Post on 07-Aug-2018
8/19/2019 Common Rail System Pada Mesin Diesel
http://slidepdf.com/reader/full/common-rail-system-pada-mesin-diesel 1/4
COMMON RAIL SYSTEM PADA MESIN DIESEL
Definisi Mesin Diesel
Definisi mesin diesel menurut (Judiyuk, 2009), adalah sejenis mesin pembakaran dalam, lebihspesifik lagi, sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas
yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi). Mesin ini ditemukan pada tahun
1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah
mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu bara. Diesel
mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan
menggunakan minyak kacang (biodiesel). Kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F.
Kettering.
Prinsip Kerja Mesin Diesel
Prinsip kerja mesin diesel menurut (Judiyuk, 2009), adalah ketika gas dikompresi, suhunya
meningkat (seperti dinyatakan oleh Hukum Charles) mesin diesel menggunakan sifat ini untukmenyalakan bahan bakar. Udara dihisap ke dalam silinder mesin diesel dan dikompresi oleh piston
yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin menggunakan busi. Pada saat piston
memukul bagian paling atas, bahan bakar diesel dipompa ke ruang pembakaran dalam tekanan tinggi,
melalui nozzle atomising, dicampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi, hasil pencampuran
ini menyala dan membakar dengan cepat. Dengan proses inilah mesin diesel dapat menghasilkan
sebuah pembakaran.
Pengertian Common Rail System
Pengertian common rail system menurut (Denso, 2009) adalah se bagai berikut : “sistem
common rail terakumulasi tinggi oleh tekanan bahan bakar di common rail dan injector menyuntikkan
bahan bakar ke dalam silinder mesin yang dikendalikan oleh ECU (Electronic Control Unit) pada
mesin diesel, yang memungkinkan terjadinya tekanan tinggi pada injeksi independen dari putaran
mesin. Akibatnya, sistem common rail dapat mengurangi bahan-bahan berbahaya seperti nitrogen
oksida (NOx) dan partikulat (PM) emisi dan menghasilkan tenaga mesin yang lebih besar”.
8/19/2019 Common Rail System Pada Mesin Diesel
http://slidepdf.com/reader/full/common-rail-system-pada-mesin-diesel 2/4
Pengertian common rail system menurut (Hino, 2012) adalah sebagai berikut :
“Common Rail adalah sistem bahan bakar yang yang di atur oleh ECU (Electronic Control Unit)
untuk mengatur kuantitas dan tekanan bahan bakar sehingga memaksimalkan efisiensi dalam
pemakaian kendaraan. Sistem common rail pertama kali di kembangkan oleh Robert Huber dari Swiss
pada tahun 1960. Sedangkan penggunaan pertama yang berhasil pada produsi kendaraan oleh Dr
Shohei Itoh dan Masahiko Miyaki Corporation Denso yang merupakan produsen otomotif Jepang
pada tahun 1990”.
Dari dua pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa common rail system adalah
system bahan bakar yang di atur atau di kendalikan oleh ECU (Electronic Control Unit) untuk
mengatur kuantitas dan tekanan bahan bakar sehingga dapat terjadi pembakaran sempurna, sehingga
dapat memaksimalkan efisien penggunaan bahan bakar.
Prinsip Injeksi Bahan Bakar Yang Diinginkan
Prinsip injeksi bahan bakar yang diinginkan menurut (Denso, 2005, p. 1), adalah untuk dapat
memenuhi berbagai hal yang diharapkan dari kendaraan bermesin diesel, sistem injeksi bahan bakar
minyak (BBM) (termasuk pompa injeksi dan nozzle) memainkan peranan yang penting karena secaralangsung mempengaruhi performa mesin dan kendaraan. Hal – hal yang diharapkan anta ra lain,
tekanan injeksi yang lebih tinggi, rate injeksi yang optimal, control timing injeksi yang lebih presisi,
dan kontrol kuantitas injeksi yang lebih presisi. Maksud dari tekanan injeksi yang lebih tinggi, rate
injeksi yang optimal, control timing injeksi yang lebih presisi, dan kontrol kuantitas injeksi yang lebih
presisi adalah bahan bakar yang diinjeksikan oleh nozzle berubah menjadi partikel – partikel yang
lebih hal us jika tekanan injeksi dinaikkan. Hal ini memperbaiki pembakaran dan menurunkan
banyaknya asap yang terkandung dalam gas buang.
Komponen Utama Common Rail System
1.
Supply Pump
Supply pump menurut (Denso, 2005, p. 11), adalah pada dasarnya terdiri dari system
pemompaan konvensional seperti pompa tipe in-line (dua silinder), dilengkapi dengan PCV
( Pump Control Valve) untuk mengontrol kuantitas bahan bakar yang dipompakan, sensor
pengenalan silinder, serta feed pump. Feed pump itu sendiri yang terintegrasi dalam supply pump,
berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki bahan bakar melalui fuel filter dan
mengirimkannya ke ruang pompa.
8/19/2019 Common Rail System Pada Mesin Diesel
http://slidepdf.com/reader/full/common-rail-system-pada-mesin-diesel 3/4
2.
Common Rail
Common rail menurut (Denso, 2005, p. 41), adalah untuk mendistribusikan bahan bakar
bertekanan tinggi (yang ditekan oleh supply pump), ke setiap injector silinder.
3.
Injector
Injector menurut (Denso, 2005, p. 45), berfungsi menginjeksikan bahan bakar bertekanan
dalam rail kedalam ruang bakar mesin pada timing injeksi, kuantitas injeksi, rate injeksi, dan pola
injeksi yang optimal sesuai sinyal dari ECU ( Electronic Control Unit ).
4.
Pressur e L imi ter
Pressure limiter menurut (Denso, 2005, p. 42), berfungsi untuk melepas tekanan dalam
rail jika terjadi kondisi dimana tekanan yang timbul dalam rail menjadi tinggi sekali (abnormal).
8/19/2019 Common Rail System Pada Mesin Diesel
http://slidepdf.com/reader/full/common-rail-system-pada-mesin-diesel 4/4
Katupnya baru akan kembali tertutup setelah tekanan dalam rail turun ke level tertentu. Bahan
bakar yang dilepaskan oleh pressure limiter akan kembali ke tangki bahan bakar.
5.
Electronic Control UnitECU ( Electronic Control Unit ) menurut (Denso, 2005, p. 54), berfungsi untuk
memperhitungkan agar pembakaran menjadi optimal dengan mengatur tekanan, jumlah dan
waktu injeksi. ECU ( Electronic Control Unit ) juga menjaga agar tekanan bahan bakar tetap
tinggi bahkan di saat rpm mesin dalam keadaan rendah sehingga membuat konsumsi bahan bakar
menjadi efisien dan rendah emisi.