Post on 03-Apr-2018
7/28/2019 Kista Ovarii Case
1/33
PRESENTASI KASUS
KISTA OVARII
Pembimbing : dr. Wahyu Jatmika, Sp OG
Disusun oleh : Mariska Anggraini ( 11 2011 204 )
KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA
WACANA
RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS
2012
7/28/2019 Kista Ovarii Case
2/33
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS OBSTETRI
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Jl. Arjuna Utara No. 6. Kebon Jeruk- Jakarta Barat
SMF OBSTETRI RS MARDI RAHAYU KUDUS
Nama : Mariska Anggraini
NIM : 11 2011 204
Dr pembimbing / penguji : Dr. Wahyu Jatmika,Sp.OG
IDENTITAS PASIENNama lengkap : Ny. RS Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 36 Tahun Suku bangsa : Jawa
Status perkawinan : kawin (PIA1 ) Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pendidikan : SMA
Alamat : Dempet RT 01 RW 07
Dempet Demak
Masuk Rumah Sakit : 15 Oktober 2012
Pukul 07.00 WIB
Pulang : 19 Oktober 2012
Nama suami : Tn. S
Alamat : Dempet RT 01 RW 07 Dempet Demak
A. ANAMNESIS :Diambil dari : Autoanamnesis Tanggal : 15 Oktober
Keluhan utama :
Nyeri perut bagian bawah sejak 1 tahun yang lalu
Keluhan tambahan :
Haid nyeri
7/28/2019 Kista Ovarii Case
3/33
Riwayat Penyakit Sekarang :
1 tahun yang lalu pasien mengeluh perutnya terasa sakit. Pasien Pada saat ditekan perut terasa
sakit. Pasien tidak mengeluh mual muntah. Pasien menyangkal bahwa tidak ada perdarahan
yang terjadi selama pasien mengeluh perutnya sakit. Selama 1 tahun terakhir ini pasien tidak
mengeluh kecuali mengeluh perut sakit tapi pasien menganggap biasa dan ada keluhan haid
nyeri. Pasien datang berobat ke Poli Obgyn RS MR dengan keluhan perut semakin
membesar. Pasien tidak punya riwayat sakit jantung,DM,dan hipertensi. Riwayat penyakit
keluarganya ibu pasien menderita hipertensi juga. Tidak ada yang pernah mengalami keluhan
atau gejala yang sama seperti yang dialami pasien.
Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun
Siklus haid : 28 hari
Lamanya : 5 hari
Banyaknya : banyak dan encer
Menopause : -
Riwayat Perkawinan
Menikah 1 kali pada usia 26 tahun, selama 10 tahun.
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
No Anak
ke
Tahun
Persalinan
Jenis
Kelamin
Umur
Kehamil
Jenis
Persalin
Peno
long
Hidup
/ Mati
Riwayat
Nifas
Menetek
s/d umur
1. I 2001 Perem
puan
9 bulan Partus
spontan
dukun Hidup - 2 tahun
2 2 2005 Abortus
Penyakit Dahulu dan Sekarang
( ) Cacar ( ) Malaria ( ) Batu ginjal/saluran kemih
( ) Cacar air ( ) Disentri ( ) Burut ( hernia )
( ) Difteri ( ) Hepatitis ( ) Batuk rejan
( - ) Tifus abdominalis ( ) Wasir ( ) Campak
( -) Diabetes ( ) Sifilis ( ) Alergi
( ) Tonsilitis ( ) Gonore ( ) Tumor( -) Hipertensi ( ) Penyakit pembuluh ( ) Demam rematik akut
7/28/2019 Kista Ovarii Case
4/33
( - ) Ulkus ventrikuli ( ) Pendarahan otak ( ) Pneumonia
( ) Ulkus duodeni ( ) Psikosis ( - ) Gastritis
( ) Neurosis ( ) Tuberkulosis ( ) Batu empedu
Lain-lain : ( ) Operasi ( ) Kecelakaan
Riwayat keluarga dan Ada kerabat yang menderita :
Penyakit Ya Tidak Hubungan
Alergi -
Asma -
Tuberkulosis -
HIV -
Hepatitis B -
Hepatitis C -
Hipertensi - Ibu Pasien
Cacat bawaan -
Lainlain -
Riwayat Operasi
Tidak ada
B. PEMERIKSAAN JASMANI
I. Pemeriksaan umumKeadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan Gizi : Baik
Tekanan darah : 110/ 70 mmHg
Nadi : 88 kali / menit
Suhu : 36 C
Pernapasan : Suara Nafas vesikuler,
22 kali / menit, Jenis thoracoabdominal
Sianosis : Tidak ada
7/28/2019 Kista Ovarii Case
5/33
Edema umum : tidak ada
Habitus : Piknikus
Cara berjalan : Baik
Mobilisasi : Aktif
Aspek kejiwaan
Tingkah laku : tenang
Alam perasaan : biasa
Proses pikir : wajar
Kulit
Warna : sawo matang
Effloresensi : tidak ada
Jaringan parut : tidak ada
Pigmentasi : tidak ada
Pertumbuhan rambut : normal
Pembuluh darah : tidak menonjol dan melebar
Suhu raba : normal, kulit Lembab
Keringat : merata
Turgor : baik
Lapisan lemak : tebal
Ikterus : tidak ada
Edema : tidak ada
Kelenjar getah bening
Submandibula : tidak ditemukan pembesaran
Supraklavikula : tidak ditemukan pembesaran
Lipat paha : tidak ditemukan pembesaran
Leher : tidak ditemukan pembesaran
Ketiak : tidak ditemukan pembesaran
Thorak
Bentuk : normal
7/28/2019 Kista Ovarii Case
6/33
Pembuluh darah : tidak tampak
Payudara : tidak ada pembesaran
ASI (-)
Paruparu
Depan Belakang
Inspeksi kiri Bentuk dada normal tidak ada bekas luka
kanan Bentuk dada normal tidak ada bekas luka
Palpasi kiri sela iga normal, fremitus normal fremitus normal
kanan sela iga normal, fremitus normal fremitus normal
Perkusi kiri Tidak dilakukan (os kesakitan) tidak dilakukan
kanan Tidak dilakukan (os kesakitan) tidak dilakukan
Auskultasi kiri vesikuler vesikuler
kanan vesikuler vesikuler
Jantung
Palpasi Ictus cordis = tidak teraba
Perkusi Tidak dilakukan (OS tampak kesakitan)
Auskultasi Katup Mitral- ICS 5 midklav kanan
Katup Aorta ICS 2 parasternal kanan
Katup Pulmonal ICS 2 parasternal kiri
Katup Trikuspid ICS 4 parasternal kanan
Abdomen
Inspeksi : Sedikit membesar
Palpasi : Hati : dalam batas normal
Kandung empedu : dalam batas normal
Limpa : dalam batas normal
Ginjal : dalam batas normal
Kandung kencing : dalam batas normal
Auskultasi : Bising usus ( + )
Ekstremitas
Luka : tidak ada
7/28/2019 Kista Ovarii Case
7/33
Varises : tidak ada
Edema : (-)
Refleks : ( + )
Sensibilitas : ( + )
Lainlain : -
II.Pemeriksaan GinekologiPemeriksaan Luar
Inspeksi :
Wajah : chloasma gravidarum (-)
Payudara : pembesara payudara (-), cairan dari mammae (-)
Abdomen : pembesaran abdomen (+),
strie nigra (-),
strie livide (-),
strie albicans (-),
bekas operasi (-)
Palpasi : tidak teraba pembesaran uterus.
