Post on 26-Nov-2020
INTERNETWORKING 1
Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,.
Open Shortest Path First - OSPF
Bongga Arifwidodo, SST, MT.
bongga@ittelkom-pwt.ac.id
Tujuan Perkuliahan
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang :
• Protokol Routing OSPF
• Konsep OSPF
• Implementasi dan Verifikasi OSPF
Agenda
Chapter 1 – Protocol Routing OSPF
1. Pengenalan Konsep OSPF
2. Metriks OSPF
3. Desain Area OSPF
4. OSPF Neighbor Relationship
5. Konsep DR dan BDR
Chapter 2 – Implementasi Dan Verifikasi
Pendahuluan Link State
Link-State Routing Protocols
• Ada dua protokol routing yang termasuk dalam jenis ini:
- OSPF
- IS–IS
• menggunakan 3 macam table :
- Neighbor Table (Discovery)
- Topology Table, merupakan gambaran menyeluruh dari semua kemungkinan
network yang ada dalam satu area (route-map) juga disertai dengan semua
kemungkinan rute untuk mencapai setiap network tersebut.
- Routing Table, dari topology table, bisa kita ambil rute terbaik untuk menuju
setiap network dalam satu area dan mengumpulkannya dalam satu list. List
inilah yang disimpan dalam routing table.
• Menggunakan algoritma Dijkstra’ Shortest Path First (SPF)
• Mengirimkan update kedalam network hanya jika terjadi perubahan.
Pendahuluan Link State
Kelebihan Kekurangan
Fast convergence : perubahan topologi
yang terjadi akan langsung di informasi ke
semua router yang berpartisipasi.
Membutuhkan CPU dan memori yang
lebih
Tahan terhadap resiko routing loops Membutuhkan desain network yang tepat
Setiap router mengerti gambaran topologi
secara menyeluruh
Membutuhkan administrator network yang
knowledgeable.
Ukuran database link-state dapat dibatasi
dengan desain network yang seksama.
Proses update pada awal proses dapat
mempengaruhi performa network.
Kelebihan dan kekurangan jika menggunakan protokol link state
Protocol Routing OSPF
OSPF
Support VLSM
Algoritma Dijkstra SPF
Open Shortest Path First
Trafik paket update minimal
Multi-vendor deployment
Scalability
Hop count unlimited
Protocol Routing OSPF
Link
StateLink State Advertisement (LSA)
Hello
Hello, aku tetanggakamu, R1.
Hello juga, akutetangga kamu, R2.
Saat mulai, R1 mengirim paket
Hello
Paket Hello diterima oleh semua
tetangganya.
R2 menuliskan R1 kedalam tabel
neighbor nya dan seterusnya.
• Paket dikirimkan tidak terlalu sering.
• Digunakan untuk “menemukan” router OSPF yang ber-”tetangga”an
• Kemudian digunakan untuk menegosiasikan “adjacency” dengan tetangga-
nya itu.
• Digunakan juga untuk mem-verifikasi kesinambungan hubungan “adjacency”
dengan neighbor (tetangga)nya.
• Paket Hello dan LSA digunakan untuk membangun dan memelihara database
topologi
Protocol Routing OSPF
Link = interface router
State = status interface dan hubungannya dengan router tetangganya
LSA
Paket OSPF yang berisi link state dan informasi routing
yang akan dikirimkan kepada semua router OSPF dalam
satu area.
Database link-state OSPF dibangun dari LSA-LSA yang
dihasilkan oleh router-router dalam satu area.
Dengan database ini, OSPF menggunakan algoritma SPF
untuk menghitung jalur terbaik (best routes) ke semua
network yang ada.
Link State
Protocol Routing OSPF
Neighbor
Berisi informasitentang semua router neighbor yang suksesmenegosiasikan“adjacency”
Neighbor adalahrouter yangterhubung pada link yang sama dalamnetwork.
Tidak semuaneighbor sukses ber-”adjacency”
Update LSA akandikirimkan setelahsukses ber-”adjacency”
Topologi
Berisi informasitentang semuanetwork dankemungkinan jalur(path) untuk mencapainetwork-network tersebut.
Ketika terjadiperubahan topologinetwork, router akanmeng-generate danmengirimkan LSA baru.
Algoritma Dijkstra(SPF) dijalankanterhadap tabel iniuntuk menghasilkantabel routing.
Routing
Disebut jugaforwardingdatabase.
Hasil dari algoritmadijkstra yang dijalankan atasdatabase topologi.
