,ira!orik yang he+a!. 2
alah sa!u ,enye+a+ kema!ian ,asa ,enyelam adalah
+aro!rauma ,aru. Peneli!ian !en!ang mekanisme !erjadinya em+oli
udara yang dise+a+kan oleh +aro!rauma ,aru menunjukkan +ah6a
se+agian !rauma +erasal dari ,enyaki! dekom,resi dan se+agian
lainnya yang le+ih (a!al +erasal dari em+oli udara. Pneumo!oraks
meru,akan kom,likasi yang jarang ,ada +aro!rauma ,aru0 !erjadi
,ada seki!ar 1'9 ,enyelam yang mengalami sindrom oerinEasi
,aru. 3
Mekanisme yang mendasari !erjadinya ke*elakaan
,enyelaman aki+a! !ekanan yang +erle+ihan0 se*ara langsung
+erhu+ungan dengan Hukum Boyle yai!u olume gas akan
+erkurang dengan ,eningka!an !ekanan. Bahaya !er+esar !erjadi
saa! +erada ,ada kedalaman yang mendeka!i ,ermukaan dengan
olume ,engem+angan gas !er+esar. 3
Baro!raumas yang !erjadi saa! menyelam ke +a6ah dise+u!
s0ueee0 ,ada ,aru akan menye+a+kan konges!i0 edema dan
,erdarahan ,aru. Baro!raumas yang !erjadi saa! ,enyelam naik ke
a!as aki+a! gas yang !erje+ak dalam jaringan !u+uh. Fasgas
!erse+u! akan mulai mengem+ang saa! ,enyelam naik. elama ke
a!as0 ,enyelam akan merasakan nyeri dada. >ika ,enyelam
menahan na,as dan !idak mengeluarkan gas0 gas !erse+u! akan
mengem+ang se*ara eks,onensial sehingga ,er+edaan !ekanan gas
di aleoli dan air meningka! 5'1''mmHg0 gas +e+as +ergerak
menem+us mem+rane aleoli masuk ke dalam jaringan in!ers!isial0
ka,iler ,aru dan ,leura is*eral. 3
Fas akan masuk ke dalam ka,iler ,aru menye+a+kan em+oli
gas dalam ar!eri0 gas masuk ke ,leura is*eral yang mengalami
7
8/19/2019 Refer at Stab
8/37
ru,!ure akan menye+a+kan ,neumo!oraks0 ser!a gas melalui
in!ers!isial ,aru masuk ke medias!inum akan menye+a+kan
,neumomedias!inum a!au em/sema medias!inal. 8m/sema
su+ku!an !erjadi aki+a! gas masuk ke jaringan su+ku!an. Bahaya!er+esar adalah ru,!ure aleoli ,ada saa! ,enyelam naik ke a!as
dari kedalaman 33 kaki0 karena olume gas rela!ie menjadi 2 kali
ukuran semula selama masa !ransisi. 3
Pen*egahan risiko !erjadinya ke*elakaan aki+a! !ekanan yang
+erle+ihan ,ada ,aru selama ,enyelaman dimulai dengan
,emeriksaan /sik yang +aik ,ada ,enyelam. Pemeriksaan ini
+er!ujuan un!uk meyakinkan !idak !erda,a!nya ri6aya! kelainan
,aru se+elumnya yang mungkin se+agai (ak!or ,redis,osisi !erjadi
gas trapping yai!u !erda,a! +le+0 +ula0 ,enyaki! ,aru o+s!ruk!i( yang
!idak di!era,i dengan adekua! !ermasuk asma. elain i!u ,erlu
,enjelasan !en!ang !ingkah laku ,enyelam yang !idak !e,a! yai!u
menahan na,as selama naik ke ,ermukaan dengan *e,a!. 3
#
8/19/2019 Refer at Stab
9/37
BAB II : ISI
II.1 Anatomi ParuParu
Paru manusia !er+en!uk se!elah em+rio mem,unyai ,anjang 3
mm. Pem+en!ukan ,aru di mulai dari se+uah groove yang +erasal
dari Foregut . Pada Frooe !er+en!uk dua kan!ung yang dila,isi oleh
sua!u jaringan yang dise+u! Primary Lung Bud. Bagian ,roksimal
(oregu! mem+agi diri menjadi 2 yai!u eso,hagus dan !rakea. Pada
,erkem+angan selanju!nya !rakea akan +erga+ung dengan ,rimary
lung +ud. Primary lung bud meru,akan *ikal +akal +ron*hi dan
*a+ang*a+angnya. Bron*hial!ree !er+en!uk se!elah em+rio
+erumur 1@ minggu0 sedangkan aleoli +aru +erkem+ang se!elah
+ayi lahir dan jumlahnya !erus meningka! hingga anak +erumur #
!ahun. )leoli +er!am+ah +esar sesuai dengan ,erkem+angan
dinding !oraks. >adi0 ,er!um+uhan dan ,erkem+angan ,aru +erjalan
!erus menerus !an,a !er,u!us sam,ai ,er!um+uhan somatic
+erhen!i. 1
Paru,aru !erle!ak ,ada rongga dada0 +er+en!uk keru*u! yang
ujungnya +erada di a!as !ulang iga ,er!ama dan dasarnya +erada
,ada dia(ragma. Paru !er+agi menjadi dua yai!u0 ,aru kanan dan
,aru kiri. Paru,aru kanan mem,unyai !iga lo+us sedangkan ,aru
,aru kiri mem,unyai dua lo+us. "elima lo+us !erse+u! da,a! !erliha!
