Post on 21-Jul-2015
Bab 8AJARAN AGAMA-AGAMA DAN
KEPERCAYAAN
MEMBAWA PEMERDEKAAN
SEJATI
This is often attributed to Mother Teresa of Calcutta, as a copy was on her wall, but it was written by Kent M. Keith when he was 19, and first published by
the Harvard Student Agencies in 1968.
CLICK TO ADVANCE SLIDES
♫ Turn on your speakers!
PENDERITAAN?
Arti Penderitaan:
Berasal dari kata derita (dhra bhs Sansekerta) artinya menahan atau menanggung. Penderitaan
adalah menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan: lahir, batin atau lahir
batin
Richard Swimburne menyebut 5 ragam
penderitaan 1. Penderitaan fisik yaitu orang yang mengalami sakit secara
fisik
2. Penderitaan emosional yaitu orang yang terluka hatinya atau frustrasi karena sesuatu yang diinginkan tidak tercapai
3. Penderitaan batin yaitu orang yang mengalami tekanan batin
4. Penderitaan karena perlakuan orang lain, baik karena penindasan ataupun perlakuan tidak adil
5. Penderitaan karena pilihan yaitu penderitaan dilakukan secara sadar dan rela menanggung derita karena sesuatu nilai, cita-cita, keyakinan dan iman.
Pemerdekaan Sejati adalah
Situasi di mana seseorang atau kelompok masyarakat
dibebaskan dari penderitaan atas dasar cinta kasih dan
kebenaran, agar mengalami kegembiraan dan
kebahagiaan dalam hidup, serta dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari
Seorang pemikir bernama Hegel pernah berkata: “sejarah
adalah sebuah proses pembebasan /pemerdekaan”.
Makna terdasar dan berkualitas tentang kemerdekaan manusia
terletak pada pemahaman kemerdekaan untuk.
Kemerdekaan dalam arti memiliki tujuan membangun masyarakat lebih manusiawi
atau yang lebih sesuai dengan keluhuran martabat manusia.
Kemerdekaan menjadi panggilan tertinggi dalam hidup manusia.
Kemerdekaan manusia lalu diartikan sebagai tahap kemanusiaan
tertinggi atau humanum, sebagimana dikatakan Hans Kung, sebagai titik kematangan identitas seperti kata Erik H. Erikson, atau
sebagai kesadaran moral universal menurut Lawrance Kohlberg.
Kemerdekaan yang sejati merupakan tanda yang
mulia, gambar Allah dalam diri manusia, karena Allah bermaksud menyerahkan
manusia kepada keputusannya sendiri.
Maksudnya supaya manusia secara sukarela mengabdi
kepadaNya secara merdeka hingga mencapai
kesempurnaan hidup.
Allah menciptakan manusia sebagai makhluk berakal budi. Manusia dengan akal dan budi bertanggungjawab atas
segala tindakkannya, “Allah bermaksud menyerahkan manusia kepada
keputusannya sendiri “. Kemerdekaan bukan suatu tindakan yang semau gue,
tetapi kemerdekaan manusia yang mengarah kepada hal yang baik. Kemerdekaan sejati merupakan
gambaran Allah dalam diri manusia, agar manusia dengan sukarela mencari
PenciptaNya dan dengan mengabdi kepadaNya secara merdeka agar
mencapai kesempurnaan yang penuh dan membahagiakan.
Pandangan Agama Hindu tentang Pemerdekaan
a. Keadaan manusia ditentukan oleh perbuatan masa lalu yaitu karma
b. Tujuan hidup umat Hindu adalah mendapatkan kebahagiaan lahir batin
c. Kebahagiaan batin terdalam adalah moksa yaitu bersatunya atman dan brahman
d. Moksa atau mukti atau nirwana berarti kebebasan. Bebas dari ikatan karma, kelahiran, kematian dan belenggu maya atau penderitaan duniawi
e. Ada tiga tahap untuk mencapai moksa yaitu 1) menetapkan cipta (dharana); 2) memusatkan cipta (dhyana); 3) mengheningkan cipta (semadi)
For more PowerPoint shows visit: www.tommyswindow.com
PLEASE PASS THIS MESSAGE ON!
Pandangan Agama Budha tentang Pemerdekaan
a) Ada empat kesunyatan mulia: 1) dukkha; 2) sumber dukkha; 3) terhentinya dukkha; 4) jalan menuju terhentinya dukkha
b) Ada tiga konsep duka: 1) derita biasa; 2) akibat perubahan-perubahan; 3) akibat dari keadaan berkondisi
c) Menghindari dukkha utk mencapai bahagia melalui jalan berunsur delapan:
1) pengertian baik; 2) pikiran baik; 3) ucapan baik; 4) perbuatan baik; 5) penghidupan baik; 6) daya upaya baik; 7) perhatian baik; 8) konsentrasi baik
Photo by Francesco Maldovian
Pandangan Agama Kristen atau Katolik
• Yoh. 8 : 30 – 36 hidup dalam kebenaran sebagai manusia merdeka; terbebaskan dari belenggu dosa
• Gal. 5: 1, 13 Kristus Yesus menjadikan kita sebagai manusia merdeka
• 1 Kor. 9: 19 – 23 Memenangkan semakin banyak jiwa dan membawanya kepada Tuhan
• 1 Ptr 2: 16 – 17 hidup sebagai orang merdeka dan takut akan Allah
• 8:30 Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.
• 8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
• 8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
• 8:33 Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"
• 8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.
• 8:35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.
• 8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
Yoh 8 : 30 - 36
Kitab Galatia
• 5:1 Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
• 5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
1 Petrus
• 2:16 Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.
• 2:17 Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!