Post on 31-Oct-2021
PELATIHAN TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN STIMULASI
ORANG TUA ANAK USIA DINI
F. Tentama, N. Tarnoto, D. Pranungsari
1-6
o pdf (English)
PELATIHAN DASAR PEMASANGAN PERALATAN INSTALASI LISTRIK UNTUK MENCEGAH
KEBAKARAN DI BR. SAMBIAN UNDAGI DS. TIMPAG KEC. KERAMBITAN-TABANAN
C.G.I. Partha, I.W.A. Wijaya, I.G.N. Janardana, I.N. Budiastra, A. Frederika
7-``11
o pdf (English)
PENERAPAN IPTEK PADA USAHA MIKRO MINYAK KELAPA TRADISIONAL
NPG Suardana, IGN Janardana, IWY Swara
12-19
o pdf (English)
MENGUAK POTENSI SI KAYU API (DIOSPYROS SP. ) PENGHASIL RACUN IKAN ALAMI DARI
HUTAN JEMBRANA BALI BARAT
P.S. Andila, I.N. Peneng
20-24
o pdf (English)
PENERAPAN IPTEK BAGI PETANI JAMBU METE DI KABUPATEN KARANGASEM
B.A. Harsojuwono, I.W. Arnata, N.L. Yulianti
25-34
o pdf (English)
SISTEM AIR BERSIH DI DESA BELOK SIDAN MENERAPKAN METODE POMPA AIR DENGAN
PENGGERAK KINCIR AIR
I.G.N.P. Tenaya, I.G.K. Sukadana, K. Mataram
35-46
o pdf (English)
PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI SEKAA TERUNA SATYA DHARMA KERTI BANJAR KAJA
DESA SESETAN
P.A.A.S. Pratiwi
47-54
o pdf (English)
PENGELOLAAN POTENSI DESA UNTUK TERCIPTANYA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
BERBASIS TEKNOLOGI DAN SWADAYA MASYARAKAT
I.G.K. Sukadana, I.G.N.P. Tenaya
55-64
o pdf (English)
SOSIALISASI BUDIDAYA TANAMAN GAHARU DAN DEMPLOT PEMUPUKAN BERIMBANG SERTA
INOKULASINYA DI DESA PETANG KABUPATEN BADUNG
A.A.N. Supadma, D.M. Arthagama, I M. Dana, I M. Mega
65-71
o pdf (English)
PENERAPAN E-MARKETING DALAM PENINGKATAN KUNJUNGAN DAN LOYALITAS
WISATAWAN DI KAWASAN TULAMBEN
I.W. Suardana, N.M. Ariani, N.G.A.S. Dewi, I.W. Darsana
72-77
o pdf (English)
OPTIMALISASI PERANAN PEMUKA DESA DALAM PENYELESAIAN SENGKETA ADAT DI DESA
GULINGAN
I.K.R. Setiabudhi, I.G. Artha, I.P.R.A Putra, P.A.H. Martana
78-84
o pdf (English)
PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN DINI NARKOBA DAN ZAT ADITIF PADA GENERASI MUDA
SEBAGAI ASET BANGSA DI DESA MENGWI BADUNG
N.M. Suaniti, I.N. Wirajana, N.K. Ariati, M. Manurung
85-89
o pdf (English)
PELATIHAN PEMBUATAN MIE DARI SAYUR BAYAM DI DESA TIHINGAN KECAMATAN
BANJARANGKAN KABUPATEN KLUNGKUNG
P.A.S. Wipradnyadewi, P.T. Ina, I.A.R.P. Pudja, L.P.T. Darmayanti
90-95
o pdf (English)
PELATIHAN PENGOLAHAN KACANG TANAH DI KELURAHAN PENATIH KECAMATAN DENPASAR
TIMUR KOTAMADYA DENPASAR
P.T. Ina, I.G.A. Ekawati, I.N. Kencana Putra, P.A.S. Widpradnyadewi, I.D.P.K. Pratiwi
96-100
o pdf (English)
PENGEMBANGAN WISATA HERITAGE DI DESA PAKRAMAN NEGARI
N.S. Arida, M. Adikampana, N.M. Tisnawati
101-106
o pdf (English)
INISIASI KADER DESA PEDULI KESEHATAN REPRODUKSI (KDPKR) SERTA DETEKSI DINI KANKER
LEHER RAHIM DI DESA PENGOTAN KABUPATEN BANGLI BALI
N.W. Septarini, D.P.Y. Kurniati, I.A.D. Wiryanthini, I.W.G.A.E. Putra, I.M. Sutarga
107-115
o pdf (English)
PENYULUHAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DAN PEMERIKSAAN IVA DI DESA SELAT
KECAMATAN SELAT KABUPATEN KARANGASEM
N.L.P.E. Yanti, D.M. Widyanthari, F.S. Kusumaningsih, M.R. Damayanti
116-121
o pdf (English)
MENINGKATKAN MANAJEMEN TOKO KELONTONG DALAM MENGHADAPI RITEL MODERN DI
DESA MENGWI KABUPATEN BADUNG
N.K. Seminari, N.K. Purnawati, L.G.S. Artini, N.M. Rastini, I.N. Nurcaya, I.G.K. Warmika
122-132
o pdf (English)
APLIKASI DAN PELATIHAN MESIN PEMBERSIH BATOK KELAPA DI BANJAR MENASA DESA
SINABUN, KECAMATAN SAWAN KABUPATEN BULELENG
K. Astawa, I.P. Lokantara, H. Wijaksana, I.K.G. Sugita
133-139
o pdf (English)
BIMBINGAN TEKNIS TEKNOLOGI PENGOLAHAN IKAN HASIL TANGKAPAN PADA KELOMPOK
NELAYAN AMERTA SEGARA
I.W.B. Adnyana, I.N. Suarnadwipa, H. Wijaksana, N.M. Suaniti
140-144
o pdf (English)
MENGEMBANGKAN MINAT KEWIRAUSAHAAN DI KALANGAN REMAJA DESA NYITDAH
KABUPATEN TABANAN
I.N. Nurcaya, Eka Sulistyawati, I.M. Jember, N.K. Seminari, N.G.P. Wirawati
145-151
o pdf (English)
PEMERIKSAAN DAN PENGOBATAN ANEMIA SERTA PELAYANAN KONTRASEPSI BAGI WANITA
USIA SUBUR DI MUNTIGUNUNG DESA TIANYAR BARAT KARANGASEM BALI
N.W. Septarini, I.M. Sutarga, L.P. Suariyani, M.P. Kardiwinata, I.W.G.A.E. Putra
152-159
o pdf (English)
PENGUATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING
PRODUK INDUSTRI PARIWISATA UNTUK MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)
DI DESA PELAGA KABUPATEN BADUNG
