Post on 06-Aug-2015
Katalog BPS : 1403.5306
KABUPATEN BELU
DALAM ANGKA BELU REGENCY
IN FIGURES 2008
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BELU
Katalog BPS : 1403.5306
KABUPATEN BELU
DALAM ANGKA BELU REGENCY
IN FIGURES 2008
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BELU
KABUPATEN BELU DALAM ANGKA 2008 BELU REGENCY IN FIGURES 2008 ISSN.0215.6962 No. publikasi / publication number : 53066.0801 Jumlah halaman / numbers of pages : lxxix+441 halaman / pages Naskah / manuscript : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu BPS – Statistics of Belu Regency Diterbitkan oleh / publised by : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu BPS – Statistics of Belu Regency Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya May be cited with reference to the source Atambua, Juni 2008
PETA KABUPATEN BELU Map of Belu Regency
DAFTAR ISI / CONTENTS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 ix
Peta Kabupaten Belu / Map of Belu Regency iii F o t o / foto iv Kata Pengantar / Perface v Sambutan / Foreword vii Daftar isi / Contents ix Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Statistik xxv Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik xliv Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1998 tentang Statistik liv Sejarah Belu / The Brief History of Belu lxix Penjelasan Umum / Explanatory Notes lxxviii TABEL / TABLE
Bab / Chapter I Geografi / Geography 1 1.1 Luas Daerah Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area of Belu Regency by District 7 1.2 Luas Kecamatan Malaka Barat Menurut Desa / Area of District Malaka Barat by Village 8 1.3 Luas Kecamatan Rinhat Menurut Desa / Area of District Rinhat by Village 9 1.4 Luas Kecamatan Wewiku Menurut Desa / Area of District Wewikut by Village 10 1.5 Luas Kecamatan Weliman Menurut Desa / Area of District Weliman by Village 11 1.6 Luas Kecamatan Malaka Tengah Menurut Desa/Area of District Malaka Tengah by Village 12 1.7 Luas Kecamatan Sasita Mean Menurut Desa / Area of District Sasita Mean by Village 13 1.8 Luas Kecamatan Malaka Timur Menurut Desa / Area of District Malaka Timur by Village
14 1.9 Luas Kecamatan Laenmanen Menurut Desa / Area of District Laenmanen by Village 15 1.10 Luas Kecamatan Raimanuk Menurut Desa / Area of District Raimanuk by Village 16 1.11 Luas Kecamatan Kobalima Menurut Desa / Area of District Kobalima by Village 17 1.12 Luas Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Desa / Area of District Tasifeto Barat by Village
18 1.13 Luas Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Desa/Area of District Kakuluk Mesak by Village 19 1.14 Luas Kecamatan Kota Atambua Menurut Desa/Area of District Kota Atambua by Village 20
DAFTAR ISI / CONTENTS
x Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
1.15 Luas Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Desa/Area of District Tasifeto Timur by Village 21 1.16 Luas Kecamatan Raihat Menurut Desa / Area of District Raihat by Village 22 1.17 Luas Kecamatan Lasiolat Menurut Desa / Area of District Lasiolat by Village 23 1.18 Luas Kecamatan Lamaknen Menurut Desa / Area of District Lamaknen by Village 24 1.19 Nama dan Panjang Sungai Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Name and Length of
Rivers by District in Regency of Belu 25 1.20 Banyaknya hari Hujan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Day that rain in
Belu Regency by District 2006 26 1.21 Banyaknya curah hujan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Rainfall in
Belu Regency by District 2006 28
Bab / Chapter II Pemerintahan / Government 31 2.1 Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan / Numbers of Villages by District 2007 35 2.2 Banyaknya Satuan Lingkungan Setempat menurut Kecamatan 2007 36 2.3 Banyaknya Desa/Kelurahan dan Tingkat perkembangan Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan
/ Numbers of Villages and Supporting level by District 2007 37 2.4 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Jenis Kelamin
dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2007 38 2.5 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Golongan dan
Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2007 42 2.6 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Tingkat
Pendidikan dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2007 46
Bab / Chapter III Penduduk dan Tenaga Kerja Population and Man Power 51
Penduduk / Population 63 3.1.1 Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Luas Wilayah, dan kepadatan penduduk per Km2 dan
per Rumah Tangga Menurut Kecamatan / Number of Population, Household, Area, and Density per District 2007 65
3.1.2 Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin / Population by District and Sex 2007 66
3.1.3 Penduduk Menurut Kecamatan dan Kewarganegaraan / Population by District and Cityzenship 2007 67
3.1.4 Perkembangan jumlah penduduk berdasarkan Sensus Penduduk dirinci menurut Kecamatan 1980, 1990, 2000 68
DAFTAR ISI / CONTENTS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 xi
3.1.5 Penduduk Kabupaten Belu Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Status Perkawinan / Population 10 years old and over in Belu Regency by Marital Status 2007 69 3.1.6 Penduduk Kabupaten Belu Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin / Population in
Belu Regency by Age Group and Sex 2007 70 3.1.7 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Golongan Umur / Number of Population by
Districk and Age Group 2007 71 3.1.8 Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Miskin Menurut Kecamatan / Number of Household
and Poor People by Districk 2007 74
Tingkat kelahiran / fertility rate 75
3.2.1. Perkiraan Angka Kelahiran Total / TFR menurut Kabupaten 1989-2005 77 3.2.2. Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama
di Kabupaten Belu / Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Age at First Marriage 2007 78
3.2.3. Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Lahir Hidup di Kabupaten Belu / Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children Still live 2007 79
3.2.4. Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Masih Hidup di Kabupaten Belu / Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children Still live 2007 80
Tingkat kematian / Mortality rate 81 3.3.1. Tingkat Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Menurut Kabupaten / Infant Mortality
Rate ( IMR) per 1000 birth by Regency 1999, 2002, 2004 83 3.3.2. Tingkat Harapan Hidup Penduduk Berumur Nol Tahun Menurut Kabupaten / The Life
Expectancy At Birth by Regency 1999, 2002, 2004 84 3.3.3. Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Sudah
Meninggal di Kabupaten Belu / Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children Still live 2007 85
DAFTAR ISI / CONTENTS
xii Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Angkatan kerja / Labour force 87 3.4.1 Penduduk 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Kegiatannya Seminggu yang
Lalu / Population 15 Years Old and Over by Sex and Activity During The Previous Week 2007 89
3.4.2 Penduduk 15 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kegiatan / Population 15 Years Old and Over by Type of Activity in Belu Regency (Kota/Urban) 2000 90
3.4.3 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week By Main Employmen Status and Sex 2007 91
3.4.4 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Employmen Status and Sex 2000 92
3.4.5 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Jam Kerja Seluruhnya / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Total Working Hours 2007 93
3.4.6 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Jam Kerja Seluruhnya / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Total Working Hours 2000 94
3.4.7 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Industry and Sex 2007 95
3.4.8 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Industry and Sex 2000 96
3.4.9 Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Jenis Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin / Population 10 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Type of Main Occupation and Sex 2006 97
3.4.10 Jumlah Pencari Kerja, Permintaan, dan Penempatan Tenaga Kerja yang Terdaftar Menurut Jenis Kelamin / Numbers of Registered Job Applicants, Vacancies, and Placement of Workers by Sex 2007 98
3.4.11 Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin / Numbers of Registered Jod Applicants by Educational Attainment and Sex 2007 99
3.4.12 Perbandingan Rata-rata upah/gaji Bersih Karyawan dengan Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) dan upah Minimum Regional (UMR) Selama sebulan di Kabupaten Belu 2005-2007 100
3.4.13 Banyaknya Transmigran dirinci per Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Transmigrant by district in Belu Regency 2007 101
3.4.14 Banyaknya Penduduk Pelintas Batas di Kabupaten Belu / Numbers of Transitter in Belu Regency 2007 102
DAFTAR ISI / CONTENTS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 xiii
Bab / Chapter IV Konsumsi dan Keadaan Rumah Tangga Consumption and Household Condition 103
Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Population Expenditure and Consumption 109 4.1.1 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan /
Numbers of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2003 111 4.1.2 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Pengeluaran untuk Makanan dan Bukan
Makanan Per Kapita Sebulan / Numbers of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure fot Food and Non-Food 2003 112
4.1.3 Penduduk di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan / Population in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2007 113
4.1.4 Rata-Rata Konsumsi Bahan Makanan Per kapita Seminggu Menurut Jenis Bahan Makanan Penting di Nusa Tenggara Timur / Average of Per Capita Food Consumption by Selected Food in Nusa Tenggara Timur 2005 114
4.1.5 Rata-rata pengeluaran perkapita sebulan untuk makanan dan non makanan menurut Kabupaten/Kota 2005 115
4.1.6 Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan untuk kelompok Makanan di Kabupaten Belu / Averageof per Capita Monthly Expenditure and Food item in Belu Regency 2007 116
4.1.7 Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan untuk Kelompok bukan Makanan di Kabupaten Belu / Average per capita Monthly Expenditure and Non Food item in Belu Regency 2007 118
4.1.8 Penduduk menurut golongan pengeluaran sebulan di Kabupaten Belu dan NTT 2007 120
Keadaan Rumah Tangga & Tempat Tinggal Household Condition & Home Owner 123 4.2.1 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Luas Lantai / Household in Belu regency by
Area of Floor 2007 125 4.2.2 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Atap terluas / Household in Belu
regency by Primary Roof Type 2007 126 4.2.3 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Lantai terluas / Household in Belu
regency by Primary Floor Type 2007 127 4.2.4 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Dinding Terbanyak / Household in
Belu regency by Area of Primary Roof Type 2007 128
DAFTAR ISI / CONTENTS
xiv Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
4.2.5 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Penerangan / Household in Belu regency by Source of Lighting 2007 129
4.2.6 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Air Minum / Household in Belu regency by Source of Drinking Water 2007 130
4.2.7 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Jamban / Household in Belu regency by Toilet Facilities 2007 131
4.2.8 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Status Penguasaan Tempat Tinggal Household in Belu regency by Status of House 2007 132
4.2.9 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Tempat Pembuangan Tinja / Household in Belu Regency by Faeces Place of Exile 2007 133
Bab / Chapter V Sosial / Social Affairs 135
Pendidikan / Education 143 5.1.1 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Menurut Tingkat Pendidikan / Numbers of Schools,
Teachers, and Pupils by Education Level 2007 145 5.1.2 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Taman Kanak-Kanak Negeri dan Swasta di
Kabupaten Belu Menurut kecamatan / Nimbers of school, teacher, and pupil of public and private kindgarden by district 2006 146
5.1.3 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Primary School in Belu Regency by District 2007 147
5.1.4 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Junior High School (General) in Belu Regency by District 2007 148
5.1.5 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menegah Tingkat Atas (SMTA) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Senior High School (General) in Belu Regency by District 2007 149
5.1.6 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA) Kejuruan Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Senior High School (Vocational) in Belu Regency by District 2007 150
5.1.7 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) Terbuka Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2007 151
DAFTAR ISI / CONTENTS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 xv
5.1.8 Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Status Pendidikan dan Jenis Kelamin / Population 10 Years Old and Over in Belu Regency by Education Status and Sex 2007 152
5.1.9 Penduduk 7 Tahun keatas yang Masih Sekolah, Tidak/Belum Pernah Sekolah, dan Tidak Sekolah Lagi Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Belu / Population 7 Years and over who attending School, Never/Not Yet Attending School by Age Group in Belu Regency 2007 153
5.1.10 Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Kemampuan Membaca dan Menulis per Jenis Kelamin / Population 10 Years Old and Over in Belu Regency by Literacy per Sex 2007 154
5.1.11 Hasil Ujian Nasional SD/MI di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007 155 5.1.12 Hasil Ujian Nasional SMP/MTs/SMPT di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran
2006/2007 156 5.1.13 Hasil Ujian Nasional SMA/MA di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007
157 5.1.14 Hasil Ujian Nasional SMK di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007 158
Kesehatan / Health 159 5.2.1 Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Health
Service in Belu Regency by District 2007 161 5.2.2 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga Kesehatan di Kabupaten Belu Menurut
Kecamatan Numbers of Health Personal by Health Personal Type in Belu regency by District 2007 162
5.2.3 Jumlah Penderita Rawat Jalan Menurut Puskesmas di Kabupaten Belu 2007 165 5.2.4 Sepuluh Penyakit Terbanyak dari Kunjungan Rawat Jalan di 19 Puskesmas di Kabupaten
Belu 2007 166 5.2.5 Sepuluh Penyakit Terbanyak Menurut Jumlah Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Atambua 2007 170 5.2.6 Status Gizi Balita Menurut Kecamatan Menurut Puskesmas di kabupaten Belu
Nutritional Status of Children Under Five Years Old by Communitiy Health Centre in Belu Regency 2007 171
5.2.7 Banyaknya Peserta Aktif Menurut Metode Kontrasepsi yang digunakan per Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Active Acceptor by Contraceptive method used per District in Belu Regency 2007 172
5.2.8 Banyaknya Klinik, Peserta Keluarga Berencana (KB), dan Pasangan Usia Subur Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Health Personal Service by Health Personal Status and District in Belu Regency 2007 174
DAFTAR ISI / CONTENTS
xvi Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Kriminalitas / Crime 175
5.3.1 Jumlah Perkara dan Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang Diterima, Diputuskan Menurut Bulan / Numbers of Criminal Cases and Defendants Received , Settled by Month 2007 177
5.3.2 Jumlah Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang diselesaikan Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Belu / Numbers of Defendants in Criminal Cases that Setlled by Age Group and Sex in Belu Regency 2007 178
5.3.3 Jumlah Terdakwa/Tertuduh yang diselesaikan Pengadilan Menurut bulan dan Sikap Terhadap Putusan di Kabupaten Belu / Numbers of Defendants and Settled by Court, by Month and Sex 2007 179
5.3.4 Banyaknya Masalah Sosial Menurut Bulan yang terjadi di Kabupaten Belu 2007 180 5.3.5 Banyaknya Masalah Sosial yang terjadi di Kabupaten Belu 2006 - 2007 182
Agama / Religion 183 5.4.1 Jumlah Pemeluk Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Religion
Follower by District in Belu Regency 2007 185 5.4.2 Jumlah Tempat Ibadah di Kabupaten Belu Menurut Golongan Agama per Kecamatan /
Numbers of Mosque/Private Mosque, Church, Temple, and Vikoa in Belu regency by District 2007 186
5.4.3 Banyaknya Rohaniawan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Spiritualist in Belu Regency by District 2007 187
Sosial Lainnya / Others Social 189 5.5.1. Penyebaran Infra Struktur Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan /
Infra Structure of Social Affairs in Belu Regency by District 2007 191 5.5.2. Banyaknya Fakir Miskin dan Perumahan Tidak Layak di Kabupaten Belu Menurut
Kecamatan 2007 192 5.5.3. Jumlah Penduduk Lanjut Usia Terlantar dan Anak Yatim Piatu Di Kabupaten Belu
Menurut Kecamatan / Numbers of Over Age and No Parents in Belu regency by District 2007 193
5.5.4 . Banyaknya Penyandang Cacat, Ex Penyakit Kronis, Wanita Rawan Sosial, dan Masyarakat Terasing di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2007 194
5.5.5. Banyaknya Yayasan yang Mengasuh Anak dengan Sistim Non Panti dan Jumlah Anak asuh di Kabupaten Belu 2007 195
5.5.6. Bencana Alam Yang Terjadi dan Jumlah Korban Akibat Bencana Alam di Kabupaten Belu Menurut Kecamayan dan Taksiran Kerugian yang Diderita 2007 196
DAFTAR ISI / CONTENTS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 xvii
Bab / Chapter VI Pertanian / Agriculture 199
Tanaman Pangan / Food Crops 209 6.1.1 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan /
Area Harvested, Yield Rate and Production of Paddy by District 2007 211 6.1.2 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Sawah di Kabupaten Belu Menurut
Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Wetland Paddy by District 2007 212
6.1.3 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Ladang di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Dryland Paddy by District 2007 213
6.1.4 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Jagung di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Maize by District 2007 214
6.1.5 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Kayu di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Cassava by District 2007 215
6.1.6 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Jalar di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Sweet Potatoes by District 2007 216
6.1.7 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Tanah di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Peanuts by District 2007 217
6.1.8 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Hijau di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Green Peas by District 2007 218
6.1.9 Perkembangan Luas Panen Tanaman Pangan di Kabupaten Belu / Area Harvested of Food Crops in Belu Regency 2002 – 2007 219
6.1.10 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Belu / Food Production in Belu Regency 2002 – 2007 220
6.1.11 Produksi Sayur-Sayuran di Kabupaten Belu / Vegetables Production in Belu Regency 2002 - 2007 221
6.1.12 Produksi Buah-Buahan di Kabupaten Belu / Fruits Production in Belu Regency 2002 - 2007 222
6.1.13 Luas Tanah Menurut Penggunaan di Kabupaten Belu / Land Area by Used Type in Belu Regency 2005 – 2007 223
DAFTAR ISI / CONTENTS
xviii Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
6.1.14 Banyaknya Rumah Tangga, Rumah Tangga Pertanian, Rumah Tangga Peetanian Pengguna Lahan dan Rumah Tangga Gurem di Kabupaten Belu Tahun 1993 dan 2003 224
6.1.15 Banyaknya Rumah Tangga Pertanian Pengguna Lahan Menurut Jenis Usaha Pertanian di Kabupaten Belu Tahun 1993 dan 2003 225
Perkebunan / Estate 227 6.2.1 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kapuk Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu /
Kapok Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 229 6.2.2 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kemiri Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu /
Cande Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 230 6.2.3 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu /
Coconut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 231 6.2.4 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Coffee
Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 232 6.2.5 Luas Areal dan Produksi Tanaman Jambu Mente Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu
/ Chasen Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 233 6.2.6 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu /
Cocoa Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 234 6.2.7 Luas Areal dan Produksi Tanaman Pinang Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu /
Areca Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 235 6.2.8 Luas Areal dan Produksi Tanaman Tembakau Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu /
Tobacco Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 236
Peternakan / Livestock 237
6.3.1 Banyaknya Ternak Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Livestock by Kind and District in Belu Regency 2007 239
6.3.2 Banyaknya Ternak Unggas Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Poultry by Kind and District in Belu Regency 2007 240
6.3.3 Banyaknya Ternak Berpenyakit SE Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Livestock that SE Virus by Kind and District in Belu Regency 2007 241
6.3.4 Banyaknya Ternak yang Divaksinasi SE, Brucellosis, dan Hog-Cholera Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Livestock that SE, Brucellosis, and Hog-Cholera Vacination by Kind and District in Belu Regency 2007 242
6.3.5 Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di luar Rumah Potong Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Slaughting that happened out of Slaughter House by District in Belu Regency 2007 243
DAFTAR ISI / CONTENTS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 xix
6.3.6 Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di dalam Rumah Potong Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Slaughting that happened in Slaughter House by District in Belu Regency 2007 244
6.3.7 Pengeluaran Ternak dan Hasil Ikutannya Menurut Jenis Ternak di Kabupaten Belu / Livestock Product and Others Product by Kind in Belu Regency 2007 245
6.3.8 Banyaknya Ternak Menurut Asal Ternak , Penggunaan, dan jenisnya 2007 246
Kehutanan / Foresty 247 6.4.1 Rencana Luas Kawasan Hutan Menurut Pola Tata Guna Hutan per Kecamatan di
Kabupaten Belu / Planning Foresty Area by it Function per District in Belu Regency 2007 249 6.4.2. Produksi Kayu Cendana di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Production of
Cendana Wood in Belu Regency by District 2007 251 6.4.3. Produksi Kayu dan Hasil Ikutannya / Production of Wood and Others Product 2006 252 6.4.4. Pengiriman Antar Pulau Hasil Hutan Non Kayu 2007 254 6.4.5. Pengiriman Antar Pulau / ke luar Daerah Hasil Hutan Kayu 2007 255
Perikanan / Fishery 257 6.5.1 Jumlah Rumah Tangga Perikanan Laut di Kabupaten Belu Menurut Kategori Usaha /
Numbers of Marine Fishing Household in Belu Regency by Categories 2007 259 6.5.2 Jumlah Perahu/Kapal Penangkap Ikan di Kabupaten Belu Menurut Jenisnya / Numbers
of Marine Fishing Boat in Belu Regency by Type of Boat 2005 – 2007 260 6.5.3 Jumlah Alat Penangkapan Ikan di Kabupaten belu Menurut Jenisnya / Numbers of
Marine Fishing Gear in Belu Regency by Type of Gear 2005 – 2007 261 6.5.4 Produksi Perikanan di Kabupaten Belu Menurut Sub Sektor / Production of Fishery in
Belu Regency by Fisheries Group 2005 - 2007 262 6.5.5 Luas dan Produksi Budidaya Perikanan Darat di Kabupaten Belu / In Land Fishery
Production in Belu Regency 2007 263 6.5.6 Produksi Ikan Laut di Kabupaten Belu Menurut Jenis Ikan / Sea Fisheris Production by
Type 2007 264
DAFTAR ISI / CONTENTS
xx Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Bab / Chapter VII Industri & Energi / Industries & Energy 267
Industri / Industries 273
7.1.1 Banyaknya Perusahaan / Usaha Sektor Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri dan Kecamatan / Numbers of Manufacturing / Etablishment by District 2007 275
7.1.2 Banyaknya Pekerja Sektor Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri dan Kecamatan / Numbers of Person Enganged in Manufacturing Sector by Industry Categories and District 2007 276
7.1.3 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Malaka Barat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Barat by Industry Kinds 2007 277
7.1.4 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Rinhat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Rinhat by Industry Kinds 2007 278
7.1.5 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Wewiku Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Wewiku by Industry Kinds 2007 279
7.1.6 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Weliman Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Weliman by Industry Kinds 2007 280
7.1.7 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Malaka Tengah Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Tengah by Industry Kinds 2007 281
7.1.8 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Sasita Mean Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Sasita Mean by Industry Kinds 2007 282
7.1.9 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Malaka Timur Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Timur by Industry Kinds 2007 283
7.1.10 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Laen Manen Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Laen Manen by Industry Kinds 2007 284
7.1.11 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Raimanuk Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raimanuk by Industry Kinds 2007 285
7.1.12 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Kobalima Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kobalima by Industry Kinds 2007 286
DAFTAR ISI / CONTENTS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 xxi
7.1.13 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Tasifeto Barat by Industry Kinds 2007 287
7.1.14 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kakuluk Mesak by Industry Kinds 2007 288
7.1.15 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Tasifeto Timur by Industry Kinds 2007 289
7.1.16 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Raihat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raihat by Industry Kinds 2007 290
7.1.17 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Lasiolat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lasiolat by Industry Kinds 2007 291
7.1.18 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Lamaknen Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lamaknen by Industry Kinds 2007 292
7.1.19 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Kota Atambua Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kota Atambua by Industry Kinds 2007 293
Listrik / Electricity 297
7.2.1 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Eiectric by Clasaification 2007 (Ranting Atambua) 299
7.2.2 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Atapupu) 300
7.2.3 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Betun) 301
7.2.4 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Besikama) 302
7.2.5 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Naitimu) 303
DAFTAR ISI / CONTENTS
xxii Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
7.2.6 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Silawan) 304
7.2.7 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Lamaknen) 305
7.2.8 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Manleten) 306
7.2.9 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Kobalima) 307
7.2.10 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Boas) 308
7.2.11 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Kaputu) 309
7.2.12 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Biudukfoho) 310
7.2.13 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Haekesak) 311
7.2.14 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN di Kabupaten Belu Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric in Belu Regency by Clasaification 2006 312
Air Minum / Water Supply 313
7.3.1 Banyaknya Pelanggan dan Nilai Air Minum yang disalurkan Menurut Jenis Pelanggan / Numbers of Costumers Water Supply by Costumer Type 2007 315
Pertambangan / Mining 317
7.4.1 Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Kecamatan dan Kualifikasinya di Kabupaten Belu 2007 319
7.4.2 Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Bentuk Badan Hukun dan Kecamatan Kabupaten Belu 2007 320
DAFTAR ISI / CONTENTS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 xxiii
7.4.3 Penggunaan bahan galian Golongan C menurut jenis dan kecamatan di Kabupaten Belu 2007 321
7.4.4 Realisasi penerimaan pajak penggalian, pemanfaatan bahan galian Golongan C menurut kecamatan di Kabupaten Belu 2007 323
7.4.5 Realisasi penerimaan pajak air bawah tanah menurut kecamatan di Kabupaten Belu 2007 324
Bab / Chapter VIII Perdagangan & Hotel / Trade & Hotels 325
Perdagangan / Trade 331
8.1.1 Banyaknya Perusahaan/Usaha Sektor Perdagangan Menurut Jenis Usaha dan Kecamatan / Numbers of Etablishment by Trade Scale and District 2007 333
8.1.2 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Kategori Lapangan Usaha di Kabupaten Belu 2007 334
8.1.3 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha di Kabupaten Belu 2007 335
8.1.4 Volume Antar daerah ke luar Beberapa Komoditi di Kabupaten Belu 2007 336 8.1.5 Pengadaan Barang di Kabupaten Belu Menurut Jenis dan Bulan 2007 338 8.1.6 Banyaknya komoditi Beras yang disalurkan menurut kelompok penggunaan
dan bulan penyaluran di Kabupaten Belu 340
Perhotelan / Hotels 341 8.2.1 Banyaknya Akomodosi Hotel/Losmen, Jumlah Kamar, dan Tempat Tidur Menurut
Kecamatan / Numbers of Hotel/Lodgings, Rooms, and Beds by District 2006 – 2007 343 8.2.2 Banyaknya Tamu Menurut Kewarganegaraan dan Rata-Rata Tingkat Penghunian Kamar
/ Numbers of Guest by Citizen and Average Occupancy Rate of Hotel 2007 344
Bab / Chapter IX Transportasi & Komunikasi Transportation & Communications 345
Perhubungan Darat / Land Communications 353
9.1.1 Banyaknya Kendaraan Bermotor di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kendaraan / Numbers of Motor Vehicles in Belu regency by Type of Motor Vehicles 2006 - 2007 355
DAFTAR ISI / CONTENTS
xxiv Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
9.1.2 Banyaknya Pelanggaran dan Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Belu / Numbers of Delinquency and Traffic Accident in Belu regency 2006 - 2007 356
9.1.3 Banyaknya SIM, STNK, dan BPKB, yang dikeluarkan Resort Kepolisian Kabupaten Belu / Numbers of Driving and Vehicles License Issued by Type 2006 – 2007 357
9.1.4 Banyaknya Mobil, Bus Menutur Trayek di Kabupaten Belu 2006 - 2007 358 9.1.5 Banyaknya Mobil Barang di Kabupaten Belu Menurut Jenis dan Sifat 2007 359 9.1.6 Panjang Jalan Menurut Status Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Road Status
in Belu Regency 2007 360 9.1.7 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by
Type of Surface in Belu Regency 2007 361 9.1.8 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Condition in
Belu Regency 2007 362 9.1.9 Panjang Jalan Menurut Kelas Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Class Road in
Belu Regency 2007 363
Perhubungan Udara / Air Communication 365
9.2.1 Jumlah Pesawat dan Penumpang Datang dan Berangkat di Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan / Numbers of Aircraft and Passengers Arrival and Departures Via Haliwen Air Port by Month 2007 367
9.2.2 Banyaknya Bongkar Muat Barang, Bagasi, dan Pos Paket Lewat Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan / Volume of Cargo Loaded / Unloaded Via Haliwen Air Port by Month 2007 368
Perhubungan Laut / Sea Communication 369
9.3.1 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Arus Penumpang di Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan / Numbers of Ship Visit and Passenger via Atapupu Port by Month 2007 371
9.3.2 Banyaknya Bongkar Barang, BBM, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan / Volume of Cargo Loaded Via Atapupu Port by Month 2007 372
9.3.3 Banyaknya Muat Barang, BBM, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan / Volume of Cargo unLoaded Via Atapupu Port by Month 2007 373
DAFTAR ISI / CONTENTS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 xxv
Pos & Telekomunikasi / Post & Telecommunications 375 9.4.1 Banyaknya Surat Yang dikirim lewat Kantor PT. Pos di Kabupaten Belu Menurut
Triwulanan dan Jenis Surat / Numbers of Postal Mailed by Triple-Month and Type 2007 377
9.4.2 Banyaknya Uang Yang diweselkan lewat Kantor PT. Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan 2006 – 2007 378
9.4.3 Banyaknya Barang yang Dipaketkan lewat Kantor PT. Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan 2006 – 2007 379
9.4.4 Jumlah Sambungan Telepon Yang Disambung Menurut Jenis Pelanggan per Triwulan 2007 380
Bab / Chapter X Keuangan & Harga-Harga Financial & Prices 381
Keuangan Pemerintah Daerah Finance of The Regional Government 387 10.1.1 Realisasi Penerimaan Rutin Daerah Belu Tahun Anggaran / Actual Second Stage
Autonomus Regional Receipts of Belu Fiscal Year 2006 389 10.1.2 Realisasi Pengeluaran Rutin Belu Tahun Anggaran / Actual Second Stage Autonomous
Regional Expenditure of Belu Fiscal Year 2006 390 10.1.3 Jumlah Wajib Pajak , Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Menurut Kecamatan di
Kabupaten Belu 2007 393
Koperasi / Cooperative 395 10.2.1 Banyaknya Anggota dan Simpanan Menurut Jenis Koperasi / Numbers of Members and
Saving Deposits by Kind of Cooperative 2007 397 10.2.2 Banyaknya Anggota, Simpanan di Koperasi Unit Desa Menurut Kecamatan di
Kabupaten Belu / Numbers of Members and Saving Deposits in Village Unit Cooperative by District in Belu Regency 2007 398
Harga-Harga / Prices 399 10.3.1. Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Bahan Pokok di Kota Atambua / Average of Indeks
Price of 9 Essential Commodities in Kota Atambua 2002 - 2007 401
DAFTAR ISI / CONTENTS
xxvi Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
10.3.2. Rata-Rata Bulanan Harga Eceran Sembilan Bahan Pokok dan barang strategis lainnya di Pasar Atambua / Average retail Price of 9 Essential Commodities and others stratigies commodities 2007 402
10.3.3. Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Bahan Pokok di Kota Atambua / Average Indeks Price of 9 Essential Commodities in Kota Atambua 2007 404
10.3.4. Inflasi Atambua Menurut Bulan dan Kelompok Kebutuhan / Inflation Rate in Atambua by Month and Group 2007 406
10.3.5. Laju Inflasi Kota Atambua / Inflation Rate in Kota Atambua 2002 - 2007 408 10.3.6. Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang digadai menurut jenis dan bulan di
Kabupaten Belu (Cabang Pasar Baru) 2007 409 10.3.7. Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang digadai menurut jenis dan bulan di
Kabupaten Belu (Cabang Atambua) 2007 410 10.3.8. Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang digadai menurut jenis dan bulan di
Kabupaten Belu (Cabang Betun) 2007 411
Bab / Chapter XI Pendapatan Regional / Regional Income 413 11.1 Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha / Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 - 2006 421
11.2. Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha / Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Constan 2000 Market Prices 2005 - 2006 423
11.3. Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Percentage Distribution of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 - 2006 425
11.4. Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha / Percentage Distribution of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2005 – 2006 427
11.5. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2005 –2006 429
11.6. Indeks Berantai Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha 2005 – 2006 431
11.7. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Development Indeks of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 – 2006 433
11.8. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Development Indeks of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 - 2006 435
DAFTAR ISI / CONTENTS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 xxvii
11.9. Indeks Implisit Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha / Implisit Indeks of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2005 - 2006 437
11.10. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor Kabupaten Belu / Regional Economic Growth by Sector and Sub Sector 2005 –2006 439
11.11. Rata-rata Pendapatan Perkapita Penduduk Kabupaten Belu atas Dasar Harga Berlaku / Population Average per Capita Income at Current Market Prices of Belu Regency 2000 – 2006 440
11.12. Rata-rata Pendapatan Perkapita Penduduk Kabupaten Belu atas Dasar Harga Konstan 2000 / Population Average per Capita Income at Constant 2000 Market Prices of Belu Regency 2000 – 2006 441
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1999
TENTANG
PENYELENGGARAAN STATISTIK
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam upaya memenuhi atas kepaduan, keakuratan, dan
kemutahiran data dalam kegiatan statistik perlu diatur mekanisme penyelenggaraan statistik baik statistik dasar, sektoral, maupun khusus menuju terwujudnya sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efesien;
b. bahwa dalam rangka perencanaan pembangunan nasional pada khususnya, dalam pembangunan sistem rujukan informasi statistik nasional pada umumnya, penyelenggaran kegiatan statistik perlu didukung upaya-upaya koordinasi dan kerjasama serta upaya pembinaan terhadap seluruh komponen masyarakat statistik;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut pada huruf a dan b, serta dalam rangka penjabaran lebih lanjut Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997 tentang statistik, dipandang perlu menetapkan Peraturan Tentang Penyelenggaraan Statistik;
Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945
2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 39. Tambahan Lembaran Negara Nomor 3686);
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK.
xxvi
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan : 1. Sensus Penduduk adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui
pencacahan seluruh penduduk yang bertempat tinggal atau berada di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik penduduk pada saat tertentu.
2. Sensus Pertanian adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh petani, rumah tangga pertanian, dan perusahaan pertanian di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh kateristik pertanian pada saat tertentu.
3. Sensus ekonomi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh usaha dan atau perusahaan non pertanian di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik usaha dan perusahaan pada saat tertentu.
4. Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel dari suatu populasi untuk memperkirakan karakteristik obyek pada saat tertentu.
5. Survei antar sensus adalah survei yang dilakukan diantara 2 (dua) sensus sejenis. 6. BPS adalah singkatan dari Badan Pusat Statistik sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. 7. Instansi Pemerintah adalah Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen
Daerah, dan lembaga-lembaga lainnya di luar BPS.
BAB II STATISTIK DASAR, SEKTORAL, DAN KHUSUS
Bagian Pertama Statistik Dasar
Paragraf 1
Penyelenggaraan
Pasal 2 (1) Pemerintah berkewajiban menyediakan statistik dasar.
xxvii
(2) Statistik dasar diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). (3) Dalam menyelenggarakan statistik dasar, BPS memperoleh data melalui sensus,
survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi.
Pasal 3 (1) Sensus terdiri dari :
a. Sensus Penduduk; b. Sensus Pertanian; c. Sensus Ekonomi;
(2) Waktu penyelenggaraan sensus, dilaksanakan pada : a. tahun berakhiran angka 0 (nol) bagi sensus penduduk; b. tahun berakhiran angka 3 (tiga) bagi sensus pertanian; c. tahun berakhiran angka 6 (enam) bagi sensus ekonomi.
Pasal 4
(1) Pencatatan dalam sensus penduduk dilaksanakan untuk mengumpulkan
karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh penduduk (2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup
karakteristik tentang penduduk, perumahan dan lingkungannnya, dan karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang kependudukan.
Pasal 5
(1) Pencatatan dalam sensus pertanian dilaksanakan untuk mengumpulkan
karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh petani, perusahaan pertanian, dan pengukuran obyek pertanian.
(2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup karakteristik petani, tanah, tanaman, kegiatan usaha di bidang pertanian,serta karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang pertanian.
xxviii
Pasal 6 (1) Pencatatan dalam sensus ekonomi dilaksanakan untuk mengumpulkan
karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh perusahaan dan kegiatan usaha di bidang ekonomi.
(2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup kegiatan usaha, penyerapan tenaga kerja, produksi, pemakai bahan baku, serta karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang ekonomi.
Pasal 7
(1) Dalam penyelenggaran sensus Kepala BPS menetapkan wilayah pencacahan. (2) Wilayah pencacahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat merupakan
bagian, seluruh, atau gabungan desa dan atau kelurahan.
Pasal 8 (1) BPS wajib mengumumkan rencana penyelenggaran sensus kepada masyarakat
sebelum sensus dilaksanakan. (2) Setiap penyelenggaran sensus didahului dengan uji coba sensus.
Pasal 9 (1) Selain sensus, BPS juga menyelenggarakn survei dan kompilasi produk
administrasi untuk penyediaan statistik dasar. (2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. (3) Survei juga dilakukan diantara 2 (dua) sensus sejenis. (4) Survei sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) adalah survei antar sensus.
Pasal 10 (1) Wilayah pencacahan survei ststistik dasar ditetapkan oleh Kepala BPS. (2) Pelaksanaan survei statistik dasar di lapangan dilakukan oleh petugas survei yang
ditetapkan oleh BPS.
xxix
Pasal 11 Kompilasi produk administrasi statistik dasar dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi.
Pasal (12) (1) BPS berhak memperoleh produk administrasi dari instansi pemerintah dan
masyarakat. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap
memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal (13)
(1) Dalam penyelenggaran statistik dasar, BPS mendapatkan dukungan pelaksanaan
operasional dari Menteri, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen, Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, Kepala Desa dan Kepala Kelurahan sesuai lingkup tugas dan wewenangnya.
(2) Dukungan pelaksanaan operasional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi dukungan pengadaan petugas, penyediaan data, serta sarana dan kompilasi produk administrasi yang dilakukan oleh BPS.
Paragraf2
Petugas dan Responden
Pasal 14 (1) Pencacahan di lapangan dalam pelaksanaan sensus dilakukan oleh petugas sensu
yang diangkat secara sah oleh kepala BPS. (2) Petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bertugas melakukan
pencacahan, pengawasan, dan pemeriksaan. (3) Pertugas sensus dapat berasal dari pegawai BPS dan atau direkrut dari pegawai
instansi pemerintah lainnya atau anggota masyarakat. (4) Ketentuan tentang pengangkatan, pemberhentian dan pelatihan petugas sensus
diatur lebih lanjut oleh kepala BPS.
xxx
Pasal 15 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas sensus berhak memasuki wilayah kerja yang telah ditetapkan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan.
Pasal 16 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas sensus wajib : a. memperlihatkan surat tugas atau tanda pengenal petugas sensus. b. Memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat, tata krama, dan ketertiban umum; c. Menyampaikan hasil pelaksanaan sensus sebagaimana adanya.
Pasal 17 Setiap petugas sensus wajib memegang teguh rahasia atas keterangan yang diberikan responden dan yang diperoleh dari obyek kegiatan sensus.
Pasal 18 (1) Petugas sensus yang merupakan tenaga lepas dan bukan pegawai negeri yang
mendapat kecelakaan dan mengakibatkan cacat atau meninggal dunia dalam menjalankan tugasnya, mendapat jaminan asuransi.
(2) Biaya pembayaran premi untuk jaminan asuransi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan bagian tidak terpisahkan dari anggaran penyelenggaraan sensus.
(3) Besarnya jaminan asuransi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh kepala BPS setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan.
Pasal 19 (1) setiap responden sensus wajib :
a. menerima petugas sensus; b. memberi izin petugas sensus memasuki halaman atau pelataran, tanah atau
tempat usaha, serta masuk ke dalam bangunan yang berada di wilayah kerja petugas sensus;
c. memberi izin petugas memasang, memeriksa, atau memperbaharui tanda nomor bangunan atau stiker sensus baik bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal.
xxxi
d. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan petugas sensus mengenai diri sendiri, anggota keluarga, orang lain yang berkaitan, dan atau kegiatannya secara lengkap dan benar.
e. Memperlihatkan catatan tertulis, buku-buku dan naskah-naskah yang diperlukan oleh petugas sensus.
(2) Pimpinan lembaga atau orang lain yang ditunjuk dari lembaga yang telah ditetapkan sebagai responden berkewajiban memberikan keterangan kepada petugas sensus mengenai segala kegiatan lembaga sesuai dengan daftar isian dan atau memperlihatkan catatan tertulis, buku-buku dan naskah-naskah.
(3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak menghilangkan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(4) Setiap responden berhak menolak petugas sensus yang tidak dapat memenuhi ketentuan pasal 16 huruf a dan b.
Pasal 20
(1) Ketentuan yang berlaku bagi petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal
14, pasal 15, pasal 16, pasal 17, dan pasal 18 berlaku bagi petugas statistik survei statistik dasar.
(2) Ketentuan tentang kewajiban responden sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 berlaku juga bagi responden survei statistik dasar.
Paragraf 3
Pengolahan Hasil
Pasal 21
(1) BPS bertanggung jawab melakukan pengolahan hasil sensus, survei, dan kompilasi produk administrasi untuk menyediakan statistik dasar yang lengkap, akurat, dan mutakhir untuk kebutuhan sampai pada lingkupsatuan pemerintahan terkecil.
(2) Sajian statistik dasar hanya disampaikan dalam bentuk data agregat dan bukan data individu.
Pasal 22
(1) Perwakilan BPS di Daerah berwenang melakukan pengolahan hasil sensus, survei, dan kompilasi produk administrasi untuk kebutuhan statistik dasar bagi lingkup daerah yang bersangkutan.
xxxii
(2) Perwakilan BPS di Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS.
Bagian Kedua
Statistik Sektoral
Paragraf 1 Penyelenggaraan
Pasal 23
(1) Instansi pemerinatah menyelenggarakan statistik sektoral sesuai tugas pokok dan
fungsinya. (2) Penyelenggaraan statistik sektoral dapat dilakukan secara mandiri atau bersama-
sama dengan BPS. (3) Statistik sektoral yang jangkauan populasinya berskala nasional dan hanya dapat
dilakukan degan cara sensus, wajib dilakukan bersama-sama BPS.
Pasal 24
(1) Dalam penyelenggaran statistik sektoral, instansi pemerintah memperoleh data melalui survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
(2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
(3) Wilayah survei statistik sektoral meliputi sebagian atau seluruh wilayah republik Indonesia
Pasal 25
(1) Instansi pemerintah menyelenggarakan survei dan kompilasi produk administrasi
untuk penyediaan statistik sektoral guna mendukung pelaksanaan tugas pokok instansi yang bersangkutan.
(2) Instansi pemerintah juga dapat menyelenggarakan survei dan kompilasi produk untuk kebutuhan intern instansi yang bersangkutan.
xxxiii
Pasal 26 (1) Hasil survei statistik sektoral sebagaimana dimaksud pada pasal 25 ayat (1) juga
ditujukan untuk mendukung penyediaan informasi bagi kepentingan perencanaan pembangunan nasional dan dalam rangka pembangunan Sistem Statistik Nasional.
(2) Penyelenggaraan survei statistik sektoral wajib : a. memberitahukan rencana penyelenggaraan survei kepada BPS; b. mengikuti rekomendasi yang diberikan BPS; c. menyerahkan hasil penyelenggaraan survei yang dilakukan kepada BPS.
(3) Rencana penyelenggaraan survei sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf (a) memuat : nama instansi, judul, tujuan survei, jenis data yang akan dikumpulkan, wilayah kegiatan statistik, metode statistik yang akan dipergunakan, obyek populasi dan jumlah responden, dan waktu pelaksanaan.
(4) Tata cara memberitahukan rencana penyelenggaraan survei sebagaimana dimaksud ayat (3), diatur dengan Keputusan Kepala BPS.
Pasal 27
Kompilasi produk administrasi statistik sektoral dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi.
Pasal 28
(1) penyelenggara statistik sektoral berhak memperoleh produk administrasi dari instansi pemerintah atau masyarakat.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Paragraf 2
Petugas dan Responden
Pasal 29
(1) Pelaksanaan pencacahan survei statistik sektoral dilakukan oleh petugas survei yang telah ditetapkan instansi penyelenggara.
(2) Ketentuan yang berlaku mengenai petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 dan 17 berlaku juga untuk petugas survei statistik sektoral.
xxxiv
Pasal 30
(1) Penyelenggara survei statistik sektoral menetapkan responden atau obyek
penelitian sebelum survei dilakukan. (2) Setiap orang yang telah bersedia menjadi responden tunduk pada ketentuan
sebagaiman dimaksud dalam pasal 19.
Paragraf 3 Pengolahan Hasil
Pasal 31
(1) Instansi pemerintah yang menyelenggarakan statistik sektoral berwenang
melakukan pengolahan hasil statistik sektoral yang diselenggarakannnya. (2) Pengolahan hasil statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat
dilakukan oleh instansi pemerintah bersama-sama dengan pihak lain.
Pasal 32
Ketentuan tentang penyajian statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat (2) berlaku juga bagi penyelenggara statistik sektoral.
Bagian Ketiga
Statistik Khusus
Paragraf 1 Penyelenggaraan
Pasal 33
(1) Lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dapat
menyelenggarakan statistik khusus. (2) Penyelenggaraan statistik khusus dilakukan secara mandiri atau bersama-sama
dengan pihak lain.
xxxv
Pasal 34
(1) Penyelenggaraan kegiatan statistik khusus memperoleh data melalui kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
(2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
(3) Wilayah survei statistik khusus meliputi sebagian atau seluruh wilayah Republik Indonesia.
Pasal 35
(1) Survei statistik khusus meliputi : a. survei yang hasilnya untuk dipublikasikan; b. survei untuk kebutuhan intern.
(2) Hasil survei statistik khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) turut mendukung pengembangan Sistem Statistik Nasional.
Pasal 36
(1) Penyelenggaraan survei statistik khusus wajib memberikan sinopsis hasil survei
yang diselenggarakannya kepada BPS. (2) Sinopsis hasil survei yang wajib diberitahukan, meliputi survei yang memenuhi
kriteria : a. hasilnya dipublikasikan; b. menggunakan metode statistik; c. merupakan data primer;
(3) Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak berlaku bagi survei yang digunakan untuk keperluan intern.
(4) Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat judul, wilayah kegiatan survei, obyek populasi, jumlah responden, waktu pelaksanaan, metode statistik, nama dan alamat penyelenggara, dan abstraksi.
(5) Batas waktu dan tata cara penyampaian sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS.
xxxvi
Pasal 37 (1) Kewajiban memberitahukan sinopsis dibebankan kepada pihak yang mempunyai
hak untuk menyebarluaskan hasil kegiatan statistik. (2) Pemberitahuan sinopsis dapat dikuasakan kepada penyelenggara kegiatan
statistik di dalam negeri apabila pihak yang memiliki hak berada di luar negeri. (3) Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan
komunikasi, dan atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik.
Pasal 38
(1) kompilasi produk administrasi statistik khusus dilaksanakan dengan
memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap
memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Paragraf 2
Petugas dan Responden
Pasal 39
(1) Pelaksanaan pencacahan survei statistik khusus dilakukan oleh petugas survei yang telah ditetapkan oleh penyelenggara.
(2) Ketentuan yang berlaku mengenai petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan 17 berlaku juga untuk petugas survei statistik khusus.
Pasal 40
Penyelenggaraan survei statistik khusus menetapkan responden atau obyek penelitian sebelum survei dilakukan.
Paragraf 3
Pengolahan Hasil
xxxvii
Pasal 41
(1) Penyelenggara statistik khusus berwenang melakukan pengolahan hasil survei dan
kompilasi produk administrasi yang diselenggarakannnya. (2) Pengolahan hasil statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat
dilaksanakan secara mandiri atau bersama-sama dengan pihak lain.
BAB III PENGUMUMAN, PENYEBARLUASAN, PEMANFAATAN, DAN PEMASYARAKATAN
HASIL STATISTIK
Pasal 42
(1) Pengumuman dan penyebarluasan hasil kegiatan statistik dilaksanakan oleh penyelenggara.
(2) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik dilaksanakan secara bekerja sama, maka yang berwenang mengumumkan dan menyebarluaskan hasil kegiatan adalah kesepakatan masing-masing pihak.
Pasal 43
(1) BPS berwenang mengumumkan dan menyebarluaskan hasil statistik dasar yang
diselenggarakannnya kepada masyarakat, instansi pemerintah Pusat dan atau Daerah.
(2) Hasil statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi sensus, hasil survei, dan hasil kompilasi produk administrasi.
Pasal 44
(1) Pengumuman hasil statistik yang diselenggarakn olehh BPS dimuat dalam berita Resmi Statistik atau media lainnya.
(2) Berita Resmi Statistik merupakan salah satu media penyebarluasan hasil statistik. (3) Pelaksanaan teknis pengumuman dan penyebarluasan hasil statistik sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dan (2) ditetapkan oleh kepala BPS.
Pasal 45
(1) Hasil kegiatan statistik yang diselenggarakan oleh BPS, pemanfaatannya terbuka untuk umum.
xxxviii
(2) BPS mememberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk memperoleh hasil statistik yang diselenggarakannnya.
(3) Masyarakat berhak memperoleh manfaat dari hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS.
Pasal 46
(1) Penyelenggaraan statistik sektoral dan statistik khusus yang hasilnya untuk
dipublikasikan, pemanfaatannya terbuka untuk umum. (2) Penyelenggara kegiatan statistik sektoral dan khusus memberikan kesempatan
yang sama kepada masyarakat untuk memperoleh hasil statistik. (3) Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan dengan
tetap memperhatikan hak kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 47
(1) Pemasyrakatan statistik dilakukan dalam rangka memberikan kesadaran
responden, penyelenggara, dan pengguna statistik akan arti dan pentingnya statistik.
(2) Pemasyarakatan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan BPS bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat.
(3) Pemasyarakatan statistik dilakukan dengan menyebarluaskan hasil kegiatan statistik sesuai dengan kebutuhan pengguna statistik.
(4) Pemasyarakatan statistik dilakukan secara berkala dan atau sewaktu-waktu melalui berbagai media informasi, seminar, atau dialog.
BAB IV KOORDINASI DAN KERJASAMA
Bagian Pertama
Umum
Pasal 48
Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik meliputi hal-hal yang berkaitan dengan :
xxxix
a. Pelaksanaan kegiatan statistik; b. Pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran.
Pasal 49
Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik antara BPS, instansi pemerintah, dan masyarakat dilaksanakan atas dasar prinsip kemitraan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bagian Kedua
Pelaksanaan Kegiatan Statistik
Pasal 50
(1) Koordinasi dan atau kerjasama penyelenggaraan statistik dilakukan dalam rangka membangun suatu rujukan informasi statistik nasional.
(2) Koordinasi dan atau kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik mencakup perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan atau analisis statistik.
Pasal 51
(1) Dalam hal kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik sektoral antara pemerintah
dengan lembaga swasta, instansi pemerintah bertindak sebagai penyelenggara utama.
(2) Dalam hal koordinasi dan atau kerjasama dilakukan dengan pihak luar negeri maka pihak Indonesi harus bertindak sebagai penyelenggara utama.
Pasal 52
Koordinasi dan atau kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik antara instansi pemerintah dan BPS dapat dilakukan dalam hal : a. pelaksanaan kegiatan statistik sektoral yang jangkauan populasinya berskala
nasional dan hanya dapat dilakukan dengan cara sensus. b. Pelaksanaan kegiatan statistik sektoral yang dapat dilakukan sendiri oleh instansi
pemerintah.
xl
Pasal 53
(1) Penyelenggaraan statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam pasal 52 huruf a wajib dilaksanakan bersama-sama oleh BPS dan instansi pemerintah yang bersangkutan.
(2) Tata cara pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh Kepala BPS dan pimpinan instansi pemerintah yang bersangkutan.
Pasal 54
(1) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik sebagaimana dimaksud dalam pasal
52 huruf b dilakukan bekerjasama dengan BPS pelaksanaannya diatur oleh kepala BPS bersama-sama dengan pimpinan instansi yang bersangkutan.
(2) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik sektoral tersebut dilaksanakan sendiri oleh instansi pemerintah yang bersangkutan berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 26.
Bagian Ketiga
Pembakuan Konsep, Definisi, Klasifikasi, dan Ukuran-ukuran
Pasal 55
BPS, instansi pemerintah, dan masyarakat bekerjasama melakukan pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran untuk mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik Nasional.
Pasal 56
(1) Dalam rangka mewujudkan kerjasama pembakuan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 55, BPS bertindak aktif memprakarsai kerjasama dengan instansi pemerintah dan masyarakat.
(2) Dalam melaksanakan pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran, Kepala BPS memperoleh saran dan pertimbangan dari Forum Masyarakat Statistik.
Pasal 57
(1) Hasil kerjasama pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran,
sebagaimana dimaksud dalam pasal 55, selanjutnya disusun oleh BPS.
xli
(2) Konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang disusun oleh BPS sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menjadi acuan utama penyelenggaraan statistik di Indonesia.
BAB V
PEMBINAAN
Pasal 58 (1) BPS melakukan pembinaan statistik. (2) Dalam melakukan pembinaan statistik, BPS dapat bekerja sama dengan instansi
pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swasta, dan atau masyarakat lainnya.
Pasal 59
(1) Pembinaan statistik ditujukan untuk lebih : a. meningkatkan kontribusi dan apresiaisi masyarakat terhadap statistik; b. membangun satu pusat rujukan informasi statistik nasional; c. mengembangkan Sistem Statistik Nasional; d. mendukung pembangunan nasional.
(2) Sasaran pembinaan statistik mencakup : a. penyelenggara kegiatan statistik; b. respoden; c. pengguna statistik.
Pasal 60
Upaya pembinaan statistik meliputi : a. peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik; b. pengembangan statistik sebagai ilmu; c. peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat
mendukung penyelenggaraan statistik; d. perwujudan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan
pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat kerjasama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya.
e. Pengembangan sistem informasi statistik; f. Peningkatan penyebarluasan informasi statistik; g. Peningkatan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk
mendukung pembangunan nasional;
xlii
h. Peningkatan kesadaran masyrakat akan arti dan kegunaan statistik.
Pasal 61
Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik dilaksanakan melalui : a. pendidikan formal; b. pelatihan; c. seminar, lokakarya, dan pertemuan ilmiah statistik; d. peningkatan kerjasama pendidikan dan pelatihan statistik antar instansi
pemerintah dan atau swasta.
Pasal 62
Pengembangan statistik sebagai ilmu dilaksanakan melalui : a. penelitian dan pengembangan; b. pengadaan dan penyebaran metode ilmiah statistik; c. peningkatan pengembangan profesi; d. peningkatan penerapan ilmu statistik melalui pelatihan, seminar, lokakarya, dan
atau pertemuan ilmiah lainnya; e. pengadaan bahan rujukan tentang ilmu statistik; f. peningkatan kerjasama pengembangan statistik sebagai ilmu antar instansi
pemerintah dan atau swasta.
Pasal 63
Peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik dilaksanakan melalui : a. penerapan dan pengembangan jaringan informasi statistik; b. penerapan dan pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak komputer; c. penerapan dan pengembangan penginderaan jarak jauh; d. peningkatan kerjasama pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi
mendukung kegiatan statistik.
xliii
Pasal 64
Perwujudan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan, konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam semangat kerjasama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya dilaksanakan melalui : a. pengkajian, evaluasi, dan penerapan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-
ukuran; b. pembakuan dan penyebarluasan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran
yang dibakukan; c. peningkatan kerjasama pengembangan dan penerapan konsep, definisi, klasifikasi,
dan ukuran-ukuran yang dibakukan antar instansi pemerintah atau swasta.
Pasal 65
Pengembangan sistem informasi statistik dilaksanakan melalui : a. peningkatan keterpaduan penyusunan jaringan sistem informasi statistik; b. peningkatan komunikasi sistem informasi statistik antar penyelenggara statistik; c. peningkatan hubungan sistem jaringan antar penyelenggara kegiatan statistik; d. peningkatan kerjasama pengembangan jaringan sistem informasi statistik.
Pasal 66
Peningkatan penyebarluasan informasi statistik dilaksanakan melalui : a. peningkatan mutu dan frekuensi penyebarluasan informasi statistik melalui
berbagai media cetak dan elektronik; b. penganekaragaman bentuk dan cara penyajian data sesuai dengan penggolongan
pengguna statistik; c. peningkatan kemudahan dalam memperoleh data hasil kegiatan statistik; d. peningkatan kerjasama penyebarluasan informasi hasil kegiatan statistik antar
instansi pemerintah dan atau swasta.
Pasal 67
Peningkatan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional dilaksanakan melalui : a. peningkatan penyuluhan tentang pemanfaatan hasil statistik secara berkala; b. peningkatan penyebarluasan hasil statistik secara menyeluruh atau bertahap; c. peningkatan kerjasama penerangan dan pemasyarakatan kegiatan statistik antar
instansi pemerintah dan atau swasta.
xliv
BAB VI PEMBIAYAAN
Pasal 68
(1) Pembiayaan penyelenggaraan statistik dasar, dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara dan sumber lain yang sah. (2) Dalam rangka memenuhi kebutuhan data statistik dasar untuk keperluan
Pemerintah Daerah, pembiayaannya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang bersangkutan.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2), berlaku juga untuk pembinaan statistik.
BAB VII KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 69
Semua ketentuan peraturan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1979 tentang Pelaksanaan Sensus Penduduk, Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1983 tentang Sensus Pertanian, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1985 tentang Sensus Ekonomi, dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1992 tentang Organisasi Biro Pusat Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan atau diganti dengan ketentuan baru berdasarkan Peraturan Pemerintah ini.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 70
Dengan ditetapkan Peraturan Pemerintah ini maka : a. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1979 tentang Pelaksanaan Sensus
Penduduk; b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1983 tentang Sensus Pertanian; c. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1985 tentang Sensus Ekonomi; d. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1992 tentang Organisasi Biro Pusat Statitik;
dinyatakan tidak berlaku.
xlv
Pasal 71
Peraturan pemerintah ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 Mei 1999
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 26 Mei 1999 MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA ttd PROF. DR. H. MULADI, S.H.
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1999 NOMOR 96
Salinan sesuai dengan aslinya Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI BADAN PUSAT STATISTIK Kepala Biro Peraturan Kepala Biro Perencanaan, Perundang-undangan II Plt. ttd ttd Edy Sudibyo Pietojo, MSA
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 86 TAHUN 1998
TENTANG
BADAN PUSAT STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Menimbang : a. bahwa statistik mempunyai peran yang penting bagi
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan;
b. bahwa dalam rangka penyelenggaraan statistik, Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik mengamanatkan untuk membentuk Badan Pemerintah yang menyelenggarakan statistik dasar serta melaksanakan koordinasi dan pembinaan penyelenggaraan statistik;
c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas dipandang perlu untuk menetapkan Keputusan Presiden tentang Badan Pusat Statistik;
Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945
2. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3683);
MEMUTUSKAN
xlv
Menetapkan : KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK
BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI
Pasal 1
(1) Badan Pusat Statistik yang selanjutnya dalam Keputusan Presiden ini disingkat BPS
adalah Lembaga Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
(2) BPS dipimpin oleh seorang Kepala
Pasal 2
BPS juga mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan statistik dasar, melaksanakan koordinasi dan kerjasama, serta mengembangkan dan membina statistik sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, BPS menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan nasional di bidang statistik; b. penyusunan rencana dan program nasional di bidang statistik; c. penyelenggaraan statistik dasar; d. koordinasi dan kerjasama statistik dengan instansi pemerintah, lembaga,
organisasi, perseorangan dan/atau unsur masyarakat lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Indonesia;
e. penyusunan dan pengembangan pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran, serta pengembangan ilmu dan teknologi yang mendukung penyelenggaraan statistik;
f. pelayanan data dan informasi serta hasil statistik kepada pemerintah dan masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan sendiri maupun hasil kompilasi produk administrasi dan cara lainnya.
g. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara baik langsung maupun tidak langsung serta pelaksanaan upaya peningkatan sadar statistik masyarakat;
h. Pembinaan penyelenggaran statistik responden, dan pengguna statistik;
xlvi
i. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS; j. Pembinaan, pengendalian, dan pengawasan administrasi di lingkungan BPS; k. Tugas lain yang diberikan presiden;
BAB II ORGANISASI
Bagian Pertama
Susunan Organisasi
Pasal 4
Susunan organisasi BPS terdiri dari : a. Kepala; b. Wakil Kepala; c. Deputi Administrasi; d. Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik; e. Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan; f. Deputi Statistik Produksi dan Neraca Wilayah; g. Perwakilan BPS di Daerah; h. Unit Pelaksana Teknis.
Bagian Kedua Kepala
Pasal 5
(1) Kepala BPS berkedudukan dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. (2) Kepala BPS bertugas memimpin BPS sesuai dengan tugas dan fungsi BPS yang
telah digariskan serta membina aparatur BPS agar berdaya guna dan berhasil guna.
Bagian Ketiga Wakil Kepala
xlvii
Pasal 6
(1) Wakil Kepala BPS berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS.
(2) Wakil Kepala BPS bertugas : a. membantu Kepala BPS dalam membina dan mengembangkan administrasi BPS
agar berdaya guna dan berhasil guna; b. membantu Kepala BPS dalam mengkoordinasikan pelaksanaan tugas unit kerja
di lingkungan BPS baik di Pusat maupun Daerah; c. mewakili Kepala BPS dalam hal Kepala BPS berhalangan; d. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala BPS.
