Post on 24-Dec-2021
Oleh:
Dr. Nur Miladan, S.T., M.T.
URBAN SPRAWL
Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan
Teori Perkembangan Perkotaan dan Perdesaan
S2 ARSITEKTUR UNS
• KETIMPANGAN RUANG PERKOTAAN
• URBAN SPRAWL
OUTLINE
KETIMPANGAN RUANG PERKOTAAN
PENDEKATAN
SPASIAL /
KERUANGAN
EX : URBAN SPRAWL
PENDEKATAN
EKONOMI & SOSIAL
EX : - KESENJANGAN EKONOMI
- KESENJANGAN SOSIAL
URBAN SPRAWL
• Definisi ? • Konteks sejarah ? • Penyebab ? • Akibat ? • Solusi ?
DEFINISI URBAN SPRAWL
URBAN SPRAWL
– Urban sprawl : perkembangan kota yang menyebar
– Urban sprawl : multifaceted concept centered around the
expansion of low-density development
– Urban sprawl >< Batas kemampuan kota : Kontrol & annexion/
“pencaplokan”/perluasan.
CALIFORNIA PERLUASAN SEMARANG
Sprawl ? • Sprawl yakni proses penyebaran keluar (perkembangan) dari
suatu kota pada wilayah sub urban/ wilayah perdesaan
sekitarnya secara cepat/berlebihan/massif melewati batas
daerah perkotaannya.
• Secara umum melibatkan konversi ruang terbuka (tanah
perdesaan) menjadi kawasan terbangun yang berkembang
sejalannya waktu
PROBLEMS
Why continue to expand the
suburbs?
PERKEMBANGAN FENOMENA URBAN SPRAWL
• Fenomena sesudah perang dunia kedua (Overmann, Southeast
Missouri State University)
– Subsidi harga perumahan di luar kota
– Fenomena “baby boom” permintaan perumahan dan
permukiman
– Perluasan wilayah perkotaan
– Perkembangan sistem transportasi : Kendaraan bermotor,
sistem perkeretaapian, pajak BBM mensubsidi
perkembangan kontruksi jalan secara massif
• Migrasi penduduk dari kota ke wilayah sub urban
metropolitan
• Pengembangan perkotaan yang tidak terkontrol menyebabkan
urban sprawl yang menimbulkan masalah lingkungan, ekonomi,
dan sosial.
• Fenomena scatter (pola menyebar) perkotaan berkembang pesat
sejak tahun 1976 (1970an) (Puga, 2008)
PENYEBAB URBAN SPRAWL
PENYEBAB UMUM
(Multi sektor)
• Keterbatasan permukiman
• Perubahan lokasi aktivitas ekonomi
• Peningkatan kendaraan bermotor
• Mempercepat kerusakan dari transportasi
perkeretaapian publik (konsteks negara maju)
• Peningkatan income dan keberagaman sosial
• Harga bahan baku material yang murah
• Pengurangan pajak untuk investasi bangunan
Sumber : Pietruszewski, 2007
Sumber : Pietruszewski, 2007
PENYEBAB DALAM KONTEKS SPASIAL
• Peningkatan quality of life
• Harga lahan (harga kota vs harga sub urban/ rural)
• Pengembangan kawasan ekonomi basis di luar kota
• Terlambatnya perencanaan kota vs kecepatan
kebutuhan masyarakat
• Urban sprawl = kecepatan migrasi
AKIBAT/DAMPAK URBAN SPRAWL
DAMPAK FISIK DAN LINGKUNGAN
Positif
- Hubungan kota &
hinterlandnya
- Pengembangan wilayah
- Wilayah pertanian sebagai
batas dan transformasi untuk
kawasan permukiman
- Pengembangan pelayanan
umum di hinterland
- Jangka panjang dan
menengah adanya
peningkatan infrastruktur
wilayah
- Pembangunan ruang publik
di hinterland
Negatif
- Mengubah struktur ruang
dari kota-kota terkait
- Kehilangan nilai ruang/ citra
kota
- Ekspansi kawasan terbangun
(isu pembangunan
berkelanjutan)
- Kerusakan alam dan
landscape degradasi
lingkungan
- Biaya tinggi untuk
pembangunan infrastruktur
dan transportasi publik
- Tidak efisiennya tata guna
lahan
Lanjutan…
DAMPAK NEGATIF LINGKUNGAN/FISIK
• Kehilangan lahan pertanian, hutan, lahan kering dan habitat bagi
hewan dan tumbuhan
• Berkurangnya daerah resapan air/ hidrologi
• Peningkatan pencemaran udara dan air
• Peningkatan penggunaan BBM dan peningkatan CO2
DAMPAK SOSIAL
Positif
- Peningkatan quality of life
dalam permukiman dan
lingkungannya (nyaman,
kepemilikan rumah (bukan
appartement/flat)
- Mendekati “ruang rekreasi”
refreshing
Negatif
- Penurunan akses
infrastruktur sosial
(sekolah, kesehatan , dll)
- Kesulitan proses
assimilasi penduduk di
sub urban
- Penurunan penduduk di
kota sebelumnya
DAMPAK EKONOMI
Positif
- Peningkatan ekonomi di sub
urban
- Pengembangan pasar tenaga
kerja di hinterland
- Pengembangan ekonomi
lokal
Negatif
- Efektivitas ekonomi yang
rendah dalam investasi
infrastruktur
- Berkurangnya pendapatan
pajak bagi kota asal
- Berkurangnya entitas dari
ekonomi lokal di kota asal
- Pembelian kendaraan
bermotor yang meningkat
- Kesulitan ekonomi untuk
menjamin pelayanan umum
(jar. Sampah, jar. Air bersih,
dll)
SOLUSI URBAN SPRAWL
Urban land-use planning can help to reduce
uncontrolled sprawl and slow the resulting
degradation of air, water, land, biodiversity, and
other natural resources.
1. URBAN GROWTH BOUNDARIES (UGB) ATAU BATAS
PERTUMBUHAN KOTA
– Garis/line resmi dan dipetakan sebagai pembatas suatu area
perkotaan dari lingkungan sekitarnya dengan kawasan hijau dari
lahan terbuka seperti pertanian, daerah aliran sungai dan taman.
– UGB ditetapkan untuk jangka waktu lama yang signifikan biasanya
20 tahun atau lebih dan hal ini dilakukan untuk mencegah
spekulasi di lahan perkotaan atau di lahan pinggiran kota
(Greenbelt Alliance, 2007).
– Tujuan dari UGB adalah : Menetapkan luas lahan terbangun dan
ketetapan dari besaran kapasitas daya terima SDA dapat
dipastikan, Wilayah perkotaan dapat efektif terbangun, Sebagai
perlindungan daerah pertanian dan SDA agar kepastian ruang
tersebut dapat terjaga.
– Pengembangan Greenbelt (sabuk hijau)
– Best practices : Kota portland dan negara bagian oregon
2. INFILL DEVELOPMENT pengembangan ruang- ruang kota “non produktif/
efisien”
3. TRANSFER OF DEVELOPMENT RIGHTS Penguatan lembaga lokal/
masyarakat untuk menjamin/ mengatur kepadatan wilayahnya (izin lokasi, dll)
4. OPEN - SPACE ZONING & CONSERVATION EASEMENTS zonasi
ketat untuk ruang hijau/, alam dan lahan pertanian
5. REGIONAL MANAGEMENT DEVELOPMENT
6. TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD)
7. SMART GROWTH Mengurangi ketergantungan kendaraan bermotor,
kontrol sprawl, efisiensi konsumsi (mengurangi sumber sampah)
8. NEW URBANISM conventional housing development, cluster development,
walkability, mix-use and diversity, quality urban design, enviromental
sustainability
9. ECO CITY/ GREEN CITIES
(CITY FOR PEOPLE NOT CARS)
10. URBAN INDOOR FARMING hydroponic gardens, skyscraper farms,
Rooftop greenhouses
11. ECO VILLAGE MOVEMENT
Build and redesign for people, Use renewable energy
resources, Recycle and purify water, Use energy and
matter resources efficiently, Prevent pollution and
reduce waste, Recycle, reuse and compost municipal
waste, Protect and support biodiversity, Urban
gardens; farmers markets, Zoning and other tools for
sustainability
SOLUTIONS Smart Growth Tools
Limits and
Regulations
Protection
Limit building permits
Preserve existing open space
Urban growth boundaries
Buy new open space
Greenbelts around cities
Buy development rights that prohibit
certain types of development on land
parcels
Public review of new development
Zoning Tax land, not buildings Taxes
Encourage mixed use of housing
and small businesses
Tax land on value of actual use (such as
forest and agriculture) instead of on
highest value as developed land
Concentrate development along
mass transportation routes
Promote high-density cluster
housing developments
Tax Breaks For owners agreeing not to allow certain
types of development (conservation
easements)
Planning For cleaning up and developing
abandoned urban sites (brownfields)
Ecological land-use planning
Environmental impact analysis
Integrated regional planning
Revitalization and New Growth
Revitalize existing towns and cities
State and national planning
Build well-planned new towns and
villages within cities
Source : Dr. Wesam Al Madhoun
Terima kasih
Salam sehat selalu!