I.K. Suwena, I.G.N. Widyatmaja, I.B.K. Astina, P.R. Pertiwi, N.T. Sutaguna
160-168
o pdf (English)
PENGEMBANGAN SISTEM ELEARNING SEBAGAI MEDIA LATIH UN ONLINE DI SMA 2
SEMARAPURA
I.G.S. Astawa, K. Sari, I.G.A.P. Adnyana
169-175
o pdf (English)
UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATERI KULIAH DASAR PROGRAM STUDI
MATEMATIKA MELALUI MASTERY LEARNING MODEL
I.G.A.M. Srinadi, I.K.G. Sukarsa, K. Jayanegara, I.N. Wendri
176-184
o pdf (English)
TEKNOLOGI PENGAWETAN RAMAH LINGKUNGAN UNTUK PENGERAJIN BAMBU TRADISIONAL
BERORIENTASI EKSPOR DI DESA BELEGA GIANYAR
I.M.S. Negara, I.N. Simpen, G.M.A. Sasmita
185-192
o pdf (English)
DETEKSI DAN PENGOBATAN SERTA PENYULUHAN PENYAKIT KECACINGAN PADA SISWA SDN 1
MAMBANG KECAMATAN SELEMADEG TIMUR KABUPATEN TABANAN
I.M. Sudarmaja, I.K. Swastika, N.L.P.E. Diarthini, P.A.A. Damayanti, N.L Ariwati
193-198
o pdf (English)
PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN PERMAINAN EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN
PENGETAHUAN SISWA SD 2 SIDAN GIANYAR TENTANG PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
DALAM RANGKA PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH
I.K. Swastika, Wulanyani Wulanyani, I.M. Sudarmaja, N.L.P.E. Diarthini, L. Ariwati
199-204
o pdf (English)
PENYULUHAN DAN PELAYANAN KESEHATAN ANJING JALANAN UNTUK MENDUKUNG
PERCEPATAN PROGRAM BALI BEBAS RABIES DI DESA SEDANG KECAMATAN ABIANSEMAL
KABUPATEN BADUNG
I.G.N. Sudisma, I.G.A.G.P. Pemayun, A.A.G.J. Wardita, I.K.A. Dada, I.W. Gorda
205-211
o pdf (English)
PENYULUHAN PERAWATAN KAKI DIABETES DI BANJAR TOHPATI DESA KESIMAN KERTALANGU
DENPASAR TIMUR
D.M. Widyanthari, P.O.Y. Nurhaesti, N.L.P.E. Yanti, P.A.S. Utami, M.V. Manangkot
212-218
o pdf (English)
PENGENALAN BERETIKA KOMUNIKASI DALAM SOSIAL MEDIA DI KALANGAN REMAJA
N.M.R.A. Gelgel
219-224
o pdf (English)
PELATIHAN PEMROGRAMAN BAGI SISWA SEBAGAI PENUNJANG EKSTRAKURIKULER DI SMP
NEGERI 3 KUTA SELATAN BADUNG
A. Muliantara, I.M. Widiartha, I.P.G.H. Suputra
225-231
o pdf (English)
INTRODUKSI PENGOLAHAN RUMPUT LAUT MENJADI BAKPIA DI DESA LEMBONGAN
KABUPATEN KLUNGKUNG
N.N. Puspawati, I.M. Sugitha, A.S Duniaji, N.W. Wisaniyasa, M.I. Hapsari A
232-237
o pdf (English)
PENERAPAN KOMBINASI PUPUK ORGANIK DAN PUPUK KIMIA UNTUK MEMPERBAIKI
KUALITAS TANAH SAWAH DI SUBAK TIBUBIYU KECAMATAN KERAMBITAN KABUPATEN
TABANAN
I.W. Narka, T. Kusmawati, I.N. Merit, I.N. Dibia
238-243
o pdf (English)
PEMBINAAN KEPARIWISATAAN MELALUI PELATIHAN TEKNIK PRESENTASI KULINER LOKAL DI
DESA WISATA MENGWI KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG
I.N.T. Sutaguna, N.M. Ariani, N.N.S. Aryanti, I.A.E.T. Putri
244-249
o pdf (English)
TEKNIK DAN MANAJEMEN PRODUKSI BIBIT SAPI BALI DI SUBAK KACANG DAWA DESA
KAMASAN KLUNGKUNG
N.L.G. Sumardani, I.G.R. Maya Temaja, G.N.A. Susanta Wirya, N.M. Puspawati
250-255
o pdf (English)
PENINGKATAN PEMAHAMAN PELAJARAN MATEMATIKA TINGKAT SMA DENGAN
PEMROGRAMAN PASCAL DI SMAN 1 KUTA SELATAN BADUNG
I.D.M.B.A. Darmawan, I.K.A. Mogi, I.W. Sumarjaya, I.B.M. Suryatika
256-263
o pdf (English)
PENANGGULANGAN PENYAKIT GETAH KUNING DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS DAN
KUANTITAS PRODUKSI MANGGIS
T.B. Kusmiyarti, N.G.K. Roni, T. Kusmawati
264-267
o pdf (English)
PEMBERDAYAAN SUBAK DALAM APLIKASI TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI DI DESA
MEGATI KECAMATAN SELEMADEG TIMUR KABUPATEN TABANAN
I.N. Sunarta, I.N. Dibia, N.M. Trigunasih, I.D.M. Arthagama, T. Kusmawati
268-272
o pdf (English)
PELATIHAN PEMANFAATAN RUMPUT LAUT DAN GARAM MENJADI SABUN DI DESA KUTUH
BADUNG SELATAN BALI
N.PA.D. Wijayanti, N.P.L. Laksmiani, K.W. Astuti, I.G.N.A.D. Putra
273-278
o pdf (English)
PENGGUNAAN COMMUNICATION GAMES PADA PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI SISWA-
SISWA SMPN 4 NUSA PENIDA DESA LEMBONGAN
N.M.A. Widiastuti, I G.A.G. Sosiowati, S.A.I. Maharani, N.K.S. Rahayuni
279-284
o pdf (English)
PENINGKATAN KUALITAS URINE SAPI MENJADI BIOURINE DAN BIOPESTISIDA DI KELOMPOK
TERNAK WIDYASMESTI DAN NANDAKA
N.L.P. Sriyani, I.N.T. Ariana, I.M. Mudita, W. Siti
285-290
o pdf (English)
PEMBINAAN DAN PELATIHAN PENULISAN PAPAN NAMA DWIAKSARA SESUAI PASANG
AKSARA DI KECAMATAN BANJARANGKAN KABUPATEN KLUNGKUNG
I.K.N. Sulibra, N.M. Suryati, N.K.R. Erawati, L.P. Puspawati, I.W. Suardiana
291-296