Bagian keempat Deputi Administrasi
Pasal 7
Deputi Administrasi adalah unsur pembantu pimpinan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS.
Pasal 8
Deputi Administrasi mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam melaksanakan pembinaan, pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dalam bidang ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaaan, kepegawaian, hukum, organisasi dan tata laksana, perlengkapan dan perbekalan, serta pengendalaian pelaksanaan program di lingkungan BPS.
Pasal 9
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Deputi Administrasi menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang pelayanan administrasi di lingkungan BPS; b. pembinaan, pengelolaan dan pelayanan administrasi di bidang ketatausahaan,
keuangan, kerumahtanggaaan, kepegawaian, hukum, organisasi dan tata laksana; c. penyebarluasan informasi kegiatan statistik; d. pengelolaan perlengkapan dan perbekalan; e. pengendalian, pembinaan dan pengelolaan keuangan dan manajemen BPS; f. tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala BPS.
xlviii
Bagian Kelima Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik
Pasal 10
Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS
Pasal 11
Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam melaksanakan perencanaan dan evaluasi statistik, pembinaan dan pengembangan metodologi, penyajian dan pelayanan data, analisis statistik, serta pemanfaatan sistem informasi statistik.
Pasal 12
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang Perencanaan dan Analisis Statistik; b. penyusunan rencana dan evaluasi program kegiatan statistik serta penyusunan
dan pengembangan metodologi statistik serta pelaksanaan sensus, survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain;
c. pembinaan dan penyusunan sistem informasi statistik, diseminasi, penyebarluasan, penyajian, dan pelayanan statistik;
d. pembinaan analisis dan pengembangan statistik; e. tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala BPS.
Bagian Keenam
Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan
Pasal 13
Deputi Statistik Produksi dan kependudukan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS.
xlix
Pasal 14
Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam melaksanakan penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi, ketenagakerjaan dan kesejahteraan rakyat.
Pasal 15
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 14, Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang statistik produksi dan kependudukan; b. penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik pertanian,
industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi, ketenagakerjaan dan kesejahteraan rakyat;
c. peningkatan mutu data statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan rakyat;
d. penyerasian, pemeliharaan sistem, dan peningkatan kecermatan data statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan rakyat;
e. tugas lain yang ditetapkan oleh kepala BPS.
Bagian Ketujuh Deputi Statistik Distribusi dan Neraca Nasional
Pasal 16
Deputi Statisik Distribusi dan Neraca Nasional adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS.
Pasal 17
Deputi Statisik Distribusi dan Neraca Nasional mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam melaksanakan penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi.
l
Pasal 18
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 17, Deputi Statistik Distribusi dan Neraca Nasional menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang statistik distribusi dan neraca nasional; b. penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik statistik
harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi;
c. peningkatan mutu data statistik statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi;
d. penyerasian, pemeliharaan sistem, dan peningkatan kecermatan data statistik statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi;
e. tugas lain yang ditetapkan oleh kepala BPS.
Bagian Kedelapan Perwakilan BPS di Daerah
Pasal 19
(1) BPS Propinsi adalah instansi vertikal BPS yang berada di ibukota Propinsi. (2) Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi BPS Propinsi, pada tingkat
kabupaten/kotamadya dapat dibentuk BPS Kabupaten/Kotamadya. (3) Pembentukan BPS Propinsi dan BPS Kabupaten/Kotamadya ditetapkan dengan
Keputusan Kepala BPS setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Negara Koordinator Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara.
Pasal 20
(1) Dalam rangka pelaksanaan operasional statistik di lapangan, pada tingkat kecamatan dapat diangkat seorang atau lebih petugas statistik sebagai Mantri Statistik.
(2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS.
Bagian Kesembilan
Unit Pelaksana Teknis
li
Pasal 21
(1) Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi BPS, di lingkungan BPS dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT.
(2) UPT merupakan unit teknis yang melaksanakan tugas dan fungsi tertentu dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi BPS.
Pasal 22
Pembentukan UPT di lingkungan BPS dilaksanakan dan ditetapkan oleh Kepala BPS setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara.
BAB III TATA KERJA
Pasal 23
(1) Semua unsur di lingkungan BPS dalam melaksanakan tugasnya menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan BPS sendiri maupun dalam hubungan antar instansi lainnya untuk kesatuan gerak sesuai tugas dan fungsinya.
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan diwajibkan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB IV
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 24
(1) Kepala dan Wakil Kepala adalah jabatan eselon 1a. (2) Deputi adalah jabatan eselon 1b.
Pasal 25
(1) Kepala BPS diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. (2) Wakil Kepala BPS diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Kepala BPS. (3) Deputi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Kepala BPS.
lii
(4) Pejabat eselon II ke bawah diangkat dan diberhentikan oleh Kepala BPS.
BAB V PEMBIAYAAN
Pasal 26
(1) Segala pembiayaan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi BPS dibebankan
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. (2) Dalam rangka memenuhi kebutuhan data statistik regional bagi pemerintah
daerah, penyediaan dana dan fasilitasnya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setempat.
(3) BPS dapat menerima dana dari pihak lain dalam rangka kerjasama yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan pelaksanaan tugas dan fungsi BPS, yang tata cara penerimaan dan pengeluarannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VI
FORUM MASYARAKAT STATISTIK
Pasal 27
Dalam rangka penyelenggaraan statistik Kepala BPS membentuk Forum Masyarakat Statistik.
Pasal 28 (1) Forum Masyarakat Statistik bersifat non struktural dan independen yang
anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi, dan tokoh masyarakat. (2) Forum Masyarakat Statistik bertugas memberi saran dan pertimbangan kepada
Kepala BPS dalam bidang statistik. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, susunan organisasi dan tata kerja Firum
Masyarakat Statistik diatur oleh Kepala BPS.
BAB VII KETENTUAN PENUTUP
liii
Pasal 29
Rincian tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja satuan organisasi di lingkungan BPS ditetapkan oleh Kepala BPS setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pendayagunaan Aparatur Negara.
Pasal 30
Semua peraturan pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1992 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Biro Pusat Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau diganti dengan yang berdasarkan Keputusan Presiden ini.
Pasal 31
Pada saat mulai berlakunya Keputusan Presiden ini, maka Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1992 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Biro Pusat Statistik dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 32
Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
liv
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 17 Juni 1998 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd
BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE
Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Hukum Dan Perundang-undangan ttd Lambock V. Nahattands
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Kepegawaian
Dan Organisasi, BPS
Pietojo, MSA NIP. 340003653
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 16 TAHUN 1997
TENTANG
S T A T I S T I K
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan di segenap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam pembangunan Nasional sebagai pengamalan Pancasila, untuk memajukan kesejahteraan rakyat dalam rangka mencapai cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945;
b. bahwa dengan memperhatikan pentingnya peranan statistik tersebut, diperlukan langkah-langkah untuk mengatur penyelenggaraan statistik nasional terpadu dalam rangka mewujudkan sistem statistik nasional yang andal, efektif, dan efesien;
c. bahwa Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik pada saat ini tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, tuntutan masyarakat, dan kebutuhan pembangunan nasional;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c di atas, dipandang perlu membentuk Undang-Undang tentang Statistik yang baru;
Mengingat : Pasal 5 ayat (1) dan pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945; Dengan Persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
lv
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG STATISTIK
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan : 1. Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan,
penyajian, dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antar unsur dalam penyelengaraan statistik.
2. Data adalah informasi yang berupa angka tentang karakteristik (ciri-ciri khusus)
suatu populasi. 3. Sistem Statistik Nasional adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur yang
secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas dalam penyelenggaraan statistik.
4. Kegiatan statistik adalah tindakan yang meliputi upaya penyediaan dan
penyebarluasan data, upaya pengembangan ilmu statistik, dan upaya yang mengarah pada berkembangnya Sistem Statistik Nasional.
5. Statistik dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan
yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, berskala nasional, makro dan yang penyelenggaraanya menjadi tanggung jawab Badan.
6. Statistik sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi yang bersangkutan.
lvi
7. Statistik khusus adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya, dan kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat, yang penyelenggaraannya dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya.
8. Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua
unit populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.
9. Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel
untuk memperkirakan suatu populasi pada saat tertentu. 10. Kompilasi produk administrasi adalah cara pengumpulan, pengolahan, penyajian,
dan analisis data yang didasarkan pada catatan administrasi yang ada pada pemerintah dan atau masyarakat.
11. Badan adalah Badan Pusat Statistik. 12. Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan statistik baik yang
berupa instansi pemerintah, lembaga organisasi, orang, benda maupun objek lainnya.
13. Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk
memperkirakan karakteristik suatu populasi. 14. Sinopsis adalah suatu ikhtisar penyelenggaraan statistik 15. Penyelenggara kegiatan statistik adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi,
perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya. 16. Petugas statistik adalah orang yang diberi tugas oleh penyelengara kegiatan
statistik untuk melaksanakan pengumpulan data, baik melalui wawancara, pengukuran, maupun cara lain terhadap objek kegiatan statistik.
17. Responden adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang dan atau unsur
masyarakat lainnya ditentukan sebagai objek kegiatan statistik.
BAB II ASAS, ARAH, DAN TUJUAN
lvii
Pasal 2
Selain berlandaskan asas-asas pembangunan nasional, Undang-Undang ini juga berasaskan : a. Keterpaduan; b. Keakuratan; dan c. Kemutakhiran
Pasal 3
Kegiatan Statistik diarahkan untuk : a. mendukung pembangunan nasional; b. mengembangkan statistik nasional yang andal, efektif, dan efesien; c. meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik; dan d. mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknoogi.
Pasal 4
Kegiatan statistik bertujuan untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat, dan mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efesien guna mendukung pembangunan nasional.
BAB III JENIS STATISTIK DAN CARA
PENGUMPULAN DATA
Bagian Pertama Jenis Statistik
Pasal 5
Berdasarkan tujuan pemanfaatannya, jenis statistik terdiri atas : a. Statistik dasar; b. Statistik sektoral; c. Statistik khusus;
lviii
Pasal 6
(1) Statistik dasar dan statistik sektoral terbuka pemanfaatannya untuk umum, kecuali
ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku (2) Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui dan
memanfaatkan statistik khusus dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-undang.
Bagian Kedua Cara Pengumpulan Data
Pasal 7
Statistik diselenggarakan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan cara : a. sensus; b. survei; c. kompilasi produk administrasi; dan d. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 8
(1) Sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf a diselenggarkan sekurang-kurangnya sekali dalam 10 (sepuluh) tahun oleh Badan, yang meliputi : a. sensus penduduk; b. sensus pertanian; dan c. sensus ekonomi.
(2) Penetapan tahun penyelenggaraan dan perubahan jenis sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 9
(1) Survei sebagaiman dimaksud dalam pasal 7 huruf b diselenggarakan secara
berkala dan sewaktu-waktu untuk memperoleh data yang rinci. (2) Survei antarsensus dilakukan pada pertengahan 2 (dua) sensus sejenis untuk
menjembatani 2 (dua) sensus tersebut.
lix
Pasal 10
(1) Kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf c
dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi. (2) Hasil kompilasi produk administrasi milik instansi pemerintah terbuka
pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan hasil kompilasi produk administrasi milik lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-undang.
BAB IV
PENYELENGGARAN STATISTIK
Bagian Pertama Statistik Dasar
Pasal 11
(1) Statistik Dasar diselenggarakan oleh Badan (2) Dalam menyelenggarakan statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Badan memperoleh data dengan cara : a. sensus; b. survei; c. kompilasi produk administrasi; dan d. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bagian Kedua Statistik Sektoral
Pasal 12
lx
(1) Statistik sektoral diselenggarakan oleh instansi pemerintah sesuai lingkup tugas dan fungsinya, secara mandiri atau bersama dengan Badan.
(2) Dalam menyelenggarakan ststistik sektoral, instansi pemerintah memperoleh data dengan cara: a. Survei; b. Kompilasi produk administrasi; dan c. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
(3) Statistik Sektoral harus diselenggarakan bersama dengan Badan apabila statistik tersebut hanya dapat diperoleh dengan cara sensus dan dengan jangkauan populasi berskala nasional.
(4) Hasil Statistik Sektoral yang diselenggarakan sendiri oleh instansi pemerintah wajib diserahkan kepada Badan.
Bagian Ketiga Statistik Khusus
Pasal 13
(1) Statistik diselenggarakan oleh masyarakat baik lembaga, organisasi, perorangan, maupun unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan Badan.
(2) Dalam menyelenggarakan statistik khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), masyarakat memperoleh data dengan cara : a. survei; b. kompilasi produk administrasi; c. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 14
(1) Dalam rangka pembangunan Sistem Statistik Nasional, masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (1) wajib memberitahukan sinopsis kegiatan statistik yang telah selesai diselenggarakan kepada Badan.
(2) Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat :
a. Judul; b. Wilayah kegiatan statistik; c. Objek populasi;
lxi
d. Jumlah responden; e. Waktu pelaksanaan; f. Metode statistik; g. Nama dan alamat penyelenggara; h. Abstrak.
(3) Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan komunikasi data, atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik.
(4) Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak
berlaku bagi statistik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan intern.
BAB V PENGUMUMAN DAN PENYEBARLUASAN
Pasal 15
(1) Badan berwenang mengumumkan hasil statistik yang diselenggarakannya. (2) Pengumuman hasil statistk dimuat dalam berita resmi statistik
Pasal 16
Badan menyebarluaskan hasil statistik yang diselenggarakannya.
BAB VI KOORDINASI DAN KERJASAMA
Pasal 17
(1) Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik dilakukan oleh Badan dengan
instansi pemerintah dan masyarakat, di tingkat pusat dan daerah.
lxii
(2) Dalam rangka mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik Nasional, Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat untuk membangun pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran.
(3) Koordinasi dan kerjasama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan atas dasar kemitraan dan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkenbangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(4) Ketentuan mengenai tata cara dan lingkup koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik antara Badan, instansi pemerintah, dan masyarakat diatur lebih lanjut dengan keputusan presiiden.
Pasal 18
(1) Kerja sama penyelenggaraan statistik dapat juga oleh Badan, instansi pemerintah,
dan atau masyarakat dengan lembaga internasional, negara asing, atau lembaga swasta asing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Kerja sama penyelenggaraan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan pada prinsip bahwa penyelenggara utama adalah Badan, instansi pemerintah, atau masyarakat Indonesia
BAB VII HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian Pertama
Penyelenggara Kegiatan Statistik
Pasal 19
Penyelenggara kegiatan statistik berhak memperoleh keterangan dari responden mengenai karakteristik setiap unit populasi yang menjadi objek.
Pasal 20
Penyelenggara kegiatan statistik wajib memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk mengetahui dan memperoleh manfaat dari statistik yang tersedia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
lxiii
Pasal 21
Penyelenggara kegiatan statistik wajib menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden.
Bagian Kedua
Petugas Statistik
Pasal 22
Setiap petugas statistik Badan berhak memasuki wilayah kerja yang telah ditentukan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan.
Pasal 23
Setiap petugas statistik wajib menyampaikan hasil pelaksanaan statistik sebagaimana adanya.
Pasal 24
Ketentuan mengenai jaminan kerahasiaan keterangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 berlaku juga bagi petugas statistik.
Pasal 25
Setiap petugas statistik harus memperlihatkan surat tugas dan atau tanda pengenal, serta wajib memperlihatkan nilai-nilai agama, adat istiadat setempat, tata krama, dan ketertiban umum.
Bagian Ketiga
Responden
Pasal 26
(1) Setiap orang berhak menolak untuk dijadikan responden, kecuali dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan.
(2) Setiap responden berhak menolak petugas statistik yang tidak dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25.
lxiv
Pasal 27
Setiap responden wajib memberitahukan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan.
BAB VIII KELEMBAGAAN
Pasal 28
(1) Pemerintah membentuk Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada presiden (2) Badan mempunyai perwakilan wilayah daerah yang merupakan instansi vertikal. (3) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Badan,
sebagaimanan dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden.
Pasal 29
(1) Pemerintah membentuk Forum Masyarakat Statistik yang bertugas memberikan
saran dan pertimbangan di bidang statistik kepada Badan. (2) Forum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat nonstruktural dan
independen, yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi, dan tokoh masyarakat.
Pasal 30
(1) Instansi pemerintah dapat membentuk satuan organisasi di lingkungannya untuk
melaksanakan statistik sektoral. (2) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja satuan
organisasi sebagaimanan dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh instansi yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Dalam menyelenggarakan statistik sektoral, satuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus mengadakan koordinasi dengan Badan untuk
lxv
menerapkan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang telah dibakukan dalam rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional.
BAB IX
PEMBINAAN
Pasal 31
Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan unsur masyarakat melakukan pembinaan terhadap penyelenggara kegiatan statistik dan masyarakat, agar lebih meningkatkan kontribusi dan apresiasi masyarakat terhadap statistik, mengembangkan sistem statistik nasional, dan mendukung pembangunan nasional.
Pasal 32
Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 31, Badan melakukan upaya-upaya sebagai berikut : a. meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelengaraan statistik; b. mengembangkan statistik sebagai ilmu; c. meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat
mendukung penyelenggaraan statistik; d. mewujudkan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan
pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat kerja sama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya;
e. mengembangkan sistem informasi statistik; f. meningkatkan penyebarluasan informasi statistik g. meningkatkan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk
mendukung pembangunan nasional; h. meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik.
Pasal 33
Pelaksanaan pembinaan sebagiamana dimaksud dalam pasal 31 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
lxvi
BAB X KETENTUAN PIDANA
Pasal 34
Setiap orang yang tanpa hak menyelenggarakan sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (2) huruf a, dipidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
Pasal 35
Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat (1), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).
Pasal 36
(1) Penyelenggaraa kegiatan statistik yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah
tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 20, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua pulu lima juta rupiah).
(2) Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pasal 37
Petugas statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 24, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).
Pasal 38
Responden yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 27, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).
lxvii
Pasal 39
Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa alasan sah mencegah, menghalang-halangi, atau menggagalkan jalannya penyelenggaraan statistik yang dilakukan oleh penyelenggara kegiatan statistik dasar dan atau statistik sektoral, dipidana dengan pidana penjara paling lamam 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pasal 40
(1) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 34, pasal 36 ayat (2), pasal 37, pasal 38, dan pasal 39 adalah kejahatan.
(2) Tindak pidana sebagimana dimaksud dalam pasal 35 dan pasal 36 ayat (1) adalah pelanggaran.
BAB XI KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 41
Semua peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan undang-undang ini.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 42
Pada saat mulai berlakunya Undang-Undang ini, maka Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tidak berlaku.
lxviii
Pasal 43
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 1997 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 1997 SOEHARTO MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA ttd. MOERDIONO
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1997 NOMOR 39
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
lxix
SEJARAH SINGKAT KABUPATEN BELU
A BRIEF HISTORY OF BELU REGENCY
Gambaran Umum Masyarakat Belu
Ditinjau dari segi Budaya dan Antropologis, penduduk Kabupaten Belu dalam susunan masyarakatnya terbagi atas 4 sub etnik yang besar yaitu : Ema Tetun, Ema Kemak, Ema Bunak dan Ema Dawan Manlea. Keempat sub etnik mendiami lokasi-lokasi dengan karakteristik tertentu dengan kekhasan penduduk bermayoritas penganut agama Kristen Katolik. Masing-masing etnik tersebut mempunyai bahasa dan praktek budaya yang saling berbeda satu sama lain dan kesamaan dilain segi. Kendati demikian, masyarakat Belu dapat dengan mudah hidup rukun dikarenakan aspek kesamaan-kesamaan spesifik. Mata pencaharian utama adalah bertani yang masih dikerjakan secara ekstensif tradisional.
Dari aspek ekologis, kondisi tanah Belu sangat subur karena selain memiliki lapisan tanah jenis berpasir dan hitam juga dikondisikan dengan curah hujan yang relatif merata sepanjang tahun. Daerah Belu yang subur tersebut membuatnya potensial untuk dikembangkan menjadi daerah peternakan dan pertanian. Sub sektor perikanan dengan kawasan pantai yang membentang dari Belu bagian selatan sampai utara turut mempengaruhi pemerataan pekerjaan dan pendapatan. Selain itu dari sub sektor kehutanan kontribusi yang diperoleh juga signifikan dengan beberapa jenis pohon
Common Picture Of Belu’s Society
Observed anthropologically and
culturally, Belu’s people society formatted into four sub-ethnic that is: Ema Tetun, Ema Kemak, Ema Bunak, and Ema Dawan Manlea. Those sub-ethnic inhabit the location of certain characteristic with the individuality of catholic follower as majority. Each ethnic have both difference and similarity language and culture practice. Even that way, the society earn easily live the foundation because of the specific similarity aspects. Their dominant means of livelihood is farming which is still done by traditionally extensive.
Ecologically, the condition of land, ground of Belu is fertile because owning black and sandy type of geology as well as the rainfall which is relative flat during the year. The fertile area of Belu making of its potential to be developed to become the ranch and agriculture area. Fishery sub-sector with the coast area unfolding from north to south of Belu take part in influenced the job and earning’s generalization. Besides, from forestry sub-sector, contribution obtained are also significant with some productive birch like sandalwood, eucalyptus, red
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
lxx
seperti cendana, eukaliptus, kayu merah dan jati. Dari sektor dan sub sektor lainnya seperti perdagangan dan jasa, industri dan lainnya juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan PDRB dan peningkatan PAD.
Sejarah Singkat Orang Belu
Sesuai berbagai penelitian dan cerita sejarah daerah di Belu, manusia Belu pertama yang mendiami wilayah Belu adalah “Suku Melus“. Orang Melus dikenal dengan sebutan “Emafatuk oan ema ai oan“, (manusia penghuni batu dan kayu). Tipe manusia Melus adalah berpostur kuat, kekar orangnya dan bertubuh pendek. Selain para pendatang yang menghuni Belu sebenarnya berasal dari “Sina Mutin Malaka”. Malaka sebagai tanah asal-usul pendatang di Belu yang berlayar menuju Timor melalui Larantuka. Khusus untuk para pendatang baru yang mendiami daerah Belu terdapat berbagai versi cerita. Kendati demikian, intinya bahwa, ada kesamaan universal yang dapat ditarik dari semua informasi dan data.
Ada cerita bahwa ada tiga orang bersaudara dari tanah Malaka yang datang dan tinggal di Belu, bercampur dengan suku asli Melus. Nama ketiga bersaudara itu menurut para tetua adat masing-masing daerah berlainan. Dari Makoan Fatuaruin menyebutnya Nekin Mataus (Likusaen), Suku Mataus (Sonbai), dan Bara Mataus (Fatuaruin). Sedangkan Makoan asal Dirma menyebutnya Loro Sankoe (Debuluk, Welakar), Loro Banleo (Dirma, Sanleo) dan Loro Sonbai (Dawan). Namun menurut beberapa makoan asal Besikama yang berasal dari Malaka
wood, and teak. The sector of trade and services, industry and others also give productivef significant contribution in forming Gross Regional Domestic Products and raising PAD.
Brief History Of Belu Resident According to various research
and old story, the first Belu resident was Melus. The tribes of Melus recognized as “Emafatuk oan Ema Ai Oan” (woods and petrity human being). They had a strong, short posture of body. In fact, all of new comer dwelled in this area came from Sina Mutin Malaka. The land of Malaka was the origin of Belu’s new comer who sailed to Timor passing through Larantuka. There are various story about Belu’s new comer. Even that way, there is a universal similarity pulled out from all data and information.
Once upon a time, there was
three brothers came from Malaka and stayed in Belu, associated with the origin Melus. They had different unique name according to each headman of region. Makoan Fatuaruin called them Nekin Mataus (Likusaen), Mataus (Sonbai), and Bara Mataus (Fatuaruin). Whereas Makoan Dirma called them Loro Sankoe (Debuluk,Welakar), Loro Banleo (Dirma,Sanleo), and Loro Sonbai (Dawan). According to Makoan Besikama, they’re called Wehali Nain, Wewiku Nain, and Haitimuk Nain.
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
lxxi
ialah; Wehali Nain, Wewiku Nain dan Haitimuk Nain.
Bahwa para pendatang dari Malaka itu bergelar raja atau loro dan memiliki wilayah kekuasaan yang jelas dengan persekutuan yang akrab dari masyarakatnya. Kedatangan mereka ke tanah Malaka hanya untuk menjalin hubungan dagang antar daerah di bidang kayu cendana dan hubungan etnis keagamaan.
Sedangkan dari semua pendatang di Belu itu pimpinan dipegang oleh “Maromak Oan“ Liurai Nain di Belu bagian Selatan. Bahkan menurut para peneliti asing Maromak Oan kekuasaannya juga merambah sampai sebahagian daerah Dawan (Insana dan Biboki). Dalam melaksanakan tugasnya di Belu, Maromak Oan memiliki perpanjangan tangan yaitu Wewiku-Wehali dan Haitimuk Nain. Selain juga ada di Fatuaruin, Sonbai dan Suai Kamanasa serta Loro Lakekun, Dirma, Fialaran, Maubara, Biboki dan Insane. Maromak Oan sendiri menetap di Laran sebagai pusat kekuasaan kerajaan Wewiku-Wehali.
Para pendatang di Belu tersebut, tidak membagi daerah Belu menjadi Selatan dan Utara sebagaimana yang terjadi sekarang. Menurut para sejararawan, pembagian Belu menjadi Belu bagian Selatan dan Utara hanyalah merupakan strategi pemerintah jajahan Belanda untuk mempermudah system pengontrolan terhadap masyarakatnya. Dalam keadaan pemerintahan adat tersebut muncullah siaran dari pemerintah raja-raja dengan apa yang disebutnya “Zaman Keemasan Kerajaan”. Apa yang kita catat dan dikenal dalam sejarah daerah Belu
The three brothers were
aristhocrat and own their settled dominion with a good association with the society. Their arrival to Malaka was to aim at trading the sandalwoods and built religious-ethnic connection up.
Among all Belu’s new comer, Liurai Nain “Maromak Oan” in the south of Belu became the leader. According to foreign scientist, the Maromak Oan’s dominion was expanded to some region of Dawan (Insana and Biboki). In his duty in Belu, Maromak Oan had an autocrat in Wewiku-Wehali and Haitimuk Nain. And also in Fatuaruin, Sonbai, and Suai Kamanasa, Loro Lakekun, Dirma, Fialaran, Maubara, Biboki, and Insana. Maromak Oan itself stayed in Laran as the authority centre of Wewiku-Wehali.
All of Belu’s new comers divided no region of Belu by 2 parts, South and North as it is right now. According to historian, the assignment of Belu’s regency into south and north Belu was only a colonial Dutch strategies to make the society control system easier. In the custom governmental, a broadcast appear in number from the empire governmental called “the empire golden age”. What was recorded and known in the history of Belu’s regency is that there was an empire of Wewiku-Wehali (which its dominion covered in a whole area of Belu). There was an
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
lxxii
adalah adanya kerajaan Wewiku-Wehali (pusat kekuasaan seluruh Belu). Di Dawan ada kerajaan Sonbay yang berkuasa di daerah Mutis. Daerah Dawan termasuk Miamafo dan Dubay sekitar 40.000 jiwa masyarakatnya. Menurut penuturan para tetua adat dari Wewiku-Wehali, untuk mempermudah pengaturan system pemerintahan, Sang Maromak Oan mengirim para pembantunya ke seluruh wilayah Belu sebagai Loro dan Liurai.
Tercatat nama-nama pemimpin besar yang dikirim dari Wewiku-Wehali seperti Loro Dirma, Loro Lakekun, Biboki Nain, Herneno dan Insana Nain serta Nenometan Anas dan Fialaran. Ada juga kerajaan Fialaran di Belu bagian Utara yang dipimpin Dasi Mau Bauk dengan kaki tangannya seperti Loro Bauho, Lakekun, Naitimu, Asumanu, Lasiolat dan Lidak. Selain itu ada juga nama seperti Dafala, Manleten, Umaklaran Sorbau. Dalam perkembangan pemerintahannya muncul lagi tiga bersaudara yang ikut memerintah di Utara yaitu Tohe Nain, Maumutin dan Aitoon.
Sesuai pemikiran sejarawan Belu,
perkawinan antara Loro Bauho dan Klusin yang dikenal dengan nama As Tanara membawahi dasi sanulu yang dikenal sampai sekarang ini yaitu Lasiolat, Asumanu, Lasaka, Dafala, Manukleten, Sorbau, Lidak, Tohe Maumutin dan Aitoon. Dalam berbagai penuturan di Utara maupun di Selatan terkenal dengan nama empat jalinan terkait. Di Belu Utara bagian Barat dikenal Umahat, Rin besi hat yaitu Dafala, Manuleten, Umaklaran Sorbauan dibagian Timur ada Asumanu
empire of Sonbai which dominate the area of Mutis. The population of Dawan was 40.000 person. According to the elders of Wewiku – wehali, in oreder to make the government system arrangement easier, Maromak Oan delegated his servants to the entire region of Belu as Loro and Liurai
It was recorded some famous great leaders delegated from wewiku-wehali, such as Loro Dirma, Loro Lakekukn, Biboki Nain, Herneno, Insana Nain, Nenometan Anas, and Fialaran. There was also an empire of Fialaran settled in the north of belu which led by Dasi Mau Bauk whose servants were Loro Bauho, Laklukun, Naitimu, Asumanu, Lasiolat, and Lidak. Besides, it was known also Dafala, Manleten, Umaklaran, Sorbau. In its governmental development there was an appearance of three others brothers administrating/ commanding in the north of belu, they are Tohe Nain, maumutin, and Aitoan.
According to Belu’s historian, there was a mixed-marriage between Loro Bauho and Klusin, called As Tanara. Supervices Dasi Sanulu known as Lasiolat, Asumanu, Lasaka, Dafala, Manukleten, Sorbau, Lidak, Tohe Maumutin, and Aitoan. It is known in the north and south that there was four interrelated connection. In the western of north belu there was Umahat, Rin besihat known as Dafala, Manuleten, Umaklaran Sorbayan, and in the eastern there was Asumanu-Tohe, Besikama-Lasaen, Umalor-Lawan. Thus, among the four brothers, one was
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
lxxiii
Tohe, Besikama-Lasaen, Umalor-Lawain. Dengan demikian rupanya keempat bersaudara yang satunya menjelma sebagai tak kelihatan itu yang menandai asal-usul pendatang di Belu membaur dengan penduduk asli Melus yang sudah lama punah. Susunan Strafikasi Masyarakat Belu
Membahas tentang struktur masyarakat tidak lain dari pada mengulas tentang tingkatan- tingkatan dalam masyarakat yang ada dalam suatu komunitas atau persekutuan tertentu. Yang tersusun dalam susunan atau lapisan-lapisan dalam masyarakat yang disebut stratifikasi sosial. Pembagian dan pembedaan masyarakat Belu dalam kelas-kelas hirarkis di bawah ini di dasarkan pada turunan/ras yang ada sejak penduduk para pendatang sampai dengan kejayaan zaman kerajaan.
Menurut H. J. Grijzen seperti
dikutip dalam Tulisan Rm. Florens Maxi Un Bria dalam “The Way To Happiness Of Belu People” bahwa masyarakat Belu mengenal klasifikasi masyarakatnya atas 3 (tiga) golongan, yang secara hirarkis terdiri dari : - Dasi atau golongan bangsawan
yang menempati lapisan terpusat dan dari kelompok inilah terpilih Loro / Liurai / Na’i yang akan memangku jabatan kepemerintahan secara turun temurun.
- Kelompok kedua adalah Golongan Renu yang tidak lain adalah rakyat jelata yang merdeka.
unvisible, marked the descent of Belu’s new comer/ stranger assimilated with the original Melus and extinct for a long time. Stratification Of Belu’s Society
Studying about the society structure means analyze the existing society’s level arranged in one community called social stratification. Division and distinction of the society into hierarchical classes as follows rely on the existing race/ generation since the residents came until “the gold-age of the empire”.
According to H.J Grijen cited in article of Rm. Florens Maxi Un Bria in “The Way to Happiness of Belu People” that the society recognized its classification for three groups consists of: • DASI, a group whose taking the
central possession and from this group was chosen Loro/Liurai/Na’I to profess the governance hereditarily
• The second group called Renu, the independent ordinary people
• The last group called Ata or Klasan representing a faction of sahaya’s slave. Those who were included into this group usually
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
lxxiv
• Kelompok terakhir disebut Ata atau Klason yang merupakan golongan hamba sahaya. Mereka yang masuk Jenilu, Atapupu) until it was abolished by “Pax dalam golongan ini biasanya merupakan tawanan perang yang dijadikan budak untuk melayani kebutuhan masyarakat golongan renu atau golongan dasi. Perdagangan budak belian ini sempat menjadi komoditi pada tahun 1892 (pada daerah Jenilu-Atapupu) sampai pada akhirnya di awal abad 20-an Pemerintah Belanda mengeluarkan “Pax Nederlandica” sehingga perdagangan budak dihapus,.
Pembagian masyarakat Belu sendiri ditinjau dari segi ekonomis terdiri dari klasifikasi “orang berpunya/the haves“ (Ema Mak Soin) dan kelompok “orang miskin/the haves not “(Ema Kmukit). Ukuran untuk menentukan dua macam kelas ini tergantung pada pendapatan yang ia peroleh dan cara atau pola hidupnya setiap hari. Dari sudut politik pemerintahan nasional, kita mengetahui bahwa penggolongan masyarakat Jawa atas tiga golongan / tiga kelompok besar yang saling melengkapi satu dengan yang lain. Dalam keterkaiatannya dengan struktur masyarakat Belu maka kita mengenal beberapa kelompok /golongan masyarakat yang teridiri dari : Pertama adalah kelompok teratas atau kelompok raja (Nain Oan) masuk kelompok priyayi. - Kelompok lain adalah kelompok
masyarakat bawah (Hutun Renu) atau marjinal dan orang kecil.
a prisoner of war taken as slave to serve the requirement of DASI and RENU. The slave’s commerce becomes the commodity in the year 1892 (at Nederlandica” in the early 20th century of the Dutch governance
The stratification itself economically evaluated as consists of “the haves” (Ema Mak Soin) and “the haves not” (Ema Kmukit). To determine the classes, it was depend on the earnings they could obtain or their habits every day. From the aspect of national governance politics, we know that the Javanese classified into three big groups which is equipping one another, consists of:
- Group of kings (Nain Oan) included aristhocrat
- Group of subordinate ordinary people called Hutun Renu
- Among the two groups there was group of mediators referred as Fukun Dato
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
lxxv
- Antara dua kelompok itu ada
kelompok penengah atau disebut Fukun dato.
Keterkaitan antara ketiga kelompok utama tersebut terwujud dalam realisasi program dan kerja nyata. Dalam hal ini, kelompok Raja berperan mengawasi pelaksanaan pembangunan dan membuat putusan pemerintahan. Kelompok Hutun Renu sebagai pelaksana program secara nyata. Sedangkan Fukun Dato akan berperan sebagai mediator antara kedua kelompok tersebut. Perlu di catat di sini bahwa dalam proses pengambilan keputusan (fui mutu lian-fui mtun ibun) secara adat dengan korban bakaran.
Perlu ditambahkan disini bahwa dalam jajaran dan tataran kelompok panututan raja atau kerabatan horizontal yang dinamakan “klaken soman“Ada juga kelompok vertical yang disebut “Tohu Larus Hudi Oan“. Dalam catatan sejarah lokal, menuturkan bahwa di kerajaan Wewiku – Wehali ada 4 dato yang sangat berperan dalam fungsinya sebagai mediator yaitu, Dato Leki Nahak Tamiru Usi Hawai Lerek (penguasa daerah pesisir laut) atau yang disebut Meti Ketuik. Dato Klisuk Rae dan Klisuk Lor yang menguasai daerah enclave laut (hasan). Sedangkan Dato Mota menguasai daerah pesisir kali Benenai (Mota Ninin Here Ninin). Sehingga sesekali dalam kurun waktu tertentu seorang Dato wajib membawah upeti kepada rajanya.
The interrelated among three
groups formed in the tangible jobs and realization. In this case, the group of kings had a role of observe the development execution and made the governance decision. Group of Hutun Renu had a role of program executor. While Futun Dato were personating mediator among the two other groups. It is recorded that the course of decision-making (fui mutu lian-fui mtun ibun) was done traditionally by sacrificing burnt up offerings.
Enhanced, in the alignment of Panututan groups, named as horizontal consaquinity “Klaken Saman”. There was also a vertical groups called Tahu Larus Hudi Oan. Based on local history, the empire of Wewiku-Wehali had four Datos playing a significant function as mediator, called Dato Leki Nahak Tamiru Usi Hawai Lerek (Meti Ketuik). Dato Klisuk Rae and Klisuk Lor were dominating the enclave of sea. While Dato Mota dominating the seaboard of Benenai. Once in a while, nowadays, Dato is obliged to bring the tribute to their king.
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
lxxvi
Makna, Bentuk dan Motif dalam Lambang Daerah Kabupaten Belu
1. Bentuk Lambang Daerah adalah
Perisai bersisi lima mempunyai arti sebagai berikut :
• Perisai melambangkan alat perlindungan rakyat
• Sisi lima melambangkan Pancasila sebagai dasar negara
2. Warna dan Isi Lambang
Tata warna lambang berwarna Merah, Kuning, Coklat, Hijau, Putih dan Hitam; melambangkan kain tenunan rakyat Kabupaten Belu, yang mempunyai arti : • Merah melambangkan
keberanian; • Kuning melambangkan
keagungan; • Coklat melambangkan
ketabahan hati; • Hijau melambangkan
kemakmuran; • Putih melambangkan
kesucian; • Hitam melambangkan
ketenangan/keadilan.
Meanings, Form, and Motif In The Symbol Of Belu’s Regency
1. Form of the device area is a five side
shield mean as follow: The shield symbolize the appliance of people’s protection. The five side symbolize Pancasila as the national philosophy
2. Colour and fill of symbol The symbol colored in Red, Yellow, Brown, Green, White, and Black symbolizing Belu’s woven cloth meaning as follows: Red symbolize the bravery Yellow symbolize the supremacy Brown symbolize the firmness Green symbolize the prosperity White symbolize the chastity Black symbolize the justice
SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
lxxvii
3. Arti Lambang • Lukisan bintang berwarna
kuning emas melambangkan keagungan Tuhan Yang Maha Esa;
• Padi dan kapas melambangkan kemakmuran sandang pangan;
• Padi 20 butir dan kapas 12 biji serta angka 1958 menunjukkan hari, tanggal, tahun terbentuknya Kabupaten Belu dalam wilayah daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur ;
• Tiber melambangkan alat asli seni tari rakyat (tarian Likurai) yang telah ada serta tumbuh dalam masyarakat Belu sejak dahulu dan berkembang terus hingga sekarang;
• Kelewang dalam keadaan tersarung terletak di antara warna merah dan kuning melambangkan perjuangan keberanian, kesungguhan hati dan semangat;
• Pohon beringin melambangkan persatuan dan tempat rakyat berlindung, terletak di atas tiber dan kelewang;
• Dibawah Bintang dan di atas Pohon Beringin tertulis dengan huruf latin berbunyi “BELU“ yang berarti “SAHABAT“.
3. Meaning of symbol • The gold star symbolize the
Almighty God • Paddy and cotton symbolize the
food and clothes prosperity • 20 items of paddy and 12 seeds
of cotton and also numeral of 1958 showing the day, date of, and year Belu Regency was formed in the province area of East Nusa Tenggara
• Tiber symbolize the original appliance of Belunese art of dance
• Kelewang located in its case among the ruddling and yellow symbolize the bravely struggle, firmness, and the spirit
• The banyan tree symbolize the association and people’s protector, placed above Tiber and Kelewang
• Under the gold star and above the banyan tree, it is written “Belu” means “friend”
PENJELASAN UMUM / EXPLANATORY NOTES
lxxviii Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
PENJELASAN UMUM
Beberapa data yang kami sajikan dalam penerbitan ini merupakan data perbaikan dari penerbitan tahun-tahun sebelumnya. 1. Tanda-tanda yang dipakai:
i. ... : Data belum tersedia ii. - : Data tidak tersedia atau dapat diabaikan iii. . : Tanda Desimal
2. Satuan :
i. Batang (sabun cuci)…………………….. ……… ii. Botol ……………………………………………….. iii. Km (Kilometer) ………………………….. ……… iv. Lusin ……………………………………………….. v. Ton ………………………………………………… vi. Zak …………………………………………………. vii. Kw (kwintal) ……………………………………… viii. Liter ………………………………………………… ix. Liter (untuk beras) ………………………………. x. Buah, bungkus, butir, helai, kilogram (kg), meter
(m).
: 400 gram : 700 cc : 1000 meter : 12 buah : 1000 kg : 40 kg : 100 kg : 1000 cc : 0.80 kg
3. Sumber Data : Data yang ada dalam penerbitan ini ada yang dikumpulkan langsung oleh
Badan Pusat Statistik dan ada pula yang bersumber dari Dinas/Instansi/Jawatan di Tingkat Kabupaten.
Data yang sumbernya tidak disebutkan, dikumpulkan langsung dari responden oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu.
PENJELASAN UMUM / EXPLANATORY NOTES
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 lxxix
EXPLANATORY NOTES
Symbol, unit and other which are used in this publication, are as follows. 1. S y m b o l s :
i. ... : Data not yet available ii. - : Data not available or data negligible iii. . : Tanda Desimal
2. U n I t :
i. Briguette for soap ………………………………. ii. Bottle……………………………………………….. iii. Kilometers (Km) ………….……………………… iv. Dozen .…………………………………………….. v. Metric ton ………………………………………… vi. Sack …………………………………………………. vii. Quintal (ql) …………..…………………………… viii. Litre ………………………………………………… ix. Litre (for rice) ………….…………………………. x. Unit, pach, number, piece, kilogram (kg), meter
(m).
: 400 gram : 700 cc : 1000 meter : 12 unit : 1000 kg : 40 kg : 100 kg : 1000 cc : 0.80 kg
3. S o u r c e s :
Statistical data presented in this publication are based on secondary statistical data compiled as a part of the normal activities of various government and private institution in Belu and some of data represent the result of survey, conducted by the BPS Belu.
BAB / CHAPTER 1
Geografi Geography
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
3
GEOGRAFI KEADAAN ALAM Kabupaten Belu adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang wilayahnya terletak di sebelah timur. Kabupaten Belu terletak pada koordinat 1240 – 1260 lintang selatan. Posisinya sangat strategis karena berada pada persimpangan Negara Timor Leste dengan bagian lain Provinsi Nusa Tenggara Timur serta pada titik silang antara Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten TTU. Adapun batas wilayah Kabupaten Belu adalah sebagai berikut: sebelah utara dengan Selat Ombai, sebelah selatan dengan Laut Timor, sebelah timur dengan Negara Timor Leste serta sebelah barat dengan Kabupaten Timur Tengah Utara dan Timur Tengan Selatan. Dengan wilayah seluas 2,445.57 Km2 atau 5.16% dari luas wilayah Povinsi Nusa Tenggara Timur yang keseluruhannya berupa daratan, Kabupaten Belu terbagi dalam 24 Kecamatan.
Bentuk topografi wilayah Kabupaten Belu merupakan daerah datar berbukit-bukit hingga pegunungan dengan sungai-sungai yang mengalir ke utara dan selatan mengikuti arah kemiringan lerengnya. Sungai–sungai yang ada di Kabupaten Belu mengalir dari bagian selatan dan bermuara di Selat Ombai dan Laut Timor. Dari 14 sungai yang bermuara di bagian utara, yang banyak digunakan penduduk untuk pertanian adalah sungai Baukama, Malibaka, dan Talau. Wilayah datar terletak di bagian selatan memanjang sampai ke tenggara pada pesisir pantai Laut Timor dengan kemiringan kurang dari 2%, sedangkan daerah datar berombak sampai bergelombang 3-40% hampir merata di seluruh wilayah yaitu mencapai 55.86% dari luas wilayah. Wilayah pegunungan (>40%) terdapat di wilayah tengah kearah Timur dengan luas wilayah sekitar 17.40%.
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
4
Dari aspek kemampuan tanah, sebagian besar Kabupaten Belu bertekstur tanah sedang yang meliputi hampir seluruh wilayah dan sebagian kecil bertekstur tanah halus dan kasar. Jenis tanah yang ada seperti tanah aluvial dapat di jumpai di dataran Besikama, sepanjang pantai selatan dan sedikit di utara, dan pada umumnya jenis tanah ini sangat subur karena banyak mengandung unsur hara. Intensitas pelapukan-pelapukan di wilayah ini tidak begitu besar disebabkan beriklim sedang. Tanah campuran aluvial dan litosol di jumpai di dataran Oeroki, Halilulik kemudian tanah litosol tersebar merata di Kabupaten Belu dan terakhir campuran tanah mediteran, renzina dan litosol tersebar di wilayah Malaka Tengah
bersifat porous sehingga banyak di jumpai air tanah. I K L I M Daerah Kabupaten Belu dengan temperatur rata-rata 24-34°C beriklim tropis, umumnya berubah–ubah tiap setengah tahun berganti dari musim kemarau dan musim penghujan dengan musim kemarau yang lebih dominan. Hal tersebut bisa dilihat dari data hari hujan dan curah hujan yang rendah. Musim hujan yang sangat singkat dimulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei. Curah hujan tertinggi yaitu 1375 mm terdapat di Kecamatan Malaka Tengah. Letak geografis yang lebih dekat dengan Australia dibanding Asia, membuat Kabupaten Belu memiliki curah hujan yang rendah.
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 5
Gambar 1.1. Banyaknya Hari Hujan di Kabupaten Belu Tahun 2003-2007
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Gambar 1.2. Banyaknya Curah Hujan di Kabupaten Belu Tahun 2003-2007 (mm)
0.00
100.00
200.00
300.00
400.00
500.00
600.00
700.00
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
6 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Gambar 1.3. Banyaknya Hari Hujan Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Tahun 2007
Malaka Barat
Rinhat
Weliman
Malaka TengahSasita Mean
Malaka Timur
Kobalima
Kakuluk Mesak
Tasifeto Timur
Raihat Lamaknen
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Gambar 1.4. Banyaknya Curah Hujan Menurut Kecamatan di Belu Tahun 2007 (mm)
Malaka Barat
Rinhat Weliman
Malaka Tengah
Sasita Mean
Malaka Timur
Kobalima
Kakuluk Mesak
Tasifeto Timur
Raihat
Lamaknen
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 7
Tabel / Table 1.1 Luas Daerah Kabupaten Belu Menurut Kecamatan
Area of Belu Regency by Districk
Kecamatan
Districk
Luas Area ( Km2)
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
01. Malaka Barat 87.41 3.57 02. Rinhat 151.72 6.20 03. Wewiku 97.90 4.00 04. Weliman 88.25 3.61 05. Malaka Tengah 168.69 6.90 06. Sasita Mean*) 172.30 7.05 07. Malaka Timur 83.28 3.41 08. Laenmanen 94.02 3.84 09. Raimanuk 179.42 7.34 10. Kobalima*) 217.06 8.88 11. Tasifeto Barat*) 284.44 11.63 12. Kakuluk Mesak 187.54 7.67 13. Kota Atambua*) 56.18 2.30 14. Tasifeto Timur 211.37 8.64 15. Raihat 87.20 3.57 16. Lasiolat 64.48 2.64 17. Lamaknen*) 214.31 8.76
Kabupaten Belu 2,445.57 100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS Catatan : *) Termasuk Kecamatan Pemekaran
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
8 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 1.2 Luas wilayah Kecamatan Malaka Barat Menurut Desa
Area District of Malaka Barat by Village 2 0 0 5
Desa
Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
01. Rabasa 5.76 6.59 02. Rabasahain 5.15 5.89 03. Umatoos 12.30 14.07 04. Fafoe 9.70 11.10 05. Sikun 3.29 3.76 06. Lasaen 5.39 6.17 07. Besikama 8.04 9.20 08. Umalor 3.40 3.89 09. Loofoun 5.00 5.72 10. Maktihan 3.27 3.74 11. Motaulun 5.97 6.83 12. Rabasa Haerain 5.22 5.97 13. Motaain 5.12 5.86 14. Oanmane 3.02 3.45 15. Raimatus 3.01 3.44 16. Naas 3.77 4.31
Kec. Malaka Barat 87.41 100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005 BPS Source : PODES 2005 BPS
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 9
Tabel / Table 1.3 Luas wilayah Kecamatan Rinhat Menurut Desa
Area District of Rinhat by Village 2 0 0 5
Desa
Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
01. Saenama 10.54 6.95 02. Wekmidar 8.13 5.36 03. L o t a s 6.93 4.57 04. Webetun 6.17 4.07 05. Biudukfoho 7.15 4.71 06. N i t i 7.21 4.75 07. B o e n 10.78 7.11 08. Wekeke 9.88 6.51 09. Tafuli 13.55 8.93 10. N a e t 16.84 11.10 11. Nanin 6.57 4.33 12. Oekmurak 8.74 5.76 13. Alala 4.84 3.19 14. Raisamane 6.12 4.03 15. Weain 6.21 4.09 16. Nabutaek 3.60 2.37 17. Tafuli 13.59 8.96 18. Nanobot 4.87 3.21
Kec. Rinhat 151.72 100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005,BPS Source : PODES 2005,BPS
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
10 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 1.4 Luas wilayah Kecamatan Wewiku Menurut Desa
Area District of Wewiku by Village 2 0 0 5
Desa
Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
01. Lamea 12.50 12.77 02. Alkani 8.36 8.54 03. Seserai 7.42 7.58 04. Lorotolus 7.78 7.95 05. Weoe 20.00 20.43 06. Badarai 8.72 8.91 07. Webriamata 5.87 6.00 08. Halibasar 6.00 6.13 09. Weseben 7.64 7.80 10. Rabasa Biris 3.61 3.69 11. Weulun 5.41 5.53 12. Biris 4.59 4.69
Kec. Wewiku 97.90 100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005,BPS Source : PODES 2005,BPS
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 11
Tabel / Table 1.5 Luas wilayah Kecamatan Weliman Menurut Desa
Area District of Weliman by Village 2 0 0 5
Desa
Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
01. Forekmodok 5.08 5.76 02. Lamudur 8.00 9.07 03. Hauklaran 2.26 2.56 04. Umalawain 2.00 2.27 05. Bone Tasea 2.26 2.56 06. Taaba 3.10 3.51 07. Leunklot 3.42 3.88 08. Lakulo 9.73 11.03 09. Laleten 12.79 14.49 10. Kleseleon 6.51 7.38 11. Wedeok 8.71 9.87 12. Angkaes 8.44 9.56 13. Haitimuk 7.33 8.31 14. Wesey 8.62 9.77
Kec. Weliman 88.25 100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005,BPS Source : PODES 2005,BPS
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
12 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 1.6 Luas wilayah Kecamatan Malaka Tengah Menurut Desa
Area District of Malaka Tengah by Village 2 0 0 5
Desa
Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
01. Barene 11.28 6.69 02. Kakaniuk 17.57 10.42 03. Bakiruk 23.37 13.85 04. Kateri 20.00 11.86 05. Wehali 6.10 3.62 06. Umanenlawalu 6.04 3.58 07. Umakatahan 6.10 3.62 08. Naimana 7.40 4.39 09. Lawalu 14.30 8.48 10. Fahiluka 9.80 5.81 11. Kletek 13.68 8.11 12. Kamanasa 13.96 8.28 13. UPT Harekakae 0.50 0.30 14. Barada 9.54 5.66 15. Bereliku 1.50 0.89 16. Railor Tahak 4.50 2.67 17. Suai 3.05 1.81
Kec. Malaka Tengah 168.69 100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 13
Tabel / Table 1.7 Luas wilayah Kecamatan Sasita Mean Menurut Desa
Area District of Sasita Mean by Village 2 0 0 5
Desa Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
01. Kereana 19.33 11.22 02. Babotin 4.60 2.67 03. Manulea 8.81 5.11 04. Naibone 6.89 4.00 05. Fatuaruin 6.89 4.00 06. K u f e u 11.20 6.50 07. As Manulea 7.63 4.43 08. B i a u 7.63 4.43 09. Tunabesi 4.85 2.81 10. Bani - Bani 11.20 6.50 11. Tunmat 4.85 2.81 12. Takarai 6.23 3.62 13. Babotin Selatan 4.45 2.58 14. Babotin Maemina 4.42 2.57 15. Beaneno 5.42 3.15 16. Silole 5.36 3.11 17. Builaran 4.94 2.87 18. Umutnana 5.27 3.06 19. Naisau 14.27 8.28 20. Fatuoin 13.79 8.00 21. Ikan Tuanbeis 14.27 8.28
Kec. Sasita Mean 172.30 100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
14 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 1.8 Luas wilayah Kecamatan Malaka Timur Menurut Desa
Area District of Malaka Timur by Village 2 0 0 5
Desa
Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
01. Numponi 5.68 6.82
02. Sanleo 32.92 39.53
03. Dirma 11.84 14.22
04. Kusa 4.37 5.25
05. Wemeda 13.62 16.35
06. Raiulun 14.85 17.83
Kec. Malaka Timur 83.28 100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 15
Tabel / Table 1.9 Luas wilayah Kecamatan Laenmanen Menurut Desa
Area District of Laenmanen by Village 2 0 0 5
Desa
Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
01. UPT Tniumanu 7.80 8.30
02. Tniumanu 5.38 5.72
03. Uabau 12.80 13.61
04. Bonibais 5.37 5.71
05. Besesmus 12.80 13.61
06. Oenaek 12.80 13.61
07. Naekekusa 15.00 15.95
08. Kapitanmeo 7.38 7.85
09. Tesa 7.38 7.85
10. Meotroy 7.31 7.77
Kec. Laenmanen 94.02 100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
16 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 1.10 Luas wilayah Kecamatan Raimanuk Menurut Desa
Area District of Raimanukby Village 2 0 0 5
Desa
Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
01. Tasain 18.88 10.52
02. Teun 18.89 10.53
03. Renrua 25.50 14.21
04. Mandeu Raimanus 27.40 15.27
05. Faturika 23.60 13.15
06. Rafae 5.00 2.79
07. Duakoran 11.67 6.50
08. Mandeu 13.98 7.79
09. Leuntolu 34.50 19.23
Kec. Raimanuk 179.42 100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 17
Tabel / Table 1.11 Luas wilayah Kecamatan Kobalima Menurut Desa
Area District of Kobalima by Village 2 0 0 5
Desa
Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1) (2) (3) 01. Lakekun Barat 6.37 2.93
02. Lakekun 7.23 3.33
03. Lakekun Utara 7.00 3.22
04. Litamali 16.25 7.49
05. S i s i 17.00 7.83
06. Rainawe 17.00 7.83
07. Alas Selatan 30.60 14.10
08. Babulu Selatan 20.65 9.51
09. Babulu 29.45 13.57
10. A l a s 27.06 12.47
11. Kotabiru 20.05 9.24
12. Alas Utara
18.40 8.48
Kec. Kobalima
217.06 100.00
Sumber : Potensi Desa 2005 Source : PODES 2005, BPS
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
18 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 1.12 Luas wilayah Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Desa
Area District of Tasifeto Barat by Village 2 0 0 5
Desa
Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
01. Fohoeka 12.21 4.29
02. Nanaeone 12.22 4.30
03. Lookeu 25.21 8.86
04. Derok Faturene 27.72 9.75
05. Nanaet 12.21 4.29
06. Lawalutolus 23.61 8.30
07. Dubesi 23.61 8.30
08. Naitimu 10.14 3.56
09. Rinbesihat 10.13 3.56
10. Bakustulama 27.72 9.75
11. Naekasa 54.60 19.20
12. Tukuneno
45.06 15.84
Kec. Tasifeto Barat
284.44 100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 19
Tabel / Table 1.13 Luas wilayah Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Desa
Area District of Kakuluk Mesak by Village 2 0 0 5
Desa
Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1) (2) (3) 01. Fatukety 53.70 28.63
02. Kabuna 37.31 19.89
03. Kenebibi 20.74 11.06
04. Jenilu 20.73 11.05
05. Leosama 37.30 19.89
06. Dualaus
17.76 9.47
Kec. Kakuluk Mesak
187.54 100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
20 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 1.14 Luas wilayah Kecamatan Kota Atambua Menurut Desa
Area District of Kota Atambua by Village 2 0 0 5
Desa
Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1) (2) (3) 01. Fatukbot 5.80 10.32
02. L i d a k 3.21 5.71
03. Manuaman 3.52 6.27
04. Rinbesi 3.20 5.70
05. Fatubenao 10.55 18.78
06. Atambua 1.40 2.49
07. Berdao 0.62 1.10
08. Beirafu 0.63 1.12
09. Umanen 11.92 21.22
10. Tulamalae 2.38 4.24
11. Manumutin 11.35 20.20
12. Tenukiik
1.60 2.85
Kec. Kota Atambua
56.18 100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 21
Tabel / Table 1.15 Luas wilayah Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Desa
Area District of Tasifeto Timur by Village 2 0 0 5
Desa
Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
01. Fatuba'a 34.00 16.09 02. Dafala 19.70 9.32 03. Takirin 9.30 4.40 04. Manleten 35.40 16.75 05. Umaklaran 13.30 6.29 06. Tulakadi 15.95 7.55 07. Silawan 30.00 14.19 08. S a d i 18.00 8.52 09. Sarabau 6.56 3.10 10. B a u h o 14.40 6.81 11. Halimodok 4.76 2.25 12. Tialai 10.00 4.73
Kec. Tasifeto Timur 211.37 100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
22 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 1.16 Luas wilayah Kecamatan Raihat Menurut Desa
Area District of Rinhat by Village 2 0 0 5
Desa
Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
01. Asumanu 22.95 26.32
02. T o h e 16.55 18.98
03. Raifatus 8.40 9.63
04. Aitoun 14.40 16.51
05. Maumutin 9.56 10.96
06. Toheleten 15.34 17.59
Kec. Raihat 87.20 100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 23
Tabel / Table 1.17 Luas wilayah Kecamatan Lasiolat Menurut Desa
Area District of Lasiolat by Village 2 0 0 5
Desa
Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
01. Lasiolat 9.20 14.27
02. Maneikun 9.10 14.11
03. Fatulotu 9.25 14.35
04. Lakanmau 9.00 13.96
05. Raiulun 9.00 13.96
06. Dualasi 9.00 13.96
07. Baudauk 9.93 15.40
Kec. Lasiolat 64.48 100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
24 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 1.18 Luas wilayah Kecamatan Lamaknen Menurut Desa
Area District of Lamaknen by Village 2 0 0 5
Desa
Village
Luas Area (Km2)
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
01. Loonuna 30.04 14.02
02. Lakmaras 21.39 9.98
03. H e n e s 6.22 2.90
04. Nualain 11.82 5.52
05. E k i n 4.94 2.31
06. Debululik 12.00 5.60
07. Maudemu 17.00 7.93
08. D i r u n 15.40 7.19
09. Leowalu 6.28 2.93
10. Duarato 3.42 1.60
11. F u l u r 9.64 4.50
12. K e w a r 21.64 10.10
13. Mahuitas 9.10 4.25
14. M a k i r 14.09 6.57
15. Lamaksenulu 9.33 4.35
16. Lutarato 15.00 7.00
17. Sisi Fatuberal 7.00 3.27
Kec. Lamaknen 214.31 100.00
Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 25
Tabel / Table 1.19 Nama dan Panjang Sungai Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu
Name and Length of Rivers by District in Regency of Belu
Kecamatan
District
Nama Sungai Name of Rivers
Panjang Sungai Length of Rivers
(Km)
(1) (2) (3) 1. Malaka Barat
Benenai Delek
100 15
2. Malaka Tengah
Baen Wedik
30 10
3. Malaka Timur
Talimetan Motahoar
8 7
4. Tasifeto Barat
Buik Luradik
40 10
5. Tasifeto Timur
Baukama Baukoek Motamuru
45 10 15
6. Lamaknen
Welulik Malibaka
18 50
7. Kota Atambua
Talau
50
Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
26 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Banyaknya Hari Hujan di Kabupaten Numbers of Day of Rain in Regency
2 0
Kecamatan
District
Januari January
Pebruari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Malaka Barat 11 7 9 - - 9 02. Rinhat 6 5 - - - - 03. Wewiku**) - - - - - - 04. Weliman 11 12 - - 5 - 05. Malaka Tengah 4 7 - - 6 15
06. Sasita Mean*) 7 8 - - - 14 07. Malaka Timur 6 8 - - - - 08. Laen Manen**) - - - - - - 09. Raimanuk**) - - - - - - 10. Kobalima*) 4 7 - - 8 25 11. Tasifeto Barat*)**) - - - - - - 12. Kakuluk Mesak 7 5 - - - -
13. Kota Atambua*)**) - - - - - - 14. Tasifeto Timur 21 17 - - - - 15. Raihat 23 11 - - 1 - 16. Lasiolat**) - - - - - - 17. Lamaknen*) 15 17 - - 4 5
Rata-Rata 6.76 6.12 0.53 0.00 1.41 4.00
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture and Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
**) Data Tidak Tersedia
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 27
Table 1.20 Belu Menurut Kecamatan Per Bulan of Belu by District per Month 0 7
(hari)
Juli July
Agustus August
September
September
Oktober October
November
November
Desember December
J u m l a h T o t a l
(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
- - - 6 17 21 80 - - - - - - 11 - - - - - - - - - - 14 9 15 66 - - - - 4 11 47
- - - - 14 13 56 - - - - 7 8 29 - - - - - - - - - - - - - - - - - 3 6 11 64 - - - - - - - - - - - - - 12
- - - - - - - - - - - - - 38 - - - - 7 18 60 - - - - - - - - - - - 6 17 64
0.00 0.00 0.00 1.35 4.12 6.06 31.00
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
28 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Banyaknya Curah Hujan di Kabupaten
Rainfall in Regency 2 0
Kecamatan District
Januari Januar
y
Pebruari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Malaka Barat 123 137 192 - - 105 02. Rinhat 104 119 - - - - 03. Wewiku**) - - - - - - 04. Weliman 125 168 - - 74 - 05. Malaka Tengah 166 690 - - 519 417
06. Sasita Mean*) 103 96 - - - - 07. Malaka Timur 146 189 - - - 292 08. Laen Manen**) - - - - - - 09. Raimanuk**) - - - - - - 10. Kobalima*) 46 29 - - 68 785 11. Tasifeto Barat*)**) - - - - - - 12. Kakuluk Mesak 66 74 - - - -
13. Kota Atambua*)**) - - - - - - 14. Tasifeto Timur 343 507 - - - - 15. Raihat 215 116 - - 38 - 16. Lasiolat**) - - - - - - 17. Lamaknen*) 267 387 - - 44 43
Rata-Rata 100.24 147.76 11.29 0.00 43.71 96.59
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture and Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
**) Data Tidak Tersedia
GEOGRAFI / GEOGRAPHY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 29
Table 1.21 Belu Menurut Kecamatan Per Bulan of Belu by District per Month 0 7
(mm)
Juli July
Agustus August
September
September
Oktober October
November
November
Desember December
J u m l a h T o t a l
(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
- - - 146 184 475 1,362 - - - - - - 223 - - - - - - - - - - 243 186 264 1,060 - - - - 119 116 2,027
- - - - 214 190 603 - - - - 102 214 943 - - - - - - - - - - - - - - - - - 112 135 89 1264 - - - - - - - - - - - - - 140
- - - - - - - - - - - - - 850 - - - - 165 209 743 - - - - - - - - - - - 104 123 968
0.00 0.00 0.00 29.47 71.12 98.83 599.00
BAB / CHAPTER 2
Pemerintahan Government
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 33
Pemerintahan
Kabupaten Belu berdiri pada tanggal 20 Desember 1958 dengan ibukota kabupaten Atambua saat ini wilayahnya terdiri atas 24 kecamatan, yaitu : 1. Kecamatan Malaka Barat 2. Kecamatan Rinhat 3. Kecamatan Wewiku 4. Kecamatan Weliman 5. Kecamatan Malaka Tengah 6. Kecamatan Sasita Mean 7. Kecamatan Botin Leobele 8. Kecamatan Io Kufeu 9. Kecamatan Malaka Timur 10. Kecamatan Laenmanen 11. Kecamatan Raimanuk 12. Kecamatan Kobalima
13. Kecamatan Kobalima Timur 14. Kecamatan Tasifeto Barat 15. Kecamatan Nanaet Dubesi 16. Kecamatan Kakuluk Mesak 17. Kecamatan Kota Atambua 18. Kecamatan Atambua Barat 19. Kecamatan Atambua Selatan 20. Kecamatan Tasifeto Timur 21. Kecamatan Raihat 22. Kecamatan Lasiolat 23. Kecamatan Lamaknen 24. Kecamatan Lamaknen Selatan
Menurut data dari Bagian Pemerintahan Desa pada Kantor Bupati Belu hingga tahun 2007 terdapat 208 desa/kelurahan di Kabupaten Belu yang terdiri dari 196 desa dan 12 kelurahan, dimana sebanyak 87,02 persen adalah desa/kelurahan difinitif, sedangkan sisanya sebanyak 12.98 persen masih merupakan desa persiapan.
