Pengolahan Limbah Industri 04 Feb 2012 Unair

Post on 21-Dec-2015

219 views 2 download

description

Farmasi Industri

Transcript of Pengolahan Limbah Industri 04 Feb 2012 Unair

1

Pengolahan Limbah Industri Farmasi

Pengolahan Limbah Industri Farmasi

Novian ZeinNovian Zein

2

Guna Memenangkan KompetisiGuna Memenangkan Kompetisi

• Dalam Perlombaan

– Citius (Paling Cepat)

– Altius (Paling Tinggi)

– Fortius (Paling Kuat)

• Rekor Dunia Lompat Tinggi

– 1928: 159 cm/ 200 cm

– 1980: 202 cm/230 cm

– Terakhir: 209 cm/245 cm

• Dalam Perlombaan

– Citius (Paling Cepat)

– Altius (Paling Tinggi)

– Fortius (Paling Kuat)

• Rekor Dunia Lompat Tinggi

– 1928: 159 cm/ 200 cm

– 1980: 202 cm/230 cm

– Terakhir: 209 cm/245 cm

Bitmap ImageBitmap Image

JPEG Image

3

Kenapa Para Cowok Lebih Tertarik Melirik Cewek Lain?Kenapa Para Cowok Lebih Tertarik Melirik Cewek Lain?

4

Masa LaluMasa Lalu

5

Lingkungan Saat IniLingkungan Saat Ini

6

Lingkungan AlamLingkungan Alam

BusinessBusiness The Ecology

The Ecology

Pollution:• Air• Water• Land• Cross-

media

Pollution:• Air• Water• Land• Cross-

media

Increasing cost of pollution control

Increasing cost of pollution control

Regulatory demands

Regulatory demands

Public demands for environmental protection

Public demands for environmental protection

Customer demand for clean processes and products

Customer demand for clean processes and products

Competitive requirement

Competitive requirement

International trade agreement

International trade agreement

New technologies for pollution prevention

New technologies for pollution prevention

EnvironmentalManagement

System

The greeningof management

Business opportunities and

threats

Reciprocal relationship

7

Latar BelakangLatar BelakangKonferensi PBB tentang lingkungan hidup (Stockholm Convention, 1972)

Komisi Sedunia Untuk Lingkungan dan Pembangunan (World Commission on Environment and Development)

Laporan Bruntland 1987 Masa Depan Kita Bersama

Our Future Commitment

Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development)

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan /AMDAL (Environmental Impact Assessment)

RKL dan RPL

Manajemen Limbah Industri

8

Problem dan Issue LingkunganProblem dan Issue Lingkungan

• Green House Effect: – peningkatan suhu/global warming akibat

terjeratnya energi panas di lingkungan kitaCH4, CFC dan limbah industri lainnya

– Ada 2 sumber CO2: Fossil CO2 dan CO2 yg dikeluarkan oleh aktivitas makhluk hidup

• Ozone Layer Depletion: CFC (Chlorofluorocarbon) atau freon

• Acid Rain: pH <5.6 akibat emisi SO2 (coal power plant 70%)

• Green Revolution and Sustainable Agriculture: pemakaian pestisida dan pupuk

• Green House Effect: – peningkatan suhu/global warming akibat

terjeratnya energi panas di lingkungan kitaCH4, CFC dan limbah industri lainnya

– Ada 2 sumber CO2: Fossil CO2 dan CO2 yg dikeluarkan oleh aktivitas makhluk hidup

• Ozone Layer Depletion: CFC (Chlorofluorocarbon) atau freon

• Acid Rain: pH <5.6 akibat emisi SO2 (coal power plant 70%)

• Green Revolution and Sustainable Agriculture: pemakaian pestisida dan pupuk

CO2

9

Limbah Industri?Limbah Industri?