dengan jelas. Masingmasing ,aru memiliki oblique fssure yang
akan memisahkan +agian su,erior dan in(erior lo+us. Pada ,aru
kanan 0 +agian su,erior dari o+liGue /ssure akan memisahkan lo+us
su,erior dan lo+us in(erior sedangkan +agian in(erior dari o+liGue
/ssure akan memisahkan lo+us media dan lo+us in(erior. o+us
media sendiri memiliki +a!as su,erior yai!u horizontal fssure Pada
,aru kiri0 o+liGue /ssure hanya memisahkan an!ara dua lo+us yai!u
lo+us su,erior dan lo+us in(erior. 1
%
8/19/2019 Refer at Stab
10/37
Paru kanan le+ih ,endek di+andingkan ,aru kiri karena !e,a!
di+a6ah ,aru kanan !erle!ak he,ar. edangkan ,aru kiri 1'9 le+ih
ke*il di+andingkan ,aru kanan karena di ,aru kiri !erda,a! cardiac
notchJ yang meru,akan !em,a! un!uk jan!ung. e!ia, ,aru,aru
!er+agi lagi menjadi +e+era,a su++agian menjadi seki!ar se,uluh
uni! !erke*il yang dise+u! +ron*ho,ulmonary segmen!s. Paru,aru
kanan dan kiri di,isahkan oleh ruang yang dise+u! medias!inum. 1
1'
8/19/2019 Refer at Stab
11/37
Paru,aru !erle!ak dian!ara dia,hragm hingga se,er!iga a!as
klaikula. Bagian su,erior dari ,aru yang !erle!ak di se,er!iga a!as
klaikula dise+u! se+agai a,e: . Bagian in(erior ,aru yang !erle!ak
!e,a! dia!as dia(ragma dise+u! se+agai +aseJ. Pada +agian medial,aru !erda,a! sua!u +agian yang dise+u! hilum. &idalam hilum
da,a! di!emukan ,em+uluh lim(a!ik0 ,em+uluh darah 0 dan
meru,akan lokasi keluar dan masuknya ,ersyara(an. Bagian +asal
,aru !erle!ak hingga I$ @ ,ada +agian an!erior dan hingga T1'
,ada +agian ,os!eriornya. 1
Trakea akan memisah menjadi dua +agian yai!u +ronkus
,rimer kanan dan kiri. Bronkus ,rimer kanan !erle!ak le+ih er!i*al
dan le+ar sehingga jika !erjadi as,irasi akan le+ih mudah masuk ke
+ronkus ,rimer kanan. Te,a! ,ada ,emisahan !rakea menjadi
+ronkus ,rimer kanan dan kiri !erda,a! karina yang meru,akan
lokasi ,aling sensi!ie dan ,aling mudah meman*ing reEeks +a!uk.&ari +ronkus ,rimer akan !er+agi menjadi +ronkus sekunder. Masing
= masing lo+us menda,a!kan sa!u +ronkus sekunder- ,ada ,aru
kanan !erda,a! 3 +ronkus sekunder0 ,aru kiri !erda,a! 2 +ronkus
sekunder. alu +ronkus sekunder akan mem+elah menjadi +ronkus
!er!ier. &ari +ronkus !er!ier akan !er+agi menjadi !erminal +ronkiol.
&ari +ronkiol akan menjadi duk!us aleolus. )leolus meru,akan
!em,a! ,er!ukaran gas dan !erdiri a!as dua !i,e sel e,i!helial. ele,i!el !i,e I meru,akan sel e,i!el yang ,aling +anya di!emukan dan
11
8/19/2019 Refer at Stab
12/37
meru,akan lokasi u!ama ,er!ukaran gas. el e,i!el !i,e II !erda,a!
le+ih sediki! di+andingkan !i,e I namun meru,akan ,enghasil
sur(ak!an yang +erguna un!uk men*egah ,aru kola,s.1
.
Paru di,erdarahi oleh ar!eri ,ulmonal yang mem+a6a darah
deoksigenisasi melalui ,ulmonary !runk lalu masuk ke ,aru kanan
dan ,aru kiri. &arah dari !u+uh akan kem+ali ke a!rium kiri jan!ung
melalui 4 ena ,ulmonal. Aen!ila!ion,er(usion *ou,ling adalah
is!ilah yang !erjadi saa! ,aru mengalami hi,oksia lokal0 ,em+uluh
darah ,aru akan menyem,i!. Tidak se,er!i ,em+uluh darah lain di
seluruh !u+uh yang akan mele+ar saar !erjadi hi,oksia un!uk
mem,er+anyak aliran darah ke jaringan yang hi,oksia. ehingga
+anyaknya darah yang mengalir ke sua!u area ,aru sesuai dengan
+anyaknya oksigen yang !erda,a! didalam aleoli. 1
12
8/19/2019 Refer at Stab
13/37
;ungsi u!ama ,aru,aru adalah un!uk ,er!ukaran gas an!ara
udara a!mos(er dan darah. &alam menjalankan (ungsinya0 ,aru,aru
i+ara! se+uah ,om,a mekanik yang +er(ungsi ganda0 yakni
menghisa, udara a!mos(er ke dalam ,aru -ins,irasi dan
mengeluarkan udara aleolus dari dalam !u+uh -eks,irasi. n!uk
melakukan (ungsi en!ilasi0 ,aru,aru mem,unyai +e+era,a
kom,onen ,en!ing0 an!ara lain
8/19/2019 Refer at Stab
14/37
Pleura da,a! di!emukan hingga 5*m memanjang ke+a6ah
se!elah I$ @ ,ada +agian an!erior dan kos!a 12 ,ada +agian
,os!erior. Thora*o*en!esis +iasa dilakukan ,ada I$ 7 karena
,ada area ini sudah !idak di!emukan ,arenkim ,aru.
• Be+era,a rese,!or yang +erada di ,em+uluh darah ar!eri
u!ama
is!em ,erna(asan da,a! di+agi ke dalam si!em ,erna(asan +agian
a!as dan ,erna(asan +agian +a6ah.1
a. Perna(asan +agian a!as meli,u!i0 hidung0 rongga hidung0 sinus
,aranasal0 dan (aring.