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
34 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Gambar 2.1. Persentase Jumlah Desa Menurut Klasifikasi Desa di Kabupaten Belu Tahun 2007
Swadaya20.19%
Swakarya73.56%
Swasembada6.25%
Sumber : PMD
Gambar 2.2. Jumlah Wilayah Administrasi Setingkat Desa Menurut Kecamatan di
Kabupaten Belu Tahun 2007
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
010 011 012 013 020 021 022 023 030 031 032 040 041 050 051 052 060 061 062 070 071 072 080 081
Sumber : Bagian Pemerintahan Desa
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 35
Tabel / Table 2.1 Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan
Numbers Villages by District 2 0 0 7
Kecamatan Regency
Desa / Kelurahan Village
Definitif Definitive
Persiapan Pre-village
UPT Pre-
transmi- gration village
Jumlah Total *)
(1) (3) (4) (5) (6)
01. Malaka Barat 11 5 - 16
02. Rinhat 13 7 - 20
03. Wewiku 9 3 - 12
04. Weliman 11 3 - 14
05. Malaka Tengah 12 5 - 17
06. Sasita Mean 9 - - 9
07. Io Kufeu 7 - - 7
08. Botin Leobele 5 - - 5
09. Malaka Timur 6 - - 6
10. Laen Manen 7 2 - 9
11. Raimanuk 8 1 - 9
12. Kobalima 8 - - 8
13. Kobalima Timur 4 - - 4
14. Tasifeto Barat 8 - - 8
15. Nanaet Dubesi 4 - - 4
16. Kakuluk Mesak 6 - - 6
17. Kota Atambua 4 - - 4
18. Atambua Selatan 4 - - 4
19. Atambua Barat 4 - - 4
20. Tasifeto Timur 11 1 - 12
21. Raihat 6 - - 6
22. Lasiolat 7 - - 7
23. Lamaknen 9 - - 9
24. Lamaknen Selatan 8 - - 8
Kabupaten Belu 181 27 - 208 Sumber : Bagian Pemerintahan Desa, Kantor Bupati Belu
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
36 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 2.2 Banyaknya Satuan Lingkungan Setempat Menurut Kecamatan
2 0 0 7
Kecamatan District
Dusun/Lingkungan Rukun Tetangga (RT)
(3) (4) (5)
01. Malaka Barat 82 214
02. Rinhat 119 215
03. Wewiku 66 211
04. Weliman 88 188
05. Malaka Tengah 98 332
06. Sasita Mean 49 93
07. Io Kufeu 45 87
08. Botin Leobele 30 57
09. Malaka Timur 46 109
10. Laen Manen 66 126
11. Raimanuk 78 140
12. Kobalima 48 119
13. Kobalima Timur 23 50
14. Tasifeto Barat 59 177
15. Nanaet Dubesi 20 40
16. Kakuluk Mesak 35 90
17. Kota Atambua 9 110
18. Atambua Selatan 9 79
19. Atambua Barat 8 90
20. Tasifeto Timur 58 175
21. Raihat 31 91
22. Lasiolat 25 70
23. Lamaknen 43 103
24. Lamaknen Selatan 39 109
Kabupaten Belu 1,174 3,075
Sumber : Bagian Pemerintahan Desa, Kantor Bupati Belu
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 37
Tabel / Table 2.3 Banyaknya Desa/Kelurahan dan Tingkat perkembangan Desa/Kelurahan
Menurut Kecamatan Numbers of Villages and Supporting level by District
2 0 0 7
Kecamatan Regency
Perkotaan Pedesaan Jumlah Desa/
Kelurahan
Numbers of
Villages
Swa-daya
Swakarya Self
Deve-loping
Swa-semba
da Sup-
porting
Swa-daya
Swakarya
Self Deve-loping
Swa-semba
da Sup-
porting (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
01. Malaka Barat - - - 5 10 1 16 02. Rinhat - - - 7 13 - 20
03. Wewiku - - - 3 9 - 12 04. Weliman - - 3 11 - 14
05. Malaka Tengah - - - 5 10 2 17
06. Sasita Mean*) - - - 8 13 - 21 07. Malaka Timur - - - - 6 - 6
08. Laen Manen - - - 2 7 - 9 09. Raimanuk - - - 1 7 1 9
10. Kobalima*) - - - - 11 1 12 11. Tasifeto Barat*) - - - - 12 - 12 12. Kakuluk Mesak - - - - 6 - 6
13. Kota Atambua*) - 5 7 - - - 12 14. Tasifeto Timur - - - - 11 1 12 15. Raihat - - - - 6 - 6 16. Lasiolat - - - - 7 - 7 17. Lamaknen*) - - - 8 9 - 17 Kabupaten Belu - 5 7 42 148 6 208
Sumber : PMD Source : PMD Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
38 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 2.4 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD
Menurut Jenis Kelamin dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2 0 0 7
Kantor/Dinas/Instansi
Pegawai Sipil Daerah
Pegawai sipil pusat
dipekerjakan
BUMN/ BUMD
Honorer/ Kontrak/PTT
Jumlah
L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 01. Sekretariat Daerah 185 100 - - - - - - 185 100 02. Kecamatan
a. Malaka Barat 41 8 - - - - - - 41 8 b. Rinhat 19 2 - - - - - - 19 2
c. Wewiku 8 3 - - - - - - 8 3
d. Weliman 14 7 - - - - - - 14 7 e. Malaka Tengah 44 16 - - - - - - 44 16
f. Sasita Mean 20 5 - - - - - - 20 5 g. Malaka Timur 30 7 - - - - - - 30 7
h. Laen Manen 25 6 - - - - - - 25 6 i. Raimanuk 10 3 - - - - - - 10 3 j. Kobalima 49 10 - - - - - - 49 10 k. Tasifeto Barat 39 11 - - - - - - 39 11 l. Kakuluk Mesak 54 8 - - - - - - 54 8 m. Kota Atambua 20 11 - - - - - - 20 11 n. Tasifeto Timur 19 3 - - - - - - 19 3 o. Raihat 27 3 - - - - - - 27 3 p. Lasiolat 22 6 - - - - - - 22 6 q. Lamaknen 15 5 - - - - - - 15 5
03. Kelurahan a. Kota Atambua 10 6 - - - - - - 10 6 b. Tenukiik 10 7 - - - - - - 10 7 c. Manuaman 9 4 - - - - - - 9 4 d. Manumutin 21 7 - - - - - - 21 7 e. Tulamalae 16 5 - - - - - - 16 5 f. Bardao 16 6 - - - - - - 16 6 g. Beirafu 7 4 - - - - - - 7 4 h. Lidak 12 5 - - - - - - 12 5 i. Umanen 13 6 - - - - - - 13 6
Jumlah I 755 264 - - - - - - 755 264
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 39
Lanjutan / Continued Tabel 2.4
Kantor/Dinas/Instansi
Pegawai Sipil Daerah
Pegawai sipil pusat
dipekerjakan
BUMN/ BUMD
Honorer/ Kontrak/PTT
Jumlah
L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) j. Fatubenao 11 5 - - - - - - 11 5 k. Fatukbot 14 7 - - - - - - 14 7 l. Rinbesi 11 4 - - - - - - 11 4
Sekretariat DPRD 27 13 - - - - - - 27 13 Kejaksaan Negeri - - 21 8 - - - - 21 8 Pengadilan Negeri - - 30 11 - - 6 2 36 13 Departemen Agama - - 108 85 - - 3 - 111 85 Pengadilan Agama - - 14 1 - - - - 14 1 BPN - - 34 7 - - - - 34 7 BPS - - 18 4 - - 1 1 19 5 Lembaga Pemasyarakatan - - 48 11 - - - - 48 11 KPPN - - 25 2 - - 4 1 29 3 PNS Polri - - 20 4 - - - - 20 4 PNS Kodim - - 228 8 - - - - 228 8 Bandara Udara Haliwen - - 8 - - - 3 - 11 - Pengelolaan Pajak Atambua - - 4 - - - 3 1 7 1 Imigrasi - - 31 3 - - - - 31 3 Badan Pengawas 44 11 - - - - - - 44 11 Badan Kesbanglinmas 26 10 - - - - - - 26 10
Bappeda 28 9 - - - - - - 28 9
Bapedalda 22 13 - - - - - - 22 13
Badan Kepegawaian 20 15 - - - - - - 20 15
Badan PMD 33 12 - - - - - - 33 12
Dinas Kimpraswil 114 23 - - - - - - 114 23
Dinas Infokom 41 17 - - - - - - 41 17 Dinas Perindustrian &Perdagangan 42 9 - - - - - - 42 9 Dinas Pendaftaran Penduduk 25 13 - - - - - - 25 13
Jumlah II 458 161 589 144 - - 20 5 1067 310
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
40 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Lanjutan / Continued Tabel 2.4
Kantor/Dinas/Instansi
Pegawai Sipil Daerah
Pegawai sipil pusat
dipekerjakan
BUMN/ BUMD
Honorer/ Kontrak/PTT
Jumlah
L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 36 10 - - - - - - 36 10 Dinas Pendidikan 65 16 - - - - - - 65 16 Dinas Pendidikan (Guru) 1950 1863 - - - - - - 1950 1863 Dinas Kesehatan 243 264 - - - - - - 243 264 Dinas Nakertrans 26 4 - - - - - - 26 4 Dinas Pendapatan Daerah 46 13 - - - - - - 46 13 Dinas Kehutanan 94 16 - - - - - - 94 16 Dinas Keluarga Berencana 98 30 - - - - - - 98 30 Dinas Perhubungan 74 10 - - - - - - 74 10 Dinas Pertanian & Perkebunan 189 30 - - - - - - 189 30 Dinas Perikanan & Kelautan 30 19 - - - - - - 30 19 Dinas Pertambangan & Energi 21 15 - - - - - - 21 15 Dinas Peternakan 62 21 - - - - - - 62 21 Dinas Koperasi PK&M 38 6 - - - - - - 38 6 Dinas Kesejahteraan Sosial 22 7 - - - - - - 22 7 Dinas Kebersihan & Pertamanan 35 25 - - - - - - 35 25 Kantor Satpol Pamong Praja 35 5 - - - - - - 35 5 Kantor Arsip Daerah 11 8 - - - - - - 11 8 Kantor Ketahanan Pangan 92 9 - - - - - - 92 9 Kantor Perpustakaan 13 12 - - - - - - 13 12 Kantor PDE 10 8 - - - - - - 10 8 PD. Belu Bhakti 9 3 - - - - - - 9 3 PDAM 2 5 - - - - - - 2 5
Jumlah III 3201 2399 - - - - - - 3201 2399
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 41
Lanjutan / Continued Tabel 2.4
Kantor/Dinas/Instansi
Pegawai Sipil Daerah
Pegawai sipil pusat
dipekerjakan
BUMN/ BUMD
Honorer/ Kontrak/PTT
Jumlah
L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
RSUD Atambua 85 121 - - - - - - 85 121 Akademi Perawat 18 4 - - - - - - 18 4 Sekretariat KPU 12 5 - - - - - - 12 5 BRI - - - - 31 9 16 2 47 11 BPD Atambua - - - - 11 7 9 - 20 7 BPD Capem Atapupu - - - - 2 2 2 - 4 2 PLN - - - - 25 1 46 5 71 6
Telkom - - - - 4 - 9 6 13 6
Pos & Giro - - - - 22 - 3 - 25 -
Pegadaian Ps. Baru - - - - 7 1 2 - 8 2
Pegadaian Atambua - - - - 6 1 3 - 9 1
Pegadaian Betun - - - - 3 2 3 - 6 2
Asuransi Jiwa Sraya - - - - 10 3 - - 10 3
Asuransi Bumi Putra - - - - 2 2 22 30 24 32
Perum Dolog Atambua - - - - 18 - 8 - 26 -
Bank Mandiri - - - - 2 3 5 - 7 3
BNI - - - - 4 2 4 - 8 2
Jumlah IV 115 130 - - 147 33 132 43 393 207
Jumlah I+II+III+IV 4529 2954 589 144 147 33 152 48 541
6 3180
Sumber : BKD dan masing-masing Instansi, Badan, Kantor BUMN/BUMD
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
42 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 2.5 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Golongan dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu
2 0 0 7
Kantor/Dinas/Instansi
Golongan BUMN/ BUMD
Honorer/ Kontrak/PTT
Jumlah
I II III IV L P
L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 01. Sekretariat Daerah 16 164 91 14 - - - - 185 100 02. Kecamatan
a. Malaka Barat 4 27 18 - - - - - 41 8
b. Rinhat 3 10 8 - - - - - 19 2
c. Wewiku - 5 6 - - - - - 8 3
d. Weliman 2 9 10 - - - - - 14 7
e. Malaka Tengah 8 34 18 - - - - - 44 16
f. Sasita Mean 2 13 10 - - - - - 20 5
g. Malaka Timur 1 25 11 - - - - - 30 7
h. Laen Manen - 17 14 - - - - - 25 6 i. Raimanuk - 5 8 - - - - - 10 3 j. Kobalima 2 40 17 - - - - - 49 10 k. Tasifeto Barat 5 32 13 - - - - - 39 11 l. Kakuluk Mesak 8 45 9 - - - - - 54 8 m. Kota Atambua 5 14 12 - - - - - 20 11 n. Tasifeto Timur 1 12 9 - - - - - 19 3 o. Raihat 3 22 5 - - - - - 27 3 p. Lasiolat - 15 13 - - - - - 22 6 q. Lamaknen 3 8 9 - - - - - 15 5
03. Kelurahan a. Kota Atambua 1 7 8 - - - - - 10 6 b. Tenukiik 1 8 8 - - - - - 10 7 c. Manuaman - 5 8 - - - - - 9 4 d. Manumutin 8 14 6 - - - - - 21 7 e. Tulamalae 2 10 9 - - - - - 16 5 f. Bardao 3 12 7 - - - - - 16 6 g. Beirafu - 4 7 - - - - - 7 4 h. Lidak 2 8 7 - - - - - 12 5 i. Umanen 1 12 6 - - - - - 13 6
Jumlah I 81 577 347 14 - - - - 755 264
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 43
Lanjutan / Continued Tabel 2.5
Kantor/Dinas/Instansi
Golongan BUMN/ BUMD
Honorer/ Kontrak/PTT
Jumlah
I II III IV L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) j. Fatubenao 1 9 6 - - - - - 11 5 k. Fatukbot 2 11 8 - - - - - 14 7 l. Rinbesi 2 8 5 - - - - - 11 4
Sekretariat DPRD 3 22 11 4 - - - - 27 13 Kejaksaan Negeri - 18 10 1 - - - - 21 8 Pengadilan Negeri 1 15 22 3 - - 6 2 36 13 Departemen Agama - 114 77 5 - - - - 111 85 Pengadilan Agama - 3 12 - - - - - 14 1 BPN - 9 31 1 - - - - 34 7 BPS - 7 15 - - - 1 1 19 5 Lembaga Pemasyarakatan - 37 21 1 - - - - 48 11 KPPN - 17 10 - - - 4 1 29 3 PNS Polri 14 4 6 - - - - - 20 4 PNS Kodim 207 29 - - - - - - 228 8 Bandara Udara Haliwen 4 2 2 - - - 3 - 11 - Pengelolaan Pajak Atambua - 2 2 - - - 3 1 7 1 Imigrasi - 26 7 1 - - - - 31 3 Badan Pengawas 2 16 28 9 - - - - 44 11 Badan Kesbanglinmas - 19 10 7 - - - - 26 10 Bappeda - 11 21 5 - - - - 28 9
Bapedalda 2 14 15 4 - - - - 22 13 Badan Kepegawaian 1 15 17 2 - - - - 20 15
Badan PMD - 19 21 5 - - - - 33 12
Dinas Kimpraswil 12 72 46 7 - - - - 114 23 Dinas Infokom 3 30 20 5 - - - - 41 17 Dinas Perindustrian &Perdagangan - 18 26 7 - - - - 42 9 Dinas Pendaftaran Penduduk 1 14 18 5 - - - - 25 13
Jumlah II 255 561 467 72 - - 17 5 1067 310
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
44 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Lanjutan / Continued Tabel 2.5
Kantor/Dinas/Instansi
Golongan BUMN/ BUMD
Honorer/ Kontrak/PTT
Jumlah
I II III IV L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1 19 22 4 - - - - 36 10 Dinas Pendidikan 3 42 28 8 - - - - 65 16 Dinas Pendidikan (Guru) 69 1343 2134 267 - - - - 1950 1863 Dinas Kesehatan 6 343 152 6 - - - - 243 264 Dinas Nakertrans - 11 14 5 - - - - 26 4 Dinas Pendapatan Daerah 4 19 31 5 - - - - 46 13 Dinas Kehutanan 6 70 30 4 - - - - 94 16 Dinas Keluarga Berencana - 48 74 6 - - - - 98 30 Dinas Perhubungan 7 42 32 3 - - - - 74 10 Dinas Pertanian & Perkebunan 6 126 83 4 - - - - 189 30 Dinas Perikanan & Kelautan 1 23 22 3 - - - - 30 19 Dinas Pertambangan & Energi 2 16 13 5 - - - - 21 15 Dinas Peternakan 2 44 32 5 - - - - 62 21 Dinas Koperasi PK&M - 15 23 6 - - - - 38 6 Dinas Kesejahteraan Sosial - 15 9 5 - - - - 22 7 Dinas Kebersihan & Pertamanan 7 36 14 3 - - - - 35 25 Kantor Satpol Pamong Praja 2 27 10 1 - - - - 35 5 Kantor Arsip Daerah 1 11 6 1 - - - - 11 8 Kantor Ketahanan Pangan - 62 37 2 - - - - 92 9 Kantor Perpustakaan 1 18 5 1 - - - - 13 12 Kantor PDE - 10 7 1 - - - - 10 8 PD. Belu Bhakti 2 8 2 - - - - - 9 3 PDAM - 4 3 - - - - - 2 5
Jumlah III 120 2352 2783 345 - - - - 3201 2399
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 45
Lanjutan / Continued Tabel 2.5
Kantor/Dinas/Instansi
Golongan BUMN/ BUMD
Honorer/ Kontrak/PTT
Jumlah
I II III IV L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
RSUD Atambua 2 133 68 3 - - - - 85 121 Akademi Perawat - 5 14 3 - - - - 18 4 Sekretariat KPU - 9 8 - - - - - 12 5 BRI - - - - 31 9 16 2 47 11 BPD Atambua - - - - 11 7 9 - 20 7 BPD Capem Atapupu - - - - 2 2 2 - 4 2 PLN - - - - 25 1 46 5 71 6
Telkom - - - - 4 - 9 6 13 6
Pos & Giro - - - - 22 - 3 - 25 -
Pegadaian Ps. Baru - - - - 7 1 2 - 8 2
Pegadaian Atambua - - - - 6 1 3 - 9 1
Pegadaian Betun - - - - 3 2 3 - 6 2
Asuransi Jiwa Sraya - - - - 10 3 - - 10 3
Asuransi Bumi Putra - - - - 2 2 22 30 24 32
Perum Dolog Atambua - - - - 18 - 8 - 26 -
Bank Mandiri - - - - 2 3 5 - 7 3
BNI - - - - 4 2 4 - 8 2
Jumlah IV 2 147 90 6 147 33 132 43 393 207
Jumlah I+II+III+IV 458 3637368
7 437 147 33 149 48 541
6 3180
Sumber : BKD dan masing-masing Instansi, Badan, Kantor BUMN/BUMD
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
46 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 2.6 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD
Menurut Tingkat Pendidikan dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2 0 0 7
Kantor/Dinas/Instansi
Tingkat Pendidikan Honorer/ Kontrak/
PTT
Jumlah
SD SLTP SLTA D1-D3 S1 S2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 01. Sekretariat Daerah 36 32 185 25 6 1 - 285 02. Kecamatan
a. Malaka Barat 6 8 28 2 5 - - 49
b. Rinhat 1 2 13 2 3 - - 21
c. Wewiku - 1 8 - 2 - - 11
d. Weliman 1 1 15 1 3 - - 21
e. Malaka Tengah 20 6 28 3 3 - - 60
f. Sasita Mean 7 4 8 1 5 - - 25
g. Malaka Timur 9 5 19 1 3 - - 37
h. Laen Manen 4 6 13 2 6 - - 31 i. Raimanuk 1 1 7 - 4 - - 13 j. Kobalima 13 12 27 3 4 - - 59 k. Tasifeto Barat 10 9 24 2 5 - - 50 l. Kakuluk Mesak 21 13 21 3 4 - - 62 m. Kota Atambua 14 3 6 3 5 - - 31 n. Tasifeto Timur 4 2 8 3 5 - - 22 o. Raihat 8 5 11 1 5 - - 30 p. Lasiolat 3 4 16 - 5 - - 28 q. Lamaknen 4 3 8 2 3 - - 20
03. Kelurahan a. Kota Atambua 2 2 9 - 3 - - 16 b. Tenukiik 3 2 10 1 1 - - 17 c. Manuaman 1 1 8 - 3 - - 13 d. Manumutin 11 3 9 1 4 - - 28 e. Tulamalae 4 3 12 - 2 - - 21 f. Bardao 7 2 11 - 2 - - 22 g. Beirafu 2 - 6 1 2 - - 11 h. Lidak 5 2 7 - 3 - - 17 i. Umanen 3 1 12 1 2 - - 19
Jumlah I 200 133 529 58 98 1 - 1019
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 47
Lanjutan / Continued Tabel 2.6
Kantor/Dinas/Instansi
Tingkat Pendidikan Honorer/ Kontrak/
PTT
Jumlah
SD SLTP SLTA D1-D3 S1 S2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) j. Fatubenao 2 2 9 - 3 - - 16
k. Fatukbot 5 1 12 1 2 - - 21
l. Rinbesi 4 1 8 - 2 - - 15
Sekretariat DPRD 10 6 18 1 5 - - 40
Kejaksaan Negeri 3 - 16 - 10 - - 29
Pengadilan Negeri - 1 18 1 20 1 8 49
Departemen Agama 1 1 54 61 75 1 3 196
Pengadilan Agama - - 2 1 9 3 - 15
BPN 1 1 30 1 8 - - 41
BPS - - 16 1 5 - 2 24 Lembaga Pemasyarakatan 1 3 40 - 15 - - 59 KPPN - - 12 10 4 1 5 32 PNS Polri 4 6 10 - 4 - - 24 PNS Kodim 200 27 9 - - - - 236 Bandara Udara Haliwen - 4 3 1 - - 3 11 Pengelolaan Pajak Atambua 1 - 2 - 1 - 4 8 Imigrasi - - 29 1 4 - - 34 Badan Pengawas 7 2 27 4 15 - - 55 Badan Kesbanglinmas 5 4 20 1 6 - - 36 Bappeda 1 3 12 3 15 3 - 37 Bapedalda 7 5 11 1 11 - - 35 Badan Kepegawaian 2 4 14 2 12 1 - 35 Badan PMD 2 4 22 4 13 - - 45 Dinas Kimpraswil 19 8 66 11 32 1 - 137 Dinas Infokom 5 6 40 1 5 1 - 58 Dinas Perindustrian &Perdagangan 5 1 32 2 10 1 - 51 Dinas Pendaftaran Penduduk 4 1 20 2 11 - - 38
Jumlah II 289 91 552 110 297 13 25 1377
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
48 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Lanjutan / Continued Tabel 2.6
Kantor/Dinas/Instansi
Tingkat Pendidikan Honorer/ Kontrak/
PTT
Jumlah
SD SLTP SLTA D1-D3 S1 S2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 4 1 24 7 10 - 46
Dinas Pendidikan 4 3 27 8 39 - 81
Dinas Pendidikan (Guru) - - 1211 851 1751 - 3813
Dinas Kesehatan 19 54 335 68 27 4 - 507
Dinas Nakertrans 2 1 15 4 8 - 30
Dinas Pendapatan Daerah 6 5 30 5 13 - 59
Dinas Kehutanan 1 2 77 5 25 - 110
Dinas Keluarga Berencana 1 7 76 6 38 - 128
Dinas Perhubungan 12 7 50 6 9 - 84 Dinas Pertanian & Perkebunan 13 17 116 22 50 1 - 219 Dinas Perikanan & Kelautan 5 2 25 7 9 1 - 49 Dinas Pertambangan & Energi 3 2 19 1 10 1 - 36 Dinas Peternakan 7 3 39 10 23 1 - 83 Dinas Koperasi PK&M 1 2 24 5 12 - 44 Dinas Kesejahteraan Sosial 1 4 17 2 5 - 29 Dinas Kebersihan & Pertamanan 13 8 30 2 7 - - 60 Kantor Satpol Pamong Praja 3 2 26 2 7 - - 40 Kantor Arsip Daerah 1 2 11 2 3 - - 19 Kantor Ketahanan Pangan 1 2 58 6 34 - - 101 Kantor Perpustakaan 5 3 13 1 3 - - 25 Kantor PDE 1 3 9 - 5 - - 18 PD. Belu Bhakti 3 2 3 1 3 - - 12 PDAM - - 6 - 1 - - 7
Jumlah III 106 132 2241 1021 2092 8 - 5600
PEMERINTAHAN / GOVERNMENT
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 49
Lanjutan / Continued Tabel 2.6
Kantor/Dinas/Instansi
Tingkat Pendidikan Honorer/ Kontrak/PTT
Jumlah
SD SLTP SLTA D1-D3 S1 S2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) RSUD Atambua 6 8 173 19 - - - 206 Akademi Perawat 1 1 15 4 1 - 22 Sekretariat KPU 1 1 14 1 - - - 17 BRI 1 1 31 3 21 1 - 58 BPD Atambua - - 7 2 9 - 9 27 BPD Capem Atapupu - - 2 1 2 1 - 6 PLN - - 24 1 1 - 51 77 Telkom - - 3 1 - - 15 19 Pos & Giro 1 5 13 2 1 - 3 25 Pegadaian Ps. Baru - - 7 - 1 - 2 10 Pegadaian Atambua 2 - 3 - 2 - 3 10 Pegadaian Betun 1 - 4 - 3 - - 8 Asuransi Jiwa Sraya - - 11 - 2 - - 13 Asuransi Bumi Putra - - 50 - 6 - - 56 Perum Dolog Atambua 5 3 9 1 - - 8 26 Bank Mandiri - - 1 1 3 - 5 10 BNI - - 1 - 4 1 4 10
Jumlah IV 18 19 368 36 56 3 100 600
Jumlah I+II+III+IV 613 375 3656 1225 2543 25 125 8499
Sumber : BKD dan masing-masing Instansi, Badan, Kantor BUMN/BUMD
BAB / CHAPTER 3
Penduduk & Tenaga Kerja Population & Man Power
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 53
PENDUDUK & TENAGA KERJA P E N D U D U K Tema kepedudukan selalu muncul menjadi suatu permasalahan yang cukup menarik dan hangat untuk diperdebatkan karena mempunyai kaitan erat dengan kesejahteraan hidup manusia. Perkembangan penduduk yang pesat tanpa diimbangi dengan persediaan resourses yang memadai maka jumlah penduduk yang banyak tersebut menjadi beban bagi pembangunan. Sebaliknya percepatan pertumbuhan penduduk jauh lebih lamban dari percepatan pertambahan sumber daya dan sumber dana yang ada maka penduduk yang banyak dengan kualitas yang memadai akan menjadi modal pembangunan yang sangat berharga. Pemerintah dalam berbagai format perencanaan selalu menempatkan masalah kependudukan sebagai kerangka acuannya, karena penduduk dengan aspek kualitas dan kuantitasnya merupakan pelaku sentral sekaligus sebagi objek yang menikmati hasil-hasil pembangunan secara lebih adil
dan berkeprikemanusiaan. Penduduk yang banyak dengan kualitas yang tinggi akan menjadi asset yang berharga bagi kelancaran proses pembangunan, sedangkan apabila sebagian besar dari mereka berkualitas rendah tentu akan menjadi sumber kemiskinan dan keterbelakangan yang tidak lain juga menjadi musuh utama dari misi pembangunan bangsa. Dari hasil Sensus Penduduk, jumlah penduduk di Kabupaten Belu tahun 1990 sebanyak 216,019 jiwa dan meningkat menjadi 277,484 jiwa pada tahun 2000, dengan pertumbuhan rata–rata 2,54%. Tingkat pertumbuhan ini sedikit lebih tinggi dibanding pertumbuhan 1980-1990 yang hanya 1,78%. Pada tabel 3.1.1. jumlah penduduk Kabupaten Belu 2007 dari 378,882 jiwa, dengan tingkat kepadatan rumah tangga rata-rata 4 orang dan kepadatan penduduk 155 orang per Km². Dibandingkan tahun sebelumnya angka pertumbuhan penduduk periode 2000-2007 tergolong cukup tinggi yakni
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
54 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
4.55%. Hal ini karena selain perkembangan penduduk secara alamiah, juga diakibatkan oleh adanya eksodus ex pengungsi Timor Timur ke wilayah Kabupaten Belu yang pada Sensus Penduduk 2000 belum terhitung.
Faktor migrasi masuk juga menjadi pemicu tingginya angka pertumbuhan penduduk mengingat kedudukan wilayah geografis Kabupaten Belu yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste akan menjadi daerah transit bagi penduduk dari luar untuk expansi usaha ke negara baru tersebut.
Selain itu dengan adanya pergeseran paradigma Keluarga Berencana dari Norma Keluarga Kecil Bahagia menjadi menjadi Keluarga Berkualitas disalah tafsirkan sebagai peluang untuk banyak anak asal bisa/mampu menghidupinya. Pada kasus ini, hidup layak sebuah keluarga menjadi relatif dan sangat tergantung pada pandangan kepentingan yang bersifat subjektif. Analisis kependudukan tahun 2007 memperlihatkan indikator sebagai berikut:
- Angka sex ratio pada tahun 2007 sebesar 99, menunjukkan bahwa
jumlah penduduk laki-laki sedikit lebih rendah dari penduduk perempuan yakni setiap 99 penduduk laki-laki terdapat 100 orang penduduk perempuan.
- Dilihat dari struktur umur penduduk memperlihatkan bahwa sebagaian besar penduduk Belu berada pada usia muda, dimana konstruksi piramida penduduknya masih berbentuk ekspansif. Dari 378,882 pada tahun 2007 38.20%, merupakan penduduk usia muda yang berumur 0 – 14 tahun.
- Angka ketergantungan (Dependency Ratio) pada tahun 2007 adalah 79 yang menunjukkan bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif harus menanggung sekitar 79 orang yang belum atau tidak produktif.
KETENAGAKERJAAN Penduduk usia kerja didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 10 tahun keatas, sedangkan khusus dalam Sensus
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 55
Penduduk 2000 dan Sakernas 2007 menggunakan konsep penduduk berumur 15 tahun keatas. Mereka terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Proporsi penduduk yang tergolong angkatan kerja dikenal dengan istilah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( T P A K). TPAK mengkikuti pola huruf *U* terbalik. Angka ini rendah pada usia muda (usia sekolah), kemudian naik sejalan dengan kenaikan umur sampai mencapai puncaknya pada umur 25–29 tahun, yang selanjutnya turun lagi perlahan pada umur-umur berikutnya (antara lain karena pensiun, kesehatan yang tidak memungkinkan dan telah mencapai usia tua). Selama kurun waktu 2000- 2007, TPAK Kabupaten Belu sedikit berfluktuasi yakni 77.64 di tahun 2000, 61.35 pada tahun 2005, 61.00 tahun 2006 dan tahun 2007 ini meningkat menjadi 68.28%. Diduga fluktuasi TPAK ini erat kaitannya dengan situasi kesulitan ekonomi yang dialami sebagian besar masyarakat. Pada kondisi ekonomi masyarakat secara umum relatif baik maka ada sebagian penduduk usia kerja terutama ibu rumah tangga tidak aktif mencari nafkah. Sebaliknya
ketika kondisi ekonomi tingkat rumah tangga memasuki fase kronis maka sebagian ibu rumah tangga terpaksa ikut mencari nafkah melalui usaha antara lain kerajinan rumah tangga, perdagangan eceran atau sebagai pekerja keluarga pada sektor pertanian. Angka kesempatan kerja merupakan perbandingan antara penduduk yang bekerja dengan angkatan kerja. Pada tahun 2007 angka kesempatan kerja Kabupaten Belu tergolong tinggi yakni 96.87%. Ini berarti angka pengangguran terbuka pada tahun 2007 hanya sebesar 3.13% atau lebih sedikit dibanding hasil sensus SP 2000 sebesar 7.44%. Kendatipun tingkat pengangguran terbuka relatif kecil, namun bila dibandingkan dengan tingkat pendapatan perkapita penduduk yang masih rendah menunjukkan bahwa sebenarnya angka setengah pengangguran dan pengangguran terselubung di Kabupaten Belu terutama pada sektor pertanian di pedesaan masih cukup tinggi. Komposisi penduduk yang bekerja pada tahun 2007 memperlihatkan bahwa sebagian besar yakni 60.84 % dari penduduk yang bekerja,mempunyai lapangan pekerjaan utama di sektor
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
56 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
pertanian. Sementara sisanya masing masing bekerja pada sektor sekunder (industri 10.04% dan 29.12% sisanya bekerja pada sektor tersier (perdagangan 5.45%, jasa jasa 13.43% dan lainnya 10.24%) bila di bandingkan dengan hasil sensus penduduk tahun 1990 dan 2000 di mana penduduk yang bekerja di sektor pertanian masing masing 68.28% dan 76.15% maka selama lebih dari dua dekade terakhir ini hampir tidak terjadi transformasi tenaga kerja dari sektor primer ke sektor ekonomi moderen secara signifikan. Padahal kunci dari kemajuan pembangunan ekonomi terletak pada akselarasi kinerja dari sektor-sektor ekonomi moderen yang dimanifestasikan lewat semakin besarnya porsi tenaga kerja yang bekerja pada sektor sekunder dan tersier. Lambatnya transformasi tenaga kerja ke sektor moderen sangat erat kaitannya dengan tingkat pendidikan kerja. Data hasil Sakernas 2007 memperlihatkan bahwa sekitar 73.10.penduduk yang bekerja berpendidikan paling tinggi hanya tamat Sekolah Dasar (SD). Dengan masih rendahnya tingkat pendidikan maka kemampuan untuk mengadopsi perkembangan teknologi produksi
yang lebih baik maupun pikiran kreatif untuk menyeleksi aktivitas ekonomi yang lebih menguntungkan menjadi relatif terbatas. Penyebaran penduduk yang bekerja menurut jumlah jam kerja selama seminggu memperlihatkan bahwa sebagian besar pekerja kita masih memiliki ethos kerja yang lebih rendah. Dari 163,221 Penduduk yang bekerja pada tahun 2007 sekitar 80.71% di antaranya bekerja dibawah jam kerja normal yakni rata-rata di bawah 6 jam perhari. Penduduk yang bekerja di atas 44 jam perminggu atau lebih dari 7 jam perhari baru sekitar 19.29%. Untuk mengetahui tingkat kemandirian dan kesejahteraan pekerja dapat di amati dari status pekerjaannya. Dari jumlah pekerja pada tahun 2007 memperlihatkan bahwa 28.85% (47.091 Jiwa) diantaranya adalah pekerja keluarga/pekerja tidak di bayar sementara sisanya masing-masing bekerja di bantu dengan buruh tidak di bayar/pekerja keluarga 35.78% berusaha sendiri dan di bantu buruh di bayar masing masing 16.55 % dan 1.73 % buruh karyawan 16.68 dan pekerja bebas cuma 0.40 % .
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 57
Gambar 3.1. Jumlah Penduduk Kabupaten Belu Tahun 1995 - 2007
235508243236 256815277137284074291967
331385324165
378882371530361862
245224231815
0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
350000
400000
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Registrasi Penduduk 1995-2007 Gambar 3.2. Piramida Penduduk Kabupaten Belu Tahun 2007
75+
-30000 -20000 -10000 0 10000 20000 30000
laki laki
perempuan
70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24
15 - 19
10 - 14
5 - 9
0 - 4
Kelompok Umur Sumber : Registrasi Penduduk 2007, BPS
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
58 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Gambar 3.3. Penduduk Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Tahun 2007
Atambua BaratAtambua SelatanTasifeto Timur
RaihatLasiolat
Lamaknen
Kota AtambuaKakuluk Mesak
Nanaet DubesiTasifeto Barat
Kobalima
Laen ManenRaimanuk
Malaka TimurIo Kufeu
Botin LeobeleSasita Mean
RinhatWewiku
Weliman
Malaka Barat
Malaka Tengah
Kobalima Timur
0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000penduduk rumah tangga
Sumber : Registrasi Penduduk 2007 Gambar 3.4. Kepadatan Penduduk per Km² di Kabupaten Belu Tahun 2007
Malaka BaratRinhat
WewikuWeliman
Malaka TengahSasita Mean
Io KufeuBotin LeobeleMalaka TimurLaen Manen
RaimanukKobalimaKobalima Timur
Tasifeto BaratNanaet DubesiKakuluk Mesak
Kota AtambuaAtambua Barat
Atambua SelatanTasifeto Timur
RaihatLasiolatLamaknen
Lamaknen Selatan
0 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600
Sumber : Registrasi Penduduk 2007
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 59
Gambar 3.5. Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama di Kabupaten Belu Tahun 2007
17 - 18 tahun18.05%
19 - 24 tahun57.75%
16 tahun3.77%
15 tahun ke bawah2.64%
25 tahun ke atas
17.78%
Sumber : Susenas 2007, BPS
Gambar 3.6. Persentase Penduduk Kabupaten Belu Usia 15 Tahun Menurut Status
Pekerjaan Utamanya Tahun 2007
Berusaha sendiri 16.55%
Pekerja tak dibayar27.85%
Berusaha dg. buruh tetap
2.35%
Buruh/karyawan15.54%
Berusaha dg. buruh tidak
tetap30.11%
lain lain0.41%
Sumber : Sakernas 2007, BPS
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
60 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Gambar 3.7. Persentase Penduduk Kabupaten Belu Usia 15 Tahun Menurut Jumlah Jam Kerjanya Tahun 2007
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00
0* )
1 - 14
15 - 34
35 +
Sumber : Sakernas 2007, BPS Gambar 3.8. Jumlah Permintaan dan Pencari Kerja yang Terdaftar di Dinas Tenaga
Kerja & Transmigrasi Kabupaten Belu Tahun 1998 - 2007
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
pencari kerja permintaan tenaga kerja
Sumber : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Belu
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 61
Gambar 3.9. Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar di Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Belu Menurut Tingkat Pendidikannya Tahun 2005 - 2007
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
SD SMTP SMTA D I, D II D III Sarjana
2005 2006 2007
Sumber : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Belu
Penduduk Populations
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
2/1/2009
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 65
Tabel / Table 3.1.1 Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Luas Wilayah, dan kepadatan penduduk per Km2
dan per Rumah Tangga Menurut Kecamatan Number of Population, Household, Area, and Density per Districk
2 0 0 7
Kecamatan Districk
Penduduk Population
Rumah Tangga
House-hold
Luas Area (Km2)
Ke-padatan Density (Km2)
Kepadatan Per RT
Density per Household
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 01. Malaka Barat 22,765 5,534 87.41 260 4 02. Rinhat 16,524 4,097 151.72 109 4 03. Wewiku 20,930 4,852 97.90 214 4 04. Weliman 21,138 4,696 88.25 240 4 05. Malaka Tengah 39,170 8,315 168.69 232 5 06. Sasita Mean 11,067 2,539 65.48 169 4 07. Botin Leobele 9,554 4,792 39.03 245 2 08. Io Kufeu 8,138 2,014 67.79 120 4
09. Malaka Timur 8,946 2,211 83.28 107 4 10. Laen Manen 11,024 2,949 94.02 117 4 11. Raimanuk 11,864 2,881 179.42 66 4 12. Kobalima 17,226 5,112 120.95 79 3 13. Kobalima Timur 6,600 1,951 96.11 68 3 14. Tasifeto Barat 21,979 4,297 224.19 98 5 15. Nanaet Dubesi 4,627 1,054 60.25 77 4 16. Kakuluk Mesak 16,021 3,751 187.54 85 4
17. Kota Atambua 26,631 6,200 24.90 1070 4 18. Atambua Barat 23,045 3,924 15.55 1482 6 19. Atambua Selatan 19,939 3,773 15.73 1268 5 20. Tasifeto Timur 20,363 4,673 211.37 96 6 21. Raihat 14,419 3,613 87.20 165 4 22. Lasiolat 6,786 1,547 64.48 105 4 23. Lamaknen 12,307 2,278 105.90 116 5 24. Lamaknen Selatan 7,819 1,497 108.41 72 5
Kabupaten Belu 378,882 88,550 2,445.57 155 4
Sumber : Registrasi Penduduk 2007
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
66 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 3.1.2 Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin
Population by Districk and Sex 2 0 0 7
Kecamatan
Districk Laki-laki
Male Perempuan
Female J u m l a h
T o t a l (1) (2) (3) (4)
01. Malaka Barat 11,238 11,527 22,765 02. Rinhat 8,208 8,316 16,524 03. Wewiku 10,532 10,398 20,930 04. Weliman 10,618 10,520 21,138 05. Malaka Tengah 19,074 20,096 39,170 06. Sasita Mean 5,036 6,031 11,067
07. Botin Leobele 4,792 4,762 9,554 08. Io Kufeu 3,720 4,418 8,138 09. Malaka Timur 4,448 4,498 8,946 10. Laen Manen 5,440 5,584 11,024 11. Raimanuk 5,784 6,080 11,864 12. Kobalima 8,512 8,714 17,226 13. Kobalima Timur 3,271 3,329 6,600 14. Tasifeto Barat 11,146 10,833 21,979 15. Nanaet Dubesi 2,290 2,337 4,627 16. Kakuluk Mesak 8,043 7,978 16,021 17. Kota Atambua 13,374 13,257 26,631 18. Atambua Barat 12,617 10,428 23,045 19. Atambua Selatan 10,347 9,592 19,939 20. Tasifeto Timur 10,120 10,243 20,363 21. Raihat 7,305 7,114 14,419 22. Lasiolat 3,347 3,439 6,786 23. Lamaknen 6,111 6,196 12,307 24. Lamaknen Selatan 3,931 3,888 7,819
Kabupaten Belu 189,304 189,578 378,882
Sumber : Registrasi Penduduk 2007
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
2/1/2009
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 67
Tabel / Table 3.1.3 Penduduk Menurut Kecamatan dan Kewarganegaraan
Population by Districk and Cityzenship 2 0 0 7
Kecamatan Districk
WNI Indonesian
WNA Cina
Cinesse
WNA lainnya Others
J u m l a h T o t a l
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Malaka Barat 22,765 - - 22,765 02. Rinhat 16,524 - - 16,524 03. Wewiku 20,930 - - 20,930 04. Weliman 21,138 - - 21,138 05. Malaka Tengah 39,170 - - 39,170 06. Sasita Mean 11,067 - - 11,067 07. Botin Leobele 9,554 - - 9,554 08. Io Kufeu 8,138 - - 8,138
09. Malaka Timur 8,946 - - 8,946 10. Laen Manen 11,024 - - 11,024 11. Raimanuk 11,864 - - 11,864 12. Kobalima 17,226 - - 17,226 13. Kobalima Timur 6,600 - - 6,600 14. Tasifeto Barat 21,979 - - 21,979 15. Nanaet Dubesi 4,627 - - 4,627 16. Kakuluk Mesak 16,021 - - 16,021 17. Kota Atambua 26,631 - - 26,631 18. Atambua Barat 23,045 - - 23,045 19. Atambua Selatan 19,939 - - 19,939 20. Tasifeto Timur 20,363 - - 20,363 21. Raihat 14,419 - - 14,419
22. Lasiolat 6,786 - - 6,786 23. Lamaknen 12,307 - - 12,307 24. Lamaknen Selatan 7,819 - - 7,819
Kabupaten Belu 378,882 - - 378,882
Sumber : Registrasi Penduduk 2007
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
68 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 3.1.4 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Belu
Berdasarkan Sensus Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan 1980, 1990, 2000
Kecamatan
District
Penduduk (Jiwa) Pertumbuhan
1980 1990 2000 1980
- 1990
1990 -
2000 (1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Malaka Barat 46,090 53,427 67,058 1.49 2.30 02. Malaka Tengah 33,755 38,665 47,459 1.37 2.07 03. Malaka Timur 30,583 35,922 28,998 1.62 -2.12 04. Kobalima * * 15,174 * * 05. Tasifeto Barat
34,437 47,027 29,242 3.16 -4.64
06. Atambua
* * 44,965 * *
07. Tasifeto Timur
21,574 24,894 26,590 1.44 0.66
08. Lamaknen
14,634 16,084 17,998 0.95 1.13
Jumlah/Total
181,073 216,019 277,484 1.78 2.53
Sumber : Sensus Penduduk 1980, 1990, 2000, BPS Source : Population Census 1980, 1990, 2000, , BPS Keterangan : * ) Masih tergabung dengan kecamatan induk
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
2/1/2009
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 69
Tabel / Table 3.1.5 Penduduk Kabupaten Belu Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Status Perkawinan
Population 10 years old in Belu Regency by Marital Status 2 0 0 7
Status Perkawinan Marital Status
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
Persentase Percentage
(1) (2) (3) (4) (5)
Belum Kawin / single 62,491 52,247 114,738 38.37
kawin / married 79,285 81,225 160,510 53.68
cerai hidup / divorced 985 5,034 6,019 2.01
cerai mati / widowed
3,904 13,845 17,749 5.94
Jumlah / Total
146,665 152,351 299,016 100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
70 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 3.1.6 Penduduk Kabupaten Belu Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin
Population in Belu Regency by Age Group and Sex 2 0 0 7
Golongan Umur
Age Group Laki-Laki
Male Perempuan
Female J u m l a h
T o t a l (1) (2) (3) (4)
0 - 4 25,794 28,058 53,852 5 - 9 28,671 26,452 55,123
10 - 14 21,162 23,912 45,074
15 - 19 23,033 15,024 38,057
20 - 24 15,846 14,424 30,270
25 - 29 18,104 13,233 31,337
30 - 34 9,316 15,571 24,887
35 - 39 10,310 12,530 22,840
40 - 44 5,017 11,383 16,400
45 - 49 8,520 8,742 17,262
50 - 54 7,450 5,718 13,168
55 – 59 4,674 4,313 8,987
60 – 64 3,304 4,055 7,359
65 – 69 3,154 2,379 5,533
70 – 74 1,864 1,992 3,856
75 +
3,085 1,792 4,877
Jumlah / Total
189,304 189,578 378,882
Sumber : Registrasi Penduduk 2007
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
2/1/2009
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 71
Tabel / Table 3.1.7 Penduduk Menurut Kecamatan dan Golongan Umur
Population by Districk and Age Group 2 0 0 7
Kecamatan
Districk 0 - 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Malaka Barat 3,181 3,427 2,961 2,038 1,578 1,778 02. Rinhat 2,309 2,488 2,150 1,479 1,144 1,289 03. Wewiku 2,926 3,153 2,726 1,873 1,446 1,630 04. Weliman 2,954 3,184 2,752 1,891 1,462 1,647 05. Malaka Tengah 5,372 5,731 4,780 3,854 2,771 2,959 06. Sasita Mean 1,514 1,616 1,347 1,091 787 842 07. Botin Leobele 1,313 1,399 1,167 939 674 719 08. Io Kufeu 1,113 1,189 991 802 578 621
09. Malaka Timur 1,295 1,371 1,054 751 624 766 10. Laen Manen 1,595 1,689 1,299 925 770 946 11. Raimanuk 1,718 1,817 1,398 995 831 1,019 12. Kobalima 2,493 2,638 2,030 1,445 1,203 1,476 13. Kobalima Timur 955 1,011 778 554 461 564 14. Tasifeto Barat 3,082 3,050 2,536 2,768 2,198 2,034 15. Nanaet Dubesi 649 642 535 582 463 429 16. Kakuluk Mesak 2,247 2,223 1,850 2,017 1,603 1,483
17. Kota Atambua 3,735 3,696 3,075 3,353 2,665 2,465 18. Atambua Barat 3,226 3,191 2,652 2,903 2,298 2,127 19. Atambua Selatan 2,795 2,765 2,299 2,511 1,992 1,843 20. Tasifeto Timur 3,103 2,954 2,135 1,734 1,581 1,602 21. Raihat 2,199 2,092 1,513 1,228 1,117 1,134 22. Lasiolat 1,034 984 711 578 528 534 23. Lamaknen 1,861 1,720 1,428 1,068 915 875 24. Lamaknen Selatan 1,183 1,093 907 678 581 555
Kabupaten Belu 53,852 55,123 45,074 38,057 30,270 31,337
Sumber : Proporsi Registrasi Penduduk terhadap hasil Sensus Penduduk 1990 dan 2000
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
72 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Lanjutan Tabel 3.1.7
Kecamatan Districk
30 - 34 35 -39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59
(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
01. Malaka Barat 1,491 1,536 1,074 1,072 796 557 02. Rinhat 1,082 1,115 779 779 578 404 03. Wewiku 1,370 1,412 987 988 732 513 04. Weliman 1,383 1,427 997 997 739 518 05. Malaka Tengah 2,423 2,360 1,711 2,057 1,519 1,016 06. Sasita Mean 687 667 482 579 427 286 07. Botin Leobele 591 575 418 503 371 248 08. Io Kufeu 504 491 355 426 315 212 09. Malaka Timur 618 593 416 407 327 198 10. Laen Manen 763 732 514 501 403 244 11. Raimanuk 821 787 552 539 432 262 12. Kobalima 1,191 1,143 803 784 629 382 13. Kobalima Timur 457 438 308 302 241 146 14. Tasifeto Barat 1,518 1,184 807 806 610 388 15. Nanaet Dubesi 320 249 172 169 128 83 16. Kakuluk Mesak 1,107 863 589 586 444 283 17. Kota Atambua 1,838 1,435 979 975 737 470 18. Atambua Barat 1,600 1,247 845 851 646 408 19. Atambua Selatan 1,378 1,076 732 733 555 353 20. Tasifeto Timur 1,256 1,151 988 1,027 856 674 21. Raihat 888 814 699 728 607 477 22. Lasiolat 418 383 329 342 285 224 23. Lamaknen 723 711 529 679 484 392 24. Lamaknen Selatan 460 451 335 432 307 249
Kabupaten Belu 24,887 22,840 16,400 17,262 13,168 8,987
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
2/1/2009
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 73
Lanjutan Tabel 3.1.7
Kecamatan Districk
60 - 64 65 - 69 70 - 74 75 + Jumlah
(1) (14) (15) (16) (17) (18)
01. Malaka Barat 473 343 239 221 22,765 02. Rinhat 343 249 173 163 16,524 03. Wewiku 435 315 219 205 20,930 04. Weliman 440 319 222 206 21,138 05. Malaka Tengah 837 696 412 672 39,170 06. Sasita Mean 237 196 117 192 11,067 07. Botin Leobele 204 169 100 164 9,554 08. Io Kufeu 174 145 86 136 8,138
09. Malaka Timur 186 134 91 115 8,946 10. Laen Manen 229 166 112 136 11,024 11. Raimanuk 246 178 119 150 11,864 12. Kobalima 357 258 174 220 17,226 13. Kobalima Timur 137 99 66 83 6,600 14. Tasifeto Barat 324 226 185 263 21,979 15. Nanaet Dubesi 68 49 39 50 4,627 16. Kakuluk Mesak 235 165 136 190 16,021
17. Kota Atambua 392 274 224 318 26,631 18. Atambua Barat 341 238 196 276 23,045 19. Atambua Selatan 294 205 168 240 19,939 20. Tasifeto Timur 462 308 249 283 20,363 21. Raihat 328 220 176 199 14,419 22. Lasiolat 154 102 83 97 6,786 23. Lamaknen 283 293 165 181 12,307 24. Lamaknen Selatan 180 186 105 117 7,819
Kabupaten Belu 7,359 5,533 3,856 4,877 378,882
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
74 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 3.1.8 Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Miskin Menurut Kecamatan
Number of Household and Poor People by District 2 0 0 6
Kecamatan Districk
Jumlah SLS/RT*)
Jumlah Rumah Tangga
Rumah Tangga dan Penduduk Miskin
Rumah Tangga
Penduduk
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Malaka Barat 201 5,204 3,349 16,018 02. Rinhat 165 3,771 2,470 11,510 03. Wewiku 181 4,260 3,015 14,009 04. Weliman 167 3,756 2,721 13,126 05. Malaka Tengah 272 6,054 5,422 25,614
06. Sasita Mean 191 6,034 3,944 19,510 07. Malaka Timur 104 2,067 1,902 8,836 08. Laen Manen 97 2,786 2,129 9,678 09. Raimanuk 118 3,498 2,813 13,113 10. Kobalima 145 4,535 3,666 8,614 11. Tasifeto Barat 206 5,779 3,091 15,854 12. Kakuluk Mesak 61 3,823 2,533 11,826
13. Kota Atambua 221 1,2913 7,440 34,856 14. Tasifeto Timur 129 3,937 3,346 15,834 15. Raihat 70 3,340 2,621 11,848 16. Lasiolat 60 1,618 898 4,838 17. Lamaknen 195 4,699 2,830 13,817
Kabupaten Belu 2,583 78,074 54,190 248,901
