Post on 12-May-2018
1
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ONLINE
PENGGUNAAN DAYA LISTRIK
DAN PEMUTUSAN LISTRIK JARAK JAUH
Taufiqur Rachman*
*)Student of Electronical Engineering Program
Dept. of Electrical Engineering, Sepuluh Nopember Institute of Technology
Kampus ITS, Sukolilo Surabaya 60111, INDONESIA
E-mail: sephiroth@elect-eng.its.ac.id
Abstrak: Pembacaan alat ukur pemakaian daya
listrik pada saat ini dilakukan dengan pencatatan
secara manual oleh petugas dengan cara
mendatangi setiap lokasi alat ukur secara periodik.
Kendala dari metode ini diantaranya petugas tidak
dapat menjangkau alat ukur bila pemilik tidak ada
di rumah, dan kesalahan membaca nilai yang
tertera pada alat ukur oleh petugas. Selain itu
dengan berkembangnya teknologi internet,
pelanggan menginginkan untuk mengetahui
pemakaian daya listriknya sewaktu-waktu secara
mudah. Pada tugas akhir ini dibahas perancangan
dan pembuatan sistem informasi online pemakaian
daya listrik. Untuk mendapatkan nilai tegangan
digunakan sensor berupa rangkaian pembagi
tegangan dan nilai arus didapatkan dengan sensor
berupa R-shunt. Output dari sensor tegangan dan
sensor arus akan menjadi input untuk rangkaian
ADE7757. Input tersebut akan diolah oleh IC
ADE7757 untuk mendapatkan nilai daya yang
diukur. Rangkaian ADE7757 diatur agar
memberikan output frekuensi tinggi, dimana output
frekuensi tersebut merupakan data dari daya yang
diukur. Mikrokontroler akan menghitung frekuensi
tersebut dan menyimpan informasi berupa data
pada EEPROM. Data tersebut akan dikirimkan ke
server via SMS pada waktu-waktu tertentu. Data
yang masuk ke server akan diolah agar dapat
diakses secara online. Server dapat memutuskan
aliran listrik pelanggan melalui SMS bila terjadi
keterlambatan pembayaran ataupun terjadi
pelanggaran. Dari hasil pengujian pengukuran
daya listrik didapatkan error pengukuran rata-rata
sebesar 4,95%. Hal ini dikarenakan keterbatasan
alat ukur untuk kalibrasi daya beban, sehingga
kalibrasi untuk beban berdaya kecil kurang bagus.
Keywords: KWh meter, ADE7757, SMS
I. PENDAHULUAN
Pembacaan alat ukur energi listrik pada saat ini
dilakukan secara manual oleh petugas dengan
mendatangi setiap lokasi alat ukur secara periodik
dan mencatat hasil alat ukur secara manual. Hasil
pencatatan tersebut kemudian ditambahkan ke nilai
pembacaan sebelumnya dimana daya yang
digunakan selama satu siklus periode (biasanya satu
bulan) akan dihitung. Perhitungan ini dilakukan
secara manual atau komputerisasi. Pada beberapa
kasus misalnya konsumen tidak menggunakan daya
listrik dengan jumlah yang sama pada bulan ini
seperti bulan sebelumnya dengan alasan semisal,
berlibur ke suatu tempat atau dirawat di rumah sakit
selama bulan tersebut, dan konsumen menerima
tagihan dengan jumlah yang lebih besar
berdasarkan catatan pemakaian listriknya dapat
mengakibatkan kesulitan finansial bagi pelanggan
tersebut. Metode tagihan ini juga tidak sesuai untuk
PLN karena memberikan laporan yang tidak akurat
untuk keseluruhan pemakaian daya listrik di daerah
konsumen dan pada akhirnya mengakibatkan
kesalahan pada rencana ke depan perusahaan
tersebut. Kendala lain yang dihadapi oleh petugas
adalah tidak dapat menjangkau lokasi alat ukur,
pemilik rumah tidak ada di waktu kunjungan
petugas atau kesalahan pencatatan yang dilakukan
saat mencatat nilai pada alat ukur.
