Post on 30-Aug-2018
251
Pengaruh Earnings Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), Return
on Assets (ROA), dan Net Profit Margin (NPM)
terhadap Harga Saham
Lilik Indrawati1), Novi Darmayanti2), Ahmad Syafi’i Syakur3)
1,2,3)Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan
1)lilikindrawati93@gmail.com
Abstract
The study purposed to examine the effect of EPS, ROE, ROA and NPM on stock prices.
This research was conducted by an explanatory research with a quantitative approach,
where data is used in the form of secondary data. The population in this study is the
Property and Real Estate companies listed in Indonesian Stock Exchange in 2010-2014
were 50 companies. The samples used were 21 companies with purposive sampling
technique. Methods of data analysis using multiple linear regression analysis were
processed with SPSS. The results of this study indicate that in partial (t test) EPS and
ROA significant and positive impact on stock prices, and ROE significant and negative
effect on stock prices. Meanwhile, NPM variables no significant effect on stock prices.
While simultaneously (F test) indicates that the variable EPS, ROE, ROA and NPM
jointly significant effect on stock prices.
Keywords : Earnings Per Share ( EPS ), Return on Equity ( ROE ), Return on Assets (
ROA ), Net Profit Margin (NPM ), and Stock Price
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh EPS, ROE, ROA, dan NPM terhadap
harga saham. Penelitian ini dilakukan dengan metode explanatory research dengan
pendekatan kuantitatif, dimana data yang digunakan berupa data sekunder. Populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010-2014 yang berjumlah 50 perusahaan. Jumlah sampel yang digunakan
sebanyak 21 perusahaan dengan teknik Purposive Sampling. Metode analisis data
menggunakan analisis regresi linier berganda yang diolah dengan SPSS. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara parsial (uji t) variabel EPS dan ROA berpengaruh signifikan
dan positif terhadap harga saham, dan variabel ROE berpengaruh signifikan dan negatif
terhadap harga saham. Sedangkan variabel NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap
harga saham. Sedangkan secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa variabel EPS, ROE,
ROA, dan NPM secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Kata Kunci : Earnings Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Return On Assets
(ROA), Net Profit Margin (NPM), dan Harga Saham.
Pendahuluan
Seiring dengan kemajuan teknolo-gi,
informasi, dan komunikasi di era glo-
balisasi saat ini, dunia usaha menjadi se-
makin kompetitif sehingga menuntut pe-
rusahaan untuk mampu beradaptasi agar
terhindar dari kebangkrutan dan unggul
dalam persaingan. Untuk mengantisipasi
hal tersebut, perusahaan harus mampu
mempertahankan dan meningkatkan ki-
nerja untuk menjaga kelangsungan usa-
hanya. Salah satunya dengan meningkat-
kan modal yang dimiliki yaitu dengan
melakukan penjualan saham di bursa efek
atau pasar modal. Menurut Tandelilin
(2010:26) pasar modal merupakan perte-
252 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268
muan antara pihak yang memiliki dana
dengan pihak yang membutuhkan dana
dengan memperjualbelikan sekuritas.
Oleh karena itu, pasar modal digunakan
sebagai sarana pendanaan bagi peru-
sahaan maupun institusi pemerintah, dan
sebagai sarana investasi.
Investasi saham merupakan bentuk
investasi yang menarik dan menguntung-
kan, namun juga berisiko tinggi. Karena
sifat komoditasnya yang sangat peka ter-
hadap perubahan yang terjadi, baik peru-
bahan di luar negeri maupun di dalam
negeri, perubahan politik, ekonomi, dan
moneter. Perubahan tersebut dapat ber-
dampak positif yang berarti naiknya har-
ga saham atau berdampak negatif yang
berarti turunnya harga saham (Patriawan,
2011).
Harga saham perusahaan berfluktua-
si setiap tahunnya. Ketidakstabilan harga
saham sangat menyulitkan investor da-
lam melakukan investasi, oleh karena itu
investor tidak sembarangan dalam mela-
kukan investasi atas dana yang dimiliki-
nya, terlebih dahulu mereka harus mem-
pertimbangkan berbagai informasi baik
yang bersifat fundamental maupun tekni-
kal. Salah satu hal paling mendasar sebe-
lum investor meginvestasikan modalnya
adalah menilai kinerja perusahaan mela-
lui laporan keuangan dengan analisis
rasio. Dalam penelitian ini menggunakan
rasio Earnings Per Share (EPS), Return
On Equity (ROE), Return On Asset
(ROA), dan Net Profit Margin (NPM)
sebagai alternative investor untuk meni-
lai pengaruh harga saham.
Earnings Per Share (EPS) adalah
rasio yang menunjukkan besarnya laba
bersih perusahaan yang siap dibagikan
bagi semua pemegang saham perusaha-
an. Apabila EPS perusahaan tinggi, akan
semakin banyak investor yang mau
membeli saham tersebut sehingga me-
nyebabkan harga saham akan tinggi
(Shidiq, 2012).
Return On Equity (ROE) adalah per-
bandingan antara laba bersih dengan total
ekuitas yang dimiliki oleh perusa-haan.
ROE merupakan rasio yang digu-nakan
untuk mengukur seberapa banyak
keuntungan yang menjadi hak pemilik
modal sendiri (saham). Semakin besar
ROE berarti semakin optimalnya peng-
gunaan modal sendiri suatu perusahaan
dalam menghasilkan laba. Semakin besar
laba maka besar pula minat investor da-
lam menginvestasikan dananya untuk
memiliki saham tersebut (Patriawan,
2011).
Return On Assets (ROA) adalah ra-
sio yang menunjukkan kemampuan pe-
rusahaan dengan menggunakan seluruh
aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan
laba setelah pajak (Sudana, 2011:22).
Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini
maka semakin baik produktivitas as-set
dalam memperoleh keuntungan ber-sih.
Hal ini selanjutnya akan mening-katkan
daya tarik perusahaan kepada in-vestor
untuk investasi. Sehingga nanti-nya akan
berpengaruh pada naiknya har-ga saham.
Net Profit Margin (NPM) adalah
perbandingan antara laba bersih dengan
penjualan. Semakin besar NPM, maka
kinerja perusahaan akan semakin pro-
duktif, sehingga akan meningkatkan ke-
percayaan investor untuk menanamkan
modalnya pada perusahaan tersebut.
(Rinati, 2009).
Berdasarkan uraian diatas, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian lebih
lanjut tentang faktor-faktor yang mem-
pengaruhi harga saham, dengan judul
penelitian “Pengaruh Earnings Per
Share (Eps), Return On Equity (Roe),
Return On Assets (Roa), Dan Net Profit
Margin (Npm) Terhadap Harga Saham
Pada Perusahaan Property Dan Real
Estate Yang Terdaftar Di Bei Tahun
2010-2014”. Berdasarkan uraian dari latar bela-
kang diatas, maka rumusan masalah ya-
Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....253
ng di kaji dalam penelitian ini adalah se-
bagai berikut :
1. Apakah EPS, ROE, ROA, dan NPM
secara parsial berpengaruh terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Pro-
perty dan Real Estate yang terdaftar di
BEI?
2. Apakah EPS, ROE, ROA, dan NPM
secara simultan berpengaruh terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Pro-
perty dan Real Estate yang terdaftar di
BEI?