Tabel routing untuksetiap router uniksatu sama lain
1. Neighbor
2. Topologi (OSPF Database)
3. Routing
Cost = 100 / Bandwidth (mbps)
Bandwidth OSPF Cost
56 kbps 1785
64 kbps 1562
T1 (1.544 mbps) 64
E1 (2.048 mbps) 48
Ethernet (10 mbps) 10
Fast Ethernet (100 mbps) 1
Gigabit Ethernet (1000
mbps)
1
Metriks OSPF
Protocol Routing OSPF
Saat menjalankan algoritma Dijkstra, OSPF menggunakan metrik total cost
paling rendah untuk menentukan best route sebuah network
Pengelompokan network dan router yang memiliki area ID yang sama
Pertukaran update hanya antar router dalam 1 area yang sama.
Router dapat menjadi anggota lebih dari 1 area (ABR)
Semua router dalam area yang sama memiliki database topologi yang
sama.
Dalam desain multi-area, harus ada area 0 (area backbone).
Area
Dapat mengurangi routing overhead, mirip dengan konsep broadcast
domain.
Waktu convergence jadi lebih cepat
Informasi network yang labil hanya dibatasi dalam area network
tersebut berada.
Benefit
Protocol Routing OSPF
Desain Area OSPF
Protocol Routing OSPF
Router
Backbone
Area Border
Router
(ABR)
Autonomous System
Border Router (ASBR)
Autonomous
System
• Area 0 disebut area backbone, router yang berada pada area 0 disebut router
backbone.
• Router yang menghubungkan satu area dengan area lain disebut ABR. Salah satu
area yang dihubungkan haruslah area 0.
• Router yang terhubung keluar dengan AS lain disebut ASBR.
OSPF Konsep
OSPF Neighbor Relationship (1)
• Tentukan Router ID :
- Router ID hanyalah identitas router dalam proses OSPF.
- IP address terbesar diantara interface-interface yang aktif saat OSPF dijalankan
akan menjadi Router ID.
- Jika ada interface loopback yang aktif, maka Router ID akan diambil dari IP
address terbesar interface loopback.
- Dapat dikonfigurasi secara manual dengan perintah router-id dibawah proses
OSPF. (lebih direkomendasikan).
- Perlu diingat penggantian router id hanya akan berlaku setelah router di reboot
atau proses OSPF di restart.
• Tambahkan interface-interface pada database link state dengan menggunakan
perintah network didalam proses ospf.
OSPF Konsep
OSPF Neighbor Relationship (2)
• Router mengirimkan paket Hello via interface-interface yang terpilih. *Down State*
- Paket Hello akan dikirimkan setiap 10 detik pada network broadcast/point-to-point
- Dikirim setiap 30 detik pada network NBMA (nonbroadcast multiaccess).
- Berisi informasi-informasi berikut:
• Router ID
• Hello Timer dan Dead Timer (harus sama)
• Network Mask (harus sama)
• Area ID (harus sama)
• Neighbor-Neighbor yang dimiliki
• Router Priority
• IP address DR/BDR
• Password Otentikasi (harus sama)
OSPF Konsep
OSPF Neighbor Relationship (3)
• Router menerima paket Hello *Init State*
Jika setelah pada fase ini, status adjacency kembali menjadi down-state, maka
troubleshoot yang bisa dilakukan adalah dengan mengecek parameter-parameter
yang harus identik :
- Cek Hello/Dead Interval.
- Cek Netmask
- Cek Area ID
- Cek password Otentikasi
OSPF Konsep
• Router mengirimkan paket Reply Hello **2-way state**
OSPF Neighbor Relationship (4)
Router akan mengecek apakah dirinya telah terdaftar sebagai neighbor dalam
paket hello
- Jika ya, maka dead timer akan di reset
- Jika tidak, maka router neighbor akan ditambahkan kedalam list sebagai neighbor
yang baru, dan proses berlanjut pada langkah berikutnya.
OSPF Konsep
OSPF Neighbor Relationship (5)
• Router-router akan menentukan hubungan master-slave **Exstart State**
Hubungan master-slave ini tidak begitu penting, karena hanya menentukan siapa
yang lebih dulu mengirimkan link-state database terlebih dahulu.
- Ditentukan oleh “priority“, jika priority sama, maka router yang memilii router-id
lebih besar akan menjadi master.
- Master akan mengirimkan paket Database Description (DBD).
- Baru kemudian Slave mengirimkan paket DBD-nya.
