Post on 15-Oct-2015
description
LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI IV
CAP INDUCED SEPSIS
DisusunOleh :
Kelompok 2
Kelas A
Putri Kusuma WardaniG1F010001
Sani Zakkia A
G1F010009
Reza Rahmawati
G1F010025
Eka Wulandari
G1F010035
Amanda Prita K
G1F010047
Indra Pradipta
G1F010057
Kartiko Wicaksono
G1F010061
Nasyiatul Aisyiyah
G1F010073
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN FARMASI
PURWOKERTO
2013
I. Judul
CAP Induced Sepsis
II. Dasar Teori
Sepsis adalah suatu sindromaklinikyang terjadi oleh karena adanya respon tubuh yang berlebihan terhadap rangsangan produk mikroorganisme.Ditandai denganpanas, takikardia, takipnea, hipotensidandisfungsi organberhubungan dengan gangguansirkulasi darah.Sepsis sindromaklinik yang ditandaidengan:
Hyperthermia/hypothermia(>38C; 20/menit)
Tachycardia(pulse >100/menit)
Leukocytosis>12.000/mm3 Leukopoeniacell imature Suspected infectionTerminology dalam sepsis menurutAmerican Collegeof Chest Physicians/society ofCritical Care Medicineconsensus Conference Committee : Critical Care Medicine, 1992 :
Infeksi
Fenomena microbial yang ditandai dengan munculnya respon inflamasi terhadap munculnya / invasi mikroorganisme ke dalam jaringantubuh yang steril.
Bakteriemia
Munculnya atau terdapatnya bakteri di dalam darah.
SIRS (Systemic Inflamatory Response Syndrome)
Respon inflamasi secara sistemik yang dapat disebabkan oleh bermacam macamkondisi klinis yang berat. Respon tersebut dimanifestasikan oleh 2 atau lebih dari gejala khas berikut ini :
Suhu badan> 380C atau 9O;/menit
RR >20 x/menit atau PaCO2< 32 mmHg
WBC > 12.000/mm3atau < 4.000/mm3atau 10% bentuk immature
Sepsis sistemik
Respon terhadap infeksi yang disebabkan oleh adanya sumber infeksi yang jelas, yang ditandai oleh dua atau lebih dari gejala di bawah ini:
Suhu badan> 380C atau 9O;/menit
RR >20 x/menit atau PaCO2< 32 mmHg
WBC > 12.000/mm3atau < 4.000/mm3atau 10% bentuk immature
Severe Sepsis
Keadaan sepsis dimana disertai dengan disfungsi organ, hipoperfusi atau hipotensi.Hipoperfusiataugangguanperfusi mungkin juga disertai dengan asidosis laktat, oliguria, atau penurunan status mentas secara mendadak.
Shok sepsis
Sepsis yang menyebabkan kondisi syok, dengan hipotensi walaupun telah dilakuakn resusitasi cairan. Sehubungan terjadinya hipoperfusi juga bisa menyebabkan asidosis laktat, oliguria atau penurunan status mental secara mendadak. Pasien yang mendapatkan inotropik atau vasopresor mungkin tidak tampaka hipotensi walaupun masih terjadi gangguan perfusi.
Sepsis Induce Hipotension
Kondisi dimana tekanan darah sistolik 40mmHg dari sebelumnya tanpa adanya penyebab hipotensi yang jelas.
MODS (Multy Organ Dysfunction Syndroma)
Munculnya penurunan fungsi organ atau gangguan fungsi organ dan homeostasis tidak dapat dijaga tanpa adanya intervensi.
TandadanGejalaGejala klinis sepsis biasanya tidak spesifik, biasanya didahului oleh tanda tanda sepsis non spesifik, meliputi demam, menggigil, dan gejala konstitutif seperti lelah, malaise, gelisah, atau kebingungan.
Padapasien sepsis kemungkinan ditemukan:
Perubahan sirkulasi
Penurunan perfusi perifer
Tachycardia
Tachypnea
Pyresia atau temperature 20 napas per menit atau tingkat PaCO2 yang berkurang), atau jumlah sel darah putih yang tinggi, rendah, atau terdiri dari >10% sel-sel band. Pada kebanyakan kasus-kasus, adalah agak mudah untuk memastikan denyut jantung (menghitung nadi per menit), demam atau hypothermia dengan thermometer, dan untuk menghitung napa-napas per menit bahkan di rumah. Adalah mungkin lebih sulit untuk membuktikan sumber infeksi, namun jika orangnya mempunyai gejala-gejala infeksi seperti batuk yang produktif, atau dysuria, atau demam-demam, atau luka dengan nanah, adalah agak mudah untuk mencurigai bahwa seseorang dengan infeksi mungkin mempunyai sepsis. Bagaimanapun, penentuan dari jumlah sel darah putih dan PaCO2 biasanya dilakukan oleh laboratorium. Pada kebanyakan kasus-kasus, diagnosis yang definitif dari sepsis dibuat oleh dokter dalam hubungan dengan tes-tes laboratorium.
Beberapa pengarang-pengarang mempertimbangkan garis-garis merah atau alur-alur merah pada kulit sebagai tanda-tanda dari sepsis. Bagaimanapun, alur-alur ini disebabkan oleh perubahan-perubahan peradangan lokal pada pembuluh-pembuluh darah lokal atau pembuluh-pembuluh limfa (lymphangitis). Alur-alur atau garis-garis merah adalah mengkhawatirkan karena mereka biasanya mengindikasikan penyebaran infeksi yang dapat berakibat pada sepsis.
Komplikasi Sepsis:
ARDS
Koagulasi intravaskular diseminata
Acute Renal Failure (Chronic Kidney Disease)
Perdarahan usus
Gagal hati
Disfungsi sistem saraf pusat
Gagal jantung
Kematian
Secaraklinis pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit) tidak termasuk Mikobakterium tuberculosis (M.Tb).Sedangkan peradngan paru yang disebabkan oleh non mikroorganisme (bahankimia, radiasi, aspirasibahantoksikdll) disebut pneumonitis.
Pneumonia dapat diklasifikasikan dalam beberapacara. Patolog awalnya diklasifikasikan mereka sesuai dengan perubahan anatomi yang ditemukan di paru-paruselamaotopsi.Seperti lebih dikenal tentang mikroorganisme penyebab pneumonia, klasifikasi mikrobiologis muncul, dandengan munculnya x-ray, klasifikasi radiologi.Sistem lain yang penting dari klasifikasi adalah klasifikasi klinis gabungan, yang menggabungkan faktor-faktor seperti usia, factor risiko untuk mikro organism tertentu, adanya penyakit paru yang mendasari dan penyakit sistemik yang mendasari, dan apakah orang tersebut baru-baru ini dirawat di rumahsakit.
Komunitas-acquired pneumonia (CAP) adalah pneumonia menular pada orang yang belum baru saja dirawat di rumahsakit. CAP adalah jenis yang paling umum pneumonia. Penyebab paling umumdari CAP bervariasi tergantung pada usia seseorang, namun mereka termasuk''Streptococcus pneumoniae'', virus, bakteri atipikal, dan Haemophilusinfluenzae''''. Secara keseluruhan,''''Streptococcus pneumonia merupakan penyebab paling umum pneumonia komunitas di seluruhdunia.Bakteri Gram-negatif menyebabkan CAP di tertentu pada populasi berisiko.CAP adalah penyebab paling umum keempat kematian di Inggris dan keenam di AmerikaSerikat.Istilah "pneumonia berjalan" telah digunakan untuk menggambarkan jenis komunitas-pneumonia keparahan kurang (karena fakta bahwa penderita dapat terus "berjalan" dari pada memerlukan rawat inap).Berjalan pneumonia biasanya disebabkan oleh bacteria tipikal pneumonia Mycoplasma.
Diagnosis pneumonia komuniti didapatkan dari anamnesis, gejala klinis pemeriksaan fisis, foto toraks dan labolatorium. Diagnosis pasti pneumonia komuniti ditegakkan jika pada foto toraks trdapat infiltrate baru atau infiltrate progresif ditambah dengan 2 atau lebih gejala di bawahini :
Batuk-batuk bertambah
Perubahan karakteristik dahak / purulen
Suhu tubuh > 38C (aksila) / riwayat demam
Pemeriksaan fisis : ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara napas bronkial dan ronki
Leukosit > 10.000 atau < 4500
III. Profil PasienNama pasien : Ny. M
Jenis kelamin : Wanita
Usia
: 63 tahun
Alamat
: Depok Jaya, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat
NRM
: 368-xxxx
MRS
: 23 April
1. Keluhan Utama (Chief Complaint)
Penurunan kesadaran sejak 10 jam SMRS
2. Riwayat Penyakit Sekarang (History of Present Illness)
Sejak 2 minggu SMRS, pasien mengeluh demam, naik turun, kadang tinggi. Demam turun dengan obat penurun panas, namun kembali naik. Pasien juga mengalami batuk-batuk berdahak putih, nyeri saat menelan, serta sesak nafas yang hilang timbul. Pasien juga merasa cepat lelah.
Nafsu makan pasien menurun, pasien mengalami mual tetapi tidak muntah, serta merasakan nyeri pada ulu hati. Pasien hanya bisa makan 1-2 sendok tiap makan. Pasien berobat ke klinik dan diberi obat (tidak tahu nama obatnya). Aktivitas pasien semakin menurun. Pasien hanya berbaring saja di tempat tidur. BAK sering ngompol, BAB di pampers. Pasien masih bisa berjalan dibantu oleh 1 orang.
Sejak 10 jam SMRS pasien mengalami penurunan kesadaran, diajak bicara tidak merespon. Pasien tidak ada kelemahan sesisi, mulut tidak mencong, bicara tidak pelo, tidak ada riwayat jatuh, sering lupa, tidak ada keluhan pusing berputar. Ada riwayat hipertensi, pasien tidak kontrol teratur, namun tidak diketahui sejak kapan tidak kontrol teratur.
Pasien dirawat di IGD selama 6 hari sambil menunggu kamar kosong. Sempat mengalami tidak bisa kontak sama sekali selama 2 hari, setelah itu dapat melakukan kontak lagi dengan orang-orang sekitar.
3. Riwayat Penyakit Terdahulu (Past Medical History )
Pada tahun 2006, pasien mengalami stroke, pada saat itu pasien sedang melakukan aktivitas. Pasien tidak mengalami kelemahan pada tangan dan kaki. Bicara sempat pelo, tetapi mengalami perbaikan. Pasien tidak menjalani rawat inap pada saat itu. Aktivitas masih mandiri.
Pada tanggal 27 Maret 2012, pasien terjatuh di teras rumah, pada saat itu akan duduk di kursi. Pasien jatuh terduduk tapi setelah jatuh terduduk, pasien masih dapat berjalan mandiri dengan rambatan pada dinding dan perabotan. Pasien merasakan nyeri pada panggul.
Pasien memiliki riwayat hipertensi, tidak kontrol teratur dan stroke. Pasien tidak memiliki riwayat DM, jantung, asma, dan alergi obat.
4. Riwayat Keluarga (Family History) untuk penyakit yang kemungkinan ada kaitannya dengan faktor keturunan.
Keluarga pasien tidak ada riwayat DM dan hipertensi.
5. Riwayat Sosial (Social History) pekerjaan, status perkawinan, merokok, alkohol, narkoba
6. Riwayat Penggunaan Obat (Medication History)
7. Kajian status klinik (Review of Systems)
Tanda-tanda sepsis :
1) WBC > 12.000/L
2) RR > 20x per menit
3) HR > 80x per menit
4) T > 38oC
Pasien menunjukkan tanda-tanda SIRS, pasien terdiagnosa sepsis karena CAP. Hasil kultur belum keluar. Antibiotik empiris CAP pada pasien non ICU yang digunakan adalah golongan Fluoroquinolon.
Tanda-tanda anemia normositik normokromik
1) Ada penurunan Hb, Hct, RBC
2) MCV dan MCH normal
8. Data pemeriksaan fisik , laboratorium dan uji lain
BB: 58 kg
TB: 160 cm
BMI : 22,6 kg/m2IV. Data KlinikHCU
Kondisi klinikKadar Normal24/425/426/427/428/429/430/41/52/5
TD120/80140/90120/60140/70130/70144/74142/74158/77
T36-3736,737,536,538,536,536,536,9
FN80-1001046284100888475
FP12 -20242032401213Vent.
SPO294 100 %98%96%99%99%99%
Rhonchi+/+
Sesak++
Batuk++
Dahak+
V. Data Laboratorium
ParameterSatuanNormal16/418/420/423/424/425/426/427/428/429/4
Darah perifer lengkap
Hbg/dl12.1 15.310,912,711,911,59,99,79,3
Ht%36%-44.6%30,233,832,632,430,529,728,4
Eritrosit106/L3,5 53,43,243,2
MCV/VERfL80-97.689,791,788,8
MCH/HERpg27-3329,129,929,1
MCHC/KHERg/dl33-3632,532,732,7
Jumlah trombosit103/L150 400216208244374425433341
Jumlah leukosit103/L5-1028,619,913,411,616,1913,329,89
Hitung jenis
Basofil %0-10,10,20,3
Eosinofil %1-30,71,62,5
Neutrofil %50-7088,385,184,2
Limfosit %20-404,87,66,0
Monosit%2-86,15,57,0
LEDmm< 154580100
Elektrolit darah
Nameq/L135-147130134136126135135
Kmeq/L3.5-54,584,44,314,463,923,98
Clmeq/L95-11010010310391,210198,3
Camg/dl8.6-10.38,27,2
Mgmg/dl1.3-2.21,682,02
Analisis Gas Darah SatuanKadar Normal16/418/420/423/424/425/426/427/428/429/4
pH7.35 7.457,3537,3827,3207,38
pCO2mmHg35-455240,246,646,7
pO2mmHg80-10577,864,3135139,1
HCO3mmol/L22-2628,923,92427,6
Total CO2mmol/L23-2730,525,125,429
Base excessmmol/L02,53,7-0,7-1,23
O2 saturation %94-10094,892,298,598,7
Standar HCO3mmol/L26,723,922,726,5
Standar base excessmmol/L2,6-0,6-2,22,3
Protein
Protein total g/dl6-8
Albuming/dl3.6-52,362,51
Globulin g/dl2.3-3.5
Albumin/globulin
Masa protrombin
Pasien Detik26-3512,713,9
Kontrol Detik12,612,4
APTT
Pasien Detik20-3537,546,843,3
Kontrol Detik31,534,233,9
Fibrin
Kadar fibrinogen mg/dl150-360612,7535,9
d-Dimer kuantitatif
d-Dimer kuantitatif (d-DT)g/L0-3001100900
Ureum darah
Ureum darah mg/dl20-40852828
Kreatinin darah
Cr darah mg/dl0.5-1.71,50,630,5
Kimia klinik
SGPTU/L7-535047
SGOTU/L11-475455
Prokalsitoninng/ml0.0330.0030,280,170,2
GDSmg/dl