Berdasarkan rumusan masalah di-
atas, maka tujuan dari penelitian ini ada-
lah:
1. Untuk mengetahui pengaruh EPS,
ROE, ROA, dan NPM secara parsial
terhadap Harga Saham pada Perusa-
haan Property dan Real estate yang
terdaftar di BEI.
2. Untuk mengetahui pengaruh EPS,
ROE, ROA, dan NPM secara simul-
tan terhadap harga saham pada peru-
sahaan property dan real estate yang
terdaftar di BEI.
Manfaat penelitian yang dapat dipe-
roleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi Universitas
Menambah referensi atau bahan
bacaan diperguruan tinggi khususnya
tentang Pengaruh EPS, ROE, ROA,
dan NPM Terhadap Harga Saham.
2. Bagi Peneliti Berikutnya
Sebagai informasi yang dapat
menambah pengetahuan dan juga se-
bagai bahan referensi untuk penelitian
lebih lanjut khususnya mengenai Pe-
ngaruh EPS, ROE, ROA, dan NPM
Terhadap Harga Saham.
3. Bagi Penulis
Sebagai hasil dari penerapan il-
mu, dan juga untuk menambah penge-
tahuan dan keterampilan dalam mela-
kukan penganalisaan mengenai faktor
yang mempengaruhi harga saham.
4. Bagi Investor dan Calon Investor
Penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan informasi mengenai
analisis fundamental (Rasio Earnings
Per Share, Return On Equity, Return
On Assets, dan Net Profit Margin) ya-
ng dapat digunakan sebagai bahan per-
timbangan dalam pengambilan keputu-
san investasi dalam bentuk saham,
khususnya pada perusahaan sektor
property dan real estate.
5. Bagi Emiten
Bagi manajemen perusahaan, di-
harapkan penelitian ini dapat men-
jadikan motivasi untuk meningkatkan
kinerja manajemen dalam memaksi-
malkan profitabilitas perusahaan, se-
hingga dapat tercermin dalam laporan
keuangan yang disusun. Sehingga, pe-
rusahaan mempunyai daya tarik ter-
sendiri dimata para investor dan calon
investor dalam keputusan investasi-
nya.
Kajian Literatur
a. Teori Sinyal
Teori sinyal (signalling theory)
membahas bagaimana seharusnya si-
nyal-sinyal keberhasilan atau kegagalan
manajemen disampaikan kepada pemi-
lik. Penyampaian laporan keuangan da-
pat dianggap sinyal apakah agen telah
berbuat sesuai dengan kontrak. Dalam
hubungan keagenan, manajer memiliki
asimetri informasi terhadap pihak eks-
ternal perusahaan seperti kreditor dan
investor (Maryanne, 2009).
a. Pasar modal
Undang-undang Pasar Modal No. 8
tahun 1995 tentang pasar modal men-
definisikan pasar modal sebagai “ke-
giatan yang bersangkutan dengan Pe-
nawaran Umum dan perdagangan
Efek, Perusahaan Publik yang berkai-
tan dengan Efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkai-
tan dengan efek”.
Menurut Aziz, dkk. (2015:15) bah-
wa pasar modal (capital market)
264
254 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268
merupakan pasar untuk berbagai ins-
trument keuangan jangka panjang ya-
ng bisa diperjualbelikan, baik surat
utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa-
dana, instrument derivatif maupun ins-
trument lainnya.
Factor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pasar modal Menurut Wiasta (2010) faktor-
faktor yang mempengaruhi keberha-
silan pasar modal adalah :
1. Supply sekuritas
2. Demand akan sekuritas
3. Kondisi politik dan ekonomi
4. Masalah hukum dan peraturan
5. Keberadaan lembaga yang menga-
tur dan mengawasi pasar modal
b. Saham
Menurut Purnomo, dkk (2013:21),
saham adalah tanda penyertaan modal
dari seseorang atau badan usaha di da-
lam suatu perusahaan perseroan terba-
tas (PT).
Sedangkan menurut Shidiq (2012), sa-
ham atau sekuritas merupakan secarik
kertas yang menunjukkan hak pemilik
kertas tersebut untuk memperoleh ba-
gian dari prospek atau kekayaan peru-
sahaan yang menerbitkan sekuritas ter-
sebut dan berbagai kondisi untuk me-
laksanakan hak tersebut.
Secara umum, terdapat dua jenis
saham yang bisa diterbitkan oleh suatu
perusahaan, yang dapat dibeli sebagai
instrument investasi jangka panjang
yaitu: saham biasa dan saham prefe-
ren.
c. Harga saham
Menurut Hutami (2012) bahwa har-
ga saham adalah harga selembar sa-
ham yang berlaku dalam pasar saat ini
di bursa efek.
Menurut Rohman (2015) menyata-
kan ada beberapa definisi tentang har-
ga yang berkaitan dengan saham, anta-
ra lain:
1. Harga Nominal
Yaitu nilai yang ditetapkan oleh
perusahaan penerbit saham (emi-
ten) untuk menilai setiap lembar
saham.
2. Harga Perdana
Yaitu harga sebelum saham
tersebut dicatat dibursa efek.
3. Harga Pasar
Yaitu nilai jual dari investor yang
satu ke investor yang lain.
4. Harga Pembukaan
Yaitu harga yang diminta antara
penjual dan pembeli pada saat jam
bursa dibuka.
5. Harga Penutupan
Yaitu harga yang diminta antara
penjual dan pembeli pada saat jam
akhir bursa.
6. Harga Tertinggi
Yaitu harga paling tinggi yang
terjadi pada saat transaksi jual beli
saham pada hari bursa.
7. Harga terendah, yaitu harga
paling rendah pada saat transaksi.
Dalam melakukan analisis saham
perusahaan dimasa yang akan datang
sebagai penentuan keputusan
investasi terdapat 2 (dua) pendekatan
dasar, yaitu Analisis Fundamental dan
Analisis Teknikal.
d. Earnings Per Share (EPS)
Earnings Per Share (EPS) adalah
rasio menggambarkan jumlah rupiah
yang diperoleh untuk setiap lembar
saham biasa. Para calon pemegang
saham tertarik dengan earnings per
share yang besar, karena hal ini
merupakan salah satu indikator
keberhasilan suatu perusahaan
(Syamsuddin, 2011:66).
Menurut Kasmir (2014:207) Rasio
Laba Per Lembar Saham (Earnings
Per Share) atau disebut juga rasio nilai
buku merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur keberhasilan
manajemen dalam mencapai
keuntungan bagi pemegang saham.
Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....255
e. Return On Equity (ROE)
Return on Equity adalah mengukur
kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba setelah pajak
dengan menggunakan modal sendiri
yang dimiliki perusahaan. Semakin
tinggi rasio ini berarti semakin efisien
penggunaan modal sendiri yang
dilakukan pihak manajemen
perusahaan (Sudana, 2011:22).
Menurut Syamsuddin (2011:64)
Return On Equity merupakan suatu
pengukuran dari penghasilan yang
tersedia bagi para pemiik perusahaan
(baik pemegang saham biasa maupun
pemegang saham preferen) atas modal
yang mereka investasikan di dalam
perusahaan.
f. Return On Assets (ROA)
Return On Assets atau sering juga
disebut dengan Return On Investment
(ROI) digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan dalam
mengahasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya
(Hanum, 2009).