Catatan : *) SLS = Satuan Lingkungan Setempat RT = Rukun Tetangga Jumlah RT sudah termasuk eks pengungsi Timor Timur Sumber : Pendataan Sosial Ekonomi 2005, BPS
Tingkat Kelahiran
Fertility Rate
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 77
Tabel / Tabel 3.2.1 Perkiraan Angka Kelahiran Total / TFR menurut Kabupaten
1989-2005
Kabupaten
Regency
1989-1990*)
1995-1996**) 2004/2005
(1) (2) (3) (4) 01. Sumba Barat 5.60 4.99 4.93 02. Sumba Timur 4.15 4.08 3.78 03. Kupang 4.67 4.31 3.80 04. Timor Tengah Selatan 4.66 3.48 2.99 05. Timor Tengah Utara 3.45 3.54 3.65 06. Belu 4.46 4.48 3.63 07. Alor 3.86 3.45 2.85 08. Lembata - - 3.06 09. Flores Timur 3.92 2.97 3.39 10. Sikka 3.96 2.81 2.59 11. Ende 4.09 2.94 2.50 12. Ngada 3.93 3.57 3.39 13. Manggarai 5.03 4.34 4.25 71. Kota Kupang - - 2.54
Nusa Tenggara Timur
- 3.83 3.49
Catatan : *) Dihitung dari Sensus Penduduk 1980 dan 1990 (metode arriaga) **) Dihitung dari data gabungan (SP90 dan Susenas 96 metode Role ***) Laporan indikator database 2004/2005
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
78 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Tabel 3.2.2 Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin
Menurut Umur Perkawinan Pertama di Kabupaten Belu Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Age at First Marriage
2 0 0 7
Umur Perkawinan Pertama
Age at First Marriage
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
≤15 tahun 2,647 2.64
16 tahun 3,777 3.77
17 - 18 tahun 18,069 18.05
19 - 24 tahun 57,808 57.75
25 tahun ke atas
17,803 17.78
Jumlah / Total
100,104 100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 79
Tabel / Tabel 3.2.3 Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin
Menurut Jumlah Anak yang Lahir Hidup di Kabupaten Belu Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children
2 0 0 7
Jumlah Anak Yang Lahir Hidup Numbers of Children Still live
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1) (2) (3) 0 5,590 5.58 1 13,385 13.37 2 15,307 15.29 3 16,667 16.65 4 13,422 13.41 5 10,684 10.67 6 8,950 8.94 7 6,309 6.30 8 4,605 4.60 9 1,825 1.82
10+
3,360 3.36
Jumlah / Total
100,104 100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
80 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Tabel 3.2.4 Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin
Menurut Jumlah Anak yang Masih Hidup di Kabupaten Belu Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married
by Numbers of Children Still live 2 0 0 7
Jumlah Anak Yang Masih
Hidup Numbers of Children Still live
Jumlah Numbers
Persentase Percentage
(1) (2) (3) 0 6,569 6.56 1 16,334 16.32 2 16,117 16.10 3 19,199 19.18 4 15,821 15.80 5 11,506 11.49 6 7,270 7.26 7 2,955 2.95 8 2,804 2.80 9 1,112 1.11
10+
417 0.42
Jumlah / Total
100,104 100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
Tingkat Kematian
Mortality Rate
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 83
Tabel / Table 3.3.1 Tingkat Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Menurut Kabupaten
Infant Mortality Rate ( IMR) per 1000 birth by Regency 1999, 2002, 2004
Kabupaten Regency
1999 2002 2004
(1) (2) (3) (4) 01. Sumba Barat 64 60 55
02. Sumba Timur 76 73 53
03. K u p a n g *) 57 52 55
04. Timor Tengah Selatan 49 46 53
05. Timor Tengah Utara 50 49 50
06. B e l u 57 55 46
07. A l o r 59 57 54
08. Flores Timur 46 44 46
09. S i k k a 47 45 48
10. E n d e 60 56 44
11. N g a d a 51 48 42
12. Manggarai 54 52 47
13. Kodya Kupang - - 24
14. Lembata - - 47
Nusa Tenggara Timur
62.6 51 49
Keterangan : Laporan Indonesia Pembangunan Manusia 2001, 2004 Remarks : *) Termasuk Kodya Kupang / Include Kodya Kupang
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
84 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 3.3.2 Tingkat Harapan Hidup Penduduk Berumur Nol Tahun Menurut Kabupaten
The Life Expectancy At Birth by Regency 1999, 2002, 2004
Kabupaten Regency
1999 2002 2004
(1) (2) (3) (4) 01. Sumba Barat 61.7 62.4 63.6
02. Sumba Timur 59.0 59.4 64.0
03. K u p a n g *) 63.4 64.2 63.7
04. Timor Tengah Selatan 65.2 65.7 64.7
05. Timor Tengah Utara 65.1 65.4 64.8
06. B e l u 63.5 63.7 65.8
07. A l o r 62.9 63.1 63.9
08. Flores Timur 66.0 66.1 65.8
09. S i k k a 65.7 65.9 65.3
10. E n d e 62.8 63.1 66.3
11. N g a d a 64.7 65.1 66.8
12. Manggarai 64.1 64.2 65.6
13. Kodya Kupang - - -
14. Lembata - 64.9 65.5
Nusa Tenggara Timur
63.6 63.8 65.1
Keterangan : Laporan Indonesia Pembangunan Manusia 2001, 2004 Remarks : *) termasuk Kodya Kupang / include Kodya Kupang
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 85
Tabel / Tabel 3.3.3 Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin
Menurut Jumlah Anak yang Sudah Meninggal di Kabupaten Belu 2 0 0 7
Jumlah Anak Yang Sudah Meninggal
Jumlah
Numbers
Persentase Percentage
(1) (2) (3) 0 66,365 66.30 1 19,042 19.02 2 7,288 7.28 3 3,638 3.63 4 2,375 2.37 5 840 0.84 6 278 0.28 7 139 0.14 8 139 0.14 9 - -
10 +
- -
Jumlah / Total
100,104 100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
Angkatan Kerja
Labour Force
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 89
Tabel / Table 3.4.1 Penduduk 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin
dan Kegiatannya Seminggu yang Lalu Population 15 Years Old and Over by Sex and Activity During The Previous Week
2 0 0 7
Kegiatan Seminggu
yang Lalu Activity During
The Previous Week
Laki-Laki Male
Perempuan
Female
Jumlah Total
Jumlah Numbers
% Jumlah Numbers
% Jumlah Numbers
%
(1) (2) (3) (4) (7) a. Angkatan kerja economically active
100,351 87.15 68,140 54.99 168,491 70.49
1. Bekerja / Worked 98,704 85.72 64,517 52.07 163,221 68.28
2. Mencari Pekerjaan / Pengangguran
looking for work
1,647 1.43 3,623 2.92 5,270 2.21
b. Bukan angkatan kerja not economically active
14,790
12.85
55,761
45.00
70,551
29.51
1. Sekolah attending school
5,921 5.14 10,186 8.22 16,107 6.74
2. Urus rumah tangga house keeping
3,717 3.23 42,882 34.61 46,599 19.49
3. Lainnya / others
5,152 4.48 2,693 2.17 7,845 3.28
Jumlah / total
115,141 100.00 123,901 100 239,042 100.00
Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2007, BPS Source : National Labor ForceSurvey 2007, BPS
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
90 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 3.4.2 Penduduk 15 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kegiatan
Population 15 Years Old and Over by Type of Activity in Belu Regency 2 0 0 0
Jenis Kegiatan Type of Activity
Jumlah Total
Jumlah Numbers
%
(1) (2) (3) a. Angkatan kerja / economically active 133,125 77.64 1. Bekerja / Worked 130,273 75.98 2. Mencari Pekerjaan / looking for work 2,852 1.66
b. Bukan angkatan kerja / not economically active 38,347 22.36 1. Sekolah / attending school 13,390 7.81 2. Mengurus rumah tangga / house keeping - - 3. Lainnya / others *)
24,957 14.55
Jumlah / total
171,472 100.00
Sumber : Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000, BPS Keterangan : termasuk mengurus rumah tangga Remarks : including house keeping
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 91
Tabel / Table 3.4.3 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja
Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week
By Main Employment Status and Sex 2 0 0 7
Status Pekerjaan Utama Main Employment Status
Laki-Laki Male
Perem-puan
Female
Jumlah T o t a l
Persentase Percentage
(1) (2) (3) (4) (5) 1. Berusaha sendiri tanpa dibantu orang lain / self employed
15,579 11,426 27,005 16.55
2. Berusaha sendiri dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar
44,762 13,643 58,405 35.78
3. Berusaha dengan dibantu buruh
dibayar / employer 2,311 513 2,824 1.73
4. Buruh, karyawan / employee 19,163 8,070 27,233 16.68 5. Pekerja bebas pertanian 127 - 127 0.0 6. Pekerja bebas non-pertanian 536 - 536 0.40 7. Pekerja tak dibayar
16,226 30,865 47,091 28.85
Jumlah / total
98,704 64,517 163,221 100.00
Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2007, BPS Source : National Labor Force Survey 2007, BPS
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
92 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 3.4.4 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja
Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week
by Main Employmen Status and Sex 2 0 0 0
Status Pekerjaan Utama Main Employment Status
Laki-Laki Male
Perempuan Female
Jumlah T o t a l
(1) (2) (3) (4) 1. Berusaha sendiri tanpa dibantu orang lain Self employed
14,400 11,751 26,151
2. Berusaha sendiri dibantu dg. Buruh tidak
tetap Self employed assisted by member /
temporary worker
33,437
3,890
37,327
3. Berusaha dengan dibantu buruh tetap Employer
373 117 490
4. Buruh / Karyawan / Employee 10,607 3,162 13,769 5. Pekerja Keluarga / Family worker 13,431 39,074 52,505 6. Tak Terjawab / No Stated
21 10 31
J u m l a h / T o t a l
72,269 58,004 130,273
Sumber : Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000, BPS
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 93
Tabel / Table 3.4.5 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja
Selama Seminggu yang Lalu Menurut Jam Kerja Seluruhnya Population 15 Years Old and Over Who Worked
During The Previous Week by Total Working Hours 2 0 0 7
Jumlah Jam
Kerja Seluruhnya
Total Working Hours
Laki-Laki Male Perempuan
Female Jumlah Total
Jumlah Numbers
% Jumlah
Numbers %
Jumlah Numbers
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
0*) 3,183 3.22 4,573 7.09 7,756 4.75
1 - 14 5,821 5.90 7,647 11.85 13,468 8.25
15 - 34 34,649 35.10 31,914 49.47 66,563 40.78
35 +
55,051 55.78 20,383 31.59 75,434 46.22
Jumlah / Total
98,704 100.00 64,517 100.00 163,221 100.00
Keterangan / remarks : *) Sementara tidak bekerja / Temporary not working Sumber : Diproporsikan dari jumlah penduduk NTT, yang bekerja menurut jam
kerja hasil Sakernas 2007
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
94 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 3.4.6 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja
Selama Seminggu yang Lalu Menurut Jam Kerja Seluruhnya Population 15 Years Old and Over Who Worked
During The Previous Week by Total Working Hours 2 0 0 0
Jumlah Jam
Kerja Seluruhnya
Total Working Hours
Laki-Laki Male Perempuan
Female Jumlah Total
Jumlah Numbers
% Jumlah
Numbers %
Jumlah Numbers
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
0*)
465
0.80
1,111
3.11
1,576
1.68
1 - 14
2,494
4.28
4,950
13.88
7,444
7.92
15 – 24
8,572
14.69
12,324
34.54
20,896
22.22
25 – 34
12,452
21.34
8,296
23.25
20,748
22.07
35 – 44
19,239
32.97
5,981
16.76
25,220
26.82
45 – 54
10,371
17.78
2,233
6.26
12,604
13.40
55 – 64
2,934
5.03
345
0.97
3,279
3.49
65 – 74
1,047
1.79
159
0.45
1,206
1.28
75 +
772
1.32
279
0.78
1,051
1.12
Jumlah / Total
58,346
100.00
35,678
100.00
94,024
100.00
Keterangan / remarks : *) Sementara tidak bekerja / Temporary not working Sumber : Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000, BPS
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 95
Tabel / Table 3.4.7 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu
Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week
by Main Industry and Sex 2 0 0 7
Lapangan Usaha Utama
Main Industry
Laki-Laki Male
Perempuan
Female
Jumlah Total
Jumlah Numbers
%
Jumlah Numbers
% Jumlah
Numbers %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Pertanian, kehutanan,
perburuan dan perikanan 61,215 62.02 38,088 59.03 99,303 60.84 02. Industri Pengolahan 4,361 4.42 12,018 18.63 16,379 10.04 03. Perdagangan besar,
eceran, rumah makan dan hotel 3,121 3.16 5,779 8.96 8,900 5.45
04. Jasa kemasyarakatan 14,286 14.47 7,639 11.84 21,925 13.43 05. Lainnya (Pertambangan dan
penggalian; Listrik, gas dan air; Bangunan, angkutan, pergudangan, komunikasi, keuangan, asuransi, Usaha persewaan Bangunan, tanah dan jasa perusahaan. 15,721 15.93 993 1.54 16,714 10.24
Jumlah / Total
98,704 100.00 64,517 100.00 163,221 100.00
Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2007, BPS Source : National Labor ForceSurvey 2007, BPS
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
96 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 3.4.8 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu
Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week
by Main Industry and Sex 2 0 0 0
Lapangan Usaha Utama
Main Industry
Laki-Laki Male
Perempuan
Female
Jumlah Total
Jumlah Numbers
%
Jumlah Numbers
% Jumlah
Numbers %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Pertanian 57,019 78.90 42,188 72.73 99,207 76.15 02. Industri 537 0.74 8,587 14.80 9,124 7.00 03. Perdagangan 2,980 4.12 2,403 4.14 5,383 4.13 04. Jasa 8,464 11.71 3,029 5.22 11,493 8.82 05. Angkutan 1,645 2.28 78 0.13 1,723 1.32 06. Lainnya 1,622 2.24 1,713 2.95 3,335 2.56 07. Tidak terjawab
2 0.00 6 0.01 8 0.01
Jumlah / Total
72,269 100.00 58,004 100.00 130,273 100.00
Sumber : Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000, BPS
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 97
Tabel / Table 3.4.9 Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu
Menurut Jenis Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin Population 10 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week
by Type of Main Occupation and Sex 2 0 0 6
Jenis Pekerjaan Utama Type of Main Occupation
Laki-Laki Male
Perempuan
Female
Jumlah Total
Jumlah Number
s %
Jumlah Number
s
% Jumlah Number
s %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Tenaga Profesional 4,158 4.05 2,726 4.89 6,884 4.34
2. Tenaga Kepemimpinan 522 0.51 134 0.24 656 0.41
3. Pejabat Pelaksana Tata Usaha 2,624 2.55 850 1.52 3,474 2.19
4. Tenaga Usaha Penjualan 8,458 8.23 6,620 11.86 15,078 9.51
5. Tenaga Usaha Jasa 1,446 1.41 984 1.76 2430 1.53
6. Tenaga Usaha Pertanian 71,176 69.28 33,730 60.45 104,906 66.18
7. Tenaga Produksi 13,536 13.18 10,290 18.44 23,826 15.03
8. Anggota TNI 670 0.65 194 0.35 864 0.55
9. Lainnya 134 0.13 268 0.48 402 0.25
Jumlah 102,724 100.00 55,796 100.00 158,520 100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2006, BPS Source : National Social Economic Survey 2006, BPS
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
98 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 3.4.10 Jumlah Pencari Kerja, Permintaan, dan Penempatan Tenaga Kerja yang Terdaftar
Menurut Jenis Kelamin Numbers of Registered Job Applications, Vacancies, and Placement of Workers by Sex
2 0 0 7
Jenis Kegiatan
Activity
Laki-Laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(1) (2) (3) (4) 01. Pencari kerja / job applications 931 1,656 2,587 02. Permintaan tenaga kerja / vacanciens 116 477 593 03. Penempatan tenaga kerja / placement
116 477 593
Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu Source : Transmigration and Man Power Service of Belu Regency
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 99
Tabel / Table 3.4.11 Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar
Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin Numbers of Registered Job Applicants by Educational Attainment and Sex
2 0 0 7
Tingkat Pendidikan
Educational Attainment
Laki-Laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(1) (2) (3) (4) 01. SD dan sederajat / primary school 43 110 153 02. SMTP / junior high school 58 272 330 03. SMTA / senior high school 322 415 737 04. D I, D II / diploma I, II 18 102 120 05. D III / academy, diploma III 86 190 276 06. Universitas / university
404 567 971
J u m l a h / t o t a l
931 1,656 2,587
Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu Source : Transmigration and Man Power Service of Belu Regency
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
100 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 3.4.12 Perbandingan Rata-Rata Upah/Gaji Bersih Karyawan dengan Kebutuhan Hidup
Minimum (KHM) dan Upah Minimum Regional (UMR) Selama Sebulan Di Kabupaten Belu
2005 - 2007
Wilayah 2005 2006 2007
(1) (2) (3) (4) Belu
a. Rata-rata Upah/Gaji Bersih Sebulan 350,000 425,000 575,000
b. Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) 500,000 625,000 750,000
c. Upah Minimum Regional (UMR) 450,000 550,000 600,000
Nusa Tenggara Timur a. Rata-rata Upah/Gaji Bersih Sebulan - - 725,000
b. Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) - - -
c. Upah Minimum Regional (UMR) 450,000 550,000 600,000
Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu Source : Transmigration and Man Power Service of Belu Regency
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 101
Tabel / Table 3.4.13 Banyaknya Transmigran dirinci per Kecamatan di Kabupaten Belu
Number of Transmigrant by District in Belu Regency 2 0 0 7
Kecamatan Districk
Kepala Kelurga Jiwa
(1) (2) (3)
01. Malaka Barat - - 02. Rinhat - - 03. Wewiku - - 04. Weliman - - 05. Malaka Tengah - -
06. Sasita Mean - - 07. Malaka Timur - - 08. Laen Manen - - 09. Raimanuk - - 10. Kobalima - - 11. Tasifeto Barat 16 78 12. Kakuluk Mesak - -
13. Kota Atambua - 14. Tasifeto Timur 104 491 15. Raihat - - 16. Lasiolat - - 17. Lamaknen - -
Kabupaten Belu 120 569
Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu Source : Transmigration and Man Power Service of Belu Regency
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER
102 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 3.4.14 Banyaknya Penduduk Pelintas Batas di Kabupaten Belu
Numbers of Transitter in Belu Regency 2 0 0 7
Bulan Masuk Keluar
(1) (2) (3) 01. Januari 973 1,371
02. Pebruari 729 1,025
03. Maret 522 159
04. April 471 603
05. Mei 688 793
06. Juni 978 1,292
07. Juli 1,206 1,590
08. Agustus 1,259 1,639
09. September 1,571 1,183
10. Oktober 1,809 1,944
11. Nopember 1,476 2,011
12. Desember 2,230 2,195
Jumlah
13,912 15,805
Sumber : Kantor Imigrasi Source : Imigration Service of Belu Regency
BAB / CHAPTER 4
Konsumsi & Keadaan RumahTangga
Consumption & Household Condition
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION AND HOUSEHOLD CONDITION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
105
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA
KONSUMSI Pengeluaran konsumsi perkapita merupakan indikator yang menggambarkan tingkat kemampuan rata-rata penduduk suatu wilayah dalam membiayai kebutuhan konsumsinya. Indikator ini secara tidak langsung mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat terutama dari sisi kemampuan ekonomi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar dan kebutuhan komplementer lainnya. Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan menurut hasil susenas 2007 di kabupaten Belu mencapai Rp. 177,744 Dari jumlah pengeluaran rata rata perkapita 177,744 perbulan sebesar 71.43 % atau Rp.126.992 di antaranya adalah pengeluaran untuk kebutuhan makanan sedangkan sisanya 28.55 % adalah pengeluaran non makanan seperti perkiraan sewa rumah, aneka barang dan jasa, pendidikan, kesehatan, pakaian dan lain-lain. Bila diamati data hasil susenas sejak tahun 1993-2004,
memperlihatkan bahwa belum terjadi pergeseran pola konsumsi secara berarti karena selama kurun waktu tersebut pengeluaran konsumsi makanan masih berkisar antara 69-72% dari total pengeluaran. Ini memperlihatkan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk Belu masih relatif rendah sehingga sebagian besar dari porsi pendapatannya dibelanjakan untuk kebutuhan makanan, bukan untuk kebutuhan yang selevel lebih maju seperti kebutuhan sekunder dan tersier. Dibandingkan dengan tahun 2005 yang lalu, rata-rata pengeluaran perkapita secara nominal mengalami peningkatan.Kenaikan yang cukup tajam ini diduga tidak saja disebabkan karena adanya perubahan pola konsumsi masyarakat yang semakin baik namun juga karena meningkatnya harga nominal berbagai kebutuhan pokok. Pola meningkatnya pengeluaran semacam ini diprediksikan akan terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang karena fenomena
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION AND HOUSEHOLD CONDITION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
106
kenaiakan harga kebutuhan pokok tetap menjadi isu sensitive dalam krisis ekonomi negara kita yang belum berujung sapai dengan saat ini. Untuk pengeluaran makanan pada tahun 2007 sekitar 40.53% diantaranya dibelanjakan untuk bahan pangan jagung, padi-padian, umbi-umbian dan kacang-kacangan. Sementara sisanya masing-masing, ikan, daging, telur dan susu 15.49%, sayur-sayuran dan buah-buahan 16.86%, tembakau dan sirih pinang 8.67%, minyak dan lemak 4.11%, bahan minuman dan makanan jadi 4.03%, bumbu-bumbuan, alcohol dan konsumsi lainnya 3.25%. Untuk pengeluaran perkapita untuk sebulan non makanan sebesar Rp 50752 dimana sekitar 44.68% diantaranya adalah perkiraan sewa rumah, 20.89% untuk aneka barang dan jasa, 9.47% untuk pakaian dan alas kaki, 5.71% untuk biaya kesehatan, 5.60% untuk pendidikan, 7.87% untuk keperluan pesta, 4.20% untuk barang tahan lama serta pembayaran pajak dan asuransi 1.59%.
KEADAAN RUMAH TANGGA Dari aspek sumber penerangan rumah tangga data Susenas memperlihatkan bahwa pada tahun 2007 dari 86,848 rumah tangga ternyata sekitar 30.55% dijangakau oleh listrik PLN dan 2.52% listrik non PLN dan sisanya 66.93% menggunakan lampu minyak tanah atau pelita. Kondisi rumah tangga dari aspek kesehatan menunjukkan bahwa pada tahun 2007 dari 86848 rumah tangga ternyata yang mempunyai sumber air minum ledeng hanya 8.4% sementara sisanya masing-masing sumur 51.13%, mata air 28.06%, sungai, air hujan dan lainnya 10.72%. Sementara ini untuk bahan dinding perumahan masih didominasi rumah dengan dinding bebak 78.95% dan tembok hanya 11.05%. .
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
107
Gambar 4.1. Jumlah Penduduk Kabupaten Belu Menurut Besarnya Pengeluaran Perkapita Selama Sebulan Tahun 2007
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
Kurang
dari
100,0
00
100,0
00 - 1
49,00
0
150,0
00 - 1
99,99
9
200,0
00 - 2
99,99
9
300,0
00 - 4
99,99
9
> 50
0,000
Sumber : Susenas 2007 Gambar 4.2 Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Kondisi Tempat
Tinggalnya Tahun 2006 dan 2007
BerlantaiBukanTanah
Penerangan
LampuListrik
Berdinding
Tembok
AirMinumLedeng
200620070
50001000015000200002500030000350004000045000
Sumber : Susenas 2006 & 2007
Pengeluaran & Konsumsi
Penduduk
Population Expenditure
& Consumption
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 111
Tabel / Table 4.1.1 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan
Numbers of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2 0 0 3
Golongan Pengeluaran Expenditure Classes
(Rupiah)
J u m l a h Numbers
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
< 15,000 0 0.00
15,000 - 19,999 0 0.00
20,000 - 29,999 0 0.00
30,000 - 39,999 0 0.00
40,000 - 59,999 2,220 3.25
60,000 - 79,999 7,436 10.87
80,000 - 99,999 11,313 16.54
100,000 - 149,999 27,519 40.24
150,000 - 199,999 9,868 14.43
>199,999
10,025 14.66
Jumlah / total
68,381 100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2003, BPS Source : National Social Economic Survey 2003, BPS
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
112 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 4.1.2 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Pengeluaran untuk Makanan
dan Bukan Makanan Per Kapita Sebulan Numbers of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure
for Food and Non-Food 2 0 0 3
Golongan Pengeluaran
Expenditure Classes (Rupiah)
Untuk Makanan for Food
Untuk bukan Makanan
For Non-Food
Banyaknya Numbers
% Banyaknya Numbers
%
(1) (2) (3) (4) (5)
< 15,000 0 0.00 4,140 6.05
15,000 - 19,999 0 0.00 8,260 12.08
20,000 - 29,999 0 0.00 18,305 26.77
30,000 - 39,999 1,776 2.60 13,774 20.14
40,000 - 59,999 9,335 13.65 12,086 17.67
60,000 - 79,999 16,876 24.68 6,751 9.87
80,000 - 99,999 15,248 22.30 1,623 2.37
100,000 - 149,999 18,453 26.99 1,880 2.75
150,000 - 199,999 4,949 7.24 480 0.70
>199,999
1,744 2.55 1,082 1.58
Jumlah / total
68,381 100.00 68,381 100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2003 BPS Source : National Social Economic Survey 2003, BPS
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 113
Tabel / Table 4.1.3 Penduduk di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan
Population in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2 0 0 7
Golongan Pengeluaran Expenditure Classes
(Rupiah)
J u m l a h Numbers
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
≤ 100,000 58,958 15.56
100,000 - 149,999 107,842 28.46
150,000 - 199,999 84,165 22.21
200,000 - 299,999 95,564 25.22
300,000 - 499,999 31,306 8.26
500,000 - 749,999 1,047 0.28
750,000 - 999,999 - -
> 1,000,000
- -
J u m l a h / T o t a l
378,882 100.00
Sumber : Hasil Susenas 2007 diproporsikan dengan jumlah penduduk Registrasi Penduduk 2007
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
114 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 4.1.4 Rata-Rata Konsumsi Bahan Makanan Per kapita Seminggu
Menurut Jenis Bahan Makanan Penting di Nusa Tenggara Timur Average of Per Capita Food Consumption by Selected Food in Nusa Tenggara Timur
2 0 0 5
Jenis Pengeluaran Expenditure Items
Satuan Rata-Rata Perkapita
(1) (2) (3) 01. Beras & Hasilnya / Cereal & their products Kg 1.980
02. Jagung Basah dg Kulit / Fresh Maize in Husk Kg 0.144
03. Jagung Pipilan / Maize Kg 0.687
04. Ketela Pohon / Cassava Kg 0.455
05. Gaplek / Moniac Kg 0.014
06. Talas / Keladi Kg 0.037
07. Tepung Gaplek / Moniac Flour Kg 0.014
08. Ketela Rambat/ Sweet Potatoes Kg 0.096
09. Ikan segar / Fresh Fish Kg 0.033
10. Ikan teri diawetkan / Preserved Fish Ons 0.172
11. Daging Sapi/ Kerbau/ Beef / Buffalo Kg 0.013
12. Telur ayam / Hens Eggs Kg 0.183
13. Telur itik manila / Duck manila eggs Btr 0.005
14. Kelapa / Coconut Btr 0.263
15. Minyak Kelapa/Coconut oil Ltr 0.073
16. Minyak goreng/Cooking oil Ltr 0.062
17. Gula Merah/Other sugar Ons 0.131
18. Gula Pasir/Refined Sugar
Ons 1.434
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2005, BPS Source : National Social Economic Survey 2005, BPS
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 115
Tabel / Table 4.1.5 Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan Untuk Makanan dan
Non Makanan menurut Kabupaten/Kota 2 0 0 5
Kabupaten / Kota
Makanan Non
Makanan Jumlah
(1) (2) (3) (4) 01. Sumba Barat
88661
35223
123885
02. Sumba Timur 98478 42154 140632
03. Kupang 91865 35878 127744
04. Timor Tengah Selatan 80398 24434 104831
05. Timor Tengah Utara 89216 39269 128485
06. Belu 96226 48855 145080
07. Alor 95850 37132 132982
08. Lembata 106585 36324 142909
09. Flores Timur 116758 53832 170590
10. Sikka 87540 41903 129443
11. Ende 96485 45555 142040
12. Ngada 108520 51328 159848
13. Manggarai 81441 26892 108333
14. Rote Ndao 89651 35120 124771
15. Manggarai Barat 90916 43448 134364
16. Kota Kupang 160512 135026 295538
Nusa Tenggara Timur 96730 44626 141356
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2005, BPS Source : National Social Economic Survey 2005, BPS
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
116 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Average of Per Capita Monthly Expenditure
2 0
Jenis Pengeluaran Expenditure Items
Golongan Pengeluaran / Group of Expenditure
≤ 100,000 100,000 –
149,999 150,000 –
199,999 (1) (2) (3) (4)
01. Padi-padian / Cereals 29,057 42,520 54,306 02. Ubi-ubian / Cassava 2,675 3,595 3,018 03. Ikan / Fish 1,755 3,635 5,404 04. Daging / Meats 1,003 1,705 3,825 05. Telur & Susu / Eggs & Milk 276 890 2,367 06. Sayuran / Vegetables 8,704 11,480 14,488 07. Kacang / Nuts 1,596 2,293 2,913 08. Buah / Fruits 1,626 2,201 3,191 09. Minyak & Lemak / Fats & Cooking Oil 3,025 4,165 4,987 10. Bahan Minuman/Non Prepared Drink 1,919 4,067 5,952 11. Bumbu-bumbuan / Spices 1,365 1,600 2,008 12. Konsumsi lainnya / Miscellaneous Food Itery
1,280 2,790 3,924
13. Makanan & Minuman Jadi / Prepared Food
& Drink 964 2,486 4,080
14. Minumanalkohol/Alcoholic Beverages 242 391 759 15. Tembakau&Sirih/Tobacco & Betelnuts
5,262 8,107 10,293
Jumlah / Total 60,747 91,925 121,515 Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 117
Table 4.1.6 untuk Kelompok Makanan di Kabupaten Belu and Food Item in Belu Regency 0 7
Golongan Pengeluaran / Group of Expenditure rata-rata 200,000 –
299,999 300,000 –
499,999 >499,000
(5) (6) (7) (8)
56,886 61,700 59,732 48,299
2,909 3,698 5,946 3,165
12,540 27,727 42,857 8,081
12,747 28,145 43,500 7,152
7,988 18,593 24,750 4,441
19,226 23,585 24,107 14,705
5,552 6,749 6,643 3,524
4,176 6,238 8,143 3,180
6,568 9,207 12,107 5,215
8,554 11,257 17,625 5,915
2,365 3,632 4,232 2,022
5,783
9,312 11,250 4,125
8,190
14,893 20,143 5,116
1,662 3,427 0 1,020
15,372
20,612 14,144 11,032
170,518 248,773 295,179 126,992
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
118 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan
Average of Capita Monthly Expenditure 2 0
Jenis Pengeluaran Expenditure Items
Golongan Pengeluaran / Group of Expenditure
≤ 100,000 100,000 -149,999
150,000 – 199,999
(1) (2) (3) (4) 1. Perumahan Housing
8,483 14,515 21,448
2. Aneka Barang dan Jasa
Miscellaneous Goods and service 3,265 5,842 10,681
3. Biaya Pendidikan Cost of Education
1,315 2,671 2,825
4. Biaya Kesehatan Cost of Health
1,757 2,180 3,441
5. Pakaian dan Alas Kaki Clothing and Footwear
2,838 4,098 5,152
6. Barang Tahan Lama Durable Goods
781 1,532 2,091
7. Pajak dan Asuransi Tax and Insurance
212 455 670
8. Keperluan Pesta Parties
1,894 2,060 5,174
J u m l a h / T o t a l
20,545 33,353 51,482
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 119
Table 4.1.7 untuk Kelompok Bukan Makanan di Kabupaten Belu and Non Food Item in Belu Regency 0 7
Golongan Pengeluaran / Group of Expenditure
200,000 –
299,999 300,000 –
499,999 500,000 –
799,999 rata-rata
(5) (6) (7) (8)
31,626
49,915 129,615 22,676
14,931
24,119 108,104 10,601
3,448
4,393 5,208 2,840
3,472
4,202 6,667 2,899
5,262
8,441 9,844 4,804
2,750
4,609 12,198 2,130
1,012
2,771 4,076 807
5,462
6,811 8,729 3,995
67,963
105,261 284,441 50,752
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
120 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Tabel 4.1.8 Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran Sebulan
di Kabupaten Belu dan NTT 2007
Golongan
Pengeluaran
Kabupaten Belu
Propinsi NTT
Jumlah Persentase Jumlah Persentase (1) (2) (3) (4) (5)
< 100.000
65275
15.56
595549
13.39
100.000 – 149.999
119397
28.46
1524351
34.29
150.000 – 199.999
93184
22.21
1040727
23.41
200.000 – 299.999
105804
25.23
777925
17.50
300.000 – 499.999
34660
8.26
382960
8.61
500.000 – 749.999
1160
0.28
97523
2.19
750.000 – 999.999
-
-
21110
0.48
1.000.000 dan lebih
-
-
5962
0.13
Jumlah
419480
100.00
4446107
100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
Keadaan Rumah Tangga
& Tempat Tinggal
Household Condition &
Home Owner
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 125
Tabel / Table 4.2.1 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Luas Lantai
Household in Belu regency by Area of Floor 2 0 0 7
Luas Lantai Area of Floor (m2)
J u m l a h Numbers
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
< 20 5,323 6.13
20 - 49 49,455 56.94
50 - 99 26,923 31.00
100 -149 3,399 3.91
> 149 1,748 2.01
J u m l a h / T o t a l 86,848 100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
126 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 4.2.2 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Atap Terluas
Household in Belu regency by Primary Roof Type 2 0 0 7
Jenis Atap terluas Primary Roof Type
J u m l a h Numbers
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
Beton / Conerete 262 0.30
Genteng / Tile 700 0.81
Sirap 0 0.00
Seng / Zine 57,884 66.65
Asbes 0 0.00
Ijuk / rumbia 5,110 5.88
Lainnya / Others
22,892 26.36
J u m l a h / T o t a l
86,848 100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 127
Tabel / Table 4.2.3 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Lantai terluas
Household in Belu regency by Primary Floor Type 2 0 0 7
Jenis lantai Terluas Primary Floor Type
J u m l a h Numbers
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
Bukan Tanah / Non-dirth earth 43,438 50.02
Tanah / Dirt Earth
43,410 49.98
J u m l a h / T o t a l
86,848 100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
128 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 4.2.4 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Dinding Terbanyak
Household in Belu regency by Area of Primary Roof Type 2 0 0 7
Jenis Dinding Terbanyak Primary Roof Type
J u m l a h Numbers
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
Tembok / Brick 15,100 17.39
Kayu / Wood 1,153 1.33
Bambu / bamboo 2,029 2.34
Lainnya / Others
68,566 78.95
J u m l a h / T o t a l
86,848 100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 129
Tabel / Table 4.2.5 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Penerangan
Household in Belu regency by Source of Lighting 2 0 0 7
Sumber Penerangan Source of Lighting
J u m l a h Numbers
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
Listrik PLN / Elictricity (PLN) 26,528 30.55
Listrik Non PLN / Elictricity (Non-PLN) 2,190 2.52
Petromak / Pumped Lamp - -
Pelita, Sentir, Obor / Kerosene 57,692 66.43
Lainnya / Others
438 0.50
J u m l a h / T o t a l
86,848 100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
130 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 4.2.6 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Air Minum
Household in Belu regency by Source of Drinking Water 2 0 0 7
Sumber Air Minum Source of Drinking Water
J u m l a h Numbers
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
Air Dalam Kemasan 539 0.62
Ledeng / Pipe 7,295 8.40
Pompa / Water Pump 932 1.07
Sumur Terlindung / Well 30,649 35.41
Sumur Tak Terlindung 13,649 15.72
Mata Air Terlindung / Spring 13,417 15.45
Mata Air Tak Terlindung 10,950 12.61
Sungai / River 7,738 8.91
Lainnya / Others *)
1,572 1.81
J u m l a h / T o t a l
86,848 100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS Keterangan : *) Termasuk air hujan / Rain water
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 131
Tabel / Table 4.2.7 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Jamban
Household in Belu regency by Toilet Facilities 2 0 0 7
Jenis Jamban Toilet Facility
J u m l a h Numbers
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
Leher Angsa / Closet 19,457 32.04
Plengsengan 24,857 40.93
Cemplung 11,837 19.49
Tidak pakai
4,582 7.54
J u m l a h / T o t a l
60,733 100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
132 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 4.2.8 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Status Penguasaan Tempat Tinggal
Household in Belu regency by Status of House 2 0 0 7
Status Rumah Status of House
J u m l a h Numbers
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
Milik Sendiri / Self Owned 70,456 81.13
Kontrak / Rent Longtem Basis 524 0.60
Sewa / rent Montly Basis 3,058 3.52
Bebas Sewa / Free of Charge 1,048 1.21
Dinas / Provided by Employer 1,722 1.98
Rumah Milik Orang Tua/Sanak/Saudara 8,434 9.71
Lainnya / Others
1,606 1.85
J u m l a h / T o t a l
86,848 100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 133
Tabel / Table 4.2.9 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Tempat Pembuangan Tinja
Household in Belu regency by Faeces Place of Exile 2 0 0 7
Tempat Pembuangan Tinja Faeces Place of Exile
J u m l a h Numbers
Persentase Percentage
(1) (2) (3)
Tangki 30,272 34.86
Kolam / Sawah - -
Sungai / Danau / Laut 861 0.99
Lubang Tanah 30,285 34.87
Pantai / Kebun 17,606 20.27
Lainnya
7,824 9.01
J u m l a h / T o t a l
86,848 100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
BAB / CHAPTER 5
S o s i a l Social Affairs
SOSIAL / SOCIAL
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
137
S O S I A L
PENDIDIKAN Berhasil atau gagalnya kelangsungan pembangunan suatu bangsa banyak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan sebagaian besar penduduknya. Semakin tinggi tingkat pendidikan akan membawa dampak positif bagi masa depan berbagai bidang kehidupan, baik sosial maupun ekonomi. Demikian pentingnya peranan pendidikan , maka tidaklah mengherankan apabila pendidikan senantiasa mendapat perhatian pemerintah maupun dari kalangan swasta. Peningkatan partisipasi sekolah dari berbagai lapisan masyarakat tentunya harus diimbangi penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga guru yang memadai. Pada tahun 2006 jumlah Taman Kanak-Kanak 23 unit dengan jumlah murid 1 325 siswa. Di tahun 2007 jumlah sekolah SD 332 unit, SLTP 42 unit ,SLTA umum 20 unit dan kejuruan 7 unit. . Dibandingkan dengan tahun lalu , guru SD meningkat 14.52%, guru SLTP 7.48% dan
SLTA 73.67%. Sementara untuk julah murid masing-masing jenjang pendidikan yaitu SD naik 0.51% SLTP turun, naik 0.24% Dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan sesuai hasil Susenas 2007 memperlihatkan bahwa sebanyak 218,577 (73.10%) penduduk umur 10 tahun ke atas berpendidikan paling tinggi cuma tamat SD. Sedangkan sisanya tamat SLTP 11,47%, tamat SLTA 11,61%, serta tamat akdemi dan perguruan tinggi cuma 3,82 %. Sebagai perbandingan Sensus Penduduk 2000 menunjukkan bahwa dari penduduk umur 5 tahun keatas pada tahun 2000, yang paling tinggi sampai tingkat SD 82,62%, tamat SLTP 8,68%, tamat SLTA 7,54 % dan tamat akademi dan sarjana 1,15%. Dengan masih rendahnya tingkat pendidikan formal dari sebagian besar penduduk Belu akan sangat mempengaruhi akselerasi pembangunan, dan kecepatan transformasi tenaga kerja dari sektor ekonomi
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
138
tradisional ke sektor-sektor ekonomi modern. Untuk melihat kemampuan penduduk dalam membaca dan menulis di suatu aderah dapat dilihat dari angka melek hurufnya. Persentase penduduk umur 10 tahun keatas yang buta huruf pada tahun 2007 hanya 0,56%, dimana lebih dari separuhnya 54,17%, yang buta huruf adalah kaum perempuan. Ini memperlihatkan bahwa pendidikan bagi kaum perempuan masih dianggap kurang perlu oleh sebagian besar masyarakat di Kabupaten Belu. KESEHATAN Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan murah. Dengan tujuan yang demikian diharapkan seluruh program dan kegiatan di bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang baik dan pada gilirannya tercipta kehidupan yang sehat dan produktif. Pada tahun 2007 ketersediaan sarana kesehatan
secara umum mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya antara lain puskesmas naik, 18,75%, rumah sakit 66,67% . Sejalan dengan menigkatnya sarana, jumlah tenaga pelayanan kesehatan (medis dan paramedis) juga mengalami sedikit peningkatan seperti S1 Kesehatan 66,67%, D3 kesehatan 40,23% perawat dan Bidan naik 13,18 % dan 40 %. Jumlah penderita rawat jalan pada puskesmas , selama tahun 2007 sebanyak 477 763 kali kunjungan (pasien) atau naik 29,34% dibanding dengan keadaan tahun lalu. Dari jumlah kunjungan tersebut, komposisi jenis penyakit yang dominan masing-masing Infeksi Saluran Pernafasan (ispa), 30.82%, rematik 14.38%. Sementara khusus pada penderita rawat inap selama tahun 2007 pada RSU Atambua sebanyak 1 700 kunjungan (pasien) atau turun 10,67% dari keadaan tahun sebelumnya. Komposisi penyakit dominan untuk kunjungan rawat inap masing-masing malaria 23.89%, gastroetris 16.98%, TBC 14.93%, Dispepsia 9,25%, pneumonia 8,90 % dan penyakit-penyakit lainnya 31.91%.
SOSIAL / SOCIAL
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
139
Jumlah pasangan usia subur (PUS) pada tahun 2007 sebanyak 49,966 pasang, dimana 31,862 (63.77%) diantarannya adalah peserta pasangan peserta KB aktif. Dari metode kontrasepsi yang digunakan oleh pasangan KB aktif sebanyak 82.52% memilih KB suntik, sedangkan sisanya adalah pil 6.34%, IUD 3.06 Implant 4.87%, MOW dan MOP 1.90 dan cara kondom 0.07%. A G A M A Sesuai dengan falsafah negara, kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa dikembangkan dan ditingkatkan penghayatannya sehingga dapat tercipta kondisi kehidupan yang rukun dan damai. Dewasa ini sebagian besar masyarakat kita mempunyai sensitifitas yang tinggi terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan agama. Karena itu apabila terjadi pemaksaan kehendak pemeluk agama tertentu terhadap pemeluk agama lainnya maka akan menimbulkan konflik sosial yang berkepanjangan. Dalam hal ini pemerintahan dituntut untuk memfasilitasi kehidupan
beragama bagi masyarakatnya, sehingga setiap pemeluknya memiliki hak yang sama untuk menunaikan kewajiban-kewajiban keagamaannya. KRIMINALITAS Banyaknya perkara yang masuk dan terselesaikan di Pengadilan Negeri Atambua pada tahun 2006 dengan karakteristik terdakwa/tertuduh serta sikapnya terhadap putusan tersaji dalam sub bab ini, yang kesemuanya merupakan data sekunder dari Pengadilan Negeri Atambua, disamping data dari Kepolisian Resort Belu tentang masalah-masalah sosial yang terjadi di Kabupaten ini. Tingkat kriminalitas di Kabupaten Belu masih cukup memprihatinkan karena dibandingkan dengan tahun 2006 ternyata masalah sosial meningkat dari 628 kasus menjadi 680 kasus dengan tetap masalah penganiayaan yang terbanyak.
SOSIAL LAINNYA Data dalam sub bab ini berisikan data-data tentang kondisi sosial masyarakat di
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
140
Kabupaten Belu, seperti jumlah fakir miskin, penyandang cacat, manusia lanjut usia (jompo), dan lain-lain. Data infrastruktur kesejahteraan masyarakat juga dapat dilihat dari tabel-tabel dalam sub bab ini. Selain data kejadian bencana alam yang pernah terjadi di tahun 2007. Semua data pada sub bab ini bersumber dari Dinas Sosial dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Belu.
Masalah sosial yang masih meminta perhatian di Kabupaten Belu adalah lanjut usia terlantar dan anak yatim piatu terlantar karena pada tahun 2006 tercatat 7,044 dan 5,529 orang meningkat masing-masing pada tahun 2007 menjadi 6,358 dan 6,332 orang.