Terdapat nyeri tekan pada daerah suprapubik.
Pemeriksaan Dalam
Vaginal Toucher
Fluksus - , fluor -
V/U/V : tidak ada kelainan
Portio : licin dan dalam batas normal
OUE : tidak terbuka
Corpus uteri : sebesar telur ayam
Adneksa Parametrium : Teraba massa kistik di adneksa kiri, tidak mudah digerakkan,
nyeri tekan (+). Sebesar tinju dewasa
Cavum douglasi : tidak ada kelainan
7/28/2019 Kista Ovarii Case
8/33
C. RINGKASAN (RESUME)Seorang wanita, 36 tahun sejak 1 tahun yang lalu pasien mengeluh perutnya terasa
sakit. Pasien Pada saat ditekan perut terasa sakit. Pasien tidak mengeluh mual muntah.
Pasien menyangkal bahwa tidak ada perdarahan yang terjadi selama pasien mengeluh
perutnya sakit. Selama 1 tahun terakhir ini pasien tidak mengeluh kecuali mengeluh
perut sakit tapi pasien menganggap biasa dan ada keluhan haid nyeri. Pasien datang
berobat ke Poli Obgyn RS MR dengan keluhan perut semakin membesar. Pasien tidak
punya riwayat sakit jantung,DM atau hipertensi. Riwayat penyakit keluarganya ibu
pasien menderita hipertensi. Tidak ada yang pernah mengalami keluhan atau gejala
yang sama seperti yang dialami pasien.
Vaginal Toucher
Fluksus - , fluor -
V/U/V : tidak ada kelainan
Portio : dalam batas normal
OUE : tidak terbuka
Corpus uteri : sebesar telur ayam
Adneksa Parametrium : Teraba massa kistik di adneksa kiri, dan tidak mudah
digerakkan, nyeri tekan (+). Sebesar tinju orang dewasa.
Cavum douglasi : tidak ada kelainan
D. DIAGNOSISDiagnosis kerja dan dasar diagnosis
Diagnosis kerja : PIA1 Umur 36 tahun, dengan Kistoma Ovarii
Dasar diagnosis :
Terdapat benjolan pada perut yang semakin membesar. Terdapat nyeri pada perut dan nyeri saat ditekan Pada pemeriksaan dalam teraba massa padat pada bagian adneksa
parametriumnya.
Selain itu pada pemeriksaan USG juga ditemukan adanya gambaranhiperechoik di kavum abdomen pelvis yang berasal dari ovarium.
7/28/2019 Kista Ovarii Case
9/33
Diagonisis diferensial dan dasar diagnosis diferensial
Diagnosis diferensial :
1. Mioma uteri
2. Kehamilan ektopik terganggu
Pemeriksaan yang dianjurkan
Pemeriksaan darah lengkap dan pemeriksaan USG
Follow Up (Pre-operasi)
16 Oktober 2012
S : Tidak ada keluhan
O: Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Frekuensi nafas : 20 x/menit
Suhu : 36,5 C
PPV : (-)Pemeriksaan Luar : abdomen teraba massa
Pemeriksaan Darah Lengkap (pada tanggal 16 Oktober 2012)
Hb 12, 1 g/dl
Ht 35,8 %
Leukosit 6,98/ul
Trombosit 367.000/ul
Eosinofil 3,3 %
Basofil 0,7 %
Segmen 66%
Limfosit 21,5 %
Monosit 8,5 %
MCV 77,7 fl
MCH 26,2 pg
MCHC 33,8 g/dl
LED 10/25
7/28/2019 Kista Ovarii Case
10/33
Golongan darah/Rh B/+
HbsAg (-)
A : PI A1, 36 tahun dengan suspect Kista ovarii
P : Non Medika Mentosa
Observasi keadaan umum dan tanda- tanda vital Bed rest Cek Hb Puasa pre operasi
Medika Mentosa
Infus Ringer laktat 20 tetes per menit Paracetamol 3x1
Tindakan
Operasi laparotomi disertai dengan salphingoooforektomi sinistra dan drillingovarium dekstra.
Edukasi:
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya mengenai keadaan pasien yaitu memilikikista ovarium yang sebaiknya dioperasi.
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya mengenai tindakan operasi laparotomiyang akan dilakukan serta komplikasi yang ada seperi resiko keguguran, pendarahan.
- Istirahat yang cukupTindakan : Operasi Kista Ovarii
Operasi dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2012 pukul 08.00 WIB.
Laporan Operasi :
- Insisi dinding abdomen pada linea mediana 10 cm di atas symphisis, insisi lapisdemi lapis sampai peritoneum terbuka.
- Eksplorasi : tampak massa tumor kistik, dengan bagian padat berbenjol-benjolbesar kepalan tinju dewasa
- Isi cairan jernih dengan sebagian musin asal dari ovarium kiri- Tampak ovarium kanan ada massa kistik dengan bagian cair. Dikeluarkan berisi
cairan coklat
- Uterus bentuk normal
7/28/2019 Kista Ovarii Case
11/33
- Dilakukan adesiolisis dilanjutkan salpingo oforektomi sinistra Laborat PA
- Jahit abdomen lapis demi lapis, perdarahan 300 cc- Tindakan selesai
17 Oktober 2012
S : Tidak ada keluhan
O: Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 180/110 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Frekuensi nafas : 20 x/menit
Suhu : 36,5 C
PPV : (-)
A : P1A1, 36 tahun post OP kista ovarii hari 1
P : Tradyl 2x1
Vit C 1x1
Terfacef 1x1
Alinamin F 2x1
18 Oktober
S : Tidak ada keluhan
O: Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Frekuensi nafas : 20 x/menit
Suhu : 36,5 C
PPV : (-)
A : P1A1, 36 tahun post OP kista ovarii hari 2
P : pengobatan dilanjutkan
19 Oktober 2012
S : Tidak ada keluhan
O: Keadaan umum : baik
7/28/2019 Kista Ovarii Case
12/33
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Frekuensi nafas : 20 x/menit
Suhu : 36,5 C
PPV : (-)
A : P1A1, 36 tahun post OP kista ovarii hari ke 3
P : boleh pulang, Edukasi
Edukasi:
- Makan yang cukup dengan gizi yang baik- Meminum obat secara teratur
Hasil Laboratorium PA menunjukan :
Kistadenoma Serosum yang bersifat Jinak.