Pada tugas akhir ini dibuat sebuah sistem
informasi pemakaian daya listrik pelanggan
berbasis mikrokontroller dengan menggunakan
Short Message Service (SMS) sebagai penyalur
informasi dari user ke server dan sebaliknya. Pada
sistem ini, pengolahan pemakaian daya yang
dilakukan dengan mikrokontroller akan
menghasilkan ketelitian karena data diolah secara
digital. Mikrokontroller juga digunakan untuk
mendukung proses penyampaian informasi via
SMS. SMS umumnya disukai karena empat alasan
yaitu kepastian bahwa pesan pasti dikirimkan,
kepastian bahwa pesan telah dikirimkan, kecepatan
dan harga per kiriman yang konstan dan murah [1].
Penggunaan mikrokontroller dan fasilitas SMS
akan menghasilkan sebuah sistem pengukuran yang
efektif dan efisien, dari segi penghematan tenaga
dan akses informasi yang cepat.
Pada tugas akhir ini dilakukan perhitungan
daya satu phasa secara digital. Tegangan langsung
diambil dari jala-jala dan arus dihitung sesuai
dengan besarnya arus yang melewati beban. Dari
kedua besaran tersebut, maka perhitungan daya
dapat dilakukan. Kemudian didapatkan hasil
pemakaian daya oleh pelanggan. Daya yang dipakai
tiap jam akan dihitung menjadi energi dalam satuan
KWH (Kilo Watt Hours). Daya yang telah disimpan
dalam memori EEPROM (Electrical Erasable and
Programmable Read Only Memory) akan
dikirimkan ke server utama melalui SMS. Data
kemudian masuk ke database server yang kemudian
diolah agar bisa diakses secara online. Apabila
terjadi keterlambatan pembayaran tagihan listrik,
2
maka dengan mudah server dapat mengirimkan
perintah ke alat ukur untuk memutuskan aliran
listrik melalui SMS.
II. MODEL SISTEM
220
VAC
R Shunt
Voltage
Divider
Rangkaian
ADE7757
Micro-
Controller
ATMega32
MCB SSR
LCD
EEPROM
RTC
Modul
Interface
HP
Sistem Minimum
Mikrokontroler
Gambar 1. Diagram blok sistem
Perancangan perangkat keras yang
dilakukan pada Tugas Akhir ini meliputi
perancangan alat untuk pengukuran daya
listrik yang terdiri dari bagian sensor tegangan,
sensor arus, Mini Circuit Breker (MCB), Solid
State Relay (SSR), rangkaian pengukur energi
ADE7757, dan sistem minimum mikrokontroler
yang dilengkapi dengan modul interface
handphone, tampilan LCD, keypad dan Real
Time Clock (RTC). Secara garis besar
gambaran perangkat keras dapat dilihat pada blok
diagram Gambar 1.
Blok diagram tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut. Alat ukur daya listrik (KWh
meter) digital yang terdapat pada pelanggan
merupakan alat ukur daya satu fasa dengan
pengukuran daya maksimum 1100 Watt (5
Ampere) seperti yang telah dicantumkan pada
batasan masalah Bab I. MCB digunakan sebagai
pelindung jika terjadi arus berlebih. Sedangkan
SSR berfungsi untuk memutus atau menyambung
aliran listrik dengan perintah dari server.
Tegangan dari jala-jala akan melalui sensor
tegangan dan sensor arus untuk mendapatkan
nilai tegangan yang memenuhi input rangkaian
ADE7757. Rangkaian ADE7757 akan mengolah
input dari sensor tegangan dan sensor arus sehingga
didapatkan output berupa frekuensi.
Output rangkaian ADE7757 akan dihitung oleh
mikrokontroler, dimana nilai counter yang dibaca
merupakan nilai energi yang digunakan.
Mikrokontroler akan mengolah informasi tersebut
dan menampilkan informasi pada display
LCD, kemudian data akan dikirimkan ke
server dengan SMS melalui HP (handphone).
