Post on 28-Feb-2018
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
1/28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Otitis media supuratif kronis (OMSK) termasuk salah satu masalah
kesehatan utama yang ditemukan pada banyak populasi di dunia, dan
merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang cukup signifikan.
Penyakit ini biasa ditemukan pada masyarakat kelas menengah ke bawah
di negaranegara berkembang, dan menyebabkan meningkatnya biaya
untuk pengobatan.
Pre!alensi OMSK di dunia berkisar antara " sampai #$ % pada
komunitas masyarakat kelas menengah ke bawah di negaranegara
berkembang. &danya pre!alensi OMSK lebih dari "% pada anakanak di
suatu komunitas menun'ukkan adanya suatu lon'akan penyakit, namun
hal ini dapat diatasi dengan adanya pelayanan kesehatan masyarakat.
Otitis media kronik ter'adi secara perlahanlahan namun dalam 'angka
waktu yang lama. engan demikian, dalam penanganannya memerlukan
suatu kecermatan dan ketepatan agar dapat dicapai penyembuhan yang
maksimal ('aafar &, *++) .
ari sur!ei pada propinsi di -ndonesia pada tahun "$
ditemukan insiden Otitis Media Supuratif Kronis (atau yang oleh awaldikenal sebagai /congek/) sebesar 0% dari penduduk -ndonesia. engan
kata lain dari **+ 'uta penduduk -ndonesia diperkirakan terdapat $,$ 'uta
penderita OMSK. 1umlah penderita ini kecil kemungkinan untuk
berkurang bahkan mungkin bertambah setiap tahunnya mengingat
kondisi ekonomi masih buruk, kesadaran masyarakat akan kesehatan
yang masih rendah dan sering tidak tuntasnya pengobatan yang dilakukan.
1
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
2/28
Otitis media supuratif kronis di dalam masyarakat -ndonesia
dikenal dengan istilah congek, teleran atau telinga berair. Kebanyakan
penderita OMSK menganggap penyakit ini merupakan penyakit yang
biasa yang nantinya akan sembuh sendiri. Penyakit ini pada umumnya
tidak memberikan rasa sakit kecuali apabila sudah ter'adi komplikasi.
Otitis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga
bagian tengah, tuba 2ustachius, antrum mastoid dan selsel mastoid. Otitis
media terbagi atas otitis media supuratif dan otitis media non supuratif.
Masingmasing mempunyai bentuk akut dan kronis. Pada beberapa
penelit ian, diperkirakan ter'adinya otitis media yaitu *3% pada anakanak.
-nfeksi umumnya ter'adi dua tahun pertama kehidupan dan puncaknya
pada tahun pertama masa sekolah. Otitis media supuratif kronis
(OMSK) adalah radang kronis mukosa telinga tengah dengan perforasi
membran timpani dan riwayat keluar sekret dari telinga tengah lebih dari *
bulan baik terus menerus maupun hilang timbul, sifat sekretnya mungkin
serous, mukus atau mukopurulen (Soepardi 2&, *++).
4eberapa faktor yang dapat menyebabkan otitis media akut
men'adi otitis media kronis yaitu terapi yang terlambat diberikan, terapi
tidak adekuat, !irulensi kuman yang tinggi, daya tahan tubuh yang
rendah (gi5i buruk) atau hygiene buruk ('aafar &, *++). 6e'ala otitis
media supuratif kronis antara lain otorrhoe yang bersifat purulen atau
mukoid, ter'adi gangguan pendengaran, otalgia, tinitus, rasa penuh di
telinga dan !ertigo. efek dapat ditemukan seperti pada anterior, posterior,
inferior atau subtotal. OMSK adalah peradangan kronis lapisan
mukoperiosteum dari middle ear cleft sehingga menyebabkan ter'adinyaperubahanperubahan patologis yang irre!ersible (7amalingam).
OMSK dapat menyebabkan gangguan pendengaran sehingga
menimbulkan dampak yang serius terutama bagi anakanak, karena dapat
menimbulkan pengaruh 'angka pan'ang pada komunikasi anak,
perkembangan bahasa, proses pendengaran, psikososial dan perkembangan
kognitif serta kema'uan pendidikan.
2
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
3/28
B. Rumusan Masalah
alam penyusunan laporan ini akan dibahas mengenai kasus otitis
media kronik yang meliputi tin'auan teori, pembahasan kasus otitis media
yang ter'adi pada &n. P dan analisa kesen'angan teori dan kasus.
C. Tujuan
". 8u'uan umum
9ntuk mengetahui kesen'angan antara teori dengan kasus yang di
alami &n. P.
*. 8u'uan khusus
a. 9ntuk mengetahui 'enis otitis media yang di alami pada &n. P
b. 9ntuk mengetahui kesen'angan antara teori dengn kasus yang di
alami &n. P
c. 9ntuk mengetahui masalah keperawatan yang muncul pada kasus
&n. P
d. 9ntuk mengetahui rencana asuhan keperawatan yang dapat
direncanakan pada &n. P
e. 9ntuk mengetahui implementasi yang diberikan sesuai dengan
rencana asuhan keperawatan
D. Manaat
alam penyusunan laporan ini dapat di'adikan sebagai sumber
maupun modul untuk pembela'aran bagi penyusun maupun pembaca untuk
lebih mengetahui dan memahami kasuskasus yang ter'adi pada saat ini dari
kongenital hingga dewasa sehingga dimampukan untuk membuat asuhan
keperawatan saat dilapangan.
BAB II
TIN!AUAN TE"RI
3
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
4/28
A. De#n#s#
$am%ar &.Otitis media supuratif kronik (Porbts : 6re!ers, *++$)
Otitis media adalah suatu peradangan telinga pada bagian tengah,
otitis media dapat ter'adi akibat infeksi bakteri, biasanya oleh bakteri
Streptococus pneumonia, Haemophilus influenza, atau Stapilococus aureus.
(2li5abeth 1 ;orwin, *++* dalam
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
5/28
menerus dari telinga media dan mastoid dan membran timpani dengan
patologi 'aringan irre!ersibel dan biasanya disebabkan karena episode
berulang otitis media akut.
B. Anatom# '#s#olog#s
$am%ar (. 8elinga
)truktur Letak 'ungs#
8elinga luar Samping kanan
dibawah temporal
Mengumpulkan dan
memindahkan
gelombang suara ke
telinga tengah
Pina =empeng tulang
rawan yang
terbungkus kulit dan
terletak dikedua sisi
kepala
Mengumpulkan
gelombang suara dan
menyalurkan ke saluran
telinga berperan dalam
lokalisasi suara
Membran timpani
(gendang telinga)
Membran tipis yang
memisahkan telinga
luar dengan telinga
tengah
4ergetar secara sinkron
dengan gelombang suara
yang mengenainya,
menyebabkan tulang
tulang pendengaran
5
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
6/28
telinga tengah bergetar.
8elingah tengah Memindahkan getaran
membran timpani ke
cairan di koklea, dalam
prosesnya memperkuat
energi suara
Maleus, inkus, stapes 7angkaian tulang
yang dapat bergerak
yang ber'alan
melintasi rongga
telinga tengah.
Maleus melekat ke
membran timpani dan
stapes melekat pada
'endela o!al
4ersilia secara sinkron
dengan getaran membran
timpani, serta
menimbulkan getaran
seperti gelombang di
perilimf kokhlea dengan
frekuensi yang sama
8elinga dalam >
kokhlea
1endela o!alMembran tipis di
pintu masuk kokhlea,
memisahkan telinga
tengah dengan skala
!estibuli
8empat sistem sensorik
untuk mendengar
4ergetar bersama dengan
getaran stapes yang
melekat padanya.
6erakan 'endela o!al
menyebabkan
perilimfkokhlea bergerak
Skala !estibuli,
skala timpani
Kompartemen atas
kokhlea
Komparten bawah
kokhlea
Mengandung perilimf
yang dibuat bergerak
oleh gerakan 'endela o!al
yang didorong oleh
getaran tulangtulang
telinga tengah.
6
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
7/28
uktus kokhlearis
(skala media)
Kompartemen tengah
kokhlea
Mengandung endolimf
tempat membran basilaris
Membran basilaris Membentuk lantai
duktus kokhlearis
Mengandung endolimf
tempat membran basilaris
Organ kort 8erletak dibagian atas
dan sepan'ang
membran basilaris
Mengandung sel rambut,
reseptor untuk suara,
yang mengeluarkan
potensial reseptor
sewaktu tertekuk akibat
gerakan cair di kokhlea
Membran tektorial Membran stasioner
yang tergantung di
atas organ korti dan
tempat selsel rambut
reseptor permukaan
terbenam di dalamnya
8empat rambut selsel
reseptor yang terbenam
di dalamnya menekuk
dan membentuk potensial
ketika membran basilaris
bergetar terhadapa
membran tektorial yangstasioner
1endela bundar Membran tipis yang
memisahkan skala
timpani dari telingah
tengah
4ergerak bersama
dengan getaran cairan di
perilimf untuk meredam
tekanan di dalam
kokhlea, tidak berperan
dalam penerimaan suara
¶tus !estibularis 8empat sistem sensoris
untuk keseimbangan dan
memberikan masukan
yang penting untuk
mempertahankan postur
dan keseimbangan
Kanalis semisirkularis 8iga saluran Medeteksi akselerasi
7
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
8/28
semiserkuler yang
tersuusun tiga dimensi
dalam bidangbidang
yang tegak lurus satu
sama lain di dekat
korteks 'auh di dalam
tulang temporalis
(percepatan) deselerasi
(perlambatan) rotasional
atau angular
9trikulus Struktur seperti
kantong dirongga
bertulang antara
kokhlea dan kanalis
semisirkularis
Medeteksi>
a. Perubahan posisi
kepala men'auhi
sumbuh !ertikalb. Mengarahkan
akselerasi dan
deselerasi linear
secara hori5ontal
Sakulus 8erletak disamping
utrikulus
Mendeteksi >
". Perubahan posisi
kepala men'auhi
sumbu hori5ontal
*. Mengarakan
akselerasi dan
deselerasi linear
secara !ertikal
Ta%el &.&natomi ?isiologis 8elinga (1oyce :
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
9/28
fungsi tuba eustachius (=asisi, *+"").
D. Pato#s#olog#
OMSK dimulakan dengan suatu infeksi akut. Patofisiologi OMSK
bermula dengan proses irritasi dan inflamasi pada mukosa telinga
tengah. 7espon inflamasi menimbulkan edema pada mukosa. -nflamasi
yang berkelan'utan akan menyebabkan ulserasi pada mukosa dan kerusakan
pada sel epitel. Pen'amu akan menghasilkan suatu 'aringan granulasi
(respon terhadap inflamasi) yang bisa membentuk polip pada permukaan
rongga telinga tengah. Siklus infalamasi, ulserasi, infeksi dan pembentukan
'aringan granulasi akan menghancurkan tulang sehingga menimbulkan
komplikasi (1oyce :
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
10/28
E. Man#estas# *l#n#s
6e'alanya berupa discharge mukoid yang tidak terlalu berbau busuk ,
ketika pertama kali ditemukan bau busuk mungkin ada tetapi dengan
10
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
11/28
pembersihan dan penggunaan antibiotiklokal biasanya cepat menghilang,
discharge mukoid dapat konstan atau intermitten.
6angguan pendengaran konduktif selalu didapat pada pasien dengan
dera'at ketulian tergantung beratnya kerusakan tulangtulang pendengaran
dan koklea selama infeksi nekrotik akut pada awal penyakit.
Perforasi membrane timpani sentral sering berbentuk seperti gin'al
tapi selalu meninggalkan sisa pada bagian tepinya . Proses peradangan pada
daerah timpani terbatas pada mukosa sehingga membrane mukosa men'adi
berbentuk garis dan tergantung dera'at infeksi membrane mukosa dapt tipis
dan pucat atau merah dan tebal, kadang suatu polip didapat tapi
mukoperiosteum yang tebal dan mengarah pada meatus menghalangi
pandangan membrane timpani dan telinga tengah sampai polip tersebut
diangkat . ischarge terlihat berasal dari rongga timpani dan orifisium tuba
eustachius yang mukoid da setelah satu atau dua kali pengobatan local abu
busuk berkurang (1oyce :
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
12/28
&udiometri tutur berguna untuk menilai @speech reception threshold@
pada kasus dengan tu'uan untuk memperbaiki pendengaran.
0. Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan radiografi daerah mastoid pada penyakit telinga
kronik memiliki nilai diagnostik yang terbatas bila dibandingkan dengan
manfaat otoskopi dan audiometri. Pemeriksaan radiologi biasanya
memperlihatkan mastoid yang tampak sklerotik dibandingkan mastoid
yang satunya atau yang normal. 2rosi tulang yang berada di daerah atik
memberi kesan adanya kolesteatom. Proyeksi radiografi tyang sekarang
biasa digunakan adalah proyeksischullerdimana pada proyeksi ini akan
memperlihatkan luasnya pnematisasi mastoid dari arah lateral dan atas.
Pada ;8 scan akan terlihat gambaran kerusakan tulang oleh
kolesteatom, ada atau tidaknya tulangAtulang pendengaran dan beberapa
kasus terlihat fistula pada kanalis semisirkularis hori5ontal.
#. Pemeriksaan bakteriologi
Balaupun perkembangan dari OMSK merupakan kelan'uan dari
mulainya infeksi akut, bakteri yang ditemukan pada sekret yang kronik
berbeda dengan yang ditemukan pada otitis media supuratif akut.
4akteri yang sering di'umpai pada OMSK adalahPseudomonas
aeruginosa, Staphylococcus aureus, danProteus sp. Sedangkan bakteri
pada otitis media supuratif akut adalah Streptococcus pneumoniedanH.
Influenza. -nfeksi telinga biasanya masuk melalui tuba dan berasal dari
hidung, sinus paranasal, adenoid, atau faring. alam hal ini penyebab
biasanya adalah pneumokokus, streptokokus atauH. influenza. &kan
tetapi, pada OMSK keadaan ini agak berbeda karena adanya perforasi
membran timpani maka infeksi lebih sering berasal dari luar yang masuk
melalui perforasi tadi (;orwin, 2. *++).
H. Penatalaksanaan
Menurut
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
13/28
Prinsip terapi OMSK tipe benigna ialah konster!atif atau dengan
medika mentosa. 4ila sekret yang keular terusmenerus, maka diberikan
obat pencuci telinga, berupa larutan Cama klien, umur, sukuDbangsa, agama,
pendidikan, peker'aan, alamat
7iwayat Penyakit Sekarang > 7iwayat adanya kelainan nyeri pada
telinga, penggunaan minyak, kapas lidi,
13
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
14/28
7iwayat Penyakit ahulu > 7iwayat infeksi saluran atas yang
berulang, riwayat alergi, riwayat OM& berkurang, riwayat
penggunaan obat (sterptomisin, salisilat, kuirin, gentamisin), riwayat
operasi, riwayat merokok.
7iwayat penyakit keluarga > &pakah keluarga klien pernah
mengalami penyakit telinga, sebab dimungkinkan OMK
berhubungan dengan luasnya sel mastoid yang dikaitkan sebagai
faktor genetik
Pengka'ian Persistem
8andatanda !ital > Suhu meningkat, keluarnya otore
4* ( 4lood ) > Cadi meningkat
40 (4rain) >Cyeri telinga, perasaan penuh dan pendengaran
menurun, !ertigo, pusing, refleks ke'ut
43 (4owel) > Causea !omiting
4$ (4one) > Malaise, alergi
Pengka'ian Psikososial
". Cyeri otore berpengaruh pada interaksi
*. &kti!itas terbatas
0. 8akut menghadapi tindakan pembedahan
Pemeriksaan pendengaran >
". 8es daya dengar (8)
Pada anak umur *# bulan atau lebih diberikan pertanyaan
pertanyaan berupa perintah melalui orang tua atau
pengasuh untuk diker'akan oleh anak. 4ila ada satu ataulebih 'awaban tidak (anak tidak mau atau tidak dapat
melakukan perintah) maka kemungkinan anak mengalami
gangguan pendengaran.
*. 8es audiometri
Penderita OMSK biasanya didapati tuli konduktif. 8api
dapat pula di'umpai adanya tuli sensorineural, beratnya
ketulian tergantung besar dan letaknya perfirasi membran
14
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
15/28
tympani serta keutuhan dan mobilitas sistem penghantaran
suara ditelinga tengah.
0. 8es Brain EvokedResponse Audiometry (427&)
Suatu tes yang bersifat obyektif, tidak in!asif untuk
memeriksa re spon elektrofisiologis saraf pendengaran sampai
batang otak dengan memberikan rangsangan bunyi.
#. 8es &SS7
Pemeriksaan elektrofisiologis lain untuk menilai &2P
adalah &uditory Steady State 7esponse (&SS7), atau kadang
kadang dikenal 'uga sebagai SteadyState 2!oked Potential
(SS2P). &SS7 adalah salah satu metode pemeriksaan terbaru
yang dapat digunakan oleh para audiologis untuk menentukan
prediksi ambang pendengaran pada anakanak.
3. 8es 7inne, Beber, Swabach
a. 7inne
tes 7inne adalah untuk membandingkan atara hantaran tulang
dengan hantaran udara pada satu telinga pasien. 8uli
konduksi> tes rine negatif (getaran dapat didengar melalui
tulang lebih lama).
b. 8est Beber
8u'uan kita melakukan tes weber adalah untuk
membandingkan hantaran tulang antara kedua telinga pasien.
4ila pendengar mendengar lebih keras pada sisi di sebelah
kanan disebut lateralisai ke kanan, disebut normal bila antara
sisi kanan dan kiri sama kerasnya.") 8uli konduksi sebelah kanan, missal adanya ototis media
disebelah kanan.
*) 8uli konduksi pada kedua telinga, tetapi gangguannya pada
telinga kanan ebih hebat.
0) 8uli persepsi sebelah kiri sebab hantaran ke sebelah kiri
terganggu, maka di dengar sebelah kanan.
15
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
16/28
#) 8uli persepsi pada kedua teling, tetapi sebelah kiri lebih
hebaaaat dari pada sebelah kanan.
3) 8uli persepsi telinga dan tuli konduksi sebelah kana 'arang
terdapat.
c. Swabach
Membandingkan daya transport melalui tulang mastoid antara
pemeriksa (normal) dengan probandus.
Pengu'i meletakkan pangkal garputala yang sudah digetarkan pada
puncak kepala probandus. Probandus akan mendengar suara
garputala itu makin lama makin melemah dan akhirnya tidak
mendengar suara garputala lagi. Pada saat garputala tidak mendengar
suara garputala, maka pengu'i akan segera memindahkan garputala
itu, ke puncak kepala orang yang diketahui normal keta'aman
pendengarannya (pembanding). 4agi pembanding dua kemungkinan
dapat ter'adi > akan mendengar suara, atau tidak mendengar suara.
Pemeriksaan Penun'ang
". Pemeriksaan dengan alat otoskop
Pemeriksaan otoskopi adalah untuk melihat keadaan dari liang
telinga sampai membran timpani. apat mengetahui bentuk liang
telinga, lapang atau sempit, terdapat sumbatan pada liang telinga
atau tidak, kondisi gendang telinga pasien yaitu ada atau
tidaknya perforasi dan melihat ada atau tidaknya sekret yang
keluar dari telinga.
*. Pemeriksaan dengan ;8Scan > ;8 Scan lebih akurat dan dapat
memperlihatkan komplikasi yang lainnya. ;8 Scan
memperlihatkan gambaran opak dan koalesen air cell.
0. Pemeriksaan =ab khususnya pada leukosit > lebih dari normal
("*.+++imm0) terdapat infeksi.
#. Pemeriksaaan Eray> terhadap kondisi patologi, misal
kolestetoma, kekaburan mastoid
3. Pemeriksaan 7ontgen
16
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
17/28
Pemeriksaan radiografi daerah mastoid pada penyakit
telinga kronis nilai diagnostiknya terbatas dibandingkan dengan
manfaat otoskopi dan audiometri. Pemerikasaan radiologi
biasanya mengungkapkan mastoid yang tampak sklerotik, lebih
kecil dengan pneumatisasi lebih sedikit dibandingkan mastoid
yang satunya atau yang normal. 2rosi tulang, terutama pada
daerah atik memberi kesan kolesteatom
*. iagnosa Keperawatan
Cyeri berhubungan dengan proses peradangan.
6angguan komunikasi berhubungan dengan efek kehilangan
pendengaran. Perubahan persepsi atau sensoris berhubungan dengan obstruksi,
infeksi di telinga tengah atau kerusakan di syaraf pendengaran
&nsietas berhubungan dengan prosedur operasi, diagnosis,
prognosis, anestesi, nyeri, hilangnya fungsi, kemungkinan
penurunan pendengaran lebih besar setelah operasi.
-solasi sosial berhubungan dengan nyeri , otore berbau busuk
Kurangnya pengetahuan mengenai pengobatan dan pencegahan
kekambuhan.
BAB III
PEMBAHA)AN *A)U)
A. Pengkaj#an
". -dentitas
a. Klien
Cama > &n. P
8anggal lahir > 0 1anuari *+"# (* tahun, * bulan, "0 hari)
9mur > *$ 4ulan
1enis Kelamin > Perempuan
8anggal Pengka'ian > "+ Maret *+"$
iagnosa Medis > Otitis Media Kronik ...
b. Penanggung 1awab
17
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
18/28
Cama > 4apak &n. P
Perker'aan > 4uruh pabrik makanan
*. Keluhan 9tama
-bu &n. P mengatakan, Ftidak pernah mendengarkan saya dan
bahkan tidak melihat saya ketika berbicara dengannya.
0. 7iwayat Kesehatan
a. 7iwayat Kesehatan Sekarang
"
P
,
R
)
T
#. 7iwayat Kesehatan ahulu-bu &n. P mengatakan, FPernah demam tinggi pada usia bulan dan
memiliki @masalah perilakuG se'ak ia berusia "" bulan, anak saya tidak
pernah mendengarkan saya dan bahkan tidak melihat saya ketika saya
memanggil dan berbicara dengannya. &nak saya tidak berbicara
sepan'ang waktu ketika bermain bersama temantemannya.H
An. P mengalami episode berulang otitis media selama bayi meskipun
infeksi yang dialami An.P ini telah berkurang. Bicara An. P tidak
dimengerti meskipun ia mengoceh terusmenerus!.
a. 7iwayat Kesehatan Keluarga
Kedua orangtua &n. P adalah perokok se'ak sebelum menikah.
Mereka merokok didalam maupun diluar rumah. &n. P dan
keluarga tinggal di pedesaan padat penduduk. &dik &n. P
mengalami episode berulang otitis media selama bayi.
b. Pola Pemenuhan &kti!itas
8idak terdapat data dalam kasus.c. 7iwayat Psikososial, Spiritual, dan 4udaya
-bu &n. P mengatakan, FSaya percaya ini adalah karena
kurangnya berinteraksi dengan anakanak lain seusianya
dirumah. Masalah &n. P mungkin kesalahan saya karena saya
tidak melatihnya berbicara. Sekarang saya takut &n. P
terbelakang dan tidak tahu bagaimana untuk membantunya.H
Masalah yang ter'adi pada &n. P tidak pernah di sampaikan
kepada siapa pun dan belum pernah diperiksakan kemanapun
18
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
19/28
karena -bu &n. P merasa malu. Selain itu, budaya dilingkungan
mereka dan situasi keuangan tidak mendukung untuk
dilakukannya terapi pada anakanakanya.
d. 7iwayat Perkembangan
-bu &n.P mengatakan, F A
3. Pemeriksaan ?isik
Saat dilakukan pemeriksaan telinga di Posyandu, dengan menempatkan
mainan kecil di telinga &n. P, &n.P diam tidak menghiraukan bunyi
apapun.
$. Pemeriksaan Penun'ang
I8idak terdapat data dalam kasus. 8herapi dan iet 8idak terdapat di
kasus.
19
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
20/28
B. Anal#sa Data
Data-ata
/)u%jekt#-"%jekt#0
Et#olog# Masalah *e+era1atan
S>
-bu &n. P mengatakan Ftidak
pernah mendengarkan saya dan
bahkan tidak melihat saya ketika
berbicara dengannya.H
O>
4icara &n. P tidak
dimengerti meskipun ia
mengoceh @terusmenerusG
merokok
(Sesuai dengan kasus)
8erpapar dalam waktu lama oleh
5at berbahaya yang terkandung
dalam asap rokok
4ayi atau todler rentan memiliki
tuba eustachius yang lebih
pendek dan lurus sehingga
rentan terhadap infeksi, memicu
timbulnya infeksi media akut
&kibat infeksi, pada area tuba
eustachius tersumbat
&kumulasi sekresi telinga
tengah : cairan
&kibatnya pada saat tuba
6angguan Komunikasi Jerbal b.d Perubahan dalam
Perkembangan
20
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
21/28
eustachius membuka, tekanan di
telinga mengalami kongesti
8er'adinya fluktuasi kehilangan
pendengaran
Mempengaruhi kualitas bicara
dan bahasa yang di dengar
S>
-bu &n.P mengatakan, F &n.P
tidak berbicara sepan'ang waktu
disaat bermain bersama teman
temannyaH.
O>
&n.P tidak melakukan kontak
mata dan tidak berbicara
pada orangtuanya atau
perawat saat anamnesa.
&n.P tampak tak tertarik
4ayi atau todler rentan memiliki
tuba eustachius yang lebih
pendek dan lurus sehingga
rentan terhadap infeksi, memicu
timbulnya infeksi media akut
&kibat infeksi, pada area tuba
eustachius tersumbat
&kumulasi sekresi telinga
tengah : cairan
7isiko Ketidakefektifan
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
22/28
dengan lingkungannya &kibatnya pada saat tuba
eustachius membuka, tekanan di
telinga mengalami kongesti
8er'adinya fluktuasi kehilangan
pendengaran
Mempengaruhi kualitas bicara
dan bahasa yang di dengar
S>
-bu &n.P mengatakan, F &n.P
tidak berbicaraH.
O>
&n.P beumur * tahun * bulan
"0 hari 4icara &n. P tidak dimengerti
meskipun ia mengoceh
@terusmenerusG
?aktor penyebab perilaku orang
tua yang kurang baik > merokok
(Sesuai dengan kasus)
8erpapar dalam waktu lama oleh
5at berbahaya yang terkandung
dalam asap rokok
4ayi atau todler rentan memiliki
tuba eustachius yang lebih
pendek dan lurus sehingga
rentan terhadap infeksi, memicu
timbulnya infeksi media akut
7isiko Keterlambatan Perkembangan dengan faktor
risiko Otitis Media 4erulang.
22
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
23/28
&kibat infeksi, pada area tuba
eustachius tersumbat
&kumulasi sekresi telinga
tengah : cairan
&kibatnya pada saat tuba
eustachius membuka, tekanan di
telinga mengalami kongesti
8er'adinya fluktuasi kehilangan
pendengaran
Mempengaruhi kualitas bicara
dan bahasa yang di dengar
C. D#agnosa *e+era1atan
". 6angguan Komunikasi Jerbal b.d Perubahan dalam Perkembangan.
*. 7isiko Ketidakefektifan
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
24/28
No D#agnosa
*e+era1atan
N"C NIC Ras#onal
" 6angguan
Komunikasi
Jerbal b.d
Perubahan dalam
Perkembangan
Setelah dilakukan tindakan
kep.selama 0*# 'am gangguan
komunikasi !erbal dapat diatasi
dgn K
Sensory function >
A "* bulan
". Memberikan informasi
mengenai kesesuaian
24
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
25/28
Perkembangan
dengan faktor
risiko Otitis
Media 4erulang
keterlambatan perkembangan
dapat di atasi dgn K
;hild de!elopmen * year
apat berbicara *0 kata
apat menyebutkan
beberapa bagian tubuh
Mendengarkan cerita
buku dongeng
". 1elaskan pada orangtua tentang
perkembangan anak sesuai
usianya.
*. &n'urkan orangtua untuk
mengucapkan katakata pada
anak, dan mendorong anak
untuk mengucapkannya
kembali.
usia dengan
perkembangan anak.
*. Menstimulasi anak agar
si anak mampu untuk
melakukan bicara sesuai
usianya.
E. Anal#sa *esenjangan Teor# an *asus
idalam teori tentang otitis media supuratif kronik di'elaskan bahwa salah satu tanda dan ge'alanya ialah terdapat otore
(keluarnya cairan dari telinga) sedangkan pada kasus yang dialami &n.P yang mengalami otitis media supuratif kronik data
tidak di'elaskan ada tidaknya cairan telinga.
25
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
26/28
26
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
27/28
BAB 2
PENUTUP
A. *es#m+ulan
ari analisis kasus &n. P, didapatkan bahwa &n. P mengalami
keterlambatan perkembangan dalam kemampuan persepsi auditori akibat
otitis media kronik yang dideritanya, sehingga memunculkan masalah
keperawatan yang lebih kompleks lagi, yaitu sikap ibu &n. P yangmengalami penurunan harga diri dampak dari masalah tersebut, oleh karena
itu muncul beberapa tindakan keperawatan yang dapat dilakukan perawat
dalam kasus tersebut. engan membuat ka'ian literartur kembali sebagai
tolok ukur dalam membuat nursing care planyang sesuai dengan klien.
B. )aran
". 4agi Mahasiswa
Meningkatkan kualitas bela'ar dan memperbanyak literatur dalam
pembuatan asuhan keperawatan yang baik dan benar.
*. 4agi Pendidikan
4agi dosen pembimbing agar dapat memberikan bimbingan yang lebih
baik dalam pembuatan asuhan keperawatan selan'utnya.
0. 4agi Kesehatan
Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa kesehatan khususnya untuk
mahasiswa keperawatan agar mengetahui bagaimana asuhan
keperawatan pada klien dengan gangguan pendengaran.
DA'TAR PU)TA*A
&O" =asisi, Sulaiman O&, &lfalobi. (*+""). Socio "conomic Status and
Hearing #oss In $hronic Suppuratti%e &titis 'edia In (igeria.
27
7/25/2019 Nursing Care Plan (Pengkajian)
28/28
;orwin, 2. (*++).Buku Saku Patofisiologi. 1akarta > 26;.
'aafar &. (*++).Buku A)ar Ilmu *esehatan +elinga Hidung +enggorok
*epala leher. 2disi $. 1akarta > ?K9-.
8-M.
1oyce :