+. Perna(asan +agian +a6ah meli,u!i0 laring0 !rakea0 +ronkus0+ronkiolus dan aleolus ,aru
Aen!ilasi adalah ,roses +erna(as yang !erdiri a!as dua ,roses0
yai!u ins,irasi dan eks,irasi. Ins,irasi adalah ,ergerakan udara dari
a!mos(er ke dalam ,aru0 sedangkan eks,irasi adalah ,ergerakan
udara dari dalam ,aru ke a!mos(er. )gar ,roses en!ilasi da,a!
+erjalan lan*ar di+u!uhkan (ungsi yang +aik ,ada o!o! ,erna(asan
dan elas!isi!as jaringan ,aru. !o!o!o! ,erna(asan di+agi menjadi
14
8/19/2019 Refer at Stab
15/37
dua yai!u K 1
• !o! ins,irasi yang !erdiri a!as0 o!o! in!erkos!alis eks!erna0
dia(ragma0 dan o!o! ,erna(asan aksesoris yai!u
s!ernokleidomas!oideus0 skalenus dan ,ek!oralis minor.
• !o!o!o! eks,irasi adalah rek!us a+dominis dan in!erkos!alis
in!ernus
Inhalasi adalah ,roses masuknya udara dari a!mos(er ke ,aru.
Inhalasi da,a! !erjadi jika !ekanan didalam ,aru le+ih rendah
di+andingkan !ekanan a!mos(er sehingga gas da,a! +ergerak masuk
dari a!mos(er ke ,aru. )gar !ekanan ,aru da,a! le+ih rendah
di+andingkan a!mos(er0 olume ,aru harus dinaikan. Hal ini sesuai
dengan Hukum Boyle yai!u !ekanan akan +er+anding !er+alik
dengan olume ruangan. Hal ini +erar!i jika ,ada sua!u ruangan
!er!u!u,0 olume ruangan !erse+u! dike*ilkan0 !ekanan yang
!erda,a! diruangan !erse+u! menjadi le+ih +esar0 dan +erlaku jugase+aliknya.1
15
8/19/2019 Refer at Stab
16/37
n!uk menaikan !ekanan ,ada ,roses ins,irasi0 akan !erjadi
kon!raksi dia(ragma - yang mengaki+a!kan dia(ragma menda!ar dan
olume ,aru meningka! ser!a kon!raksi in!er*os!al eks!erna yang
akan mengangka! !ulang kos!a sehingga diame!er an!ero,os!erior
dan la!eral ,aru meningka!. Pada ins,irasi ,enuh akan digunakan
o!o!o!o! ,erna(asan aksesorius se,er!i o!o! s!erno*leidomas!oid0
o!o! skalenius0 dan o!o! ,ek!oralis minor. 1
Pada ,roses eks,irasi0 yang !erjadi adalah relaksasi dari o!o!o!o!
ins,irasi dan ,engem,esan ,aru ser!a dinding dada. )ki+a! darirelaksasi dia(ragma dan o!o! in!erkos!alis eks!erna0 diame!er
an!ero,os!erior dan la!eral ,aru menjadi menyem,i!. esuai dengan
Hukum Boyle0 olume ruang yang menyem,i! akan mengaki+a!kan
!ekanan mem+esar sehingga udara da,a! keluar dari ,aru,aru ke
a!mos(er. Pada eks,irasi ,enuh yang +iasa di+u!uhkan ,ada saa!
memainkan ala! musik !iu,0 a!au saa! olahraga0 o!o! a+dominus dan
in!erkos!a in!erna akan +erkon!raksi dan mengaki+a!kan,eningka!an !ekanan di rongga !horaks dan a+dominal.1
II.2 !eori "isika
II.2.1 !ekanan Pa)a Pen*elam
Saat seseorang menyelam, ada beberapa tekanan yang berpengaruh yaitu tekanan
atmosfer dan tekanan hidrostatik. Tekanan atmosfer yaitu tekanan yang ada di atas air.
1@
8/19/2019 Refer at Stab
17/37
Tekanan hidrostatik yaitu tekanan yang dihasilkan oleh air yang berada di atas
penyelam. Barotrauma dapat terjadi baik pada saat penyelam turun ataupun naik. [3]
Divers depth gauges digunakan hanya untuk mengetahui tekanan hidrostatik
!kedalaman air" dan berada pada angka nol pada permukaan laut. Divers depth
gauges tidak mengikutsertakan # atmosfer !# $T$" diatasnya. %adi, gauge pressure
selalu # atmosfer lebih rendah dari tekanan yang sebenarnya !tekanan absolut". [3]
a" Tekanan $tmosfer
Tekanan atmosfer pada permukaan laut adalah # atmosfer atau # bar. #
atmosfer !# $T$" diperkirakan setara dengan #& meter kedalaman laut, 33 kaki
kedalaman air laut, 3' kaki kedalaman air segar, # kg()m*, #',+ bs(in* psi, # bar,
#,3 kilopas)als, +-& mmg. /ntuk setiap penambahan kedalaman sedalam #&
meter, tekanan akan meningkat # $T$.[3]
Tekanan $bsolute Tekanan 0auge 1edalaman 2aut
# $T$ & $T0 ermukaan
* $T$ # $T0 #& meter !33ft"
3 $T$ * $T0 *& meter !-- ft"
' $T$ 3 $T0 3& meter !44 ft"
17
8/19/2019 Refer at Stab
18/37
+ Tekanan )+solu!
