Deteksi Dini Pada Kanker Prostat

Post on 27-Dec-2015

59 views 2 download

Tags:

description

aa

Transcript of Deteksi Dini Pada Kanker Prostat

Early Detection of Prostat Cancer H. Ballentine Carter, Peter C. Albertsen, Michael J. Barry, Ruth Etzioni, Stephen J. Freedland, Kirsten Lynn Greene, Lars Holmberg, Philip Kantoff, Badrinath R. Konety, Mohammad Hassan Murad, David F. Penson and Anthony L. Zietman

American Urological Association

Pembimbing:

dr. Rachmat Budi Prasetyo,Sp.U

Definisi

Kanker prostat adalah keganasan pada prostat yang diderita pria berusia lanjut dengan kejadian puncak pada usai 65 - 75 tahun.

Etiologi

Faktor diduga sebagai penyebab timbulnya adeno karsinoma prostat :

1.predisposisi genetik

2.pengaruh hormonal

3.diet

4.pengaruh lingkungan

5.infeksi

Gejala Klinis

• Tahap awal (early stage) yang mengalami kanker prostat umumnya tidak menunjukkan gejala klinis atau asimptomatik. Kanker prostat yang lebih lanjut dapat menyebabkan tanda dan gejala seperti:

• sulit berkemih

• penurunan kekuatan aliran urine

• hematuria

• darah pada cairan semen

• rasa tidak nyaman di daerah panggul

• nyeri tulang

Pemeriksaan Kanker Prostat

a. Digital Rectal Examination (DRE)

Pemeriksaan ini menggunakan jari telunjuk yang dimasukkan ke dalam rektum untuk meraba prostat.

Prostat Spesifik Antigen (PSA) adalah enzim proteolitik yang dihasilkan oleh epitel prostat dan dikeluarkan bersamaan dengan cairan semen dalam jumlah yang banyak.

Prostat Spesifik Antigen memiliki nilai normal ≤ 4ng/ml.

b. Prostate Spesific Antigen (PSA) test

Rata-rata nilai normal Prostat Spesifik Antigen menurut umur

Umur (tahun) Rata – Rata Nilai Normal PSA (ng/mL)

40 – 49 0.0 – 2.5

50 – 59 0.0 – 3.5

60 – 69 0.0 – 4.5

70 – 79 0.0 – 6.5

Sumber : Choen, J. J dan Douglas M. D (2008).

c. Biopsi Prostat

•Biopsi prostat merupakan “gold standart” untuk menegakkan diagnose kanker prostat. (Jefferson, K dan Natasha J., 2009).•Pemeriksaan biopsi prostat dilakukan apabila ditemukan peningkatan kadar PSA serum pasien atau ada kelainan pada saat pemeriksaan DRE atau kombinasi keduanya yaitu ditemukannya peningkatan kadar PSA serum dan kelainan pada DRE.

Pemeriksaan Pencitraan

• Transrectal Ultrasound Scanning (TRUSS)• Endorectal Magnetic Resonance Imaging (MRI) • Axial Imaging (CT – MRI)

Terapi

1. Observasi

2. Prostatektomi radikal

3. Radiasi

4. Terapi Hormonal

Tujuan• Pedoman ini ditujukan untuk deteksi dini kanker prostat

dengan tujuan untuk mengurangi angka kematian pasien akibat kanker prostat ,tetapi jurnal ini tidak dipakai sebagai perbandingan antara deteksi dini dan screening untuk kanker prostat

Metode • AUA menugaskan kelompok independen untuk

melakukan review sistematis dan meta-analisis dari literatur yang diterbitkan pada deteksi kanker prostat dan screening.

Modelling Studies• Model penelitian berdasarkan data yang diamati pada

kejadian penyakit :– Pasien yang mempunyai riwayat keluarga yang

menderita kanker prostat – Penggunaan screening PSA dan neoadjuvant kanker

prostat membantu mengurangi angka kematian di AS

Interpretasi berdasarkan fakta• Pedoman AUA menafsirkan bukti dari sudut pandang setiap

orang dengan menitikberatkan pada informasi-baik keuntungan dan kerugian melakukan screening kanker prostat pada pria tanpa gejala

• Panel berfokus pada pengambilan keputusan bersama dalam menghadapi ketidakpastian dan pendekatan untuk deteksi dini kanker prostat yang akan mengurangi dampak buruk dengan tetap menjaga manfaatnya.

Keuntungan dari Screening PSA• Untuk menekankan bahwa manfaat (atau ketiadaan) dari

PSA berbasis skrining untuk kanker prostat mungkin tidak seperti skrining kanker prostat pada umumnya

• Beberapa studi PSA berbasis screening untuk kanker prostat telah menunjukkan penurunan yang signifikan dalam angka kematian yang diakibatkan oleh kanker prostat

• Tidak dapat dipungkiri juga manfaat dari deteksi dini melalui pemeriksaan dalam menurunkan risiko metastase penyakit.