Sedangkan menurut Kasmir
(2014:201), menyatakan bahwa ROA
merupakan rasio yang menunjukkan
hasil (return) atas jumlah aktiva yang
digunakan dalam perusahaan, yang
juga merupakan suatu ukuran tentang
efektivitas manajemen dalam
mengelola investasinya.
g. Net Profit Margin (NPM)
Menurut Sudana (2011:23) bahwa
net profit margin digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba bersih dari
penjualan yang dilakukan perusahaan.
Rasio ini mencerminkan efisiensi
seluruh bagian, yaitu produksi,
personalia, pemasaran, dan keuangan
yang ada dalam perusahaan.
NPM merupakan rasio yang
menunjukkan seberapa besar
persentase laba bersih yang diperoleh
dari setiap penjualan (Hutami, 2012).
Banyak penelitian yang telah
dilakukan untuk melihat hubungan
informasi fundamental dengan harga
saham, diantarannya:
Penelitian yang dilakukan oleh
Zulia Hanum (2009) tentang Pengaruh
ROA, ROE, dan EPS terhadap harga
saham pada perusahaan otomotif tahun
2008-2011, menggunakan metode
analisis regresi linier berganda. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa
ROA tidak berpengaruh terhadap harga
saham sedangkan ROE berpengaruh
negative dan EPS berpengaruh positif
secara signifikan terhadap harga saham
perusahaan manufaktur bidang
otomotif.
Penelitian yang dilakukan Janu
Widi Wiasta (2010) tentang analisis
pengaruh profitabilitas terhadap harga
saham lembaga keuangan tahun 2004-
2007. Hasil penelitiannya adalah secara
parsial EPS berpengaruh positif, ROA
berpengaruh secara negative terhadap
harga saham. Sedangkan ROE dan
NPM tidak berpengaruh terhadap harga
saham. kemudian, secara simultan
keempat variabel berpengaruh
signifikan.
Penelitian yang dilakukan Achmad
Husaini (2012) tentang Pengaruh ROA,
ROE, NPM, & EPS terhadap harga
saham perusahaan food and beverages
yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009,
yang hasilnya adalah secara parsial
ROA dan EPS berpengaruh signifikan
dan positif terhadap harga saham.
sedangkan ROE dan NPM tidak
266
256 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268
berpengaruh terhadap harga saham.
secara simulatan keempatnya
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Egi
Ferdianto (2014) tentang pengaruh
ROA, DER, NPM, dan CR terhadap
harga saham pada perusahaan tambang
tahun 2011-2013, yang hasilnya
menunjukkan bahwa ROA berpengaruh
signifikan sedangkan NPM tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
Kerangka berfikir merupakan
model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting (Sugiyono,
2014:283). Kerangka konseptual dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pengembangan Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai
suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian,
sampai terbukti melalui data yang
terkumpul (Arikunto, 2013:110).
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan
penelitian dan tinjauan pustaka yang
telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 = Earnings Per Share (EPS)
berpengaruh signifikan terhadap
Harga Saham
H2 = Return On Equity (ROE)
berpengaruh signifikan terhadap
Harga Saham
H3 = Return On Assets (ROA)
berpengaruh signifikan terhadap
Harga Saham
H4= Net Profit Margin (NPM)
Berpengaruh Signifikan Terhadap
Harga Saham
H5= EPS, ROE, ROA, dan NPM
berpengaruh secara simultan
terhadap Harga Saham
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan
metode Explanatory Research, dengan
pendekatan kuantitatif. Metode
penelitian explanatory yaitu Suatu
metode penelitian yang bermaksud
menjelaskan kedudukan variabel-
variabel yang ditulis dan menjelaskan
hubungan kausal antara variabel satu
dengan yang lainnya melalui pengujian
hipotesis (Permadi (2013).
Pendekatan kuantitatif menurut
Sugiyono (2014:8) adalah Suatu metode
penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.
Obyek penelitian ini adalah
perusahaan property dan real estate,
dengan lokasi penelitian di Bursa Efek
Indonesia yang menyediakan informasi
laporan keuangan perusahaan dengan
mengakses situs resmi Bursa Efek
Indonesia yaitu www.idx.co.id.
Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan property dan real
estate yang go public dan terdaftar di
BEI pada periode 2010-2014 yaitu
sebanyak 50 perusahaan property dan
real estate yang terdaftar di BEI.
Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....257
Teknik sampling yang digunakan
dalam pengambilan sampel pada
penelitian ini adalah purposive
sampling. Menurut Sugiyono (2014:85)
purposive sampling adalah teknik
penentuan pengambilan sampel yang
didasarkan pada kriteria-kriteria
tertentu.
1. Perusahaan property dan real estate
yang telah go public, dan tercatat
sebagai emiten sejak tahun 2010-
2014 secara terus menerus.
2. Perusahaan Property dan Real Estate
yang menerbitkan laporan keuangan
dan laporan profile perusahaan
secara lengkap periode 2010-2014
dan sahamnya tidak mengalami stock
split.
3. Perusahaan Property dan Real
Estate yang konsisten laba dari tahun
2010-2014.
Berdasarkan kriteria teknik
sampling diatas maka jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 21 perusahaan Property dan Real
Estate dari 50 perusahaan Property dan
Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010-2014.
Adapun perusahaan yang termasuk
dalam sampel penelitian ini dapat
dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3
Daftar Sampel Perusahaan Property
dan Real Estate
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data kuantitatif,
yaitu data yang dinyatakan dalam
angka-angka, yang bersumber dari data
sekunder berupa data laporan keuangan
dan data harga saham penutupan
(closing price) 31 desember tahun
2010-2014.
Sedangkan instrumen data yang
digunakan dalam penelitian ini berupa
studi pustaka dan dokumentasi.
a. Variabel Dependen (variabel terikat)
Adapun yang menjadi variabel
dependen adalah harga saham. Harga
saham yang digunakan sebagai
indikator pengukurannya adalah
harga saham penutupan (closing
price) per 31 Desember pada
masing-masing perusahaan property
dan real estateyang terdaftar di BEI
periode 2010 sampai 2014.
b. Variabel independen (variabel bebas)
1. Earnings per Share (EPS)
Earnings per Share (EPS)
merupakan rasio keuangan yang
digunakan untuk membandingkan
laba bersih dengan laba per lembar
saham yang beredar pada perusahaan
Property dan Real Estate yang
terdaftar di BEI periode 2010 sampai
2014.
2. Return on Equity (ROE)
Return on Equity (ROE) adalah
rasio profitabilitas yang digunakan
untuk membandingkan laba bersih
setelah pajak dengan total ekuitas
pada perusahaan Property dan Real
Estate yang terdaftar di BEI periode
2010 sampai 2014.
3. Return On Assets (ROA)
Return on Assets merupakan
Rasio keuangan yang digunakan
untuk membandingkan laba bersih
setelah pajak dengan total aktiva
(kekayaan) pada perusahaan
Property dan Real Estate yang
terdaftar di BEI periode 2010 sampai
2014.