Tekanan absolut merupakan tekanan total yang dialami seorang penyelam
ketika berada di kedalaman laut yang merupakan jumlah dari tekanan atmosfer yang
berada di permukaan air ditambah tekanan yang dihasilkan oleh massa air di
kedalaman laut !tekanan hidrostatik". /ntuk mendapatkan tekanan absolut dapat
dengan )ara membagi kedalaman penyelam !dalam meter" dengan #& untuk
mendapatkan tekanan hidrostatiknya, ditambah # $T$ !tekanan atmosfer". [3]
* Tekanan Fauge
Tekanan hidros!a!ik yang di !erima ,enyelam dise+u! se+agai!ekanan gauge. Tekanan gauge ,ada +a!as ,ermukaan lau! adalah '
)T). Tekanan gauge !idak mem,erhi!ungkan !ekanan a!mos(er -1
)T). ehingga un!uk menjadi !ekanan a+solu! !ekanan gauge harus
dijumlahkan 1 )T).3
d" Tekanan arsial
ada )ampuran gas, proporsi tekanan total yang dimiliki oleh masing5masinggas disebut sebagai tekanan parsial !bagian atas tekanan". Tekanan parsial yang
dimiliki oleh masing5masing gas sebanding dengan persentase )ampuran. Setiap gas
memiliki proporsi yang sama dengan tekanan total )ampuran, seperti proporsinya
dalam komposisi )ampuran. 6isalnya, udara pada # $T$ mengandung oksigen *#7,
maka tekanan parsial oksigen adalah &,*# $T$ dan udara pada # $T$ mengandung
nitrogen +87, maka tekanan parsial nitrogen adalah &,+8 $T$.[3]
Tekanan Atmoser dan Tekanan idrostatik !an"onversinya !alam Tekanan Absolut
1#
8/19/2019 Refer at Stab
19/37
II.2.$ Hukum Bo*le
ukum Boyle berbunyi 9:olume suatu gas berbanding terbalik dengan
tekanan yang bekerja pada gas tersebut !jika suhu tetap konstan";. al ini berarti,
untuk jumlah gas tertentu, jika tekanan meningkat, volume proporsionalnya menurun
demikian sebaliknya atau dapat diartikan jika tekanan naik dua kali lipat, berarti
volumenya seperdua, demikian sebaliknya. [3]
Se)ara matematis dapat ditulis < : = #( !dimana < tekanan, dan :< volume".
>leh karena itu, untuk jumlah gas tertentu, volume dikalikan dengan tekanan selalu
memiliki nilai konstan !?: bernilai konstan".[3]
%adi, jika suatu gas memiliki volume a@al :# dan tekanan a@al #, dan
tekanan dan volume tersebut berubah, maka hasil kali volume baru dan tekanan baru
yang dihasilkan bernilai sama dengan keadaan a@al apabila dikalikan. [3]
ada saat menyelam, tekanan di dalam air atau laut meningkat seiring dengan
kedalaman yang ada, konsekuensinya bagi penyelam harus mengurangi volume gas
yang ada karena tubuh memiliki banyak ruang yang terisi volume udara.[3]
II.$ %asala& 'ang !er(a)i Pa)a Saat %en*elam+e)alam
Pada saa! menyelam dan !ekanan semakin !inggi0 ruang ,ada
!u+uh yang !erisi udara se,er!i !elinga dan sinus ,aranasalis akan
mengalami kon!raksi - sesuai dengan Hukum Boyle. Hal ini jika
!idak diiku!i dengan ,enam+ahan udara ,ada yang le+ih +anyak
-,emera!aan0 maka +aro!raumas ,ada jaringan akan !erjadi.
e+agai *on!oh0 >ika !as dengan olume @ li!er udara yang ada di
,ermukaan lau! -1 )T) dan di+a6a ,ada kedalaman 2' me!er -3
)T)0 maka olume akan +erkurang 3 kali li,a! menjadi 2 li!er. 3P1 : A1 L P2 : A2
1 : @ L 3 : A2A2 L 2 li!er
&engan *ara yang sama ,ula ke!ika seorang ,enyelam
mengam+il na,as maksimal di ,ermukaan lau! dan menyelam
sam,ai kedalaman 2' me!er -3 )T)0 maka olume udara di ,aru
,arunya +erkurang dari @ li!er menjadi 2 li!er. 3
1%
8/19/2019 Refer at Stab
20/37
II. %asala& 'ang !er(a)i Pa)a Saat Pen*elamBerenang +e Permukaan
enyelam laki5laki biasanya memiliki kapasitas volume udara paru5paru
sekitar - liter. %ika seorang penyelam mengambil napas penuh pada kedalaman *&meter !3 $T$" dari set s)uba dan kembali ke permukaan tanpa menghembuskan
napas, maka volume gas di paru5parunya akan meningkat dari volume paru5paru total
- liter menjadi kapasitas untuk #8 liter udara.[3]
Paru,aru harus mem,erluas ka,asi!asnya un!uk menam,ung
olume se+anyak 1# li!er dan ini mele6a!i +a!as kemam,uan
eks,ansi dari ,aru,aru. Hal ini da,a! menye+a+kan +aro!rauma
,ada ,aru,aru a!au pulmonary barotrauma o ascent .3
Hal ,en!ing yang harus di*a!a! dari Hukum Boyle adalah
,eru+ahan olume !erjadi ,aling +esar di deka! ,ermukaan lau!
sehingga semakin mendeka!i ,ermukaan lau!0 akan semakin
semakin +esar resiko mengalami +aro!rauma.3
II..1 Hukum 3&arles
Sebagian penyelam pasti menyadari bah@a pompa dan kompresor udara yang
digunakan pada saat menyelam menjadi panas saat digunakan. Saat volume gas
dikompresi, panas dihasilkan. al ini dapat dijelaskan oleh ukum Aharles.
ukum ini menyatakan bah@a jika tekanan tetap konstan, maka volume dari
suatu massa gas akan mempengaruhi temperature absolute !suhu absolute diperoleh
dengan menambahkan *+3 untuk suhu dalam derajat )el)ius". Dengan kata lain, pada
tekanan tetap, jika gas dipanaskan volume bertambah, dan jika gas didinginkan
volumenya berkurang.