• Sejak munculnya skrining PSA, kejadian pasien dengan kanker prostat telah menurun dan tingkat kematian akibat kanker prostat seperti yang dilaporkan dalam Database Kanker Nasional telah menurun sebesar 1% per tahun sejak tahun 1990.

Kerugian

• The transrectal atau transperineal prostat biopsi memiliki risiko hematuria, hematochezia, hematospermia, disuria dan retensi, nyeri dan infeksi.

• Dampak psikologis dari skrining kanker prostat harus dipertimbangkan dan dilihat sebagai potensi bahaya.

Target Populasi 1. Laki-laki <40 th

2. Laki-laki 40-54 th

3. Laki-laki 55-69 th

4. Laki-laki 70+ th

Usia <40 tahun

• Prevalensi kanker prostat pada pria di bawah usia 40 tahun sangat rendah.

• Prevalensi kanker prostat pada pria di bawah usia 40 tahun sekitar 0,1% dari 700 kasus yang dilaporkan kepada SIER registry antara 2001 dan 2007

• AS menunjukkan prevalensi yang lebih tinggi dari 2% sampai 29% dari kanker terdiagnosis

• Prevalensi yang relatif rendah dari klinis kanker prostat terdeteksi pada pria di bawah usia 40 tahun, tidak adanya bukti yang menunjukkan manfaat dari skrining dan bahaya yang diketahui, skrining dianjurkan untuk pria di bawah usia 40 tahun

Umur 40-54 th

• Screening PSA pada usia ini tidak wajib dilakukan

• Howard et al. mencatat bahwa skrining PSA pria umur 40 th dikaitkan dalam 10 tahun kejadian kanker prostat kematian dari 0.037 kematian/1000 pria dibandingkan dengan 0.041 orang kematian/1000 jika tidak dilakukan skrining

Umur 55-69 th• pria usia 55-69 tahun, keuntungan skrining bisa

lebih besar daripada kerugiannya • Secara khusus, hasil dari dokumen ERSPC

pengurangan risiko relatif kematian kanker prostat sebesar 21% dengan median follow up dalam kurun waktu 11 tahun

• Sementara pengurangan mutlak dalam kematian kanker prostat relatif kecil (0,10 kematian per 1.000 orang-tahun atau 1,07 kematian per 1.000 pria secara acak)

Usia 70 + • Pemeriksaan rutin dilarang pada usia ini.• Di antara pria di atas usia 70 tahun, tiga perempat atau

lebih kasus terdeteksi oleh pemeriksaan PSA dengan PSA kurang dari 10 dan Gleason skor 6 atau bawah overdiagnosed.

• Karena bahaya biopsi, overtreatment, dan overdiagnosis pada populasi ini, keputusan bersama membuat dan pertimbangan nilai-nilai individu, preferensi, dan kualitas tujuan hidup adalah hal yang terpenting.

Kebutuhan Penelitian dan Petunjuk Masa Depan• Empat bidang utama dimana kesenjangan pengetahuan

mencegah penilaian yang tepat dari besarnya keuntungan dan kerugian dari skrining– Hasil dari percobaan acak dari skrining kanker prostat yang

terbatas pada satu dekade– Tidak adanya bukti untuk setiap manfaat dari skrining luar

rentang usia 55 sampai 69 tahun tidak berarti bahwa tidak ada manfaat

– Pendekatang yang ideal untuk dimulainya pemeriksaan PSA belum diketahui.

– Bukti langsung untuk manfaat tambahan menggunakan DRE, turunan PSA (PSA density, kinetika PSA, usia disesuaikan tingkat PSA), bentuk molekul PSA (proPSA, freePSA, dikomplekskan PSA), biomarker kemih baru (PCA3), atau pencitraan sebagai primary tes skrining tidak ada.

• Komunikasi– Skrining kanker prostat adalah preferensi intervensi sensitif

untuk dilakukannya pemeriksaan atau tidak– Pentingnya pengambilan keputusan bersama sebagai prasyarat

untuk dilakukannya pemeriksaan

• Dasar Penelitian– Identifikasi orang-orang yang berisiko besar untuk terkena

kanker prostat dan kemajuan menyediakan sarana skrining yang ditargetkan, sehingga mengurangi tes yang tidak perlu, tes positif palsu, dan beban overdiagnosis

– Penelitian selanjutnya dari dasar genetik dan epigenetik perkembangan penyakit dan perkembangan dapat memberikan biomarker dan / atau panel biomarker dengan kekhususan ditingkatkan bila dibandingkan dengan PSA.