OSPF Konsep
OSPF Neighbor Relationship (6)
• DBD akan di verifikasi dan di review oleh masing-masing router **Loading State**
- Slave me-request detail (Link State Request – LSR).
- Master mengirimkan update (Link State Updates – LSU).
- Master me-request detail (LSR).
- Slave mengiriman update (LSU).
• Masing-masing neighbor telah sinkron **Full State**
Kini masing-masing router memiliki link-state database yang sama.
OSPF Konsep
Konsep DR dan BDR
• DR (Designated Router) dan BDR (Backup Designated Router) berfungsi sebagai
pengontrol pengiriman update routing dalam satu segment network yang sama.
• Dalam satu segment network, 1 router akan dipilih sebagai DR dan satu lagi
sebagai BDR, BDR tidak melakukan apapun kecuali DR mengalami kegagalan.
• DR dan BDR akan dipilih untuk setiap segment network, kecuali pada link point-
to-point.
• Pemilihan DR dan BDR dipengaruhi oleh nilai router priority. Jika semua router
field priority nya memiliki nilai yang sama, maka akan digunakan router-id untuk
memilih DR dan BDR.
• Dalam satu shared network yang terdiri dari beberapa router, router menjalin
hubungan neighbor pada status full-state hanya dengan DR dan BDR, dengan
router lain hanya sampai 2-way state.
Tipe-Tipe paket OSPF
• Database Description (DBD)
Potongan dari link-state database.
• Link-State Request (LSR)
Untuk meminta informasi routing yang belum diketahui dari router lain.
• Link-State Update (LSU)
Response dari LSR.
• Link-State Advertisement (LSA)
Update tentang informasi satu entri route tunggal, biasanya dalam satu LSU
terdapat beberapa LSA
• Link-State Acknowledgement (LSACK)
OSPF menggunakan protokol layer 4 sendiri untuk menjamin terkirimnya pesan
update.
OSPF Konsep
Agenda
Chapter 1 – Protocol Routing OSPF
Chapter 2 – Implementasi Dan Verifikasi
1. Topologi Jaringan OSPF
2. Implemetasi OSPF
3. Verifikasi DR dan BDR
Implementasi Dan Verifikasi
Topologi Jaringan
Implementasi Dan Verifikasi
R1#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.R1(config)#router ospf 1R1(config-router)#network 172.30.49.0 0.0.0.255 area 0R1(config-router)#^ZR1#
Perintah diatas akan mengaktifkan OSPF pada interface ethernet1/0 R1, kita dapat
memverifikasinya dengan perintah sh ip ospf interface.
Implementasi Dan Verifikasi
R1#sh ip ospf interfaceEthernet1/0 is up, line protocol is up
Internet Address 172.30.49.1/24, Area 0Process ID 1, Router ID 172.30.49.1, Network Type
BROADCAST, Cost: 10Transmit Delay is 1 sec, State WAITING, Priority 1No designated router on this networkNo backup designated router on this networkTimer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40,
Retransmit 5oob-resync timeout 40Hello due in 00:00:00Wait time before Designated router selection 00:00:20
Supports Link-local Signaling (LLS)Index 1/1, flood queue length 0Next 0x0(0)/0x0(0)Last flood scan length is 0, maximum is 0Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msecNeighbor Count is 0, Adjacent neighbor count is 0Suppress hello for 0 neighbor(s)
Implementasi Dan Verifikasi
Dari Output perintah diatas kita dapat melihat nilai-nilai dead timer, hello timer,
router ID, tipe network adalah Broadcast dan lain-lain, berikutnya kita aktifkan OSPF
pada interface serial0/0.
R1#conf tR1#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.R1(config)#router ospf 1R1(config-router)#network 10.1.14.0 0.0.0.3 area 0R1(config-router)#^ZR1#
Kini jika kita eksekusi perintah sh ip ospf interface, kita akan melihat ada 2
interface yang aktif dalam proses OSPF
Implementasi Dan Verifikasi
R1#sh ip ospf interfaceSerial0/0 is up, line protocol is up
Internet Address 10.1.14.1/30, Area 0Process ID 1, Router ID 172.30.49.1, Network Type POINT_TO_POINT,
Cost: 64Transmit Delay is 1 sec, State POINT_TO_POINT,Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
oob-resync timeout 40Hello due in 00:00:04
Supports Link-local Signaling (LLS)Index 2/2, flood queue length 0Next 0x0(0)/0x0(0)Last flood scan length is 0, maximum is 0Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msecNeighbor Count is 0, Adjacent neighbor count is 0Suppress hello for 0 neighbor(s)
Ethernet1/0 is up, line protocol is upInternet Address 172.30.49.1/24, Area 0Process ID 1, Router ID 172.30.49.1, Network Type BROADCAST, Cost:
10Transmit Delay is 1 sec, State DR, Priority 1Designated Router (ID) 172.30.49.1, Interface address 172.30.49.1No backup designated router on this networkTimer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Implementasi Dan Verifikasi
Kita lihat nilai-nilai hello timer, dead timer dan lain-lain pada kedua interface adalah
identik, perhatikan juga pada interface ethernet, karena ethernet termasuk network
broadcast maka OSPF akan memilih salah satu router sebagai DR dan BDR dan
karena R1 belum/tidak menjalin hubungan adjacency dengan satu neighbor pun pada
interface ethernetnya, maka R1 akan mendeklarasikan dirinya sendiri sebagai DR.
Sedangkan pada link serial, OSPF tidak melakukan pemilihan DR dan BDR untuk
koneksi point-to-point, kini kita lakukan konfigurasi pada router R4
R4#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.R4(config)#router ospf 1R4(config-router)#network 172.30.50.0 0.0.0.255 area 0R4(config-router)#^ZR4#
Implementasi Dan Verifikasi
Sebelum mengaktifkan OSPF pada interface yang terhubung ke R1, kita aktifkan
beberapa fitur debug untuk memperhatikan dan menganalisa cara kerja OSPF
R4#debug ip ospf adjR4#debug ip ospf events
*Mar 1 00:50:10.099: OSPF: Send hello to 224.0.0.5 area 0 on Ethernet1/0 from
172.30.50.4
Implementasi Dan Verifikasi
Kita lihat bahwa OSPF mengirimkan paket hello ke address multicast 224.0.0.5, kini
mari kita aktifkan link serial yang terhubung pada R1
R4#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.R4(config)#router ospf 1R4(config-router)#*Mar 1 00:52:10.099: OSPF: Send hello to 224.0.0.5 area 0 on Ethernet1/0 from 172.30.50.4R4(config-router)#network 10.1.14.0 0.0.0.3 area 0R4(config-router)#*Mar 1 00:52:30.083: OSPF: Interface Serial0/0 going Up*Mar 1 00:52:30.083: OSPF: Send hello to 224.0.0.5 area 0 on Serial0/0 from 10.1.14.2*Mar 1 00:52:30.099: OSPF: Send hello to 224.0.0.5 area 0 on Ethernet1/0 from 172.30.50.4*Mar 1 00:52:30.587: OSPF: Build router LSA for area 0, router ID 172.30.50.4, seq 0x80000002R4(config-router)#^ZR4#*Mar 1 00:52:33.807: %SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by consoleR4#
*Mar 1 00:52:35.763: OSPF: Rcv hello from 172.30.49.1 area 0 from Serial0/0 10.1.14.1*Mar 1 00:52:35.763: OSPF: 2 Way Communication to 172.30.49.1 on Serial0/0, state 2WAY*Mar 1 00:52:35.767: OSPF: Send DBD to 172.30.49.1 on Serial0/0 seq 0x3EA opt 0x52 flag 0x7 len 32*Mar 1 00:52:35.767: OSPF: End of hello processing*Mar 1 00:52:35.823: OSPF: Rcv DBD from 172.30.49.1 on Serial0/0 seq 0x157A opt 0x52 flag 0x7 len 32 mtu 1500 state EXSTART*Mar 1 00:52:35.827: OSPF: First DBD and we are not SLAVE*Mar 1 00:52:35.827: OSPF: Rcv DBD from 172.30.49.1 on Serial0/0 seq 0x3EA opt 0x52 flag 0x2 len 52 mtu 1500 state EXSTART
Implementasi Dan Verifikasi – Cont’d
*Mar 1 00:52:35.831: OSPF: NBR Negotiation Done. We are the MASTER*Mar 1 00:52:35.831: OSPF: Send DBD to 172.30.49.1 on Serial0/0 seq 0x3EB opt 0x52 flag 0x3 len 52*Mar 1 00:52:35.831: OSPF: Database request to 172.30.49.1*Mar 1 00:52:35.835: OSPF: sent LS REQ packet to 10.1.14.1, length 12*Mar 1 00:52:35.867: OSPF: Rcv DBD from 172.30.4R4#9.1 on Serial0/0 seq 0x3EB opt 0x52 flag 0x0 len 32 mtu 1500 state EXCHANGE*Mar 1 00:52:35.871: OSPF: Send DBD to 172.30.49.1 on Serial0/0 seq 0x3EC opt 0x52 flag 0x1 len 32*Mar 1 00:52:35.887: OSPF: Rcv DBD from 172.30.49.1 on Serial0/0 seq 0x3EC opt 0x52 flag 0x0 len 32 mtu 1500 state EXCHANGE*Mar 1 00:52:35.887: OSPF: Exchange Done with 172.30.49.1 on Serial0/0*Mar 1 00:52:35.891: OSPF: Synchronized with 172.30.49.1 on Serial0/0, state FULL*Mar 1 00:52:35.891: %OSPF-5-ADJCHG: Process 1, Nbr 172.30.49.1 on Serial0/0 from LOADING to FULL, Loading Done
Implementasi Dan Verifikasi – Cont’d
Segera setelah mengeksekusi perintah network 10.1.14.0 0.0.0.3 area 0, akan
muncul pesan-pesan dari fitur debug yang sudah kita aktifkan. Kita bisa lihat bahwa
R1 dan R4 saling bertukar paket Hello, perhatikan bagian-bagian yang tercetak tebal
pada output debug diatas. Dan kita lihat setelah adjacency mencapai state FULL,
berarti kedua router telah menjalin hubungan neighbor, kita bisa melihatnya dengan
perintah sh ip ospf neighbor
Implementasi Dan Verifikasi
R1#sh ip ospf nei
Neighbor ID Pri State Dead Time Address Interface172.30.50.4 0 FULL/ – 00:00:31 10.1.14.2 Serial0/0
Sebelum kita aktifkan OSPF pada R2 dan R3, berhubung tidak ada priority router
yang di konfigurasi manual, maka priority setiap router akan sama dan dengan begitu
DR dan BDR pada network ethernet akan ditentukan oleh Router ID, dari topologi
diatas kita bisa menebak bahwa R4 akan menjadi DR karena IP address yang paling
besar diantara ke-3 router, sedangkan BDR akan diduduki oleh R3.
Implementasi Dan Verifikasi
Sekarang mari kita aktifkan OSPF pada R3 dan sekaligus debug untuk menganalisa
perilaku OSPF
R3#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.R3(config)#router ospf 1R3(config-router)#do debug ip ospf adjOSPF adjacency events debugging is onR3(config-router)#do debug ip ospf evOSPF events debugging is onR3(config-router)#network 172.30.0.0 0.0.255.255 area 0R3(config-router)#*Mar 1 01:09:55.527: OSPF: Interface Ethernet0/0 going Up*Mar 1 01:09:55.531: OSPF: Send hello to 224.0.0.5 area 0 on Ethernet0/0 from 172.30.50.2*Mar 1 01:09:56.031: OSPF: Build router LSA for area 0, router ID 172.30.50.2, seq 0x80000001R3(config-router)#^ZR3#*Mar 1 01:09:56.995: %SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by consoleR3#*Mar 1 01:10:00.687: OSPF: Rcv hello from 172.30.50.4 area 0 from Ethernet0/0 172.30.50.4
Implementasi Dan Verifikasi – Cont’d
*Mar 1 01:10:00.687: OSPF: 2 Way Communication to 172.30.50.4 on Ethernet0/0, state 2WAY*Mar 1 01:10:00.691: OSPF: Backup seen Event before WAIT timer on Ethernet0/0*Mar 1 01:10:00.691: OSPF: DR/BDR election on Ethernet0/0*Mar 1 01:10:00.691: OSPF: Elect BDR 172.30.50.2*Mar 1 01:10:00.691: OSPF: Elect DR 172.30.50.4*Mar 1 01:10:00.691: OSPF: Elect BDR 172.30.50.2*Mar 1 01:10:00.695: OSPF: Elect DR 172.30.50.4*Mar 1 01:10:00.695: DR: 172.30.50.4 (Id) BDR: 172.30.50.2 (Id)*Mar 1 01:10:00.695: OSPF: Send DBD to 172.30.50.4 on Ethernet0/0 seq 0x15DF opt 0x52 flag 0x7 len 32*Mar 1 01:10:00.699: OSPF: End of hello processing*Mar 1 01:10:00.827: OSPF: Rcv DBD from 172.30.50.4 on Ethernet0/0 seq 0x22FA opt 0x52 flag 0x7 len 32 mtu 1500 state EXSTART*Mar 1 01:10:00.827: OSPF: NBR Negotiation Done. We are the SLAVE*Mar 1 01:10:00.831: OSPF: Send DBD to 17R3#2.30.50.4 on Ethernet0/0 seq 0x22FA opt 0x52 flag 0x2 len 52
*Mar 1 01:10:00.903: OSPF: Rcv DBD from 172.30.50.4 on Ethernet0/0 seq 0x22FB opt 0x52 flag 0x3 len 72 mtu 1500 state EXCHANGE*Mar 1 01:10:00.903: OSPF: Send DBD to 172.30.50.4 on Ethernet0/0 seq 0x22FB opt 0x52 flag 0x0 len 32*Mar 1 01:10:00.907: OSPF: Database request to 172.30.50.4*Mar 1 01:10:00.907: OSPF: sent LS REQ packet to 172.30.50.4, length 24*Mar 1 01:10:00.939: OSPF: Rcv DBD from 172.30.50.4 on Ethernet0/0 seq 0x22FC opt 0x52 flag 0x1 len 32 mtu 1500 state EXCHANGE*Mar 1 01:10:00.939: OSPF: Exchange Done with 172.30.50.4 on Ethernet0/0*Mar 1 01:10:00.943: OSPF: Send DBD to 172.30.50.4 on Ethernet0/0 seq 0x22FC opt 0x52 flag 0x0 len 32*Mar 1 01:10:00.947: OSPF: Synchronized with 172.30.50.4 on Ethernet0/0, state FULL*Mar 1 01:10:00.947: %OSPF-5-ADJCHG: Process 1, Nbr 172.30.50.4 on Ethernet0/0 from LOADING to FULL, Loading Done
Implementasi Dan Verifikasi – Cont’d
Implementasi Dan Verifikasi
Perhatikan, segera setelah R3 dan R4 berada pada status 2-way state, akan
dilakukan pemilihan DR dan BDR, setelah itu proses berjalan seperti pada R4 dan
R1 sebelumnya, kini kita setup router terakhir
R2#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.R2(config)#router ospf 1R2(config-router)#network 172.30.0.0 0.0.255.255 area 0R2(config-router)#^ZR2#
Implementasi Dan Verifikasi
Mari kita cek neighbor yang dimiliki oleh R2
R2#sh ip ospf nei
Neighbor ID Pri State Dead Time Address Interface172.30.50.2 1 FULL/BDR 00:00:37 172.30.50.2 Ethernet0/0172.30.50.4 1 FULL/DR 00:00:39 172.30.50.4 Ethernet0/0
Keduanya adalah R4 sebagai DR dan R3 sebagai BDR, bagaimana jika kita lihat dari
sudut pandang R3?
R3#sh ip ospf nei
Neighbor ID Pri State Dead Time Address Interface172.30.50.3 1 FULL/DROTHER 00:00:34 172.30.50.3 Ethernet0/0172.30.50.4 1 FULL/DR 00:00:39 172.30.50.4 Ethernet0/0
R2 terdeteksi sebagai DROTHER, dan kita tidak melihat BDR karena BDR adalah R3
itu sendiri.
Diatas telah disebutkan bahwa priority router tidak di set sehingga pemilihan DR dan
BDR akan didasarkan pada Router ID setiap router, sekarang kita akan melihat
bagaimana priority mempengaruhi proses pemilihan DR dan BDR, kita akan
menaikkan nilai priority router R2 yang saat ini tidak menjabat DR ataupun BDR
Implementasi Dan Verifikasi
R2#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.R2(config)#int e0/0R2(config-if)#ip ospf priority 2R2(config-if)#^ZR2#
Implementasi Dan Verifikasi
Kemudian kita restart proses ospf pada semua router
R2#clear ip ospf processR3#clear ip ospf procR4#clear ip ospf process
Setelah adjacency telah terjalin diantara ketiga router kita akan melihat bahwa R2
kini menjadi DR
R2#sh ip osp nei
Neighbor ID Pri State Dead Time Address Interface172.30.50.2 1 FULL/DROTHER 00:00:31 172.30.50.2 Ethernet0/0172.30.50.4 1 FULL/BDR 00:00:37 172.30.50.4 Ethernet0/0
Penutup Perkuliahan
Mahasiswa telah dapat memahami dan menjelaskan
tentang :
• Protokol Routing OSPF
Konsep Hello, LSA, dan topological database OSPF
• Konsep OSPF
Metriks, desain are, neighbor relationship, DR dab BDR
• Implementasi dan Verifikasi OSPF
Konfigurasi OSPF, verifikasi DR dan BDR