Proses pengiriman dari client ke server melalui
HP tersebut diolah oleh sistem mikrokontroller.
III. DESAIN HARDWARE
Desain hardware sistem terbagi menjadi 2
bagian yaitu desain rangkaian ADE7757 dan sistem
minimum mikrokontroler. Rangkaian ADE7757
terdiri dari sensor arus, sensor tegangan, dan IC
ADE7757. Sedangkan sistem minimum
mikrokontroler menggunakan ATMega32 yang
dilengkapi dengan LCD, EEPROM, dan RTC, serta
terdapat juga modul interface HP.
A. Rangkaian ADE7757
Rangkaian ADE7757 merupakan pengukur
energi listrik dengan akurasi tinggi yang bekerja
pada tegangan AC. Input untuk pin kanal tegangan
didapatkan dari sensor tegangan, dan input untuk
kanal arus didapatkan dari sensor arus.
Sensor tegangan yang digunakan pada alat ini
berupa rangkaian pembagi tegangan. Output dari
rangkaian pembagi tegangan ini akan menjadi input
untuk pin kanal tegangan (V2P) pada rangkaian
ADE7757. Gambar 2 menunjukkan rangkaian
pembagi tegangan yang digunakan pada alat ini.
Dengan ketentuan R1 lebih besar dari R2, dan
dipilih R1 = 1,4 MΩ dan R1 = 510 Ω, didapatkan
nilai V2P sebesar 81,6 mV. Nilai tersebut masih
dibawah tegangan input maksimuum yang besarnya
116,7 mV.
Gambar 2. Rangkaian Pembagi Tegangan
Sedangkan sensor arus meggunakan R-shunt
yang dipilih sekecil mungkin hingga orde μΩ.
Output dari sensor arus ini menjadi input pin kanal
arus (V1) rangkaian ADE7757. Gambar 3
menunjukkan rangkaian r-shunt yang digunakan
pada alat ini.
Gambar 3. Rangkaian sensor arus dengan r-shunt
Rangkaian ADE7757 diatur agar
mengeluarkan output frekuensi tinggi 2867 Hz.
Output frekuensi tinggi ini didapatkan dengan
mengatur pin IC ADE7757 yaitu pin SCF = 0, dan
pin S0 dan S1 = 1. Gambar Rangkaian ADE7757
seperti pada Gambar 4.
Output ADE7757 berupa sinyal digital
yang berubah-ubah (bila beban atau pembacaan
arus sesaat dan tegangan sesaat berubah). Untuk
mengetahui adanya output frekuensi dari pin CF,
digunakan LED sebagai penanda. Output dari pin
CF dihubungkan ke optocoupler tipe 4N25. Fungsi
dari optocoupler ini adalah memisahkan sinyal AC
dari rangkaian ADE7757 dengan sinyal DC yang
akan masuk ke mikrokontroler agar rangkaian
sistem minimum mikrokontroler yang bekerja pada
tegangan DC tidak mengalami kerusakan. Gambar
rangkaian optocouper 4N25 dapat dilihat pada
3
gambar 5. Pada rangkaian tersebut ,
dan diambil dari supply untuk
mikrokontroler. Sinyal output dari optocupler akan
terbalik dari sinyal inputnya, namun tegangan yang
dihasilkan masih berada pada batas aman
mikrokontroler yaitu 0 – 5V. Optocoupler berfungsi
sebagai pemisah antara sinyal AC dan sinyal DC,
karena ground pada rangkaian sensor berupa
tegangan AC yang dapat membahayakan sistem
mikrokontroler.