2'
8/19/2019 Refer at Stab
21/37
ukum Aharles dan ukum Boyle dapat dikombinasikan dalam ukum 0as
/mum< :(T adalah konstan. al ini berarti untuk jumlah gas tertentu, tekanan
dikalikan volume dibagi oleh suhu, memiliki nilai yang sama, jadi jika salah satu
bervariasi, memiliki efek pada kedua faktor yang lain. %ika gas dikompresi,
volumenya menurun dan semakin panas. %ika gas dipanaskan dan volume di)egah
untuk mengalami penambahan, maka tekanan meningkat.
II..2 Hukum Dalton
Dalam suatu )ampuran gas, tekanan total diberikan oleh )ampuran gas tersebut, yaitu
jumlah dari tekanan yang akan diberikan oleh masing5masing gas jika menempati
volume total gas tersebut. $rtinya, tekanan total adalah jumlah dari tekanan parsial.
Dengan meningkatnya tekanan !sesuai dengan kedalaman air", sehingga tekanan
parsial masing5masing gas meningkat. 6isalnya jika udara mengandung sekitar *#7
oksigen !>*" dan +87 nitrogen !*", kemudian dalam sampel dari udara pada
tekanan tertentu, >* akan berkontribusi *#7 dari tekanan total dan * akan
memberikan kontribusi +87. /ntuk mengetahui tekanan parsial dari suatu gas,
kalikan presentase gas tersebut dengan tekanan absolut. [3]
ukum ini penting untuk mengetahui kemungkinan kera)unan gas pada
tekanan tertentu dan penggunaan >* untuk terapi.[3]
21
8/19/2019 Refer at Stab
22/37
II..$ Hukum Henr*
ukum ini menjelaskan tentang kelarutan gas dalam )airan dan menyatakan
bah@a jumlah gas yang akan larut dalam )airan pada suhu tertentu sebanding dengan
tekanan parsial gas dalam kontak dengan )airan tersebut. ni berarti bah@a jika
tekanan gas dalam )airan meningkat, maka lebih banyak gas akan larut dalam )airan.
[3]
Aontoh dari hukum ini dapat dilihat setiap kali minuman ringan bersoda
botol dibuka. Selama pembuatan minuman ini, karbondioksida dilarutkan dalam
)airan di ba@ah tekanan dan tutup botol untuk mempertahankan tekanan. 1etika botol
dibuka dan tekanan dilepaskan )airan akan melepaskan kelebihan gas yang terlarut
tersebut dalam bentuk gelembung C gelembung. [3]
ada permukaan laut !#$T$" tubuh manusia berisi sekitar #
liter * yang terlarut dalam jaringan. Setiap kali seorang penyelam bernafas
dan terjadi kompresi udara di kedalaman laut, * lebih akan larut dalam tubuh
karena tekanan parsial * dalam udara pernapasan meningkat. Dalam keadaan
tertentu, ketika penyelam kembali ke permukaan, * ini bisa keluar dalam bentuk
gelembung. 0elembung ini menyebabkan )edera jaringan yang merupakan dasar dari
penyakit dekompresi. [3]
II.# Barotrauma Pulmonal
Barotrauma pulmonal adalah kerusakan yang terjadi pada paru diakibatkan
oleh perubahan tekanan ! ukum Boyle" . ada penyelam barotrauma pulmonal dapat
terjadi pada saat penyelam menyelam ke dalam laut atau saat berenang ke permukaan.
Barotrauma yang terjadi saat berenang menuju permukaan biasa terjadi pada s)uba5
22
8/19/2019 Refer at Stab
23/37
diving. Sedangkan barotrauma pada saat menyelam ke ba@ah biasa terjadi pada free
diving ! breath5hold".[3]
II.#.1 Pulmonar* Barotrauma of As4ent
9Burst 2ung; atau kolaps paru merupakan penyebab kematian terbanyak
kedua setelah tenggelam pada penyelam s)uba5diving rekreasional . enyakit ini juga
sering disebut sebagai penyakit dekompresi. aru5paru laki5laki pada umumnya
mengandung - liter udara. %ika penyelam menyelam ke kedalaman *& meter !3$T$"
lalu naik kembali ke permukaan laut dengan tekanan #$T$, volume udara di paru
akan bertambah menjadi #8 liter. aru tidak dapat mengembang hingga sebanyak itu
sehingga untuk menghindari overdistensi, penyelam harus melepaskan #* liter udara
selama naik ke permukaan. %ika hal ini tidak dilakukan, paru akan kolaps seperti
balon karena mengembang melebihi kemampuannya untuk mengembang. Bahkan
pada paru normal, distensi sekitar #&7 sudah )ukup dapat membuat paru ruptur.[3]
Saat mendekati permukaan air, #&7 distensi ini dapat terjadi pada tekanan
8&mmg dan ini setara dengan tekanan yang terdapat antara permukaan air dan
kedalaman # meter. :olume gas berubah lebih besar saat semakin mendekati permukaan air. [3]
%ika terjadi kolaps karena volume didalam paru yang berlebihan, dapat terjadi
' konsekuensi < [3]
• 1erusakan jaringan paru
• mphysema
• neumothora?
• mboli udara
ada penyakit dekompresi, nitrogen yang masuk ke jaringan dan darah
menyebabkan mun)ulmya gelembung pada organ manusia. 0elembung tersebut dapat
berkembang menjadi emboli dan mengobstruksi sirkulasi terutama di kapiler.
>bstruksi gelembung ini menyebabkan kompresi mekanik dan stret)hing dari
pembuluh darah serta syaraf. [3]
0elembung udara yang terdapat didalam darah juga dapat berperan sebagai
benda asing bagi permukaan pembuluh darah sehingga mengaktivasi proses koagulasi
darah dan pengeluaran substansi yang menyebabkan vasokonstriksi dari permukaansel pembuluh darah. al ini dapat memperparah vasokonstriksi. [3]
23
8/19/2019 Refer at Stab
24/37
DA !de)ompression si)kness" dibagi menjadi dua kategori < [E]
#" Tipe
• yeri sedang yang hilang dalam #& menit
• yeri pada sendi < nyeri tumpul seperti sakit gigi, semakin lama
semakin sakit. Biasanya mengenai sendi bahupada penyelam '& meter
dan mengenai sendi lutut pada penyelam yang lebih dalam.