258 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268
4. Net Profit Margin (NPM)
Net Profit Margin merupakan
rasio yang menunjukkan seberapa
besar persentase laba bersih setelah
pajak yang diperoleh dari setiap
penjualan pada perusahaan Property
dan Real Estate yang terdaftar di BEI
periode 2010 sampai 2014.
a. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah bagian
dari statistik yang berkaitan dengan
pengumpulan suatu data yang
bertujuan untuk mendeskripsikan data
lalu disajikan baik secara numeric
(distribusi frekuensi, nilai sentral,
penyimpangan data, ukuran
penempatan, dan distribusi data)
maupun grafis (grafik, tabel, maupun
diagram) agar lebih mudah dibaca dan
disimpulkan (Yudaruddin, 2014:37).
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian ini metode
analisis data yang digunakan adalah
teknik regresi berganda atau multiple
regression untuk menguji pengaruh
EPS, ROE, ROA, dan NPM terhadap
variabel dependen yaitu harga saham.
Model regresi berganda adalah teknik
analisis regresi yang menjelaskan
hubungan antara variabel dependen
dengan beberapa variabel independen.
Dengan analisis regresi, akan
diketahui variabel independen yang
benar-benar signifikan mempengaruhi
variabel dependen, dengan model
persamaan sebagai berikut :
Keterangan :
Y = Harga Saham
X₁ = Earnings Per Share
(EPS)
X₂ = Return On Equity
(ROE)
X3 = Return On Asset (ROA)
X4 = Net Profit Margin
(NPM)
β₀ = Konstanta
β₁, β₂, β3, β4 = Koefisien
Regresi
e = error
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Analisis ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar sumbangan
yang diberikan variabel independen
terhadap variabel dependen yang
ditunjukkan dengan persentase. Uji R2
merupakan pengujian yang digunakan
untuk seberapa besar variabel
dependen (Harga Saham) dapat
dijelaskan oleh variabel independen
(EPS, ROE, ROA, dan NPM).
d. Uji Hipotesis
1. Uji t (uji secara parsial)
Uji t dapat digunakan untuk
menguji signifikan atau tidaknya
pengaruh antara variabel
independen (EPS, ROE, ROA, dan
NPM) secara parsial terhadap
variabel dependen (harga saham),
dengan prosedur dan ketentuan
pengujian sebagai berikut:
1) Jika nilai thitung < ttabel atau nilai
probabilitas > 0,05, maka maka
Ho diterima dan Ha di tolak.
2) Jika nilai thitung > ttabel atau nilai
probabilitas < 0,05, maka maka
Ho di tolak dan Ha diterima.
3) Level of significance (α = 0,05)
4) Derajat kebebasan = (0,05) ; (n-
k)
2. Uji F (uji secara simultan)
Uji F dilakukan untuk menguji
apakah terdapat varians yang
signfikan antara EPS (X1), ROE
(X2), ROA (X3), dan NPM (X4)
secara simultan terhadap harga
saham (Y). Prosedur Uji F dengan
kriteria sebagai berikut:
1) Jika nilai Fhitung < Ftabel atau
probabilitas > 0,05, maka maka
Ho diterima dan Ha di tolak..
2) Jika nilai Fhitung > Ftabel atau
probabilitas < 0,05, maka maka
Ho di tolak dan Ha diterima
(Rohman, 2015).
Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....259
3) level of significance (α = 0,05)
4) Derajat kebebasan (dk) = (k); (n-
l-k)
Hasil dan Pembahasan
Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian
ini berisi tentang jumlah sampel yang
diteliti, nilai minimum dan maksimum,
mean (rata-rata) dari 21 perusahaan, dan
standar deviasi dari masing-masing
variabel.
Tabel 4
Berdasarkan hasil deskriptif
statistik pada tabel 4.1 menunjukkan
bahwa nilai rata–rata dari harga saham
sebesar 1370,4762 dan standar deviasi
sebesar 2299,52978. Selain itu, nilai
minimum sebesar Rp.50 diperoleh PT
Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) dan
nilai maksimum sebesar Rp.15.300
diperoleh PT Metropolitan Kentjana
Tbk (MKPI).
Berdasarkan uji deskriptif statistik
pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa
nilai rata-rata EPS sebesar 132,8839 dan
standar deviasinya sebesar 230,13335.
Adapun nilai minimum dari Earnings
Per Share (EPS) sebesar 1,70 yang
terjadi pada PT Sentul City Tbk (BKSL)
di tahun 2014 dan nilai maksimum
sebesar 1212.82 terjadi pada PT Lippo
Cikarang Tbk (LPCK) di tahun 2014.
Berdasarkan uji deskriptif statistik
pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa
nilai rata-rata ROE sebesar 13,2331 dan
standar deviasinya sebesar 9,25370.
Adapun nilai minimum dari Return On
Equity (ROE) sebesar 0,66 terjadi pada
PT Sentul City Tbk (BKSL) di tahun
2014 dan nilai maksimum sebesar 52,43
terjadi pada PT Modernland Realty
(MDLN) Tbk di tahun 2013.
Berdasarkan hasil deskriptif
statistik pada tabel 4.1 diketahui bahwa
nilai rata-rata ROA sebesar 7,0271 dan
standar deviasinya sebesar 4,91242.
Selain itu, nilai minimum dari ROA
sebesar 0,42 yang diperoleh dari PT
Sentul City Tbk (BKSL) di tahun 2014.
Sedangkan nilai maksimum sebesar
31,61 diperoleh dari PT Danayasa
Arthatama Tbk (SCBD) di tahun 2013.
Berdasarkan hasil deskriptif
statistik pada tabel 4.1 diketahui bahwa
NPM memiliki nilai rata-rata sebesar
30,1561 dengan standar deviasi sebesar
19,94774. Selain itu, NPM juga
memiliki nilai minimum sebesar 2,39
yang terjadi pada PT Plaza Indonesia
Realty Tbk (PLIN) di tahun 2013.
Sedangkan nilai maksimum sebesar
140,95 terjadi pada PT Modernland
Realty Tbk (MDLN) di tahun 2013.
4.1. Analisis Regresi Linier Berganda
Dengan analisis regresi ini dapat
dilihat estimasi secara kuantitatif berapa
perubahan yang dihasilkan dari variabel
yang satu terhadap variabel yang lain.
Berikut ini adalah hasil dari analisis
regresi linier berganda.
Tabel 4.2
Hasil Regresi Linier Berganda
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, hasil
penghitungan regresi yang telah diolah
dengan menggunakan program SPSS,
diperoleh nilai konstanta dari harga
saham sebesar 576,033, nilai koefisien
regresi dari keempat variabel
independen yaitu b1 (EPS) sebesar
7,724, nilai b2 (ROE) sebesar (-
09
260 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268
106,540), nilai b3 (ROA) sebesar
168,004 dan nilai b4 (NPM) sebesar (-
0,089). Sehingga bentuk persamaan
regresi linier berganda adalah sebagai
berikut:
Y = 576,033 + 7,724 X1 - 106,540 X2 +
168,004 X3 - 0,089 X4 + e
Berdasarkan hasil persamaan
regresi linier berganda di atas dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Nilai konstanta dari harga saham
bernilai positif yaitu sebesar 576,033,
hal ini menunjukkan bahwa jika
variabel EPS, ROE, ROA, dan NPM
konstan, maka harga saham akan
naik sebesar 576,033.
b. Nilai b1 yang merupakan koefisien
regresi dari variabel X1 (EPS)
bernilai positif yaitu sebesar 7,724.
Hal ini menunjukkan bahwa EPS
mempunyai hubungan yang searah
dengan harga saham, atau setiap
kenaikan dari variabel EPS sebesar
1%, maka akan menyebabkan
peningkatan harga saham sebesar
7,724, dengan asumsi variabel
independen lainnya tetap konstan.
c. Nilai b2 yang merupakan koefisien
regresi dari variabel X2 (ROE)
bernilai negatif yaitu sebesar -
106,540. Hal ini menunjukkan bahwa
ROE mempunyai hubungan yang
berlainan arah dengan harga saham,
atau dalam setiap kenaikan ROE
sebesar 1%, maka akan meyebabkan
harga saham mengalami penurunan
sebesar 106,540, dengan asumsi
variabel independen lainnya tetap
konstan.
d. Nilai b3 yang merupakan koefisien
regresi dari variabel X3 (ROA)
bernilai positif yaitu sebesar
168,004. Hal ini menunjukkan bahwa
ROA mempunyai hubungan yang
searah dengan harga saham, atau
setiap kenaikan dari variabel ROA
sebesar 1%, maka akan
menyebabkan peningkatan harga
saham sebesar 168,004, dengan
asumsi variabel independen lainnya
tetap konstan.
e. Nilai b4 yang merupakan koefisien
regresi dari variabel X4 (NPM)
bernilai negatif yaitu sebesar -0,089.
Hal ini menunjukkan bahwa NPM
mempunyai hubungan yang
berlainan arah dengan dengan harga
saham, atau setiap kenaikan dari
variabel ROA sebesar 1%, maka
akan menyebabkan penurunan harga
saham sebesar 0,089, dengan asumsi
variabel independen lainnya tetap
konstan .
4.2. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada
intinya digunakan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan variabel
independen (EPS, ROE, ROA, dan
NPM) dalam menerangkan variabel
dependennya (harga saham). Hasil
perhitungan koefisien determinasi ini
dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Tabel
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan hasil uji koefisien
determinasi (R2) diatas dapat diketahui
bahwa nilai R-square sebesar 0,558.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel
EPS, ROE, ROA, dan NPM dapat
mempengaruhi variabel Harga Saham
sebesar 55,8% dan sisanya sebesar
44,2% dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak termasuk dalam variabel
penelitian yang dilakukan, seperti faktor
ekonomi Negara misalnya inflasi,
tingkat suku bunga, volume
perdagangan saham dan pengaruh
perubahan politik.
Selain itu, hasil uji koefisien
determinasi (R2) juga menyebutkan
Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....261
bahwa Standar Error of the Estimate
sebesar (1558.80670 < 2299.52978)
Standar Deviasi (dari tabel 4.1), hal ini
menunjukkan bahwa model regresi
tersebut layak untuk digunakan. 4.3. Uji Hipotesis
1. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji
seberapa jauh pengaruh masing-
masing variabel independen (EPS,
ROE, ROA, dan NPM) secara
individual atau parsial dalam
menerangkan variasi variabel
dependen (harga saham). Pengujian
regresi menggunakan α = 5% yang
berarti bahwa tingkat keyakinan
adalah sebesar 95%. Hasil perhitungan
uji t dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 4.4
Hasil Uji t- statistic
Berdasarkan hasil statistik Uji t
pada tabel 4.4 di atas dapat dapat
diketahui hasil penelitian sebagai
berikut:
a. Pengujian H1
H1 :Earnings Per Share (X1)
berpengaruh signifikan
terhadap Harga Saham
Pengaruh EPS yang diuji terhadap
harga saham menunjukkan hasil
bahwa nilai thitung sebesar 9,401
dengan nilai signifikansi variabel
sebesar 0,000 dan ttabel sebesar 1,984
dengan taraf signifikansinya α = 0,05.
Dari data tersebut menunjukkan
bahwa thitung > ttabel (9,401 > 1,984)
dengan tingkat probabilitas
signifikansi 0,000 < 0,05. Maka H1
diterima H0 ditolak. Dengan demikian
hasil ini menunjukkan bahwa variabel
Earnings Per Share (EPS) mempunyai
pengaruh signifikan dan positif
terhadap Harga Saham Perusahaan
Property dan real estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-
2014.
b. Pengujian H2
H2 :Return On Equity (X2)
berpengaruh signifikan
terhadap Harga Saham
Pengaruh ROE yang diuji terhadap
harga saham menunjukkan hasil
bahwa nilai thitung sebesar –2,645 (arah
negatif) dengan nilai signifikansi
variabel sebesar 0,009 dan ttabel sebesar
1,984 dengan taraf signifikansinya α =
0,05. Dari data tersebut menunjukkan
bahwa thitung > ttabel (2,645 > 1,984)
dengan tingkat signifikansi 0,009 <
0,05. Maka H2 diterima H0 ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa variabel Return On Equity
(ROE) mempunyai pengaruh
signifikan dan negatif terhadap Harga
Saham Perusahaan Property dan real
estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010-2014.
c. Pengujian H3
H3 :Return On Assets (X3)
berpengaruh signifikan
terhadap Harga Saham
Pengaruh ROA yang diuji terhadap
harga saham menunjukkan hasil
bahwa nilai thitung sebesar 2,163
dengan nilai signifikansi variabel
sebesar 0,033 dan ttabel sebesar 1,984
dengan taraf signifikansinya α = 0,05.
Dari data tersebut menunjukkan
bahwa thitung > ttabel (2,163 > 1,984)
dengan tingkat signifikansi 0,033 <
0,05. Maka H3 diterima H0 ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa variabel Return On Assets
(ROA) mempunyai pengaruh
signifikan dan positif terhadap Harga
Saham Perusahaan Property dan real
262 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268
estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010-2014.
d. Pengujian H4
H4 :Net Profit Margin (X4)
berpengaruh signifikan
terhadap Harga Saham
Pengaruh NPM yang diuji terhadap
harga saham menunjukkan hasil
bahwa nilai thitung sebesar 0.009
dengan nilai signifikansi variabel atau
probabilitas sebesar 0,993 dan ttabel
sebesar 1,984 dengan taraf
signifikansinya α = 0,05. Dari data
tersebut menunjukkan bahwa thitung <
ttabel (0.009 < 1,984) dengan tingkat
probabilitas signifikansi 0,993 > 0,05.
Maka H4 ditolak dan H0 diterima.
Dengan demikian hipotesis keempat
yang menyatakan NPM berpengaruh
secara signifikan terhadap harga
saham adalah tidak terbukti. Artinya,
variabel Net Profit Margin (NPM)
tidak berpengaruh signifikan terhadap
Harga Saham Perusahaan Property
dan real estate yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2010-2014.
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui
apakah semua variabel independen
yaitu EPS, ROE, ROA, dan NPM
secara bersama-sama dapat
berpengaruh terhadap variabel
dependen yaitu Harga Saham. Berikut
ini adalah hasil dari Uji signifikasi
Simultan (Uji Statistik F):
Tabel
Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik
F)
Berdasarkan tabel 4.5 Uji ANOVA
(Analysis of Varians) atau Uji F diatas,
menunjukkan bahwa nilai Fhitung
sebesar 31,581 sedangkan Ftabel
sebesar 2,46 dengan taraf signifikan α
= 0.05. Dari data tersebut
menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel
(31,581 > 2,46) dan probabilitas
signifikansi 0.000 < 0.05. Maka H5
diterima dan H0 ditolak, sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel
EPS (X1), ROE (X2), ROA (X3), dan
NPM (X4) secara simultan atau secara
bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap harga saham Perusahaan
Property dan real estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-
2014.
Hasil dan Pembahasan
Pengaruh Earnings Per Share (EPS)
terhadap Harga Saham Perusahaan
Property dan Real Estate yang
terdaftar di BEI tahun 2010-2014
Berdasarkan hasil Pengujian secara
parsial (uji t) dapat diketahui bahwa nilai
thitung > ttabel (9,401 > 1,984) dengan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05 dan hasil uji
regresi menunjukkan nilai koefisien
sebesar 7,72 dengan arah positif, hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai
EPS yang diperoleh perusahaan maka
harga saham juga semakin naik. Sehingga
dapat disimpulkan hipotesis satu (H1)
diterima dan H0 ditolak, artinya variabel
Earnings Per Share (X1) berpengaruh
signifikan dan positif atau EPS mampu
memprediksi perubahan harga saham (Y).
Berpengaruhnya variabel EPS
terhadap harga saham disebabkan karena
rasio ini menunjukan laba bersih yang
berhasil diperoleh perusahaan untuk
setiap lembar saham selama suatu periode
tertentu menghasilkan keuntungan yang
maksimal, sehingga akan menghasilkan
keuntungan yang maksimal pula bagi
para pemegang saham. Secara teori
semakin tinggi EPS, harga saham
cenderung naik. EPS yang meningkat
13
274
Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....263
menandakan bahwa peusahaan tersebut
behasil meningkatkan taraf kemakmuran
investor dan hal ini akan mendorong
investor untuk manambah jumlah modal
yang ditanamkan pada perusahaan
tersebut. Pada akhirnya peningkatan
jumlah permintaan terhadap saham
mendorong harga saham juga ikut naik.
Hasil penelitian ini juga didukung
oleh penelitian Ellen Rusliati dan Galih
Prasetyo (2011) yang menunjukkan
bahwa EPS berpengaruh positif terhadap
harga saham. Ellen Rusliati dan Galih
Prasetyo juga menyatakan dalam
penelitiannya bahwa EPS merupakan
salah satu alat ukur tingkat profitabilitas,
yang mana tingkat profitabilitas tersebut
akan mempengaruhi tingkat harga saham.
Hal tersebut dikarenakan apabila
perusahaan mampu meningkatkan laba
untuk tiap lembar sahamnya, maka
investor menganggap bahwa perusahaan
mampu memberikan dividen per lembar
saham yang besar pula. Hal ini akan
menambah tingkat kepercayaan investor
terhadap emiten. Kepercayaan investor
terhadap emiten akan selalu dibarengi
dengan permintaan akan saham emiten.
Permintaan saham emiten yang
meningkat, mengakibatkan harga saham
juga akan meningkat.
Penelitian yang dilakukan Yuyun
Yuliani dan Yoyon Supriadi (2014) juga
menunjukkan bahwa EPS berpengaruh
signifikan dan positif terhadap harga
saham dimana Nilai EPS yang tinggi,
menunjukkan perusahaan mampu
memperoleh laba bagi para pemegang
saham. Hal ini mendorong investor untuk
menambah jumlah modal yang
ditanamkan. Peningkatan jumlah
permintaan terhadap saham perusahaan
mendorong harga saham naik. Selain itu,
penelitian yang dilakukan oleh Zulia
Hanum (2009), Janu Widi Wiasta (2010),
Achmad Husaini (2012), Lidya Agustina
dan Sany Noviri (2013) serta Dedi
Suselo, dkk (2015) juga menunjukan
bahwa EPS berpengaruh signifikan dan
positif terhadap Harga Saham.
Pengaruh Return On Equity (ROE)
terhadap Harga Saham Perusahaan
Property dan Real Estate yang
terdaftar di BEI tahun 2010-2014 Hasil pengujian dengan uji secara
parsial (uji t) diketahui bahwa nilai thitung
> ttabel (2,645 > 1,984) dengan nilai
signifikansi 0,009 < 0,05 dan hasil uji
regresi menunjukkan nilai koefisien
sebesar -106,540 dengan arah negative,
hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi nilai ROE yang diperoleh
perusahaan maka harga saham akan
turun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Hipotesis dua (H2) diterima dan H0
ditolak, artinya variabel ROE (X2)
berpengaruh signifikan dan negatif atau
ROE mampu memprediksi perubahan
harga saham (Y).
Berpengaruhnya variabel ROE
terhadap harga saham disebabkan karena
ROE merupakan rasio penting bagi para
pemilik dan pemegang saham karena
rasio tersebut menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam mengelola modal dari
pemegang saham untuk mendapatkan
laba bersih. Secara teori bahwa kenaikan
Return on Equity biasanya diikuti oleh
kenaikan harga saham perusahaan
tersebut. Semakin tinggi ROE berarti
semakin baik kinerja perusahaan dalam
mengelola modalnya untuk menghasilkan
keuntungan bagi pemegang saham. Dapat
dikatakan bahwa perusahaan tersebut
dapat menggunakan modal dari
pemegang saham secara efektif dan
efisien untuk memperoleh laba.
Pengaruh negatif ROE menunjukkan
bahwa kinerja perusahaan dalam kondisi
kurang baik, ini disebabkan karena
kurang efisiennya perusahaan dalam
mengelola modal sendiri yang dimiliki,
sehingga kurang menghasilkan laba yang
optimal. Oleh karena itu, minat investor
terhadap harga saham perusahaan
264 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268
menjadi berkurang dan menyebabkan
harga saham menjadi turun. Hal yang
harus dilakukan perusahaan untuk
meningkatkan ROE yaitu perusahaan
harus manambah modal dan
meningkatkan penggunaan modal untuk
meningkatkan laba sehingga ROE
menjadi tinggi dan akan meningkatkan
harga saham perusahaan.
Hasil penelitian ini didukung dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dedi
Suselo, dkk (2015) yang menunjukan
bahwa ROE berpengaruh signifikan dan
negatif terhadap Harga Saham. Hal ini
disebabkan dari total modal yang ada
manajemen tidak dapat menghasilkan
keuntungan dengan kemampuan modal
sendiri sehingga tidak dapat
menguntungkan para pemegang saham.
Hasil ini memberikan indikasi bahwa
tingkat pengembalian investasi yang akan
diterima investor rendah, sehingga
investor tidak tertarik untuk menanamkan
modalnya pada perusahaan tersebut,
sehingga menyebabkan akan menurunnya
harga saham. Selain itu, penelitian yang
dilakukan Zulia Hanum (2009) yang juga
menunjukkan bahwa ROE berpengaruh
signifikan dan positif terhadap harga
saham.
Pengaruh Return On Assets (ROA)
terhadap Harga Saham Perusahaan
Property dan Real Estate yang
terdaftar di BEI tahun 2010-2014
Hasil uji secara parsial (uji t) dapat
diketahui bahwa nilai nilai thitung > ttabel
(2,163 > 1,984) dengan nilai signifikansi
0,033 < 0,05 dan hasil uji regresi
menunjukkan nilai koefisien sebesar
168,004 dengan arah positif, hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai
ROA yang diperoleh perusahaan maka
harga saham juga semakin naik. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa Hipotesis tiga
(H3) diterima dan H0 ditolak, artinya
variabel ROA (X3) berpengaruh
signifikan dan positif, atau ROA mampu
memprediksi perubahan harga saham (Y).
Berpengaruhnya variabel ROA
terhadap harga saham disebabkan karena
Return on Assets (ROA) merupakan
kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva
untuk menghasilkan keuntungan bagi
semua investor. Hasil penelitian ini
didukung dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ina Rinati (2009) yang
menunjukkan bahwa ROA berpengaruh
signifikan dan positif terhadap harga
saham, yang juga menyatakan bahwa
Semakin tinggi rasio ini maka semakin
baik produktivitas asset dalam
memperoleh keuntungan bersih atau laba.
Hal ini selanjutnya akan meningkatkan
daya tarik perusahaan kepada investor.
Peningkatan daya tarik perusahaan
menjadikan perusahaan tersebut makin
diminati investor, karena tingkat
pengembalian akan semakin besar. Hal
ini juga akan berdampak bahwa harga
saham dari perusahaan tersebut di Pasar
Modal juga akan semakin meningkat
karena permintaan saham di pasar
melebihi penawaran. Oleh karena itu,
keputusan yang harus diambil oleh
pemilik perusahaan yaitu pemilik
perusahaan harus meningkatkan laba
dengan cara pendayagunaan asset
semaksimal mungkin supaya ROA
meningkat sehingga harga saham juga
meningkat.
Selain itu, penelitian yang dilakukan
oleh Sri Zuliarni (2012), Achmad Husaini
(2012), Lidya Agustina dan Sany Noviri
(2013), serta Dedi Suselo, dkk. (2015)
juga menunjukkan bahwa ROA
berpengaruh signifikan dan positif
terhadap harga saham.
Pengaruh Net Profit Margin (NPM)
terhadap Harga Saham Perusahaan
Property dan Real Estate yang
terdaftar di BEI tahun 2010-2014
276
Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....265
Hasil uji secara parsial (uji t) pada
variabel Net Profit Margin (NPM) dapat
diketahui bahwa thitung < ttabel (0.009 <
1,984) dengan nilai signifikansi 0,993 >
0,05 dan hasil uji regresi menunjukkan
nilai koefisiensi sebesar -0,089 dengan
arah negatif. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa hipotesis empat (H4) ditolak dan
H0 diterima atau variabel NPM (X4) tidak
berpengaruh signifikan atau NPM tidak
mampu memprediksi perubahan harga
saham (Y). Hal ini berarti setiap kenaikan
ataupun perununan nilai NPM tidak akan
mempengaruhi fluktuasi harga saham.
Net Profit Margin (NPM) merupakan
rasio antara laba setelah pajak dengan
penjualan yang mengukur laba bersih
yang dihasilkan dari setiap rupiah
penjualan. Di samping itu rasio ini juga
bermanfaat untuk mengukur tingkat
efisiensi total pengeluaran biaya-biaya
operasional dalam perusahaan. Semakin
efisien suatu perusahaan dalam
pengeluaran biaya-biayanya, maka
semakin besar tingkat keuntungan
(return) yang akan diperoleh perusahaan
tersebut.
Tidak signifikannya variabel ini
disebabkan karena kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba
melalui penjualan dianggap cukup
rendah. Selain itu, kemampuan
perusahaan dalam menekan pengeluaran
biaya-biaya yang dilakukan perusahaan
kurang efisien sehingga mengurangi laba
yang diperoleh perusahaan. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan
tidak produktif, sehingga akan
mengurangi kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya pada perusahaan
tersebut. Penyebab lainnya karena
investor dalam melakukan investasi tidak
memperhitungkan variabel NPM untuk
memprediksi harga saham sehingga
variabel NPM tidak berpengaruh terhadap
Harga Saham Perusahaan Property dan
Real Estate di Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian ini didukung
penelitian yang dilakukan oleh Janu Widi
Wiasta (2010), Achmad Husaini (2012),
dan Egi Ferdianto (2014) yang juga
menunjukkan bahwa NPM tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga
saham.
Pengaruh EPS, ROE, ROA, dan NPM
secara simultan terhadap Harga
Saham Perusahaan Property dan Real
Estate yang terdaftar di BEI tahun
2010-2014
Hasil pengujian secara simultan (uji
f) dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi 0,00 lebih rendah dari tingkat
signifikan 0,05 dan Fhitung > Ftabel (31,581 > 2,46) sehingga dapat disimpulkan
Hipotesis lima (H5) diterima dan H0
ditolak atau variabel EPS (X1), ROE (X2),
ROA (X3), dan NPM (X4) secara
bersama-sama mampu memprediksi
perubahan harga saham (Y), atau yang
berarti keempat variabel tersebut
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham perusahaan
property dan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2010-1014.
Berpengaruhnya variabel EPS, ROE,
ROA, dan NPM secara bersama-sama
terhadap harga saham Perusahaan
Property dan Real Estate ini disebabkan
karena keempat variabel tersebut
merupakan rasio yang dapat dijadikan
sebagai dasar dalam memprediksi harga
saham, apabila masing-masing variabel
tersebut mengalami kenaikan maka dapat
mencerminkan kinerja perusahaan dalam
keadaan baik, sehingga akan banyak
investor yang tertarik untuk berinvestasi.
Semakin banyak permintaan terhadap
saham suatu perusahaan maka harga
saham juga akan mengalami kenaikan.
Begitupun juga sebaliknya.
Hasil penelitian ini didukung dengan
penelitian yang dilakukan oleh Janu Widi
Wiasta (2010), dan Achmad Husaini
(2012) yang juga menunjukkan bahwa
266 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268
variabel EPS, ROE, ROA dan NPM
secara bersama-sama berpengaruh secara
signifikan terhadap harga saham
Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisa dan
pembahasan yang telah dilakukan
terhadap lima hipotesis yang telah diuji
menggunakan analisis regresi berganda,
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil uji secara parsial menunjukkan
bahwa Earning Per Share (EPS) dan
Return On Assets (ROA)
berpengaruh signifikan dan positif
terhadap harga saham, Return On
Equity (ROE) juga berpengaruh
signifikan dan positif terhadap harga
saham. Sedangkan Net Profit Margin
(NPM) tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham perusahaan
property dan real estate yang
terdaftar di BEI periode 2010 sampai
2014.
2. Hasil uji F menunjukkan bahwa
Earning Per Share (EPS), Return On
Equity (ROE), Return On Assets
(ROA), dan Net Profit Margin
(NPM) secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap harga saham
perusahaan property dan real estate
yang terdaftar di BEI periode 2010
sampai 2014.
Berdasarkan kesimpulan diatas,
maka saran yang dapat penulis ajukan
adalah sebagai berikut:
1. Bagi investor dan calon investor
yang ingin melakukan investasi
dalam bentuk saham sebaiknya lebih
teliti dalam mengamati
perkembangan kinerja perusahaan,
terutama dalam hal rasio EPS, ROE,
ROA dan NPM agar dapat
memprediksi keuntungan yang akan
diperoleh dari investasi di pasar
modal.
2. Bagi pihak perusahaan sebaiknya
meningkatkan kinerja keuangan
maupun kinerja manajemen
perusahaan setiap tahunnya sehingga
persepsi investor terhadap prospek
kinerja perusahaan di masa depan
dapat dijaga dengan baik. Kinerja
keuangan perusahaan tersebut dapat
ditunjukkan dengan meningkatkan
rasio EPS, ROE, ROA, dan NPM.
Hal tersebut dapat meningkatkan
ketertarikan dan kepercayaan
investor untuk menanamkan dananya
pada perusahaan pun dapat
dipertahankan karena investor dapat
menilai bahwa perusahaan tersebut
cukup profitable.
3. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya
dapat menggunakan faktor-faktor
internal lainnya untuk menambah
variabel independen selain yang
digunakan dalam penelitian ini
seperti likuiditas, solvabilitas,
aktivitas atau menggunakan faktor-
faktor eksternal yang kemungkinan
mempengaruhi harga saham seperti
inflasi, tingkat suku bunga,
pertumbuhan ekonomi Indonesia
atau kurs valuta asing. Selain itu,
peneliti selanjutnya juga dapat
memperluas penelitian dengan cara
memperpanjang periode penelitian
dengan menambah tahun
pengamatan, memperbanyak jumlah
sampel atau melakukan penelitian
untuk sektor perusahaan lain selain
perusahaan property dan real estate.
Daftar Rujukan
Agustina, Lidya dan Sany Noviri. 2013.
Pengaruh ROA, EPS, dan Tingkat
Suku Bunga SBI Terhadap Harga
Saham (studi pada Indeks LQ45
Tahun 2010). Jurnal Akuntansi,
Vol.5, No.1, Mei 2013: 1-23.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
Penelitian. Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Aziz, Musdalifah, dkk. 2015. Manajemen
Investasi Fundamental, Teknikal,
Perilaku Investor, dan Return
278
Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....267
Saham. Cetakan pertama. Edisi
pertama. Jakarta: Deepublish.
Ferdianto, Egi. 2014. Analisis pengaruh
ROA, DER, NPM, dan CR terhadap
Harga Saham Perusahaan Tambang
yang Terdaftar di BEI tahun 2011-
2013. Skripsi. Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri
Hidayatullah Jakarta.
Hanum, Zulia. 2009. Pengaruh ROA,
ROE, dan EPS Terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Otomotif
yang Terdaftar di BEI periode 2008-
2011. Jurnal Manajemen & Bisnis,
Vol 08, No.2, April 2009, ISSN:1693-
7619.
Husaini, Achmad. 2012. Pengaruh
Variabel Return On Assets , Return
On Equity, Net Profit Margin Dan
Earning Per Share Terhadap Harga
Saham Perusahaan. Jurnal Profit,
Volume 6, Nomor 1, juni.
Hutami, Rescyana Putri. 2012. Pengaruh
Dividend Per Share, Return On
Equitydan Net Profit Margin
Terhadap Harga Saham Perusahaan
Industri Manufaktur yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia periode 2006-
2010. Jurnal Nominal, volume 1
nomor, tahun 2012.
Kasmir. 2014. Analisis Laporan
Keuangan. Cetakan ketujuh. Edisi
pertama. Jakarta: PT RajaGrafindo.
Maryanne, Donna Menina Della.2009.
Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Suku
Bunga SBI, Volume Perdagangan
Saham Terhadap Harga Saham (studi
empiris pada perusahaan sektor
perbankan di BEI periode 2004-
2007). Tesis. Program studi magister
manajemen program pascasarjana
universitas diponegoro semarang.
Patriawan, Dwiatma. 2011. Analisis
Pengaruh Earning Per Share (EPS),
Return On Equity (ROE), dan Debt
To Equity Ratio (Der) Terhadap
Harga Saham Pada perusahaan
wholesale and retail trade Yang
terdaftar di bursa efek indonesia
(BEI) Tahun 2006–2008. Skripsi.
Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro Semarang.
Permadi, Angga. 2013. Pengaruh
Penerapan System Akuntansi
Keuangan Daerah Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah. Skripsi. Fakutas Ekonomi
Universitas Widyatama.
Purnomo, Serfianto, dkk. 2013. Buku
Pintar Pasar Uang Dan Pasar
Valas. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Rinati, Ina. 2009. Pengaruh Net Profit
Margin (NPM), Return On Assets
(ROA) Dan Return On Equity
(ROE) Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Yang Tercantum Dalam
Indeks Lq45. Jurnal Ilmiah
Akuntansi.
Rohman, Khoirur. 2015. Pengaruh Rasio
Profitabilitas Dan Rasio Pasar
Terhadap Harga Saham (Studi
Empiris pada Perusahaan Sektor
Perbankanyang Terdaftar di BEI
Tahun 2009-2013). Skripsi. Jurusan
Akuntansi Universitas Islam Darul
Ulum Lamongan.
Rusliati, Ellen dan Galih Prasetyo. 2011.
Pengaruh Financial Laverage,
Earning Per Share, dan Dividend
Per Share Terhadap Harga Saham.
JurnalTrikonomika, Volume 10,
No.1, Juni 2011, Hal. 31-39, ISSN:
1411-514X.
Shidiq, Niekie Arwiyati. 2012. Pengaruh
EVA, Rasio Profitabilitas Dan EPS
Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2006-2010. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro
Semarang.
268 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268
Sudana, I Made. 2011. Manajemen
Keuangan Perusahaan. Teori dan
Praktek. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suselo,dkk. 2015. Pengaruh Variabel
Fundamental dan Makro Ekonomi
Terhadap Harga Saham (Studi pada
Perusahaan yang Masuk dalam
Indeks LQ45).Jurnal Alplikasi
Manajemen (JAM), Volume 13,
No.1, ISSN:1693-5241.
Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen
Keuangan Perusahaan. Konsep
Aplikasi dalam Perencanaan,
Pengawasan, dan Pengambilan
Keputusan. Jakarta: Rajawali Pers.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio
Dan Investasi. Teori Dan Aplikasi,
Edisi Pertama. Yogyakarta:
Kanisius.
Wiasta, Janu Widi. 2010. Analisis
Pengaruh Profitabilitas Terhadap
Harga Saham Pada Lembaga
Keuangan Yang Go Pubic di bei
tahun 2004-2007. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Manajemen Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Yudaruddin, Rizky. 2014. Statistik
Ekonomi; Aplikasi dengan Program
SPSS Versi 20. Yogyakarta:
Interpena.
Yuliani, Yuyun dan Yoyon
Supriadi.2014. Pengaruh EPS dan
DPS Terhadap Harga Saham
Perusahaan Yang Go Public.Jurnal
Ilmiah Manajemen Kesatuan, Vol.2,
No.2, pp. 111-118, ISSN: 2337-
7860.
Zuliarni, Sri. 2012. Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Harga Saham
Pada Perusahaan Mining And
Mining Service Di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Jurnal Aplikasi
Bisnis Vol. 3 No. 1, oktober.