o pdf (English)
PELATIHAN PENGENDALIAN ARUS SISA LISTRIK SESUAI PERSYARATAN UMUM INSTALASI
LISTRIK DI DESA MELINGGIH PAYANGAN GIANYAR
A.A.N. Amrita, A.I. Weking, W.G. Ariastina, G. Sukadarmika
297-301
o pdf (English)
PENYUSUNAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN DAN AKUNTANSI PADA KOPERASI KKS
K.A. Krisnadewi, N.M.A Erawati, E.A. Sisdyani, I.W.P. Wirasedana
302-306
o pdf (English)
PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS EXCEL PADA LPD DESA ADAT
KUUM KELADI TABANAN
I.N. Nurcahya, E. Sulistyawati, I.M. Jember, N.G.P. Wirawati
307-315
o pdf (English)
PELATIHAN PEMBUATAN WEBSITE DESA SEBAGAI PUSAT INFORMASI PROFIL DAN POTENSI
DESA DI DESA WISATA PINGE KABUPATEN TABANAN
I.M. Widiartha, A. Muliantara, I.G.S. Astawa, L.P.I. Harini, I.D.M.B.A. Darmawan, A.A.K. Ayuningsasi
316-325
o pdf (English)
PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BAHAN BAKU BIOGAS PADA SIMANTRI 543 DI
KECAMATAN RENDANG
I.K.G. Wirawan, I.K.G. Sugita, M. Suarda, I.K.A. Atmika
326-330
PENERAPAN IPTEK PADA PENGOLAHAN KULIT BUAH MANGGIS DI DESA BELIMBING
I.B.N.P. Dwija, N.P. Ariantari
331-335
o pdf (English)
KAPASITAS PRODUKSI MESIN PENYARING LULUH BAHAN BAKU BATA ASAB (BATA MERAH
GOSOK) DENGAN 3 SUDU-PENGADUK-SEJAJAR
I.M. Widiyarta, I.M. Parwata, D.N.K.P. Negara, I.G.M. Yudyantara, I.W.J.A. Putra
336-339
o pdf (English)
PELATIHAN PENGOLAHAN DAN PENGEMASAN RUMPUT LAUT MENJADI SELAI DI DESA
LEMBONGAN KECAMATAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGUNG
A.A.I.S Wiadnyani, I.W.R. Widarta, N.N. Puspawati, N.M. Indri H, I.D.P. Kartika
340-345
o pdf (English)
PELATIHAN BAHASA INGGRIS KOMUNIKATIF DENGAN TEKNIK ROLE-PLAY DAN LEARNING BY
DOING BAGI STAF PENGINAPAN/HOTEL DI NUSA LEMBONGAN
N. M. A. Widiastuti, P.A.A.S. Pratiwi, S.A.I. Maharani, I K.S. Putra
346-351
o pdf (English)
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN TENTANG PERLAKUAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN BAGI
MANAJEMEN DAN STAF LPD DESA ADAT LUKLUK
I.B.K. Surya, I.K. Mustanda, N. Abundanti, A.A.A. Sriathi, N.W. Mujiati, W.M. Utama, A.A.S.K. Dewi
352-355
o pdf (English)
PENGEMBANGAN POTENSI MASYARAKAT DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI MESIN
PENCACAH SAMPAH ORGANIK DALAM PEMBUATAN KOMPOS
I.G.P.A. Suryawan, I.P. Lokantara
356-362
o pdf (English)
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN TENTANG AUDIT PEMASARAN PADA KOPERASI SIDI DESA
SANUR
I.G.A.K. Giantari, N.N.K. Yasa, I.B.K. Surya, N.W. Ekawati, I.P.G. Sukaatmadja, A.A.S. Kartika Dewi
363-367
o pdf (English)
DEMO PENINGKATAN NILAI NUTRISI DEDAK PADI DENGAN TEKNIK FERMENTASI PADA
KELOMPOK TERNAK UNGGAS DI DESA PENGOTAN KABUPATEN BANGLI
I.G.N.G. Bidura, D.P.M.A., Candrawati, A.A.P.P. Wibawa, I.A.P. Utami, E. Puspani
368-372
o pdf (English)
BUDIDAYA TANAMAN HIAS ANGGREK SEBAGAI UPAYA KONSERVASI ANGGREK SULAWESI
TENGAH
Zulkaidhah Zulkaidhah, Muslimin Muslimin, A. Hapid, B. Toknok
373-378
o pdf (English)
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PER KAPITA DAN
PELESTARIAN EKOSISTEM LAUT DI DESA BONDALEM KECAMATAN TEJAKULA KABUPATEN
BULELENG
L. Paramita, I.P. Suparthana, N.M. Yudantin
379-384
o pdf (English)
PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBUATAN SABUN AROMA TERAPI DARI MINYAK KELAPA PADA
KWT “WIGUNA MEKAR” DI DESA ANGKAH KECAMATAN SELEMADEG BARAT KABUPATEN
TABANAN
G.P. Ganda-Putra, N.M. Wartini, L.P. Wrasiati, I.W.G.S. Yoga
385-390
o pdf (English)
IMPLEMENTASI APLIKASI LAYANAN INFORMASI BUDIDAYA JERUK DENGAN LAYANAN
INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS ANDROID BAGI MASYARAKAT DESA BUNUTIN KINTAMANI
BANGLI
N.M.A.E.D. Wirastuti, I.G.A.K.D.D. Hartawan, I.M.A. Suyadnya
391-400
o pdf (English)
PENGEMBANGAN POTENSI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SAKTI KECAMATAN
NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG
I.W. Surata, T.G.T. Nindhia
401-409
o pdf (English)
PENCEGAHAN STROKE DINI MELALUI PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH, KADAR GULA DARAH
DAN KOLESTEROL PADA PINANDITA DI DESA TARO KECAMATAN TEGALLALANG GIANYAR
D.A. Swastini, I.A.D. Wiryanthini, N.P.A.D. Wijayanthi, P.O. Samirana
410-415
o pdf (English)
������ �� ���� � �� ����� ����Blank (11pt), hapus tulisan dalam bagian blank setelah makalah selesai diedit.