• Fuam, mottling, gatal, pembengkakan kelenjar limfoid
• 9Skin bends;
0atal, terasa panas, mun)ul ruam biasa pada dada dan bahu
*" Tipe
• 6emiliki karakteristik keterlibatan syaraf, paru, dan shok hipovolemik • 0ejala biasa segera mun)ul atau 3- jam setelahnya
• 0ejala syaraf < nyeri tulang belakang, paresis,
paralisis,paresthesia,sakit kepala, perubahan mental
• 0ejala paru < terasa terbakar saat inspirasi dan rasa tidak nyaman pada
substernal, batuk non5produktif, respiratory distress.
• 0ejala sirkulasi < shok hipovolemik
• yeri perut
• mbol udara, pneumothora?, emphysema
II.#.1.1 +erusakan 5aringan ParuDistensi berlebihan pada paru dapat mengakibatkan robeknya jaringan paru
dak kerusakan pada jaringan sekitarnya. erdarahan, memar, dan kerusakan pada
jaringan paru menyebabkan kesulitan bernapas. [3]
0ejala yang dapat mun)ul adalah < [3]
• Sesak napas
• yeri saat bernapas
24
8/19/2019 Refer at Stab
25/37
• Batuk
• Batuk darah
• Shok
• 1ematian yang dapat mun)ul dengan )epat
Tatalaksana yang dapat diberikan adalah pertama kali kita harus mengevaluasi
kemungkinan penyelam menderita penyakit barotrauma yang lain, melakukan
resusitasi seperti biasa, diberikan oksigen lalu segera diba@a ke rumah sakit. [3]
II.#.1.2 Em6sema
Fobeknya alveoli dapat mengakibatkan gas keluar dari alveoli ke jaringan
paru. 0as yang keluar akan berjalan dari mediastinum lalu bermigrasi ke leher,
peri)ardiurm, bahkan hingga rongga abdomen. [3]
%ika penyelam sudah menyelam terlalu dalam dan lama, dan masih terdapat
nitrogen di jaringan tubuhnya, nitrogen akan menjadi semakin berdifusi ke rongga5
rongga di tubuh yang berisi udara dan mengakibatkan rongga5rongga tersebut
semakin mengembang dalam beberapa jam, diikuti dengan gejala yang bertambah
berat.[3]
1eberadaan udara pada jaringan dapat mengakibatkan kerusakan jaringan
seperti kompresi pada pembuluh darah, syaraf, laring, esofagus, dan jantung.[3]
0ejala dapat mun)ul perlahan5lahan seiring dengan migrasi udara perlahan
kejaringan. [3]
• /dara di sekitar jantung < nyeri dada, sesak napas
• /dara di tenggorokan < perubahan suara, sesak napas, kesulitan menelan
• 9Ara)kling sensation; < diba@a kulit didaerah supraklavikula dapat teraba
seperti ada gelembung5gelembung diba@ah kulit
• Terasa penuh pada tenggorokan
Terapi yang diberikan adalah mula5mula lakukan observasi apakah ada
kemungkinan terdapat penyakit barotrauma yang lain. mfisema ringan dapat diterapi
hanya dengan #&&7 oksigen. Terapi ini mengakibatkan terdapat perbedaan gradien
antara rongga yang berisi udara dengan darah yang tidak berisi udara sehingga akan
mengeliminasi udara dari jaringan. %ika tidak diberikan terapi pada emfisema ringan,
kondisi ini akan hilang dan sembuh sendiri dalam beberapa hari.[3]
25
8/19/2019 Refer at Stab
26/37
ada emfisema berat, terutama yang menyebabkan kompresi pada saluran
napas dan pembuluh darah, dapat dilakukan terapi rekompresi ! hiperbarik". Dengan
menghirup oksigen dengan tekanan tinggi didalam ruang hiperbarik, akan
menimbulkan perbedaan gradien yang lebih besar sehingga nitrogen dapat dieliminasi
dengan lebih )epat. [3]
II.#.1.$ Pneumot&oraks%ika terjadi robek pada paru dilokasi yang dekat dengan permukaan dada,
udara dapat masuk ke rongga pleura diantara paru dan dinding dada sehingga
mengakibatikan timbulnya pnemothora?. aru akan kempes seperti balon dan rongga
paru akan terisi oleh kantong yang berisi udara. 1antong yang berisi udara ini tidakdapat keluar dari paru. 4
ada ilustrasi diatas, paru5paru kanan kempes dan kantong udara yang terdapat
diparu kanan dapat mendorog organ5organ mediastinum termasuk jantung ke arah
2@
8/19/2019 Refer at Stab
27/37
kanan dan menyebabkan 9tension pneumothora?;pada sisi kontralateral. Tension
pneumothora? dapat mengganggu kerja jantung dan dapat berakibat fatal.[']
%ika ditemukan darah pada pneumothora? disebut haemo5pneumothora?
0ejala yang dapat mun)ul
8/19/2019 Refer at Stab
28/37
8/19/2019 Refer at Stab
29/37
%ika penyelam berenang ke permukaan laut setelah diving pada kedalaman
yang sangat dalam lalu menunjukan adanya gejala gangguan pada otak, hal ini dapat
saja disebabkan oleh cerebral decompression sickness. Tidak mudah untuk
membedakan antara emboli udara dan cerebral decompression sickness sehingga
kedua penyakit ini disebut sebagai acute decompression illness. Tatalaksana yang
diberikan adalah sama bagi kedua penyakit. [']
Tatalaksana yang dapat diberikan adalah terapi diruang hiperbarik. mboli
udara dapat berakibat fatal karena menyebabkan hipoksia dan menyumbat pembuluh5
pembuluh darah yang penting. Dengan terapi hiperbarik, ukuran gelembung udara
dapat dike)ilkan sehingga dapat melalui pembuluh darah yang lebih ke)il dan tidak
terlalu penting sehingga dapat dieliminasi bersamaan dengan difusi nitrogen .%ika
pasien tidak sadar terlebih dahulu dilakukan bantuan dasar hidup pada umumnya pada
pasien. [']
Haktor resiko yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya penyakit
barotrauma
8/19/2019 Refer at Stab
30/37
Terdapat luka, fibrosis, sar)oidosis, TB, abses paru, pneumonia.