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
140 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Gambar 5.1. Rata-Rata Jumlah Murid per Sekolah Menurut Status Sekolah 1998-2007
0
100
200
300
400
500
600
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
SLTA Umum SLTA Kejuruan SLTP SD
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Gambar 5.2. Persentase Penduduk Belu Usia 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijasah
Tertinggi yang Dimilikinya Tahun 2007
Tidak/Belum punya ijasah
43.94%
SLTP11.47%
SMU11.62%
SD29.16%
Sarjana1.96%
DI/DII0.71%
DIII1.14%
Sumber : Susenas 2007, BPS
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 141
Gambar 5.3. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Belu Tahun 1998 – 2007
0
10
20
30
40
50
60
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Rumah Sakit Balai Pengobatan Puskesmas Pus. Pembantu
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Gambar 5.4. Frekuensi masalah sosial yang dilaporkan di Polres Belu Tahun 2002 - 2007
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
2002 2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Polres Belu
Pendidikan
Education
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 145
Tabel / Table 5.1.1 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Menurut Tingkat Pendidikan
Numbers of Schools, Teachers, and Pupils by Education Level 2 0 0 7
Tingkat Pendidikan Education Level
Sekolah School
Guru Teacher
Murid Pupil
Rata-Rata
Guru Per Sekolah
Rata-Rata
Murid Per
Sekolah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 01. Taman Kanak-Kanak*) kindgarden
23 79 1,325 3.43 57.61
02. Sekolah Dasar primary school
332 4,078 63,200 12.28 190.36
03. SMTP umum junior high school (general)
42 767 14,766 18.26 351.57
04. SMTP Kejuruan junior high school (vacational)
- - - - -
05. SMP Terbuka Umum 6 147 3,488 24.50 581.33
06. SMP Terbuka Kejuruan - - - - -
07. SMTA umum senior high school (general)
20 512 7,752 25.60 387.60
08. SMTA kejuruan senior high school (vacational)
a. STM senior technical school
1 32 267 32.00 267.00
b. SMKK senior home economics high
school
4 95 757 23.75 189.25
c. SMEA senior economics high school
2 74 1,063 37.00 531.50
d. lainnya / others - - - - -
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency Keterangan : *) Data tahun 2006
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
146 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 5.1.2 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Taman Kanak Kanak (TK) Negeri dan Swasta
di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Kindgarden in Belu Regency
by District 2 0 0 6
Kecamatan District
TK Negeri Public Kindgarden
TK Swasta
Private Kindgarden Sekolah School
Guru Teacher
Murid Pupil
Sekolah School
Guru Teacher
Murid Pupil
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Malaka Barat 0 0 0 1 2 40 02. Rinhat 0 0 0 1 1 10 03. Wewiku 0 0 0 1 1 20 04. Weliman 0 0 0 0 0 0 05. Malaka Tengah 0 0 0 1 4 25
06. Sasita Mean 0 0 0 1 5 32 07. Malaka Timur 0 0 0 2 5 155 08. Laen Manen 0 0 0 1 2 20 09. Raimanuk 0 0 0 0 0 0 10. Kobalima 0 0 0 1 2 27 11. Tasifeto Barat 0 0 0 2 7 108 12. Kakuluk Mesak 0 0 0 2 4 83
13. Kota Atambua 1 3 55 7 41 686 14. Tasifeto Timur 0 0 0 0 0 0 15. Raihat 0 0 0 0 0 0 16. Lasiolat 0 0 0 0 0 0 17. Lamaknen 0 0 0 2 2 64
Kabupaten Belu 1 3 55 22 76 1,270
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 147
Tabel / Table 5.1.3 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta
di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Primary School
in Belu Regency by District 2 0 0 7
Kecamatan District
SD Negeri Public Elementry School
SD Swasta
Private Elementry School Sekolah School
Guru Teacher
Murid Pupil
Sekolah School
Guru Teacher
Murid Pupil
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Malaka Barat 5 65 836 15 164 2,924 02. Rinhat 11 98 1,529 8 72 1,220 03. Wewiku 9 111 1,339 10 141 1,939 04. Weliman 9 121 1,882 7 101 1,645 05. Malaka Tengah 20 264 3,244 14 215 2,861 ,
06. Sasita Mean 20 176 2,314 10 108 1,608 07. Malaka Timur 9 78 1,230 3 43 582 08. Laen Manen 9 75 1,122 7 73 993 09. Raimanuk 7 84 1,475 5 63 1,280 10. Kobalima 15 163 2,029 13 151 2,597 11. Tasifeto Barat 14 143 2,689 10 95 2,237 12. Kakuluk Mesak 8 98 2,255 4 58 1,316
13. Kota Atambua 14 351 5,914 10 230 4,005 14. Tasifeto Timur 12 146 1,967 7 86 1,289 15. Raihat 9 97 1,594 4 52 616 16. Lasiolat 5 48 646 3 46 541 17. Lamaknen 14 137 1,658 12 125 1,824
Kabupaten Belu 190 2,255 33,723 142 1,823 29,477
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
148 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 5.1.4 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid
Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan
Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Junior High School (General) in Belu Regency by District
2 0 0 7
Kecamatan District
SMPNegeri Public Juniorr High School
SMP Swasta
Private Juniorr High School Sekolah School
Guru Teacher
Murid Pupil
Sekolah School
Guru Teacher
Murid Pupil
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Malaka Barat 1 32 665 1 10 510 02. Rinhat 0 0 0 1 9 217 03. Wewiku 1 19 196 2 33 585 04. Weliman 0 0 0 1 15 176 05. Malaka Tengah 1 47 1,017 3 38 881
06. Sasita Mean 1 14 308 2 31 320 07. Malaka Timur 1 18 472 1 10 106 08. Laen Manen 0 0 0 1 13 177 09. Raimanuk 0 0 0 0 0 0 10. Kobalima 1 21 558 2 24 511 11. Tasifeto Barat 1 20 422 2 46 869 12. Kakuluk Mesak 1 16 408 1 9 174
13. Kota Atambua 3 122 2,779 9 136 1,797 14. Tasifeto Timur 1 25 336 0 0 0 15. Raihat 1 14 291 0 0 0 16. Lasiolat 0 0 0 1 14 203 17. Lamaknen 1 20 578 1 11 210
Kabupaten Belu 14 368 8,030 28 399 6,736
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 149
Tabel / Table 5.1.5 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid
Sekolah Menegah Tingkat Atas (SMTA) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan
Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Senior High School (General) in Belu Regency by District
2 0 0 7
Kecamatan District
SMU Negeri Public Senior High School
SMU Swasta
Private Senior High School Sekolah School
Guru Teacher
Murid Pupil
Sekolah School
Guru Teacher
Murid Pupil
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Malaka Barat 1 25 633 1 13 76 02. Rinhat 0 0 0 0 0 0 03. Wewiku 0 0 0 1 17 296 04. Weliman 0 0 0 1 15 135 05. Malaka Tengah 1 33 626 1 32 860
06. Sasita Mean 0 0 0 0 0 0 07. Malaka Timur 0 0 0 0 0 0 08. Laen Manen 0 0 0 0 0 0 09. Raimanuk 0 0 0 0 0 0 10. Kobalima 0 0 0 0 0 0 11. Tasifeto Barat 1 23 613 2 49 414 12. Kakuluk Mesak 0 0 0 0 0 0
13. Kota Atambua 1 63 785 8 213 2,824 14. Tasifeto Timur 0 0 0 0 0 0 15. Raihat 0 0 0 0 0 0 16. Lasiolat 0 0 0 0 0 0 17. Lamaknen 1 18 396 1 11 94
Kabupaten Belu 5 162 3,053 15 350 4,699
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
150 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 5.1.6 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan
Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Senior High School (Vocational) in Belu Regency by District
2 0 0 7
Kecamatan District
SMK Negeri Public Senior High School
SMK Swasta
Private Senior High School Sekolah School
Guru Teacher
Murid Pupil
Sekolah School
Guru Teacher
Murid Pupil
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Malaka Barat 0 0 0 0 0 0 02. Rinhat 0 0 0 0 0 0 03. Wewiku 0 0 0 0 0 0 04. Weliman 0 0 0 0 0 0 05. Malaka Tengah 0 0 0 1 16 208
06. Sasita Mean 0 0 0 0 0 0 07. Malaka Timur 0 0 0 0 0 0 08. Laen Manen 0 0 0 0 0 0 09. Raimanuk 0 0 0 0 0 0 10. Kobalima 1 24 230 0 0 0 11. Tasifeto Barat 0 0 0 1 32 267 12. Kakuluk Mesak 1 24 174 1 23 116
13. Kota Atambua 1 58 855 1 24 237 14. Tasifeto Timur 0 0 0 0 0 0 15. Raihat 0 0 0 0 0 0 16. Lasiolat 0 0 0 0 0 0 17. Lamaknen 0 0 0 0 0 0
Kabupaten Belu 3 106 1,259 4 95 828
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 151
Tabel / Table 5.1.7 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Terbuka Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan
2 0 0 7
Kecamatan District
Negeri Public School
Swasta
Private School Sekolah School
Guru Teacher
Murid Pupil
Sekolah School
Guru Teacher
Murid Pupil
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Malaka Barat 1 28 224 0 0 0 02. Rinhat 0 0 0 0 0 0 03. Wewiku 0 0 0 0 0 0 04. Weliman 0 0 0 0 0 0 05. Malaka Tengah 1 9 1,017 0 0 0
06. Sasita Mean 0 0 0 0 0 0 07. Malaka Timur 1 18 472 0 0 0 08. Laen Manen 0 0 0 0 0 0 09. Raimanuk 0 0 0 0 0 0 10. Kobalima 0 0 0 0 0 0 11. Tasifeto Barat 0 0 0 0 0 0 12. Kakuluk Mesak 1 16 408 0 0 0
13. Kota Atambua 2 76 1,367 0 0 0 14. Tasifeto Timur 0 0 0 0 0 0 15. Raihat 0 0 0 0 0 0 16. Lasiolat 0 0 0 0 0 0 17. Lamaknen 0 0 0 0 0 0
Kabupaten Belu 6 147 3,488 0 0 0
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
152 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 5.1.8 Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Ijasah Tertinggi yang Dimiliki dan Jenis Kelamin
Population 10 Years Old and Over in Belu Regency by Education Attainment and Sex 2 0 0 7
Pendidikan Yang Ditamatkan
Education Attainment
Laki-Laki Male
Perempuan
Female
Laki + Perempuan Male
+ Female Jumlah
Numbers %
Jumlah Numbers
% Jumlah
Numbers %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Tidak / Belum Mempunyai Ijasah Did not completed/Not yet Completedl
66,337 45.23 65,050 42.70 131,387 43.94
SD / Primary School
38,646 26.35 48,544 31.86 87,190 29.16
SLTP / Junior High school
16,158 11.02 18,140 11.91 34,298 11.47
SMU Umum Senior High School (General)
13,336 9.09 10,206 6.70 23,542 7.87
SMU Kejuruan Senior High School (Vocational)
5,934 4.05 5,263 3.45 11,197 3.74
D I, II / Diploma I, II
973 0.66 1,136 0.75 2,109 0.71
DIII/DiplomaIII, academy
1,849 1.26 1,571 1.03 3,420 1.14
DIV / S1
3,287 2.24 2,296 1.51 5,583 1.87
S2/S3
145 0.10 145 0.10 290 0.10
J u m l a h / T o t a l 146,665 100.00 152,351 100.00 299,016 100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 153
Tabel / Table 5.1.9 Penduduk 7 Tahun ke Atas yang Masih Sekolah, Tidak/Belum Pernah Sekolah, dan
Tidak Sekolah Lagi Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Belu Population 7 Years and over who Attending School, Never/Not Yet Attending
School in Belu Regency by Age Group 2 0 0 7
Golongan
Umur Age Group
Jumlah Penduduk Population
Masih Sekolah
Attending School
Tidak/Belum
Pernah Sekolah Never/Not yet
attending school
Tidak Sekolah Lagi
(1) (2) (3) (4) (5)
7 – 12 68,705 64,233 2,792 1,680
13 – 15 26,946 20,099 1,251 5,596
16 – 18 20,147 10,913 1,680 7,554
19 – 24
36,801 3,976 2,230 30,595
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
154 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 5.1.10 Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu
Menurut Kemampuan Membaca dan Menulis per Jenis Kelamin Population 10 Years Old and Over in Belu Regency by Literacy per Sex
2 0 0 7
Kemampuan Membaca
Dan Menulis Literacy
Laki-Laki
Male
Perempuan
Female
Laki + Perempuan
Male + Female
Jumlah Number
s %
Jumlah Number
s %
Jumlah Number
s %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Huruf Latin 123,682 84.33 125,047 82.08 248,729 83.19 Huruf lainnya 840 0.57 991 0.65 1,831 0.61 Huruf Latin + Lainnya 707 0.48 979 0.64 1,686 0.56 Tidak Dapat
21,436 14.62 25,334 16.63 46,770 15.64
Jumlah / Total
146,665 100.00 152,351 100.00 299,016 100.00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 155
Tabel / Table 5.1.11 Hasil Ujian Nasional SD/MI
Di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007
Kecamatan Peserta Lulus Tidak Lulus
Jumlah Persentase Jumlah Persentase (1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Malaka Barat 418 417 99.76 1 0.24
02. Rinhat 258 254 98.45 4 1.55
03. Wewiku 294 294 100.00 - -
04. Weliman 384 381 99.22 3 0.78
05. Malaka Tengah 717 710 99.02 7 0.98
06. Sasita Mean 444 432 97.29 12 2.70
07. Malaka Timur 211 211 100.00 - -
08. Laen Manen 279 279 100.00 - -
09. Raimanuk 291 291 100.00 - -
10. Kobalima 490 477 97.34 13 2.65
11. Tasifeto Barat 551 545 98.91 6 1.09
12. Kakuluk Mesak 363 360 99.17 3 0.83
13. Kota Atambua 1,361 1,361 100.00 - -
14. Tasifeto Timur 331 312 94.26 19 5.74
15. Raihat 196 193 98.47 3 1.53
16. Lasiolat 115 99 86.08 16 13.91
17. Lamaknen 425 391 92.00 34 8.00
Kabupaten Belu
7,128 7,007 98.30 121 1.70
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
156 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 5.1.12 Hasil Ujian Nasional SMP/MTs/SMPT
Di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007
Kecamatan Peserta Lulus Tidak Lulus
Jumlah Persentase Jumlah Persentase (1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Malaka Barat 316 231 73.10 85 26.90
02. Rinhat 64 35 54.69 29 45.31
03. Wewiku 238 178 74.79 60 25.21
04. Weliman 50 50 100.00 0 0
05. Malaka Tengah 664 202 30.42 462 69.58
06. Sasita Mean 221 91 41.18 130 58.82
07. Malaka Timur 261 159 60.92 102 39.08
08. Laen Manen 36 16 44.44 20 55.56
09. Raimanuk - - - - -
10. Kobalima 247 142 57.49 105 42.51
11. Tasifeto Barat 264 192 72.73 72 27.27
12. Kakuluk Mesak 178 57 32.02 121 67.98
13. Kota Atambua 1,446 627 43.36 819 56.64
14. Tasifeto Timur 92 56 60.87 36 39.13
15. Raihat 81 57 70.37 24 29.63
16. Lasiolat 43 30 69.77 13 30.23
17. Lamaknen 188 72 38.30 116 61.70
Kabupaten Belu
4,389 2,195 50.01 2,194 49.99
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 157
Tabel / Table 5.1.13 Hasil Ujian Nasional SMA/MA
Di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007
Kecamatan Peserta Lulus Tidak Lulus
Jumlah Persentase Jumlah Persentase (1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Malaka Barat 421 314 74.58 107 25.42
02. Rinhat - - - - -
03. Wewiku 125 100 80.00 25 20.00
04. Weliman - - - - -
05. Malaka Tengah 219 211 96.35 8 3.65
06. Sasita Mean - - - - -
07. Malaka Timur - - - - -
08. Laen Manen - - - - -
09. Raimanuk - - - - -
10. Kobalima - - - - -
11. Tasifeto Barat 274 266 97.08 8 2.92
12. Kakuluk Mesak - - - - -
13. Kota Atambua 1,992 1,385 69.53 607 30.47
14. Tasifeto Timur - - - - -
15. Raihat - - - - -
16. Lasiolat - - - - -
17. Lamaknen 110 104 94.55 6 5.45
Kabupaten Belu
3,141 2,380 75.77 761 24.23
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
158 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 5.1.14 Hasil Ujian Nasional SMK
Di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007
Kecamatan Peserta Lulus Tidak Lulus
Jumlah Persentase Jumlah Persentase (1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Malaka Barat - - - - -
02. Rinhat - - - - -
03. Wewiku - - - - -
04. Weliman - - - - -
05. Malaka Tengah 66 66 100 0 0
06. Sasita Mean - - - - -
07. Malaka Timur - - - - -
08. Laen Manen - - - - -
09. Raimanuk - - - - -
10. Kobalima 35 33 94.29 2 5.71
11. Tasifeto Barat 51 51 100 0 0
12. Kakuluk Mesak 28 22 78.57 6 21.43
13. Kota Atambua 355 299 84.23 56 15.77
14. Tasifeto Timur 61 61 100 0 0
15. Raihat - - - - -
16. Lasiolat - - - - -
17. Lamaknen - - - - -
Kabupaten Belu
596 532 89.26 64 10.74
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency
Kesehatan
Health
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 161
Tabel / Table 5.2.1 Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan
Numbers of Health Service in Belu Regency by District 2 0 0 7
Kecamatan District
Sarana Kesehatan Health Service
Rumah Sakit Hospital
Puskesmas Community
Health Centre
Puskesmas Pembantu
Community Health Sub
Centre
Balai Pengobatan
Health Service House
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Malaka Barat 0 1 2 1 02. Rinhat 0 1 4 0 03. Wewiku 0 1 2 0 04. Weliman 0 1 2 0 05. Malaka Tengah 1 1 5 2
06. Sasita Mean*) 0 2 4 0 07. Malaka Timur 0 1 1 0 08. Laen Manen 0 1 3 1 09. Raimanuk 0 1 1 0 10. Kobalima*) 0 1 5 1 11. Tasifeto Barat*) 1 1 3 1 12. Kakuluk Mesak 0 2 1 1
13. Kota Atambua*) 3 1 3 4 14. Tasifeto Timur 0 1 4 0 15. Raihat 0 1 1 0 16. Lasiolat 0 0 2 1 17. Lamaknen*) 0 2 5 1
Kabupaten Belu 5 19 48 13
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
162 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Status Tenaga
Numbers of Health Personal by Health Personal 2 0
Kecamatan District
Dokter Ahli
Dokter Umum S1 Kese-hatan
D3 Kese-hatan
Perawat PNS PTT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Malaka Barat 0 0 1 0 1 8 02. Rinhat 0 0 2 0 2 7 03. Wewiku 0 0 1 0 6 9 04. Weliman 0 0 1 0 2 5 05. Malaka Tengah 0 2 3 0 12 14
06. Sasita Mean*) 0 0 2 0 4 5 07. Malaka Timur 0 0 1 0 3 3 08. Laen Manen 0 0 1 0 4 7 09. Raimanuk 0 0 1 0 2 4 10. Kobalima*) 0 0 1 0 2 14 11. Tasifeto Barat*) 0 0 3 0 3 6 12. Kakuluk Mesak 0 1 1 5 14 8
13. Kota Atambua*) 3 11 3 15 55 39 14. Tasifeto Timur 0 0 1 0 3 2 15. Raihat 0 0 1 0 3 5 16. Lasiolat 0 0 0 0 1 1 17. Lamaknen*) 0 0 2 0 5 9
Kabupaten Belu 3 14 25 20 122 146
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 163
/ Table 5.2.2 Kesehatan per Kecamatan di Kabupaten Belu Personal Status per District in Belu Regency 0 7
Bidan (PNS)
Bidan Desa (PTT)
SPRG SMAK SPAG SPPH SMF PKE PKU
(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
5 8 0 0 1 0 1 0 0 3 8 1 0 0 0 0 0 0 3 5 2 0 1 0 0 0 0 2 9 1 0 0 0 0 0 0 15 7 4 1 1 1 1 0 1
9 8 1 0 0 0 0 0 0 4 2 1 1 0 1 0 0 0 2 4 1 0 0 0 0 0 0 3 5 0 0 0 0 0 0 0 10 5 1 1 1 1 0 0 2 3 8 1 1 1 0 1 0 2 14 2 1 1 0 0 1 0 0
46 8 9 3 1 2 8 0 7 6 7 1 0 0 0 1 0 0 3 2 1 1 0 0 1 0 0 2 3 0 0 0 0 0 0 0 3 10 1 1 1 0 1 0 0
133 101 26 10 7 5 15 0 12
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
164 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Lanjutan / Continued Table 5.2.2
Kecamatan
District
PKABPemb. Pera-wat
Jurkes/
Jurkim Pekes PKF
Lain-nya
Jumlah
(1) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)
01. Malaka Barat 0 0 0 2 0 1 28 02. Rinhat 0 0 0 0 0 0 23 03. Wewiku 0 0 0 4 0 2 33 04. Weliman 0 0 0 0 0 2 22 05. Malaka Tengah 0 0 0 5 0 9 76
06. Sasita Mean*) 0 0 0 1 0 1 31 07. Malaka Timur 0 0 0 4 0 1 21 08. Laen Manen 0 0 0 1 0 2 22 09. Raimanuk 0 0 0 0 0 0 15 10. Kobalima*) 0 0 0 0 0 8 46 11. Tasifeto Barat*) 0 0 0 3 0 3 35 12. Kakuluk Mesak 0 0 0 1 0 32 81
13. Kota Atambua*) 1 0 0 16 0 66 293 14. Tasifeto Timur 0 0 0 0 0 6 27 15. Raihat 0 0 0 0 0 0 17 16. Lasiolat 0 0 0 0 0 1 8 17. Lamaknen*) 0 0 0 0 0 4 37
Kabupaten Belu 1 0 0 37 0 138 815
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 165
Tabel / Table 5.2.3 Jumlah Penderita Rawat Jalan Menurut Puskesmas di Kabupaten Belu
2 0 0 7
Puskesmas
Community Health Centre
Jumlah Total
(1) (2)
01. Puskesmas Halilulik 35,537
02. Puskesmas Atapupu 21,555
03. Puskesmas Wedomu 25,798
04. Puskesmas Haekesak 39,206
05. Puskesmas Weoe 39,112
06. Puskesmas Besikama 39,045
07. Puskesmas Biudukfoho 12,957
08. Puskesmas Seon 28,383
09. Puskesmas Betun 41,379
10. Puskesmas Kaputu 28,172
11. Puskesmas Namfalus 46,443
12. Puskesmas Weluli 27,706
13. Puskesmas Kota 81,499
14. Puskesmas Nurobo 31,123
15. Puskesmas Nualaian 29,469
16. Puskesmas Haliwen 29,030
17. Puskesmas Tunabesi 13,371
18. Puskesmas Webora 19,488
19. Puskesmas Weliman 28,688
Jumlah / total 617,961
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
166 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / 10 Penyakit Terbanyak dari
Di 19 Puskesmas 2 0
Jenis Penyakit Type of disease
Pus Halilulik
Pus. Atapupu
Pus. Wedomu
Pus Haekesak
(1) (2) (3) (4) (5) 01. ISPA 14516 7180 9699 13098 02. Penyakit pada sistem otot
(Termasuk Reumatik) 4800 3194 2708 6080 03. Diare 1602 1691 1125 1856 04. Gastritis 1314 1382 1006 1796 05. Penyakit Kulit Alergi 1296 1114 852 1739 06. Malaria Klinis 1144 956 658 1619 07. Asma 1118 799 651 968 08. Penyakit kulit infeksi 1063 732 619 799 09. Kecelakaan dan Rudapaksa 672 712 548 629 10. Penyakit Kulit Karena Jamur 555 548 464 551 11. Penyakit lain-lain
7457 3247 7468 10071
Jumlah
35537 21555 25798 39206
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 167
Table 5.2.4 Kunjungan Rawat Jalan di Kabupaten Belu 0 7
Pus Weoe
Pus Besikama
Pus Biudukfoho
Pus Seon
Pus Betun
Pus Kaputu
Pus Namfulus
(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 9830 11599 2931 7895 11764 8560 13459
5915 5526 2412 4445 4217 4791 6677
3462 2391 1056 1666 2927 1810 3623
1969 1381 925 1607 2245 919 1996
1922 1308 784 1082 2002 879 1737
1857 1280 594 905 1884 847 1722
1764 1246 590 687 1734 706 1689
1735 690 494 675 1087 580 1290
1024 683 484 530 1028 487 995
620 448 458 525 933 468 876
9014
12493 2229 8366 11558 8125 12379
39112
39045 12957 28383 41379 28172 46443
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
168 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Lanjutan Tabel / Table 5.2.4
Jenis Penyakit Type of disease
Pus Weluli
Pus Kota Atambua
Pus Nurobo
Pus Nualain
(1) (13) (14) (15) (16) 01. ISPA 8836 27692 8290 8739 02. Penyakit pada sistem otot
(Termasuk Reumatik) 3516 7002 4583 4042 03. Diare 2077 6245 2355 1900 04. Gastritis 1409 6080 1468 1255 05. Penyakit Kulit Alergi 1239 6008 1450 1037 06. Malaria Klinis 1216 2846 1390 1015 07. Asma 1188 2703 1199 893 08. Penyakit kulit infeksi 957 2225 931 875 09. Kecelakaan dan Rudapaksa 813 2027 618 794 10. Penyakit Kulit Karena Jamur 724 1448 550 645 11. Penyakit lain-lain
5731 17223 8289 8274
Jumlah
27706 81499 31123 29469
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 169
Pus
Haliwen
Pus Tunabesi
Pus Webora
Pus Weliman
Jumlah
(17) (18) (19) (20) (21)
8285 4045 6108 7985 190511
4533 1849 3019 4039 83348
3519 1067 1063 1904 43339
1684 964 841 1567 31808
1457 441 796 1229 28372
978 381 764 1061 23117
955 319 761 953 20923
867 315 752 628 17314
864 206 512 568 14194
722 193 447 534 11709
5166
3591 4425 8220 153326
29030
13371 19488 28688 617961
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
170 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 5.2.5 10 Penyakit Terbanyak Menurut Jumlah Pasien Rawat Inap Pada Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Atambua
2 0 0 7
Jenis Penyakit Type of disease
Jumlah Kunjungan
(1) (2) 01. Malaria 408 02. Gastroenteritis 290 03. Tuberkulosis Paru 255 04. Dispepsia 158 05. Pneumonia 152 06. Appendiks 123 07. ISPA 110 08. Hipertensi 85 09. Penyakit Sistem Kemih 85 10. Hiperplasia Prostat
42
J u m l a h
1708
Sumber : Rumah Sakit Umum Daerah Atambua
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 171
Tabel / Table 5.2.6 Status Gizi Balita Menurut Kecamatan Menurut Puskesmas di kabupaten Belu
Nutritional Status of Children Under Five Years Old by Communitiy Health Centre in Belu Regency
2 0 0 7
Puskesmas Community Health
Centre
Jumlah Anak Ditimbang
Status Gizi / Nutritional Status
Baik Normal
% Kurang Moderat
e %
Buruk Severe
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
01. Pus. Halilulik 2,241 1,165 52.0 857 39.0 202 9.0
02. Pus. Atapupu 1,637 847 51.8 631 38.5 158 9.7
03. Pus. Wedomu 1,661 954 57.4 562 33.8 146 8.8
04. Pus. Haekesak 2,468 1,287 52.2 981 39.7 200 8.1
05. Pus. Weoe 2,465 1,568 63.6 802 32.5 96 3.9
06. Pus. Besikama 2,558 1,426 55.8 967 37.8 165 6.4
07. Pus.Biudukfoho 1,523 970 63.7 487 31.9 67 4.4
08. Pus. Seon 1,288 757 58.8 466 36.2 64 5.0
09. Pus. Betun 3,164 2,063 65.2 909 28.7 193 6.1
10. Pus. Kaputu 1,607 950 59.1 558 34.7 99 6.2
11. Pus. Namfalus 2,077 1,220 58.7 723 34.8 134 6.4
12. Pus. Weluli 1,673 1,090 65.2 569 34.0 14 0.8
13. Pus. Kota 3,201 1,998 62.4 1,028 32.1 174 5.4
14. Pus. Nurobo 1,541 1,017 66.0 460 29.8 64 4.1
15. Pus. Nualaian 1,026 466 45.5 451 44.0 108 10.5
16. Pus. Tunabesi 1,080 593 54.9 399 37.0 88 8.1
17. Pus. Weliman 2,253 1,046 46.4 960 42.6 247 11.0
18. Pus. Webora 1,788 1,001 56.0 657 36.7 130 7.3
19. Pus. Haliwen 1,350 1,046 46.4 960 42.6 247 11.0
Jumlah / total 36,601 21,242 58.0 12,944 35.4 2,116 6.6
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
172 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Banyaknya Peserta Aktif Menurut Metode Kontrasepsi
Numbers of Active Acceptor by Contraceptive 2 0
Kecamatan District
IUD
Spiral
Pil Pill
Kondom Condom
(1) (2) (3) (4)
01. Malaka Barat 11 50 16 02. Rinhat 13 234 - 03. Wewiku 8 2 - 04. Weliman 6 25 - 05. Malaka Tengah 134 108 47
06. Sasita Mean*) 93 124 14 07. Malaka Timur 7 49 12 08. Laen Manen 3 130 7 09. Raimanuk 18 95 2 10. Kobalima*) 37 163 11 11. Tasifeto Barat*) 50 177 14 12. Kakuluk Mesak 49 54 1
13. Kota Atambua*) 499 672 114 14. Tasifeto Timur 9 31 - 15. Raihat 8 43 12 16. Lasiolat 2 43 - 17. Lamaknen*) 28 19 -
Kabupaten Belu 975 2,019 250
Sumber : Dinas Keluarga Berencana Kabupaten Belu Source : Family Planning Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 173
Table 5.2.7 yang Digunakan per Kecamatan di Kabupaten Belu Method Used per District in Belu Regency 0 7
MOP
MOW OV
Suntikan Injection
Implant Implant
J u m l a h T o t a l
(5) (6) (7) (8) (9) (10)
9 9 - 1,903 138 2,136 1 - - 1,468 18 1,734 15 1 - 919 192 1,137 13 3 - 1,158 127 1,332 21 63 - 2,622 43 3,038
,
24 - - 1,731 263 2,249 14 - - 673 15 770 12 3 - 851 75 1,081 25 15 - 1,102 31 1,288 13 3 - 1,685 61 1,973 36 8 - 1,979 - 2,264 36 - - 1,251 44 1,435
305 6 - 4,106 35 5,737 21 13 - 2,082 10 2,166 10 15 - 842 39 969 8 2 - 531 82 668 24 20 - 1,226 368 1,685
587 161 - 26,129 1,541 31,662
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
174 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 5.2.8 Banyaknya Klinik, Peserta Keluarga Berencana (KB), dan Pasangan Usia Subur
Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Health Personal Service
by Health Personal Status and District in Belu Regency 2 0 0 7
Kecamatan District
Klinik KB Family Planing Clinics
Peserta KB Aceptor Family Planing
(CU)
Pasangan Usia Subur Fertile Age
Couple (PUS)
Persentase CU terhadap
PUS Percentage CU to PUS
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Malaka Barat 1 2,136 2,259 94.56 02. Rinhat 1 1734 2,676 64.79 03. Wewiku 1 1137 2,577 44.12 04. Weliman 1 1332 2,306 57.76 05. Malaka Tengah 1 3038 4,617 65.80 06. Sasita Mean*) 2 2249 3,066 73.35 07. Malaka Timur 1 770 1,158 66.49 08. Laen Manen 1 1081 1,579 66.46 09. Raimanuk 1 1288 2,110 61.04 10. Kobalima*) 1 1973 3,518 56.08 11. Tasifeto Barat*) 1 2264 3,115 72.68 12. Kakuluk Mesak 1 1435 2,215 64.78
13. Kota Atambua*) 1 5737 9,293 61.73 14. Tasifeto Timur 1 2166 3,595 60.25 15. Raihat 1 969 1,947 49.76 16. Lasiolat - 668 997 67.00 17. Lamaknen*) 2 1685 2,938 57.35
Kabupaten Belu 18 31662 49,966 63.37
Sumber : Dinas Keluarga Berencana Kabupaten Belu Source : Family Planning Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Kriminalitas
C r i m e
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 177
Tabel / Table 5.3.1 Jumlah Perkara dan Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana
yang Diterima, Diputuskan Menurut Bulan Numbers of Criminal Cases and Defendants Received , Settled by Month
2 0 0 7
Bulan Month
Yang Diterima Received
Yang Diputuskan
Setlled Perkara Criminal
Cases
Terdakwa Defendants
Perkara Criminal
Cases
Terdakwa Defendants
(1) (2) (3) (4) (5) Januari / January 45 46 10 13 Pebruari / February 43 46 9 14 Maret / March 57 59 42 17 April / April 62 77 10 10 Mei / May 70 77 25 31 Juni / June 71 74 23 19 Juli / July 83 89 27 31 Agustus / August 88 95 19 23 September / September 89 109 55 43 Oktober / October 70 84 28 30 Nopember / November 62 78 21 44 Desember / December
59 62 33 41
Tahun 2007 799 896 302 316 Sumber : Kantor Pengadilan Negeri Atambua
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
178 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 5.3.2 Jumlah Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang diselesaikan
Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Belu Numbers of Defendants in Criminal Cases that Setlled
by Age Group and Sex in Belu Regency 2 0 0 7
Bulan Month
< 16 tahun < 16 years old
16 – 30 tahun 16 – 30 years old
> 30 tahun > 30 years old
Laki-laki
Male
Wanita Female
Laki-laki
Male
Wanita Female
Laki-laki
Male
Wanita Female
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Januari / January 1 - 7 1 4 - Pebruari / February - - 6 - 6 2 Maret / March - - 6 - 9 2 April / April - - 7 - 3 - Mei / May - - 16 - 15 - Juni / June - - 5 1 11 2 Juli / July 1 - 11 - 15 4 Agustus / August - - 14 - 8 1 September / September - - 23 - 18 2 Oktober / October - - 15 2 11 1 Nopember / November - - 16 - 10 - Desember / December
- - 25 1 16 2
Tahun 2007 2 - 151 5 126 16 Sumber : Kantor Pengadilan Negeri Atambua Keterangan : Diluar Rol/Pelanggaran
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 179
Tabel / Table 5.3.3 Jumlah Terdakwa/Tertuduh yang diselesaikan Pengadilan Negeri Atambua
Menurut bulan dan Sikap Terhadap Putusan di Kabupaten Belu Numbers of Defendants and Settled by Court, by Month and
2 0 0 7
Bulan
Menerima
Banding Grasi Kasasi Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Januari / January 13 - - - 13 Pebruari / February 14 - - - 14 Maret / March 17 - - - 17 April / April 10 - - - 10 Mei / May 30 1 - - 31 Juni / June 18 1 - - 19 Juli / July 31 - - - 31 Agustus / August 23 - - - 23 September / September 43 - - - 43 Oktober / October 28 2 - - 30 Nopember / November 42 2 - - 44 Desember / December
39 2 - - 41
Tahun 2007 308 8 - - 316 Sumber : Kantor Pengadilan Negeri Atambua
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
180 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel Banyaknya Masalah Sosial
2 0
Masalah Sosial Frekuensi Terjadi
Jan Peb Mar Apr Mei Jun (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Pembunuhan - - - - - - 02. Penganiayaan biasa 13 7 11 14 11 10 03. Penganiayaan ringan 6 1 7 4 3 6 04. Pencurian biasa 1 2 3 3 3 4 05. Pencurian pemberatan 3 4 5 10 3 6 06. Pencurian kekerasan 1 - - - 1 - 07. Pengroyokan 9 9 6 15 8 8 08. Perkosaan 1 2 - - 2 3 09. Perzinahan 1 1 1 1 1 - 10. Pengrusakan - - 4 2 2 1 11. Perjudian - - - - 3 1 12. Penggelapan 7 2 5 4 1 3 13. Penipuan 7 4 2 2 2 4 14. Pengancaman 2 1 11 3 2 4 15. Pemfitnahan/Penghinaan - 2 3 7 - 3 16. Pemerasan/Perampokan - - - 1 - - 17. Penculikan anak - 1 - 1 - - 18. Penadahan - - - - - - 19. Membawa senjata tajam - 1 - - - - 20. Melarikan anak bawah umur - 1 - - - - 21. Melarikan perempuan 1 - - - - - 22. Percabulan 1 - - 2 - - 23. Penyelundupan - - - - - - 24. Lain-lain 10 1 4 2 6 6
Jumlah / total 63 39 62 71 48 59
Keterangan : terbatas pada masalah yang dilaporkan ke pihak kepolisian Sumber : Kepolisian Resort Belu
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 181
/ Tabel 5.3.4 yang terjadi di Kabupaten Belu 0 7
Frekuensi Terjadi Jumlah
Total Jul Ags Sep Okt Nop Des (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
- - - - 1 - 1 7 13 13 15 15 21 150 5 1 5 5 4 3 50 1 4 4 3 1 1 30 2 7 2 6 3 3 54 1 - 1 - - - 4 2 4 13 16 9 16 115 2 1 - - 1 1 13 - 1 - 1 - 3 10 - 2 - 1 4 8 24 3 1 - - - - 8
2 1 1 5 2 1 34 3 4 1 1 1 3 34 3 4 2 5 2 3 42 2 - 5 4 2 1 29 1 1 1 - - - 4 - - - - - - 2 - - - - - - - - - - - - - 1 - - - - - - 1 - - - 1 1 - 3
- - 2 2 2 1 10 1 - 1 - - - 2 - 10 4 6 5 5 59
35 54 55 71 53 70 680
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
182 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 5.3.5 Masalah Sosial di Kabupaten Belu
Masalah Sosial
2006 2007 Perubahan (%)
(1) (2) (3) (4) 01. Pembunuhan 5 1 -80.00 02. Penganiayaan biasa 97 150 54.64 03. Penganiayaan ringan 6 50 733.33 04. Pencurian biasa 39 30 -23.08 05. Pencurian pemberatan 49 54 10.20 06. Pencurian kekerasan 3 4 33.33 07. Pengroyokan 66 115 74.24 08. Perkosaan 6 13 116.67 09. Perzinahan 3 10 233.33 10. Pengrusakan 21 24 14.29 11. Perjudian 1 8 700.00 12. Penggelapan 20 34 70.00 13. Penipuan 20 34 70.00 14. Pengancaman 29 42 44.83 15. Pemfitnahan 1 29 2800.00 16. Pemerasan 2 4 100.00 17. Penculikan - 2 - 18. Penadahan - - - 19. Membawa senjata tajam 1 1 0.00 20. Melarikan anak bawah umur 9 1 -88.89 21. Melarikan perempuan 1 3 200.00 22. Percabulan 11 10 -9.09 23. Penyelundupan 15 2 -86.67 24. Lain-lain 23 59 156.52
Jumlah / total 428 681 59.11
Keterangan : terbatas pada masalah yang dilaporkan ke pihak kepolisian Sumber : Kepolisian Resort Belu
Agama
Religion
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 185
Tabel / Table 5.4.1 Jumlah Pemeluk Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu
Numbers of Religion Follower by District in Belu Regency 2 0 0 7
Kecamatan District
Katholik Catholic
Kristen Protesta
n Christian
Islam Moslem
Hindu Hinduis
m
Budha Budhism
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Malaka Barat 18,319 4,751 86 3 - 02. Rinhat 15,356 2,103 4 - - 03. Wewiku 8,256 1,505 - - - 04. Weliman 19,360 1,368 - 1 - 05. Malaka Tengah 37,891 1,810 1,170 11 -
06. Sasita Mean*) 27,695 601 14 - - 07. Malaka Timur 17,063 570 8 3 - 08. Laen Manen 12,782 718 8 - - 09. Raimanuk 12,921 401 - - - 10. Kobalima*) 22,031 245 70 38 - 11. Tasifeto Barat*) 23,808 1,655 538 5 - ,
12. Kakuluk Mesak 15,310 450 421 5 - 13. Kota Atambua*) 51,988 7,213 3,671 228 93 14. Tasifeto Timur 20,445 231 425 85 - 15. Raihat 11,097 12 9 - - 16. Lasiolat 6,862 - - - - 17. Lamaknen*) 24,344 10 5 1 -
Kabupaten Belu 345,528 23,643 6,429 380 93
Sumber : Kantor Departemen Agama Kabupaten Belu Source : Office of The Departments of Religions of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
186 Kabupaten Belu Dalam Angka / BeluRegency in Figures 2008
Tabel / Table 5.4.2 Jumlah Tempat Ibadah di Kabupaten Belu Menurut Golongan Agama per
Kecamatan Numbers of Mosque/Private Mosque, Church, Temple, and Vikoa in Belu
regency by District
2 0 0 7
Kecamatan District
Gereja Katholik/ Kapela
Catholic Church
Gereja Protestan Christian Church
Masjid, Langgar Mosque, Private
Mosque
Pura Temple
Wihara Vihara
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 01. Malaka Barat 3 3 - - - 02. Rinhat 14 12 - - - 03. Wewiku 11 6 - - - 04. Weliman 4 12 - - - 05. Malaka Tengah 15 8 3 - -
06. Sasita Mean*) 32 1 - - - 07. Malaka Timur 19 1 - - - 08. Laen Manen 15 6 - - - 09. Raimanuk 6 - - - - 10. Kobalima*) 23 1 - - - 11. Tasifeto Barat*) 26 5 1 - -
12. Kakuluk Mesak 4 5 1 - - 13. Kota Atambua*) 7 8 7 1 - 14. Tasifeto Timur 6 3 1 1 - 15. Raihat 11 - - - - 16. Lasiolat 7 - - - - 17. Lamaknen*) 28 - - - -
Kabupaten Belu 231 71 13 2 -
Sumber : Kantor Departemen Agama Kabupaten Belu Source : Office of The Departments of Religions of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 187
Tabel / Table 5.4.3 Banyaknya Rohaniawan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan
Numbers of Spiritualist in Belu Regency by District 2 0 0 7
Kecamatan District
Pendeta
Guru Injil Pastor Bruder Suster Pinandit
a Imam Chatib
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
01. Malaka Barat 4 - 1 - 2 - - - 02. Rinhat 1 - 1 - - - - - 03. Wewiku 1 2 2 - - - - - 04. Weliman - 2 2 - - - - - 05. Malaka Tengah 5 4 1 - - - 6 6
06. Sasita Mean*) - - 4 - - - - - 07. Malaka Timur 1 - 3 - - - - - 08. Laen Manen 1 - 1 - - - - - 09. Raimanuk - - 3 - - - - - 10. Kobalima*) - - 1 - 4 - - - 11. Tasifeto Barat*) 3 1 33 17 - - 2 2 12. Kakuluk Mesak 1 - 2 - 2 - 2 2
13. Kota Atambua*) 17 14 7 1 108 2 14 14 14. Tasifeto Timur - 1 2 - - - 2 2 15. Raihat - - - - 3 - - - 16. Lasiolat - - 2 - 4 - - - 17. Lamaknen*) - - 4 - 8 - - -
Kabupaten Belu 34 24 69 18 131 2 26 26
Sumber : Kantor Departemen Agama Kabupaten Belu Source : Office of The Departments of Religions of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Sosial Lainnya
Others Social
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 191
Tabel / Table 5.5.1 Penyebaran Infra Struktur Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan
Infra Structure of Social Affair Distribution in Belu Regency by District 2 0 0 7
Kecamatan
District
Pekerja Sosial
Masyarakat Social
Worker
Tenaga Kesejah-teraan Sosial
Sukarela
Pembinaan Kesejah-teraan Sosial
Tokoh Wanita
Promoment Women
Karang Taruna Youth
Organization
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Malaka Barat 77 0 0 0 13
02. Rinhat 20 0 0 0 13
03. Wewiku 7 0 0 0 9
04. Weliman 5 0 0 0 11
05. Malaka Tengah 35 0 0 0 14
06. Sasita Mean*) 33 0 0 0 21
07. Malaka Timur 50 0 0 0 6
08. Laen Manen 6 0 0 0 10
09. Raimanuk 11 0 0 0 6
10. Kobalima*) 12 0 0 0 12
11. Tasifeto Barat*) 30 0 0 0 12
12. Kakuluk Mesak 6 0 0 0 6
13. Kota Atambua*) 20 0 0 0 12
14. Tasifeto Timur 38 0 0 0 13
15. Raihat 25 0 0 0 8
16. Lasiolat 8 0 0 0 9
17. Lamaknen*) 69 0 0 0 20
Kabupaten Belu 452 0 0 0 195
Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
192 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 5.5.2 Banyaknya Fakir Miskin dan Perumahan Tidak Layak di Kabupaten Belu
Menurut Kecamatan 2 0 0 7
Kecamatan District
Fakir Miskin Rumah Tidak Layak
(1) (2) (3)
01. Malaka Barat 3,349 341 02. Rinhat 2,470 510 03. Wewiku 3,015 92 04. Weliman 2,721 63 05. Malaka Tengah 5,422 1,412
06. Sasita Mean*) 3,951 465 07. Malaka Timur 1,902 939 08. Laen Manen 2,147 78 09. Raimanuk 2,813 205 10. Kobalima*) 3,666 655 11. Tasifeto Barat*) 3,091 271 12. Kakuluk Mesak 2,533 115
13. Kota Atambua*) 7,449 563 14. Tasifeto Timur 3,346 486 15. Raihat 2,621 100 16. Lasiolat 898 147 17. Lamaknen*) 2,828 417
Kabupaten Belu 54,222 6,859
Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 193
Tabel / Table 5.5.3 Jumlah Penduduk Lanjut Usia Terlantar dan Anak Yatim Piatu
Di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of Over Age and No Parents in Belu regency by District
2 0 0 7
Kecamatan
District
Lanjut Usia Terlantar
Anak Terlantar
Balita Terlantar
(1) (2) (3) (4)
01. Malaka Barat 237 254 - 02. Rinhat 101 375 21 03. Wewiku 409 49 - 04. Weliman 328 196 - 05. Malaka Tengah 462 271 -
06. Sasita Mean*) 427 187 - 07. Malaka Timur 483 430 - 08. Laen Manen 353 320 - 09. Raimanuk 351 209 - 10. Kobalima*) 722 582 - 11. Tasifeto Barat*) 171 232 - 12. Kakuluk Mesak 149 121 -
13. Kota Atambua*) 384 789 65 14. Tasifeto Timur 603 777 - 15. Raihat 390 104 50 16. Lasiolat 419 104 - 17. Lamaknen*) 369 332 57
Kabupaten Belu 6,358 5,332 193
Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
194 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 5.5.4 Banyaknya Penyandang Cacat, Ex Penyakit Kronis, Wanita Rawan Sosial,
dan Masyarakat Terasing di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2 0 0 7
Kecamatan District
Penyandang Cacat
Ex Penyakit Kronis
Wanita Rawan Sosial
Masyarakat Terasing
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Malaka Barat 100 38 149 - 02. Rinhat 42 - 102 - 03. Wewiku 52 63 110 - 04. Weliman 92 42 126 - 05. Malaka Tengah 266 254 328 -
06. Sasita Mean*) 140 98 213 250 07. Malaka Timur 190 120 288 - 08. Laen Manen 47 40 120 - 09. Raimanuk 52 62 149 - 10. Kobalima*) 214 187 503 - 11. Tasifeto Barat*) 75 164 115 - 12. Kakuluk Mesak 38 34 60 -
13. Kota Atambua*) 80 - 226 - 14. Tasifeto Timur 298 98 350 - 15. Raihat 72 74 81 - 16. Lasiolat 40 37 90 - 17. Lamaknen*) 130 147 285 250
Kabupaten Belu 1,928 1,458 3,295 500
Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 195
Tabel / Table 5.5.5 Banyaknya Yayasan yang Mengasuh Anak dengan Sistim Non Panti
dan Jumlah Anak asuh di Kabupaten Belu 2 0 0 7
Nama Yayasan
Jumlah Anak
Numbers of
Children
Lokasi Location
Kecamatan District
Desa Village
(1) (2) (3) (4)
01. Yayasan Regina Angelorum 40 Malaka Tengah Umakatahan02. Yayasan Bina Bunga Bangsa 24 Kota Atambua Manuaman 03. Yayasan Kongregasi Biarawan SVD Timor - Tasifeto Barat Naikasa 04. Yayasan Remaja Suluh Obor 140 Malaka Timur Rafae 05. Yayasan SMKK Kusumah St. Theresia 120 Kota Atambua Atambua 06. Yayasan St. Petrus Lahurus 82 Tasifeto Timur Fatulotu 07. Yayasan Hadinan Haklaran 50 Kota Atambua Atambua 08. Yayasan Membagi Kasih - Kota Atambua Atambua 09. Yayasan ALMA 24 Kota Atambua Tulamalae 10. Yayasan Bina Karya Seon 75 Malaka Timur Wemeda 11. Yayasan SDLB Tenubot 20 Kota Atambua Ribesi 12. Yayasan Sola Gracia 50 Kota Atambua Tenukiik 13. Yayasan 52 Kakuluk Mesak Dualaus
J u m l a h / T o t a l 677
Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
196 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 5.5.6 Bencana Alam Yang Terjadi dan Jumlah Korban Akibat Bencana Alam
di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan dan Taksiran Kerugian yang Diderita 2 0 0 7
Kecamatan District
Jenis Bencana
Frekuensi Jumlah Korban
KK / Jiwa Bangunan
(1) (2) (3) (4) (6) 01. Malaka Barat Banjir 13 15262 Jw - Rawan Pangan 528 KK - Rumah terbakar - 3 02. Rinhat Hama belalang - Rawan Pangan 1,213 KK Rumah terbakar 1
03. Wewiku Angin Putting beliung
4
Rawan Pangan 3,764 KK - Rumah terbakar 1 04. Weliman Banjir 13 5952 Jw - Rawan Pangan 1,289 KK - Rumah terbakar 5 05. Malaka Tengah Banjir 13 7477 Jw - Hama belalang - Rawan Pangan 1,288 KK Rumah terbakar 4 06. Sasita Mean*) Rawan Pangan 258 KK - Rumah terbakar 11 07. Malaka Timur Rawan Pangan 188 KK - Hama belalang - Rumah terbakar 8 08. Laen Manen Rawan Pangan 1,468 KK - Rumah terbakar 3 09. Raimanuk Rawan pangan 1,807 KK -
SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 197
Lanjutan / continued Tabel / Table 5.5.6
Kecamatan District
Jenis Bencana
Frekuensi Jumlah Korban
KK / Jiwa Bangunan
(1) (2) (3) (4) (6) Angin p. beliung 49 Rumah terbakar 8 10. Kobalima*) Banjir 13 1870 Jw - Rawan Pangan 2295 KK - Rumah terbakar 6 11. Tasifeto Barat*) Angin p. beliung 1 Hama belalang Rumah terbakar 918 KK Rawan Pangan 13 12. Kakuluk Mesak Rawan Pangan 3684 KK - Rumah terbakar 4 13. Kota Atambua*) Angin p. beliung 3 Hama belalang - Rumah terbakar 3 14. Tasifeto Timur Angin p. beliung 3 Hama belalang - Rumah terbakar 6 Rawan pangan 979 KK 15. Raihat Angin p. beliung 17 Rawan Pangan 1547 KK 16. Lasiolat Rawan pangan 460 KK - Rumah terbakar 2 17. Lamaknen Hama belalang - Rumah terbakar 6 Rawan Pangan 655 KK
Kabupaten Belu -
Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
BAB / CHAPTER 6
P e r t a n i a n A g r i c u l t u r e
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 201
PERTANIAN TANAMAN PANGAN
Masalah pangan selalu
dirasa vital karena menyangkut kehidupan manusia yang paling asasi. Untuk mempertahankan eksistensinya, manusia berupaya untuk mencukupi kebutuhan pangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Apabila kebutuhan primer tersebut tidak dapt dipenuhi, maka kerawanan pangan akan berdampak luas ke dalam sendi sendi kehidupan masyarakat yang kompleks. Bagi daerah yang struktur perekonomiannya didominasi oleh sektor pertanian khususnya sub sektor tanaman pangan seperti di Kabupaten Belu di mana menjadi tempat bagi sebagian besar masyarakatnya mencari sumber penghasilan, maka keberadaan dan keberlangsungan sub sektor ini menjadi sangat strategis. Untuk itu Pemda Belu telah memfokuskan sektor pertanian khusus tanaman pangan menjadi salah satu Program utama dalam mengkatalisasi pertumbuhan ekonomi daerah. Misinya adalah dengan meningkatkan pemanfaatan teknologi pertanian
tepat guna, merevisi pola bertani yang bersifat sub system pedesaan tradisional ke pola pertanian yang berorientasi pasar, penguatan kelembagaan dan melakukan restrukturisasi aspek sosial budaya yang menghambat produktivitas petani. Produksi tanaman pangan selama tahun 2007 secara umum mengalami sedikit fluktuasi di bandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh kondisi curah hujan yang fluktuatif sepanjang tahun 2007. Bagi tanaman makanan yang waktu penanamannya relative tepat dan adaptif terhadap fluktuasi curah hujan memperhatikan hasil yang cendrung membaik seperti padi lading, jagung, kacang tanah dan ubi jalar sedangkan tanaman seperti padi sawah ,kacang hijau, ubi kayu mengalami sedikit penurunan karena rata-rata curah hujan baru normal setelah fase pembuahan pada tanaman tersebut sudah lewat. Ketersediaan produksi pangan dari komoditas padi selama tahun 2007 sebanyak 20.633.34 ton
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
202 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
gabah kering giling (Konversi ke beras13.411.67 ton) atau mengalami sedikit penurunan sebesar 10.14% dari keadaan sebelumnya. Secara parsial produksi padi sawah turun 14.11% sementara padi ladang justru mengalami kenaikan produksi 84.76% penurunan produksi padi lebih banyak disebabkan curah hujan. Ketersediaan produksi pangan dari komoditi jagung yang menjadi makanan pokok sebagian besar masyarakat Belu selama tahun 2007 sebanyak 61127 ton Jagung atau mengalami kenaikan 58.64% dari tahun lalu. Untuk produksi tanaman kacang-kacangan masing masing kacang tanah naik 5.20%, kacang hijau turun 18.04 dan kacang kedelei naik 75%. Ketersediaan produksi untuk makanan berpati selama tahun 2007 yakni ubi kayu menurun tajam 66.39% sementara ubi jalar naik 4.11% Produksi komoditas sayur-sayuran selama musim panen tahun 2007 memperlihatkan hasil yang cukup fluktuatif yakni untuk beberapa jenis sayur, sayuran mengalami peningkatan, sementara pada jenis lainnya mengalami sedikit penurunan
produksi dibanding dengan tahun sebelumnya. Diduga hal ini lebih disebabkan karena kemampuan adaptif secara alamiah ataupun ketepatan waktu tanam bagi beberapa komoditas dengan kondisi curah hujan yang bersifat flutuatif tersebut. Adapun jenis sayuran-sayuran yang mengalami peningkatan produksi masing-masing bawang putih naik 207,5%, kubis 1,87%, petsai/kubis 73,24%, kacang panjang 157,14% dan cabe 301,87%. Tomat 569,35%, terung 623,58%, kangkung 829,65%, semangka 59,36%. Sedangkan yang mengalami penurunan produksi antara lain bawang merah turun 58,78% dan wortel 3,33%. Untuk komoditi buah-buahan dalam musim panen tahun 2007 hampir seluruhnya mengalami penurunan produksi secara drastis. Dibandingkan dengan tahun 2006 yang lalu, produksi advokat turun 64,02%, 76,86% , jambu biji 41,00%, jambu air 66,30%, pisang 5,27%, nenas 4,65% dan salak 90,10%, nangka 9,46%, jeruk naik 151,02%, papaya 36,00% dan sirsak 14,08%
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 203
PERKEBUNAN RAKYAT Pada umumnya baik produksi maupun luas panen komoditas perkebunan di Kabupaten Belu pada tahun 2007 belum memperlihatkan kapasitas yang cukup memadai. Hal ini disebabkan penanganan budi daya perkebunan rakyat oleh sebagian besar petani masih diletakkan sebagai usaha komplementer dari usaha pokok yaitu usaha tanaman pangan. Produksi tanaman kelapa pada tahun 2007 sebesar 9.379,50 ton atau mengalami sedikit penurunan sebesar 6,12%. Produksi tersebut dihasilkan dari luas panen 8.528 ha atau sekitar 87,81% dari potensi areal tanam yang ada. Tanaman kopi sebagai salah satu tanaman potensi yang harus dikembangkan di daerah, pada tahun 2007 menghasilkan 42,85 ton atau mengalami peningkatan 8,26% dari keadaan tahun 2006. produksi tersebut dihasilkan dari luas panen panen 237,29 ha. Kakao sebagai komoditi daerah yang sedang digalakan pada tahun 2007 baru menghasilkan 26,43 ton atau mengalami peningkatan 28,24 % dari keadaan tahun 2006. produksi
tersebut dihasilkan dari luas areal panen 515,68 ha. Untuk komoditas perkebunan yang lain, kapasitas produksi selama tahun 2007 masing-masing kapuk 37,66 ton, kemiri 2 656,05 ton, jambu mente 127,70 ton, pinang 38,02 ton, dan tembakau 10,06 ton. KEHUTANAN Hutan memiliki peranan penting bagi kelestraian alam dan menopang kehidupan komonitas ekosistim alam di sekitarnya. Luas hutan di Kabupaten Belu 69.401,57 ha atau sekitar 28,38 % dari luas daratan Belu. Bila diamati menurut fungsi hutan maka komposisi luasnya sebagai berikut : hutan lindung 74,70 %, hutan produksi 4,60 %, dan hutan Cagar Alam 12,29 %, hutan suaka marga satwa 6,77 %, dan hutan dapat di konversi 1,64 %. Primadona hasil hutan berupa kayu cendana baik produksi maupun populasinya belakangan semakin menurun. Data tahun 2007 produksi kayu cendana sebesar 11.000 kg atau menurun 735,23 % dibandingkan dengan tahun yang lalu, yang jumlahnya 91.875 kg. Diperkirakan pada tahun-tahun yang akan datang produksinya akan terus
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
204 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
anjlok mengingat populasinya semakin terbatas dan cenderung punah. Hasil hutan lain yang cukup menonjol adalah kemiri isi 387,29 ton (naik 17,55 %). Asam biji 284,18 ton (naik 11,37 %) asam isi 1.160,47 ton. PETERNAKAN Peternakan merupakan salah satu sector vital yang mampu menyanggah kehidupan ekonomi sebagaian besar keluarga tani di pedesaan. Paling tidak dengan memelihara ternak rumahtangga tani dapat membiayai kebutuhan di luar pangan seperti menyekolahkan anak, kesehatan dan perumahan. Bahkan pada saat kondisi kritis seperti gagal panen, komoditi ternak justru diandalkan untuk menopang pengadaan ketersediaan pangan keluarga. Populasi sapi tahun 2007 sebanyak 94.499 ekor atau meningkat 1,36 % dibandingkan dengan keadaan tahun sebelumnya. Upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan populasi ternak andalan ini menghadapi kendala yang semaikn serius karena belakangan ini lalulintas mutasi ternak keluar, terutama bibit pejantan menjadi
semakin sulit dikendalikan; ditambah ancaman penyakit brucellosis yang sampai dengan saat ini terus menjadi momok yang menghantui para peternak.
Kendala lainnya adalah sebagian besar petani ternak masih bertahan pada pola budaya yang bersifat tradisional sebagai akibat dari kurang variatifnya pola pembinaan dan penyuluhan yang selama ini terkesan konvensional. Pola budidaya ternak yang bersifat sub system ini mengakibatkan pertambahan populasi ternak berjalan lambat dan terkesan alamiah tanpa rekayasa teknologi peternakan secara signifikan.
Mutasi ternak yang sempat tercatat selama tahun 2007 adalah sebagai berikut: di potong RPH dan di luar RPH yang sempat dilaporkan sebanyak 2412 ekor sedangkan yang diantar pulaukan melalui pelabuhan Atapupu ataupun transportai darat sebanyak 10 294 ekor. Jumlah mutasi penggunaan yang cukup tinggi ini jika tidak diimbangi dengan mutasi pengadaan terutama lahir baru maka dipastikan populasi sapi pada masa datang akan semakin berkurang.
Populasi ternak kecil dan unggas pada tahun 2007 masing-
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 205
masing babi 55 309 ekor (naik 0,84 %), kambing 9 173 ekor (turun 6,01 %) dan ayam buras 236 380 ekor (naik 1,71 %). PERIKANAN Komoditas perikanan memiliki nilai ekonomis tinggi karena selain menjadi bahan pangan yang memiliki kandungan protein tinggi, juga mampu memberikan tingkat kehidupan yang layak bagi keluarga tani nelayan. Dengan semakin terbatasnya lahan pertanian yang subur belakangan ini, sector perikanan diharapkan menjadi alternative lapangan kerja yang menjanjikan bagi pertambahan angka kerja baru. Produksi ikan di kabupaten Belu sebagian besar berasal perikanan laut. Dari total produksi 1161,27 ton pada tahun 2007 sebanyak 92,64 % atau 1 075,82 ton diantaranya adalah produksi perikanan laut, sedangkan sisanya 7,36 % adalah produksi perikanan darat, yang mencakup perairan umum, tambak, kolam dan sawah. Produksi perikanan laut hanya terdapat pada enam kecamatan yang secara geografis memiliki pontensi kelautan yakni
Malaka Barat, Wewiku, Malaka Tengah, Kobalima, Kakuluk Mesak dan Tasifeto Timur. Sedangkan kecamatan lainnya hanya memiliki potensi perikanan darat, khususnya dari kolam. Produksi perikanan laut pada tahun 2007, masih didominasi jenis ikan tembang, kembung, kakap dan ekor kuning. Sementara jenis ikan perairan lainnya seperti kerapu, tuna, cumi-cumi belum diproduksi secara maksimal karena keterbatasan sarana penangkapan. Dari 1,088 rumah tangga nelayan pada tahun 2007 sekitar 25,46 % diantaranya adalah nelayan sambilan tambahan, 40,99 % adalah nelayan sambilan utama dan 33,55 % adalah nelayan penuh, dengan alat penangkapan yang digunakan adalah perahu tanpa motor 560 (66,35 %), perahu motor temple 258 (30,59 %) dan kapal motor 26 (3,08 %). Dengan sebagian besar rumah tangga nelayan yang memiliki sarana penangkapan ikan yang masih bersifat tradisional maka dipastikan kemampuan wilayah operasi penangkapannya masih sebatas wilayah perairan pesisir dengan hasil tangkapan yang kurang maksimal.