Gambar 4. Rangkaian ADE7757
Gambar 5. Rangkaian optocoupler 4N25
B. Sistem Minimum Mikrokontroler
Rangkaian sistem minimum mikrokontroler
terdiri dari mikrokontroler AVR Atmel
ATMega 32 dengan menggunakan crystal
11,0592 MHz agar mendapatkan nilai baud rate
19200 error 0%. Sistem minimum mikrokontroler
ini juga dilengkapi dengan tampilan LCD 4 x 20,
EEPROM, dan RTC. Mikrokontroler AVR Atmel
ATMega 32 merupakan otak penggerak dari
keseluruhan sistem. Gambar rangkaian
mikrokontroler AVR ATMega 32 seperti pada
Gambar 6. Fungsi mikrokontroler ini adalah
sebagai pengolah data digital, menampilkan data
pada LCD, dan juga mengontrol pengiriman dan
penerimaan pesan (SMS) melalui HP
Port D.2 (pin INT0) dihubungkan dengan
pin output rangkaian ADE7757 yang berupa
frekuensi. Mikrokontroler akan menghitung
frekuensi yang masuk pada pin tersebut, dan
menyimpan data yang diperoleh ke EEPROM.
LCD 4 x20 , yakni 4 b ar i s dan 2 0 ko lo m,
d ihub ungkan dengan Por t B mikrokontroler
ditunjukkan pada Gambar 7. LCD berfungsi
untuk menampilkan besarnya energi yang
digunakan oleh beban dan juga tanggal serta
waktu. EEPROM yang digunakan adalah tipe
AT24C1024. Rangkaian EEPROM ditunjukkan
oleh Gambar 8. Fungsi dari EEPROM ini adalah
menyimpan data penggunaan energi oleh
pelanggan. RTC dihubungkan dengan port D. RTC
yang digunakan adalah tipe DS 1302 ditunjukkan
Gambar 9. RTC dapat menampilkan waktu yang
terdiri dari detik, menit, jam, hari, bulan,
dan tahun. Port C.2 digunakan untuk mengontrol
SSR. Bila port C.2 bernilai high, maka SSR akan
aktif. Dan sebaliknya, bila port C.2 bernilai low,
maka SSR menjadi tidak aktif dan ini berarti
memutus aliran listrik.
C. Modul Interface HP RS 232 digunakan sebagai interface antara
mikrokontroller dan handphone. Rangkaian
Interface HP dengan menggunakan Max232
ditunjukkan oleh Gambar 10. Handphone yang
digunakan untuk proses pengiriman pesan adalah
jenis Siemens S35. Pada Gambar 11, tidak semua
pin out konektor HP S35 terhubung ke
mikrokontroller, tetapi hanya pin nomor 1(ground),
5(Tx/data out) dan 6 (Rx/data in).
Gambar 6. Rangkaian Mikrokontroler AVR
ATMega 32
Gambar 7. Rangkaian LCD 4x20.
4
Gambar 8. Rangkaian EEPROM.
Gambar 9. Rangkaian RTC(Real Time Clock).
Gambar 10. Interface antara mikrokontroler
menggunakan Max232.
Gambar 11. Konektor HP C35, M35i, S35
IV. DESAIN SOFTWARE SISTEM
Flowchart perhitungan energi dapat dilihat
pada Gambar 12. Mikrokontroler menghitung
jumlah pulsa dari output rangkaian ADE7757
dalam integrasi waktu yang diberikan, yang telah
ditentukan oleh pewaktu internal mikrokontroler.
Daya rata-rata proporsional terhadap frekuensi rata-
rata diberikan oleh
Energi yang digunakan selama periode yang
diberikan ditunjukkan oleh
Untuk operasi normal pada sistem ini,
integrasi waktu yang digunakan sekitar lima detik
untuk keperluan update tampilan pada LCD.
Dengan waktu integrasi yang lebih singkat pada
mikrokontroler, jumlah energi pada setiap update
mungkin masih mempunyai sejumlah kecil ripple,
bahkan saat kondisi beban stabil. Nilai daya yang
telah dihitung akan disimpan dalam EEPROM.
Nilai ini akan diakumulasikan selama 1 bulan. Nilai
perhitungan energi akan ditampilkan pada LCD.
Dan nilai tersebut akan dikirimkan ke server via
SMS.