• Bahan sisa dari suatu kegiatan industri atau proses produksi (Manufaktur, Formulasi, Distribusi serta Pemakaian)

• Limbah Non-B3 dan Limbah B3

• Limbah B3 adalah setiap limbah yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung dapat merusak dan atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia

• Bahan sisa dari suatu kegiatan industri atau proses produksi (Manufaktur, Formulasi, Distribusi serta Pemakaian)

• Limbah Non-B3 dan Limbah B3

• Limbah B3 adalah setiap limbah yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung dapat merusak dan atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia

10

Pengolahan LimbahPengolahan Limbah

• Rangkaian kegiatan yang mencakup penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan limbah B3 serta penimbunan hasil pengolahan tersebut (landfill)

• Tujuannya adalah guna mengurangi sifat bahaya dan beracun dari limbah B3 tersebut agar tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup.

• Rangkaian kegiatan yang mencakup penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan limbah B3 serta penimbunan hasil pengolahan tersebut (landfill)

• Tujuannya adalah guna mengurangi sifat bahaya dan beracun dari limbah B3 tersebut agar tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup.

11

Pengendalian Pencemaran UdaraPengendalian Pencemaran Udara

• Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan asing di udara yang menyebabkan perubahan komposisi udara dari keadaan normalnya

• Penyebabnya: hasil pembakaran bahan bakar, debu dari kegiatan industri dan pemakaian zat kimia yang disemprotkan/dilepaskan ke udara

• Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan asing di udara yang menyebabkan perubahan komposisi udara dari keadaan normalnya

• Penyebabnya: hasil pembakaran bahan bakar, debu dari kegiatan industri dan pemakaian zat kimia yang disemprotkan/dilepaskan ke udara

12

Standard Contain Air Design-Sampling RoomStandard Contain Air Design-Sampling Room

3

2A 2B

4

1Hepa Filter Air 99.99%

30% Eff. Pre-Filter Ambient Make-up U/ Negative Pressure

Hepa Exhaust 99.99%

Filtered-Recirculated Air

13

Partial Exhaust SystemPartial Exhaust System

6

3

2A 2B 5

1

14

100% Make-Up Remote Supply/Exhaust –Weighing Booth (Hazardous Material)100% Make-Up Remote Supply/Exhaust –Weighing Booth (Hazardous Material)

9

7 5

1

OptionalRemote HEPA Exhaust

OptionalRemote Supply

10

Supply Duct

100 % exhaust duct

Low wall return grill (unfiltered)

Ambient make-up for negative pressure cascading

15

Class 100 (M 3.5) Product Protection BoothClass 100 (M 3.5) Product Protection Booth

113

2A 2B 12

Prefitered make-up grill

Filtered Recirculated

Positive Airflow exit to ambient

30 % Pre-filter

95% HEPA Filter

99% HEPA Filter

16

Stokes Granulator Dengan Penghisap DebuStokes Granulator Dengan Penghisap Debu

Penghisap Debu I

Penghisap Debu II

17

Tablet Compress Dengan Lower Grill Untuk Dust Suction

Tablet Compress Dengan Lower Grill Untuk Dust Suction

Lower Grill

18

Rotoclone – Particle EnlargingRotoclone – Particle Enlarging

Udara Kotor

Sprayer

Udara Bersih

Outlet Air + Debu

Di netralkan

19

Rotoclone – Particle EnlargingRotoclone – Particle Enlarging

Secara gravitasi debu akan mengendap di tempat penampungan

Ke IPAL

20

Centrifugal Fan Dengan FilterCentrifugal Fan Dengan Filter

Pressure Differential Gauge

Rumah Filter

Udara Kotor

Udara Bersih

Check Log

21

Komponen Pencemaran AirKomponen Pencemaran Air

• Bahan buangan padat : baik kasar maupun halus. Bila larut dalam air akibatnya BJ cairan akan naik dan sering disertai dengan perubahan warna. Hal ini mengurangi penetrasi sinar matahari, menghambat fotosintesa. Akibatnya jumlah oksigen terlarut berkurang.