PERTANIAN / AGRICULTURE
206 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Gambar 6.1. Persentase Penggunaan Lahan di Kabupaten Belu Tahun 2007
perkebunan16.67%
ladang6.22%
lahan tanaman
kayu-kayuan8.22%
sawah4.82% pekarangan
3.57%lainnya60.50%
Sumber : Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten Belu
Gambar 6.2. Produksi Padi, Jagung dan Ubi Kayu di Kabupaten Belu Tahun 2002-2007 (ton)
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
2002 2003 2004 2005 2006 2007
padi jagung ubi kayu
Sumber : Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten Belu
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaen Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 207
Gambar 6.3. Produksi Ubi Jalar, Kacang Tanah dan Kacang Hijau di Kabupaten Belu Tahun 2002-2007 (ton)
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
2002 2003 2004 2005 2006 2007
Ubi Jalar Kacang Tanah Kacang Hijau
Sumber : Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten Belu Gambar 6.4. Produksi Hasil Perkebunan di Kabupaten Belu Tahun 2002 – 2007 (ton)
2002
2003
2004
2005
2006
2007
0
2000
4000
6000
8000
10000
Tanaman Lainnya Kemiri Kelapa
Sumber : Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten Belu
PERTANIAN / AGRICULTURE
208 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Gambar 6.5. Jumlah Ternak di Kabupaten Belu Tahun 2001 – 2007
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
Sapi Kambing Kerbau2001
2003
2005
2007
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Gambar 6.6. Produksi Perikanan di Kabupaten Belu Tahun 2002 – 2007 (ton)
0.00
500.00
1000.00
1500.00
2000.00
2500.00
2002 2003 2004 2005 2006 2007
Perikanan Darat Perikanan Laut
Sumber : Dinas Perikanan & Kelautan Kabupaten Belu
Tanaman Pangan
Food Crops
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 211
Tabel / Table 6.1.1 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan
Area Harvested, Yield Rate and Production of Paddy by District 2 0 0 7
Kecamatan
District
Luas Panen Area
Harvested (Ha)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha)
Produksi / Production (ton)
Gabah Kering Giling
Pre Cereals
Beras Cereals
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Malaka Barat 380 3.7 1411.6 918 02. Rinhat - - - - 03. Wewiku 14 3.3 46.06 29.94 04. Weliman 136 4.2 575.28 373.93 05. Malaka Tengah 1,107 3.9 4353.48 2829.76
06. Sasita Mean*) 86 3.3 282.94 183.91 07. Malaka Timur 29 2.1 60.03 39.02 08. Laen Manen 172 3.8 646.72 420.37 09. Raimanuk 360 4.1 1483.1 964.02 10. Kobalima*) 224 3.6 810.07 526.55 11. Tasifeto Barat*) 300 3.1 929.00 603.85 12. Kakuluk Mesak 25 2.8 70.5 45.82
13. Kota Atambua*) 16 3.3 52.64 34.22 14. Tasifeto Timur 1,176 3.8 4521 2938.65 15. Raihat 727 4.2 3047.46 1980.85 16. Lasiolat 72 2.9 207.78 135.57 17. Lamaknen*) 583 3.7 2135.68 1388.19
Kabupaten Belu 5,407 3.8 20633.34 13411.67
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
212 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 6.1.2 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Sawah
di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Wetland Paddy by District
2 0 0 7
Kecamatan
District
Luas Panen Area
Harvested (Ha)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha)
Produksi / Production (ton)
Gabah Kering Giling
Pre Cereals
Beras Cereals
(1) (2) (3) (4) (5) 01. Malaka Barat 270 4.2 1,142.10 742.36 02. Rinhat - - - - 03. Wewiku 14 3.3 46.06 29.94 04. Weliman 136 4.2 575.28 373.93 05. Malaka Tengah 900 4.2 3807.0 2,474.55
06. Sasita Mean*) 86 3.3 282.94 183.91 07. Malaka Timur - - - - 08. Laen Manen 172 3.8 646.72 420.37 09. Raimanuk 314 4.4 1,387.88 902.12 10. Kobalima*) 177 4.0 699.15 454.45 11. Tasifeto Barat*) 140 4.0 553 359.45 12. Kakuluk Mesak 25 2.8 70.5 45.82
13. Kota Atambua*) 16 3.3 52.64 34.22 14. Tasifeto Timur 1,116 4.0 4408.2 2,865.33 15. Raihat 712 4.2 3,011.76 1,957.64 16. Lasiolat 52 3.3 171.08 112.02 17. Lamaknen*) 553 3.8 2,079.28 1,351.53
Kabupaten Belu 4,683 4.0 18,933.59 1,2306.83
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 213
Tabel / Table 6.1.3 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Ladang di Kabupaten Belu
Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Dryland Paddy by District
2 0 0 7
Kecamatan District
Luas Panen Area Harvested
(Ha)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha)
Produksi / Production (ton)
Gabah Kering Giling
Pre Cereals
Beras Cereals
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Malaka Barat 110 2.4 269.5 175.18 02. Rinhat - - - - 03. Wewiku - - - - 04. Weliman - - - - 05. Malaka Tengah 207 2.6 546.48 355.21
06. Sasita Mean*) - - - - 07. Malaka Timur 29 2.1 60.03 39.02 08. Laen Manen - - - - 09. Raimanuk 46 2.1 95.22 61.89 10. Kobalima*) 47 2.4 110.92 72.10 11. Tasifeto Barat*) 160 2.4 376 244.40 12. Kakuluk Mesak - - - -
13. Kota Atambua*) - - - - 14. Tasifeto Timur 60 1.9 112.80 73.32 15. Raihat 15 2.4 35.70 23.20 16. Lasiolat 20 1.9 36.7 23.86 17. Lamaknen*) 30 1.9 56.40 36.66
Kabupaten Belu 724 2.3 1,699.75 1,104.84
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
214 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 6.1.4 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Jagung di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan
Area Harvested, Yield Rate and Production of Maize by District 2 0 0 7
Kecamatan District
Luas Panen Area Harvested
(Ha)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha)
Produksi Production
(ton)
(1) (2) (3) (4)
01. Malaka Barat 4,542 1.5 6,813 02. Rinhat 240 0.9 216 03. Wewiku 2,856 1.6 4,570 04. Weliman 2,357 1.5 3,536 05. Malaka Tengah 3,158 1.5 4,737
06. Sasita Mean*) 3,747 1.5 5,621 07. Malaka Timur 755 1.9 1,435 08. Laen Manen 1,881 2.0 3,762 09. Raimanuk 1,490 2.1 3,129 10. Kobalima*) 2,353 2.0 4,706 11. Tasifeto Barat*) 1,666 2.3 3,832 12. Kakuluk Mesak 127 0.8 102
13. Kota Atambua*) 486 1.8 875 14. Tasifeto Timur 1,625 2.0 3,250 15. Raihat 1,953 2.2 4,297 16. Lasiolat 1,649 2.0 3,298 17. Lamaknen*) 3,474 2.0 6,948
Kabupaten Belu 34,359 1.8 61,127
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 215
Tabel / Table 6.1.5 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Kayu di Kabupaten Belu
Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Cassava by District
2 0 0 7
Kecamatan
District
Luas Panen Area Harvested
(Ha)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha)
Produksi Production
(ton)
(1) (2) (3) (4)
01. Malaka Barat 183 3.4 622 02. Rinhat 1,200 3.2 3,840 03. Wewiku 419 3.2 1,341 04. Weliman 95 3.2 304 05. Malaka Tengah 467 3.5 1,635
06. Sasita Mean*) 1,570 3.0 4,710 07. Malaka Timur 486 3.2 1,555 08. Laen Manen 502 3.2 1,606 09. Raimanuk 1,095 3.5 3,833 10. Kobalima*) 479 3.5 1,677 11. Tasifeto Barat*) 1,247 3.4 4,240 12. Kakuluk Mesak 106 2.5 265
13. Kota Atambua*) 125 2.8 350 14. Tasifeto Timur 421 3.5 1,474 15. Raihat 372 3.2 1,190 16. Lasiolat 160 2.6 416 17. Lamaknen*) 2,085 3.0 6,255
Kabupaten Belu 11,012 3.2 35,313
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
216 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 6.1.6 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Jalar di Kabupaten Belu
Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Sweet Potatoes by District
2 0 0 7
Kecamatan
District
Luas Panen Area Harvested
(Ha)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha)
Produksi Production
(ton)
(1) (2) (3) (4)
01. Malaka Barat - - - 02. Rinhat 100 3.0 300 03. Wewiku - - - 04. Weliman - - - 05. Malaka Tengah 21 3.0 63
06. Sasita Mean*) 48 3.0 144 07. Malaka Timur 5 2.0 10 08. Laen Manen 10 2.5 25 09. Raimanuk 13 3.0 39 10. Kobalima*) 45 3.0 135 11. Tasifeto Barat*) 892 3.2 2,854 12. Kakuluk Mesak 5 2.0 10
13. Kota Atambua*) 15 3.0 45 14. Tasifeto Timur 177 3.0 531 15. Raihat 29 3.0 87 16. Lasiolat 32 3.0 96 17. Lamaknen*) 22 3.0 66
Kabupaten Belu 1,414 3.1 4,405
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 217
Tabel / Table 6.1.7 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Tanah di Kabupaten Belu
Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Peanuts by District
2 0 0 7
Kecamatan
District
Luas Panen Area Harvested
(Ha)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha)
Produksi Production
(ton)
(1) (2) (3) (4)
01. Malaka Barat - - - 02. Rinhat - - - 03. Wewiku - - - 04. Weliman 10 1.0 10 05. Malaka Tengah 134 1.2 161
06. Sasita Mean*) 45 1.1 50 07. Malaka Timur 29 1.1 32 08. Laen Manen 5 1.0 5 09. Raimanuk 132 1.1 145 10. Kobalima*) 181 1.2 217 11. Tasifeto Barat*) 185 1.1 204 12. Kakuluk Mesak 16 0.9 14
13. Kota Atambua*) 15 1.0 15 14. Tasifeto Timur 330 1.2 396 15. Raihat 204 1.2 245 16. Lasiolat 153 1.1 168 17. Lamaknen*) 350 1.2 420
Kabupaten Belu 1,789 1.2 2,082
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
218 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 6.1.8 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Hijau di Kabupaten Belu
Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Green Peas by District
2 0 0 7
Kecamatan
District
Luas Panen Area Harvested
(Ha)
Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha)
Produksi Production
(ton)
(1) (2) (3) (4)
01. Malaka Barat 1,205 0.9 1,085 02. Rinhat 232 0.6 139 03. Wewiku 2,695 0.8 2,156 04. Weliman 1,505 0.8 1,204 05. Malaka Tengah 611 0.9 550
06. Sasita Mean*) 77 0.7 54 07. Malaka Timur 75 0.7 53 08. Laen Manen 242 0.7 169 09. Raimanuk 176 0.7 123 10. Kobalima*) 741 0.8 593 11. Tasifeto Barat*) - - - 12. Kakuluk Mesak 5 0.6 3
13. Kota Atambua*) 4 0.5 2 14. Tasifeto Timur 777 0.8 622 15. Raihat 170 0.9 153 16. Lasiolat 137 0.7 96 17. Lamaknen*) 233 0.9 210
Kabupaten Belu 8,885 0.8 7,212
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 219
Tabel / Table 6.1.9 Perkembangan Luas Panen Tanaman Pangan di Kabupaten Belu
Area Harvested of Food Crops in Belu Regency 2 0 0 2 - 2 0 0 7
(hektar)
Jenis Tanaman Type of Crops
2002 2003 2004 2005 2006 2007
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Padi Paddy
5,799 4,631 4,779 2,590 6,166 5,407
2. Jagung Maize
32,182 27,750 37,704 24,832 32,653 34,359
3. Ubi Kayu Cassava
10,297 8,456 8,336 5,377 12,096 11,012
4. Ubi Jalar Sweet Potatoes
511 742 726 505 911 1,414
5. Kacang Tanah Peanuts
1,137 1,039 947 1,164 2,404 1,789
6. Kacang Kedele Soyabens
300 - 10 7 12 21
7. Kacang Hijau Green Peas
5,708
6,740
7,081
4,983
6,977
8,885
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
PERTANIAN / AGRICULTURE
220 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 6.1.10 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Belu
Food Production in Belu Regency 2 0 0 2 - 2 0 0 7
(ton)
Jenis Tanaman Type of Crops
2002 2003 2004 2005 2006 2007
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Padi Paddy
20,864 15,141 7,846 9,429 22,962 20,633
2. Jagung Maize
49,882 52,727 48,238 32,283 38,531 61,127
3. Ubi Kayu Cassava
39,334 38,055 4,168 46,993 105,066 35,313
4. Ubi Jalar Sweet Potatoes
1,635 2,301 363 4,216 4,231 4,405
5. Kacang Tanah Peanuts
682 624 319 697 1,979 2,082
6. Kacang Kedele Soyabens
156 - 4 - 7.2 12.6
7. Kacang Hijau Green Peas
3,702
4,179 3,540 6,477 6,110 7,212
8. Lain-Lain / Others
- - 164 - - -
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 221
Tabel / Table 6.1.11 Produksi Sayur-Sayuran di Kabupaten Belu
Vegetables Production in Belu Regency 2 0 0 2 - 2 0 0 7
(ton)
Jenis Sayuran Type of Vegetable
2002 2003 2004 2005 2006 2007
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Bawang merah 80.0 120.0 436.5 440.50 361.50 149.00 02. Bawang putih 135.0 195.0 187.5 87.50 80.00 246.00 03. Bawang daun 0.0 2.0 4.0 15.00 0.00 2.00 04. Kentang 24.0 29.0 10.5 12.50 7.50 0.00 05. K u b i s 64.0 101.0 54.5 171.20 1.22 24.00 06. Petsai / sawi 57.0 120.0 157.5 119.40 177.50 307.50 07. Wortel 0.0 0.0 19.5 46.00 60.00 58.00 08. Lombok 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00 09. Kacang merah 0.0 0.0 5.0 0.00 0.00 3.50 10. Kacang panjang 80.0 124.0 12.7 10.70 1.40 3.60 11. C a b e 40.0 68.0 139.8 148.50 53.00 213.00 12. T o m a t 50.0 85.0 126.2 153.50 1.24 8.30 13. Terung 50.0 82.0 109.6 39.50 1.23 8.90 14. Buncis 12.0 8.0 2.0 15.00 0.00 4.00 15. Ketimun 91.0 72.0 114.0 83.50 0.00 13.80 16. Labu siam 56.0 86.0 113.0 42.90 0.00 7.70 17. Kangkung 64.0 75.0 132.2 108.40 1.99 18.50 18. Bayam 37.0 33.0 66.0 40.00 0.00 11.00 19. Semangka 215.0 130.0 75.0 108.00 100.40 160.00 Jumlah / total
1,055.0 1,330.0 1,765.5 1,642.10 1,551.40 1,238.80
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
PERTANIAN / AGRICULTURE
222 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 6.1.12 Produksi Buah-Buahan di Kabupaten Belu
Fruits Production in Belu Regency 2 0 0 2 - 2 0 0 7
(ton) Jenis Buah
Type of Fruit 2002 2003 2004 2005 2006 2007
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Advokat 6.8
11.0
6.7
3.3
27.1
9.8
02. Mangga 80.0 106.5 145.4 525.8 1927.4 446.9
03. Rambutan 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
04. Duku / langsa 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
05. Jeruk 276.3 151.5 8.5 28.9 24.5 61.6
06. Durian 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
07. Jambu biji 76.2 39.2 12.3 24.1 61.7 36.4
08. Jambu air 0.0 1.1 1.7 0.9 7.4 2.5
09. Jambu bol 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
10. S a w o 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
11. Pepaya 60.0 83.6 937.8 41.4 733.8 998.0
12. Pisang 140.0 594.6 944.3 318.5 1300.5 1231.9
13. Nanas 76.5 126.1 25.6 18.7 186.9 178.2
14. Salak 0.1 0.8 9.2 0.1 10.2 10.1
15. Nangka 643.1 327.8 44.3 28.2 19.7 17.8
16. Sirsak 270.3 299.9 15.1 14.0 25.1 28.6
17. Lainnya - 0.0 0.1 0.1 0.0 - Jumlah / total
1629.3 1742.1 2151.0 1004.0 4324.3 3021.8
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 223
Tabel 6.1.13/ Table 6.1.13 Luas Tanah Menurut Penggunaan di Kabupaten Belu
Land Area by Used Type in Belu Regency 2 0 0 5 - 2 0 0 7
(hektar) Jenis PenggunaanTanah
Land Used Type 2005 2006 2007
(1) (3) (4) (4)
01. Luas lahan sawah / weatland area
10,078 10,078 11,790
a. Irigasi teknis 595 595 388 b. Irigasi setengah teknis 5,589 5,589 2,905.5 c. Irigasi sederhana 1,381 1,381 1,385 d. Irigasi desa / non PU 1,296 1,296 1,399 e. Irigasi tadah hujan 1,217 1,217 5,712.5
02. Luas lahan kering / dryland area
234,479 234,479 232,767
a. pekarangan untuk bangunan dan halaman house compound and soroundings
11,955 11,955 8,728.58
b. tegal, kebun / dryland, garden 37,396 37,396 40,773.05c. penggembalaan, padang rumput / meadows 16,314 16,314 22,814.20d. ladang, huma / dryland, garden 15,432 15,432 15,207.85e. rawa (tidak ditanam) / swams 0 0 702.59f. tambak / coasted water pond 267 267 423.10g. kolam, tebak, empang / fresh water pond 321 321 11.85h. tanah kering sementara tidak digunakan temporary fallow land
60,606 60,606 60,336.33
i. lahan yang ditanami tanaman kayu-kayuan, hutan rakyat private wood land 21,559 21,559 20,107.30
j. hutan negara / state estate 17,474 17,474 6,347.00k. lahan perkebunan / crop land 5,014 5,014 7,349.46l. lain-lain / others 48,141 48,141 49,965.69
Jumlah / total
244,557 244,557 244,557
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency
PERTANIAN / AGRICULTURE
224 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 6.1.14 Banyaknya Rumah Tangga, Rumah Tangga Pertanian, Rumah Tangga Pertanian
Pengguna Lahan dan Rumah Tangga Petani Gurem di Belu 1993 dan 2003
Uraian
1993 2003
Kota Desa Kota+ Desa
Kota Desa Kota+ Desa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Rumah Tanga (RT) * * * 9,560 53,604 63,164 2. RT Pertanian (RTP) 616 39,947 40,563 5,026 51,374 56,400 3. RTP Penggguna Lahan 622 39,941 40,563 5,026 51,134 56,160 4. RT Gurem
356 6,580 6,936 3,156 11,115 14,271
Sumber : Sensus Pertanian 1993 dan 2003 Keterangan : *) Data tidak dicantumkan
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 225
Tabel / Table 6.1.15 Banyaknya Rumah Tangga Pertanian Pengguna Lahan
Menurut Jenis Usaha Pertaniannya di Belu 1993 dan 2003
Sub Sektor
Rumah Tangga Pertanian Pertumbuhan per tahun (%) 1993 2003
(1) (2) (3) (4) 1. Padi / Palawija 35,583 54,634 4.16 - Padi * 10,806 - - Palawija * 53,023 - 2. Hortikultura 17,563 31,225 7.78 3. Perkebunan 16,346 13,947 -1.47 4. Budidaya Tanaman 40,563 26,789 -3.40 5. Peternakan
25,318 26,754 0.57
Rumah Tangga Pertanian
40,563 56,400 3.90
Sumber : Sensus Pertanian 1993 dan 2003 Keterangan : *) Data tidak tersedia
Perkebunan
Estate
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu regency in Figures 2008 229
Tabel / Table 6.2.1 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kapuk Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu
Kapok Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2 0 0 7
Kecamatan
District
Luas / Area (ha) Jumlah luas Areal
Total of area (ha)
Jumlah Produksi
Total Pro-
duction (ton)
Produk-tivitas
Produk-tivity
(ton/ha)
Belum Menghas
ilkan Not Yet Yielding
Sudah Mengha
silkan Yielding
Rusak destroyed
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat 2.00 11.00 - 13.00 2.15 0.20 02. Rinhat 4.41 14.52 - 18.93 2.58 0.18 03. Wewiku 2.00 10.00 - 12.00 1.82 0.18 04. Weliman 2.00 9.29 - 11.29 1.67 0.18 05. Malaka Tengah 2.19 21.00 - 23.19 3.81 0.18
06. Sasita Mean*) 2.00 9.30 - 11.30 1.67 0.18 07. Malaka Timur 5.00 21.00 - 26.00 4.12 0.20 08. Laen Manen 3.00 11.20 - 14.20 2.10 0.19 09. Raimanuk 2.46 5.10 - 7.56 0.94 0.18 10. Kobalima*) 5.92 36.88 - 42.80 7.14 0.19 11. Tasifeto Barat*) 1.12 5.26 - 6.38 1.04 0.20 12. Kakuluk Mesak 1.52 7.97 - 9.49 1.48 0.19
13. Kota Atambua*) 1.21 6.62 - 7.83 1.26 0.19 14. Tasifeto Timur 1.30 10.35 - 11.65 2.14 0.21 15. Raihat 1.97 6.45 - 8.42 1.16 0.18 16. Lasiolat 1.27 5.00 - 6.27 1.02 0.20 17. Lamaknen*) 2.83 8.57 - 11.40 1.56 0.18
Kabupaten Belu 42.20 199.51 - 241.71 37.66 0.19
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
230 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 6.2.2 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kemiri Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu
Cande Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2 0 0 7
Kecamatan
District
Luas / Area (ha) Jumlah luas Areal
Total of area (ha)
Jumlah Produksi Total Pro-
duction (ton)
Produk-tivitas
Produk-tivity
(ton/ha)
Belum Mengha
silkan Not Yet Yielding
Sudah Mengha
silkan Yielding
Rusak destroyed
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat - - - - - - 02. Rinhat 398.62 321.46 - 720.08 356.62 1.11 03. Wewiku - - - - - - 04. Weliman 167.27 17.33 - 184.80 17.27 1.00 05. Malaka Tengah 15.41 30.20 - 45.61 31.48 1.04
06. Sasita Mean*) 247.51 301.53 - 549.04 332.69 1.10 07. Malaka Timur 130.00 190.00 - 320.00 145.08 0.76 08. Laen Manen 53.00 50.00 - 103.00 52.03 1.04 09. Raimanuk 22.23 19.38 - 41.61 20.68 1.07 10. Kobalima*) 59.29 136.24 - 195.53 147.94 1.09 11. Tasifeto Barat*) 52.51 80.54 - 133.05 86.29 1.07 12. Kakuluk Mesak 0.37 1.48 - 1.85 1.59 1.07
13. Kota Atambua*) 1.87 3.69 - 5.56 3.67 0.99 14. Tasifeto Timur 15.26 90.08 - 105.34 97.38 1.08 15. Raihat 26.34 21.37 - 47.71 22.36 1.05 16. Lasiolat 39.00 106.30 - 145.30 111.69 1.05 17. Lamaknen*) 111.24 144.85 - 256.09 156.55 1.08
Kabupaten Belu 1,339.92 1,514.45 - 2,854.57 1,583.32 1.05
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu regency in Figures 2008 231
Tabel / Table 6.2.3 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu
Coconut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2 0 0 7
Kecamatan
District
Luas / Area (ha) Jumlah luas Areal
Total of area (ha)
Jumlah Produksi
Total Pro-
duction (ton)
Produk-tivitas
Produk-tivity
(ton/ha)
Belum Mengha
silkan Not Yet Yielding
Sudah Mengha
silkan Yielding
Rusak destroyed
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat 210.00 1636.00 16.00 1,862.00 1,795.96 1.10
02. Rinhat 7.50 58.50 5.00 71.00 75.35 1.29
03. Wewiku 153.00 1021.00 12.00 1,186.00 1,045.50 1.02
04. Weliman 110.00 586.00 14.00 710.00 596.70 1.02
05. Malaka Tengah 511.00 4026.00 21.00 4,558.00 4,550.22 1.13
06. Sasita Mean*) 7.00 52.00 1.00 60.00 62.46 1.20
07. Malaka Timur 30.00 379.00 5.00 414.00 430.51 1.14
08. Laen Manen 10.00 40.00 2.00 32.00 34.08 0.85
09. Raimanuk 9.00 25.00 1.00 35.00 21.91 0.88
10. Kobalima*) 36.00 450.50 - 486.50 490.25 1.09
11. Tasifeto Barat*) 4.00 23.00 - 27.00 24.62 1.07
12. Kakuluk Mesak 12.00 57.00 - 69.00 56.35 0.99
13. Kota Atambua*) 3.00 22.00 - 25.00 24.37 1.11
14. Tasifeto Timur 11.00 79.00 - 90.00 90.43 1.14
15. Raihat 2.00 14.00 - 16.00 15.33 1.10
16. Lasiolat 6.00 24.00 - 30.00 26.70 1.11
17. Lamaknen*) 5.00 35.00 - 40.00 38.76 1.11
Kabupaten Belu 1,126.5 8528 77 9,711.5 9,379.5 1.10
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
232 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 6.2.4 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu
Coffee Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2 0 0 7
Kecamatan
District
Luas / Area (ha) Jumlah luas Areal
Total of area (ha)
Jumlah Produksi Total Pro-
duction (ton)
Produk-tivitas
Produk-tivity
(ton/ha)
Belum Mengha
silkan Not Yet Yielding
Sudah Mengha
silkan Yielding
Rusak destroyed
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat - - - - - - 02. Rinhat 1.46 15.27 - 16.73 3.08 0.20 03. Wewiku - - - - - - 04. Weliman - 0.24 - 0.24 0.06 0.25 05. Malaka Tengah - 0.56 - 0.56 0.13 0.23
06. Sasita Mean*) 1.53 5.30 - 6.83 1.77 0.33 07. Malaka Timur 2.00 9.63 - 11.63 2.24 0.23 08. Laen Manen - - - - - - 09. Raimanuk 2.56 10.15 - 12.71 3.06 0.30 10. Kobalima*) 1.28 5.13 - 6.41 1.21 0.24 11. Tasifeto Barat*) 2.50 16.30 - 18.80 3.71 0.23 12. Kakuluk Mesak - - - - - -
13. Kota Atambua*) 0.48 2.39 - 2.87 0.36 0.15 14. Tasifeto Timur 2.12 11.03 - 13.15 2.69 0.24 15. Raihat 1.51 4.46 - 5.97 0.84 0.19 16. Lasiolat 2.20 8.20 - 10.40 1.99 0.24 17. Lamaknen*) 33.74 97.25 - 130.99 21.71 0.22
Kabupaten Belu 51.38 185.91 - 237.29 42.85 0.23
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu regency in Figures 2008 233
Tabel / Table 6.2.5 Luas Areal dan Produksi Tanaman Jambu Mente Menurut Kecamatan di Kabupaten
Belu Chasen Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency
2 0 0 7
Kecamatan
District
Luas / Area (ha) Jumlah luas Areal
Total of area (ha)
Jumlah Produksi
Total Pro-
duction (ton)
Produk-tivitas Produk-tivity
(ton/ha)
Belum Mengha
silkan Not Yet Yielding
Sudah Mengha
silkan Yielding
Rusak destroyed
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Malaka Barat - - - - - - 02. Rinhat 0.50 2.72 - 3.22 1.21 0.44 03. Wewiku - - - - - - 04. Weliman - - - - - - 05. Malaka Tengah - - - - - -
06. Sasita Mean*) 26.57 5.27 - 31.84 1.80 0.34 07. Malaka Timur 40.00 23.25 - 63.25 10.93 0.47 08. Laen Manen 300.00 3.74 - 303.74 1.84 0.49 09. Raimanuk 59.00 10.00 - 69.00 4.93 0.49 10. Kobalima*) 300.00 60.60 - 360.60 22.16 0.37 11. Tasifeto Barat*) 149.00 67.60 - 216.60 33.19 0.49 12. Kakuluk Mesak 134.51 6.15 - 140.66 2.21 0.36
13. Kota Atambua*) 50.00 4.60 - 54.60 1.50 0.33 14. Tasifeto Timur 154.10 64.00 - 218.10 33.11 0.52 15. Raihat 2.43 8.57 - 11.00 4.41 0.51 16. Lasiolat 54.26 20.08 - 74.34 9.62 0.48 17. Lamaknen*) - 1.54 - 1.54 0.79 0.51
Kabupaten Belu 1,270.37 278.12 - 1,548.49 127.70 0.46
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
234 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 6.2.6 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu
Cocoa Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2 0 0 7
Kecamatan
District
Luas / Area (ha) Jumlah luas Areal
Total of area (ha)
Jumlah Produksi Total Pro-
duction (ton)
Produk-tivitas
Produk-tivity
(ton/ha)
Belum Mengha
silkan Not Yet Yielding
Sudah Mengha
silkan Yielding
Rusak destroyed
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat 10.00 31.19 16.86 58.05 6.22 0.20 02. Rinhat 25.00 - - 25.00 - - 03. Wewiku 180.00 12.00 18.00 210.00 2.28 0.19 04. Weliman 44.30 85.00 14.00 143.30 16.22 0.19 05. Malaka Tengah 2.50 12.20 8.91 23.61 1.07 0.09
06. Sasita Mean*) - - - - - - 07. Malaka Timur - 0.47 - 0.47 0.08 0.17 08. Laen Manen - - - - - - 09. Raimanuk - - - - - - 10. Kobalima*) 50.00 4.81 - 54.81 0.39 0.08 11. Tasifeto Barat*) - 0.21 - 0.21 0.02 0.10 12. Kakuluk Mesak - - - - - -
13. Kota Atambua*) - 0.12 - 0.12 0.02 0.17 14. Tasifeto Timur - 0.11 - 0.11 0.13 1.18 15. Raihat - - - - - - 16. Lasiolat - - - - - - 17. Lamaknen*) - - - - - -
Kabupaten Belu 311.80 146.11 57.77 515.68 26.43 0.18
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu regency in Figures 2008 235
Tabel / Table 6.2.7 Luas Areal dan Produksi Tanaman Pinang Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu
Areca Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2 0 0 7
Kecamatan
District
Luas / Area (ha) Jumlah luas Areal
Total of area (ha)
Jumlah Produksi Total Pro-
duction (ton)
Produk-tivitas
Produk-tivity
(ton/ha)
Belum Mengha
silkan Not Yet Yielding
Sudah Mengha
silkan Yielding
Rusak destroyed
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat 1.25 2.75 - 4.00 0.12 0.04 02. Rinhat 8.23 12.56 - 20.79 2.53 0.20 03. Wewiku 1.00 2.00 - 3.00 0.70 0.35 04. Weliman 1.19 2.00 - 3.19 0.78 0.39 05. Malaka Tengah 3.00 8.80 - 11.80 2.24 0.25
06. Sasita Mean*) 6.00 12.53 - 18.53 2.77 0.22 07. Malaka Timur 3.00 8.00 - 11.00 11.55 1.44 08. Laen Manen 1.11 3.20 - 4.31 4.62 1.44 09. Raimanuk 1.20 3.06 - 4.26 1.50 0.49 10. Kobalima*) 5.11 13.50 - 18.61 3.16 0.23 11. Tasifeto Barat*) 3.46 7.25 - 10.71 1.75 0.24 12. Kakuluk Mesak 0.47 0.41 - 0.88 0.16 0.39
13. Kota Atambua*) 0.23 0.36 - 0.59 0.09 0.25 14. Tasifeto Timur 1.48 2.67 - 4.15 0.71 0.27 15. Raihat 3.16 4.85 - 8.01 1.14 0.24 16. Lasiolat 4.00 7.50 - 11.50 1.78 0.24 17. Lamaknen*) 4.52 10.24 - 14.76 2.42 0.24
Kabupaten Belu 48.41 101.68 - 150.09 38.02 0.37
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
236 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 6.2.8 Luas Areal dan Produksi Tanaman Tembakau Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu
tobacco Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2 0 0 7
Kecamatan
District
Luas / Area (ha) Jumlah luas Areal
Total of area (ha)
Jumlah Produks
i Total Pro-
duction (ton)
Produk-tivitas
Produk-tivity
(ton/ha)
Belum Mengha
silkan Not Yet Yielding
Sudah Mengha
silkan Yielding
Rusak destroyed
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat - - - - - - 02. Rinhat - - - - - - 03. Wewiku - 7.00 - 7.00 4.20 0.60 04. Weliman - - - - - - 05. Malaka Tengah - - - - - -
06. Sasita Mean*) - 10.00 - 10.00 5.86 0.59 07. Malaka Timur - - - - - - 08. Laen Manen - - - - - - 09. Raimanuk - - - - - - 10. Kobalima*) - - - - - - 11. Tasifeto Barat*) - - - - - - 12. Kakuluk Mesak - - - - - -
13. Kota Atambua*) - - - - - - 14. Tasifeto Timur - - - - - - 15. Raihat - - - - - - 16. Lasiolat - - - - - - 17. Lamaknen*) - - - - - -
Kabupaten Belu - 17.00 - 17.00 10.06 0.59
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Peternakan
Livestock
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 239
Tabel / Table 6.3.1 Banyaknya Ternak Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu
Numbers of Livestock by Kind and District in Belu Regency 2 0 0 7
(ekor)
Kecamatan District
Kuda Horse
Sapi Cow
Kerbau Buffalo
Kambing Goat
Domba Sheep
Babi Pig
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Malaka Barat 105 8,579 11 671 - 11,956 02. Rinhat 94 6,406 8 320 - 3,442 03. Wewiku**) - - - - - - 04. Weliman**) - - - - - - 05. Malaka Tengah 192 7,404 73 533 - 5,314
06. Sasita Mean*) 345 7,337 11 894 - 5,645 07. Malaka Timur 246 17,894 445 2,234 - 8,611 08. Laen Manen**) - - - - - - 09. Raimanuk**) - - - - - - 10. Kobalima*) 268 9,370 - 1,002 - 4,213 11. Tasifeto Barat*) 170 13,005 387 989 18 4,320 12. Kakuluk Mesak 3 5,056 114 882 1 1,629
13. Kota Atambua*) 3 2,592 8 494 - 2,879 14. Tasifeto Timur 50 7,424 84 - - 2,204 15. Raihat 59 2,826 173 320 - 1,055 16. Lasiolat**) - - - - - - 17. Lamaknen*) 747 6,606 81 834 - 4,041
Kabupaten Belu 2,282 94,499 1,395 9,173 19 55,309
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran **) Data masih tergabung di Kecamatan induk
PERTANIAN / AGRICULTURE
240 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 6.3.2 Banyaknya Ternak Unggas Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu
Numbers of Poultry by Kind and District in Belu Regency 2 0 0 7
(ekor)
Kecamatan District
Ayam Ras Layer
Ayam Kampung Domestic Hens
Itik Duck
(1) (2) (3) (4)
01. Malaka Barat - 75,216 - 02. Rinhat - 21,954 - 03. Wewiku**) - - - 04. Weliman**) - - - 05. Malaka Tengah - 18,001 20,622
06. Sasita Mean*) - 28,426 4,941 07. Malaka Timur - 27,423 272 08. Laen Manen**) - - - 09. Raimanuk**) - - - 10. Kobalima*) - 8,666 5,949 11. Tasifeto Barat*) - 11,649 279 12. Kakuluk Mesak - 7,339 244
13. Kota Atambua*) - 4,908 8,684 14. Tasifeto Timur - 14,305 7,138 15. Raihat - 4,967 9,665 16. Lasiolat**) - - - 17. Lamaknen*) - 13,526 66
Kabupaten Belu - 236,380 57,860
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran **) Data masih tergabung di Kecamatan induk
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 241
Tabel / Table 6.3.3 Banyaknya Ternak Berpenyakit SE Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan
di Kabupaten Belu Numbers of Livestock that SE Virus by Kind and District in Belu Regency
2 0 0 7 (ekor)
Kecamatan
District
Kuda Horse
Sapi Cow
Kerbau Buffalo
Kam-bing Goat
Domba Sheep
Babi Pig
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Malaka Barat - - - - - - 02. Rinhat - - - - - - 03. Wewiku - - - - - - 04. Weliman - - - - - - 05. Malaka Tengah - - - - - -
06. Sasita Mean*) - - - - - 1 07. Malaka Timur - 3 - - - - 08. Laen Manen - - - - - - 09. Raimanuk - 4 - - - - 10. Kobalima*) - 2 - - - 7 11. Tasifeto Barat*) - - - - - - 12. Kakuluk Mesak - 21 - - - 31
13. Kota Atambua*) - - - - - 12 14. Tasifeto Timur - 1 - - - - 15. Raihat - - - - - - 16. Lasiolat - 3 - - - - 17. Lamaknen*) - 3 - - - 5
Kabupaten Belu - 37 - - - 56
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
242 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 6.3.4 Banyaknya Ternak yang Divaksinasi SE,Brucellosis, dan Hog-Cholera
Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Livestock that SE, Brucellosis, and Hog-Cholera Vacination
by Kind and District in Belu Regency 2 0 0 7
(ekor)
Kecamatan District
SE Brucello
-sis
Hoq Cholera
Sapi Kerbau Babi Sapi Babi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Malaka Barat 2,245 - 4,255 1,000 750 02. Rinhat 3,729 - 2,271 770 2,000 03. Wewiku 3,133 - 1,867 500 1,200 04. Weliman 2,756 - 2,244 380 2,500 05. Malaka Tengah 7,868 - 1,132 750 1,000
06. Sasita Mean*) 8,045 - 450 1,200 1,500 07. Malaka Timur 5,562 - 1,821 - 1,151 08. Laen Manen 10,000 - - 2,500 2,750 09. Raimanuk 7,617 - - 2,000 349 10. Kobalima*) 9,094 - 1,633 1,350 700 11. Tasifeto Barat*) 8,143 - 1,600 1,700 1,600 12. Kakuluk Mesak 5,226 - 2,774 850 2,000
13. Kota Atambua*) 2,033 - 5,906 500 4,000 14. Tasifeto Timur 5,000 - - 500 500 15. Raihat 3,149 - 2,839 200 2,000 16. Lasiolat 3,500 - 500 500 500 17. Lamaknen*) 7,051 - 907 300 500
Kabupaten Belu 94,151 - 30,199 15,000 25,000
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 243
Tabel / Table 6.3.5 Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di luar Rumah Potong
Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Slaughting that happened out of Slaughter House by District in Belu
Regency 2 0 0 7
(ekor)
Kecamatan District
Kuda Horse
Sapi Cow
Kerbau Buffalo
Kam-bing Goat
Domba Sheep
Babi Pig
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Malaka Barat - - - - - - 02. Rinhat - - - - - - 03. Wewiku - 6 - - - - 04. Weliman - 3 - - - - 05. Malaka Tengah - - - - - -
06. Sasita Mean*) - - - - - - 07. Malaka Timur - - - - - - 08. Laen Manen - - - - - - 09. Raimanuk - 9 - - - - 10. Kobalima*) - - - - - - 11. Tasifeto Barat*) - - - - - - 12. Kakuluk Mesak - - - - - -
13. Kota Atambua*) - - - - - - 14. Tasifeto Timur - - - - - - 15. Raihat - - - - - - 16. Lasiolat - - - - - - 17. Lamaknen*) - 9 - - - -
Kabupaten Belu - 27 - - - -
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
244 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 6.3.6 Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di dalam Rumah Potong
Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Slaughting that happened in Slaughter House by District in Belu Regency
2 0 0 7 (ekor)
Kecamatan
District
Kuda Horse
Sapi Cow
Kerbau Buffalo
Kam-bing Goat
Domba Sheep
Babi Pig
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Malaka Barat 0 16 0 0 0 0 02. Rinhat 0 0 0 0 0 0 03. Wewiku 0 0 0 0 0 0 04. Weliman 0 0 0 0 0 0 05. Malaka Tengah 0 586 0 0 0 9
06. Sasita Mean*) 0 0 0 0 0 0 07. Malaka Timur 0 0 0 0 0 0 08. Laen Manen 0 0 0 0 0 0 09. Raimanuk 0 0 0 0 0 0 10. Kobalima*) 0 0 0 0 0 0 11. Tasifeto Barat*) 0 194 1 0 0 42 12. Kakuluk Mesak 0 0 0 0 0 0
13. Kota Atambua*) 0 1,589 41 0 0 983 14. Tasifeto Timur 0 0 0 0 0 0 15. Raihat 0 0 0 0 0 0 16. Lasiolat 0 0 0 0 0 0 17. Lamaknen*) 0 0 0 0 0 0 Kabupaten Belu
0 2,385 42 0 0 1,034
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 245
Tabel / Table 6.3.7 Pengeluaran Ternak dan Hasil Ikutannya Menurut Jenis Ternak di Kabupaten Belu
Livestock Product and Others Product by Kind in Belu Regency 2 0 0 7
Jenis Ternak Kind of Livestock
Hasil Ternak dan Ikutannya Livestock Product and others product
Bibit (ekor) Potong (ekor) Kulit (Kg)
(1) (2) (3) (4) 01. Kuda / horse 0 84 0 02. Sapi / cow 0 9,643 14,232 03. Kerbau / buffalo 0 456 0 04. Kambing / goat 0 106 0 05. Babi / pig 0 5 0 06. Ayam / hens 0 0 0 07. Lainnya / others
0 0 0
Jumlah / total
0 10,294 14,232
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency
PERTANIAN / AGRICULTURE
246 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Banyaknya Ternak Menurut Asal Ternak ,
2 0
Jenis Ternak
Kind of Livestock
Ternak Bibit
Asal Belu Luar Belu Jumlah
(1) (2) (3) (4) 01. Kuda / horse 0 0 0 02. Sapi / cow 0 0 0 03. Kerbau / buffalo 0 0 0 04. Kambing / goat 0 0 0 05. Babi / pig 0 0 0 06. Ayam / hens
0 0 0
Jumlah / total
0 0 0
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 247
Table 6.3.8 Pengunaanya, dan Jenisnya di Kabupaten Belu 0 7
Ternak Potong (ekor)
Kulit (lembar)
Asal Belu Luar Belu Jumlah Asal Belu Luar Belu Jumlah (5) (6) (7) (8) (9) (10)
84 0
84 0 0 0
9,643 0
9,643 0 0 0
456 0
456 0 0 0
106 0
106 0 0 0
5 0
5 0 0 0
0 0
0 0 0 0
10,294 0 10,294 0 0 0
Kehutanan
Foresty
PERTANIAN /AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 249
Tabel / Table 6.4.1. Rencana Luas Kawasan Hutan Menurut Pola Tata Guna Hutan
per Kecamatan di Kabupaten Belu Planning Foresty Area by it Function per District in Belu Regency
2 0 0 7 (Hektar)
Kecamatan
District
Fungsi Hutan / Foresty Function
Hutan Lindung
Protective Forest
Hutan Tetap
Difinitive Forest
Hutan Produksi
Productive Forest
Cagar Alam
Original Forest
Suaka Marga Satwa
Natural Park
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 01. Malaka Barat - - - 3,775.00 - 02. Rinhat - - 2,241.97 - - 03. Wewiku - - - - - 04. Weliman - - - - - 05. Malaka Tengah - - - 3,356.00 2,950.32
06. Sasita Mean*) 2,150.00 - - - 1,375.00 07. Malaka Timur 9,950.00 - - - - 08. Laen Manen - - - - - 09. Raimanuk - - - - - 10. Kobalima*) 3,127.47 - - 1,400.72 374.00 11. Tasifeto Barat*) 20,166.16 - 591.92 - - 12. Kakuluk Mesak 4,632.40 - - - -
13. Kota Atambua*) 296.27 - 355.39 - - 14. Tasifeto Timur 5,768.95 - - - - 15. Raihat - - - - - 16. Lasiolat - - - - - 17. Lamaknen*) 5,750.00 - - - -
Kabupaten Belu 51,841.25 - 3,189.28 8,531.72 4,699.32
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Forest of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
250 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Lanjutan / Continued Table 6.4.1
Kecamatan District
Fungsi Hutan / Foresty Function
Jumlah Total
Taman Burung
Bird Park
Taman Wisata Reserve Forest
Hutan yang Dapat
Dikonversi Convered Foresty
(1) (7) (8) (9) (10)
01. Malaka Barat - - - 3,775.00 02. Rinhat - - - 2,241.97 03. Wewiku - - - - 04. Weliman - - - - 05. Malaka Tengah - - - 6,306.32
06. Sasita Mean*) - - - 3,525.00 07. Malaka Timur - - 1,140.00 11,090.00 08. Laen Manen - - - - 09. Raimanuk - - - - 10. Kobalima*) - - - 4,902.19 11. Tasifeto Barat*) - - - 20,758.08 12. Kakuluk Mesak - - - 4,632.40
13. Kota Atambua*) - - - 651.66 14. Tasifeto Timur - - - 5,768.95 15. Raihat - - - - 16. Lasiolat - - - - 17. Lamaknen*) - - - 5,750.00
Kabupaten Belu - - 1,140.00 69,401.57
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN /AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 251
Tabel / Table 6.4.2 Produksi Kayu Cendana di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan
Production of Cendana Wood in Belu Regency by District 2 0 0 7
(kg)
Kecamatan District
Kelas Campuran Kelas Gubal Jumlah Total
(1) (2) (3) (4)
01. Malaka Barat - - - 02. Rinhat - - - 03. Wewiku - - - 04. Weliman - - - 05. Malaka Tengah - - -
06. Sasita Mean*) - - - 07. Malaka Timur - - - 08. Laen Manen - - - 09. Raimanuk - - - 10. Kobalima*) 1,126 992 2,118 11. Tasifeto Barat*) - - - 12. Kakuluk Mesak - - -
13. Kota Atambua*) - - - 14. Tasifeto Timur 1,342 1,182 2,524 15. Raihat 2,607 1,417 4,024 16. Lasiolat - - - 17. Lamaknen*) 1,200 1,134 2,334
Kabupaten Belu 6,275 4,725 11,000
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
PERTANIAN / AGRICULTURE
252 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 6.4.3 Produksi Kayu dan Hasil Ikutannya
Production of Wood and Others Product 2 0 0 7
Jenis Hasil Perincian Production Type
satuanProduksi
Numbers of Production
Harga/Unit ( Rupiah )
Nilai Produksi
(Rp 000,- )
(1) (2) (3) (4) (5) A. Kayu pertukangan/penjualan
1. Kayu jati bulat M3 379.48 600,000 227,691.06 2. Kayu jati olahan M3 4,508.13 1,000,000 4,508,126.10 3. Kayu rimba bulat M3 - - - 4. Kayu rimba campuran M3 9.79 500,000 4,894.80 5. Mahoni Olahan M3 - - - 6. Kayu Indah M3 7.08 900,000 6,371.28 7. Kayu Lamtoro Gung Kg - - - 8. Balok Kelapa M3 - - - B. Hasil hutan ikutan
01. Kemiri biji Kg 108,310 2,500 270,775.00 02. Kemiri isi Kg 387,290 4,000 1,549,160.00 03. Asam biji Kg 2,841,810 1,000 2,841.81 04. Asam isi Kg 1,160,470 1,250 1,450,588.00 05. Lilin Kg 3,720 1,000 3,720.00 06. Madu Ltr 800 10,000 8,000.00 07. Nuri Ekor - - - 08. Siri Hutan Kg - - - 09. Kayu jati bulat besar M3 - - - 10. Sirih hutan ton - - -
PERTANIAN /AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 253
Lanjutan Tabel / Continued Table 6.4.3
Jenis Hasil/Perincian
Production Type
SatuanProduksi
Numbers of Production
Harga /Unit ( Rupiah )
Nilai Produksi
( Rp 000,- )
(1) (2) (3) (4) (5)
11. Utas / ules - - - -
12. Kayu rimba bulat besar kelas III - - - - 13. Kayu kuning kg 660 2,500 1,650.00 14. Biji lamtoro gung - - - - 15. Kunyit - - - - 16. Bebak Lmbr - - - 17. Bambu Btg - - - 18. Sarang burung kg - - - 19. Balok kelapa M3 - - - 20. Sheed lack kg - - - 21.a. perlel dada kuning - - - - b. kakatua putih kecil - - - - c. ayam hutan - - - - d. b e o - - - - e. nuri duski - - - - f. cecak rawo - - - - g. perkutut - - - - h. sarang burung walet - - - - 22. Kayu cendana a. kelas gubal Kg 4,725 5,000 23,625.00 b. kelas campuran kg 5,275 75,000 395,625.00
23. Kayu bakar - - - - Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency
PERTANIAN / AGRICULTURE
254 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 6.4.4 Pengiriman Antar Pulau Hasil Hutan Non Kayu
2 0 0 7
Bulan
Jenis Hasil Hutan
Asam Biji (Kg)
Kemiri Kulit (Kg)
Kemiri Kupas (Kg)
Kayu Kuning
(Kg)
Madu (liter)
Lilin (kg)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Januari 6,910 6,200 20,200 - - -
Pebruari 27,000 24,640 105,510 - - -
Maret 182,000 5,050 120,800 - - -
April 159,000 11,800 35,000 - - -
Mei 317,000 1,500 64,010 - - 3,600
Juni - 4,400 5,000 660 - 120
Juli - - 12,500 - 800 -
Agustus 205,500 - - - - -
September 521,000 14,080 2,800 - - -
Oktober 346,000 10,400 5,000 - - -
Nopember 494,600 14,240 7,200 - - -
Desember
234,000 16,000 9,270 - - -
Jumlah
2,493,010 108,310 387,290 660 800 3,720
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency
PERTANIAN /AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 255
Tabel / Table 6.4.5 Pengiriman Antar Pulau / ke luar Daerah Hasil Hutan Kayu
2 0 0 7
Bulan Jenis Hasil Hutan
kayu jati olahan (M3)
Kayu Rimba Olahan (M3)
Kayu Jati Bulat (M3)
Kayu Rimba Bulat (M3)
Kayu Indah Olahan (M3)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Januari 151.35 - - - -
Pebruari 482.20 4.99 6.44 - -
Maret 481.48 - - - -
April 295.45 - - - -
Mei 756.28 4.80 24.26 - -
Juni 200.79 - 85.04 - -
Juli 529.17 - 41.95 - -
Agustus 591.05 - 78.79 - -
September 168.29 - 12.24 - 7.08
Oktober 206.65 - 53.41 - -
Nopember 253.36 - 32.41 - -
Desember
392.04 - 44.43 - -
Jumlah
4,508.11 9.79 378.97 - 7.08
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency
Perikanan
Fishery
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 259
Tabel / Table 6.5.1 Jumlah Rumah Tangga Perikanan Laut di Kabupaten Belu Menurut Kategori Usaha
Numbers of Marine Fishing Household in Belu Regency by Categories 2 0 0 7
Kategori Usaha Category
Jumlah Nelayan/Jiwa Numbers
Jumlah
rumah tangga perikanan Marine fishing household
(1) (2) (3)
1. Nelayan Penuh 971 365 2. Nelayan sambilan utama 1,150 446 3. Nelayan sambilan tambahan
737 277
Jumlah
2,858 1,088
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency
PERTANIAN / AGRICULTURE
260 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 6.5.2 Jumlah Perahu/Kapal Penangkap Ikan di Kabupaten Belu Menurut Jenisnya
Numbers of Marine Fishing Boat in Belu Regency by Type of Boat 2 0 0 5 - 2 0 0 7
Kategori Category
2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7
(1) (2) (3) (4) 1. Perahu Tanpa Motor / Non Powered
Boat
- Jukung / Dogout Boat 355 385 516 - Perahu Kecil / Small Boat 99 25 20 - Perahu Sedang / Medium Boat 29 18 17 - Perahu Besar / Big Boat/Ship - 9 7 2. Perahu Motor Tempel / Out Board
Motor
180 250 258
3. Kapal Motor
- 0 - 5 GT 35 18 22 - 6 - 10 GT - 3 4 - 10 GT ke atas / 10 GT and Over
- - -
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 261
Tabel / Table 6.5.3 Jumlah Alat Penangkapan Ikan di Kabupaten belu Menurut Jenisnya
Numbers of Marine Fishing Gear in Belu Regency by Type of Gear 2 0 0 5 - 2 0 0 7
(unit) Kategori Usaha
Category 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7
(1) (2) (3) (4) 1. Pukat Kantong / Basket Scine
- Payang Lampara / Payang 0 2 6 - Pukat Pantai / Beach scine 0 0 100 2. Pukat Cincin / Ring Scine 9 6 8 3. Jaring Insang / Gill Net 573 746 919 4. Trammel Net 86 112 181 5. Jaring Angkat
- Bagan Tancap 1 0 1 - Bagan Rakit/ Perahu 2 0 - - Lainnya / Others 0 0 - 6. Pancing / Pole and line
- Long Line Dasar 4 6 10 - Pole and Line 0 0 2 - Pancing Tonda 99 106 117 - Pancing Lainnya / others 129 168 170 7. Alat Lainnya - Jala lempar 75 139 136 - Bubu 52 132 115 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency
PERTANIAN / AGRICULTURE
262 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 6.5.4 Produksi Perikanan di Kabupaten Belu Menurut Sub Sektor
Production of Fishery in Belu Regency by Fisheries Group 2 0 0 5 - 2 0 0 7
(ton)
Sub Sektor Group
2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7
(1) (2) (3) (4) 1. Perikanan Laut / Sea Fishery
744.14 907.24 1,381.92
2. Perikanan Darat / In Land Fishery
124.18 120.37 85.45
- Perikanan Umum / Open Water 0.00 0.00 0.00 - Tambak / Breakish Water pond 119.98 117.07 81.90 - Kolam / Fresh Water Pond 4.20 4.00 3.55 - Sawah / Wet land
- - -
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 263
Tabel / Table 6.5.5 Luas dan Produksi Budidaya Perikanan Darat di Kabupaten Belu
In Land Fishery Production in Belu Regency 2 0 0 7
Kategori Usaha Category
Luas Area
(Hektar)
Produksi Production
(ton)
(1) (2) (3) 1. Kolam / Fresh Water Pond 22.71 3.55 2. Tambak / Breakish Water Pond 396.15 81.90 3. Perairan Umum / Open Water
- -
J u m l a h / T o t a l
418.86 85.45
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency
PERTANIAN / AGRICULTURE
264 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 6.5.6 Produksi Ikan Laut di Kabupaten Belu Menurut Jenis Ikan
Sea Fisheris Production by Type 2 0 0 7
Jenis Ikan / kinds of fish Produksi / Production (ton)
(1) (2)
01. Tuna 210.12 02. Cakalang 35.20 03. Tongkol 78.84 04. Tenggiri 25.93 05. Alu-Alu 2.28 06. Kakap Merah 38.26 07. Kakap Putih 15.84 08. Kerapu Lumpur 1.66 09. Kerapu Karang 2.12 10. Kerapu Balong - 11. Karapu Sunu 1.66 12. Tetengkek 5.99 13. Kembung 27.11 14. Terbang 35.79 15. Belanak 61.04 16. Tembang 47.06 17. Tembang Kobi 0.68 18. Tembang Kaleng 21.98 19. Julung Julung (Nipi) 47.72 20. Terubuk 7.28 21. Lencam 3.01 22. Biji Nangka 6.99 23. Kurisi -
PERTANIAN / AGRICULTURE
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 265
Lanjutan / continued table 6.5.6
Jenis Ikan / kinds of fish Produksi / Production (ton)
(1) (2)
24. Layang 27.27 25. Kwee 26.36 26. Talang-Talang - 27. Pinjalo 7.98 28. Bentong 33.50 29. Gerot Gerot 9.15 30. Selanget 18.13 31. Baronang - 32. Selar 3.30 33. Teri 30.76 34. Pari - 35. Kepiting Bakau 12.64 36. Kerang Hijau 2.23 37. Kerang Darah 3.79 38. Tiram 1.63 39. Simping 0.82 40. Remis - 41. Cumi Cumi 9.87 42. Gurita 6.71 43. Udang Putih 48.08 44. Udang Windu 11.11 45. Udang Lobster 8.00 46. Ikan Lainnya 444.04
Jumlah 1,381.92
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency
BAB / CHAPTER 7
Industri & Energi Industries & Energy
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
269
INDUSTRI & E N E R G I
INDUSTRI PENGOLAHAN Pembangunan industri adalah bagian dari pembangunan ekonomi yang diharapkan dapat mengacu laju pertumbuhan ekonomi secara simultan dengan memanfaatkan output sektor primer sebagai bahan dasarnya. Dengan industri yang berkembang maju maka akan menjadi lokomotif yang menarik gerbong pertumbuhan sektor-sektor supply sebagai penyedia bahan-bahan baku dan pada gilirannya akan mendorong maju sektor demand seperti perdagangan, transportasi, lembaga keuangan dan sektor jasa-jasa. Perkembangan industri di Kabupaten Belu relative lamban, bahkan cenderung berjalan ditempat. Hal ini disebabkan karena usaha industri kita didominasi sub sector industri kerajinan rumah tangga yang kapasitas produksinya sangat terbatas, bersifat padat karya dan rentan terhadap krisis karena memiliki akses pasar lokal yang nota bene memiliki keterbatasan daya beli. Apa lagi bagi sebagian besar rumah tangga pengrajin, usaha ini diposisikan semata-mata
sebagai usaha sampingan dan bersifat musiman dengan kemampuan modal yang sangat terbatas. Pada tahun 2007 jumlah usaha industri di Kabupaten Belu sebanyak 3,144 unit atau naik sebesar 248.34% dari keadaan tahun lalu. Dari jumlah tersebut sebanyak 44.50 % diantaranya diklasifikasikan sebagai industri aneka. Dilihat dari komposisi jenis industri, sebanyak 1399 unit (44.50%) diantaranya industri aneka, dan industri hasil pertanian dan kehutanan 1001 unit (31.84%) dan industri logam, mesin dan kimia 744 unit (23.66%). Penyerapan tenaga kerja untuk sektor industri pada tahun 2007 sebanyak 6,573 orang terdiri dari tenaga kerja formal 284 orang (4.32%) dan non formal 6,289 orang (95.68%). Penyerapan tenaga kerja di sektor industri ini sebenarnya baru sekitar 4.03% dari total pekerja di Kabupaten Belu (163,221 orang). Sama halnya dengan komposisi penyebaran jenis perusahaan industri sub sektor industri aneka menyedot tenaga kerja 2,832 orang (43.09%) dan sub sektor industri hasil
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
270
pertanian dan kehutanan menyedot tenaga kerja 2,152 orang (32.74%) serta sub sektor industri logam mesin dan kimia menyedot tenaga kerja 1,589 orang (24.17%).
KONSTRUKSI, PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN Konstruksi merupakan segala kegiatan yang berkaitan dengan pembuatan, pemasangan, rehabilitasi dan pemeliharaan bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya seperti gedung, jalan, jembatan, waduk jaringan listrik, instalasi air, pengeboran sumur pompa dan pemasangan atap serta rehab gedung. Pada umumnya kegiatan konstruksi termasuk kegiatan yang melibatkan barang-barang modal, karena itu membutuhkan spesifikasi keahlian dan kekuatan modal yang memadai. Sesuai dengan kondisi perekonomian di Kabupaten Belu perusahaan konstruksi yang ada merupakan perusahaan borongan yakni mengerjakan borongan konstruksi berdasarkan pesanan pemilik proyek semata-mata dalam hal ini adalah proyek-
proyek pemerintah. Sedangkan pengerjaan konstruksi yang bersifat “direct investment” praktis sulit dilakukan karena kendala keterbatasan modal para pengusaha dan kapasitas daya beli masyarakat. Pada tahun 2007 jumlah perusahaan konstruksi sebanyak 425 unit dengan perincian klasifikasi perusahaan sebagai berikut: klasifikasi M sebesar 20 unit (4,71%) dan K sebesar 405 unit (95,29%). Dilihat dari penyebaran tempat kedudukan perusahaan secara kewilayaan sebanyak 88,94% dari perusahaan yang ada bermukim di Kota Atambua sedangkan sisanya masing-masing Malaka Tengah 3,53%, Tasifeto Barat 2,35%, Malaka Barat 1,88%, Malaka Timur 1,65%, Laen Manen 0,71%, Kakuluk Mesak 0,71% dan Kobalima 0,23%. Realisasi pemakaian bahan bangunan galian golongan C selama tahun 2007 di dominasi batu gelondongan 147,817.49 m³, sertu 130,105.30 m³, pasir 103,105.30 m³ dan batu pecah 39,930 m³. LISTRIK DAN AIR MINUM Kebijaksanaan pemerintah dibidang kelistrikan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
271
kegiatan ekonomi, teruntama aktifitas sector industri dan jasa-jasa. Untuk mencapai sasaran tersebut diupayakan peningkatan daya pasang pembangkit tenaga listrik dan perluasan jaringan distribusi agar tersedia tenaga listrik dalam jumlah yang memadai dengan mutuh pelayanan yang prima. Pada tahun 2007, daya terpasang pembangkit tenaga listrik PLN di Kabupaten Belu sebesar 12,512,700 VA dengan pemakaian 1,745,266 Kwh Secara umum jumlah pelanggang listrik di Kabupaten Belu sampai pada tahun 2007 sebanyak 11,134 unit atau meningkat 89,97 % dari tahun yang lalu. Dari jumlah pelanggan tersebut sebesar 8,618 unit (77,40 %) diantaranya pelanggan rumah tangga; sedangkan sisanya masing-masing pelanggan bisnis dan perhotelan 18,51 %, Badan social 2,19 %, Kantor Pemerintahan dan penerangan jalan 1,86 % serta pelanggan usaha industri hanya 0,04 %. Keberadaan air bersih merupakan tuntutan yang sangat vital karena menyangkut kelangsungan hidup manusia sehari-hari. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun yang dibarengi dengan kerumitan
aktifitas social – ekonominya membawa dampak pada peningkatan jumlah dan ragam permintaan akan air bersih. Jumlah pelanggan air bersih di Kabupaten Belu tahun 2007 sebanyak 2,915 pelanggan yang terdiri dari 4 kelompok pelanggan. Kelompok I. sebanyak 19 pelanggan yaitu 1. Hidran umum/ kran umum:
9 pelanggan 2. Kamar mandi/WC umum: - 3. Terminal air: 1 pelanggan 4. Tempat ibadah: 9 pelanggan Kelompok II Sebanyak 34 pelanggan yaitu: 1. RSS : - 2. Panti Asuhan : - 3. Yayasan Sosial: 4 pelanggan 4. Sekolah Negeri : 25 pelanggan 5. Rumah Sakit Pemerintah : 5
pelanggan Kelompok III. sebanyak 2,792 pelanggan yaitu: 1. Rumah (selain RSS dan Mewah
2,622 pelanggan 2. Niaga kecil 126 pelanggan 3. Industri rumah tangga : - 4. Instansi pemerintah/ABRI Tk.