START
Hitung
Frekuensi
t = 1s?
Hitung nilai
Daya
Simpan
nilai KWH
Cek Nilai KWH
sudah 1 bulan?
Simpan
Nilai KWH 1
Bulan
STOP
Y
N
Y
N
Gambar 12. Flowchart Perhitungan Energi
Perancangan software untuk pengiriman dan
penerimaan SMS ditunjukkan pada Gambar 13.
Perintah yang digunakan oleh
mikrokontroler untuk berkomunikasi dengan
HP menggunakan perintah AT-Command.
Untuk komunikasi antara HP dan
mikrokontroler mode serial yang digunakan
adalah mode 1, dimana pada mode ini baud rate
bias diatur. Baud rate yang digunakan untuk
komunikasi serial ini adalah 19200 bps.
Flowchart untuk software server seperti
pada Gambar 14. Dan tampilan software server
seperti Gambar 15. Data SMS yang ada dalam
database inbox, akan diakses dengan Delphi,
kemudian data tersebut diolah untuk mengetahui
pemakaian energi dari clientn. Data pemakaian
energi dari client diproses untuk mendapatkan nilai
besarnya pemakaian harian dan total pemakaian
dalam 1 bulan. Kemudian data tersebut akan
dimasukkan ke database untuk ditampilkan dalam
web dengan menggunakan bahasa PHP.
5
START
Ambil Nilai RTC
Ambil Data PDU
Konversi Data ke PDU
While (1)
STOP
N
Y
New SMS?Cek nomer HP
server?
Ready GSM
Set No Echo
Cek Format SMS
Send SMS
Eksekusi Perintah
Delete SMS
Y
YN
N
Gambar 13. Flowchart Pengiriman dan
Penerimaan SMS
START
INISIALISASI KOMPONEN DELPHI
CONNECT DATABASE MYSQL
MENGAMBIL DATA SMS
MENGOLAH DATA SMS
BALAS?
MEMASUKKAN HASIL PROSES
KE DATABASE BARU
MENGOLAH DATA MENJADI WEB BASED
STOP
N
Y
Data Baru?Y
N
Gambar 14. Flowchart software server
Gambar 15. Tampilan software server
V. PENGUJIAN DAN ANALISA
Pengukuran daya beban dilakukan dengan
menggunakan alat ukur Fluke 43B Power . Hal
ini bertujuan untuk mengetahui nilai daya beban
sesungguhnya sekaligus sebagai referensi kalibrasi.
Hasil pengukuran daya terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Daya Beban
Beban Daya (W) PF
1 Lampu 80 1
2 Lampu 170 1
3 Lampu 260 1
4 Lampu 350 1
5 Lampu 440 1
6 Lampu 520 1
7 Lampu 610 1
8 Lampu 700 1
1 TL 50 0,61
2 TL 90 0,71
3 TL 130 1,05
4 TL 160 1,39
Vacuum
cleaner
780 780
Setrika 350 350
Pengukuran daya dengan mikrokontroler telah
dilakukan dengan menghubungkan output dari
rangkaian ADE7757 dengan mikrokontroler. Data
counter frekuensi diambil setiap 5 detik untuk
mendapatkan nilai counter yang stabil. Hasil
pengujian counter yang telah dilakukan untuk
beberapa beban yang berbeda terlihat pada Tabel 2.
Nilai pengujian counter dibandingkan terhadap
daya terukur, dihasilkan grafik dan fungsi linier
seperti pada Gambar 16.