MENINGKATKAN MANAJEMEN TOKO KELONTONG DALAM
MENGHADAPI RITEL MODERN DI DESA MENGWI KABUPATEN
BADUNGBlank (11pt)
Blank (11pt)
N.K. Seminari1, N.K. Purnawati
2, L.G.S. Artini
3, N.M. Rastini
4, I.N. Nurcaya
5, dan I.G.K.
Warmika6
Blank (11pt)
Blank (11pt)
ABSTRACT
Modern retail like Alfamart and Indomaret develops really fast at some cities in Indonesia. These retails has a
strong management which is a network. In some region this things are considered “threats” to the grocery
store or either a small mini-market. One of the problems of this kinds that is being observed is in Mengwi
Village Mengwi Sub-district Badung Regency. Seeing this condition then a community service is held which
entitled “Increasing the Management of Grocery Store in Order to Face Modern Retail in Mengwi Village
Mengwi Sub-district Badung Regency. The purpose of this community service is to increase the management
of Grocery Store in order to face the threats of modern retail such as Alfamart and Indomaret. The coaching
will be held by visiting one kind of grocery store or mini-market that located in Mengwi Village. The amount
of traders that are coached are 40 people. This community service formally held within 5-7 days, this activity
is expected to be able reach the traders generally. The result of the community service is expected to be able
to arrange the financial administration, the product’s turnover, product’s arrangement, the change of the
price’s information, and a better consumer service. For the community service’s team, this activity is useful
to apply theories and devoted themselves to the people.
Keywords : management, grocery store, modern ritel
Blank (11pt)
Blank (11pt)
1. PENDAHULUAN
Blank (11pt)
Retail atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan
barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan
penggunaan bisnis. Sering kali orang-orang beranggapan bahwa ritel hanya menjual produk-produk
di toko. Tetapi retail (ritel) juga melibatkan pelayanan jasa layanan antar (delivery services) ke
rumah-rumah. Tidak semua ritel dilakukan ditoko.
Terkait dengan aktivitas yang dijalankan, ritel menunjukkan upaya untuk memecah barang atau
produk yang dihasilkan dan didistribusikan oleh manufaktur atau perusahaan dalam jumlah besar
dan massal untuk dapat dikonsumsi oleh konsumen akhir dalam jumlah kecil sesuai dengan
kebutuhan (Utami ; 2010: 5). Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis ritel adalah menjual berbagai
produk kepada para konsumen untuk keperluan konsumsi pribadi. Para peritel berusaha
memuaskan kebutuhan-kebutuhan konsumen dengan mencoba memenuhi kesesuaian barang-
barang yang dimilikinya dalam hal harga, tempat, dan waktu sesuai keinginan pelanggan. Ritel juga
1,2,3,4,5,6 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Udayana ���
���� �������� ���� ����� �� ������ � ���� ���� ��� ���� ���� ������� ��� ������ ������menyediakan pasar bagi para produsenuntuk menjual produk-produk mereka. Ini menunjukkan
bahwa ritel adalah kegiatan terakhir dalam jalur distribusi yang menghubungkan produsen dan
konsumen.
Ritel (retail) yang berhasil harus memenuhi kebutuhan pelanggan pada segmen pasar yang dilayani
secara lebih baik daripada yang dilakukan pesaing. Pasar ritel (retail) bukan merupakan tempat
khusus dimana para pembeli dan penjual bertemu, tetapi sebagai kelompok konsumen dengan
kebutuhan-kebutuhan yang sama (segmen pasar) dan sekelompok ritel (retail) yang menggunakan
format ritel (retail) yang sama untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.
Pasar sasaran dalam ritel (retail) sering kali ditetapkan berdasarkan faktor demografis, geografis
dan psikografis. Menetapkan pasar sasaran merupakan syarat untuk menetapkan strategi bauran
ritel (retail). Bauran ritel (retail) atau disebut dengan retail mix adalah kombinasi elemen-elemen
produk, harga, lokasi, personalia, promosi dan presentasi atau tampilan-untuk menjual barang dan
jasa pada konsumen akhir yang menjadi target pasar.
Ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret berkembang sangat pesat di beberapa kota di
Indonesia. Sebenarnya selain Alfamart dan Indomaret masih banyak pemain minimarket lain. Sebut
saja Circle K, Starmart, Yomart, AMPM, dan beberapa nama lainnya (termasuk pemain lokal).
Namun,yang tampak di mata masyarakat adalah adu kuat antara Alfamart dan Indomaret. Maklum,
kedua merek minimarket ini sangat agresif menggarap pasar hingga ke kawasan perumahan.
Saking ketatnya bersaing, mereka seperti tak peduli dengan kedekatan lokasi toko. Dalam radius 10
meter,gampang sekali dijumpai toko Alfamart berhadapan dengan Indomaret. Perkembangan
Alfamart dan Indomaret telah merambah hampir di setiap sudut kota dan desa di Bali. Kedua
minimarket ini bisa dijalankan oleh perorangan dengan sistem waralaba atau franchise. Kedua toko
tersebut selalu menghiasi tepi jalanan dan hampir dapat dipastikan letaknya selalu berdekatan.
Uniknya meskipun keduanya berdekatan namun masing-masing toko sangat banyak pembelinya.
Hal ini terjadi karena keduanya memiliki pola marketing yang hampir sama. Mereka memiliki
manajemen dan strategi pemasaran yang matang sehingga mengena dihati masyarakat.
Melihat pesatnya perkembangan kedua minimarket ini tentu merupakan suatu ketakutan bagi para
pedagang toko kelontong. Kehadiran minimarket ini telah mengusik kenyamanan pedagang toko
kelontong. para konsumenyang sebelumnya berbelanja di toko kelontong mulai berpaling
membelanjakan uangnya ke minimarket Alfamart dan Indomaret. Hal ini terjadi karena kedua
minimarket ini mampu memenuhi kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder masyarakat.
Ketersediaan produk yang selalu terjaga, baik produk makanan, minuman, alat tulis, produk
kecantikan, pulsa, hingga peralatan rumah tangga lainnya. Keadaan gerai yang selalu tertata rapi
dengan jarak yang teratur, bersih, pencahayaan yang terang dan sebagainya. Produk selalu lengkap,
tersedia dan gampang mengambilnya. Harga produk yang sangat terjangkau yang tidak jauh
berbeda dengan toko kelontong. Keadaan ini bukan lagi sekedar pesaing, tetapi telah berdampak
pada kerugian akibat menurunnya pendapatan bagi toko kelontong maupun minimarket kecil
lainnya.
Terkait paparan diatas hal serupa juga dialami oleh toko kelontong maupun minimarket kecil di
Desa Mengwi Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Di Desa ini telah hadir Alfamart dan
Indomaret di lokasi-lokasi strategis, bahkan antar Indomaret hampir berjarak 1 kilometer dengan
Indomaret berikutnya. Hal ini tentu akan menimbulkan masalah bagi pedagang toko kelontong
yang sebelumnya cukup laris. Toko-toko kelontong kini menjadi terlihat sepi pengunjung, bahkan
beberapa diantaranya ada yang tutup.
Kehadiran ritel modern Alfamart dan Indomaret telah menimbulkan keadaan yang meresahkan bagi
pedagang toko kelontong di Desa Mengwi. Hal ini karena manajemen yang dimiliki Alfamart dan ������ �� ���� � �� ����� ���� � ��
������������ �������� ��� �� ������ �� ����������� ���� ������ �� ���� ������ ��������� ������Indomaret sangat kuat. Dapat dilihat dari luas gerai, keadaan gerai (warna, cahaya, penataan
barang), ketersediaan barang, harga, karyawan dan sebagainya. Melihat kamampuan manajemen
yang dimiliki ritel ini tentu merupakan suatu yang sulit untuk diimbangi oleh toko kelontong.
Keadaan ini telah berdampak pada pendapatan toko kelontong yang semakin menurun. Penurunan
ini mengakibatkan kelesuan bagi para pedagangnya, sehingga toko tidak menarik untuk dikelola.
Pedagang tidak mampu lagi menambah jumlah produk yang ada di tokonya, tidak mampu
mengembangkan toko dengan baik, akibat modal yang menurun. Hal ini mengakibatkan
manajemen toko yang menjadi tidak terurus. Daya tarik toko menurun, konsumen menjadi tidak
berminat mengunjungi toko.
Hal ini diperparah lagi para pedagang toko kelontong adalah pedagang yang terbentuk karena
inisiatif sendiri, yang bukan merupakan suatu jaringan seperti ritel-ritel modern. Sehingga tidak
memiliki manajemen yang baik seperti : masalah bauran pemasaran (produk, harga, disttribusi dan
promosi), luas gerai, penataan, pencahayaan dan sebagainya. Dalam pengabdian ini yang menjadi
permasalahan adalah Bagaimana meningkatkan manajemen para pedagang toko kelontong di Desa
Mengwi Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung?
Kegiatan pengabdian ini bertujuan melakukan pembinaan untuk meningkatkan manajemen para
pedagang toko kelontong di Mengwi guna meningkatkan kualitas manajemen sehingga mampu
bersaing dengan para peritel Alfamart dan Indomaret. Pembinaan yang diberikan yaitu di bidang
pemasaran, keuangan, operasional maupun sumber daya manusia. Pada bidang pemasaran
diberikan pemahaman terutama mengenai perilaku konsumen, pengemasan, penetapan harga,
penataan produk, promosi serta bagaimana memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan. Di
bidang keuangan diberikan pelatihan tentang administrasi pembukuan yaitu tata cara pencatatan
transaksi keuangan yang sederhana sehingga para pedagang tahu berapa keuntungan yang
diperoleh. Pada bidang operasional diberikan pengertian mengenai penataan dan etika pedagang
terhadap konsumen, etika antar pedagang maupun masyarakat umum.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pedagang agar dapat lebih menguasai bidang
manajemen dalam artian profesional ketika mengelola toko sehingga dapat bersaing. Di samping
itu pengabdian ini bertujuan untuk selalu mengingatkan para pedagang agar terus meningkatkan
manajemen usahanya secara keseluruhan, terkait dengan berbagai kondisi yang terjadi dan selalu
berubah. Sehingga para pedagang tetap dapat bertahan dan mampu bersaing dalam berbagai situasi
dan kondisi.
Melalui pengabdian ini para pedagang toko kelontong diharapkan dapat menerapkan manajemen
praktis dalam mengelola usahanya sehingga mampu bersaing dengan kehadiran berbagai
minimarket yang memiliki manajemen lebih terorganisir. Bagi dosen-dosen jurusan manajemen
dapat mengaplikasikan teori ke dalam dunia praktis sehingga dapat menularkan ilmu-ilmu yang
relevan kepada para pedagang toko kelontong sekaligus sebagai bagian dari masyarakat yang harus
mengabdi kembali ke masyarakat. Dapat melihat fakta secara langsung permasalahan yang terjadi
dilapangan, sehingga dapat menerapkan teori yang sesuai untuk diterapkan.
Blank (11pt)
2. METODE PELAKSANAAN
Langkah-langkah yang ditempuh dalam memecahkan masalah guna Peningkatan Manajemen
Pedagang Toko Kelontong di Desa Mengwi Badung adalah sebagai berikut :
1. Pra survey yang telah dilakukan menunjukkan bahwa di lingkungan Desa Mengwi telah
banyak berdiri ritel-ritel modern diantaranya Alfamart dan Indomaret yang memiliki ��� � ����� �� ������� ��������
���� �������� ���� ����� �� ������ � ���� ���� ��� ���� ���� ������� ��� ������ ������manajemen yang baik dibandingkan dengan pedagang toko kelontong dan minimarket
lainnya.
2. Manajemen yang dimiliki pedagang toko kelontong secara umum belum mengetahui
bagaimana mengelola usahanya, bahkan banyak yang semakin menurun keadaaan
usahanya. Sehingga hal ini perlu dilakukan pembinaan guna peningkatan manajemen
pedagang.
3. Para pedagang toko kelontong ini akan diberi pembinaan secara langsung di lokasi mereka
berjualan denan cara mendatangi, menjelaskan, dan berdiskusi antara tim pelaksana
pengabdian dan pedagang sehingga tidak mengganggu aktivitas mereka berdagang dan
lebih efektif.
4. Hal-hal yang diberikan adalah pelatihan tentang manajemen yaitu :
a. Pelatihan Administrasi Pembukuan berupa tata cara pencatatan transaksi keuangan dan
dapat dengan mudah melakukan analisis keuangan.
b. Pelatihan Strategi Penjualan terutama pengaturan barang dagangan (display), pelayanan
kepada pembeli, tekhnik komunikasi serta transaksi yang jujur namun tetap
menguntungkan, serta berbagai macam promosi barang yang dijual.
c. Sistem Stok dan Delivery yaitu tidak terjadinya penumpukan jika terjadi penurunan
permintaan serta tidak kekurangan pada saat permintaan sedang meningkat. Ini terkait
langsung dengan mekanisme serta sistem delivery atau distribusi barang dagangan pada
waktu yang dibutuhkan dengan jumlah yang tepat. (perlu adanya jalur atau pintu masuk
yang khusus untuk traffic barang).
d. Informasi harga barang di pasaran, selalu terpantau dan memiliki akses untuk mendapatkan
informasi tentang harga yang sedang berlaku untuk semua jenis barang yang
diperdagangkan. Ini juga akan memberikan kepuasan terutama konsumen tidak ragu
dengan harga yang pantas dan kualitas yang sesuai.
e. Memahami Perilaku Konsumen, bagaimana memuaskan pelanggan dari faktor lainnya
seperti adanya kenyamanan berbelanja dan adanya nuansa khusus menarik lainnya yang
tidak dimiliki oleh peritel Alfamart dan Indomaret.
Sasaran strategis dari kegiatan pengabdian ini adalah para pedagang toko kelontong di Desa
Mengwi Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Para pedagang toko kelontong akan diberikan
pembinaan manajemen yang terkait dengan pengembangan toko yang dikelolanya. Para pedagang
toko ini menjadi sasaran, karena semakin pesatnya perkembangan minimarket di Desa Mengwi.
Hal ini mengakibatkan pedagang toko kelontong kalah bersaing, bahkan terdapat toko kelontong
yang menutup usahanya karena adanya pesaing yang kuat dalam manajemen dan merupakan
pemain yang berada dalam suatu jaringan terorganisasi.
Selain itu Desa Mengwi merupakan salah satu pusat keramaian yang merupakan bekas Ibukota
Kabupaten Badung. Daerah ini sangat ramai karena terdapat pasar Desa Mengwi yang ramai dari
pagi hingga malam, Pura Taman Ayun yang dinobatkan sebagai pariwisata budaya merupakan
salah satu tempat wisata bagi wisatawan. Desa ini dilalui jalur lalu lintas yang padat yang menuju
berbagai daerah (seperti menuju Bedugul, Tanah Lot, dll) dan tempatnya layak untuk berhenti
sejenak, melepas lelah, berbelanja untuk bekal perjalanan maupun kuliner untuk mengisi perut.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan manajemen untuk kemajuan
para pedagang toko kelontong, minimarket kecil lainnya sehingga tetap mampu bertahan dari
serangan keberadaan minimarket modern yang berbasis jaringan.
Metode yang digunakan tentu disesuaikan dengan apa yang diungkap pada bab sebelumnya.
Dilihat dari analisis situasi, pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan pembinaan yaitu
menggunakan metode ceramah dan diskusi langsung antara instruktur dan pedagang. Metode
ceramah langsung ini diharapkan dapat lebih efektif karena langsung berhadapan antara pedagang
dengan tim pengabdi (penceramah). Hal ini dilakukan, karena tim pengabdi tidak ingin menyita ������ �� ���� � �� ����� ���� � ���
������������ �������� ��� �� ������ �� ����������� ���� ������ �� ���� ������ ��������� ������waktu para pedagang untuk menghadiri suatu pertemuan di suatu tempat dengan meninggalkan
toko mereka. Di samping itu biasanya sulit untuk mengumpulkan mereka, meminta mereka untuk
datang untuk mendengar ceramah.
Pembinaan akan dilakukan dengan mendatangi toko kelontong maupun minimarket sejenis yang
berada di Desa Mengwi. Tim pengabdian yang berjumlah 6 orang akan terbagi menjadi 3
kelompok. Masing-masing kelompok akan mengunjungi sebuah toko kelontong. Diharapkan dalam
sehari ketiga tim pengabdian bisa mendatangi 5-8 toko/minimarket yang menjadi sasaran kegiatan
ini.
Dengan adanya tim yang terbagi dalam 3 kelompok diharapkan dapat memberikan pembinaan
kurang lebih 50 pedagang dalam pengabdian ini. Pengabdian secara formal dilakukan selama 8 hari.
Hari-hari yang dipilih akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Diantaranya melihat situasi
toko, waktu kunjung konsumen, kenyamanan pedagang untuk dikunjungi. Di samping itu juga
disesuaikan dengan waktu yang disediakan tim pengabdian.
Di akhir ceramah para pedagang diberikan satu set materi, hal ini dilakukan agar pedagang selalu
mengingat apa yang telah disampaikan, dapat membaca kembali, menerapkan, dan merubah sikap
menjadi pedagang toko kelontong yang lebih profesional. Materi ini berisikan tentang manajemen
pemasaran, keuangan, dan Etika bisnis juga administrasi bagi sebuah toko/minimarket, tata cara
memajang produk di toko, sistem stok dan delivery barang, serta pelayanan kepada konsumen. Para
pedagang ini juga diberikan kenang-kenangan sebagai suatu penghargaan karena sudah
meluangkan waktunya untuk mendengarkan, bertanya, atau menyampaikan keluhan sesuai dengan
tujuan pengabdian.
Blank (11pt)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Karakteristik Peserta
Kegiatan pengabdian ini melibatkan pembinaan para pedagang toko kelontong di Desa Mengwi
Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung terkait dengan serbuan pedagang ritel modern yang
terorganisir dalam jaringan. Hasil Pengamatan yang telah dilakukan sebelum kegiatan pengabdian
terlaksana masih banyak hal-hal yang harus dibenahi. Kondisi toko dan dagangan para pedagang
toko kelontong memang jauh dari standar ritel modern. Hal tersebut seperti : keadaan bangunan
dan desain toko kelontong yang masih kurang seperti bentuk/ukuran toko, lebar lorong,
pencahayaan, dan warna cat dinding toko. Penataan barang dagangan yang belum rapi/semrawut,
pedagang/pelayan para pedagang tidak menggunakan seragam, kurang paham dalam hal
memahami perilaku konsumen, belum melayani pembeli dengan hati. Barang-barang Toko
kelontong pengadaannya tidak terorganisir, belum melakukan pengemasan dengan baik dan
promosi yang masih kurang.
Pedagang yang dipilih sebagai peserta yang dibina adalah peserta yang berada di lingkungan Desa
Mengwi Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung yang telah memiliki kios sejenis toko kelontong
yang menyerupai ritel modern (Alfamart dan Indomaret). Setiap pedagang yang memungkinkan
untuk dibina, diminta waktunya untuk diajak berbincang-bincang.
Pengabdian masyarakat terhadap pedagang toko kelontong di Desa Mengwi Kecamatan Mengwi
Kabupaten Badung ini dilaksanakan selama 8 hari yaitu dari bulan September (tanggal 3, 10, 23,
24) dan tanggal 1, 2, 7, 8 Oktober 2016. Para tim pengabdian turun ke lapangan yaitu ke Desa
Mengwi menyasar toko-toko yang memenuhi syarat sebagai peserta. Jumlah pedagang yang
berhasil dibina sebanyak 40 pedagang toko kelontong.��� � ����� �� ������� ��������
���� �������� ���� ����� �� ������ � ���� ���� ��� ���� ���� ������� ��� ������ ������Saat kegiatan berlangsung banyak hal yang bisa dibahas antara peserta dengan tim pengabdian baik
mengenai produk, penataan barang dan toko, pelayanan dan etika. Selain itu muncuk juga keluhan
tentang modal, merekrut/penggunaan karyawan, dan persaingan dibidang harga. Selain hal tersebut
waktu buka toko yang terbatas karena adanya keperluan adat, masih adanya konsumen yang
ngebon dan persediaan yang kurang beragam dari toko kelontong. Segala permasalahan dan
keluhan pedagang dapat dipecahkan dengan baik. Permasalahan-permasalahan yang ditemukan saat
pra pelaksanaan yang dianggap perlu dibenahi, secara langsung disampaikan tim pengabdian
kepada para pedagang.
3.2 Penyampaian Materi
Materi yang disiapkan oleh tim pembina disusun sesuai dengan kebutuhan dari para pedagang. Para
dosen yang sekaligus sebagai pembina memberikan berbagai penjelasan yang disampaikan secara
langsung kepada para pedagang. Pembinaan disesuaikan dengan keadaaan dan situasi yang dialami
oleh masing-masing pedagang. Para pedagang diberikan makalah yang berisikan mengenai
manajemen pemasaran, keuangan, dan Etika bisnis serta administrasi bagi sebuah toko/minimarket,
tata cara memajang produk di toko, sistem stok dan delivery barang. Manajemen Pemasaran
berisikan tentang pengelolaan produk, harga, promosi dan distribusi serta tentang perilaku
konsumen. Manajemen keuangan berisikan tentang pembukuan sederhana, investasi kecil-kecilan
(Portofolio ringan). Sedangkan Etika Bisnis menyangkut tentang sikap dan sifat sebagai seorang
wirausaha.
Para pedagang yang kurang memahami perilaku konsumen dibina untuk bisa memahami konsumen.
Bagi pedagang yang belum melayani pembeli dengan hati diberikan pengertian agar bisa melayani
dengan hati sehingga pembeli merasa dihargai. Pembinaan mengenai harga yaitu kisaran harga
yang dapat diterima baik oleh pembeli maupun penjual. Sehingga tidak terjadi rentang harga yang
terlalu tinggi sehingga mengakibatkan pembeli urung membeli karena harga yang lebih mahal.
Pedagang yang masih kurang rapi dalam menata dagangan agar nampak menarik diharapkan dapat
menata barang dagangannya. Barang dagangan diatur sedemikian rupa sehingga tampak menarik,
rak yang tertata, bersih serta mudah menemukan produk ketika ada pembeli yang membelinya.
Pada kesempatan ini juga disampaikan bagaimana mengemas produk atau barang yang dibeli oleh
konsumen. Hal ini untuk memudahkan dalam penjualan, mudah dibawa oleh konsumen, menarik
pembeli untuk membeli. Pengemasan juga dapat sebagai media promosi. Para pedagang juga
dianjurkan untuk melakukan promosi pada waktu-waktu tertentu, seperti pemberian diskon untuk
barang yang tidak tahan lama, diskon pada hari raya dan obral untuk barang-barang yang tidak laku.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian dapat dilihat pada gambar 1(a-d).
������ �� ���� � �� ����� ���� � ���
������������ �������� ��� �� ������ �� ����������� ���� ������ �� ���� ������ ��������� ������
(a)
(b)
��� � ����� �� ������� ��������
���� �������� ���� ����� �� ������ � ���� ���� ��� ���� ���� ������� ��� ������ ������
(c)
(d)
������ �� ���� � �� ����� ���� � ���
������������ �������� ��� �� ������ �� ����������� ���� ������ �� ���� ������ ��������� ������
(e)
3.3 Evaluasi Kegiatan
Kegiatan pengabdian ini secara formal telah dilaksanakan yang mengambil waktu 8 hari. Kegiatan
turun ke lapangan secara formal ini mengambil waktu bulan September (tanggal 3, 10, 23, 24) dan
tanggal 1, 2, 7, 8 Oktober 2016. Tim pelaksana memberikan pembinaan secara langsung ke
pedagang. Pada hari terakhir yaitu tanggal 8 Oktober 2016 dilakukan pengawasan yaitu meninjau
penerapan terhadap keberhasilan pembinaan. Pengawasan dilakukan dengan berpura-pura menjadi
pembeli terhadap para pedagang yang telah dibina. Para tim pembina bertukar lokasi berpura-pura
menjadi pembeli, sehingga peserta tidak mengetahuinya.
Berdasarkan pengawasan ini dapat diketahui terjadi beberapa perubahan seperti : ketersediaan dan
penataan barang dagangan yang lebih baik, pelayanan yang lebih baik terhadap pembeli, para
pedagang menyapa pembeli, dan melayani pembeli dengan ramah serta pemberian rentang harga
yang sesuai. Hal ini tentu menjadi harapan bagi semua pihak yang terlibat terutama harapan
konsumen untuk bisa berbelanja dengan nyaman, bagi tim pembina untuk bisa melihat hasil
pengabdian ini. Harapan yang lebih luas yaitu hasil pengabdian ini mampu memperbaiki
manajemen para pedagang terutama para pedagang di Desa Mengwi Kecamatan Mengwi
Kabupaten Badung.
Blank (11pt)
4. SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka hasil pengabdian
yang telah dilaksanakan ini dapat disimpulkan bahwa pengabdian yang dilakukan telah berjalan
sesuai dengan waktu dan kegiatan yang direncanakan. Hal ini tampak dari hasil kegiatan sekilas
diperoleh sebagai berikut :
a. ketersediaan dan penataan barang dagangan yang lebih baik,
b. pelayanan yang lebih baik terhadap pembeli, para pedagang menyapa pembeli, dan
melayani pembeli dengan ramah
c. pemberian rentang harga yang sesuai bahkan lebih murah dari toko ritel modern.
d. pencahayaan dan kerapian barang-barang sesuai dengan fungsi produk�� � ����� �� ������� ��������
���� �������� ���� ����� �� ������ � ���� ���� ��� ���� ���� ������� ��� ������ ������Berdasarkan hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat ini, diharapkan para pedagang selalu
menerapkan pemahaman manajemen agar mampu meningkatkan kualitas pelayanan bagi
konsumen. Adapun saran yang dapat disampaikan yaitu :
a. pedagang yang telah dibina diharapkan mampu lebih memahami perilaku konsumen.
b. memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.
c. rentang harga yang bersaing, mengingat harga pada jaringan ritel modern mematok harga
yang sangat tinggi.
d. lebih menata dagangan agar nampak menarik.
e. pengemasan yang lebih baik serta memberikan diskon untuk produk-produk yang tidak
tahan lama.
Blank (11pt)
UCAPAN TERIMA KASIH
Segenap tim pengabdian menghaturkan Puji Syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nyalah pengabdian masyarakat dengan tema “Meningkatkan Manajemen Pedagang Toko Kelontong
Dalam Menghadapi Ritel Modern di Desa Mengwi Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung” telah dapat
diselenggarakan sesuai dengan waktu dan rencana kegiatan.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini telah dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober sesuai dengan
jadwal dan keadaan dilapangan. Kegiatan pengabdian ini menggunakan dana PNBP Tahun Anggaran 2016.
Kegiatan ini terlaksana berkat dukungan dan dedikasi dari berbagai pihak. Berkenaan dengan hal tersebut
pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1) Bapak Prof. Dr. Ir.I Nyoman Gde Antara, M.Eng selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Universitas Udayana.
2) Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana.
3) Ibu Dr. I Gusti Ayu Ketut Giantari, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana.
4) Bapak Ketut Umbara, SH selaku Kepala Desa Mengwi Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung
5) Semua pihak yang telah mendukung kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Akhir kata, semoga laporan akhir pengabdian masyarakat ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
������ �� ���� � �� ����� ���� � ��
������������ �������� ��� �� ������ �� ����������� ���� ������ �� ���� ������ ��������� ������DAFTAR PUSTAKA
Ponijan Liaw, 2010. Talk To Your Customer This Way. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Rhenald Kasali, 2010. Wirausaha Muda Mandiri, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Utami, Christina Whidya. 2006. Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Pada Ritel Modern, Penerbit
Salembampat. Jakarta. No. ISBN 979-691-370-4
Utami, Christina Whidya. 2008. Pengelolaan Barang Dagangan dalam Bisnis Ritel , Penerbit Bayu Media
No. ISBN 978-979-3323-93-0
Utami, Christina Whidya. 2010. Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Operasional Bisnis Ritel
Modern di Indonesia, Edisi ke 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. No. ISBN 978-9799061-127-6
�� � ����� �� ������� ��������