• Terlalu )epat berenang ke permukaan
%ika kita terlalu )epat berenang ke permukaan, perubahan volume juga
akan terjadi lebih besar. Fesiko ini dapat dikurangi dengan berenang ke permukaan dengan ke)epatan 4 meter per menit
• mergen)y as)ents
Berenang ke permukaan diperlukan karena hal5hal emergensi yang terjadi
seperi kekurangan suplai udara.
• Fi@ayat kesehatan dan penyakit barotrauma sebelumnya
• Teknik diving yang tepat
• 1ekurangan atau kehabisan suplai udara saat menyelam
Seluruh penyelam harus memiliki sisa suplai udara E& $T$ saat men)apai
permukaan laut. amun semakin besar usaha penyelam untuk kembali ke
permukaan saat terjadi kekurangan udara, semakin besar kemungkinan
penyelam menjadi tidak sadar, hipoksia, panik, dan terdapat timbunan
karbondioksida.
II.#.2 Pulmonar* Barotrauma of Des4ent
ukum Boyle menyatakan bah@a terdapat hubungan antara volume gas dalam
ruangan tertutup dengan tekanan lingkungan sekitar. enurunan atau peningkatan
pada tekanan lingkungan akan memperbesar atau menekan !se)ara berurutan" suatu
volume dalam ruangan tertutup. Bila gas terdapat dalam struktur yang lentur, maka
struktur tersebut dapat rusak karena ekspansi atau kompresi. Barotrauma dapat timbul
akibat adanya perubahan tekanan yang tiba5tiba di luar struktur tubuh yang terkait .
Barotrauma yang terjadi pada saat penurunan disebut squeeze. [3]
Saat penyelam menyelam kedalam, sesuai dengan ukum Boyle, semakin
besar tekanan volume akan semakin menge)il. :olume paru akan semakin menge)il
seiring dengan meningkatnya kedalaman. ingga pada suatu terkanan tertentu, paru
tidak lagi dapat menge)il . Sebagai kompensasinya, pembuluh darah pada paru yang
akan melebar. elebaran pembuluh darah juga memiliki batas tertentu. Saat sudah
mele@ati batasnya, pembuluh darah akan ruptur dan menyebabkan perdarahan pada
paru. [3]
3'
8/19/2019 Refer at Stab
31/37
II.6 Tatalaksana Pre-Hospital [+]
• $ngkat penderita dari air dan imobilisasi jika di)urigai terdapat
trauma.
In-water compression bukan merupakan pilihan yang aman karena
dapat terjadi masalah terhadap suplai udara, hipotermia, potensi
oksigen intoksikasi, dehidrasi, dan lingkungan didalam air yang tidak
stabil kondisinya.
• emberian oksigen pertolongan pertama
II.7 Terapi Pada Instalasi Gawat Darurat [+]
• Stabilisasi air@ay5breathing5)ir)ulation
• $dministrasi #&&7 oksigen, : saline atau F2 untuk mempertahankan
tekanan darah dan nadi
• emberian oksigen sebelum men)apai instalasi kesehatan terbukti
dapat memperbaiki gejala pada #'7 pasien dan E#7 pasien
mengalami perbaikan.
• ntubasi
ada saluran pernapasan yang tidak stabil, hipoksia persisten @alaupun
sudah diberikan oksigen #&&7
Tube thoracostomy untuk evaluasi pneumothora? atau hemothora?
ntubasi nasotra)heal atau orotra)heal jika diperlukan
31
8/19/2019 Refer at Stab
32/37
• Fesusitasi )ardiopulmonary dan $A2S serta needle decompression jika
di)urigai terdapat tension pneumothora?.
Needle decompression dilakukan pada penderita dengan suspek
tension pneumothora?. %arum ukutan #' C #- di tusukan ke AS * padagaris mid)lavi)ula.
%angan posisikan pasien dalam posisi Trendelenburg .
osisi ini dahulunya diper)aya dapat men)egah terjadinya emboli
udara namun posisi ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial dan meningkatkan resiko kerusakan sa@ar otak sehingga
penggunaannya saat ini dilarang.
• $spirin
$spirin diberikan sebagai antiplatelet pada pasien tanpa kejadian
perdarahan. al ini disebabkan nitrogen dapat bereaksi dengan platelet
dan menyebabkan adhesi dan aktivasi yang berakibat terjadinya
obstruksi mikrovena yang berujung pada iskemia pada penyakit
dekompresi. amun pemberian aspirin dapat memperparah kejadian
penyakit dekompresi.
• Segera ba@a pasien ke unit ga@at darurat atau fasilitas hiperbarik
terdekat dan jangan lepaskan peralatan menyelam dari penderita.
32
8/19/2019 Refer at Stab
33/37
eralatan menyelam tersebut dapat menjadi petunjuk penyebab dari
masalah yang terjadi ! eg. kerusakan regulator udara, kontaminasi
karbon monoksida pada udara yang dikompresi"
• DA Tipe
o >ksigen aliran tinggi via nonrebreather mask
o : )airan isotonik ! aAl, F2" untuk menjaga urine output #5*
m2(kg(h
o $spirin 3*E5-E& mg sebagai antiplatelet dan analgesik
o emeriksaan radiologi untuk evaluasi adanya fraktur dan dislokasi
• DA Tipe
o 2akukan tatalaksana yang sama untuk DA Tipe
o Segera transport pasien ke fasilitas hiperbarik terdekat.
o
33
8/19/2019 Refer at Stab
34/37
II.8 !era-i Hi-erarik
Terapi oksigen hiperbarik !B>T = yperbari) >?ygen Therapy" merupakan
suatu bentuk terapi dengan )ara memberikan #&&7 oksigen kepada pasien dalam
suatu hyperbari) )hamber( ruangan hiperbarik yaitu suatu ruangan yang memiliki
tekanan lebih dari udara atmosfir normal !# atm atau +-& mmg". Dalam kondisi
normal, oksigen diba@a oleh sel darah merah ke seluruh tubuh. Tekanan udara yang
tinggi, akan menyebabkan jumlah oksigen yang diba@a oleh sel darah merah
meningkat hingga '&&7. Berbeda dengan oksigen biasa yang diangkut darah, oksigen
bertekanan udara tinggi mudah larut ke seluruh jaringan tubuh yang ada )airan, dari
darah, sistem getah bening, saraf, hingga tulang. Semakin banyak oksigen terserap,
akan semakin baik bagi kemandirian tubuh dalam memperbaiki jaringan yang rusak.
[-]
Dua efek penting yang mendasari pemanfaatan B>T adalah< [+]
#. fek mekanik yang disebabkan oleh peningkatan tekanan lingkungan sehingga
menurunkan volume gelembung gas atau udara seperti pada terapi penderita
dekompresi akibat ke)elakaan kerja penyelamanI
*. fek peningkatan tekanan parsial oksigen dalam darah dan jaringan akan
memberikan efek terapeutik seperti bakteriostatik pada infeksi kuman anaerob,
detoksifikasi pada kera)unan karbon monoksida, reoksigenasi pada kasus iskemia
akut, )rush injury, )ompartment syndrome, maupun kasus iskemia kronis, luka
yang tidak sembuh, nekrosis radiasi, skin graft preparation, dan luka bakar.
Bahkan saat ini pemanfaatan B>T semakin meluas, dan telah digunakan sebagai
terapi kebugaran tubuh serta ke)antikan.
roses B>T tergolong sederhana. Dia@ali dengan konsultasi oleh dokter dan
pemeriksaan fisik untuk menentukan ada tidaknya kontraindikasi absolut seperti
pneumotoraks, maupun kontraindikasi relatif seperti asma, klaustrofobia !takut
ruangan sempit", penyakit paru obstruktif kronik, disfungsi tuba eusta)hius, demam
tinggi, kehamilan, dan infeksi saluran napas atas. [+]
Setelah dipastikan pasien tidak memiliki kontraindikasi B>T, pasien akan
diba@a masuk dalam suatu ruangan hiperbarik. $da * jenis ruangan yaitu ruangan
multipel yang dapat digunakan bersamaan dengan pasien lainnya, dan ruangan single
34
8/19/2019 Refer at Stab
35/37
yang hanya dapat digunakan oleh # pasien saja. Tidak perlu penggunaan masker
maupun sarung tangan dalam ruangan, ke)uali pada kasus kera)unan
karbonmonoksida. Di dalam ruangan pasien dapat melakukan aktivitas seperti
memba)a dan mendengarkan musik. Dosis dan lamanya B>T disesuaikan dengan
kondisi jaringan dan indikasi dilakukannya B>T. Sebagai )ontoh, B>T untuk
pera@atan luka dilakukan sebanyak #& sesi pera@atan, setiap sesi memakan @aktu 4&
hingga #*& menit. [+]
rosedur pemberian B>T yang dilakukan pada tekanan * C 3 $T$
!$tmosphere $bsolute" dengan pemberian >* intermitten akan men)egah kera)unan
>* dan memberikan efek samping seminimal mungkin. fek samping yang
ditimbulkan biasanya berupa mual, kedutan pada otot @ajah dan perifer, maupun
kejang. [+]
1ontraindikasi mutlak pemberian terapi hiperbarik< [8]
o neumothora? yang belum ditangani sama sekali
1ontraindikasi relatif pemberian terapi hiperbarik < [#&]
o Sinusitis kronis dan infeksi saluran pernapasan atas
o enyakit kejang
o mfisema dengan intoksikasi A>*
Tekanan oksigen yang tinggi dapat menyebabkan refleks ventilasi spontan.
A>* akan meningkat dan dapat meningkatka resiko kejang. Terapi dengan
tekanan #.*E $T$ pada pasien dengan emfisema berat dapat diberikan
didalam ruang hiperbarik
o Demam tinggi yang tidak terkontrol
o Fi@ayat operasi thoraks
Dapat memiliki kantong udara yang menjadi tempat terjebaknya udara, yang
akan mengembang pada saat dekompresi
o ulmonary $symptomati) Blebs
o Aongenital Speno)ytosis
iperbarik dapat meningkatkan fragilitas sel darah merah dan diikuti dengan
hemoptysis berat.
o enyakit paru obstruktif
$sma, emfisema, obstruktif bronkial
35
8/19/2019 Refer at Stab
36/37
3@
8/19/2019 Refer at Stab
37/37
Daftar Pustaka#. Tortora, 0erard %., and Sandra Feynolds. 0rabo@ski. JFespiratory System.J
Principles of Anatomy and Physiology. #*th ed. e@ Kork< Liley, *&&3. .
pag. rint.
*. Daniel H. oltkamper A. S)uba Diving< Barotrauma and De)ompression
Si)kness [nternet]. e6edi)ineealth. *E [)ited *# September *E].
$vailable from<
http$FK B$F>TF$/6$ 5 Ayprus Hederation of /nder
Later $)tivities [nternet]. *E [)ited *# September *E]. $vailable from<
http?ygen Therapy R De)ompression
Si)kness 5 D$ ealth Q Diving [nternet]. *E [)ited *# September *E].
$vailable from<
http