Tabel 2. Hasil counter frekuensi daya
Beban Counter
1 Lampu 363
2 Lampu 729
3 Lampu 1082
4 Lampu 1440
5 Lampu 1799
6 Lampu 2161
7 Lampu 2508
8 Lampu 2865
1 TL 170
2 TL 333
3 TL 453
4 TL 573
Vacuum
cleaner
3106
Setrika 1412
Gambar 16. Grafik dan fungsi linier perbandingan
Daya terhadap Counter
6
Fungsi dimana adalah daya terukur dan adalah nilai counter,
dibandingkan dengan nilai daya yang terukur
dengan alat ukur Fluke 43B, didapatkan hasil
seperti pada Tabel 3. Dari perbandingan tersebut
diketahui bahwa error dari sistem ini sebesar
4,95%. Nilai error ini diakibatkan oleh
keterbatasan Fluke 43B dalam mengukur daya kecil
sehingga kalibrasi yang dilakukan kurang tepat
untuk daya-daya kecil.
Pengujian komunikasi HP dilakukan
dengan menguji koneksi komunikasi RS 232.
Pengujian telah dilakukan dengan menggunakan
Terminal dari CodeVision AVR versi 1.25.9, baud
rate 19200 bps. Hasil pengujian ditunjukkan oleh
Tabel 3
Tabel 3. Hasil pengujian komunikasi serial
Input dari
keyboard
Output dari Terminal CV
AVR
a A
b B
c C
dst dst
Dari hasil pengujian terlihat bahwa data
karakter yang tampil pada Terminal CV AVR
adalah sama dengan huruf yang diinputkan. Dengan
demikian konverter RS232 telah dapat mengirim
data atau menerima data dengan baik pada
kecepatan data 19200 bps, dan pada pengujian tidak
terdapat karakter yang error.
Pengujian pengiriman SMS dilakukan
dengan mengirimkan data pemakaian server. Tipe
HP yang digunakan adalah Siemens C45, dan
nomer HP pengirim adalah +628563459097. Isi
SMS ini terdiri dari ID pelanggan, waktu dan
tanggal pengambilan data, awal pemakaian, akhir
pemakaian, dan jumlah pemakaian. Hasil
penerimaan SMS oleh server dari client
ditunjukkan oleh Gambar 17 dan grafik pada
gambar 18.. Dari Gambar terebut dapat diketahui
bahwa pengiriman data dari client ke server
berhasil.
Gambar 17. Data diterima server
Pengujian pengiriman perintah dari server
ke client dilakukan dengan pengiriman SMS
dengan isi pesan ON untuk menyambung aliran
listrik dan OFF untuk memutus aliran listrik. Dari
hasil pengujian diketahui bahwa pengiriman
perintah dari server dapat dijalankan dengan baik
oleh client dengan padamnya lampu saat perintah
OFF dan nyala lampu saat perintah ON.
Gambar 18. Grafik pemakaian Daya
VI. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan,
didapatkan kesimpulan sebagai berikut
1. Nilai tegangan yang diperoleh dari sensor
tegangan dengan menggunakan rangkaian
pembagi tegangan dan sensor arus dengan
R-shunt masih berada dalam batas aman
rangkaian ADE7757,
2. Dari pengujian yang telah dilakukan,
rangkaian ADE7757 mampu digunakan
untuk beban dengan daya hingga 1100
watt,
3. Hasil pengujian pembacaan daya dengan
menggunakan mikrokontroler didapatkan
error sebesar 4,95%,
4. Pengujian pengiriman data dari client ke
server melalui SMS dapat berjalan dengan
baik,
5. Pengujian untuk memutuskan dan
menyambung aliran listrik dengan perintah
dari server ke client melalui SMS
menunjukkan keberhasilan, sehingga
sistem ini layak untuk digunakan.
DAFTAR REFERENSI
[1] Khang, Bustam, “Trik Pemrograman
Aplikasi Berbasis SMS”, Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2002.
[2] Sapie, Soedjana dan Nishino, Osamu,
“Pengukuran dan Alat- Alat Ukur Llistrik”,
Pradaya Pramita, Jakarta, 2005.
[3] …, “AC Power”, <URL:
http://en.wikipedia.org/wiki/ AC_power >,
11 November 2009.
[4] …, “ADE7757”,
<URL:http://datasheetcatalog.com/ >, 3 Juli
2009.
[5] …, “ATMega32”,
<URL:http://www.atmel.com/ >, 16 Juli
2007.