• Bahan buangan organik: umumnya limbah yang dapat busuk atau terdegradasi oleh mikro organisme. Akibatnya populasi mikro organisme meningkat dan mungkin yang berkembang adalah mikro organisme patogen.

• Bahan buangan padat : baik kasar maupun halus. Bila larut dalam air akibatnya BJ cairan akan naik dan sering disertai dengan perubahan warna. Hal ini mengurangi penetrasi sinar matahari, menghambat fotosintesa. Akibatnya jumlah oksigen terlarut berkurang.

• Bahan buangan organik: umumnya limbah yang dapat busuk atau terdegradasi oleh mikro organisme. Akibatnya populasi mikro organisme meningkat dan mungkin yang berkembang adalah mikro organisme patogen.

22

Komponen Pencemaran Air-lanjutanKomponen Pencemaran Air-lanjutan

• Bahan buangan anorganik: umumnya yang tidak dapat didegradasi oleh mikro organisme (hasil buangan industri). Akan terjadi peningkatan jumlah ion logam. Jika ion Kalsium (Ca) dan Ion Magnesium (Mg) menyebabkan air bersifat sadah. korosif, menimbulkan kerak, logam berat sangat berbahaya bagi manusia (misal Hg, Pb, As)

• Bahan buangan olahan bahan makanan seringkali menimbulkan bau busuk. Mengandung protein dan gugus Amin pada saat terdegradasi oleh mikro organisme akan terurai menjadi senyawa yang mudah menguap dan berbau busuk

• Bahan buangan anorganik: umumnya yang tidak dapat didegradasi oleh mikro organisme (hasil buangan industri). Akan terjadi peningkatan jumlah ion logam. Jika ion Kalsium (Ca) dan Ion Magnesium (Mg) menyebabkan air bersifat sadah. korosif, menimbulkan kerak, logam berat sangat berbahaya bagi manusia (misal Hg, Pb, As)

• Bahan buangan olahan bahan makanan seringkali menimbulkan bau busuk. Mengandung protein dan gugus Amin pada saat terdegradasi oleh mikro organisme akan terurai menjadi senyawa yang mudah menguap dan berbau busuk

23

Komponen Pencemaran Air-lanjutanKomponen Pencemaran Air-lanjutan

• Bahan buangan cairan berminyakminyak tidak larut dalam air sehingga menutupi permukaan air. Akan menghalangi difusi oksigen dari udara ke dalam air, akan menghalangi masuknya sinar matahari. Kandungan Oksigen dalam air akan menurun.

• Bahan buangan zat kimia sabun dan cleaning agent lain, zat warna kimia serta insektisida seringkali bersifat toksik bagia kehidupan air maupun manusia, menaikkan pH (kesadahan air), antiseptik bagi mikro organisme air ada yang tidak dapat terdegradasioleh mikro oranisme (non-biodegradable)

• Bahan buangan berupa panas

• Bahan buangan cairan berminyakminyak tidak larut dalam air sehingga menutupi permukaan air. Akan menghalangi difusi oksigen dari udara ke dalam air, akan menghalangi masuknya sinar matahari. Kandungan Oksigen dalam air akan menurun.

• Bahan buangan zat kimia sabun dan cleaning agent lain, zat warna kimia serta insektisida seringkali bersifat toksik bagia kehidupan air maupun manusia, menaikkan pH (kesadahan air), antiseptik bagi mikro organisme air ada yang tidak dapat terdegradasioleh mikro oranisme (non-biodegradable)

• Bahan buangan berupa panas

24

APA YANG DIMAKSUD DENGAN COD DAN BOD?APA YANG DIMAKSUD DENGAN COD DAN BOD?

• Oksigen yg terlarut dalam air sangat diperlukan oleh mikro organisme, ikan dan biota aquatic lainnya.

• Pada umumnya lingkungan air yg tercemar kandungan oksigennya rendah

• Salah satu cara untuk menilai seberapa jauh air lingkungan telah tercemar yaitu dengan melihat kandungan oksigen yg terlarut di dalam air.

• Oksigen yg terlarut dalam air sangat diperlukan oleh mikro organisme, ikan dan biota aquatic lainnya.

• Pada umumnya lingkungan air yg tercemar kandungan oksigennya rendah

• Salah satu cara untuk menilai seberapa jauh air lingkungan telah tercemar yaitu dengan melihat kandungan oksigen yg terlarut di dalam air.

25

CHEMICAL OXYGEN DEMANDCHEMICAL OXYGEN DEMAND

• Jumlah oksigen yg diperlukan agar buangan yg ada di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia.

• Jumlah oksigen yg diperlukan agar buangan yg ada di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia.

26

BAHAN BUANGAN YG DAPAT DIOKSIDASI DG UJI COD DAN BODBAHAN BUANGAN YG DAPAT DIOKSIDASI DG UJI COD DAN BOD

Jenis Bahan Buangan COD BOD

Bahan buangan organik yang termasuk biodegradable, misal: protein, gula, karbohidrat, dll

Ya Ya

Serat sintetik, selulosa, dll Ya TidakBahan buangan yang termasuk non-biodegradable: NO2

-; Fe2+;

S2-; Mn3

+, dll

Ya Tidak

N bebas, misal: NH4Tidak Ya

Hidrokarbon rantai dan aromatik Ya Tidak

27

Baku Mutu Limbah Cair Untuk Industri FarmasiBaku Mutu Limbah Cair Untuk Industri Farmasi

Parameter Kadar Maksimum

Kadar Maksimum

Pembuatan Bahan Formula

Formulasi (Pencampuran)

BOD5100 75

COD 300 150TSS 100 75Total-N 30 -Phenol 1 -pH 6-9 6-9

28

Hazardous and Special WasteHazardous and Special Waste

• Setiap fasilitas harus melakukan karakterisasi, penyimpanan, penanganan, label, transfer, transport dan pembuangan limbah B-3, API dan limbah produk serta used-oil sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku tanpa membahayakan manusia dan lingkungannya.

• Setiap fasilitas harus melakukan karakterisasi, penyimpanan, penanganan, label, transfer, transport dan pembuangan limbah B-3, API dan limbah produk serta used-oil sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku tanpa membahayakan manusia dan lingkungannya.

29

Manajemen Limbah B-3Manajemen Limbah B-3

Membuat prosedur yang sesuai dengan peraturan dan perundangan

• Mengklasifikasikan/Identifikasi Limbah

• Pengumpulan Limbah B-3 untuk diserahkan ke pengolah Limbah B-3

• Penyimpanan sementara maksimum 90 hari, jika lebih perlu ijin

• Penyerahan Limbah B-3 kepada Pengolah Limbah B-3

Membuat prosedur yang sesuai dengan peraturan dan perundangan

• Mengklasifikasikan/Identifikasi Limbah

• Pengumpulan Limbah B-3 untuk diserahkan ke pengolah Limbah B-3

• Penyimpanan sementara maksimum 90 hari, jika lebih perlu ijin

• Penyerahan Limbah B-3 kepada Pengolah Limbah B-3

30

Mengklasifikasikan LimbahMengklasifikasikan Limbah

• Tujuannya adalah untuk memudahkan semua pihak dalam mengenali limbah B-3 sedini mungkin

• Identifikasi jenis limbah yang dihasilkan untuk mengetahui karakteristiknya

• Cocokkan dengan daftar limbah B-3 dalam perundangan yang berlaku (PP 85/1999)

• Apabila tidak cocok, periksa limbah B-3 tersebut apakah memiliki karakteristik limbah B-3

• Jika tidak memiliki karakteristik, lakukan uji toksikologi

• Tujuannya adalah untuk memudahkan semua pihak dalam mengenali limbah B-3 sedini mungkin

• Identifikasi jenis limbah yang dihasilkan untuk mengetahui karakteristiknya

• Cocokkan dengan daftar limbah B-3 dalam perundangan yang berlaku (PP 85/1999)

• Apabila tidak cocok, periksa limbah B-3 tersebut apakah memiliki karakteristik limbah B-3

• Jika tidak memiliki karakteristik, lakukan uji toksikologi

31

Pengumpulan Limbah B-3Pengumpulan Limbah B-3• Limbah B-3 ditempatkan dalam wadah dengan identifikasi/label

yang jelas yang dapat segera dikenali isinya

• Wadah yang digunakan harus compatible dengan limbah B-3 tersebut.