Kabupaten 44 pelanggan Kelompok IV. sebanyak 70 pelanggan yaitu: 1. Rumah mewah: - 2. Niaga besar : 70 pelanggan
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
272
Gambar 7.1. Jumlah Perusahaan/Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri di Kabupaten Belu Tahun 1997 - 2000
Sumber : Dinas Perindag Kabupaten Belu
Gambar 7.2. Persentase Industri Pengolahan Menurut Bidang Usahanya di Kabupaten
Belu Tahun 2007
Industri Hasil Pertanian & Kehutanan
33%
Industri Aneka38%
Industri Logam, mesin dan
kimia29%
Sumber : Dinas Perindag Kabupaten Belu
1997 1998 1999 2000
Industri besar/sedang
Industri KecilIndustri Kerajinan
0
500
1000
1500
2000
2500
Industri
Industries
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 275
Tabel / Table 7.1.1 Banyaknya Perusahaan / Usaha Sektor Industri Pengolahan
Menurut Golongan Industri dan Kecamatan Numbers of Manufacturing / Etablishment by District
2 0 0 7
Kecamatan
District
Industri Hasil
Pertanian & Kehutanan
Industri Aneka
Industri Logam, Mesin &
Kimia
Jumlah Total
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Malaka Barat 128 158 251 537 02. Rinhat 20 70 1 91 03. Wewiku 30 20 38 88 04. Weliman - 60 20 80 05. Malaka Tengah 196 45 40 281
06. Sasita Mean*) 2 24 - 26 07. Malaka Timur 46 70 21 137 08. Laen Manen 20 80 - 100 09. Raimanuk 40 - - 40 10. Kobalima*) 86 100 - 186 11. Tasifeto Barat*) 60 100 47 207 12. Kakuluk Mesak 40 93 89 222
13. Kota Atambua*) 189 129 134 452 14. Tasifeto Timur 84 170 93 347 15. Raihat 20 60 10 90 16. Lasiolat - 60 - 60 17. Lamaknen*) 40 160 - 200
Kabupaten Belu 1,001 1,399 744 3,144
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
276 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 7.1.2 Banyaknya Pekerja Sektor Industri Pengolahan
Menurut Golongan Industri dan Kecamatan Numbers of Person Enganged in Manufacturing Sector by Industry Categories and
District 2 0 0 7
Kecamatan District
Industri Hasil
Pertanian & Kehutanan
Industri Aneka
Industri Logam, Mesin &
Kimia
Jumlah Total
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Malaka Barat 265 283 513 1,061 02. Rinhat 40 140 10 190 03. Wewiku 60 40 76 176 04. Weliman - 180 40 220 05. Malaka Tengah 373 90 84 547
06. Sasita Mean*) 5 48 - 53 07. Malaka Timur 92 140 45 277 08. Laen Manen 40 140 - 180 09. Raimanuk 80 - - 80 10. Kobalima*) 132 200 - 332 11. Tasifeto Barat*) 120 200 94 414 12. Kakuluk Mesak 80 186 178 444
13. Kota Atambua*) 597 285 339 1,221 14. Tasifeto Timur 168 340 190 698 15. Raihat 20 120 20 160 16. Lasiolat - 120 - 120 17. Lamaknen*) 80 320 - 400
Kabupaten Belu 2,152 2,832 1,589 6,573
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 277
Tabel / Table 7.1.3 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Malaka Barat
Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Barat
by Industry Kinds 2 0 0 7
Kelompok Industri unit usaha tenaga kerja
formal non
formal formal
non formal
(1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 0 120 0 240 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya 0 8 0 25
JUMLAH I
0 128 0 265
II. INDUSTRI ANEKA
01. Ind. Pertenunan 0 115 0 190 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 16 0 32 03. Ind. Tambur likurai 0 20 0 40 04. Ind. Sapu ijuk 0 7 0 7 05. Ind. Perabotan RT (meubel) 2 0 14 0
JUMLAH II
2 158 14 269
III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA
01. Ind. Alat pertanian dari logam 0 41 0 89 02. Ind. Bengkel mobil 1 0 4 0 03. Ind. Garam yodium/garam rakyat 0 134 0 268 04. Ind. Gerabah 0 76 0 152
JUMLAH III
1 251 4 509
JUMLAH I + II + III
3 537 18 1,043
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
278 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 7.1.4 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Rinhat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri
Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Rinhat by Industry Kinds
2 0 0 7
Kelompok Industri unit usaha tenaga kerja
formal non
formal formal
non formal
(1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 0 0 0 0 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya 0 20 0 40
JUMLAH I
0 20 0 40
II. INDUSTRI ANEKA
01. Ind. Pertenunan 0 60 0 120 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 10 0 20 03. Ind. Tambur likurai 0 0 0 0
JUMLAH II
0 70 0 140
III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA
01. Ind. Alat pertanian dari logam 0 0 0 0 02. Ind. Bengkel mobil 0 0 0 0 03. Ind. Garam yodium/garam rakyat 0 0 0 0 04. Ind. Batu merah 0 1 0 10
JUMLAH III
0 1 0 10
JUMLAH I + II + III
0 91 0 190
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 279
Tabel / Table 7.1.5 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Wewiku Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri
Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Wewiku by Industry Kinds
2 0 0 7
Kelompok Industri unit usaha tenaga kerja
formal non
formal formal
non formal
(1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 0 20 0 40 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya 0 0 0 0 03. Tahu Tempe 0 10 0 20
JUMLAH I
0 30 0 60
II. INDUSTRI ANEKA
01. Ind. Pertenunan 0 20 0 40 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 0 0 0 03. Ind. Tambur likurai 0 0 0 0
JUMLAH II
0 20 0 40
III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA
01. Ind. Alat pertanian dari logam 0 0 0 0 02. Ind. Bengkel mobil 0 0 0 0 03. Ind. Garam yodium/garam rakyat 0 0 0 0 04. Ind. Gerabah 0 38 0 76
JUMLAH III
0 38 0 76
JUMLAH I + II + III
0 88 0 176
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
280 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 7.1.6 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Weliman
Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Weliman
by Industry Kinds 2 0 0 7
Kelompok Industri unit usaha tenaga kerja
formal non
formal formal
non formal
(1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 0 0 0 0 02. Ind. Roti manis, kue kering &
sejenisnya 0 0 0 0
JUMLAH I
0 0 0 0
II. INDUSTRI ANEKA
01. Ind. Pertenunan 0 60 0 180 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 0 0 0 03. Ind. Tambur likurai 0 0 0 0
JUMLAH II
0 60 0 180
III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA
01. Ind. Alat pertanian dari logam 0 0 0 0 02. Ind. Bengkel mobil 0 0 0 0 03. Ind. Garam yodium/garam rakyat 0 0 0 0 04. Ind. Ind. Pande Besi 0 20 0 40
JUMLAH III
0 20 0 40
JUMLAH I + II + III
0 80 0 220
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 281
Tabel / Table 7.1.7 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Malaka Tengah
Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Tengah
by Industry Kinds 2 0 0 7
Kelompok Industri unit usaha tenaga kerja
formal non
formal formal
non formal
(1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 0 107 0 205 02. Ind. Roti manis kering, dan sejenisnya 0 40 0 48 03. Ind. Gula merah 0 5 0 10 04. Ind. Macam-macam es 1 0 6 0 05. Ind. Keripik pisang/ubi 0 24 0 48 06. Ind. Perabot kelengkapan rum tangga dari
kayu 3 0 13 0 07. Ind. Foto copy 1 0 1 0 08. Ind. Penggilingan Padi 1 0 2 0 09. Ind. Kerupuk udang 0 20 0 40
JUMLAH I 6 196 22 351
II. INDUSTRI ANEKA
01. Ind. Pertenunan 0 40 0 80 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 5 0 10
JUMLAH II 0 45 0 90
III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA
01. Ind. Bengkel motor 1 0 4 0 02. Ind. Bengkel Motor 0 40 0 80 03. Ind. Garam yodium/rakyat 0 0 0 0 04. Ind. Barang dari semen 0 0 0 0
JUMLAH III 1 40 4 80
JUMLAH I + II + III
7 281 26 521
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
282 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 7.1.8 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Sasita Mean
Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Sasita Mean
by Industry Kinds 2 0 0 7
Kelompok Industri unit usaha tenaga kerja
formal non
formal formal
non formal
(1) (2) (3) (4) (5)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 0 0 0 0 02. Ind. Roti manis kering, dan sejenisnya 0 0 0 0 03. Ind. Gula merah 0 0 0 0 04. Ind. Macam-macam es 0 0 0 0 05. Ind. Keripik pisang/ubi 0 0 0 0 06. Ind. Perabot kelengkapan rum tangga dari
kayu 0 2 0 5 07. Ind. Foto copy 0 0 0 0 08. Ind. Penggilingan Padi 0 0 0 0
JUMLAH I 0 2 0 5
II. INDUSTRI ANEKA
01. Ind. Pertenunan 0 24 0 48 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 0 0 0
JUMLAH II 0 24 0 48
III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA
01. Ind. Bengkel motor 0 0 0 0 02. Ind. Bengkel Motor 0 0 0 0 03. Ind. Garam yodium/rakyat 0 0 0 0
JUMLAH III 0 0 0 0
JUMLAH I + II + III 0 26 0 53
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 283
Tabel / Table 7.1.9 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Malaka Timur
Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Timur
by Industry Kinds 2 0 0 7
Kelompok Industri unit usaha tenaga kerja
formal Non
formal formal
non formal
(1) (2) (3) (4) (5)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
01. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete)
0 5 0 10
02. Ind. Gula merah 0 10 0 20
03. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan pandan
0 31 0 62
JUMLAH I
0 46 0 92
II. INDUSTRI ANEKA
01. Ind. Pertenunan 0 70 0 140
JUMLAH II 0 70 0 140
III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA
01. Industri gerabah 0 20 0 40 02. Industri Marmer 0 1 0 5
JUMLAH III
0 21 0 45
JUMLAH I + II + III
0 137 0 277
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
284 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 7.1.10 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Laen Manen
Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Laen Manen
by Industry Kinds 2 0 0 7
Kelompok Industri unit usaha tenaga kerja
formal non
formal formal
non formal
(1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 0 0 0 0 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya 0 0 0 0 03. Gula lempeng 0 20 0 40
JUMLAH I 0 20 0 40
II. INDUSTRI ANEKA
01. Ind. Pertenunan 0 60 0 100 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 0 0 0 03. Ind. Anyaman Lontar 0 20 0 40
JUMLAH II 0 80 0 140
III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA
01. Ind. Alat pertanian dari logam 0 0 0 0 02. Ind. Bengkel mobil 0 0 0 0 03. Ind. Bengkel motor 0 0 0 0 04. Ind. Gerabah 0 0 0 0
JUMLAH III 0 0 0 0
JUMLAH I + II + III
0 100 0 180
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 285
Tabel / Table 7.1.11 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Raimanuk
Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raimanuk
by Industry Kinds 2 0 0 7
Kelompok Industri unit usaha tenaga kerja
formal non
formal formal
non formal
(1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 0 0 0 0 02. Ind. Roti manis, kue kering &
sejenisnya 0 40 0 80
JUMLAH I 0 40 0 80
II. INDUSTRI ANEKA
01. Ind. Pertenunan 0 0 0 0 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 0 0 0 03. Ind. Tambur likurai 0 0 0 0 04. Ind. Sapu ijuk 0 0 0 0
JUMLAH II 0 0 0 0
III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA
01. Ind. Alat pertanian dari logam 0 0 0 0 02. Ind. Bengkel mobil 0 0 0 0 03. Ind. Garam yodium/garam rakyat 0 0 0 0
JUMLAH III 0 0 0 0
JUMLAH I + II + III
0 40 0 80
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
286 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 7.1.12 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Kobalima
Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kobalima
by Industry Kinds 2 0 0 7
Kelompok Industri Unit usaha tenaga kerja
Formal non
formal formal
non formal
(1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Keripik pisang/ubi 0 26 0 52 02. Ind. Biskuit dari ubi kayu/pisang 0 40 0 40 03. Ind. Minyak Kelapa Rakyat 0 20 0 40 JUMLAH I
0 86 0 132
II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 0 100 0 200
JUMLAH II 0 100 0 200
JUMLAH I + II
0 186 0 332
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 287
Tabel / Table 7.1.13 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Tasifeto Barat
Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District TasifetoBarat
by Industry Kinds 2 0 0 7
Kelompok Industri unit usaha tenaga kerja
formal Non
formal formal
Non formal
(1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
01. Ind.Pengupas&pembersihbiji selain kopi (mete)
0 10 0 20
02. Ind. Madu 0 10 0 20 03. Ind. Biskuit Pisang 0 20 0 40 04. Ind. Dendeng/Abon Sapi 0 20 0 40
JUMLAH I
0 60 0 120
II. INDUSTRI ANEKA
01. Ind. Pertenunan 0 60 0 120 02. Ind. Tas tali gewang 0 20 0 40 03. Ind. Penjahit 0 20 0 40 JUMLAH II
0 100 0 200
III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA
01. Industri gerabah 0 24 0 48 02. Ind. Batu bata dari tanah liat 0 23 0 46 JUMLAH III
0 47 0 94
JUMLAH I + II + III
0 207 0 414
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
288 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 7.1.14 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Kakuluk Mesak
Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kakuluk Mesak
by Industry Kinds 2 0 0 7
Kelompok Industri unit usaha tenaga kerja
formal non
formal formal
non formal
(1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI ANEKA
01. Ind. Pertenunan 0 50 0 100 02. Ind. Penjahitan 0 3 0 6 03. Ind. Tas Tali Gewang 0 40 0 80
JUMLAH I
0 93 0 186
II. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA
01. Ind. Garam yodium/garam rakyat 0 79 0 158 02. Ind. Pande Besi
0 10 0 20
JUMLAH II
0 89 0 178
III. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
01. Ind. Emping Jagung 0 20 0 40 02. Ind. Dendeng/Abon Sapi 0 20 0 40 JUMLAH III
0 40 0 80
JUMLAH I + II + III
0 222 0 444
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 289
Tabel / Table 7.1.15 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Tasifeto Timur
Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Tasifeto Timur
by Industry Kinds 2 0 0 7
Kelompok Industri unit usaha tenaga kerja
formal non
formal formal
non formal
(1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
01. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete) 0 10 0 20 02. Ind. Madu 0 10 0 20 03. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan pandan 0 44 0 88 04. Ind. Dendeng/Abon Ikan 0 20 0 40 JUMLAH I
0 84 0 168
II. INDUSTRI ANEKA
01. Ind. Pertenunan 0 120 0 240 02. Ind. Sapu ijuk 0 10 0 20 03. Ind. Tas Tali Gewang 0 20 0 40 04. Ind. Tas Tali Sisil 0 20 0 40 JUMLAH II
0 170 0 340
III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA
01. Ind. Alat pertanian dari logam 0 5 0 14 02. Ind. Garam yodium/garam rakyat 0 69 0 138 03. Ind. Kapur 0 19 0 38 JUMLAH III 0 93 0 190
JUMLAH I + II + III
0 347 0 698
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
290 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 7.1.16 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Raihat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri
Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raihat by Industry Kinds
2 0 0 7
Kelompok Industri unit usaha tenaga kerja
formal non
formal formal
non formal
(1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
01. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete) 0 0 0 0 02. Ind. Madu 0 0 0 0 03. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan pandan 0 0 0 0 04. Ind. Biskuit dari ubi kayu/pisang 0 20 0 20 JUMLAH I
0 20 0 20
II. INDUSTRI ANEKA
01. Ind. Pertenunan 0 60 0 120 02. Ind. Sapu ijuk 0 0 0 0 JUMLAH II
0 60 0 120
III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA
01. Ind. Alat pertanian dari logam 0 0 0 0 02. Ind. Garam yodium/garam rakyat 0 0 0 0 03. Ind. Gerabah 0 10 0 20 JUMLAH III
0 10 0 20
JUMLAH I + II + III
0 90 0 160
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 291
Tabel / Table 7.1.17 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Lasiolat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri
Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lasiolat by Industry Kinds
2 0 0 7
Kelompok Industri unit usaha tenaga kerja
formal non
formal formal
non formal
(1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
01. Ind.Minyak goring dari kelapa 0 0 0 0 02. Ind. Roti manis, kue & sejenisnya 0 0 0 0 03. Ind. Saos Tomat 0 0 0 0 JUMLAH I
0 0 0 0
II. INDUSTRI ANEKA
01. Ind. Pertenunan 0 60 0 120 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 0 0 0 JUMLAH II
0 60 0 120
III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA
01. Ind. Alat pertanian dari logam 0 0 0 0 02. Ind. Garam yodium/garam rakyat 0 0 0 0 03. Ind. Kapur 0 0 0 0 JUMLAH III 0 0 0 0
JUMLAH I + II + III
0 60 0 120
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
292 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 7.1.18 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Lamaknen
Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lamaknen
by Industry Kinds 2 0 0 7
Kelompok Industri unit usaha tenaga kerja
formal non
formal formal
non formal
(1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
01. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete) 0 0 0 0 02. Ind. Madu 0 0 0 0 03. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan
pandan 0 20 0 40 04. Ind. Tahu/Tempe 0 0 0 0 05. Ind. Meubel dari kayu 0 0 0 0 06. Ind. Meubel bambu 0 20 0 40 JUMLAH I
0 40 0 80
II. INDUSTRI ANEKA
01. Ind. Pertenunan 0 100 0 200 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 0 0 0 03. Ind. Tas Tali Gewang 0 60 0 120 JUMLAH II
0 160 0 320
JUMLAH I + II
0 200 0 400
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 293
Tabel / Table 7.1.19 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Kota Atambua
Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kota Atambua
by Industry Kinds 2 0 0 7
Kelompok Industri unit usaha tenaga kerja
formal non
formal formal
non formal
(1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
01. Ind. pengolahan & pengawetan daging 5 7 13 15
02. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete) 0 1 0 2
03. Ind. Mie basah 1 0 2 0
04. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya 8 30 37 108
05. Ind. Macam-macam es 0 2 0 4
06. Ind. Kelapa parut 0 6 0 7
07. Ind. Pengolahan kopi 1 0 2 0
08. Ind. Tempe 0 9 0 21
09. Ind. Tahu 1 5 4 14
10. Ind. Keripik pisang/ubi 1 0 2 0
11. Ind. Kerupuk kulit 1 0 4 0
12. Ind. Minuman ringan/sari buah 1 0 5 0
13. Ind. Jamu 1 0 5 0
14. Ind. Peti mati 0 7 0 16
15. Ind.Perabot&keleng.rum.tangga dari kayu (meubel)
24 33 137 99
16. Ind.Kerajinan ukir-ukiran dari kayu kecuali meubel 2 5 8 9
17. Industri kasur bantal 0 16 0 32
18. Ind. Percetakan dan penjilidan 3 1 11 2
19. Ind. Photo copy 8 0 18 0
20. Ind. Tahu Tempe 0 10 0 20
JUMLAH I 57 132 248 349
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
294 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Lanjutan Tabel / Continued Table 7.1.19
Kelompok Industri unit usaha tenaga kerja
formal non
formal formal
non formal
(1) (2) (3) (4) (5) II. INDUSTRI ANEKA
01. Ind. Pertenunan 0 30 0 60 02. Ind. Perajutan (obras) 0 11 0 11 03. Ind. Pakaian jadi dan tekstil (penjahit) 3 27 12 92 04. Ind. Aneka sovenir dari tenunan 0 8 0 16 05. Ind. Pengawetan kulit 1 2 8 4 06. Ind. Reperasi sepatu 0 2 0 4 07. Ind. Reparasi radio, tape, TV dll 1 5 1 10 08. Ind. Stempel karet 0 2 0 2 09. Ind. Pemangkas rambut 0 4 0 4 10. Ind. Tambal ban 1 9 2 17 11. Ind. Salon kecantikan 0 12 0 18 12. Ind. Foto studio 3 0 3 0 13. Ind. Cuci cetak foto bewarna 2 0 8 0 14. Ind. Sablon 0 6 0 13 JUMLAH II
11 118 34 251
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 295
Lanjutan Tabel / Continued Table 7.1.19
Kelompok Industri unit usaha tenaga kerja
formal Non
formal formal
Non formal
(1) (2) (3) (4) (5) III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA A. INDUSTRI LOGAM 01. Ind. Permata (batu aji) 1 5 4 10 02. Ind. Pandai emas/perak 1 3 1 6 B.INDUSTRI MESIN 01. Ind. Bengkel mobil 13 8 50 24 02. Ind. Bengkel motor 7 7 24 14 03. Ind. Karoseri kendaraan roda empat atau lebih 4 1 10 3 04. Ind. Ind. Reparasi jam 0 4 0 8 05. Ind. Bengkel las 2 8 6 16 C.INDUSTRI KIMIA 01. Ind. Vulkanisir Ban 2 0 5 0 02. Ind. Pemotongan kaca 0 2 0 2 03. Ind. Barang dari semen 4 1 28 3 04. Ind. Batu bata dari tanah liat 0 60 0 120 05. Ind. Genteng dari tanah liat 0 1 0 5 JUMLAH III
34 100 128 211
JUMLAH I + II + III
102 350 410 811
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
Listrik
Electricity
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 299
Tabel / Table 7.2.1 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi
Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification
2 0 0 7 Ranting : Atambua
Klaisifikasi Tarif Classification
Jumlah Pelanggan Numbers of Costumer
Daya Pasang Value of Power
(VA)
Pemakaian Value of
Consumption (KWH)
(1) (2) (3) (4) S 90 562,000 92,614
R 4,685 4,494,650 533,109
B 1,309 2,568,450 492,990 I 3 27,500 2,808
P
130 521,750 115,412
Jumlah / Total
6,217 8,174,350 1,236,933
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
300 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 7.2.2 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi
Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification
2 0 0 7 Ranting : Atapupu
Klaisifikasi Tarif Classification
Jumlah Pelanggan Numbers of Costumer
Daya Pasang Value of Power
(VA)
Pemakaian Value of
Consumption (KWH)
(1) (2) (3) (4) S 13 16,600 1,972
R 392 286,850 32,855
B 54 138,350 20,173 I 1 23,000 1,369
P
16 22,350 3,001
Jumlah
476 487,150 59,370
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 301
Tabel / Table 7.2.3 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi
Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification
2 0 0 7 Ranting : Betun
Klaisifikasi Tarif Classification
Jumlah Pelanggan Numbers of Costumer
Daya Pasang Value of Power
(VA)
Pemakaian Value of
Consumption (KWH)
(1) (2) (3) (4) S 35 54,000 5,193
R 1,333 1,158,450 110,820
B 261 335,850 48,808 I - - -
P
13 13,650 1,402
Jumlah
1,642 1,561,950 166,223
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
302 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 7.2.4 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi
Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification
2 0 0 7 Ranting : Besikama
Klaisifikasi Tarif Classification
Jumlah Pelanggan Numbers of Costumer
Daya Pasang Value of Power
(VA)
Pemakaian Value of
Consumption (KWH)
(1) (2) (3) (4) S 10 13,650 1,608
R 385 241,700 25,311
B 94 111,600 17,194 I - - -
P
4 3,550 383
Jumlah
493 370,500 44,496
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 303
Tabel / Table 7.2.5 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi
Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification
2 0 0 7 Ranting : Naitimu
Klaisifikasi Tarif Classification
Jumlah Pelanggan Numbers of Costumer
Daya Pasang Value of Power
(VA)
Pemakaian Value of
Consumption (KWH)
(1) (2) (3) (4) S 43 94,500 6,610
R 735 484,750 43,599
B 177 167,000 20,936 I - - -
P
11 17,650 2,521
Jumlah
966 763,900 73,666
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
304 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 7.2.6 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi
Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification
2 0 0 7 Ranting : Silawan
Klaisifikasi Tarif Classification
Jumlah Pelanggan Numbers of Costumer
Daya Pasang Value of Power
(VA)
Pemakaian Value of
Consumption (KWH)
(1) (2) (3) (4) S 2 2,200 59
R 126 69,150 3,903
B 3 19,800 1,987 I - - -
P
10 21,900 5,025
Jumlah
141 113,050 10,974
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 305
Tabel / Table 7.2.7 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi
Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification
2 0 0 7 Ranting : Lamaknen
Klaisifikasi Tarif Classification
Jumlah Pelanggan Numbers of Costumer
Daya Pasang Value of Power
(VA)
Pemakaian Value of
Consumption (KWH)
(1) (2) (3) (4) S 8 11,800 1,302
R 149 81,450 5,388
B 54 60,650 7,823 I - - -
P
4 2,650 700
Jumlah
215 156,550 15,213
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
306 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 7.2.8 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi
Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification
2 0 0 7 Ranting : Manleten
Klaisifikasi Tarif Classification
Jumlah Pelanggan Numbers of Costumer
Daya Pasang Value of Power
(VA)
Pemakaian Value of
Consumption (KWH)
(1) (2) (3) (4) S 9 11,000 1,644
R 173 263,950 90,544
B 45 49,650 7,342 I - - -
P
5 3,550 227
Jumlah
232 328,150 99,757
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 307
Tabel / Table 7.2.9 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi
Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification
2 0 0 7 Ranting : Kobalima
Klaisifikasi Tarif Classificaton
Jumlah Pelanggan Numbers of Costumer
Daya Pasang Value of Power
(VA)
Pemakaian Value of
Consumption (KWH)
(1) (2) (3) (4) S 6 9,650 465
R 186 144,500 5,160
B 3 19,100 844 I - - -
P
5 4,850 411
Jumlah
200 178,100 6,880
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
308 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 7.2.10 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi
Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification
2 0 0 7 Ranting : Boas
Klaisifikasi Tarif Classification
Jumlah Pelanggan Numbers of Costumer
Daya Pasang Value of Power
(VA)
Pemakaian Value of
Consumption (KWH)
(1) (2) (3) (4) S 17 16,250 1,248
R 221 134,900 11,044
B 23 22,300 3,446 I - - -
P
3 1,350 310
Jumlah
264 174,800 16,048
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 309
Tabel / Table 7.2.11 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi
Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification
2 0 0 7 Ranting : Kaputu
Klaisifikasi Tarif Classification
Jumlah Pelanggan Numbers of Costumer
Daya Pasang Value of Power
(VA)
Pemakaian Value of
Consumption (KWH)
(1) (2) (3) (4) S 5 7,000 951
R 84 62,700 4,082
B 17 15,800 1,867 I - - -
P
2 1,750 246
Jumlah
108 87,250 7,146
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
310 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 7.2.12 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi
Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification
2 0 0 7 Ranting : Biudukfoho
Klaisifikasi Tarif Classification
Jumlah Pelanggan Numbers of Costumer
Daya Pasang Value of Power
(VA)
Pemakaian Value of
Consumption (KWH)
(1) (2) (3) (4) S 3 4,800 396
R 79 47,750 2,348
B 10 6,700 696 I - - -
P
3 3,050 103
Jumlah
95 62,300 3,543
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 311
Tabel / Table 7.2.13 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi
Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification
2 0 0 7 Ranting : Haekesak
Klaisifikasi Tarif Classification
Jumlah Pelanggan Numbers of Costumer
Daya Pasang Value of Power
(VA)
Pemakaian Value of
Consumption (KWH)
(1) (2) (3) (4) S 3 3,900 258
R 70 41,000 3,465
B 11 8,450 973 I - - -
P
1 1,300 321
Jumlah
85 54,650 5,017
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
312 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 7.2.14 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN di Kabupaten Belu
Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electricin Belu Regency
by Clasification 2 0 0 7
Klaisifikasi Tarif Classification
Jumlah Pelanggan Numbers of Costumer
Daya Pasang Value of Power
(VA)
Pemakaian Value of
Consumption (KWH)
(1) (2) (3) (4) S 244 807,350 114,320
R 8,618 7,511,800 871,628
B 2,061 3,523,700 625,079 I 4 50,500 4,177
P
207 619,350 130,062
Jumlah
11,134 12,512,700 1,745,266
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua
Air Minum
Water Supply
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 315
Tabel / Table 7.3.1 Volume dan Nilai Air Minum Air Bersih / Minum yang disalurkan
Menurut Jenis Pelanggan Numbers of Costumers Water Supply by Costumer Type
2 0 0 7
Kategori Pelanggan
Jumlah Pelanggan
Volume (m3)
Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) I. KELOMPOK PELANGGAN I
19 7,467 15,630,100
1. Hidran Umum/Kran Umum 9 4,955 11,717,1002. Kamar Mandi/WC Umum - - -3. Terminal Air 1 321 839,3004. Tempat Ibadah 9 2,191 3,073,700
II. KELOMPOK PELANGGAN II
34 9,156 20,515,700
1. RSS - - -2. Panti Asuhan - - -3. Yayasan Sosial 4 1,034 2,475,9004. Sekolah Negeri 25 7,198 15,729,5005. RS Pemerintah 5 924 2,310,3006. Ins. Pem/ABRI Tngkt Kec & Kel - - -
III. KELOMPOK PELANGGAN III
2,792 613,582 1,406,131,900
1. Rumah (selain RSS & Mewah) 2,622 571,695 1,245,830,1002. Niaga Kecil 126 28,845 124,682,0003. Industri RT - - -4. Ins. Pem/ABRI Tngkt Kabupaten 44 13,042 35,619,800
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
316 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Lanjutan / Continued Table 7.3.1
Kategori Pelanggan
Jumlah Pelanggan
Volume (m3)
Nilai (Rp)
(1) (2) (3) (4) IV. KELOMPOK PELANGGAN IV
70 18,077 110,070,000
1. Rumah Mewah - - - 2. Niaga Besar 70 18,077 110,070,0003. Ins. Pem/ABRI Tngkt Propinsi - - - 4. Kedubes/Konsulat Asing - - -
V. KELOMPOK PELANGGAN KHUSUS
- - -
VI. SUSUT (HILANG DLM PENGELUARAN)
- - -
T O T A L
2,915 648,282 1,552,347,700
Sumber : Badan Pengelola Air Minum Kabupaten Belu Source : State Water Board of Belu Regency
Pertambangan
Mining
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 319
Tabel / Table 7.4.1 Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Kecamatan dan
Kualifikasinya di Kabupaten Belu 2 0 0 7
Kecamatan Kualifikasi Perusahaan
Jumlah Menengah (M) Kecil (K)
(1) (2) (3) (7) 01. Malaka Barat - 8 8
02. Rinhat - - -
03. Wewiku - - -
04. Weliman - - -
05. Malaka Tengah - 15 15
06. Sasita Mean - - -
07. Malaka Timur - 7 7
08. Laen Manen - 3 3
09. Raimanuk - - -
10. Kobalima - 1 1
11. Tasifeto Barat - 10 10
12. Kakuluk Mesak - 3 3
13. Kota Atambua 20 358 378
14. Tasifeto Timur - - -
15. Raihat - - -
16. Lasiolat - - -
17. Lamaknen - - -
Kabupaten Belu
20 405 425
Sumber : Bagian Pembangunan Pemda Belu Source :
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
320 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 7.4.2 Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Bentuk Badan Hukum dan Kecamatan
Di Kabupaten Belu 2 0 0 7
Kecamatan PT
(Persero) PT CV
Perusahaan Daerah
Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 01. Malaka Barat - - 8 - 8
02. Rinhat - - - - -
03. Wewiku - - - - -
04. Weliman - - - - -
05. Malaka Tengah - - 15 - 15
06. Sasita Mean - - - - -
07. Malaka Timur - - 7 - 7
08. Laen Manen - - 3 - 3
09. Raimanuk - - - - -
10. Kobalima - - 1 - 1
11. Tasifeto Barat - - 10 - 10
12. Kakuluk Mesak - - 3 - 3
13. Kota Atambua - 20 357 1 378
14. Tasifeto Timur - - - - -
15. Raihat - - - - -
16. Lasiolat - - - - -
17. Lamaknen - - - - -
Kabupaten Belu
- 20 404 1 425
Sumber : Bagian Pembangunan Pemda Belu Source :
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 321
Tabel / Table 7.4.3 Penggunaan Bahan Galian Golongan C menurut Jenis dan Kecamatan
Di Kabupaten Belu 2 0 0 7
Kecamatan
Jenis Bahan Galian (M³)
Pasir Sirtu Batu
Karang
Batu pecah (2/3-3/5-5/7)
Batu Gelondon
g
Batu Kapur
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat 2,194.44 3,718.63 - 243.79 2,673.77 -
02. Rinhat 766.31 1,288.05 - 680.85 1,332.16 -
03. Wewiku 1,035.08 1,230.94 - 3,094.86 652.03 -
04. Weliman 20,804.73 4,700.66 - 4,046.27 29,316.37 -
05. Malaka Tengah 27,677.90 66,934.25 - 10,897.60 45,471.59 -
06. Sasita Mean 12,205.01 1,101.00 - 1,490.87 18,494.73 -
07. Malaka Timur 973.57 4,921.88 - 3,391.30 1,783.29 -
08. Laen Manen 990.89 362.86 - 343.44 1,021.26 -
09. Raimanuk 1,611.89 121.62 - 72.02 2,593.43 -
10. Kobalima 693.35 338.51 - 143.68 1,176.23 -
11. Tasifeto Barat 3,210.66 7,901.06 - 1,909.72 5,428.53 -
12. Kakuluk Mesak 1,427.01 272.11 - 380.80 586.48 -
13. Kota Atambua 12,870.68 17,106.78 - 6,965.72 14,286.81 -
14. Tasifeto Timur 9,054.21 16,464.97 - 3,089.86 12,667.40 -
15. Raihat 5,442.84 191.21 - 2,765.06 6,349.76 -
16. Lasiolat 352.31 - - 13.12 703.61 -
17. Lamaknen 1,938.45 3,450.90 - 401.22 3,280.03 -
Kabupaten Belu
10,3249.33 130,105.43 - 39,930.18 147,817.49 -
Sumber : Dinas Pertambangan
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
322 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Lanjutan Tabel / Table 7.4.3
Kecamatan
Jenis Bahan Galian (M³)
Marmer Batu
Warna/ Batu Aji
Tanah Tanah Liat
Tanah Putih Batu
Kapur (1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Malaka Barat - - 1,526.00 114.40 -
02. Rinhat - - 1,045.33 86.35 -
03. Wewiku - - - 173.01 -
04. Weliman - - 7,057.77 71.22 -
05. Malaka Tengah - - 109,649.28 263.20 -
06. Sasita Mean - - - 206.29 -
07. Malaka Timur - - 3,683.79 48.78 -
08. Laen Manen - - 2,205.97 65.04 -
09. Raimanuk - - 3,657.20 26.40 -
10. Kobalima - - 2,511.00 172.19 -
11. Tasifeto Barat - - 3,288.09 61.26 -
12. Kakuluk Mesak - - 622.93 88.64 -
13. Kota Atambua - - 53,549.11 1,199.31 -
14. Tasifeto Timur - - 6,288.97 52.00 -
15. Raihat - - 10,120.80 55.85 -
16. Lasiolat - - 261.72 20.05 -
17. Lamaknen - - 1,204.78 164.93 -
Kabupaten Belu
- - 206,672.74 2,868.92 -
Sumber : Dinas Pertambangan Source
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 323
Tabel / Table 7.4.4 Realisasi Penerimaan Pajak Pengambilan Pemanfaatan
Bahan Galian Golongan C menurut Kecamatan di Kabupaten Belu 2 0 0 7
Kecamatan Target (Rupiah) Realisasi (Rupiah) Persentase
(%) (1) (2) (3) (4)
01. Malaka Barat - 38,378,369.68 100.00
02. Rinhat - 20,357,045.00 100.00
03. Wewiku - 31,261,513.00 100.00
04. Weliman - 292,607,601.50 100.00
05. Malaka Tengah - 838,856,123.00 100.00
06. Sasita Mean - 161,500,507.00 100.00
07. Malaka Timur - 56,194,800.00 100.00
08. Laen Manen - 17,242,530.00 100.00
09. Raimanuk - 27,773,661.00 100.00
10. Kobalima - 16,156,405.00 100.00
11. Tasifeto Barat - 83,798,725.46 100.00
12. Kakuluk Mesak - 14,041,270.50 100.00
13. Kota Atambua - 332,893,459.00 100.00
14. Tasifeto Timur - 186,126,519.26 100.00
15. Raihat - 96,642,664.50 100.00
16. Lasiolat - 568,8210.00 100.00
17. Lamaknen - 40,112,481.10 100.00
Kabupaten Belu
- 2,259,631,885.00 100.00
Sumber : Dinas Pertambangan Source
INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY
324 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 7.4.5 Realisasi Penerimaan Pajak Air Bawah Tanah menurut Kecamatan
Di Kabupaten Belu Actual Receipts Retribution Under Soil Water by District in Belu Regency
2 0 0 7
Kecamatan District
Sasaran Target (Rupiah)
Realisasi Realitation (Rupiah)
Persentase Percentage
(%) (1) (2) (3) (4)
01. Malaka Barat - - -
02. Rinhat - - -
03. Wewiku - - -
04. Weliman - - -
05. Malaka Tengah - - -
06. Sasita Mean - - -
07. Malaka Timur - - -
08. Laen Manen - - -
09. Raimanuk - - -
10. Kobalima - - -
11. Tasifeto Barat - - -
12. Kakuluk Mesak - - -
13. Kota Atambua 30,112,500 21,211,900 70.44
14. Tasifeto Timur - - -
15. Raihat - - -
16. Lasiolat - - -
17. Lamaknen - - -
Kabupaten Belu
30,112,500 21,211,900 70.44
Sumber : Dinas Pertambangan
BAB / CHAPTER 8
Perdagangan & Perhotelan
Trade & Hotels
PERDAGANGAN & HOTEL / TRADE & HOTELS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
327
PERDAGANGAN & PERHOTELAN PERDAGANGAN Sektor perdagangan merupakan sektor yang sangat strategis dalam mata rantai aktivitas ekonomi karena berperan sebagai mediator antara rumah-tangga konsumen dan rumahtangga produsen. Sebagai jaringan distribusi yang melayani kebutuhan masyarakat baik untuk barang konsumtif maupun produktif maka segala kebijakan di sektor perdagangan selalu diarahkan untuk menjamin penyebaran serta ketersediaan berbagai barang kebutuhan tersebut secara lebih merata dengan harga yang dapat dijangkau daya beli masyarakat. Pada tahun 2007 jumlah perusahaan di sektor perdagangan yang telah mengantongi surat izin usaha perdagangan sebanyak 1814 unit dengan klasifikasi jenis usaha perdagangan besar 26 unit (1.43%), perdagangan menengah 551 unit (30.37%), perdagangan kecil/eceran 1152 unit (63.51%) serta rumah makan sebanyak 69 unit (3.80%). Dari penyebaran secara geografis memperlihatkan bahwa 66.26% dari jumlah usaha
perdagangan yang ada tersebar di wilayah kecamatan Kota Atambua sedangkan sisanya kecamatan Malaka Tengah 10.53%, Tasifeto Barat 5.13%, Malaka Barat 3.58%, Kakuluk Mesak 3.03%, Malaka Timur 2.32%, Raihat 1.93%, Tasifeto Timur 1.82% dan kecamatan lainnya sebesar 5.40%. Pada tabel 8.14 dapat dilihat volume pengadaan beberapa komoditi strategis terutama yang berasal dari luar wilayah Belu dimana pada umumnya mencakup barang-barang hasil pertanian dan industri pengolahan seperti beras, jagung, gula pasir, minyak goreng, dan minyak tanah. Pengadaan bahan makanan biasanya memuncak pada bulan-bulan yang berkaitan dengan hari raya seperti hari raya Lebaran, Natal maupun Tahun Baru. Sedangkan untuk pengadaan barang-barang non makanan jumlahnya relatif sama setiap bulan kecuali bahan bangunan yang biasanya membengkak pada bulan-bulan akhir tahun karena berkaitan dengan pengerjaan proyek konstruksi/ pemerintah
PERDAGANGAN & HOTEL / TRADE & HOTELS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
328
yang segera diselesaikan pada akhir tahun anggaran. PERHOTELAN Banyaknya akomodasi perhotelan sampai akhir tahun 2007 sebanyak 16 buah dengan total kapasitas tempat tidur yang tersedia 485 buah yang tersebar dalam 258 buah kamar tidur. Kapasitas tempat tidur yang ada hanya meliputi 15 buah hotel karena satu buah hotel yakni hotel Kalpataru sepanjang tahun 2007 tidak ada aktivitas penginapan. Jumlah tamu yang menginap selama tahun 2007 sebanyak 13,369 orang dengan perincian 12,740 orang (95.30%) adalah tamu domestik dan sisanya 629 orang (4.70%) merupakan tamu asing. Dibandingkan dengan keadaan tahun yang lalu jumlah tamu mengalami peningkatan sebesar 33.17%. Kendatipun meningkat, namun dengan jumlah tamu yang relatif kecil diduga ada kaitannya dengan perubahan pola lama dimana pada tahun-tahun sebelumnya sebagian besar tamu adalah aparat pemerintah tingkat propinsi maupun pusat yang melakukan tugas-tugas kedinasan di wilayah Kabupaten Belu. Namun semenjak diberlakukannya
pelaksanaan otonomi daerah, frekuensi kunjungan dalam rangka konsultasi dan pengawasan di daerah telah banyak berkurang. Justru yang terjadi sebaliknya adalah meningkatnya frekuensi kunjungan dari Kabupaten ke tingkat propinsi dan pusat untuk kepentingan konsultasi. Untuk tamu dari kalangan swasta masih bertumpu pada kalangan dunia usaha dan tamu-tamu asing. Sedangkan tamu non niaga atau tamu keluarga yang menggunakan jasa akomodasi masih relatif kecil karena berkaitan dengan keterbatasan kemampuan ekonomi masyarakat. Rata-rata tarif per hari-orang yakni tarif minimum Rp 35,000,- dan tarif maksimum Rp 600,000,-. Sedangkan secara parsial antar hotel tarif terendah di hotel Merdeka, Wisata, dan Minang yakni Rp 35,000. sedangkan yang tertinggi untuk kelas VIP di hotel Nusantara II, Permata, Timor dan King Star masing-masing Rp 232,000,-, Rp 375,000,-, Rp 385,000,-, dan Rp 600,000,-.
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
329
Gambar 8.1. Banyaknya Tamu yang Menginap pada Hotel di Kabupaten Belu Menurut Kewarganegaraannya Tahun 1998 – 2007
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
WNI WNA
Sumber : BPS Kabupaten Belu Gambar 8.2. Tingkat Hunian Kamar Hotel di Kabupaten Belu Tahun 1998 – 2007
11.95
13.70
10.61
8.22
6.66
7.23
11.27
9.39
7.93
9.32
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Sumber : BPS Kabupaten Belu
Perdagangan
Trade
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 333
Tabel / Table 8.1.1 Banyaknya Perusahaan/Usaha Sektor Perdagangan Menurut Jenis Usaha dan
Kecamatan Numbers of Etablishment by Trade Scale and District
2 0 0 7
Kecamatan
District
Perda-ganga
n Besar Large Scale
PerdagangMenengah Medium
Scale
Swalayan Super
Market
Perda-gangan Kecil Small Scale
Rumah Makan Resto-rant
Hotel Losmen
Hotel
Jumlah Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
01. Malaka Barat - 27 - 38 - - 65
02. Rinhat - 2 - 4 - - 6
03. Wewiku - 1 - 6 - - 7
04. Weliman - 0 - 4 - - 4
05. Malaka Tengah - 45 - 132 11 3 191
06. Sasita Mean - 1 - 14 - - 15
07. Malaka Timur - 14 - 28 - - 42
08. Laen Manen - 0 - 7 - - 7
09. Raimanuk - 0 - 3 - - 3
10. Kobalima - 3 - 22 - - 25
11. Tasifeto Barat - 18 - 72 3 - 93
12. Kakuluk Mesak - 14 - 40 1 - 55
13. Kota Atambua 26 412 - 699 52 13 1202
14. Tasifeto Timur - 9 - 22 2 - 33
15. Raihat - 0 - 35 - - 35
16. Lasiolat - 0 - 1 - - 1
17. Lamaknen - 5 - 25 - - 30 Kabupaten Belu
26 551 - 1152 69 16 1814
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
334 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 8.1.2 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja
Menurut Kategori Lapangan Usaha di Kabupaten Belu 2 0 0 6
Kategori Lapangan Usaha
Perusahaan/Usaha
Tenaga Kerja
(1) (2) (3)
01. Pertambangan dan Penggalian 438 837
02. Industri Pengolahan 6,881 12,651
03. Listrik, Gas dan Air 35 95
04. Konstruksi 713 2,467
05. Perdagangan Besar dan Eceran 14,630 24,334
06. Akomodasi dan Makan Minum 318 714 07. Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 3,342 4,219
08. Perantara Keuangan 144 900
09. Real Estate, Usaha Persewaan 2,025 3,884
10. Jasa Pendidikan 410 6,188
11. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 252 778
12. Jasa Kemasyarakatan, Sosbud, Hiburan 792 1,621
Dan Perorangan lainnya
13. Jasa Yang Melayani RT 22 23
J u m l a h
30,002 58,711
Sumber : Sensus Ekonomi 2006, BPS Source : Economic Census 2006, BPS
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 335
Tabel / Table 8.1.3 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja
Menurut Skala Usaha di Kabupaten Belu 2 0 0 6
Skala Usaha
Perusahaan/Usaha
Tenaga Kerja
(1) (2) (3)
01. Mikro 28,461 51,174
02. Kecil 1,452 6,583
03. Menengah 67 686
04. Besar 16 244
05. Tidak dapat diklasifikasikan 6 24
J u m l a h
30,002 58,711
Sumber : Sensus Ekonomi 2006, BPS Source : Economic Census 2006, BPS
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
336 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Volume Antar Pulau ke Luar Untuk
2 0
Jenis Komoditas
Satuan Volume
Januari Pebruari Maret April Mei
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Kacang hijau ton - - - 21.475 25.7 02. Bawang putih ton - - - - - 03. K o p r a ton 88.81 90.11 167.5 78.52 114.98 04. Ketumbar ton - - - - - 05. Kemiri kupas ton 37.00 91.46 365.775 69.40 - 06. Sapi potong Ekor 162 445 445 659 2523 07. Sapi bibit Ekor - - - - - 08. Kerbau potong Ekor 3 12 12 19 51 09. Kulit sapi kering ton 13.08 10.75 20.95 2.25 5.700 10. Asam biji ton - 40.15 40.00 - 91.95 11. Kacang tanah ton - - 92.50 - 3.50 12. Biji mente ton 119.46 15.84 112.32 34.48 25.32 13. Kopi biji ton 128.44 84.33 171.18 206.46 - 14. Asam Biji ton 491.10 344.57 295.00 303.00 35.00 15. Kemiri Kulit ton 23.00 - 60.00 92.32 - 16. Jagung Biji ton - - - - - 17. K a y u ton - - 619..098 152.271 264.999 18. Kunyit ton - - - - 0.2 19. Biji Kapok ton 13.44 - 5.04 13.38 4.00 20. Kedele ton - - - - - 21. Drum Kosong ton - - 200 - - 22. Kayu jati olahan ton/m³ - - - - - 23. Siri hutan ton - - - - - 24. Maek ton - - - - - 25. Mengkudu ton - - - - - 26. Kulit jeruk ton - - - - - 27. Besi Tua ton - - - - - 28. Kulit sapi basah ton - - - - - 29. Lainnya ton 36.19 2.16 23.01 35.96 56.00 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 337
Table 8.1.4 Beberapa Komoditas di Kabupaten Belu 0 7
Volume Jumlah
Juni Juli Agst Sep Okt Nop Des
(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) 25.00 25.475 - 43.76 4.00 - 15.00 160.41
- - - - - - - - 60.88 78.52 124.98 145.95 91.00 123.40 42.00 1206.65
- - - 2.50 5.00 10.10 - 17.60 11.56 69.40 - 2.80 150.00 30.00 16.84 844.24 2119 743 2523 3217 3948 1418 1146 19348.00
- - - - - - - - 57 19 51 57 165 44 20 510.00
3.55 2.25 5.700 10.00 8.50 36.30 3.50 122.53 - - 91.95 - 500.00 562.30 300.00 1626.35
86.90 - 3.50 16.00 3.00 22.50 4.50 232.40 21.32 74.48 - 6.00 7.50 126.30 20.00 563.02
- 106.46 - - - - - 696.87 - 303.00 35.00 885.35 665.00 550.00 334.60 4241.62
14.88 92.32 - 48.24 59.60 15.52 - 405.88 - - - - - - - -
0.66 152.271 164.999 148.573 914.30 79.30 123.00 2000.37 3.0 - 0.2 0.3 - 0.36 0.40 4.46
11.50 13.38 4.00 6.60 2.50 6.00 3.60 83.44 - - - - - - - - - - - - - - - 200.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
18.27 30.66 33.00 266.73 148.04 97.52 31.10 778.64
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
338 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Pengadaan Barang Strategis di Kabupaten Belu
2 0
Jenis Komoditas
Satuan
Volume
Jan Peb Mar Apr Mei
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Beras ton 570.00 3322.00 1995.00 915.00 1630.00 02. Gula pasir ton - - - 200.00 - 03. S e m e n ton 4600.00 3450.00 4000.00 2000.00 3200.00 04. Besi beton ton 21.30 17.067 47.273 41.442 64.97 05. M o b i l Unit 6 11 1 4 9 06. Sepeda motor Unit 7 35 1 - 50 07. Tekstil M2 0.90 6.270 - 0.851 1.00 08. Sabun cuci ton - - - - 25.23 09. Sarung tenunan M2 - - - - - 10. Minyak goreng ton - - - 27.727 5.381 11. Benang tenunan ton - 18.296 - 2.933 11.904 12. A s p a l ton - - 16.018 13.95 221.651 13. Seng atap Lembar 4900 37030 - 2212 24900 14. Barang campuran - 1780.14 990.32 3989.14 1338.78 1742.16 15. Tepung terigu ton 70.00 - - 100.00 345.00 16. Mesin jahit Unit - - - - - 17. Televisi Unit - - - 54 52 18. Radio tape Unit - - - - - 19. Tape recorder Unit - - - - - 20. Jagung ton - - 35.00 79.15 - Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 339
Table 8.1.5 Menurut Jenis Barang dan Bulan 0 7
Volume
Jumlah Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des
(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) 1879.00 942.00 1630.00 2794.00 2445.00 4239.00 781.00 23142.00
- 250.00 - 200.00 - - - 650.00 4400.00 3000.00 5200.00 2200.00 2800.00 4990.00 4358.00 44198.00
7.458 41.652 64.97 83.641 175.40 - - 565.17 9 4 9 - 10 13 5 81.00
65 - 50 - 128 21 13 370.00 0.656 0.851 1 0.48 2 3 - 17.01
- - 27.23 - - - - 52.46 - - - - - - - 0.00 - 27.70 5.381 3.30 - - - 69.49
10.646 2.875 11.904 13.13 21.10 - - 92.79 155.00 13.34 221.651 279.00 298.28 - - 1218.89
- 2412 24900 62300 1300 - - 159954.00 974.946 1365.78 1742.16 1768.15 1342.00 1142.00 1135.21 19310.79 49.308 100.00 345.00 290.00 50.00 645.00 70.00 2064.31
- - - - - - - 0.00 - 23 52 76 - - - 257.00 - - - - - - - 0.00 - - - - - - - 0.00
82.15 - - - - - - 196.30
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
340 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 8.1.6 Banyaknya Komoditi Beras yang Disalurkan menurut Kelompok Penggunaan
dan Bulan Penyaluran di Kabupaten Belu 2 0 0 7
(Ton)
Bulan
PNS/POLRI/ TNI
RASKIN Pedagang/
Usaha LainnyaJumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Januari 370 - - 370 02. Pebruari 399 - 915 1,314 03. Maret 358 819 - 1,177 04. April 364 589 - 953 05. Mei 331 596 - 927 06. Juni 335 622 - 957 07. Juli 343 434 - 777 08. Agustus 358 534 - 892 09. September 359 392 - 751 10. Oktober 359 250 - 609 11. Nopember 347 755 - 1,102 12. Desember 347 - - 347
Tahun 2007
4,270 4,991 915 10,176
Sumber : Perum Dolog Source :
Perhotelan Hotels
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 343
Tabel / Table 8.2.1 Banyaknya Akomodosi Hotel/Losmen, Jumlah Kamar, dan Tempat Tidur
Menurut Kecamatan Numbers of Hotel/Lodgings, Rooms, and Beds by District
2 0 0 6 - 2 0 0 7
Kecamatan District
2 0 0 6 2 0 0 7 Hotel,
Losmen Hotel, Lodgin
gs
Kamar Rooms
Tempat Tidur Beds
Hotel, Losmen Hotel, Lodgin
gs
Kamar Rooms
Tempat Tidur Beds
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Malaka Barat 0 0 0 0 0 0 02. Rinhat 0 0 0 0 0 0 03. Wewiku 0 0 0 0 0 0 04. Weliman 0 0 0 0 0 0 05. Malaka Tengah 3 35 59 3 35 59
06. Sasita Mean 0 0 0 0 0 0 07. Malaka Timur 0 0 0 0 0 0 08. Laen Manen 0 0 0 0 0 0 09. Raimanuk 0 0 0 0 0 0 10. Kobalima 0 0 0 0 0 0 11. Tasifeto Barat 0 0 0 0 0 0 12. Kakuluk Mesak 0 0 0 0 0 0
13. Kota Atambua 13 216 417 13 223 426 14. Tasifeto Timur 0 0 0 0 0 0 15. Raihat 0 0 0 0 0 0 16. Lasiolat 0 0 0 0 0 0 17. Lamaknen 0 0 0 0 0 0 Kabupaten Belu
16 251 476 16 258 485
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS
344 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 8.2.2 Banyaknya Tamu Menurut Kewarganegaraan dan Rata-Rata Tingkat
Penghunian Kamar Numbers of Guest by Citizen and Average Occupancy Rate of Hotel
2 0 0 7
Kecamatan District
Banyaknya Tamu Nuimbers of Guest
Jumlah Total
Rata-Rata
Tingkat Penghunian
Kamar Average
Occupancy Rate
WNA Foreigner
WNI Indonesian
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Malaka Barat 0 0 0 0 02. Rinhat 0 0 0 0 03. Wewiku 0 0 0 0 04. Weliman 0 0 0 0 05. Malaka Tengah 0 1,407 1,407 5.80
06. Sasita Mean 0 0 0 0 07. Malaka Timur 0 0 0 0 08. Laen Manen 0 0 0 0 09. Raimanuk 0 0 0 0 10. Kobalima 0 0 0 0 11. Tasifeto Barat 0 0 0 0 12. Kakuluk Mesak 0 0 0 0
13. Kota Atambua 629 11,333 11,962 9.89 14. Tasifeto Timur 0 0 0 0 15. Raihat 0 0 0 0 16. Lasiolat 0 0 0 0 17. Lamaknen 0 0 0 0 Kabupaten Belu
629 12,740 13,369 9.32
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
BAB / CHAPTER 9
Transportasi & Komunikasi Transportation
& Communications
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
347
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI PERHUBUNGAN DARAT Sebagai bagian dari sistem transportasi regional yang terpadu, transportasi darat diharapkan tampil sebagai urat nadi kehidupan sosial, politik, kebudayaan, dan hankam di Kabupaten Belu. Sistem transportasi harus ditata sedemiakian rupa agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah pedesaan dalam rangka mobilisasi barang material maupun manusia sebagai faktor produksi sehingga pada gilirannya dapat memperpendek jarak kesenjangan tingkat pembangunan dengan daerah perkotaan. Prasaran jalan merupakan media vital bagi kelancaran arus transportasi darat. Guna menopang kelancaran perhubungan darat di Kabupaten Belu sampai dengan akhir tahun 2007 telah dibangun jalan sepanjang 932.55 Km dengan perincian manurut status jalan sebagai berikut: jalan Kabupaten 689.95 Km (73.98%), jalan Propinsi 169.90 km (18.19%) dan jalan Negara 73.00 km (7.83%)
Dilihat dari aspek kualitas permukaan jalan dari panjang jalan keseluruhan tersebut di atas yang berkategori diaspal 510.88 Km (38.88%) kerikil/ diperkeras 264.90 Km (38.40%) dan jalan tanah sepanjang 156.77 Km (22.72%). Kendatipun panjang jalan tanah relatif masih cukup banyak namun cukup menggembirakan bahwa hampir semua desa yang tersebar di wilayah Kabupaten Belu dapat dijangkau dengan kendaran umum. Bila prasaran jalan sebagai urat nadi, maka sarana angkutan ibarat darah yang mengalir melewati jalur urat nadi tersebut. Dalam kurun waktu 2005-2007 jumlah beberapa jenis kendaraan bermotor tiap tahunnya selalu menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2005 jumlah kendaraan bermotor roda dua 15,095 unit dan meningkat tajam menjadi 19,928 unit pada tahun 2007 atau naik 32.02%. Kendaraaan roda empat atau lebih untuk angkutan penumpang (mikrolet dan bus) pada tahun 2005 sebanyak 1,225 unit dan meningkat menjadi 1,282 unit pada tahun 2007 atau naik 4.65%. Sedangkan untuk
PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
348
kendaraan angkutan barang (truk, light truk, dan pick up pada periode waktu yang sama mengalami peningkatan 14.72%. Dari jumlah kendaraan roda empat atau lebih tersebut di atas, yang berfungsi sebagai kendaraan umum sebanyak 588 unit dengan perincian untuk angkutan penumpang 289 unit (naik 0.70%) dan angkutan barang 299 unit (naik 6.03%) dari tahun yang lalu. PERHUBUNGAN LAUT Wilayah Kabupaten Belu adalah daerah bukan kepulauan (daerah daratan) tapi perhubungan laut merupakan sarana yang cukup penting untuk menunjang aktivitas perekonomian daerah. Dari satu-satunya pelabuhan laut di Kabupaten Belu yakni pelabuhan laut Atapupu sesuai data akhir tahun 2007 terdapat 532 kali kunjungan kapal yang semuanya berklasifikasi sebagai pelayaran nusantara. Pelabuhan laut Atapupu terletak di Kecamatan Kakuluk Mesak dan kegiatan pelabuhan ini relatif ramai karena mempunyai jaringan angkutan laut yang sifatnya regular. Volume bongkar barang lewat pelabuhan Atapupu pada
tiga tahun terakhir perkembangannya cukup baik. Volume bongkar terus bertambah. Jumlah bongkar barang pada tahun 2005 sebanyak 88,330 ton, menurun menjadi 84,830 ton (3.99%) pada tahun 2006 dan pada tahun 2007 meningkat menjadi 106,646 ton (naik 20.74%). Sedangkan banyaknya muat barang lewat pelabuhan Atapupu pada tahun 2005 sebanyak 25,995 ton menurun menjadi 19,786.6 ton (turun 23.88%) pada tahun 2006 dan pada tahun 2007 turun lagi menjadi 15,370 ton (turun 23.32%). Dengan volume bongkar jauh lebih tinggi dari volume barang yang dimuat menunjukkan bahwa hasil produksi Kabupaten Belu yang diantar pulaukan ke daerah lain masih sangat terbatas, dan sebaliknya lebih menjadi wilayah pasar hasil produksi dari Jawa dan daerah lainnya.
Kegiatan lalu lintas laut Kabupaten Belu yang tercatat adalah banyaknya kapal, volume bongkar muat barang dan jumlah penumpang, baik yang datang berangkat. Jumlah penumpang yang datang pada tahun 2006 sebanyak 2293 dan pada tahun 2007 tercatat sebanyak 3,007 orang (naik 31.04%). Sedangkan yang berangkat pada tahun 2006
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
349
sebanyak 1,470 orang dan pada tahun 2007 tercatat 2,431 orang atau naik 6.5%. PERHUBUNGAN UDARA Di Kabupaten Belu mempunyai satu pelabuhan udara yakni pelabuhan udara Haliwen. Jumlah pesawat yang datang dan berangkat pada tahun 2007 sebanyak 98 kunjungan pesawat. Bila dibandingkan dengan tahun 2006, pesawat yang datang dan berangkat tercatat 100 kunjungan sehingga mengalami penurunan sebesar 2.00%. Jumlah penumpang yang datang dan berangkat pada tahun 2007 sebanyak 2,154 orang yang terdiri dari 1,034 orang yang datang dan 1,120 yang berangkat dibandingkan dengan tahun 2006 jumlah penumpang yang datang dan berangkat tercatat sebanyak 3,304 orang atau turun sebesar 34.81%. POS DAN TELEKOMUNIKASI Pembangunan pos dan telekomunikasi merupakan sarana yang amat penting mencakup jangkauan pelayanan regional, nasional dan internasional sehingga arus informasi dan data dapat menjangkau seluruh dimensi ruang dengan baik dan lancar sebagaimana upaya yang telah dilakukan pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kompeten. Meningkatnya permintaan akan jasa pos dan telekomunikasi sebagai
konsekuensi logis dari adanya kemajuan pembangunan dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. PT Pos dan Giro serta PT Telkom diharapkan mampu meningkatkan kinerja pelayanannya sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat tersebut. Pada tahun 2007 di Kabupaten Belu tercatat satu buah kantor pos dan 5 kantor pos pembantu. Dari jumlah sarana kantor pos tersebut sepanjang tahun 2007 melayani pengiriman surat sebanyak 22,800 buah paket surat dengan rincian surat biasa 3,505 buah atau 15.37%, kilat 17,718 atau 77.71% dan surat tercatat 1,577 buah atau 6.92%. Sedangkan jumlah barang yang dipaketkan dan jumlah uang yang diweselkan melalui kantor pos ini masing-masing sebanyak 17,409 kg dan Rp 2,896,060,000,- Untuk sarana telekomunikasi pada tahun 2007 terdapat satu buah kantor BUMN. Jumlah pelanggan sampai akhir tahun 2007 sebanyak 3,119 sambungan pelanggan dengan perincian sebagai berikut pemerintah 395 sambungan atau 12.66% dan 2,724 sambungan atau 87.34% adalah pelanggan swasta dan perorangan. Dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah pelanggan telepon mengalami peningkatan sebesar 41.52%.
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
350 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Gambar 9.1. Persentase Panjang Jalan di Belu Menurut Kondisi Jalan Tahun 2007
Baik37.75%
Sedang16.04%
Rusak17.73%
Rusak Berat28.47%
Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu Gambar 9.2. Banyaknya Kendaraan Bermotor di Kabupaten Belu Menurut Jenisnya
Tahun 1998 - 2007
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Sedan
TruckSepeda Motor0
2000400060008000
10000120001400016000
1800020000
Sumber : Polres Belu
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 351
Gambar 9.3. Banyaknya Pemasangan Jaringan Telepon oleh PT Telkom di Kabupaten Belu Tahun 1998 - 2007
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : PT Telkom Atambua
Perhubungan Darat
Land Transportations
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 355
Tabel / Table 9.1.1 Banyaknya Kendaraan Bermotor di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kendaraan
Numbers of Motor Vehicles in Belu regency by Type of Motor Vehicles 2 0 0 6 - 2 0 0 7
Jenis Kendaraan Type of Vehicles
2 0 0 6 2 0 0 7 Perubaha
n (%)
(1) (2) (3) (4) 01. Sepeda motor / motor cycle 15,384 19,928 29.54 02. Jeep / salon station 338 370 9.46 03. Sedan / car 40 45 12.5 04. Bis, bis mini, combi, dan sejenisnya/ bus, microbus 1,228 1,282 4.40 05. Truck, pick-up, light truck, tangki, traktor 1,440 1,605 11.49 06. Ambulance 35 38 8.57 07. Station Wagon 376 465 23.67 08. Lain - lain / others
- - -
Jumlah / total
18,806 23,733 26.20
Sumber : Resort Kepolosian Belu Source : Resort Police Office of Belu
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
356 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 9.1.2 Banyaknya Pelanggaran dan Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Belu
Numbers of Delinquency and Traffic Accident in Belu regency 2 0 0 6 - 2 0 0 7
Jenis Kendaraan Type of Vehicles
2 0 0 6 2 0 0 7 Perubahan
(%)
(1) (2) (3) (4)
01. Pelanggaran / delinquency
3,401 1,802 -47.02
- tilang 1,290 477 -63.02 - non tilang 1,711 1,180 -31.03 - kecelakaan / accident 208 145 -30.29 02. Korban
317 179 -43.53
- mati / death 38 29 -23.68 - luka berat / seriously 96 79 -17.71 - luka ringan / light 183 71 -61.20 03. Kerugian (rupiah)
286,450,000 246,800,000 -13.83
Sumber : Resort Kepolosian Belu Source : Resort Police Office of Belu
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 357
Tabel / Table 9.1.3 Banyaknya SIM, STNK, dan BPKB, yang dikeluarkan Resort Kepolisian Kabupaten Belu
Numbers of Driving and Vehicles License Issued by Type 2 0 0 6 - 2 0 0 7
Rincian
2 0 0 6 2 0 0 7 Perubahan
(%)
(1) (2) (3) (4) 01. Surat ijin mengemudi / driving lisence
3,708 3,003 -19.01
- A 352 245 -30.40 - A umum 37 3 -91.89 - B I 141 140 -0.71 - B I umum 79 13 -83.54 - B II - - - - C 3,091 2,602 -15.82 02. STNK 5,355 3,943 -26.36 03. BPKP
3,102 7,841 152.77
Sumber : Resort Kepolosian Belu Source : Resort Police Office of Belu
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
358 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 9.1.4 Banyaknya Mobil, Bus Menutur Trayek di Kabupaten Belu
2 0 0 6 - 2 0 0 7
Trayek
2 0 0 6 2 0 0 7
Perubahan (%)
(1) (2) (3) (4) 01. Angkutan kota 72 71 -1.39 02. Angkutan pedesaan 138 133 -3.62 03. Angkutan antar kota dalam propinsi 77 85 10.39 04. Angkutan antar kota antar propinsi
- - -
Jumlah / total
287 289 0.70
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Belu
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 359
Tabel / Table 9.1.5 Banyaknya Mobil Barang di Kabupaten Belu Menurut Jenis dan Sifat
2 0 0 7
Jenis S i f a t
Jumlah Umum Tidak Umum
(1) (2) (3) (4) 01. Truck 29 43 72 02. Truck mini 255 328 583 03. Pick-up 11 244 255 04. Tangki
4 52 56
Jumlah / total
299 667 966
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Belu
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
360 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 9.1.6 Panjang Jalan Menurut Status Jalan di Kabupaten Belu
Length of Road by Road Status in Belu Regency 2 0 0 7
(kilometer)
Status Jalan Road Status
Panjang Length
Persentase
(1) (2) (3)
Negara / state 73.00 7.83
Propinsi / provicial 169.60 18.19
Kabupaten / regency 689.95 73.98
Lokal / local
- -
Jumlah / total
932.55 100.00
Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 361
Tabel / Table 9.1.7 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Belu
Length of Road by Type of Surface in Belu Regency 2 0 0 7
(kilometer)
Jenis
Permukaan Jalan
Type of Surface
Panjang Length
Jalan negara
State road %
Jalan Propinsi Province
road
%
Jalan Kabu-paten
Regency road
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aspal / asphalt 73.00 100.00 169.60 100.00 268.28 38.88
Kerikil / grave - - - - 264.91 38.40
Tanah / earth - - - - 153.02 22.18 Lainnya / others - - - - 3.75 0.54
Jumlah / total 73.00 100.00 169.60 100.00 689.95 100.00
Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
362 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 9.1.8 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Belu
Length of Road by Condition in Belu Regency 2 0 0 7
(kilometer)
Jenis Permukaan
Jalan Type of Surface
Panjang Length
Jalan negara State road
%
Jalan Propinsi Province
road
%
Jalan Kabu-paten
Regency road
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Baik / good 65.52 89.75 110.700 65.27 175.85 25.49 Sedang / moderate 7.48 10.25 18.78 11.07 123.31 17.87 Rusak / damaged - - 9.72 5.73 155.65 22.56 Rusak berat badly damaged
- - 30.40 17.93 235.14 34.08
Jumlah / total 73.00 100.00 169.60 100.00 689.95 100.00
Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 363
Tabel / Table 9.1.9 Panjang Jalan Menurut Kelas Jalan di Kabupaten Belu
Length of Road by Class Road in Belu Regency 2 0 0 7
(kilometer)
Jenis Permukaan
Jalan Type of Surface
Panjang Length
Jalan negara State road
%
Jalan Propinsi Province
road
%
Jalan Kabu-paten
Regency road
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kelas I 73.00 100.00 - - - -
Kelas II - - 169.60 100.00 - -
Kelas III - - - - 689.95 100.00
Kelas IIIA - - - - - -
Kelas IIIB - - - - - -
Kelas IIIC - - - - - -
Tidak terperinci no stated
- - - - - -
J u m l a h / t o t a l 73.00 100.00 169.60 100.00 689.95 100.00
Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu
Perhubungan Udara
Air Transportations
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 367
Tabel / Table 9.2.1 Jumlah Pesawat dan Penumpang Datang dan Berangkat
di Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan Numbers of Aircraft and Passengers Arrival and Departures
Via Haliwen Air Port by Month 2 0 0 7
Bulan
Pesawat Aircraft
Penumpang Passengers
Datang Arrivals
Berangkat Departures
Datang Arrivals
Berangkat Departures
(1) (2) (3) (4) (5) Januari / January 9 9 193 119 Pebruari / February 7 7 81 119 Maret / March 8 8 44 96 April / April 9 9 68 78 Mei / May 9 9 123 159 Juni / June 7 7 58 63 Juli / July 9 9 95 102 Agustus / August 9 9 109 140 September / September 4 4 22 29 Oktober / October 13 13 106 86 Nopember / November 7 7 63 47 Desember / December
7 7 72 82
Jumlah
98 98 1,034 1,120
Sumber : Kantor Pelabuhan Udara Haliwen, Atambua Source : Haliwen Air Port Office, Atambua
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
368 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 9.2.2 Banyaknya Bongkar Muat Barang, Bagasi, dan Pos Paket
Lewat Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan Volume of Cargo Loaded/ Unloaded Via Haliwen Air Port by Month
2 0 0 7
Bulan / Month Barang (kg) Bagasi (kg) Pos Paket
Muat Load
Bongkar Unload
Muat Load
BongkarUnload
Muat Load
Bongkar Unload
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Januari / January 0 0 738 649 0 0 Pebruari / February 0 0 838 575 0 0 Maret / March 0 0 890 292 56 0 April / April 0 0 470 629 32 0 Mei / May 0 0 10,271 1,039 30 0 Juni / June 0 0 387 499 0 0 Juli / July 0 0 490 573 0 0 Agustus / August 45 0 932 927 10 0 September / September 0 0 159 193 0 0 Oktober / October 0 0 484 118 10 0 Nopember /November 0 0 173 658 0 0 Desember / December
0 0 524 431 0 0
Jumlah
45 0 16,356 6,583 138 0
Sumber : Kantor Pelabuhan Udara Haliwen, Atambua Source ; Haliwen Air Port Office, Atambua
Perhubungan Laut
Sea Transportations
TRANPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 371
Tabel / Table 9.3.1 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Arus Penumpang di Pelabuhan Atapupu
Menurut Bulan Numbers of Ship Visit and Passenger via Atapupu Port by Month
2 0 0 7
Bulan Kunjungan
Kapal Ship Visit
Penumpang Passengers
Datang Arrivals
Berangkat Departures
(1) (2) (3) (4) Januari / January 26 94 94 Pebruari / February 47 120 53 Maret / March 46 193 174 April / April 39 30 70 Mei / May 43 76 145 Juni / June 37 155 175 Juli / July 41 542 401 Agustus / August 44 520 282 September / September 52 179 216 Oktober / October 56 578 319 Nopember / November 64 275 318 Desember / December
37 245 184
Jumlah
532 3,007 2,431
Sumber : Kantor Pelabuhan Atapupu Source : Atapupu Port Office
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
372 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 9.3.2 Banyaknya Bongkar BBM, Barang, dan Hewan
Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan Volume of Cargo Loaded Via Atapupu Port by Month
2 0 0 7
Bulan
BBM
(kiloliter)
Barang (ton)
Hewan (ekor)
(1) (2) (3) (4) Januari / January 3,548 4,289 0 Pebruari / February 2,495 8,850 0 Maret / March 3,597 10,170 0 April / April 2,501 4,012 0 Mei / May 3,361 9,834 0 Juni / June 3,810 8,986 0 Juli / July 3,617 8,114 0 Agustus / August 2,458 9,608 0 September / September 3,602 10,173 0 Oktober / October 3,182 13,620 0 Nopember / November 3,865 12,261 0 Desember / December
4,168 6,729 0
Jumlah
40,204 106,646 0
Sumber : Kantor Pelabuhan Atapupu Source : Atapupu Port Office
TRANPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 373
Tabel / Table 9.3.3 Banyaknya Muat BBM, Barang, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan
Volume of Cargo UnLoaded Via Atapupu Port by Month 2 0 0 7
Bulan BBM (kiloliter)
Barang (ton)
Hewan (ekor)
Rumput (M3)
(1) (2) (3) (4) (5) Januari / January 0 710 267 0 Pebruari / February 0 477 281 0 Maret / March 0 1,979 1,223 0 April / April 0 2,236
996 0
Mei / May 0 1,567 3,268 0 Juni / June 0 439 2,216 0 Juli / July 0 1,048 2,223 0 Agustus / August 0 647 2,773 0 September /
September 0 1,526 3,272 0 Oktober / October 0 1,304 1,975 0 Nopember /
November 0 2,102 1,485 0 Desember / December
0 1,335 1,303 0
Jumlah
0 15,370 21,282 0
Sumber : Kantor Pelabuhan Atapupu Source : Atapupu Port Office
Pos & Telekomunikasi
Post & Telecommunications
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 377
Tabel / Table 9.4.1 Banyaknya Surat Yang dikirim lewat Kantor Pos
di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan dan Jenis Surat Numbers of Postal Mailed by Triple-Month and Type
2 0 0 7
Triwulan
Surat Yang Dikirim Postal Mailed Jumlah
Total Biasa General Mail
Kilat Express Mail
Tercatat Registered
Mail (1) (2) (3) (4) (5)
I 261 4,433 292 4,986
II 276 4,359 366 5,001
III 1,410 4,197 480 6,087
IV 1,558 4,729 439 6,726
Jumlah / total
3,505 17,718 1,577 22,800
Sumber : PT. Pos Indonesia, Atambua
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
378 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 9.4.2 Banyaknya Uang Yang diweselkan lewat Kantor Pos di Kabupaten Belu
Menurut Triwulanan 2 0 0 6 - 2 0 0 7
(rupiah)
Triwulan 2 0 0 6 2 0 0 7
(1) (2) (3)
I 239,616,000 752,309,000
II 288,300,000 673,809,000
III 218,750,000 663,604,800
IV 276,475,000 806,337,200
Jumlah / total
1,023,141,000 2,896,060,000
Sumber : PT. Pos Indonesia, Atambua
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 379
Tabel / Table 9.4.3 Banyaknya Barang yang Dipaketkan lewat Kantor Pos di Kabupaten Belu
Menurut Triwulanan 2 0 0 6 - 2 0 0 7
(Kilogram)
Triwulan 2 0 0 6 2 0 0 7
(1) (2) (3)
I 3,667.00 409
II 2,841.00 5,357
III 3,042.00 1,188
IV 5,379.00 10,455
Jumlah / total
14,929.00 17,409
Sumber : PT. Pos Indonesia, Atambua
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION
380 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 9.4.4 Jumlah Sambungan Telepon Yang Disambung
Menurut Jenis Pelanggan per Triwulan 2 0 0 7
(Sambungan)
Triwulan
Pemerintah Swasta / Perorangan Jumlah
(1) (2) (3) (4) I 395 2,724 3,119 II 395 2,724 3,119
III 395 2,724 3,119
IV
395 2,724 3,119
Sumber : Kantor Cabang Telekomunikasi Atambua
BAB / CHAPTER 10
Keuangan & Harga - Harga
Financial & Prices
KEUANGAN & HARGA-HARGA / FINANCIAL & PRICES
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
383
KEUANGAN & HARGA-HARGA KEUANGAN DAERAH Dalam perencanaan anggaran dan belanja daerah, pemerintah pada umumnya cenderung menggunakan prinsip anggaran berimbang dan dinamis. Berimbang berarti harus diusahakan keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran sedangkan dinamis berarti makin meningkatnya jumlah anggaran dan sumber pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga kemampuan untuk membiayai daerah sendiri semakin nyata sekaligus ketergantungan pada bantuan pusat melalui Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) semakin dikurangi. Seiring dengan tuntutan kebutuhan dan pembangunan pemerintah daerah untuk semakin menggairahkan aktivitas ekonomi dan sosial melalui pola pemberdayaan masyarakat, maka keinginan untuk meningkatkan pengeluaran pemerintah semakin mendesak. Akibatnya dalam perencanaan anggaran publik pada waktu mendatang akan bergeser dari pola anggaran berimbang ke anggaran defisit.