Prognosis :
Vitam : ad bonam
Fungsionam : ad bonam
Sanationam : ad malam
7/28/2019 Kista Ovarii Case
13/33
ANALISA KASUS
KISTA OVARIUM
I. PENDAHULUAN
Ovarium merupakan sepasang organ pada sistem reproduktif wanita. Berlokasi di
pelvis, di samping uterus, yang mana adalah cekungan, berbentuk seperti buah peer pada
bayi yang sedang tumbuh. Masing-masing ovarium ukuran dan bentuknya seperti buah
kenari. Ovarium menghasilkan sel telur dan hormon wanita. Hormon merupakan bahan
kimia yang mengontrol jalannya fungsi dari sel dan organ tertentu. 1
Setiap bulan, selama siklus menstruasi, sebuah sel telur dikeluarkan dari satu ovarium
dalam proses yang disebut ovulasi. Perjalanan sel telur dari ovarium melalui tuba falopii
menuju ke uterus. Ovarium juga merupakan sumber utama dari hormon wanita yaitu
estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini mempengaruhi perkembangan dari
payudara wanita, bentuk tubuh, dan rambut tubuh. Hormon-hormon ini juga mengatur
siklus menstruasi dan kehamilan.
Di antara tumor-tumor ovarium ada yang bersifat neoplastik dan ada yang bersifat non
neoplastik. Tentang tumor-tumor neoplastik belum ada klasifikasi yang dapat diterima
oleh semua pihak. Hal ini terjadi oleh karena klasifikasi berdasarkan histopatologi atau
embriologi belum dapat diberikan secara tuntas berhubung masih kurangnya pengetahuan
kita mengenai asal-usul beberapa tumor, dan pula berhubung dengan adanya kemungkinan
bahwa tumor-tumor yang sama rupanya mempunyai asal yang berbeda. Maka atas
pertimbangan praktis, tumor-tumor neoplastik dibagi atas tumor jinak dan tumor ganas,
dan selanjutnya tumor jinak dibagi dalam tumor kistik dan solid.
ANATOMI
Sebuah ovarium terletak disetiap sisi uterus, di bawah dan di belakang tuba falopii.
Dua ligamen mengikat ovarium pada tempatnya, yakni bagian messovarium ligamen lebar
uterus, yang memisahkan ovarium dari sisi dinding pelvis lateral kira-kira setinggi spina
illiaka anterior superior, dan ligamentum ovarii propium, yang mengikat ovarium ke uterus.Pada palpasi, ovarium dapat digerakkan.
7/28/2019 Kista Ovarii Case
14/33
Ovarium memiliki asal yang sama (homolog) dengan testis pada pria. Ukuran
dan bentuk ovarium menyerupai sebuah almond berukuran besar. Saat ovulasi, ukuran
ovarium dapat berubah menjadi dua kali lipat untuk sementara. Ovarium yang
berbentuk oval ini memiliki konsistensi yang padat dan sedikit kenyal. Sebelum
menarche, permukaan ovarium licin. Setelah maturasi seksual, luka parut akibat
ovulasi dan ruptur folikel yang berulang membuat permukaan nodular menjadi kasar.
Ovarium terdiri dari dua bagian:
1. Korteks Ovarii Mengandung folikel primordial Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel degraff Terdapat korpus luteum dan albicantes
2. Medula Ovarii Terdapat pembuluh darah dan limfe Terdapat serat saraf
Dua fungsi ovarium ialah menyelenggarakan ovulasi dan memproduksi hormon. Saat
lahir, ovarium wanita normal mengandung sangat banyak ovum primordial (primitive). Di
antara interval selama masa suburnya (umumnya setiap bulan), satu atau lebih ovum matur
dan mengalami ovulasi. Ovarium juga merupakan tempat utama produksi hormone seks
steroid (estrogen, progesterone, dan androgen) dalam jumlah banyak yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan, perkembangan dan fungsi wanita normal.
KLASIFIKASI TUMOR OVARIUM
A.
Tumor Non Neoplastik1. Tumor akibat radang
a. Abses ovarialb. Abses tubo ovarialc. Kista tubo ovarial
2. Tumor laina. Kista folikel
b. Kista korpus luteumc. Kista lutein
7/28/2019 Kista Ovarii Case
15/33
d. Kista inklusi germinale. Kista endometriumf. Kista steven leventhal
B. Tumor Neoplastik Jinak1. Kistika. Kistoma ovarii simpleks
b. Kistadenoma ovarii musinosumc. Kistadenoma ovarii serosumd. Kista endometroide. Kista dermoid
2. Solida. Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma, limfangioma
b. Tumor Brennerc. Tumor sisi aderenal (makulinovo-blastoma)
Definisi
Definisi kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung (pocket, pouch) yang tumbuh
abnormal dibagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara, cairan, nanah, atau bahan-
bahan lain. Sedangkan Kista Ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi
semisolid yang tumbuh pada atau sekitar ovarium. Kista ovarium biasanya berukuran kecil
(
7/28/2019 Kista Ovarii Case
16/33
TUMOR OVARIAN NON NEOPLASTIK
1. Tumor Akibat Radang
Abses Ovarium
Abses ovarii dan ooforitis primer jarang terjadi. Abses ditemukan primer pada
penderita yang telah menjalani histerektomi.Gejala klasik dari abses ovarii terdiri dari
suhu badan yang meningkat dan menetap setelah operasi dengan nyeri pelvis yang tidak
spesifik dan drainase purulen yang lama dari vagina.
Diagnosis bandingnya terdiri dari tumor radang tubo-ovarium, benda asing dan
komplikasi intestinal. Pada penatalaksanaan, yang tepat, ovarii yang terinfeksi diangkat
oleh karena tidak dapat diobati dengan antibiotik yang memerlukan konsentrasi adekuat
supaya terjadi resolusi.
2. Tumor laina. Kista Folikel
Kista fungsional yang paling sering terjadi adalah kista folikuler. Kista ini sering
diketemukan secara kebetulan pada pemeriksaan pelvis, walaupun bisa pecah dan
menimbulkan rasa nyeri dan tanda-tanda peritonitis. Kista folikel ovarium ini biasanya
asimptomatik. Kista ini berasal dari folikel de graff yang tidak sampai berovulasi, namun
tumbuh terus menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah tumbuh
di bawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresianya, melainkan membesar
menjadi kista.
Bisa didapati satu kista atau beberapa dan biasanya bilateral serta tumbuh di
permukaan ovarii sebagai gelembung yang berisi cairan. Folikel berisi dengan cairan
yang jernih dan sering kali mengandung estrogen. Diameter jarang lebih dari 6-8 cm.
Tidak jarang terjadi perdarahan yang masuk ke dalam rongga kista, sehingga terjadi suatu
hematoma folikuler. Sebagian besar kista folikel lambat laun mengecil dan regresi pada
siklus haid berikutnya dan dapat menghilang spontan.
7/28/2019 Kista Ovarii Case
17/33
Kista Folikel
b. Kista Korpus Luteum
Dalam keadaan normal, korpus luteum (granuilosa lutein) lambat laun mengecil
dan menjadi korpus albikans. Kadang-kadang korpus luteum mempertahankan diri
(korpus luteum persistens); pendarahan yang sering terjadi didalamnya menyebabkan
terjadinya kista, berisi cairan yang berwarna merah coklat karena darah tua. Dinding
kista terdiri atas lapisan berwarna kuning, terdiri atas sel-sel luteum yang berasal dari sel
teka. Kista lutein lebih besar daripada kista folikel, cenderung lebih keras dan padat
dalam konsistensi, dan lebih mudah menyebabkan nyeri atau tanda-tanda iritasi
peritoneum.
Kista korpus luteum dapat menimbulkan gangguan haid, berupa amenorhea diikuti
oleh pendarahan tak teratur. Adanya kista dapat menyebabkan rasa berat perut bagian
bawah. Pendarahan yang berulang dalam kista dapat menyebabkan ruptur. Kista korpus
luteum dapat mengakibatkan ovarium terpuntir dan menimbulkan nyeri yang hebat. Rasa
nyeri di dalam perut yang mendadak dengan adanya amenorhea sering menimbulkan
kesulitan dalam diferential diagnosis dengan kehamilan ektopik yang terganggu.
Penanganan kista korpus luteum adalah menunggu sampai kista hilang sendiri,
biasanya dalam waktu 2 bulan pada wanita tidak hamil dan mengecil perlahan-lahan pada
trimester terakhir pada wanita hamil.
7/28/2019 Kista Ovarii Case
18/33
c. Kista Teka L vuteinUkuran dari kista ini sangat bervariasi. Umumnya kista ini terjadi bilateral, dan
berisi cairan jernih dan didapati berhubungan dengan mola hidatidosa, atau
koriokarsinoma. Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat luteinisasi, akan tetapi seringkali
sel-sel menghilang karena atresia. Tumbuhnya kista ini adalah akibat pengaruh hormon
HCG yang berlebihan, dan dengan hilangnya mola atau koriokarsinoma kista ovarium
mengecil dengan spontan. Tetapi apabila kista ini besar sekali, sudah tentu harus
dilakukan ekstirpasi.
d. Kista Inklusi GerminalKista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian kecil dari epitel
germinativum pada permukaan ovarium. Tumor ini lebih banyak terdapat pada wanita
lanjut umurnya dan besarnya jarang melebihi diameter 1 cm. Kista ini biasanya secara
kebetulan ditemukan pada pemeriksaan histologik ovarium yang diangkat waktu operasi.
Kista terletak di bawah permukaan ovarium dan berisi cairan jernih dan serous. Kista ini
tidak pernah memberikan gejala-gejala yang berarti.
e. Kista EndometriosisKista ini terdapat pada endometriosis yang berlokasi di ovarium yang disebut
sebagai kista endometrial atau kista coklat. Dalam ovarium berukuran kecil sampai
sebesar tinju yang berisi darah sampai coklat. Darah tersebut dapat keluar sedikit-sedikit
karena luka pada dinding kista yang dapat menyebabkan perlengketan antara permukaan
ovarium dengan uterus. Kadang dapat mengalir dalam jumlah yang banyak ke dalam
rongga peritoneum dan menimbulkan akut abdomen.
f. Kista Stein LeventhalKista ini ditandai oleh pembesaran bilateral dari polikistik ovarium, amenorea
atau oligomenorea sekunder. 50% dari penderita gemuk dan mengalami hirsutisme tanpa
maskulinisasi. Sindroma ini terjadi pada wanita antara usia 15-30 tahun. Ovarium pucat,
membesar, polikistik, permukaan licin, dan kapsulnya menebal.
Kelainan ini disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormonal. Umumnya pada
wanita tersebut terdapat gangguan ovulasi oleh karena endometrium hanya dipengaruhi
oleh estrogen, hiperplasia endometrii juga sering ditemukan.
7/28/2019 Kista Ovarii Case
19/33
Kista ovarium yang neoplastik atau proliferatif
a. Kistoma ovarii simpleks
Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus, biasanya bertangkai, seringkali
bilateral, dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan di dalam kista jernih, serus,
dan berwarna kuning. Pada dinding kista tampak lapisan epitel kubik. Berhubung dengan
adanya tangkai, dapat terjadi torsi (putaran tangkai) dengan gejala-gejala mendadak. Diduga
bahwa kista ini suatu jenis kistadenoma serosum yang kehilangan epitel kelenjarnya
berhubung dengan tekanan cairan dalam kista. Terapi terdiri atas pengangkatan kista dengan
reseksi ovarium, akan tetapi jaringan yang dikeluarkan harus segera diperiksa secara
histologik untuk mengetahui apakah ada keganasan.
b. Kistadenoma Ovarii Musinosum
Asal tumor ini belum diketahui dengan pasti. Menurut Meyer, ia mungkin berasal dari
suatu teratoma di mana dalam pertumbuhannya satu elemen mengalahkan elemen-elemen
lain. Ada penulis yang berpendapat bahwa tumor berasal dari lapisan germinativum, sedang
penulis lain menduga tumor ini mempunyai asal yang sama dengan tumor Brenner.
Angka Kejadian
Tumor ovarium ini terbanyak ditemukan bersama-sama dengan kistadenoma ovarii
serosum. Kedua tumor merupakan kira-kira 60% dari seluruh ovarium, sedang kistadenoma
ovarii musinosum merupakan 40% dari seluruh kelompok neoplasma ovarium.
Di Indonesia Hariadi (1970) menemukan frekuensi sebesar 27%; sedangkan Gunawan
(1977) menemukan angka 29,9%; Sapardan (1970) 37,2%; dan Djaswadi 15,1%. Tumor
paling sering terdapat pada wanita berusia antara 20-50 tahun, dan jarang sekali pada masa
prapubertas.
Gambaran Klinik
Tumor lazimnya berbentuk multilokuler; oleh karena itu, permukaan berbagala(lobulated). Kira-kira 10% dapat mencapai ukuran yang amat besar, lebih-lebih pada
penderita yang datang dari pedesaan. Pada tumor yang besar tidak lagi dapat ditemukan
jaringan ovarium yang normal. Tumor biasanya unilateral, akan tetapi dapat juga ditemui
yang bilateral.
Kista menerima darahnya melalui suatu tangkai; kadang-kadang dapat terjadi torsi
yang mengakibatkan gangguan sirkulasi. Gangguan ini dapat menyebabkan perdarahan dalam
kista dan perubahan degeneratif, yang memudahkan timbulnya perlekatan kista dengan
omentum, usus-usus dan peritoneum parietale.
7/28/2019 Kista Ovarii Case
20/33
Dinding kista agak tebal dan berwarna putih keabu-abuan; yang terakhir ini
khususnya bila terjadi perdarahan atau perubahan degeneratif di dalam kista. Pada
pembukaan terdapat cairan lendir yang khas, kental seperti gelatin, melekat dan berwarna
kuning sampai coklat tergantung dari percampurannya dengan darah.
Pada pemeriksaan mikroskopik tampak dinding kista dilapisi oleh epitel torak tinggi
dengan inti pada dasar sel; terdapat di antaranya sel-sel yang membundar karena terisi lendir
(goblet cells). Sel-sel epitel yang terdapat dalam satu lapisan mempunyai potensi untuk
tumbuh seperti struktur kelenjar: kelenjar-kelenjar menjadi kista-kista baru, yang
menyebabkan kista menjadi multilokuler. Jika terjadi sobekan pada dinding kista, maka sel-
sel epitel dapat tersebar pada permukaan peritoneum rongga perut, dan dengan sekresinya
menyebabkan pseudomiksoma peritonei. Akibat pseudomiksoma peritonei ialah timbulnya
penyakit menahun dengan musin terus bertambah dan menyebabkan banyak perlekatan.
Akhirnya, penderita meninggal karena ileus dan atau inanisi. Pada kista kadang-kadang dapat
ditemukan daerah padat, dan pertumbuhan papiler. Tempat-tempat tersebut perlu diteliti
dengan seksama oleh karena di situ dapat ditemukan tanda-tanda ganas. Keganasan ini
terdapat dalam kira-kira 5-10% dari kistadenoma musinosum.
Penanganan
Penanganan terdiri atas pengangkatan tumor. Jika pada operasi tumor sudah cukup
besar sehingga tidak tampak banyak sisa ovarium yang normal, biasanya dilakukan
pengangkatan ovarium beserta tuba (salpingo-ooforektomi). Pada waktu mengangkat kista
sedapat-dapatnya diusahakan mengangkatnya tanpa mengadakan pungsi dahulu, untuk
mencegah timbulnya pseudomiksoma peritonei karena tercecernya isi kista. Jika berhubung
dengan besarnya kista perlu dilakukan pungsi untuk mengecilkan tumor, lubang pungsi harus
ditutup dengan rapi sebelum mengeluarkan tumor dari rongga perut. Setelah kista diangkat,
harus dilakukan pemeriksaan histologik di tempat-tempat yang mencurigakan terhadap
kemungkinan keganasan. Waktu operasi, ovarium yang lain perlu diperiksa pula.
c. Kistadenoma Ovarii Serosum
Pada umumnya para penulis berpendapat bahwa kita ini berasal dari epitel permukaan
ovarium (germinal epithelium).
Angka Kejadian
Kista ini ditemukan dalam frekuensi yang hampir sama dengan kistadenoma
musinosum dan dijumpai pada goloongan umur yang sama. Agak lebih sering ditemukan
kista bilateral (10-20 %); Hariadi (1970) dalam hal ini menemukan frekuensi 19,7%,
7/28/2019 Kista Ovarii Case
21/33
Sapardan (1970) 15%, Djaswadi (1970) 10,9%; dan Gunawan (1977) 20,3%. Selanjutnya,
disurabaya hariadi dan Gunawan menemukan angka kejadian tumor ini masing-masing
39,8% dan 28,5%; di Jakarta Sapardan mencatat angka 20,05 dan di Yogyakarta Djaswadi
mencatat angka 36,1%.
Gambaran Klinik
Pada umumnya kista jenis ini tak mencapai ukuran yang amat besar dibandingkan
dengan kistadenoma musinosum. Permukaan tumor biasanya licin, akan tetapi dapat pula
berrbagala karena kista serosum pun dapat berbentuk multilokuler, meskipun lazimnya
berongga satu. Warna kista putih keabu-abuan. Ciri khas kista ini adalah potensi
pertumbuhan papiler ke dalam rongga kista sebesar 50%, dan keluar pada permukaan kista
sebesar 5%. Isi kista cair, kuning, dan kadang-kadang coklat karena campuran darah. Tidak
jarang kistanya sendiri kecil, tetapi permukaannya penuh dengan pertumbuhan papiler (solid
papilloma).
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa tidak mungkin membedakan gambaran
makroskopik kistadenoma serosum papiliferum yang ganas dari yang jinak, bahkan
pemeriksaan mikroskopik pun tidak selalu memberi kepastian. Pada pemeriksaan
mikroskopik terdapat dinding kista yang dilapisi oleh epitel kubik atau epitel torak yang
rendah, dengan sitoplasma eosinofil dan inti sel yang besar dan gelap warnanya. Karena
tumor ini berasal dari epitel permukaan ovarium (germinal ephithelium), maka bentuk epitel
pada papil dapat beraneka ragam tetapi sebagian besar epitelnya terdiri atas epitel bulu getar,
seperti epitel tuba.
Pada jaringan papiler dapat ditemukan pengendapan kalsium dalam stromanya
yang dinamakan psamoma. Adanya psamoma biasanya menunjukkan bahwa kista adalah
kistadenoma ovarii serosum papilliferum, tetapi tidak bahwa tumor itu ganas.
Perubahan Ganas
Apabila ditemukan pertumbuhan papilifer, proliferasi dan stratifikasi epitel, serta
anaplasia dan mitosis pada sel-sel, kistadenoma serosum secara mikroskopik digolongkan
kedalam kelompok tumor ganas. Akan tetapi, garis pemisah antara kistadenoma ovarii
papiliferum yang jelas ganas kadang-kadang sukar ditentukan. Oleh karena itu, tidaklah
mengherankan bahwa potensi keganasan yang dilaporkan sangat berbeda-beda. Walaupun
demikian, dapat dikatakan bahwa 30% - 35% dari kistadenoma serosum mengalami
perubahan keganasan. Bila pada suatu kasus terdapat implantasi pada peritoneum disertai
dengan asites, maka prognosis penyakit itu kurang baik, meskipun diagnosis histopatologis
7/28/2019 Kista Ovarii Case
22/33
pertumbuhan itu mungkin jinak (histopatologically benign). Klinis kasus tersebut menurut
pengalaman harus dianggap sebagai neoplasma ovarium yang ganas (clinically malignant).
Terapi
Terapi pada umumnya sama seperti pada kistadenoma musinosum. Hanya, berhubung
dengan lebih besarnya kemungkinan keganasan, perlu dilakukan pemeriksaan yang teliti
terhadap tumor yang dikeluarkan. Bahkan kadang-kadang perlu diperiksa sediaan yang
dibekukan (frozen section) pada saat operasi, untuk menentukan tindakan selanjutnya pada
waktu operasi.
d. Kista Endometrioid
Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan licin; pada dinding dalam terdapat satu
lapisan sel-sel, yang menyerupai lapisan epitel endometrium. Kista ini, yang ditemukan oleh
Sartesson dalam tahun 1969, tidak ada hubungannya dengan endometriosis ovarii.
e. Kista Dermoid
Sebenarnya kista dermoid ialah satu teratoma kistik yang jinak dimana struktur-
struktur ektodermal dengan diferensiasi sempurna, seperti epitel kulit, rambut, gigi dan
produk glandula sebasea berwarna putih kuning menyerupai lemak nampak lebih menonjol
daripada elemen-elemen entoderm dan mesoderm. Tentang histogenesis kista dermoid, teori
yang paling banyak dianut ialah bahwa tumor berasal dari sel telur melalui proses
partenogenesis.
Angka Kejadian
Tumor ini merupakan 10% dari seluruh neoplasma ovarium yang kistik, dan paling
sering ditemukan pada wanita yang masih muda. Ditaksir 25% dari semua kista dermoid
bilateral, lazimnya dijumpai pada masa reproduksi walaupun kista dermoid dapat ditemukan
pula pada anak kecil. Tumor ini dapat mencapai ukuran yang sangat besar, sehingga beratnya
mencapai beberapa kilogram.
Frekuensi kista dermoid di beberapa rumah sakit di Indonesia ialah sebagai berikut :
Sapardan mencatat angka 16,9%; Djaswadi 15,1%; Hariadi dan Gunawan masing-masing
11,1% dan 13,5% di antara penderita dengan tumor ovarium. Sebelum perang dunia II,
Eerland dan Vos (1935) melaporkan frekuensi kista dermoid sebesar 3,8% dari 451 tumor
ovarium yang diperiksa di Nederlands-Indisch Kanker Instituut di Bandung, diantaranya satu
kasus pada anak umur 13 tahun.
7/28/2019 Kista Ovarii Case
23/33
Gambaran Klinik2
Tidak ada ciri-ciri yang khas pada kista dermoid. Dinding kista kelihatan putih,
keabu-abuan, dan agak tipis. Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, di bagian lain padat.
Sepintas lalu kelihatan seperti kista berongga satu, akan tetapi bila dibelah, biasanya nampak
satu kista besar dengan ruangan kecil-kecil dalam dindingnya. Pada umumnya terdapat satu
daerah pada dinding bagian dalam yang menonjol dan padat.
Tumor mengandung elemen-elemen ektodermal, mesodermal dan entodermal. Maka
dapat ditemukan kulit, rambut, kelenjar sebasea, gigi (ektodermal), tulang rawan, serat otot
jaringan ikat (mesodermal), dan mukosa traktus gastrointestinalis, epitel saluran pernapasan,
dan jaringan tiroid (entodermal). Bahan yang terdapat dalam rongga kista ialah produk dari
kelenjar sebasea berupa massa lembek seperti lemak, bercampur dengan rambut. Rambut ini
terdapat beberapa serat saja, tetapi dapat pula merupakan gelondongan seperti konde.
Pada kista dermoid dapat terjadi torsi tangkai dengan gejala nyeri mendadak di perut
bagian bawah. Ada kemungkinan pula terjadinya sobekan dinding kista dengan akibat
pengeluaran isi kista dalam rongga peritoneum. Perubahan keganasan agak jarang, kira-kira
dalam 1,5% dari semua kista dermoid, dan biasanya pada wanita lewat menopause. Yang
tersering adalah karsinoma epidermoid yang tumbuh dari salah satu elemen ektodermal. Ada
kemungkina pula bahwa satu elemen tumbuh lebih cepat dan menyebabkan terjadinya tumor
yang khas.
Kista coklat (Kista Endometriosis)
kista endometriosis adalah kista yang tumbuh di permukaan ovarium atau menyerang bagian
dalam ovarium dan membentuk kista berisi darah. Kista ini disebut sebagai kista coklat
karena terdapat penumpukan darah berwarna merah coklat hingga gelap. Kista ini bisa
berukuran kecil seukuran kacang dan bisa tumbuh lebih besar dari buah anggur.
Penyebab kista coklat
Penyebab kista coklat hingga kini tidak diketahui secara pasti, di duga akibat dari proses
peradangan atau inflamasi. Selain itu di duga disebabkan karena ketidak seimbangan hormon.
Kista coklat dapat mengiritasi jaringan di sekitarnya dan dapat menyebabkan perlekatan
(adhesi) akibat jaringan parut yang ditimbulkannya.
7/28/2019 Kista Ovarii Case
24/33
Gejala kista coklat :
1. Perut terasa penuh, berat, kembung2. Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)3. Haid tidak teratur4. Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung
bawah dan paha.
5. Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil.6. keluhan nyeri haid,7. Pembesaran ovarium dan8. Infertilitas.
Komplikasi kista coklat
Jika kista coklat pecah maka akan menimbulkan rasa nyeri yang sangat tinggi pada daerah
panggul, sehingga butuh pertolongan dokter dengan segera.
Pengobatan kista coklat
Pengobatan kista coklat adalah dengan terapi hormon jika kista masih kecil atau dilakukakan
operasi jika kista sudah sangat besar dan beresiko untuk pecah.
Klinik
Banyak tumor ovarium tidak menunjukan gejala dan tanda, terutama tumor ovarium
yang kecil. Sebagian besar gejala dan tanda adalah akibat pertumbuhan, aktivitas endokrin,
atau komplikasi tumor-tumor tersebut.
1. Akibat pertumbuhanAdanya tumor di dalam perut bagian bawah bisa menyebabkan pembenjolan
perut. Tekanan terhadap alat-alat disekitarnya disebabkan oleh besarnya tumor
atau posisinya di dalam perut. Misalnya, sebuah kista dermoid yang tidak
seberapa besar, tetapi terletak di depan uterus dapat menekan kandung kencing
dan dapat menimbulkan gangguan miksi, sedang suatu kista yang lebih besar
tetapi terletak bebas di rongga perut kadang-kadang hanya menimbulkan rasa
berat dalam perut. Selain gangguan miksi, tekanan tumor dapat mengakibatkan
obstipasi, edema pada tungkai.Pada tumor yang besar dapat terjadi tidak nafsu
makan, rasa sesak, dan lain-lain.
7/28/2019 Kista Ovarii Case
25/33
2. Akibat aktivitas hormonalPada umumnya tumor ovarium tidak mengubah pola haid, kecuali jika tumor itu
sendiri mengeluarkan hormon.
3. Akibat komplikasiPerdarahan ke dalam kista biasanya terjadi sedikit-sedikit, sehingga berangsur-
angsur menyebabkan pembesaran kista, dan hanya menimbulkan gejala-gejala
klinik yang minimal. Akan tetapi, kalau perdarahan terjadi sekonyong-konyong
dalam jumlah yang banyak, akan terjadi distensi cepat dari kista yang
menimbulkan nyeri perut mendadak.
Putaran tangkai dapat terjadi pada tumor bertangkai dengan diameter 5 cm atau
lebih akan tetapi yang belum amat besar sehingga terbatas gerakannya. Kondisi
yang mempermudah terjadinya torsi ialah kehamilan karena pada kondisi yang
mempermudah terjadinya torsi ialah kehamilan karena pada kehamilan uterus
yang membesar dapat mengubah letak tumor, dan karena sesudah persalinan dapat
terjadi perubahan mendadak dalam rongga perut
Putaran tangkai menyebabkan gangguan sirkulasi meskipun gangguan ini jarang
bersifat total.Adanya putaran tangkai menimbulkan tarikan melalui ligamentum
infundibulopelvikum terhadap peritoneum parietale dan ini menimbulkan rasa
sakit.Perlu hal ini diperhatikan pada pemeriksaan.Karena vena lebih mudah
tertekan, terjadilah pembendungan darah dalam tumor dengan akibat pembesaran
tumor dan terjadilah pembesaran di dalamnya. Jika putaran tangkai berjalan terus,
akan terjadi nekrosis hemoragik dalam tumor, dan jika tidak diambil tindakan,
dapat terjadi robekan dinding kista dengan perdarahan intraabdominal atau
peradangan sekunder. Bila putaran tangkai terjadi perlahan-lahan, tumor dapat
melekat pada omentum, yang membuat sirkulasi baru pada tumor tersebut.Tumor
mungkin melepaskan diri dari uterus dan menjadi tumor parasite atau tumor
pengembara.
Infeksi pada tumor terjadi jika dekat pada tumor ada sumber kuman pathogen,
seperti appendisitis, divertikulitis, atau salpingitis akuta.Kista dermoid cenderung
mengalami peradangan disusul dengan pernanahan.
Robek dinding kista terjadi pada torsi tangkai, akan tetapi dapat pula sebagai
akibat trauma, seperti jatuh, atau pukulan pada perut, dan lebih sering pada waktu
persetubuhan. Kalau kista hanya mengandung cairan serus, rasa nyeri akibat
robekan dan iritasi peritoneum segera mengurang.Tetapi, kalau terjadi robekan
7/28/2019 Kista Ovarii Case
26/33
pada kista disertai hemoragi yang timbul secara akut, maka perdarahan bebas
dapat berlangsung terus ke dalam rongga peritoneum, dan menimbulkan rasa nyeri
terus menerus disertai tanda-tanda abdomen akut.
Robekan dinding pada kistadenoma musinosum dapat mengakibatkan implantasi
sel-sel kista pada peritoneum.Sel-sel tersebut mengeluarkan cairan musin yang
mengisi rongga perut. Keadaan ini dikenal dengan nama pseudomiksoma
peritonei.
Perubahan keganasan dapat terjadi pada beberapa kista jinak, seperti kistadenoma
ovarii serosum, kistadenoma ovarii musinosum, dan kista dermoid.Oleh sebab itu,
setelah tumor-tumor tersebut diangkat pada operasi, perlu dilakukan pemeriksaan
mikroskopik yang seksama terhadap kemungkinan perubahan keganasan.Adanya
asites dalam hal ini mencurigakan; adanya anak sebar (metastasis) memperkuat
diagnosis keganasan.
4. Sindrom MeigsDalam 40% dari kasus-kasus fibroma ovarii ditemukan asites dan hidrotoraks.
Keadaan ini dikenal dengan nama Sindrom Meigs dan dapat ditemukan pula pada
beberapa tumor neoplastik jinak lain. Dengan pengangkatan tumor, sindrom juga
menghilang.Cairan dari rongga toraks berasal dari cairan dalam rongga perut.Hal
ini dapat dibuktikan dengan penyuntikan tinta India dalam rongga perut, yang
kemudian dapat ditemukan dalam rongga toraks.
Sindrom Meigs perlu dibedakan dari asites dengan atau tanpa hidrotoraks, yang
ditemukan pada tumor ganas.Dalam hal terakhir ditemukan sel-sel tumor ganas
dalam sedimen cairan.
FAKTOR RISIKO
Usia Ras Nulipara Riwayat keluarga Obesitas
7/28/2019 Kista Ovarii Case
27/33
PATOGENESIS
Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormon dan kegagalan
pembentukan salah satu hormon tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium. Ovarium tidak
akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormon hipofise dalam
jumlah yang tepat. Fungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel
yang terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal mengalami
pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk secara tidak sempurna di dalam
ovarium karena itu terbentuk kista di dalam ovarium. Setiap hari, ovarium normal akan
membentuk beberapa kista kecil yang disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus,
folikel dominan dengan diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel
yang rupture akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 2
cm dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan
mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus
luteum mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama
kehamilan.
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu
jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista theca-lutein.
Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista fungsional
multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap
gonadotropin yang berlebih. Kista folikel dan luteal, kelainan yang tidak berbahaya ini
berasal dari folikel graff yang tidak pecah atau folikel yang sudah pecah dan segera menutup
kembali.
Kista demikian seringnya adalah multipel dan timbul langsung di bawah lapisan
serosa yang menutupi ovarium, biasanya kecil, dengan diameter 1-1,5 cm dan berisi cairan
serosa yang bening, tetapi ada kalanya penimbunan cairan cukup banyak, sampai mencapaidiameter 4-5 cm, sehingga teraba massa dan menimbulkan sakit pada daerah pelvis. Pada
neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadang-
kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes, HCG menyebabkan kondisi yang disebut
hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan
gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom
hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan pemberian HCG. Kista neoplasia dapat
tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam ovarium serta dapat
bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan
7/28/2019 Kista Ovarii Case
28/33
jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan
(mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan
keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat
terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan
germ cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi
elemen dari 3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal.
Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium ektopik. Pada sindroma ovari
pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel dengan multipel kistik berdiameter 2-5
mm, seperti terlihat dalam sonogram.
Etiologi
1. Faktor genetik2. Gangguan hormonal3. Diet tinggi lemak4. Merokok5. Minum alkohol6. Sosial ekonomi yang rendah
Gejala
Kebanyakan wanita yang memiliki kista ovarii tidak memiliki gejala. Namun kadang-kadang
dapat menyebabkan beberapa masalah seperti :
Tekanan, terasa penuh, atau nyeri di abdomen Agak sakit pada bagian belakang bawah dan paha Bermasalah dalam pengeluaran urine secara komplit Nyeri selama hubungan seksual Peningkatan berat badan Nyeri pada saat menstruasi dan perdarahan abnormal Nausea dan vomiting Breast tenderness
7/28/2019 Kista Ovarii Case
29/33
Diagnosa
Apabila pada pemeriksaan ditemukan tumor di rongga perut bagian bawah dan atau di rongga
panggul, maka setelah diteliti sifat-sifatnya (besarnya, lokalisasi, permukaan, konsistensi,
apakah dapat digerakkan atau tidak), perlulah ditentukan jenis tumor tersebut. Pada tumor
ovarium biasanya uterus dapat diraba tersendiri, terpisah dari tumor. Jika tumor ovarium
terletak di garis tengah dalam rongga perut bagian bawah dan tumor itu konsistensinya kistik,
perlu dipikirkan adanya adanya kehamilan atau kandung kemih penuh, sehingga pada
anamnesis perlulah lebih cermat dan disertai pemeriksaan tambahan.
Di negara-negara berkembang, karena tidak segera dioperasi tumor ovarium bisa menjadi
besar, sehingga mengisi seluruh rongga perut. Dalam hal ini kadang-kadang sukar untuk
menentukan apakah pembesaran perut disebabkan oleh tumor atau ascites, akan tetapi dengan
pemeriksaan yang dilakukan dengan teliti, kesukaran ini biasanya dapat diatasi.
Apabila sudah ditentukan bahwa tumor yang ditemukan ialah tumor ovarium, maka perlu
diketahui apakah tumor itu bersifat neoplastik atau nonneoplastik. Tumor nonneoplastik
akibat peradangan umumnya dalam anamnesis menunjukkan gejala-gejala ke arah
peradangan genital, dan pada pemeriksaan tumor-tumor akibat peradangan tidak dapat
digerakkan karena perlengketan. Kista nonneoplastik umumnya tidak menjadi besar, dan
diantaranya pada suatu waktu biasanya menghilang sendiri
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Tidak jarang tentang penegakkan diagnosis tidak dapat diperoleh kepastian sebelum
dilakukan operasi, akan tetapi pemeriksaan yang cermat dan analisis yang tajam dari gejala-
gejala yang ditemukan dapat membantu dalam pembuatan differensial diagnosis. Beberapa
cara yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis adalah1.Laparaskopi
Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah
sebuah tumor berasal dari ovarium atau tidak, serta untuk
menentukan sifat-sifat tumor itu.
2.Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah tumor berasal dari
uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapat pula
7/28/2019 Kista Ovarii Case
30/33
dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.
3. MRI dan CT-scan
4.Histologi
Penanganan
Prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan tumor nonneoplastik tidak,
jika menghadapi tumor ovarium yang tidak memberikan gejala/keluhan pada penderita dan
yang besarnya tidak melebihi 5 cm diameternya, kemungkinan besar tumor tersebut adalah
kista folikel atau kista korpus luteum. Tidak jarang tumor tersebut mengalami pengecilan
secara spontan dan menghilang, sehingga perlu diambil sikap untuk menunggu selama 2-3
bulan, jika selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam pertumbuhan tumor tersebut,
kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan tumor besar itu bersifat neoplastik
dan dapat dipertimbangkan untuk pengobatan operatif.
Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah pengangkatan tumor
dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor, akan tetapi jika
tumornya besar atau ada komplikasi perlu dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya disertai
dengan pengangkatan tuba (salphyngoooforektomi). Jika terdapat keganasan operasi yang
lebih tepat ialah histerektomi dan salphyngoooforektomi bilateral. Akan tetapi pada wanita
muda yang masih ingin mendapat keturunan dan dengan tingkat keganasan tumor yang
rendah, dapat dipertanggungjawabkan untuk mengambil resiko dengan melakukan operasi
yang tidak seberapa radikal.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada kista ovarium diantaranya :
Torsi, ruptur, perdarahan, menjadi keganansan : potensi kistadenoma ovarium jinak menjadi
ganas sudah dipostulasikan, kista dermoid dan endometriosis dapat berubah menjadi ganas,
akan tetapi dalam persentase yang relative sedikit.
Prognosis
Dubia ad Bonam
7/28/2019 Kista Ovarii Case
31/33
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Ny.K menderita penyakit
Kistoma Ovarii dan kista endometriosis . Kistoma Ovarii merupakan neoplasma jinak yang
berasal dari ovarium, penyebab pastinya belum diketahui. Penanganan biasanya dengan
pembedahan yaitu dengan mengangkat ovarium yang terkena.
Sementara kista endometriosis kista adalah kista yang tumbuh di permukaan ovarium atau
menyerang bagian dalam ovarium dan membentuk kista berisi darah. Penanganan adalah
dengan hormone jika kista masih kecil dan operasi jika kista sudah besar.
7/28/2019 Kista Ovarii Case
32/33
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. 2005. Obstetri patologi dan Ginekologi. Bagian obstetric dan ginekologiFakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung; Elstar Offset Bandung.
2. Prawirohardjo Sarwono.2009. Tumor Jinak Alat Genital. Ilmu Kandungan.Edisiketujuh. Jakarta : PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
3. F. Gary Cunningham, F. Gant N.(et al), alih bahasa, Andry Hartono, Y. Joko S.(et al).2005. Obstetri William. Edisi 21. Cetakan pertama. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
4. Mas Soetomo Joedosepoetro Sutoto. 2005. Tumor Jinak Pada Alat-alat Genital. In :Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T, editors. Ilmu Kandungan. Edisi
ketiga. Cetakan ketujuh. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
5. Sutoto, M.S.J. 1994. Tumor Jinak pada Alat-alat Genital, Ilmu Kandungan,YayasanBina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
6. William Helm, C.. 2005. Ovarian Cysts. American College of Obstetricians andGynecologists.
7/28/2019 Kista Ovarii Case
33/33