• Hanya limbah yang mempunyai karakteristik sama yang ditempatkan dalam satu wadah.

• Gunakan wadah yang sekecil mungkin sesuai dengan jumlah limbah B-3 yang dihasilkan kalau bisa < 4 liter

• Jika lebih > 4 liter, perlu dilengkapi dengan secondary containment (min. 110 % dari isi) untuk mencegah tumpahan

• Pindahkan limbah ke tempat penyimpanan sementara sesegera mungkin tanpa harus menunggu sampai terisi penuh.

• Limbah B-3 ditempatkan dalam wadah dengan identifikasi/label yang jelas yang dapat segera dikenali isinya

• Wadah yang digunakan harus compatible dengan limbah B-3 tersebut.

• Hanya limbah yang mempunyai karakteristik sama yang ditempatkan dalam satu wadah.

• Gunakan wadah yang sekecil mungkin sesuai dengan jumlah limbah B-3 yang dihasilkan kalau bisa < 4 liter

• Jika lebih > 4 liter, perlu dilengkapi dengan secondary containment (min. 110 % dari isi) untuk mencegah tumpahan

• Pindahkan limbah ke tempat penyimpanan sementara sesegera mungkin tanpa harus menunggu sampai terisi penuh.

32

Hazardous Waste StorageHazardous Waste Storage

33

Penyimpanan Limbah B-3Penyimpanan Limbah B-3

• Tempat penyimpanan limbah B-3 harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh perundangan dan mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang

• Ada secondary containment yang mencegah tumpahan limbah langsung ke badan air, udara atau tanah

• Persyaratan penandaan, pengemasan

• Dilengkapi dengan peralatan emergency response dan spill, P3K

• Maksimum 90 hari, jika lebih perlu ijin khusus

• Tempat penyimpanan limbah B-3 harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh perundangan dan mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang

• Ada secondary containment yang mencegah tumpahan limbah langsung ke badan air, udara atau tanah

• Persyaratan penandaan, pengemasan

• Dilengkapi dengan peralatan emergency response dan spill, P3K

• Maksimum 90 hari, jika lebih perlu ijin khusus

34

Pollution Prevention [1]Pollution Prevention [1]

• Substitusi bahan baku

• Modifikasi peralatan atau environmental-friendly technology

• Modifikasi proses atau prosedur

• Reformulasi, product atau packaging redesign

• Improvement in housekeeping and maintenance

• Penggunaan material, energy, air dll secara lebih efisien

• Substitusi bahan baku

• Modifikasi peralatan atau environmental-friendly technology

• Modifikasi proses atau prosedur

• Reformulasi, product atau packaging redesign

• Improvement in housekeeping and maintenance

• Penggunaan material, energy, air dll secara lebih efisien

35

Pollution Prevention [2]Pollution Prevention [2]

• Mengurangi hilangnya material melalui penguapan selama dalam penyimpanan, transfer dan proses

• Perbaikan dalam peramalan penjualan dan inventory control

• Evaluasi proses-proses manufaktur sejak tahapan R&D, mulai dari skala kecil (clinical program) sampai skala komersial

• Mengurangi hilangnya material melalui penguapan selama dalam penyimpanan, transfer dan proses

• Perbaikan dalam peramalan penjualan dan inventory control

• Evaluasi proses-proses manufaktur sejak tahapan R&D, mulai dari skala kecil (clinical program) sampai skala komersial

36

Ozone Depletion Substances-RefrigerantsOzone Depletion Substances-Refrigerants

• CFCs (Chlorfluorocarbons), HCFCs (Hydrochlorofluorocarbons), halons dan senyawa halogen lainnya disinyalir sebagai perusak lapisan Ozone (stratospheric ozone layer)

• Montreal protocol 1987 sepakat untuk memberhentikan produksinya dan menjadwalkan pemakaian HCFCs

• CFCs dan HCFCs unit > 25 kgs (50 pounds)

• New and substitutes refrigerants must confirm to the local regulation misal R-134a

• CFCs (Chlorfluorocarbons), HCFCs (Hydrochlorofluorocarbons), halons dan senyawa halogen lainnya disinyalir sebagai perusak lapisan Ozone (stratospheric ozone layer)

• Montreal protocol 1987 sepakat untuk memberhentikan produksinya dan menjadwalkan pemakaian HCFCs

• CFCs dan HCFCs unit > 25 kgs (50 pounds)

• New and substitutes refrigerants must confirm to the local regulation misal R-134a

37

PCBs (Polychlorinated Biphenyl)PCBs (Polychlorinated Biphenyl)

• Sangat berbahaya dan beracun bagi manusia dan lingkungannya

• Stockholm Conventions sepakat untuk memberjentikan produksi, pemakaian dan pembuangan PCBs

• Equipment > 50 ppm PCBs– Inventory

– Label

– Verify terhadap peraturan dan perundangan

– Secondary containment

– Develop action plan to eliminate from facility

• Sangat berbahaya dan beracun bagi manusia dan lingkungannya

• Stockholm Conventions sepakat untuk memberjentikan produksi, pemakaian dan pembuangan PCBs

• Equipment > 50 ppm PCBs– Inventory

– Label

– Verify terhadap peraturan dan perundangan

– Secondary containment

– Develop action plan to eliminate from facility

38

Underground and Above ground Storage Tanks and Transfer PipingUnderground and Above ground Storage Tanks and Transfer Piping

• Biasanya dipakai untuk menyimpan dan memindahkan bahan bakar serta bahan kimia

• Kalau sampai terlepas bisa membahayakan manusia dan lingkungannya

• Perlu dirancang dan dikelola guna meminimalkan resiko

• Storage tank dipasang above ground dan mudah diinspeksi atau double wall tank dengan pelapis anti korosif

• Underground storage tank harus memenuhi persyaratan perundangan (inspeksi tahunan atau dilengkapi continuous leakage detector)

• Biasanya dipakai untuk menyimpan dan memindahkan bahan bakar serta bahan kimia

• Kalau sampai terlepas bisa membahayakan manusia dan lingkungannya

• Perlu dirancang dan dikelola guna meminimalkan resiko

• Storage tank dipasang above ground dan mudah diinspeksi atau double wall tank dengan pelapis anti korosif

• Underground storage tank harus memenuhi persyaratan perundangan (inspeksi tahunan atau dilengkapi continuous leakage detector)

39

Underground Piping and SumpsUnderground Piping and Sumps

• Kebocoran pipa yang digunakan untuk memindahkan bahan kimia termasuk limbah bisa membahayakan manusia dan lingkungannya

• Pipa baru sebaiknya ditempatkan above ground jika underground harus double-wall atau diberi lapisan pelindung/secondary containment dan detektor kebocoran

• Written inspection procedure

• Leak monitoring

• Dokumentasikan dan laporkan jika terjadi kebocoran sesuai yang dipersyaratkan dalam peraturan dan perundangan

• Kebocoran pipa yang digunakan untuk memindahkan bahan kimia termasuk limbah bisa membahayakan manusia dan lingkungannya

• Pipa baru sebaiknya ditempatkan above ground jika underground harus double-wall atau diberi lapisan pelindung/secondary containment dan detektor kebocoran

• Written inspection procedure

• Leak monitoring

• Dokumentasikan dan laporkan jika terjadi kebocoran sesuai yang dipersyaratkan dalam peraturan dan perundangan