Apalagi ada kesan bahwa masing-masing sektor institusi pelayananan publik berlomba-lomba mencari legitimasi politis pihak legislatif untuk mendapatkan anggaran yang lebih besar. Pada tahun anggaran 2006 realisasi penerimaan APBD Kabupaten Belu 374,943 milyar rupiah atau meningkat 51.22% dari tahun anggaran sebelumnya. Dari total penerimaan tersebut, PAD hanya memberikan kontribusi sebesar 3.95%, sedangkan selebihnya masing-masing subsidi daerah otonom dan bantuan pembangunan pemerintah pusat atau dana perimbangan 94.59%, lain-lain pendapatan yang sah 1.46%. Dengan PAD yang terdiri dari komponen pajak daerah, retribusi daerah, laba BUMD dan penerimaan lain-lain yang hanya sebesar 3.95% dari total penerimaan memperlihatkan bahwa otonomi daerah masih dalam jargon politis. Sedangkan secara finansial perlu upaya yang lebih keras dari pemda dan seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkannya. Dari sisi pengeluaran dalam tahun anggaran 2006
KEUANGAN & HARGA-HARGA / FINANCIAL & PRICES
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
384
sebanyak 330,097 milyar rupiah atau meningkat 38.91% dari tahun anggaran 2005 dari jumlah pengeluaran belanja aparatur seperti belanja pegawai, belanja barang, belanja perjalanan dinas, biaya pemeliharaan, dan lain-lain sebesar 100,152 milyard rupiah (30.34%). Sementara 69,66% (229,945 milyar) adalah pengeluaran untuk belanja pelayanan publik. Khusus untuk pengeluaran belanja publik sendiri yang berjumlah 229,945 milyard rupiah tercatat pos pengeluaran yang menyedot dana paling tinggi adalah belanja Administrasi Umum 52,91 %, belanja Modal 23,51 %, belanja Operasi dan Pemeliharaan 20,91 %, belanja bagi hasil dan bantuan keuangan 2,48 % dan belanja tidak terduga 0,19 %. Dengan posisi pengeluaran pemerintah daerah yang di dominasi pengeluaran untuk belanja publik sampai 69,66% memperlihatkan bahwa komitmen pemerintah terhadap kepentingan masyarakat dalam bidang alokasi anggaran perlu ditingkatkan lagi pada waktu-waktu mendatang. KOPERASI
Koperasi merupakan soko guru perekonomian nasional dan sebagai salah satu pelaku ekonomi yang memperoleh legitimasi formal dalam konstitusi. Karena itu secara konseptual koperasi harus mampu tampil sebagai penyelamat ekonomi rakyat dari ancaman badai ekonomi kapitalis yang mengandalkan kekuatan modal individual. Namun dalam operasionalisasinya, lembaga koperasi terutama Koperasi Unit Desa (KUD) masih kalah bersaing bahkan mati suri karena keterbatasan Sumber Daya Manusia yang berwatak sosial. Hal ini diperparah dengan ulah segilintir pengusaha swasta yang sering memperalat koperasi untuk melegitimasi aktivitas terselubung dalam mengeruk keuntungan pribadi. Pada tahun 2007 jumlah KUD di Kabupaten Belu sebanyak 14 unit dan 67 unit koperasi non KUD, dimana semua telah berbadan hukum. Jumlah anggota KUD sebanyak 15,889 orang dengan total simpanan sebesar 1,113,760 juta rupiah atau rata-rata tiap anggota mempunyai simpanan sebesar 70,118 rupiah. Dibandingkan dengan tahun lalu,
KEUANGAN & HARGA-HARGA / FINANCIAL & PRICES
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
385
jumlah simpanan anggota KUD menurun 8,02 %. Untuk koperasi non KUD jumlah anggota 5,754 orang (naik 32,52%) dengan jumlah simpanan 2,807,110 juta rupiah (naik 29,82%). HARGA – HARGA Harga merupakan tingkat nilai dari suatu barang atau jasa yang ditawarkan atau nilai perolehan atas barang dan jasa yang harus dibayar konsumen. Gejala meningkatnya harga barang dan jasa secara umum dikenal dengan istilah inflasi. Ada banyak faktor yang menyebabkan inflasi antara lain karena kapasitas permintaan terhadap suatu barang dan jasa melebihi volume persediaannya, naiknya harga struktur input barang import yang sangat rentan terhadap kurs mata uang asing, struktur ekonomi yang kurang seimbang dan tingginya jumlah uang yang beredar di tangan masyarakat. Karena itu upaya pencegahan inflasi harus berawal dari pengamatan yang cermat terhadap faktor penyebab utama inflasi di suatu wilayah. Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan dasar perhitungan laju inflasi dengan menjadikan Kota Atambua sebagai barometer fluktuasi harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Belu. Adapun laju inflasi umum yang terjadi berdasarkan akumulasi
perubahan IHK per bulan di kota Atambua terhadap tujuh kelompok komoditas barang dan jasa 5,59% pada tahun 2004 naik menjadi 16,05% pada tahun 2005 serta tahun 2006, dan 2007 masing-masing dengan laju inflasi 7,06 % dan 10,74%. Secara parsial pada tahun 2007 tingkat inflasi tertinggi terjadi pada kelompok perumahan 30.03% menyusul bahan makanan 7.50%, sandang dan kesehatan 4.11%, makanan jadi, rokok, dan tembakau 3.76%, transportasi dan komunikasi 0.19%. Sedangkan tingkat inflasi untuk pendidikan, rekreasi, dan olahraga adalah sebesar -0.27%.
Tingkat inflasi tertinggi di Belu pernah terjadi pada tahun 1998 sebesar 58,14% yang disebabkan oleh dampak krisis moneter dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 dan mencapai momentum pada tahun tersebut. Pada tahun-tahun setelah itu tingkat laju inflasi berjalan fluktuatif karena manajemen perekonomian nasional masih ditandai dengan kebijakan kenaikan harga barang dan jasa strategis seperti listrik, minyak tanah, bensin, solar, dan tarif telepon yang terus mengalami penyesuaian harga sehingga pada gilirannya akan menaikan berbagai kebutuhan pokok karena barang-barang strategis tersebut mempunyai kaitan langsung dengan produksi dan distribusi.
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
386
Gambar 10.1. Laju Inflasi Kota Atambua Tahun 1998 - 2007
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
-10
0
10
20
30
40
50
60
Sumber : BPS Kabupaten Belu Gambar 10.2. Laju Inflasi Kota Atambua Menurut Bulan Tahun 2001 - 2007
-4.00
-2.00
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : BPS Kabupaten Belu
Keuangan Pemerintah
Daerah
Finance of The Regional
Government
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 389
Tabel / Table 10.1.1 Realisasi Penerimaan Daerah Kabupaten Belu
Tahun Anggaran 2006 ( rupiah)
Jenis Penerimaan
J u m l a h
(1) (2)
1. BAGIAN SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN LALU -
2. BAGIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH 14,811,791,435
2.1. Pajak Daerah 2,295,704,594 2.2. Retribusi Daerah 5,659,530,348 2.3. Bagian Laba Usaha Milik Daerah 597,489,701 2.4. Pendapatan Asli Daerah yang Sah Lainnya 6,259,066,792
3. BAGIAN DANA PERIMBANGAN 354,643,605,060
3.1. Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak 20,637,167,560 3.2. Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari
Propinsi 2,169,437,500
3.3. Dana Alokasi Umum (DAU) 303,447,000,000 3.4. Dana Alokasi Khusus (DAK) 28,390,000,000
4. PENERIMAAN LAINNYA 5,487,589,590
5. TRANFER DARI DANA CADANGAN -
6. PINJAMAN PEMERINTAH DAERAH -
PENERIMAAN DAERAH 374,942,986,085
Sumber : Survei Keuangan Pemerintah Daerah Belu
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
390 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 10.1.2 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Daerah Kabupaten Belu
Tahun Anggaran 2006 (rupiah)
Jenis Pengeluaran
J u m l a h
(1) (2)
A. BELANJA APARATUR DAERAH 100,152,530,879
1. BELANJA ADMINISTRASI UMUM 77,612,746,107
1.1. Belanja Pegawai / Personalia 52,986,329,766 1.2. Belanja Barang dan Jasa 8,539,591,299 1.3. Belanja Perjalanan Dinas 10,501,113,925 1.4. Belanja Pemeliharaan 5,585,711,117
2. BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 15,166,503,622
2.1. Belanja Pegawai / Personalia 4,920,432,739 2.2. Belanja Barang dan Jasa 5,503,456,497 2.3. Belanja Perjalanan Dinas 4,521,505,000 2.4. Belanja Pemeliharaan 221,109,386
3. BELANJA MODAL 7,373,281,150
3.1. Belanja Modal Tanah - 3.2. Belanja Modal Instalasi - 3.3. Belanja Modal Jaringan - 3.4. Belanja Modal Bangunan Gedung - 3.5. Belanja Modal Alat-Alat Angkutan - 3.6. Belanja Modal Alat-Alat Kantor - 3.7. Belanja Modal Alat-Alat Studio - 3.8. Belanja Modal Buku Perpustakaan - 3.9. Belanja Modal Pos Jaga -
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 391
Lanjutan / Continued Table 10.1.2
(rupiah)
Jenis Pengeluaran
J u m l a h
(1) (2)
B. BELANJA PELAYANAN PUBLIK 229,944,671,375
1. BELANJA ADMINSTRASI UMUM 121,673,931,226
1.1. Belanja Pegawai / Personalia 108,385,954,390 1.2. Belanja Barang dan Jasa 8,500,346,776 1.3. Belanja Perjalanan Dinas 3,094,906,176 1.4. Belanja Pemeliharaan 1,692,723,243
2. BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 48,086,198,108
2.1. Belanja Pegawai / Personalia 8,418,274,057 2.2. Belanja Barang dan Jasa 26,227,883,308 2.3. Belanja Perjalanan Dinas 6,885,317,500 2.4. Belanja Pemeliharaan 6,554,723,243
3. BELANJA MODAL 54,049,762,391
3.1. Belanja Modal Tanah - 3.2. Belanja Modal Alat-Alat Kantor - 3.3. Belanja Bangunan Air - 3.4. Belanja Modal Instalasi - 3.5. Belanja Modal Jaringan - 3.6. Belanja Modal Bangunan Gedung - 3.7. Belanja Modal Alat-Alat Besar - 3.8. Belanja Modal Alat-Alat Angkutan - 3.9. Belanja Modal Alat-Alat Bengkel -
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
392 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Lanjutan / Continued Table 10.1.2
(rupiah)
Jenis Pengeluaran
J u m l a h
(1) (2)
3.10. Belanja Modal Alat-Alat Studio - 3.11. Belanja Modal Alat-Alat Kedokteran - 3.12. Belanja Modal Alat-Alat Laboratorium - 3.13. Belanja Modal Buku Perpustakaan - 3.14. Belanja Modal Barang Bercorak Kebudayaan - 3.15. Belanja Modal Hewan - 3.16. Belanja Modal Usaha - 3.17. Belanja Modal Sarana Penunjang -
4. BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN 5,708,413,157
4.1. Belanja Bagi Hasil Pajak Kepada Pemerintah Kab./Kota
4.2. Belanja Bagi Hasil Retribusi Kepada Pemerintah Desa
4.3. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Organisasi Kemasyarakatan
4.4. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Organisasi Profesi
5. BELANJA TIDAK TERSANGKA 426,366,500
5.1. Belanja Tidak Tersangka -
JUMLAH BELANJA DAERAH 330,097,202,254
Sumber : Survei Keuangan Pemerintah Daerah Belu
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 393
Tabel / Table 10.1.3 Jumlah Wajib Pajak , Target, dan Realisasi Penerimaan Pajak
Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu 2 0 0 7
Kecamatan
District
Jumlah Wajib Pajak
Target Penerimaan
Pajak (Rupiah)
Realisasi Penerimaan
Pajak (Rupiah)
Persentaserealisasi
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) A. Pajak Bumi dan Bangunan 91,490 1,553,178,004 1,553,178,004 100
01. Malaka Barat 4,811 68,523,660 68,523,660 100 02. Rinhat 6,011 52,823,217 52,823,217 100 03. Wewiku 4,363 42,141,773 42,141,773 100 04. Weliman 4,450 48,941,319 48,941,319 100 05. Malaka Tengah 9,051 182,827,543 182,827,543 100
06. Sasita Mean*) 5,978 42,647,498 42,647,498 100 07. Malaka Timur 2,061 21,416,090 21,416,090 100 08. Laen Manen 3,358 37,227,944 37,227,944 100 09. Raimanuk 4,442 46,154,160 46,154,160 100 10. Kobalima*) 7,976 161,661,143 161,661,143 100
11. Tasifeto Barat*) 7,000 102,741,742 102,741,742 100 12. Kakuluk Mesak 2,111 62,825,761 62,825,761 100 13. Kota Atambua*) 8,133 464,273,417 464,273,417 100 14. Tasifeto Timur 5,822 64,070,165 64,070,165 100 15. Raihat 3,227 43,177,723 43,177,723 100 16. Lasiolat 3,289 31,469,593 31,469,593 100 17. Lamaknen*) 7,163 79,204,756 79,204,756 100
B. Pajak Pertambangan - 13,692,000,000 13,692,000,000 100
Jumlah A + B 89,246 15,244,178,004 15,244,178,004 100
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Tk.II Belu Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Koperasi
Cooperative
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 397
Tabel / Table 10.2.1 Banyaknya Koperasi, Anggota dan Simpanan Menurut Jenis Koperasi Numbers of Cooperative, Members and Saving Deposits by Kind of
Cooperative 2 0 0 7
Jenis Koperasi
Banyaknya
Simpanan
Saving Deposits ( ribuan rupiah)
Koperasi Cooperativ
e
Anggota Members
(1) (2) (3) (4)
01. KPN 28 2,167 923,416,000
02. KOPERASI ABRI 4 1,311 261,505,000
03. KOPERASI PENSIUNAN 2 476 605,651,000 04. KOPERASI SIMPAN
PINJAM 9 526 516,354,000
05. KOPERASI PEMUDA - - -
06. KOPERASI SEKOLAH 2 376 2,608,000
07. KOPERASI LAIN-LAIN 22 898 497,576,000
Jumlah 67 5,754 2,807,110,000
Sumber : Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Belu
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
398 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 10.2.2 Banyaknya Koperasi Unit Desa, Anggota, Simpanan di Koperasi Unit Desa
Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Member and Saving deposits in Village Unit Cooperation by District
2 0 0 7
Kecamatan
District
Banyaknya Simpanan Saving Deposits
( Ribuan Rupiah)
Koperasi Unit Desa (KUD)
Anggota Members
(1) (2) (3) (4)
01. Malaka Barat 1 1,657 149,382,000 02. Rinhat 1 449 40,060,000 03. Wewiku - - - 04. Weliman - - - 05. Malaka Tengah 2 1,427 225,206,000
06. Sasita Mean*) 1 545 40,741,000 07. Malaka Timur 1 396 9,699,000 08. Laen Manen - - - 09. Raimanuk - - - 10. Kobalima*) 1 608 41,568,000 11. Tasifeto Barat*) 1 1,455 102,927,000 12. Kakuluk Mesak 2 1,404 46,411,000
13. Kota Atambua*) 1 4,558 243,810,000 14. Tasifeto Timur 1 1,547 56,750,000 15. Raihat 1 585 48,531,000 16. Lasiolat - - - 17. Lamaknen*) 1 1,253 108,675,000
Kabupaten Belu 14 15,884 1,113,760,000
Sumber : Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Belu Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran
Harga -Harga Prices
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 401
Tabel / Table 10.3.1 Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Bahan Pokok di Kota Atambua
Average of Indeks Price of 9 Essential Commodities in Kota Atambua 2002 - 2007
Komoditi
Commodities 2002 2003 2004 2005 2006 2007
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Beras / rice 256.31 264.09 261.74 279.72 313.58 133.42 02. Ikan asin / salted fish 260.14 239.01 321.49 256.15 280.92 187.16 03. Minyak goreng / cooking oil 269.49 243.24 267.02 344.97 441.23 178.42 04. Gula pasir / refined sugar 236.11 265.16 345.86 333.40 345.86 126.78 05. Garam hancur / salt 333.33 312.50 249.99 543.19 592.57 75.00 06. Minyak tanah / karosene 434.23 520.05 585.90 428.62 432.72 142.36 07. Sabun cuci / soap 308.63 310.75 312.45 409.82 461.05 113.99 08. Tekstil kasar / textile 335.57 336.00 284.00 369.22 373.92 98.99 09. Batik kasar / batik
557.09 587.94 652.16 662.38 678.94 102.78
rata-rata / average
332.32 311.68 331.42 330.10 435.64 128.77
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
402 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Rata-Rata Bulanan Harga Eceran Sembilan Bahan Pokok
Average retail Price of 9 Essential Commodities and 2 0
Bulan Beras / Kg
Ikan Asin / Kg
Minyak Goreng / Botol
Gula Pasir / Kg
Garam Hancur
/ Kg (1) (2) (3) (4) (5) (6)
Januari / January 4,500.00 19,500.00 7,750.00 6,500.00 2,000.00
Pebruari / February 4,500.00 21,000.00 7,750.00 6,500.00 2,000.00
Maret / March 4,588.67 21,000.00 7,750.00 6,500.00 2,000.00
April / April 4,766.67 21,000.00 7,750.00 6,500.00 2,000.00
Mei / May 4,850.00 21,000.00 7,750.00 6,500.00 2,000.00
Juni / June 4,988.89 23,000.00 7,896.67 6,750.00 2,000.00
Juli / July 4,988.89 24,500.00 7,896.67 6,750.00 2,000.00
Agustus / August 5,033.33 24,500.00 7,896.67 6,750.00 2,000.00
September / September 5,033.33 24,500.00 7,896.67 6,750.00 2,000.00
Oktober / October 5,133.33 24,500.00 7,896.67 6,750.00 2,000.00
Nopember / November 5,188.89 25,750.00 7,896.67 6,750.00 2,000.00
Desember / December
5,188.89 25,750.00 7,896.67 6,750.00 2,000.00
rata-rata / average
4,896.75 23,000.00 7,835.56 6,645.83 2,000.00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 403
Table 10.3.2 dan Barang Srategis lainnya di Pasar Atambua Others Stratigies Commodities in Atambua Market 0 7
Minyak Tanah / Botol
Sabun Cuci
/ Batang
Textil Kasar
/ Meter
Batik Kasar
/lembar
Tepung Terigu / Kg
Semen / Sak
Emas / Gram
(7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1,400.00 5,850.00 9,300.00 9,000.00 4,450.00 32,000.00 127,500.00
1,400.00 5,850.00 9,300.00 9,000.00 4,450.00 32,000.00 127,500.00
1,400.00 5,850.00 9,300.00 9,000.00 4,450.00 32,500.00 127,500.00
1,400.00 6,135.00 9,300.00 9,000.00 4,450.00 32,500.00 137,500.00
1,666.67 6,135.00 9,300.00 9,000.00 5,133.33 32,500.00 137,500.00
1,666.67 6,818.89 9,300.00 9,000.00 5,133.33 32,500.00 148,750.00
1,750.00 6,950.00 9,300.00 9,500.00 5,250.00 33,000.00 148,750.00
1,750.00 6,950.00 10,825.00 9,500.00 5,350.00 33,500.00 168,500.00
1,866.67 6,950.00 10,825.00 9,500.00 5,350.00 33,500.00 168,500.00
1,866.67 6,955.30 10,825.00 9,500.00 5,350.00 33,500.00 186,000.00
2,166.67 6,955.30 10,825.00 9,500.00 5,500.00 33,500.00 186,000.00
2,166.67
7,253.33 11,275.00 9,500.00 5,500.00 33,500.00 216,666.67
1,708.34
6,554.40 9,972.92 9,250.00 5,030.56 32,875.00 156,722.22
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
404 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Average Indeks Price of 9 Essential
2 0
Bulan Beras / Kg
Ikan Asin / Kg
Minyak Goreng / Botol
Gula Pasir / Kg
(1) (2) (3) (4) (5)
Januari / January 122.61 158.68 176.47 124.00
Pebruari / February 122.61 170.88 176.47 124.00
Maret / March 125.03 170.88 176.47 124.00
April / April 129.88 170.88 176.47 124.00
Mei / May 132.15 170.88 176.47 124.00
Juni / June 135.93 187.16 179.81 128.77
Juli / July 135.93 199.36 179.81 128.77
Agustus / August 137.14 199.36 179.81 128.77
September / September 137.14 199.36 179.81 128.77
Oktober / October 139.87 199.36 179.81 128.77
Nopember / November 141.38 209.53 179.81 128.77
Desember / December
141.38 209.53 179.81 128.77
rata-rata / average
133.42 187.16 178.42 126.78
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 405
Table 10.3.3 Bahan Pokok di Kota Atambua Commodities in Kota atambua 0 7
Garam Hancur
/ Kg
Minyak Tanah / Botol
Sabun Cuci
/ Batang
Textil Kasar
/ Meter
Batik Kasar
/lembar (6) (7) (8) (9) (10)
75.00 116.67 101.74 92.31 100.00
75.00 116.67 101.74 92.31 100.00
75.00 116.67 101.74 92.31 100.00
75.00 116.67 106.70 92.31 100.00
75.00 138.89 106.70 92.31 100.00
75.00 138.89 118.59 92.31 100.00
75.00 145.83 120.87 92.31 105.56
75.00 145.83 120.87 107.44 105.56
75.00 155.56 120.87 107.44 105.56
75.00 155.56 120.96 107.44 105.56
75.00 180.56 120.96 107.44 105.56
75.00
180.56 126.14 111.91 105.56
75.00
142.36 113.99 98.99 102.78
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
406 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Inflasi Atambua Menurut Bulan
Inflation Rate in Atambua 2 0
Bulan Month
Bahan Makanan
Makanan Jadi, Rokok,
dan Tembakau
Perumahan Sandang
(1) (2) (3) (4) (5) Januari / January 1.21 1.45 10.44 0.31
Pebruari / February 0.07 1.34 0.00 3.27
Maret / March 1.00 0.00 0.02 0.06
April / April 1.30 0.00 0.00 0.04
Mei / May 0.63 0.00 1.17 0.00
Juni / June 1.35 0.03 3.13 0.16
Juli / July 0.04 0.00 0.37 0.00
Agustus / August -0.91 0.36 6.14 0.00
September / September 0.00 0.50 0.46 0.00
Oktober / October 0.85 0.04 1.05 0.56
Nopember / November 0.54 0.00 2.77 0.00
Desember / December
1.20 0.00 1.53 -0.32
Inflasi 2007
7.50 3.76 30.03 4.11
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 407
Table 10.3.4 dan Kelompok Kebutuhan by Month and Group 0 7
( persen )
Kesehatan Pendidikan,
Rekreasi, dan Olahraga
Transportasi dan Komunikasi
U m u m
(1) (2) (3) (4) 0.31 0.00 0.00 3.39
3.27 0.35 0.24 3.61
0.06 0.00 0.00 4.00
0.04 0.00 0.00 4.51
0.00 0.00 0.00 5.06
0.16 -0.38 0.00 6.43
0.00 0.00 0.00 6.55
0.00 -0.24 -0.06 7.92
0.00 0.00 0.00 8.06
0.56 0.00 0.00 8.76
0.00 0.00 0.00 9.81
-0.32
0.00 0.00 10.06
4.11
-0.27 0.19 10.74
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
408 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 10.3.5 Laju Inflasi Kota Atambua
Inflation Rate in Kota Atambua 2 0 0 2 - 2 0 0 7
Komoditi Commodities
2002 2003 2004 2005 2006 2007
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Bahan Makanan 9.97 -1.99 11.95 8.35 20.13 7.50 2. Makanan Jadi, Minuman,
Rokok & Tembakau 3.75 4.53 2.79 3.94 0.96 3.76
3. Perumahan -2.48 -0.12 3.76 6.81 0.03 30.03 4. Sandang 1.34 0.38 -2.98 76.11 0.00 4.11 5. Kesehatan 0.71 6.03 -2.98 76.11 0.00 4.11 6. Pendidikan, rekreasi, &
Olahraga 30.34 -46.61 -0.03 6.06 0.00 -0.27
7. Transportasi & Komunikasi
4.32 0.75 -0.13 57.03 0.27 0.19
U m u m
4.43 -2.99 5.59 16.05 7.06 10.74
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 409
Tabel / Table 10.3.6 Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang Digadai Menurut Jenis
dan Bulan di Kabupaten Belu 2 0 0 7
Cabang : Pasar Baru
Bulan Emas/Perhiasan (Gram)
Mobil/Motor (Buah)
TV/Tape (Buah)
Tanah (Bidang)
Bangunan
(Buah) Lainnya
Nilai Gadaian (000 Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. Januari
5,085 14 23 - - - 1,802,339 02. Pebruari 5,277 11 37 - - - 1,809,447
03. Maret 4,907 10 31 - - - 1,770,819
04. April 4,531 16 17 - - - 1,668,781
05. Mei 5,063 10 25 - - - 2,007,032
06. Juni 4,883 11 25 - - - 1,809,293
07. Juli 4,641 3 24 - - - 1,721,694
08. Agustus 4,765 10 28 - - - 1,822,389
09. September 4,384 4 20 - - - 1,711,263
10. Oktober 5,070 20 27 - - - 2,121,942
11. Nopember 4,695 6 22 - - - 1,809,987
12. Desember 4,270 9 21 - - - 1,698,744
Tahun 2007
57,571 124 300 - - - 21,753,730
Sumber : Pegadaian Pasar Baru Source : Pasar baru’s Pawnshop
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
410 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 10.3.7 Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang Digadai Menurut Jenis
dan Bulan di Kabupaten Belu 2 0 0 7
Cabang : Atambua
Bulan Emas/Perhiasan (Gram)
Mobil/Motor (Buah)
TV/Tape (Buah)
Tanah (Bidang)
Bangunan
(Buah) Lainnya
Nilai Gadaian (000 Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. Januari
7,311 12 20 - - - 2,205,000 02. Pebruari 7,400 17 23 - - - 2,279,000
03. Maret 7,749 16 13 - - - 2,615,000
04. April 7,048 16 17 - - - 2,219,000
05. Mei 7,657 10 25 - - - 2,621,000
06. Juni 7,406 12 17 - - - 2,386,000
07. Juli 7,401 14 15 - - - 2,582,000
08. Agustus 7,268 11 20 - - - 2,517,000
09. September 6,604 9 30 - - - 2,375,000
10. Oktober 7,834 10 25 - - - 2,781,000
11. Nopember 7,463 13 15 - - - 2,727,000
12. Desember 6,030 6 9 - - - 2,185,000
Tahun 2007
87,171 146 229 - - - 29,492,000
Sumber : Pegadaian Atambua Source : Atambua’s Pawnshop
KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 411
Tabel / Table 10.3.8 Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang Digadai Menurut Jenis
dan Bulan di Kabupaten Belu 2 0 0 7
Cabang : Betun
Bulan Emas/
Perhiasan (Potong)
Mobil/Motor (Buah)
TV/Tape (Buah)
Tanah (Bidang)
Bangunan
(Buah) Lainnya
Nilai Gadaian (000 Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. Januari
4,672 1 1 - - - 1,124,437 02. Pebruari 4,344 - 2 - - - 1,061,052
03. Maret 5,324 2 9 - - - 1,312,201
04. April 3,970 1 4 - - - 985,996
05. Mei 4,703 1 1 - - - 1,254,367
06. Juni 4,281 - 2 - - - 1,055,914
07. Juli 4,737 2 6 - - - 1,231,847
08. Agustus 4,197 - 2 - - - 1,116,993
09. September 4,010 2 3 - - - 1,147,193
10. Oktober 4,580 3 4 - - - 1,205,561
11. Nopember 4,264 1 6 - - - 1,185,222
12. Desember 3,874 1 4 - - - 1,065,240
Tahun 2007
52,956 14 44 - - - 13,746,023
Sumber : Pegadaian Betun Source : Betun’s Pawnshop
BAB / CHAPTER 11
Pendapatan Regional Regional Income
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
415
PENDAPATAN REGIONAL PDRB ATAS DASAR BERLAKU DAN HARGA KONSTAN
Pendapatan regional menggambarkan tingkat produksi dari suatu wilayah yang dicapai dalam suatu tahun tertentu termasuk perubahannya dari tahun ke tahun, sehingga mempunyai peranan penting dalam mengetahui tingkat kegiatan ekonomi dan kepesatan pertumbuhannya. Salah satu indikator penting dalam mengetahui pendapatan regional adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan total nilai tambah barang dan jasa yang diproduksi dalam wilayah tertentu, dalam hal ini Kabupaten Belu, dalam satu tahun tertentu. Apabila PDRB dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada masing-masing tahun penghitungan disebut sebagai PDRB harga berlaku. Sedangkan, apabila PDRB dihitung menggunakan harga yang berlaku pada tahun dasar, (tahun 2000) disebut sebagai PDRB harga konstan.
Tabel 11.1 memperlihatkan nilai PDRB atas dasar harga berlaku yang terus meningkat dalam kurun waktu 2005-2006. Pada tahun 2005 nilainya mencapai 898,024 milyar rupiah dan meningkat 10.8% pada tahun 2006 atau menjadi 995,146 milyar rupiah. Sekalipun PDRB atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan yang cukup siginifikan yaitu 10.8%, namun nilai PDRB atas dasar harga konstan pada tabel 11.2 hanya bertumbuh sebesar 4.66% (bandingkan dengan tabel 11.10). Kondisi ini menunjukkan bahwa walaupun secara absolut rata-rata pendapatan masyarakat meningkat namun daya beli dari pendapatan tersebut masih tergolong rendah. STRUKTUR EKONOMI
Bila diamati menurut sektor, kontribusi terbesar dalam perekonomian Kabupaten Belu berasal dari sektor pertanian (lihat tabel 11.3) sebesar 36%. Dibandingkan tahun sebelumnya, kontribusi sektor pertanian tahun 2006 mengalami sedikit peningkatan. Sementara itu, sektor
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
416
jasa-jasa memberikan kontribusi terbesar kedua dalam struktur perekonomian Kabupaten Belu sebesar 24.92%. Secara parsial, pada sektor jasa-jasa didominasi oleh sub sektor pemerintahan umum yang memberikan share 17.88% sedangkan jasa swasta hanya 7.05% terhadap total PDRB. Kecilnya kontribusi jasa swasta mengindikasikan masih sangat terbatasnya aktivitas sektor jasa oleh kalangan swasta, sehingga apabila alokasi anggaran jasa pemerintah melalui DAU dan DAK mengalami goncangan maka dapat dipastikan akan sangat mempengaruhi aktivitas sektor jasa-jasa bahkan terhadap perekonomian secara keseluruhan. Sektor berikutnya yang tidak kalah penting dalam perekonomian Kabupaten Belu adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang memberikan share 14.97% pada tahun 2006, sementara pada tahun sebelumnya mencapai 16.04%. Sektor perdagangan yang didominasi oleh sub sektor perdagangan besar dan eceran secara sederhana menggambarkan perputaran uang serta fluktuasi barang yang diperdagangkan yang berasal dari sektor pertanian, industri, serta penggalian di
Kabupaten Belu, baik yang berasal dari produksi local maupun dari daerah lain. Sektor-sektor ekonomi lainnya yang memberikan kontribusi terhadap PDRB masing-masing sektor pengangkutan dan komunikasi 7.19%, sektor konstruksi 6.62%, setor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 4.91%, sektor penggalian 3.17%, sector industri 1.98%, dan yang terendah adalah sektor listrik dan air minum sebesar 0.24%. PERTUMBUHAN EKONOMI
Pada tahun 2005, secara agregat perekonomian Kabupaten Belu bertumbuh sebesar 4.99% lalu turun menjadi 4.66% pada tahun 2006 (lihat tabel 11.10). Hal ini tidak lepas dari kontribusi nilai tambah sektor-sektor vital Kabupaten Belu. Bila dicermati secara parsial, sektor pertanian mengalami pertumbuhan negatif sebesar 5.67% pada tahun 2005, namun pada tahun 2006 mencapai pertumbuhan positif sebesar 4.62%. Pertumbuhan tertinggi pada tahun 2006 dicapai oleh sektor jasa-jasa yaitu sebesar 5.97%. namun demikian. Secara umum
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
417
seluruh sektor PDRB menunjukkan laju pertumbuhan yang menurun (kecuali sektor pertanian) dibandingkan tahun sebelumnya. PENDAPATAN PERKAPITA
Angka pendapatan perkapita merupakan indickator yang paling sering digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk dalam suatu wilayah. Dengan demikian meningkatnya akumulasi nilai tambah dari aktivitas berbagai sektor ekonomi di satu sisi, sementara di sisi lain bila terjadi penekanan laju pertumbuhan penduduk maka akan mendorong lebih cepat perkembangan tingkat pendapatan perkapita. Apabila peningkatan produksi fisik barang dan jasa sekaligus diikuti dengan peningkatan indikator harga, maka secara nominal pendapatan perkapita akan bertambah dengan pesatnya.
Pada tahun 2006 rata-rata pendapatan perkapita penduduk Belu mencapai 2,683 juta rupiah, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 2,484 juta rupiah (tabel 11.11). Walaupun mengalami peningkatan, secara riil (pendapatan perkapita menurut
harga konstan) pergerakannya perkapita penduduk Kabupaten Belu tergolong relatif kecil, yaitu meningkat hanya sebesar 2.03%. Angka ini memperlihatkan bahwa produktivitas penduduk Kabupaten Belu meningkat sebesar 2.03%. sekalipun angka pendapatan perkapita dijadikan sebagai indikator kesejahteraan namun belum mutlak menggambarkan penyebaran pendapatan pada setiap strata masyarakat, karena nilai pendapatan perkapita yang ada merupakan hasil bagi antara akumulasi nilai tambah dari seluruh strata ekonomi masyarakat (baik kaya maupun miskin) dengan total penduduknya. Selain itu apabila peningkatan nilai nominal pendapatan perkapita masyarakat ternyata lebih banyak dikontribusi oleh meningkatnya harga balas jasa faktor-faktor produksi maka dapat dikatakan bahwa peningkatan pendapatan perkapita tersebut belum mendongkrak daya beli masyarakat secara riil.
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
418
Gambar 11.1. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Belu Tahun 2000 - 2006
95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06
-6.00%-4.00%-2.00%0.00%2.00%4.00%6.00%8.00%
10.00%
Sumber : BPS Kabupaten Belu Gambar 11.2. Pendapatan Perkapita Penduduk Kabupaten Belu Tahun 2000 - 2006
0
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Sumber : BPS Kabupaten Belu
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
419
Gambar 11.3. Persentase Peranan Sektor – Sektor Terhadap Pembentukan PDRB di
Kabupaten Belu Tahun 2000 - 2006
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
primer sekunder tersier
Sumber : BPS Kabupaten Belu
Keterangan : Primer : Sektor Pertanian, Pertambangan dan Penggalian Sekunder : Industri Pengolahan, Listrik & Air Bersih, Bangunan Tertier : Perdagangan, Pengangkutan, Keuangan dan Jasa-Jasa
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 421
Tabel / Table 11.1 Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Current Market Prices
2 0 0 5 - 2 0 0 6 (juta rupiah)
Lapangan Usaha Industrial Origin
2 0 0 5 2 0 0 6
(1) (2) (3) 1. PERTANIAN / AGRICULTURE
320,705.76 358,244.88
a. tanaman bahan makanan / farm food crops 152,051.09 179,569.40 b. tanaman perkebunan / farm non food crops 23,061.44 25,817.28 c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products 127,934.31 134,178.99 d. kehutanan / foresty 894.42 961.15 e. perikanan / fishery 16,764.50 17,718.06 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
29,384.35 31,547.05
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
18,211.78 19,682.80
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
2,244.22 2,406.87
a. listrik / electricity 1,955.07 2,017.78 b. gas / gas 0 0 c. air bersih / water supply 289.15 389.09 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 52,034.06 65,857.46 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
144,011.37 149,016.49
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade 140,623.28 145,388.90 b. perhotelan / hotels 644.78 674.74 c. restoran, rumah makan / restaurant 2,743.31 2,952.86
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
422 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Lanjutan / Continued table 11.1 (juta rupiah)
Lapangan Usaha Industrial Origin
2 0 0 5 2 0 0 6
(1) (2) (3) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS
64,889.49 71,517.80
a. angkutan / transportation 56,221.90 61,492.75
1. angkutan rel 0 0
2. pengangkutan jalan raya / road transport 45,305.53 49,621.33
3. pengangkutan laut / sea transport 2,370.47 2,700.31
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 0 0
5. pengangkutan udara / air transport 237.62 250.54
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport 8,308.28 8,920.57 b. komunikasi / communications 8,667.59 10,025.05 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES
45,156.63 48,866.72
a. bank / bank 20,722.58 22,722.10 b. lembaga keuanagn non bank 11,144.94 11,864.47 c. jasa penunjang keuangan 0 0 d. sewa bangunan /building retail 12,959.18 13,929.04 e. jasa perusahaan / bussines service 329.93 351.11
9. JASA - JASA / SERVICE
221,386.53 248,006.57
a. pemerintahan umum / government 158,121.36 177,884.94 b. swasta / private 63,265.17 70,121.63
1. sosial kemasyarakatan / social & community services 29,957.53 33,228.89 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 320.00 425.90 3. perorangan & RT / personal & household services 32,915.64 36,466.84
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
898,024.184 995,146.635
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 423
Tabel / Table 11.2 Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000
Menurut Lapangan Usaha Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin
at Constant 2000 Market Prices 2 0 0 5 - 2 0 0 6
(Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Industrial Origin
2 0 0 5 2 0 0 6
(1) (2) (3) 1. PERTANIAN / AGRICULTURE
236,289.14 247,205.76
a. tanaman bahan makanan / farm food crops 97,634.87 104,754.23 b. tanaman perkebunan / farm non food crops 13,755.44 14,727.85 c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products 109,625.32 111,998.93 d. kehutanan / foresty 525.37 537.42 e. perikanan / fishery 14,748.14 15,187.33 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
6,079.66 6,210.12
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
6,370.12 6,558.39
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
1,493.88 1,533.19
a. listrik / electricity 1,287.83 1,318.73 b. gas / gas 0 0 c. air bersih / water supply 206.05 214.46 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 28,773.10 29,628.57 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
87,685.35 90,368.10
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade 85,416.00 88,065.90
b. perhotelan / hotels 307.26 310.84 c. restoran, rumah makan / restaurant 1,962.09 1,991.37
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
424 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Lanjutan / Continued table 11.2 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Industrial Origin
2 0 0 5 2 0 0 6
(1) (2) (3) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS
45,481.56 47,711.76
a. angkutan / transportation 41,059.17 43,016.43
1. angkutan rel 0 0
2. pengangkutan jalan raya / road transport 34,691.38 36,375.20
3. pengangkutan laut / sea transport 3,160.82 3,286.88
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 0 0
5. pengangkutan udara / air transport 209.66 216.26
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport 2,997.31 3,137.99 b. komunikasi / communications 4,422.39 4,695.42 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES
27,438.12 28,913.32
a. bank / bank 16,838.74 18,024.58 b. lembaga keuanagn non bank 5,055.50 5,241.47 c. jasa penunjang keuangan 0 0 d. sewa bangunan /building retail 5,247.57 5,338.44 e. jasa perusahaan / bussines service 296.31 308.83
9. JASA - JASA / SERVICE
148,926.90 157,820.47
a. pemerintahan umum / government 98,782.78 105,040.70 b. swasta / private 50,144.12 52,779.78
1. sosial kemasyarakatan / social & community services 28,967.07 30,847.85 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 382.52 407.81 3. perorangan & RT / personal & household services 20,794.53 21,524.12
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
588,537.823 615,949.675
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 425
Tabel / Table 11.3 Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Percentage Distribution of Gross Domestic Product by Industrial Origin
at Current Market Prices 2 0 0 5 - 2 0 0 6
(persen)
Lapangan Usaha Industrial Origin
2 0 0 5 2 0 0 6
(1) (2) (3) 1. PERTANIAN / AGRICULTURE
35.71 36.00
a. tanaman bahan makanan / farm food crops 16.93 18.04 b. tanaman perkebunan / farm non food crops 2.57 2.59 c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products 14.25 13.48 d. kehutanan / foresty 0.10 0.10 e. perikanan / fishery 1.87 1.78 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
3.27 3.17
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
2.03 1.98
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
0.25 0.24
a. listrik / electricity 0.22 0.20 b. gas / gas 0.00 0.00 c. air bersih / water supply 0.03 0.04 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 5.79 6.62 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
16.04 14.97
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade 15.66 14.61
b. perhotelan / hotels 0.07 0.07 c. restoran, rumah makan / restaurant 0.31 0.30
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
426 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Lanjutan / Continued table 11.3 (persen)
Lapangan Usaha Industrial Origin
2 0 0 5 2 0 0 6
(1) (2) (3) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS
7.23 7.29
a. angkutan / transportation 6.26 6.18
1. angkutan rel 0.00 0.00
2. pengangkutan jalan raya / road transport 5.05 4.99
3. pengangkutan laut / sea transport 0.26 0.27
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 0.00 0.00
5. pengangkutan udara / air transport 0.03 0.03
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport 0.93 0.90 b. komunikasi / communications 0.97 1.01 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES
5.03 4.91
a. bank / bank 2.31 2.28 b. lembaga keuanagn non bank 1.24 1.19 c. jasa penunjang keuangan 0.00 0.00 d. sewa bangunan /building retail 1.44 1.40 e. jasa perusahaan / bussines service 0.04 0.04
9. JASA – JASA / SERVICE
24.65 24.92
a. pemerintahan umum / government 17.61 17.88 b. swasta / private 7.04 7.05
1. �ocial kemasyarakatan / social & community services 3.34 3.34 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 0.04 0.04 3. perorangan & RT / personal & household services 3.67 3.66
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
100.00 100.00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 427
Tabel / Table 11.4 Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Percentage Distribution of Gross Domestic Product by Industrial Origin
at Constant 2000 Market Prices 2 0 0 5 - 2 0 0 6
(persen)
Lapangan Usaha Industrial Origin
2 0 0 5 2 0 0 6
(1) (2) (3) 1. PERTANIAN / AGRICULTURE
40.15 40.13
a. tanaman bahan makanan / farm food crops 16.59 17.01 b. tanaman perkebunan / farm non food crops 2.34 2.39 c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products 18.63 18.18 d. kehutanan / foresty 0.09 0.09 e. perikanan / fishery 2.51 2.47 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
1.03 1.01
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
1.08 1.06
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
0.25 0.25
a. listrik / electricity 0.22 0.21 b. gas / gas 0.00 0.00 c. air bersih / water supply 0.04 0.03 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 4.89 4.81 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
14.90 14.67
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade 14.51 14.30 b. perhotelan / hotels 0.05 0.05 c. restoran, rumah makan / restaurant 0.33 0.32
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
428 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Lanjutan / Continued table 11.4 (persen)
Lapangan Usaha Industrial Origin
2 0 0 5 2 0 0 6
(1) (2) (3) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS
7.73 7.75
a. angkutan / transportation 6.98 6.98
1. angkutan rel 0.00 0.00
2. pengangkutan jalan raya / road transport 5.89 5.91
3. pengangkutan laut / sea transport 0.54 0.53
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 0.00 0.00
5. pengangkutan udara / air transport 0.04 0.04
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport 0.51 0.51 b. komunikasi / communications 0.75 0.76 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES
4.66 4.69
a. bank / bank 2.86 2.93 b. lembaga keuanagn non bank 0.86 0.85 c. jasa penunjang keuangan 0.00 0.00 d. sewa bangunan /building retail 0.89 0.87 e. jasa perusahaan / bussines service 0.05 0.05
9. JASA - JASA / SERVICE
25.30 25.62
a. pemerintahan umum / government 16.78 17.05 b. swasta / private 8.52 8.57
1. sosial kemasyarakatan / social & community services 4.92 5.01 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 0.06 0.07 3. perorangan & RT / personal & household services 3.53 3.49
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
100.00 100.00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency Keterangan : )* Angka sementara
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 429
Tabel 11.5 / Table 11.5 Index Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Belu
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Chained Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin
at Current Market Prices 2 0 0 5 - 2 0 0 6
Lapangan Usaha Industrial Origin
2 0 0 5 2 0 0 6
(1) (2) (3) 1. PERTANIAN / AGRICULTURE
96.87 111.71
a. tanaman bahan makanan / farm food crops 82.64 118.10 b. tanaman perkebunan / farm non food crops 124.35 111.95 c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products 112.31 104.88 d. kehutanan / foresty 132.00 107.46 e. perikanan / fishery 120.39 105.69 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
144.90 107.36
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
134.14 108.08
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
121.17 107.25
a. listrik / electricity 119.76 103.21 b. gas / gas 0.00 0.00 c. air bersih / water supply 131.62 126.57 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 124.26 126.57 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
119.71 103.48
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade 119.86 103.39 b. perhotelan / hotels 149.80 104.65 c. restoran, rumah makan / restaurant 107.32 107.64
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
430 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Lanjutan / Continued table 11.5
Lapangan Usaha Industrial Origin
2 0 0 5 2 0 0 6
(1) (2) (3) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS
128.74 110.21
a. angkutan / transportation 126.25 109.38
1. angkutan rel 0.00 0.00
2. pengangkutan jalan raya / road transport 123.34 109.53
3. pengangkutan laut / sea transport 115.97 113.91
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 0.00 0.00
5. pengangkutan udara / air transport 110.39 105.44
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport 149.93 107.37 b. komunikasi / communications 147.66 115.66 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES
136.04 108.22
a. bank / bank 134.14 109.65 b. lembaga keuanagn non bank 148.50 106.46 c. jasa penunjang keuangan 0.00 0.00 d. sewa bangunan /building retail 130.31 107.48 e. jasa perusahaan / bussines service 112.38 106.42
9. JASA - JASA / SERVICE
132.50 112.02
a. pemerintahan umum / government 135.12 112.50 b. swasta / private 126.37 110.84
1. sosial kemasyarakatan / social & community services 120.21 110.92 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 121.82 108.65 3. perorangan & RT / personal & household services 132.61 110.79
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
115.19 110.82
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 431
Tabel / Table 11.6 Index Berantai Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000
Menurut Lapangan Usaha Chained Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin
at Constant Market 2000 2 0 0 5 - 2 0 0 6
Lapangan Usaha Industrial Origin
2 0 0 5 2 0 0 6
(1) (2) (3) 1. PERTANIAN / AGRICULTURE
94.33 104.62
a. tanaman bahan makanan / farm food crops 79.02 107.29 b. tanaman perkebunan / farm non food crops 111.29 107.07 c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products 107.78 102.17 d. kehutanan / foresty 111.50 102.29 e. perikanan / fishery 119.12 102.98 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
104.02 102.15
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
108.02 102.96
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
105.24 102.63
a. listrik / electricity 106.66 102.40 b. gas / gas 0.00 0.00 c. air bersih / water supply 97.15 104.08 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 105.28 102.97 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
105.12 103.06
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade 105.15 103.10 b. perhotelan / hotels 124.99 101.16 c. restoran, rumah makan / restaurant 101.32 101.49
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
432 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Lanjutan / Continued table 11.6
Lapangan Usaha Industrial Origin
2 0 0 5 2 0 0 6
(1) (2) (3) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS
114.42 104.90
a. angkutan / transportation 113.96 104.77
1. angkutan rel 0.00 0.00
2. pengangkutan jalan raya / road transport 112.79 104.85
3. pengangkutan laut / sea transport 128.41 103.99
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 0.00 0.00
5. pengangkutan udara / air transport 127.75 103.15
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport 113.26 104.69 b. komunikasi / communications 118.90 106.17 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES
118.05 105.38
a. bank / bank 124.96 107.04 b. lembaga keuanagn non bank 115.43 103.68 c. jasa penunjang keuangan 0.00 0.00 d. sewa bangunan /building retail 102.62 101.73 e. jasa perusahaan / bussines service 108.13 104.22
9. JASA - JASA / SERVICE
120.87 105.97
a. pemerintahan umum / government 121.09 106.34 b. swasta / private 120.45 105.26
1. sosial kemasyarakatan / social & community services 118.85 106.49 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 121.14 106.61 3. perorangan & RT / personal & household services 122.74 103.51
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
104.99 104.66
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 433
Tabel / Table 11.7 Index Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Belu
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Development Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin
at Current Market Prices 2 0 0 5 - 2 0 0 6
Lapangan Usaha Industrial Origin
2 0 0 5 2 0 0 6
(1) (2) (3) 1. PERTANIAN / AGRICULTURE
143.36 160.14
a. tanaman bahan makanan / farm food crops 130.99 154.70 b. tanaman perkebunan / farm non food crops 285.78 319.93 c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products 142.15 149.09 d. kehutanan / foresty 252.06 270.87 e. perikanan / fishery 182.11 192.47 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
497.90 534.55
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
362.06 391.31
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
179.58 192.59
a. listrik / electricity 191.44 197.58 b. gas / gas 0.00 0.00 c. air bersih / water supply 126.56 170.31 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 179.73 227.48 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
191.10 197.74
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade 191.75 198.25 b. perhotelan / hotels 352.82 369.21 c. restoran, rumah makan / restaurant 149.07 160.45
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
434 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Lanjutan / Continued table 11.7
Lapangan Usaha Industrial Origin
2 0 0 5 2 0 0 6
(1) (2) (3) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS
208.20 229.47
a. angkutan / transportation 195.91 214.27
1. angkutan rel 0.00 0.00
2. pengangkutan jalan raya / road transport 182.53 199.92
3. pengangkutan laut / sea transport 137.43 156.56
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 0.00 0.00
5. pengangkutan udara / air transport 211.59 223.10
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport 407.17 437.17 b. komunikasi / communications 351.12 406.11 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES
298.64 323.17
a. bank / bank 290.37 318.38
b. lembaga keuanagn non bank 368.55 392.35 c. jasa penunjang keuangan 0.00 0.00 d. sewa bangunan /building retail 272.91 293.33 e. jasa perusahaan / bussines service 155.94 165.95
9. JASA - JASA / SERVICE
311.51 348.97
a. pemerintahan umum / government 313.79 353.01 b. swasta / private 305.95 339.11
1. sosial kemasyarakatan / social & community services 239.18 265.29 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 233.64 253.84 3. perorangan & RT / personal & household services 412.22 456.70
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
196.27 217.49
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 435
Tabel / Table 11.8 Index Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000
Menurut Lapangan Usaha Development Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin
at Constant Market 2000 2 0 0 5 - 2 0 0 6
Lapangan Usaha Industrial Origin
2 0 0 5 2 0 0 6
(1) (2) (3) 1. PERTANIAN / AGRICULTURE
105.62 110.50
a. tanaman bahan makanan / farm food crops 84.11 90.25 b. tanaman perkebunan / farm non food crops 170.46 182.51 c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products 121.81 124.44 d. kehutanan / foresty 148.06 151.45 e. perikanan / fishery 160.21 164.98 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
103.02 105.23
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
126.64 130.39
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
119.54 122.68
a. listrik / electricity 126.10 129.13 b. gas / gas 0.00 0.00 c. air bersih / water supply 90.19 93.87 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 99.39 102.34 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
116.36 119.92
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade 116.47 120.09 b. perhotelan / hotels 168.13 170.09 c. restoran, rumah makan / restaurant 106.62 108.21
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
436 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Lanjutan / Continued table 11.8
Lapangan Usaha Industrial Origin
2 0 0 5 2 0 0 6
(1) (2) (3) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS
145.93 153.09
a. angkutan / transportation 143.07 149.89
1. angkutan rel 0.00 0.00
2. pengangkutan jalan raya / road transport 139.77 146.55
3. pengangkutan laut / sea transport 183.26 190.56
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 0.00 0.00
5. pengangkutan udara / air transport 186.70 192.58
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport 146.89 153.78 b. komunikasi / communications 179.15 190.21 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES
181.46 191.21
a. bank / bank 235.94 252.56 b. lembaga keuanagn non bank 167.18 173.33 c. jasa penunjang keuangan 0.00 0.00 d. sewa bangunan /building retail 110.51 112.42 e. jasa perusahaan / bussines service 140.05 145.96
9. JASA - JASA / SERVICE
209.55 222.07
a. pemerintahan umum / government 196.03 208.45 b. swasta / private 242.50 255.25
1. sosial kemasyarakatan / social & community services 231.27 246.28 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 227.99 243.06 3. perorangan & RT / personal & household services 260.42 269.56
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
128.63 134.62
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 437
Tabel / Table 11.9 Index Implisit Produk Domestik Bruto Kabupaten BeluAtas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Implisit Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin
at Current Market Prices 2 0 0 5 - 2 0 0 6
Lapangan Usaha Industrial Origin
2 0 0 5 2 0 0 6
(1) (2) (3) 1. PERTANIAN / AGRICULTURE
135.73 144.92
a. tanaman bahan makanan / farm food crops 155.73 171.42 b. tanaman perkebunan / farm non food crops 167.65 175.30 c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products 116.70 119.80 d. kehutanan / foresty 170.25 178.85 e. perikanan / fishery 113.67 116.66 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING
483.32 507.99
3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES
285.89 300.12
4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY
150.23 156.99
a. listrik / electricity 151.81 153.01 b. gas / gas 0.00 0.00 c. air bersih / water supply 140.33 181.43 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 180.84 222.28 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL
164.24 164.90
a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade 164.63 165.09 b. perhotelan / hotels 209.85 217.07 c. restoran, rumah makan / restaurant 139.82 148.28
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
438 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Lanjutan / Continued table 11.9
Lapangan Usaha Industrial Origin
2 0 0 5 2 0 0 6
(1) (2) (3) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS
142.67 149.90
a. angkutan / transportation 136.93 142.95
1. angkutan rel 0.00 0.00
2. pengangkutan jalan raya / road transport 130.60 136.42
3. pengangkutan laut / sea transport 75.00 82.15
4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 0.00 0.00
5. pengangkutan udara / air transport 113.33 115.85
6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport 277.19 284.28 b. komunikasi / communications 195.99 213.51 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES
164.58 169.01
a. bank / bank 123.06 126.36 b. lembaga keuanagn non bank 220.45 226.36 c. jasa penunjang keuangan 0.00 0.00 d. sewa bangunan /building retail 246.96 260.92 e. jasa perusahaan / bussines service 111.35 113.69
9. JASA - JASA / SERVICE
148.65 157.14
a. pemerintahan umum / government 160.07 169.35 b. swasta / private 126.17 132.86
1. sosial kemasyarakatan / social & community services 103.42 107.72 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 102.48 104.44 3. perorangan & RT / personal & household services 158.29 169.42
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
152.29 161.56
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency Keterangan : )* Angka sementara
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 439
Tabel / Table 11.10 Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor Kabupaten Belu
Regional Economic Growth by Sector 2 0 0 5 - 2 0 0 6
(persen / Percent) Sektor Sector
2 0 0 5 2 0 0 6
(1) (4) (5) 1. Pertanian Agriculture
-5.67 4.62
2. Pertambangan & Penggalian Minning & Quarrying
4.02 2.15
3. Industri Pengolahan Manufacturing Industries
8.02 2.96
4. Listrik,Gas & Air Bersih Electricity, Gas & Water Supply
5.24 2.63
5. Bangunan Construction
5.28 2.97
6. Perdagangan,Restoran&Hotel Trade,Restaurant & Hotels
5.12 3.06
7. Pengangkutan&Komunikasi Transport&Communication
14.42 4.90
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Financial, Ownnership & Bussines
18.05 5.38
9. Jasa-Jasa Service
20.87 5.97
Pertumbuhan Ekonomi / Economic Growth
4.99 4.66
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency Keterangan : )* Angka sementara
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
440 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008
Tabel / Table 11.11 Rata-Rata Pendapatan Per Kapita Penduduk Kabupaten Belu
atas Dasar Harga Berlaku Population Average Per Capita Income at Current Market prices of Belu Regency
2 0 0 0 - 2 0 0 6 ( ribuan rupiah)
Tahun Year
Pendapatan Per Kapita Income Per Capita
(1) (2)
2 0 0 0 1,642.756
2 0 0 1 1,901.483
2 0 0 2 1,975.826
2 0 0 3 2,253.444
2 0 0 4 2,499.641
2 0 0 5 2,484.170
2 0 0 6 2,683.877
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency
PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME
Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008 441
Tabel / Table 11.12 Rata-Rata Pendapatan Per Kapita Penduduk Kabupaten Belu
atas Dasar Harga Konstan 2000 Population Average Per Capita Income at Constant 2000 Market Price Belu Regency
2 0 0 0 - 2 0 0 6 ( ribuan rupiah)
Tahun Year
Pendapatan Per Kapita Income Per Capita
(1) (2)
2 0 0 0 1,642.756
2 0 0 1 1,696.488
2 0 0 2 1,747.571
2 0 0 3 1,818.346
2 0 0 4 1,896.545
2 0 0 5 1,628.048
2 0 0 6 1,661.195 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency