Ludwig’s Angina

Post on 02-Jul-2015

172 views 3 download

Tags:

Transcript of Ludwig’s Angina

1

Ludwig’s Angina

Presented by.

Aloysius Donny Kuncoro Sigit

Anatomi

Pendahuluan

• Akut

• Keras

• Toxic cellulitis pada :– Submandibular space bilateral– Sublingual space bilateral– Submental space

Pendahuluan

• Pencabutan kontra indikasi ok inflamasi ekstensif dan angina serius

• Deskripsi 3 “Fs” :– Feared– Fluctuant– Fatal

• Sensasi choking dan suffocation (angina) Ludwig (1836)

Etiologi

• Dental infection (90%) streptococci atau mixed aerob-anaerob oral flora

• Submandibular gland sialadenitis

• Compound mandibular fracture

• Oral soft tissue laceration

• Puncture wound of the oral floor

• Secondary infections of orl malignancies

Insiden

• Rendah pada era modern ok :– Preventive dental care– Penggunaan antibiotik

• Pada era pre-antibiotik mortalitas > 50%

Wilhelm Friedrich von Ludwig Gejala:

– Erysepalous angina– Temperature swing– Gangguan pengunyahan– Keras pada kedua sisi

leher– Meluas secara

bersamaan pada regio leher

– Melibatkan jaringan lunak diantara laring dan dasar mulut

• Lidah merah• Massa indurasi keras

seperti cincin pada permukaan rahang

• Nyeri membuka mulut• Gangguan bicara ok

lidah tertekan kebelakang dan atas

• Febris• Dyspnea

• Terapi (dulu) :– Local and general

bloodletting– Softening poultices– External and internal

use of mercurials– Vesicants– Cathartics– Diuretics

• Terapi (saat ini) :– Early diagnosis– Maintenance airway

tracheostomy– Intense and prolonged

antibiotic– Ekstraksi gigi penyebab– Hydration– Early surgical drainage– Metronidazole,

Clindamycin, Imipenem

• Prosedur pembedahan :– Insisi horizontal diantara dagu dan hyoid– Bilateral incision pada submandibular space

dengan blunt dissection– Deep surgical incision ok jarang fluktuasi dan

lambat diffuse cellulitis of deep fascia– Eksplorasi submandibular dan sublingual space

bilateral– Drain through and through– Masticator space drained bila terjadi trismus– Kultur pus

13

Severe Life Threatening Maxillofacial Infection in Pregnancy Presented as

Ludwig’s Angina

Shelly Abramowicz, Jacques S.Abramowicz, M.Franklin Dolwick

Introduction

• Ludwig’s angina German physician tahun 1948

• Penyebaran selulitis secara cepat obstruksi jalan nafas kematian

• Penyebab : infeksi odontogen streptococci atau mixed aerobic-anaerobic oral flora

Case Report

• Wanita kulit hitam, 24 tahun dengan G4P3, 29 minggu kehamilan datang ke rumah sakit dengan keluhan pembengkakan pada wajah. Datang dengan menggunakan helicopter

• RPD : – Sickle cell anemia– Riw kelahiran yang lalu tidak ada

masalah

• RPS : sakit gigi kiri bawah 3 hari yang lalu, 1 hari yang lalu panas dingin.

• Vital sign : – T 115/44, N 118/min, RR 18/min, t 38.5oC,

O2 Sat 96% – Leko 16800

• Klinis :– Bengkak dibawah mandibula– Meluas bilateral dari angulus dan ke

inferior dari os hyoid– Nyeri, bengkak, trismus 15 mm

• Klinis : – Drooling ok

dysphagea namun tidak dyspnea

• Tindakan :– Pasang masker O2

– Pasang pulse oxymeter– Konsul ke bagian Obsgyn dan Anestesi– Pemeriksaan CT Scan tampak kumpulan cairan

pada left lateral pharyngeal space yang meluas hingga valleculae.

• Dilakukan tracheostomy ok fibreoptic nasal intubation sangat beresiko.

• Dilakukan pembiusan• Posisi pasien left lateral dekubitus untuk

mengurangi uterine aortocaval compression pressure.

• Desinfeksi lapangan operasi• LA dengan lidocain dengan epinephrine• Insisi pada submental dan bilateral

submandibular area• Blunt dissection hingga ke lingual inferior

border mandibula

• Lewat insisi submental blunt dissection dilanjutkan hingga mylohyoid muscle ke sublingual area untuk mencapai keseluruhan abses.

• Ekstraksi gigi 48 keluar pus dari soket.

• Ekstraksi 5 gigi karies yang lain

• Intraoral blunt dissection access lateral pharyngeal space drainage.

• Pasang beberapa Penrose drain dan rubber catheter drain untuk irigasi.

• Pasien dikirim ke ICU.• Ekstubasi pada hari ke-

6• Monitoring Obsgyn

Discussion

• Anatomi dasar mulut yang unik berperan dalam perkembangan dan perluasan infeksi inraoral.

• Penyebab infeksi gigi molar 2,3 RB ok akar gigi berada inferior dari m.mylohyoid ke submandibular space.

• Bahaya obstruksi jalan nafas.

• Ekstensi infeksi mediastinum dan carotid sheath severe thoracal infection.

• Pecahnya abses aspirasi pus ke paru dan atau pericarditis.

• Bila tidak dirawat kematian 100%

• Ludwig’s angina pembengkakan bilateral submandibula, submental, sublingual space.

• Pregnancy perubahan physiologis high risk of infection.

• Ok : – Respon imun berkurang potensial

penyebaran infeksi– Penurunan neutrophil chemotaxis, CMI, NK

cell activity.

• 50% wanita hamil dyspnea pada 19 minggu kehamilan

• Deplesi oxygen reserve fetal hipoksia

• Oral – gingiva lebih sensitif, akumulasi plak inflamasi

erythematous dan edematous swelling pregnancy gingivitis.

– Sering ‘ngemil’ akumulasi plak dan progresif karies.

• Infeksi infeksi via plasenta, uterus, dan kemungkinan fetal septicemia.

• Terapi : – prolonged intubation potential teratogenic – i.v medication side effect

• Preventif :– Rutin dental care 2nd trimester– Eliminasi problem potensial– Dental treatment scaling, tumpat, crown,

ekstraksi gigi, orthodontic.

• Penggunaan antibiotika :– Gol. Penicillin– Clindamycin– Tetracycline discoloration

• Analgetik :– Morfin aman bila digunakan dalam waktu singkat

Reference

• Topazian, Goldberg, Hupp. Oral and Maxillofacial Infections, 4th ed.,WB Saunders Comp.,2002;177-9.

• Miloro, M. Peterson’s Principles of Oral and Maxillofacial Surgery, 2nd ed.,BC Decker Inc,2004;284

• Atlas F. Netter. Head and Neck Anatomy