[6] …, “HSR-2D”,
<URL:http://datasheetcatalog.com/ >, 3 Juli
2009.
7
[7] …, “DS1302”,
<URL:http://datasheetcatalog.com/ >, 15
April 2009.
[8] …, “AT24C128”,
<URL:http://datasheetcatalog.com/ >, 15
April 2009.
[9] Kurniawan, E, “Lingkungan Pengembangan
Aplikasi Internet”, Materi Perkuliahan
Pertemuan 1, pp.1-29, 2009.
[10] …, “Low-Pass Filter”, <URL:
http://en.wikipedia.org/wiki/ Low-pass_filter
>, 11 November 2009.
[11] …, “High-Pass Filter”, <URL:
http://en.wikipedia.org/wiki/ High-
pass_filter >, 11 November 2009.
[12] …, “Opto-isolator”, <URL:
http://en.wikipedia.org/wiki/ Optocoupler >,
11 November 2009.
[13] …, “Kelvin Bridge”, <URL:
http://en.wikipedia.org/wiki/ Kelvin_bridge
>, 11 November 2009.
[14] …, “DB9 RS232 pinout”, <URL:
http://pinouts.ws/db9-rs232-pinout.html >,
11 November 2009.
[15] …, “Siemens C45 cell phones cable
connector pinout”, <URL:
http://pinouts.ru/CellularPhones-P-
W/siemens_c25_s25_ pinout.shtml >, 11
November 2009.
[16] Zakaria, Teddy M dan Widiadhi, Josef,
“Aplikasi SMS untuk Berbagai Keperluan”,
Informatika Bandung, Bandung, 2006.
[17] Istianto, J dan Effendy, Yeyen,
“Perancangan dan Implementasi Prototipe
Sistem Kendali Jarak Jauh Berbasis AT
89C52 dan Layanan SMS GSM“, Jurnal
Ilmu dasar, Vol.5, No. 2, pp.76-86, 2004.
[18] …, “AN679”, <URL:http://analog.com/ >,
15 April 2009.
[19] …, “4N25”,
<URL:http://datasheetcatalog.com/ >, 14
Januari 2009.
[20] …, “AVR232 : Interfacing GSM modems”,
<URL:http://atmel.com/ >, 15 April 2009.
[21] Skerlos, Steven, ”Aware@home: Low Cost
Energy Monitoring”, University of
Michigan, Michigan, 2005.
[22] Sunil, Kumar, “Low-Cost Energy Meter
Using ADE7757”,
<URL:http://www.efymag.com/>, 15 April
2010.
[23] …, “AVR465: Single-Phase Power/Energy
Meter with Tamper Detection”,
<URL:http://atmel.com/ >, 1 April 2010.
[24] Al-khateeb, Tarik dan Blundell, Martin. “An
electronic meter for measuring the saving in
electrical power”, <URL:http://
sciencedirect.com>, 2 Maret 2010.
[25] Sarkar, Arghya dan Sengputa, S, “Design
and implementation of a low cost fault
tolerant three phase energy meter”,
<<URL:http:// sciencedirect.com>, 2 Maret
2010.
TENTANG PENULIS
Taufiqur Rachman dilahir-kan di
kota pahlawan, Surabaya pada
tanggal 31 Januari 1986 yang
merupakan putra pertama dari 2
bersaudara dari pasangan
Khusnur Rachman dan Anisyah.
Menyelesaikan pendidikan dasar
di SD Muhammadiyah 1 Gresik
pada tahun 1999. Menyelesaikan
pendidikan menengah di SLTPN 1 Gresik. pada
tahun 2002 dan SMUN 2 Surabaya pada tahun
2005. Pada tahun 2005 itu juga langsung
melanjutkan pendidikan dengan kuliah di jurusan
Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya dengan mengambil bidang studi
Elektronika. Selama kuliah aktif dalam organisasi
Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro
(Himatektro), BEM FTI ITS dan sebagai Asisten
Laboratorium Elektronika.